INSTRUMEN TEHNIK VP-SHUNT PADA AN.H DENGAN HYDROCEPHALLUS DI OK RST SOEPRAOEN MALANG
Oleh : VIVIN RETNO KORDYASANTI NIM 1501410022
KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG URUSAN URU SAN KEPERA KEPE RA! !ATAN ATAN PROGRAM STUDI D-IV KEPERA!ATAN PERIOPERATI" MALANG 201#
INSTRUMEN TEHNIK VP-SHUNT PADA AN.H 1
DENGAN HYDROCEPHALLUS
A. PENGERTIAN
Hydrochepalus adalah suatu keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan cerebrospinal (CSS) dengan atau pernah dengan tekanan intra kranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS (Ngastiyah,2005).
Hidrocepalus adalah akumulasi cairan serebrospinal dalam entrikel cerebral, ruang subarachnoid, atau ruang subdural (Suriadi,200!)
"# Shunt adalah tindakan pemasangan kateter silikon yang dipasang dari entrikel otak ke peritonium dimana kateter dilengkapi klep pengatur tekanan dan mengalirkan CSS (cairan serebro spinal) satu arah yang kemudian diserap oleh peritonium dan masuk ke aliran darah ($alia%an, 200&).
'eknik nstrumentasi "entriculo #eritoneal Shunt ("# Shunt) merupakan suatu cara melakukan pengelolaan instrumen pada operasi "# Shunt.
$. KLASI"IKASI
C%&'e&()*l h+,%e/h*l
*danya pembesaran entrikel yang progresi+. Semua kasus bersi+at obstrukti+ atau noncommunicating. $al+ormasi dari saluran ini biasanya teradi pada usia kehamilan !-& minggu, dan biasanya /isertai gangguan otak.
P%) (&e)(%& h+,%e/h*l
Hidrose+alus
yang
communicating.
teradi
n+eksi
bisa
bakteri
bersi+at pada
communicating
meningen
dapat
dan
non-
menyebabkan
arachnoiditis dan menyebabkan hilangnya atau rusaknya tempat absorpsi CS. Contohnya in+eksi yang disebabkan oleh grup 1 streptococcus, . coli, 3isteria monocytogenes. Selain itu, entriculitis dapat menyebabkan adanya obstruksi yang biasanya teradi pada dinding entrikel ke-4 dan aueduct o+ sylius. n+lamasi ini bisa diakibatkan karena 'uberculosis, to6oplasmosis.
P%) he3%h*'( h+,%e/h*l PHH ,*& /%) he3%h*'( 6e&)(le ,(l*)*)(%& PVD
#erbedaan #HH dan #"/ terletak pada adanya pembesaran entrikel dan peningkatan tekanan intrakanial. PVD yaitu ada perdarahan yang hebat, uga
2
teradi pelebaran entricle yang progresi+, tidak diketahuiadanya tanda peningkatan tekanan intracranial, dapat sembuh sendiri %alaupun tanpa interensi sedangkan PHH merupakan suatu komplikasi dari perdarahan intraentricular,
dapat
menyebabkan
communicating
maupun
non-
communicating hydrocephalus, teradi peningkatan tekanan intracranial.
