3
3
Bab I
Pendahuluan
Latar Belakang
Setiap ibadah yang disyariatkan Allah kepada umat manusia pasti mengandung makna. Makna yang dimaksud adalah manfaat yang kembali kepada orang yang melakukannya, apakah itu manfaat yang langsung dirasakan ataukah tidak langsung, apakah itu manfaat di dunia maupun di akhirat.
Salah Satunya adalah ibadah puasa. Kewajiban puasa bagi umat muslim adalah kewajiban yang disampaikan oleh Allah melalui Nabi Muhammad SAW, seperti disebutkan dalam Al-Quran:
يا ايها الذ ين امنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذ ين من قبلكم لعلكم تتقون
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang terdahulu kamu agar kamu bertaqwa"
Rasulullah juga pernah menyampaikan keterangan bahwa ajaran puasa sebenarnya telah dikenal dan dilaksanakan oleh umat-umat sebelum kita, yakni sebelum datangnya Islan dan turunya ayat shaum (ayat puasa) di atas.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah Pengertian Puasa ?
Apa dan Bagaimanakah Syarat-Syarat Puasa ?
Apa dan Bagaimanakah Rukun-Rukun Puasa ?
Apa dan Bagaimanakah Sunah-Sunah Puasa ?
Apa Saja Hal-Hal yang Dapat Membatalkan Puasa ?
Apa Saja Macam-Macam Puasa ?
Bagaimanakah Puasa dalam Kedokteran ?
Bab II
Pembahasan
Pengertian Puasa
Puasa berasal dari bahasa Sansekerta upawasa. Orang jawa biasa menyebutnya pasa. Sejumlah suku di Indonesia biasa menyebut puasa juga.
Puasa juga disebut shaum/syiam (Arab), fasting (Inggris), onthaunding (Belanda), yang diartikan "hal yang berpantang".
Dalam istilah syariat Islam, puasa suatu bentuk ibadah berupa menahan diri dari makan, minum, hubungan seks, dan hal lain-lain yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai waktu maghrib untuk mencari Ridha Allah.
Syarat-Syarat Puasa
Para Ulama' telah sepakat bahwa orang yang berkewajiban puasa itu adalah orang yang telah memenuhu beberapa syarat dibawah ini:
Orang yang Islam, maka bagi yang kafir tidak syah puasanya.
Orang yang berakal, tidak wajib berpuasa bagi orang yang gila.
Orang yang sudah baligh, bagi anak-anak yang belum dewasa maka belum wajib berpuasa.
Orang yang sehat dan mampu, bagi orang yang sedang sakit dan tidak mampu untuk berpuasa tidak diwajibkan untuk berpuasa.
Orang yang bermukim, bagi musafir tidak diwajibkan untuk berpuasa.
Dalam keadaan suci dari haid. Nifas, serta hadas besar.
Rukun-Rukun Puasa
Rukun adalah segala sesuatu yang berkaiyan dengan ibadah itu sendiri. Jika rukun tidak dijalankan, maka ibadah tersebut tidak sah alias batal. Rukun puasa ada dua, yaitu:
Niat
Kedudukan niat dalam puasa sangat utama. Tanpa niat puasa seseorang tidak akan sah. Berbeda dengan ibadah lain, niat untuk ibadah puasa dilakukan jauh sebelum menunaikannya, yaitu pada malam harinya.
Menahan Diri
Maksudnya adalah menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa. Seorang yang berpuasa harus dapat menahan diri dari apa-apa yang dapat merusak puasanya dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Sunah-Sunah dalam Berpuasa
Agar puasa seseorang menjadi sempurna, sebaiknya melakukan hal-hal yang disunahkan dalam berpuasa. Perbuatan ini jika dilakukan akan menambah pahala puasa seseorang. Diantaranya adalah:
Makan sahur serta mengakhirkannya
Melaksanakan sahur selain mendapat pahala dari Allah, juga dapat menambah kekuatanan diri dan keberkahan puasa. Mengakhirkannya juga disunahkan. Mengakhirkan makan sahur dapat memperlama daya tahan tubuh dan hilangnya makanan dibanding yang sahur jauh sebelum adzan berkumandang. Apabila keduanya dilakukan akan memperoleh dua pahala.
