Nafas NAFAS PENYALURAN MERPATI PUTIH.
Setelah empat bulan belajar mengolah nafas dasar di tingkat dasar satu kini saatnya melakukan ujian kenaikan tingkat ke dasar dua. Pagi hari Minggu di bulan Juni 1993 dengan melakukan maraton telanjang kaki murid-murid PPS Merpati Putih mulai berlari meninggalkan Gedung Depdiknas Senayan menuju bundaran Hotel Indonesia. Jarak satu kali arah ini kurang lebih 4km. Lalu berputar kembali ke Senayan. Jadi begitu balik sampai di Gedung Depdiknas Senayan jarak yang ditempuh menjadi 8 km. Masih dalam keletihan yang begitu menguras tenaga, setiap murid PPS Merpati Putih mengambil gagang pompa dragon ukuran 1 R- 2 R , beton buis cor-coran semen, balok es, kayu jati ukuran ubin 20×20 cm, kikir besi dan menaruh di tempat tatakan yang telah disediakan. Sebelum giliran memukul dan mematahkan benda keras itu, sehat belum menjadi praktisi reiki melakukan olah nafas penyaluran sebagai bekal menghimpun tenaga kembali, yang telah hilang karena berlari maraton untuk persiapan memukul benda keras itu. Dengan mengambil sikap kuda-kuda tangguh, tangan kanan kiri dikejangkan sambil tarik nafas melalui hidung dan buang melalui mulut mendesis sebanyak 3 kali ulangan, konsentrasi kepada sasaran yang hendak dipecahkan serta memvisualkan bahwa benda keras itu adalah benda lembek yang mudah patah, maka satu persatu murid PPS Merpati Putih melakukan pemukulan benda keras itu dan semuanya bisa dipecahkan atau dipatahkan. Atraksi mematahkan benda keras ini merupakan ujian standar di setiap tingkatan PPS Merpati Putih di samping ujian teori tertulis. Di setiap tingkatan selalu dilatih mengolah nafas dengan postur tubuh membungkuk, bersimpuh, push-up, kaki selonjor kedepan baik kaki kanan atau kiri. Juga posisi push-up miring badan (perhatikan gerakan Yoga) yang bermacam-macam gerakannya. Latihan ini dilakukan dengan menahan nafas-menarik nafas-tahan nafasmembuang nafas-tahan nafas lagi sambil badan dikejangkan mulai dari leher hingga kedua kaki dengan kedua mata ditutup.
Setelah kita menguasai nafas dasar maka latihan berikutnya adalah nafas penyaluran, dimana kita menyalurkan tenaga yang telah kita peroleh sewaktu pelaksanaan latihan nafas dasar dengan menyalurkannya ke anggota badan sendiri ( kaki, tangan dan kepala) dengan membuat gerakan yang sangat perlahan serta penuh konsentrasi. Adapun nafas penyaluran ada 5 macam yaitu: 1. Nafas Garuda 2. Nafas Dorong Tarik. 3. Nafas Kombinasi. 4. Nafas Pengarahan. 5. Nafas Listrik. Dalam melaksanakan latihan penyaluran ini yang perlu diperhatikan ialah selama membuat gerakan, nafas ditahan di dada, sekali tarik nafas dapat melakukan beberapa kali gerakan sesuai kemampuan kita dan tidak memaksakan diri. a. Nafas Garuda > dengan sikap duduk bersila tumpang kaki, tangan dilipat di depan dada, telapak tangan saling mendorong. Lalu buang nafas melalui mulut-tahan nafas 5 sampai 10 detik (sesuai kemampuan murid) di dada lalu pejamkan mata kedua telapak tangan saling mendorong kedepan sekuat mungkin (rasakan seakan-akan di depan kita ada pintu baja yang tebal sulit dibuka). Sambil terus mendorong telapak tangan kanan/kiri mulai direntangkan ke samping kanan/kiri sepelan mungkin dan seluruh badan tetap kejang menahan nafas. Ketika rentangan ke-2 tangan sudah di kanan/kiri badan tarik lagi kebelakang badan sehingga dada terbuka lebar, mulai gerakan pelan-pelan kedepan dada mengulangi