Ve&)(l%3e'*l( l*(&&+* "entriculomegali dengan hilangnya perientricular
%hite matter yang merupakan komplikasi perdarahan yang in+arct (#"H). C. "ISIOLOGI
CSS dibentuk di dalam system entrikel serebrum, terutama oleh pleksus koroideus. $asing-masing dari keempat entrikel mempunyai aringan pleksus koroideus, yang terdiri atas lipatan ilosa dilapisi oleh epitel dan bagian tengahnya mengandung aringan ikat dengan banyak pembuluh darah. Cairan dibentuk melalui sekresi dan di+usi akti+. 'erdapat sumber CSS nonkoroid, tetapi aspek pembentukan cairan ini masih belum diketahui sebelumnya. Sistem entrikel terdiri atas sepasang entrikel lateral, masing-masing dihubungkan oleh akuaduktus Sylii ke entrikel keempat tunggal yang terletak di garis tengah dan memiliki tiga lubang keluar, sepasang +oramen 3uschka di sebelah lateral dan sebuah +oramen magendie di tengah. 3ubang-lubang ini beralan menuu ke sebuah system yang saling berhubungan dan ruang subaraknoid yang mengalami pembesaran +okal dan disebut sisterna. Sisterna pada +osa posterior berhubungan dengan ruang subaraknoid diatas koneksitas serebrum melalui alur yang melintasi tentorium. 7uang subaraknoid spinalis berhubungan dengan ruang subaraknoid intrakranium melalui sisterna basalis. *liran CSS netto adalah dari entrikel lateral menuu entrikel ketiga kemudian ke entrikel keempat lalu ke sisterna basalis, tentorium, dan ruang subaraknoid di atas koneksitas serebrum ke daerah sinus sagitalis, tempat teradinya penyerapan ke dalam sirkulasi sistemik. *liran cairan ruang subaraknoid spinalis adalah ke arah se+al. Sebagian besar penyerapan CSS teradi melalui ilus araknoidalis dan masuk kedalam saluran ena sinus sagitalis, tetapi cairan uga diserap melintasi lapisan ependim system entrikel dan di ruang subaraknoid spinalis. #ada orang de%asa normal, olume total CSS adalah sekitar 50 m3, yang 25 8 nya terdapat di dalam system entrikel. CSS terbentuk dengan kecepatan sekitar 20 m39am, yang mengisyaratkan bah%a perputaran CSS teradi tiga sampai empat kali
3
sehari. #embentukan CSS tetap berlangsung %alaupun tekanan intrakranial meningkat, kecuali apabila tekanan tersebut sangat tinggi. /engan demikian, harus teradi penyerapan cairan untuk mengakomodasi olume CSS yang dibentuk setiap hari. D. ETIOLOGI
Hydrosephalus dapat disebabkan oleh kelebihan atau tidak cukupnya penyerapan CS pada otak atau obstruksi yang muncul mengganggu sirkulasi CS di sistim entrikuler dan dapat uga disebabkan oleh kelaianan ba%ahan (konginetal ), in+eksi, neoplasma, perdarahan. :ondisi diatas pada bayi dikuti oleh pembesaran kepala. ;bstruksi pada lintasan yang sempit (ramina $onro, *uaductus Sylius, oramina $engindie dan luschka) pada entrikuler menyebabkan hidrocephalus yang disebut < Non comunicating (nternal Hidricephalus). ;bstruksi biasanya teradi pada ductus silius di antara entrikel ke dan " yang diakibatkan perkembangan yang salah, in+eksi atau tumor sehingga CS tidak dapat bersirkulasi dari sistim entrikuler ke sirkulasi subarahcnoid dimana secara normal akan diserap ke dalam pembuluh darah sehingga menyebabkan entrikel lateral dan ke membesar dan teradi kenaikan C#. 'ype lain dari hidrocephalus disebut < Communcating (ksternal Hidrocephalus) dmana sirkulasi cairan dari sistim entrikuler ke ruang subarahcnoid tidak terhalangi, ini mungkin disebabkan karena kesalahan absorbsi cairan oleh sirkulasi ena. 'ype hidrocephalus terlihat bersama sama dengan mal+ormasi cerebrospinal sebelumnya. E. PATO"ISIOLOGI
#roduksi 3CS normal berkisar antara 0,20-0,50 ml9menit. Sebagian besar diproduksi oleh ple6us choroideus yang terletak diantara sistem entrikuler terutama pada entrikel lateral dan entrikulus uartus. :apasitas entrikel lateral dan tertius pada orang sehat sekitar 20 ml. 'otal olume 3CS pada orang de%asa adalah 50 ml.'ekanan intra kranial meningkat ika produksi melebihi absorbsi. ni teradi ika adanya oer produksi 3CS, peningkatan tahanan aliran 3CS, atau peningkatan tekanan sinus enosus. #roduksi 3CS menurun ika tekanan intrakranial meningkat. :ompensasi dapat teradi melalui penyerapan 3CS transentrikuler dan uga dengan penyerapan pada selubung akar sara+. 3obus temporal dan +rontal melebar lebih dulu, biasanya asimetris. ni dapat menyebabkan kenaikan corpus callosum, penarikan atau per+orasi septum pelucidum, penipisan selubung serebral, atau pelebaran entrikel
4
tertius ke ba%ah menuu +osa hipo+isis (yang dapat menyebabkan dis+ungsi hipo+isis). Hidrose+alus timbul akibat teradi ketidak seimbangan antara produksi dengan absorpsi dan gangguan sirkulasi CSS. ".