Menyegerakan Berbuka
Menyegerakan berbuka akan mendapat kebaikan dan keberkahan dari Allah.
Berbuka dengan Kurma dan Air
Hal ini dilakukan untuk menetralisir perut yang kosong.
Berdo'a Ketika Berbuka
Memperhatikan Adab Puasa
Hal-Hal yang Dapat Membatalkan Puasa
Adapun beberapa hal yang dapat membatalkan puasa seseorang, diantaranya :
Makan dan minum dengan sengaja
Muntah dengan sengaja
Bersetubuh atau keluar air mani dengan sengaja
Keluar darah haid atau nifas
Gila (hilang akal)
Pitam(termasuk pingsan) atau mabuk sepanjang hari.
Merokok disiang hari.
Murtad (keluar dari Islam)
Memasukkan sesuatu ke dalam rongga terbuka.
Macam-Macam Puasa
Dalam islam, ada beberapa macam puasa. Macam-macam puasacama ini bermacam pula sifatnya. Dan kita sebagai umat muslim harus mentaati sesuai dengan sifatnya itu sendiri.
Puasa Wajib
Puasa yang bersifat wajib adalah puasa yang harus dilaksanakan dan aka berdosa bila meninggalkannya.
Puasa Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling suci bulan yang paling istimewa. Bulan Ramadhan adalah satu-satunya bulan yang dipilih Alloh untuk menurunkan Al-Qur'an.
Puasa Qadha
Puasa Qadha adalah puasa yang menggantikan puasa ramadhan yang ditinggalkan karena sebab sesuatu yang syar'i.
Puasa Nadzar
Puasa Nadzar pada dasarnya adalah utang. Oleh karena itu, seseorang yang yang bernadzar wajib melaksanakan puasa nadzar tersebut karena ia sendiri yang membuatnya wajib.
Puasa Kifarat
Puasa Kifarat diberlakukan atas pelanggaran yang sudah dilakukan seorang muslim atas hukum Alloh yang sudah berketetapan.
Puasa Sunnah
Puasa sunnah adalah puasa yang dianjurkan untuk dikerjakan.
Puasa Senin dan Kamis
Puasa ini adalah puasa yang sangat dianjurkan. Karena pada hari senin adalah hari Rosululloh lahir dan pada hari kamis para malaikat sedang turun ke bumi.
Puasa 6 Hari Syawal
Puasa Pertengahan Bulan
Puasa Dawud
Puasa Haram
Puasa Haram adalah puasa yang tidak boleh dikerjakan oleh umat muslim.hari-hari
Puasa pada Hari-Hari Tertentu
Ada hari-hari yang Alloh haramkan untuk kita berpuasa. Yaitu pada dua hari raya dan hari tasyrik.
Puasa Terus Menerus
Puasa yang terus menerus tidak berbuka dan melanjutkan puasa pada esok hari.
Puasa Wanita Haid atau Nifas
Puasa Sunnah Istri Tanpa Izin Suami
Puasa Makruh
Puasa Sunnah Hari Jum'at atau Sabtu Saja
Puasa yang Membuat Diri Sendiri Menderita
Puasa Dalam Kedokteran
Tidak hanya sekedar untuk menjalankan kewajiban saja, namun dibalik puasa juga terdapat segudang manfaat yang dapat dirasakan oleh yang melaksanakan puasa. Terutama dibidang kedokteran.
Puasa untuk Kesehatan Fisik
Puasa sangat berhubungan erat dengan ilmu kesehatan. Rosululloh bersabda :
صومواتصحوا
"Berpuasalah kamu agar kamu sehat"
Puasa Mengistirahatkan Mesin Pencernaan
Para ulama muslim juga pakar kesehatan menatakan bahwa sumber dari segala penyakit yang susah diobati adalah "memasukkan makanan diaatas makanan". Artinya , makanan yang belum tercerna baik dilambung sudah kemasukan makanan berikutnya. Sehingga alat pencernaan tidak beristirahat. Dengan puasa, mesin pencernaan dapat istirahat karena tidak kemasukan makanan apapun setelah sahur.