gerakan semula, masih tetap tahan nafas badan tetap kejang mulai pelan-pelan membuang nafas berdesis melalui mulut. b. Nafas Dorong Tarik > dengan sikap badan berdiri dengan kuda-kuda tengah, kedua tangan lurus keatas, telapak tangan menghadap kedepan. Pelan-pelan badan dibungkukkan sambil membuang nafas melalui mulut-tahan nafas 5 detik-mulai tegakkan badan sambil tarik nafas melalui hidung-tahan nafas didada dan kepalkan tangan/jari ruas per ruas. Badan tetap mengejang pejamkan mata, tarik tangan kebawah pelan-pelan dan tangan mengepal di samping pinggang menghadap ke atas. Dorong tangan lurus kedepan sambil diputar sehingga kepalan tangan menghadap ke bawah. Bayangkan seolah-olah kita mendorong barang yang sangat berat. Tarik kembali kebelakang seolah-olah menarik barang yang sangat berat. Lakukan dorong tarik beberapa kali (semampu kita) lalu buang nafas dengan posisi mendorong tangan ke depan. c. Nafas Kombinasi > dengan sekap berdiri dengan kuda-kuda tengah. Kedua tangan lurus keatas posisi telapak tangan menghadap kedepan. Lalu bungkukkan badan badan sambil buang nafas-tahan 5 detik. Pelan-pelan tegakkan badan sambil tarik nafas-tahan nafas di dada dan kepalkan jari tangan ruas per ruas mata lalu dipejamkan. Tarik tangan kebawah pelanpelan dan seluruh tubuh tetap kejang sambil tangan mengepal di samping pinggang menghadap ke atas. Dorong tangan kedepan sambil badan diputar sehingga kepalan tangan menghadap ke bawah. Buka kepalan tangan ruas per ruas dengan tangan direntangkan ke samping sepelan mungkin dan seluruh badan tetap kejang. Lalu liukkan tangan sejauh mungkin ke belakang kemudian didorong ke depan kembali melalui samping pinggang. Setelah tangan lurus, kembali dikepalkan ruas per ruas. Kepalan tangan ditarik lagi ke samping pinggang sambil diputar sehingga kepalan tangan menghadap keatas. Pelan-pelan tangan didorong kedepan mengulangi gerakan semula masih dalam kondisi tahan nafas semampunya lalu nafas dibuang melalui mulut. d. Nafas Pengarahan > dengan posisi berdiri kuda-kuda depan kaki kiri di depan. Tangan kanan disorong tiga kali ke depan, jari-jari terbuka lalu tangan kiri berada di depan. Posisi telapak tangan serong ke dalam. Mulai tarik nafas-tahan 5 detik- tangan kanan ditarik ke atas digenggam ruas per ruas.
Lalu tangan dibawa ke bawah dibuka ruas per ruas untuk merasakan apakah seluruh tubuh sudah cukup tegang/kaku. Berikutnya jari tangan digenggam ruas per ruas lagi setelah itu dibuka lagi ruas per ruas. Masih dalam posisi menahan nafas semampunya. Jika dirasa sudah cukup mampu lalu buang nafas melalui mulut mendesis sambil tangan di bawa keatas. e. Nafas Listrik > dengan posisi berdiri dengan kuda-kuda tengah, kedua tangan lurus ke atas telapak tangan menghadap ke depan. Pelan-pelan bungkukkan badan sambil buang nafas melalui mulut-tahan 5 detik-lalu tegakkan badan sambil tarik nafas melalui hidung-tahan nafas di dada kepalkan jari tangan ruas per ruas diikuti mata terpejam. Silangkan kedua lengan di depan dada tangan kanan di dalam, tangan kiri di luar. Tangan menghadap ke dalam. Bungkukkan badan sehingga kepala lebih rendah dari pantat. Putarkan tangan sehingga tangan menghadap ke bawah. Dua lengan tidak saling bersentuhan. Tahan posisi ini semampunya sambil menahan nafas.Jika dirasa sudah cukup pelan-pelan buang nafas melalui mulut mendesis. Apabila kita sudah menguasai nafas dasar maka untuk