INDIKASI
$egaense+ali
'umor otak
Cairan subdural (subdural e++usion)
pidural Hematoma
ntracranial Hemorrage
$eningioma
Subdural mpyema
Subdural Hematoma
G. KONTRA INDIKASI
'eradi in+eksi
H. PERSIAPAN PASIEN
#asien dipersiapkan dalam kondisi bersih dan mengenakan pakaian khusus masuk kamar operasi.
I.
#asien harus puasa.
#asien telah menandatangani persetuuan tindakan kedokteran yaitu operasi.
3epas gigi palsu dan semua perhiasan bila ada.
"ital sign dalam batas normal.
#asien dibaringkan di mea operasi dengan posisi supine di mea operasi.
#asien dilakukan tindakan pembiusan dengan general anesthesi.
$emasang plat diatermi pada tungkai kaki kanan.
C' Scan terpasang
PERSIAPAN LINGKUNGAN
$engatur dan mengecek +ungsi mesin suction, mesin couter, lampu operasi, mea mayo dan mea instrument.
$emasang =- #ad on steril dan doek pada mea operasi.
5
.
$empersiapkan linen dan instrument steril yang akan dipergunakan. $empersiapkan dan menempatkan tempat sampah medis agar mudah diangkau. $engatur suhu ruangan. $enempatkan ie%er agar mudah dilihat.
PERSIAPAN ALAT
nstrumen steril ) nstrumen /asar N; 2 4 A 5 ! & B
N*$* *3*' Handat mess no. 49& (speed mess) #incet anatomis9 chirurgis ?unting met@enboum ?unting aringan kasar 'o%el :lem /esin+eksi klem $osuito :lem bengkok :lem #ean bengkok manis panang Naldoeder sedang9kecil
>=$3*H 9 29 2 5 ! 9
2) nstrument 'ambahan N; 2 4 A 5 ! & B
N*$* *3*' :lem Sepatu Haak gigi kombinasi ( sein miller ) Spanner "p shunt 7aspatorium /esektor Canule suction 19 : Sprider :nable 'ang kecil
>=$3*H 2 2 2 9
nstrument #enunang ) nstrument #enunang Steril N; 2 4 A
N*$* *3*' Handpiece Couter dan kabel (bipolar) "# shunt implant 1engkok9cucing besar9kecil 1askom besar
>=$3*H set set 299
2) nstrumen #enunang ;n Steril N;
N*$* *3*' $esin Couter
6
>=$3*H
2 4 A 5 ! & B 0
2 2 9
N*$* *3*' /uk 1esar /uk Sedang /uk :ecil Sarung $ea $ayo Handuk 'angan Scort9 ?aun ;perasi
>=$3*H A 2 5 5 !
Set 3inen Steril N; 2 4 A 5 !