Puasa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Puasa dinyatakan oleh Rosululloh sebagai perisai. Perisai yang tumbuh disini menurut pakar kesehatan ialah bertambahnya sel darah putih dan diblokirnya suplai makanan untuk bakteri, virus, dan sel kanker yang bersarang ditubuh. Hal tersebut menjadikan orang yang berpuasa memiliki kekebalan tubuh dan daa tahan tubuh meningkat.
Puasa Mencerdaskan Otak
Pada saat perut kenyang, banyak dara ang tersalurkan untuk melakukan proses pencernaan. Selagi seseorang berpuasa dan perut kosong, maka volume darah di bagian pencernaan dapat dikurangi dan dipakai untuk keperluan lain terutama untuk otak.
Puasa untuk Kesehatah Psikologi
Tak hanya manfaatnya untuk kesehatan fisik namun juga untuk jiwa.
Puasa Mengantar Sikap Hidup Takwa
Puasa akan menumbuhkan jiwa takwa, yakni patuh pada perintah-perintah Tuhan dan menjauhi segala larangan-Nya. Dorongan-dorongan nafsu dapat dikendalikan dengan jiwa yang tenang dan kesadaran yang tinggi.
Puasa Membangun Kepercaaan Diri
Doa seorang yang berpuasa pasti akan terkabul lebih meyakinkan jika dibarengi perilaku dan makanan yang halal. Keyakinan akan terkabulnya doa ini menjadikan seseorang lebih percaya diri.
Puasa Melatih Kesabaran
Secara psikis, orang yang berpuasa lebih memiliki kesiapan dan ketahanan dalam derita, ujian, dan cobaan hidup. Sebab dia telah terlatih, terbiasa, dan tertempa mentalnya.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa puasa adalah menahan diri dari yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai waktu maghrib untuk mencari Ridha Allah.
Yang menjadi syarat-syarat puasa adalah orang yang islam, orang yang berakal, orang yang sudah baligh, orang yang sehat dan mampu, orang yang bermukim dan dalam keadaan suci
Dan rukun puasa ada dua, yaitu niat dan menahan diri. Adapun sunah-sunah berpuasa adalah Makan sahur serta mengakhirkannya, menyegerakan berbuka, berbuka dengan kurma dan air, berdo'a ketika berbuka, dan memperhatikan adab puasa.
Kemudian, hal-hal yang dapat membatalkan puasa diantaranya adalah makan dan minum dengan sengaja, muntah dengan sengaja, bersetubuh atau keluar air mani dengan sengaja, keluar darah haid atau nifas, gila (hilang akal), pitam(termasuk pingsan) atau mabuk sepanjang hari, merokok disiang hari, murtad (keluar dari islam), dan memasukkan sesuatu ke dalam rongga terbuka.
Berbagai macam puasa adalah puasa wajib yang terdiri dari puasa romadhon, puasa qadha, puasa nadzar, dan puasa kifarat. Puasa sunah diantaranya adalah puasa senin dan kamis, puasa 6 hari syawal, puasa pertengahan bulan, dan puasa dawud. Puasa haram antara lain puasa pada hari-hari tertentu, puasa yang terus menerus, puasa seorang wanita haid atau nifas, dan puasa sunah seorang istri tanpa ijin suami. Dan yang terakhir puasa makruh, antara lain puasa pada hari jum'at atau sabtu saja dan puasa yang membuat menderita.
Selain jelas karena untuk beribadah, puasa mempunyai manfaat untuk kesehatan diantaranya dapat mengistirahatkan mesin pencernaan, dapat meningkatkan daya tahan tubuh, dan dapat mencerdaskan otak. Juga untuk kesehatan jiwa, antara lain dapat meningkatkan ketakwaan, dapat membangun kepercayaan diri, serta dapat melatih kesabaran.
QS. Al Baqarah: 183
Dr. H Miftah Faridl: Puasa Ibadah Kaya Makna, hal. 13
H.R Ibnu Sunni dan Abu Nu'aim
Ahmad Syarifuddin: Puasa Menuju Sehat Fisik dan Psikis, hal 107
Ahmad Syarifuddin: Puasa Menuju Sehat Fisik dan Psikis, hal 115-116
H.M Sismono, BA: Puasa Pada Umat-Umat Dulu dan Sekarang, hal 239