membuat mahir nafas penyaluran tidak harus mengulangi seluruh rangkaian dari pola nafas dasar. Semakin lama kita mampu menahan nafas, semakin pelan kita melaksanakan gerakan dan semakin keras kita mengejangkan seluruh otot tubuh, akan mendapatkan manfaat yang lebih besar untuk kesehatan tubuh asalkan dalam latihan ini tidak memaksakan diri. Setiap membuang nafas bersamaan dengan membuka kepalan tangan. Begitulah hidup sehat sebelum menjadi praktisi reiki bersama teman-teman seperguruan PPS Merpati Putih melakukan latihan olah nafas. Memang capai sekali latihan yang menguras tenaga ini. Tapi manfaat ke depannya adalah mendapatkan kelenturan otot, kepekaan tubuh karena ada getaran energi yang keluar dari tubuh serta disiplin dalam latihan akan membuat kita tidak mudah patah semangat dalam menghadapi kerasnya hidup ini. Seiring berjalannya waktu latihan PPS Merpati Putih, ada khabar Reiki mulai masuk ke Indonesia tahun 1996. Teknik penyembuhan Reiki begitulah orang menyebutnya, berasal dari Jepang. Sebagai praktisi tenaga dalam ( PPS Merpati Putih) yang sudah mahir menguasai teknik pernafasan, dengan mudah pula menyerap teknik Reiki. Sebab tubuh energi yang sudah terbentuk di kala menjadi Praktisi PPS Merpati Putih akan mudah pula menyerap Energi Reiki melalui penyelarasan/inisiasi. Sahabat sehat dengan kundalini reiki yang sama-sama pernah belajar Silat Merpati Putih pun mengakui bahwa modal dasar pernapasan sudah ada, maka tinggal menggandakan power energi untuk praktek reiki.
Teknik Dasar TEKNIK PENGOLAHAN NAFAS Bernapas adalah kebutuhan utama bagi kehidupan manusia. seseorang bisa bertahan tidak makan dan minum selama beberapa hari, namun tidak ada yang bisa bertahan hidup tanpa bernapas selama itu. Seorang yang tidak terlatih hanya bisa bertahan tidak bernapas antara 30 s/d 60 second, sementara orang yang terlatih bisa lebih dari itu. Ada yang sanggup menahan napas antara 1 sampai 5 menit, contohnya seperti para penyelaman alami yang biasa menyelam dilautan tanpa alat bantu.
Kebutuhan oxygen didalam darah, pembuluh syaraf dan otak dipenuhi dengan cara bernapas. Darah menyerap oxygen dari udara yang dihirup dan masuk kedalam paru paru. Darah membawa oxygen tersebut keseluruh bagian tubuh yang membutuhkan. Terhentinya aliran darah kejantung atau otak akibat penyumbatan atau penggumpalan darah dapat mengakibatkan kematian mendadak karena jantung atau otak tidak dapat memenuhi kebutuhan oxygennya. Bernapas menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia, namun banyak orang yang tidak memperhatikan cara bernapas yang baik, efisien dan benar. Dalam kehidupan sehari hari kebanyakan manusia hanya menggunakan 20-30% dari kapasitas paru parunya untuk bernapas. Perhatikan cara bernapas anda sehari hari, anda hanya bernapas pendek-pendek tidak menggunakan kemampuan paru paru anda secara maksimal. Cara bernapas seperti ini mengakibatkan paru paru tidak bekerja maksimal. Sebagian besar kapasitas paru paru tidak terpakai. Satu ketika mungkin anda pernah menarik napas dalam dan memenuhi paru paru anda dengan udara ,selanjutnya anda bernapas seperti biasa lagi ( napas pendek), didalam paru paru anda akan tertinggal udara sisa yang pada akhirnya akan menjadi udara basi yang dapat merusak sel paru paru anda. Bagian paru paru yang jarang digunakan lama kelamaan menjadi rusak dan tidak mampu lagi mensuplai oxygen kedalam darah. Napas