$esin Suction 3ampu ;perasi $ea ;perasi $ea nstrument $ea $ayo Standar n+us 'roli Daskom 'empat Sampah ?unting erban Spidol marker9penggaris
1ahan Habis #akai N;
N*$* *3*'
>=$3*H
2 4 A 5 ! & B 0 2 4 A 5 ! & B 20 2
Handscoon !.59 &9 &.5 =nderpad steril $ess no. 0959 Spuit 0cc9cc /eppers :asa ;psite sedang ukuran A562Bcm #oidon odine 08 Cairan NS 0,8 So+ratule "icryl A90, 490 #remiline A-0 Hepai6 1one%a6 *bocath no ! tanpa sayap Silk 490 tanpa arum *drenalin 3idocain Catheter no ! =robag >ely k-y
sesuai kebutuhan 4 buah 99 29 0 buah 20 buah buah 00cc liter buah 9 Secukupnya 2 amp amp buah buah Secukupnya
K. TEHNIK INSTRUMENTASI
7
Sign In #asien datang, melakukan sign in yang meliputi< ) dentitas pasien. 2) *pakah pasien sudah tahu dengan tindakan yang akan dilakukan. 4) #ersetuuan tindakan. A) #enandaan area operasi. 5) 7i%ayat alergi. Pada anesthesi ditanyakan: !) #ersiapan mesin dan obat anesthesi. &) ungsi pulse oksimetri. B) aktor penyulit. $enulis identitas pasien di buku register dan buku kegiatan. #asang %armer. 1antu memindahkan pasien ke mea operasi yang sudah dialasi underpad on
steril diba%ah kepala dan perut 'im anesthesi melakukan induksi dengan general anesthesi. #era%at sirkuler memposisikan pasien dengan kepala diganal bantal donat dan
kepala miring ke kiri #era%at sirkuler mencuci area operasi dengan alkohol, lalu berikan spidol pada
operator untuk menandai area operasi. :emudian area operasi dicuci dengan
betadine air lalu dicuci alkohol lagi, dikeringkan dengan kasa kering. #era%at instrument melakukan cuci tangan, memakai gaun operasi, dan
memakai sarung tangan steril. #era%at instrument memakaikan gaun operasi dan sarung tangan steril kepada
tim operasi. *ntisepsis area operasi dengan deppers dalam cucing yang berisi poidon iodine deppers dengan menggunakan desin+eksi klem, dilanutkan dengan
deppers alkohol dan dikeringkan dengan deppers kering $elakukan drapping< ) 1erikan =-#ad steril dan 2 doek kecil di ba%ah kepala. 1ungkus kepala dengan doek kecil dan +iksasi dengan doek klem 2) #asang doek kecil kanan kiri dari perut, lalu duk kecil ba%ah dan duk besar ba%ah 4) #asang duk besar () dipasang melingkar kepala A) #asang doek besar () untuk menutupi ba%ah perut sampai kaki tidak
kelihatan 5) #asang opsite pada area yang akan diincisi Cara membuatnya ampul adrenalin ( cc) E cc NS menadi 0 cc, ambil 92 cc kemudian tambah dengan ampul lidocain lalu di tambah lagi NS menadi
8
0 cc, masukan dalam spuit 0cc dan arumnya di ganti dengan arum yang cc
(untuk bayi dan balita) /ekatkan mea mayo dan mea instrument ke dekat area operasi, pasang kabel couter dan selang suction, ikat dengan kasa lalu +iksasi dengan to%el klem.
#asang canule suction, cek +ungsi kelayakan couter, suction dan bor Time out 'ime out dipimpin oleh pera%at sirkuler dilanutkan berdoa yang dipimpin
oleh operator. 1erikan larutan lidocain pada operator untuk in+iltrasi area kepala yang akan
diincisi. ;perator melakukan insisi area operasi berikan handle mess no.4 (paragon
mess no.5) untuk insisi dan pinset chirugis. 1erikan mosuito dan kassa kering pada asisten untuk ra%at perdarahan. 1erikan
couter
bipolar
pada operator untuk
ra%at
perdarahan
saat
menggunakan couter bipolar lakukan spolling NS 0,8. ;perator membersihkan aringan periosterom dengan respatorium. 1erikan bor cranium pada operator untuk membuka tulang kepala sampai tampak duramater, berikan couter bipolar dan bone%a6 untuk ra%at
perdarahan, tutup dengan kassa basah. #indah abdomen F insisi abdomen dengan mess diperdalam sampai lemak
hingga tampak +asia. 1erikan spreider abdomen untuk memperluas lapang pandang operasi ke arah
cranial. Spanner dimasukkan ba%ah
+asia dari abdomen ke arah cranial. Catheter
peritoneal dimasukkan melalui uung spanner, pangkal spanner ditarik perlahan melalui lemak - +asia di abdomen. Catheter peritoneal diklem dengan klem
sepatu kemudian tutup kassa basah, taruh di atas bengkok. #indah ke cranial F berikan speed mess F handat mess no.&, paragon mess no. untuk membuka duramater, ra%at perdarahan dengan bipolar dan spull
NS. Siapkan catheter entrikel diperkuat dengan mandrin, masukkan ke dalam
lubang duramater kemudian klem entrikel catheter dengan klem sepatu ;perator mengukur panang entrikel catheter, berikan gunting mayo untuk
menggunting entrikel kateternya #asang konektor dan +lashing deice pada uung catheter entrikel. Cek liuor yang keluar sudah adekuat (aliran lancar tanpa sumbatan) apa belum. iksasi konektor dengan @eide 4-0
9
#indah ke mini laparatomi, berikan double mosuito untuk epit +asia E gunting met@emboum. ?unting +asia sampai tampak peritoneum. Setelah tampak peritoneum, epit peritoneum dengan mosuito 2 buah, ahit tobacosack dengan
benang icryl A.0. 1ersihkan catheter peritoneal dengan kassa basah, berikan double pinset anatomis untuk membantu memasukkan catheter peritoneal ke dalam rongga
peritoneum. Sign out ;perator melakukan penutupan, ahit periosteom F berikan icryl 4-0 arum
atraumatik round E pinset anatomis. >ahit kulit dengan premiline A-0 arum
atraumatik cutting E pinset chirugis. >ahit peritoneal sampai lemak dengan icryl A-0 arum atraumatik round E pinset anatomis >ahit kulit dengan premiline A-0 arum atraumatik cutting E pinset chirugis. 1ersihkan area operassi dengan kassa basah kemudian keringkan dengan kassa
kering. 'utup luka insisi dengan so+ratule E kassa kering kemudian hipa+i6. ;perasi selesai, bereskan semua instrument, selang suction dan kabel bipolar
dilepas. 7apikan pasien, bersihkan bagian tubuh pasien dari bekas betadin yang masih
menempel dengan menggunakan kassa basah dan keringkan. #indahkan pasien ke brankart, dorong ke ruang recoery. Semua instrument didekontaminasi menggunakan larutan pre@ep 2.5 gram ( buah) dalam 5 liter air. 7endam selama 0 - 5 menit lalu cuci, bersihkan dan keringkan, kemudian alat diinentaris dan diset kembali bungkus dengan kain
siap untuk disterilkan. 1ersihkan ruangan dan lingkungan kamar operasi, rapikan dan kembalikan
alat- alat yang dipakai pada tempatnya. nentaris bahan habis pakai pada depo +armasi.
$alangGGGGGGG. #embimbing ;:
10
(GGGGGGGGGGGG)
DA"TAR PUSTAKA
/arsono dan Himpunan dokter spesialis sara+ indonesia dengan =?$. 2005. Buku Ajar Neurologi Klinis. ogyakarta< =?$ #ress. #rice S*, Dilson 3$. Vetrikel dan Cairan Cerebrospinalis, dalam Patoiologi Konsep Klinis Proses!proses Pen"akit #disi $ , >akarta< ?C Sri $, Sunaka N, :ari :. %idrosealus. De&amedia 200!. >akarta< ?C 7.Samsuhidat, Dim de >ong. Buku Ajar Ilmu Beda' disi 2. 200A. >akarta< ?C 7udolph *$, dkk. Buku Ajar Pediatri (udolp'. disi 20. "olume 4. 200!. >akarta< ?C
11