menjadi sesak dan pendek, badan menjadi cepat lelah, suplai oxygen keseluruh bagian tubuh jadi berkurang. Akibatnya tubuh menjadi lemah dan rentan terhadap berbagai penyakit. Orang yang tidak melatih cara bernapas dengan baik dan benar pada usia diatas 40 tahun kondisi tubuhnya semakin buruk dan mudah dihinggapi berbagai penyakit. Karena itu perhatikanlah cara bernapas anda, latihlah pernapasan anda dengan mengikuti berbagai olah raga. Banyak olah raga yang dapat meningkatkan kapasitas paru paru dan aliran oxygen didalam darah seperti olah raga aerobic, senam, dan olah raga pernapasan seperti Thai chi, waitankung, yoga, Mahatma, Satria Nusantara, Silat tenaga dalam dan lain lain. Olah raga tersebut diatas saat ini menjamur di mana mana pilihlah salah satu yang sesuai dengan selera anda. Pernapasan yang baik dan benar akan menjadikan tubuh sehat dan prima, tidak mudah diserang berbagai penyakit. Dengan badan yang sehat dan prima anda dapat melindungi diri dari pengeluaran biaya pengobatan berbagai penyakit yang sangat mahal. Olah Napas dan Kesehatan
Olah napas bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang usia, dengan olah napas kita bisa menjadi dokter bagi diri kita sendiri. Beberapa penyakit rutin seperti flu, batuk, dan masuk angin bisa sembuh tanpa obat dan sulit untuk kambuh lagi. Tingkat kesehatan tubuh meningkat yang ditandai dengan meningkatnya kebugaran tubuh dan tenaga fisik. Stress hilang, fisik dan mental menjadi lebih rileks, lebih sabar, tenang, mudah mengendalikan emosi dan mudah berkonsentrasi. Gairah seksual meningkat, daya tahan terhadap berbagai penyakit meningkat, metabolisme tubuh membaik, kadar kolesterol dan gula darah menjadi normal dan pada tingkat selanjutnya bisa mengatasi tekanan darah rendah atau tinggi. Sistem pernapasan yang buruk menyebabkan tubuh menjadi lemah dan rentan terhadap berbagai penyakit. Seluruh organ tubuh tidak bekerja dengan baik sehingga menimbulkan ketidak selarasan dan ketidak harmonisan pada system tubuh. Jika tidak segera diperbaiki dalam jangka panjang hal tersebut dapat menyebabkan kekacauan pada metabolism tubuh dan berlanjut dengan timbulnya berbagai kerusakan pada organ tubuh. Pada usia paruh baya berbagai penyakit mulai datang menyerang, kolesterol tinggi, diabetes, tekanan darah tinggi atau rendah, asam urat, cepat lelah, sering pusing, mudah terkena penyakit harian seperti flu, batuk, masuk angin. Menurunnya daya tahan tubuh menyebabkan banyak pekerjaan yang tidak mampu diselesaikan dengan baik. Emosi juga jadi tidak stabil mudah marah, kecewa, dan stress. Tehnik pengolahan napas yang sehat Sejak ribuan tahun berbagai perguruan silat dan seni beladiri didunia, guru meditasi, guru yoga, para pendeta di India dan China telah mengenalkan tehnik pernapasan yang baik kepada para muridnya. Tehnik pernapasan tersebut terus dikembangkan dan dipelajari banyak orang hingga saat ini. Di Indonesia berkembang tehnik seni pernapasan yang fokus pada peningkatan kesehatan seperti Satria Nusantara, Mahatma, Senam tera, Thai chi dan lain lain. Pada beberapa perguruan silat dan seni bela diri, olah napas digunakan untuk membangkitkan kekuatan tenaga dalam, hingga mampu memecahkan benda keras seperti balok es, tumpukan bata, gagang pompa dragon, besi kikir, balok kayu hanya dengan sekali pukulan tangan saja, serta mampu menahan tusukan benda tajam atau pukulan benda keras.
Kalau zaman dahulu olah napas ini cenderung digunakan untuk meningkatkan kekuatan tenaga dalam oleh para jawara dan pesilat untuk membela diri atau bertarung mengalahkan musuh. Dengan adanya perubahan zaman dimana orang sudah tidak memerlukan kekuatan fisik dan pertarungan lagi untuk mempertahankan hidup, maka dewasa ini orang lebih menyukai tehnik pengolahan napas digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh. Secara umum kita mengenal 4 macam cara bernapas, yaitu pernapasan perut, pernapasan dada, pernapasan pundak dan pernapasan sempurna atau gabungan. Pernapasan perut
Duduk tegak sambil bersila atau duduk tegak diatas kursi dengan kedua kaki terjuntai menyentuh lantai, kedua tangan diletakan diatas lutut. Tarik napas sedalam mungkin hingga memenuhi rongga paru paru. Perhatikan perut anda saat bernapas. Ketika menarik napas, perut akan menggembung dan saat menghembuskan napas, perut mengempis. Kebiasaan yang sering dilakukan tanpa kita sadari adalah ketika menarik napas justru perut mengempis dan sebaliknya pada saat menghembuskan napas perut menggembung. Lakukan pernapasan perut ini beberapa kali hingga anda terbiasa. Lakukan penarikan napas dengan perlahan dan panjang dan hembuskan dengan cara perlahan dan panjang pula sampai beberapa kali. Kemudian lakukan pula penarikan dan penghembusan napas dengan cara yang agak cepat, beberapa kali. Ketika baru mulai mungkin anda akan merasa janggal karena anda tidak terbiasa dengan cara bernapas seperti ini, tanpa anda sadari selama ini anda telah bernapas dengan cara yang keliru. Perhatikan anak bayi, mereka bernapas dengan pernapasan perut, ketika menarik napas perut menggembung dan ketika menghembuskan napas perut mengempis. Itulah pernapasan yang baik, namun entah bagaimana setelah dewasa cara seperti itu pelan - pelan ditinggalkan. Pernapasan Dada Caranya sama seperti diatas, hanya perhatian anda diarahkan kearah dada. Pada saat menarik napas, dada dikembangkan dan saat menghembuskan napas perut dikempiskan. Ulang cara bernapas seperti ini hingga beberapa kali hingga anda merasa biadsa. Tanpa disadari sebenarnya kebanyakan orang bernapas dengan cara seperti ini, hanya saja dilakukan dengan menarik dan menghembuskan napas secara pendek dan cepat. Pernapasan Pundak Cara dan sikap duduk sama seperti pernapasan perut dan dada, hanya perhatian anda diarahkan kearah pundak. Saat menarik napas bawalah udara sampai kebagian pundak atau dada bagian atas, sehingga pundak akan naik. Saat menghembuskan napas pundak diturunkan kembali keposisi biasa. Lakukan cara bernapas seperti ini hingga anda merasa biasa. Pernapasan gabungan atau sempurna Pada pernapasan perut ada kelemahan yaitu udara hanya memenuhi bagian bawah dari paru paru sedangkan bagian atas masih kosong. Sebaliknya pada pernapasan dada atau pundak udara hanya memenuhi bagian atas paru paru sedang bagian bawahnya masih kosong. Agar udara masuk dengan sempurna dan memenuhi seluruh ruang didalam paru paru maka dilakukanlah pernapasan gabungan yaitu dengan menggabungkan tehnik pernapasan perut, dada dan pundak sekaligus pada saat bersamaan . Ambil sikap duduk seperti ketiga cara pernapasan diatas. Tarik napas sedalam mungkin dimulai dengan menggembungkan perut, kemudian dada dikembangkan dan pundak diangkat keatas. Kemudian hembuskan napas dimulai dengan mengempiskan perut dilanjutkan dengan menurunkan dada dan pundak. Ketika menarik napas anda akan merasakan bahwa seluruh ruang paru-paru anda dipenuhi oleh udara, dan sebaliknya ketika menghembuskan napas paru - paru anda akan dikosongkan dengan sempurna. Inilah cara bernapas yang baik dan sempurna, lakukan ini dengan berulang-ulang hinga anda merasa biasa. Lakukan penarikan dan penghembusan napas secara perlahan dan pajang beberapa kali. Kemudian lakukan pula hal yang sama untuk penarikan dan menghembuskan napas secara cepat. Tempo menarik dan menghembuskan napas Agar energy yang didapat dari bernapas bisa betul- betul maksimal, dibutuhkan kontak yang baik dan sempurna antara darah dengan oxygen yang masuk kedalam paru paru. Dalam tehnik olah napas kita mengenal pernapasan kontinu atau berkesinambungan dan pernapasan terputus. Pada pernapasan kontinu, menarik dan menghembuskan napas dilakukan secara kontinu dan berkesinambungan tidak boleh terhenti oleh penahanan napas. Pernapasan kontinu ini biasa di temukan pada olah raga pernapasan Thai chi dan
Meditasi. Napas ditarik dan dihembuskan dengan halus dan perlahan, sehingga kontak antara darah dan oxygen diparu paru bisa berlangsung dengan sempurna. Sebaliknya pada pernapasan terputus, antara menarik dan menghembuskan napas diselingi dengan jedah waktu menahan napas. Menahan napas dilakukan pada saat paru paru telah dipenuhi udara atau pada saat udara didalam paru paru telah kosong sempurna. Napas ditarik dengan halus dan perlahan selama beberapa hitungan hingga udara memenuhi seluruh ruangan paru paru, kemudian ditahan selama beberapa hitungan, selanjutnya dihembuskan dengan halus dan perlahan selama beberapa hitungan, dan ditahan dalam keadaan paru paru kosong selama beberapa hitungan pula, demikian selanjutnya kembali pada penarikan napas seperti semula. Lama penahanan napas biasanya separuh waktu yang digunakan untuk menarik dan menghembuskan napas. Misalnya menarik dan menghembuskan napas selama 10 hitungan maka lama menahan napas adalah selama 5 hitungan. Cara seperti ini biasa dilakukan pada latihan yoga, meditasi dan silat untuk membangkitkan tenaga dalam. Manfaat penahanan napas Betapapun banyaknya udara yang dihirup oleh paru paru jika sel Hb didalam darah jumlahnya kurang, maka kemampuan darah untuk menyerap oxygen dan menyalurkannya keseluruh bagian tubuh juga akan berkurang. Disamping meningkatkan kemampuan paruparu menghirup udara dari luar, jumlah Hb dalam darah juga perlu ditingkatkan. Peningkatan jumlah Hb dalam darah bisa dilakukan dengan tehnik penahanan napas. Dengan menahan napas ketika paru- paru dipenuhi udara maupun kosong mengakibatkan proses pengambilan oxygen oleh darah terhenti, sehingga terjadi kekurangan oxygen didalam darah. Kondisi ini merangsang darah untuk membentuk lebih banyak sel Hb, sehingga ketika menarik napas oxygen yang diserap oleh darah jumlahnyapun meningkat, demikian pula pada waktu membuang napas jumlah co2 yang dibuang juga lebih banyak Penahanan napas juga akan menyebabkan berkurangnya jumlah oxygen dalam jaringan tubuh, yang menyebabkan meningkatkan keasaman jaringan tubuh. Cairan jaringan yang asam ini merangsang pembuluh pembuluh kapiler dan pembuluh darah untuk melebar sehingga jumlah darah yang mengalir lebih banyak. Pelebaran pembuluh darah berpengaruh terhadap tekanan darah yaitu memperkecil hambatan terhadap aliran darah, sehingga tekanan darah cenderung menjadi normal. Penahanan napas juga membantu meningkatkan daya konsentrasi, dan menstabilkan emosi. Fikiran dan emosi terasa lebih mantap dan mudah berkonsentrasi pada saat melakukan penahanan napas. Coba perhatikan, ketika anda memasukan ujung benang kelubang jarum jahit, anda dapat lebih mudah memasukan benang tersebut dengan menahan napas dibandingkan jika anda tidak menahan napas. Pada latihan meditasi penahanan napas sangat membantu dalam meningkatkan konsentrasi. Penahanan napas bisa dilakukan dua kali yaitu pada saat udara penuh dan kosong atau hanya satu kali, dipilih salah satu pada saat udara penuh atau kosong saja . Penahan napas dua kali disebut pernapasan segiempat, sedangkan penahan napas satu kali disebut pernapasan segitiga. Untuk pemula biasanya dipilih pernapasan segitiga, karena saat yang berat dirasakan adalah pada saat menahan napas. Olah napas dan Meditasi Meditasi bukanlah ritual keagamaan tertentu ataupun pemujaan. Meditasi juga bukanlah menarik energy atau kekuatan dari makhluk ghaib ataupun sarana berkomunikasi atau berhubungan dengan semacam jin atau setan. Meditasi sama sekali tidak ada hubungannya dengan “klenik” atau pun ilmu-ilmu perdukunan lainnya. Meditasi berasal dari bahasa latin yaitu meditari (berpikir) dan mederi (menyembuhkan). Pada prinsipnya meditasi adalah kegiatan untuk memasuki alam bawah sadar kita. Pada saat kita menyelami pikiran bawah sadar kita mengalami proses peningkatan kesadaran. Semakin dalam menyelam, kita akan bisa mencapai puncak kehidupan spiritual. Di situ kita bisa menemukan tujuan hidup kita yang sebenarnya. Namun, kita mempunyai kebebasan untuk menentukan sampai sejauh mana kita akan menyelami pikiran bawah sadar itu. Yang pasti, semakin dalam kita
memasuki pikiran bawah sadar, kesunyian dan keheningan akan semakin kita rasakan. Selain itu, energi yang kita miliki pun akan semakin besar dan kekuatannya semakin meningkat. Meditasi biasanya dilakukan dengan memusatkan perhatian pada obyek tertentu, misalnya dengan memandang lilin, bagian tengah hidung atau merasakan denyut nadi, jantung, dan lain sebagainya. Selama meditasi napas dilakukan dengan halus dan perlahan, perhatian tidak lepas dari titik focus. Meditasi bisa juga dilakukan dengan mengkonsentrasikan perhatian dan fikiran pada bacaan mantera, do’a, kalimat zikir atau bacaan Qur’an. Pernapasan meditasi bisa menggunakan pernapasan kontinu, atau pernapasan terputus dengan pola pernapasan segi empat atau segitiga. Belajar meditasi merupakan bagian dari latihan mengendalikan pikiran. Meditasi adalah latihan konsentrasi yang dapat digunakan untuk mempertajam fikiran dan meningkatkan kepekaan terhadap suasana sekitar. Kita mengenal dua macam meditasi, yaitu meditasi diam dan meditasi bergerak. Meditasi diam yang dilakukan dengan berbagai sikap duduk seperti pada meditasi yoga, tafakur, para pendeta hindu, budha atau pada perguruan seni beladiri, sedangkan meditasi bergerak dilakukan dengan berbagai jurus dan gerak, contohnya seperti pada Thai Chi dan pada beberapa perguruan seni bela diri. Sebenarnya dalam Islam kita juga dapat menemui meditasi diam dan bergerak ini, contohnya kegiatan tahanuts, I’tikaf, tafakur ini bisa dimasukan pada kategori meditasi diam, sedangkan sholat bisa dikategorikan pada meditasi bergerak. Olah napas dan tenaga dalam Pada beberapa perguruan silat dan seni bela diri penggabungan teknik jurus dan olah napas digunakan untuk membangkitkan dan meningkatkan kemampuan tenaga dalam serta kepekaan, sehingga mampu memecahkan benda keras seperti balok es, balok kayu, gagang pompa dragon dan lain sebagainya serta mampu mendeteksi keberadaan benda disekitarnya dengan mata tertutup. Kita kenal beberapa perguruan silat dan seni beladiri di Negara kita yang menggunakan tehnik jurus dan pengolahan napas untuk membangkitkan tenaga dalam seperti perguruan Merpati Putih, Prana sakti, Margaluyu, Satria Nusantara, Sin Lam Ba dan banyak lagi. Penggabungan tehnik jurus dan olah napas memberi kekuatan energy hidup pada setiap sel tubuh sehingga mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap benturan benda keras. Disamping itu setiap sel tubuh juga akan memancarkan energy biomagnetis, karena jumlahnya yang sangat banyak, energy tersebut akan memancar disekitar tubuh merupakan perisai magnetis yang dapat melindungi diri dari berbagai serangan. Energi biomagnetis yang memancar disekitar tubuh itu akan bekerja secara otomatis jika ada kekuatan emosi negatip yang menyerang. Perlindungan perisai magnetis ini sering diperagakan oleh perguruan Satria Nusantara, Sin Lamba dan Al Hikmah, dan ini merupakan daya tarik tersendiri bagi peminat untuk memasuki perguruan seni beladiri tersebut. Olah Napas dan sholat Khusuk Pengaturan napas dalam sholat memang tidak lazim dilakukan. Umumnya umat Islam belajar sholat sejak masa kanak-kanak hanya diajarkan tata cara gerak sholat dan bacaan yang harus dibaca pada setiap gerakan. Sebagian besar umat Islam mengerjakan sholat hanya sebagai kegiatan rutin yang merupakan kewajiban, tanpa memahami manfaat dan kekuatan yang tersembunyi dalam kegiatan sholat tersebut. Jika dilakukan dengan tepat dan benar sebenarnya kegiatan sholat mirip dengan meditasi bergerak seperti Thai Chi. Kegiatan sholat yang benar juga mampu meningkatkan energy pada setiap sel tubuh dan membangkitkan medan biomagnetis disekitar tubuh, yang dapat melindungi yang bersangkutan dari serangan energy negatif. Dengan pengaturan napas yang tepat dan benar serta memahami setiap kalimat yang dibaca dalam sholat akan didapat kondisi khusuk. Ucapan, fikiran dan perasaan menyatu dalam makna kalimat (ayat) yang diucapkan dalam sholat. Konsentrasi terpusat pada setiap kalimat yang dibaca dalam sholat tersebut, sehingga dicapai kondisi khusuk. Pengolahan
napas yang tepat dan benar dapat mencegah pelaku sholat dari gerakan yang terburuburu, sholat dilakukan dengan tu’maninah dan khusuk. Teknik pengaturan napas dalam sholat ini dapat anda temukan diblog ini pada tulisan ” Mencapai sholat khusuk” Olah napas dan membaca Qur’an Pengaturan dan pengendalian napas juga terdapat pada saat membaca Qur’an. Pengaturan napas diatur dalam hukum tajwid bacaan Qur’an. Bacaan Qur’an dilakukan dengan sekali tarikan napas dan hanya boleh berhenti pada tempat yang telah ditentukan (waqaf). Jika terputus ditengah jalan boleh berhenti pada tempat yang tidak mengubah makna dan bacaan harus diulang kembali mulai dari beberapa kata sebelumnya. Membaca Qur’an disamping mengandung aspek olah napas juga mengandung aspek meditasi. Kegiatan membaca Qur’an bisa dimasukan kategori meditasi diam ketika dilakukan sambil duduk dan meditasi bergerak ketika dilakukan dalam sholat. Membaca Qur’an dengan tajwid dan makhraj yang tepat dan benar mempunyai efek sama seperti melakukan olah napas . Karena itu membaca Qur’an merupakan obat yang dapat menenangkan hati, fikiran dan memperbaiki metabolisme tubuh. Latihan Teknik pernapasan Olah napas yang tepat dan benar dapat meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh. Dewasa ini sudah banyak orang yang melakukan latihan olah napas untuk mendapat kebugaran dan kesehatan tubuh. Kalau anda berjalan pagi dilapangan Monas pada hari kerja atau di sekitar Stadion Utama pada hari minggu anda akan menemui kelompok orang yang melakukan latihan olah napas ini. Latihan olah napas bisa didapat dengan mengikuti latihan senam Yoga, Seni Pernapasan Satria Nusantara, Kalimasada, Mahatma, Thai Chi, Wai tankung dan lain sebagainya yang tum buh menjamur di kota besar di Indonesia ini. Pada beberapa perguruan silat seperti Perisai Diri, Merpati Putih, Sin lam Ba, dan banyak lagi anda juga akan mendapatkan latihan olah napas untuk membangkitkan tenaga dalam. Bagi umat Islam dalam membaca Qur’an dengan benar dan tartil atau melakukan sholat khusuk juga terdapat tehnik pengolahan napas, yang insya Allah juga dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh.