LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN MAKANAN ACARA II IDENTIFIKASI RHODAMIN B
DISUSUN OLEH ELSY RINOVARI RINOVARI G1C 011 012
PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MATARAM 2014
ACARA II IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI RHODAMIN B A. PENDAHULUAN
1.
Tujuan Praktikum Mengidentifikasi adanya rhodamin B pada sampel makanan dan minuman dengan menggunakan metode kromatografi sederhana.
2.
Hari, tanggal Praktikum Rabu, 12 o!ember 2"1#
$.
Tempat Praktikum %antai &&&, %aboratorium 'imia (asar, )akultas M&P*, +ni!ersitas Mataram.
B. LANDA NDASAN SAN TE TEORI ORI
at pe-arn pe-arnaa adalah adalah bahan bahan tambah tambahan an makana makanan n yang yang dapat dapat memperb memperbaiki aiki atau atau memberi -arna pada makanan. Penambahan pe-arna pada makanan dimaksud untuk memperbaiki -arna makanan yang berubah atau memuat selama proses pengolahan atau memberi -arna pada makanan yang tidak ber-arna agar kelihatan lebih menarik. at pe-arna sintesis yang sering ditambahkan pada jajanan adalah
Rhodamin B
dan
Methanyl Methanyl /elloello-,, yaitu yaitu merupakan merupakan 0at -arna sintetik sintetik yang umum digunakan digunakan sebagai pe-arna tekstil. 'edua 0at ini merupakan 0at -arna tambahan yang dilarang penggunaannya penggunaannya dalam produkproduk pangan. 'eduanya bersifat karsinogenik sehingga dalam penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kanker Perti-i dkk, 2"1$3. Rhodamin B merupakan 0at -arna sintetik yang umum digunakan sebagai pe-arna tekstil yang dilarang penggunaannya pada makanan dan dinyatakan sebagai bahan yang berbahaya menurut Peraturan Menteri 'esehatan R& o. 4225Menkes5Per5&651788 tentang 0at -arna yang dinyatakan berbahaya dan dilarang di &ndonesia (epkes R&, 17723. 17723. Rhodam Rhodamin in B dilaran dilarang g diguna digunakan kan dalam dalam produk produk makana makanan n karena karena penggu penggunaa naan n rhod rhodam amin in B dala dalam m -akt -aktu u lama lama dan dan juml jumlah ah yang ang bany banyak ak pada pada manu manusi siaa dapa dapatt menyebabkan gangguan fungsi hati atau kanker hati dengan ara menumpuk dilemak yang yang lama kelamaan jumlahny jumlahnyaa terus bertambah didalam tubuh. tubuh. Bila mengkonsumsi mengkonsumsi makana makanan n ber-arn ber-arnaa yang yang mengan mengandun dung g rhodam rhodamin in B, urine urine akan akan ber-ar ber-arna na merah merah atau merah muda (ianti dkk, 2"123.
Terasi merupakan bahan utama sambal atau penyedap makanan yang ber-arna hitam atau kemerahan dan berbau khas. Terasi banyak diari oleh para ibu rumah tangga dan dikonsumsi dalam bentuk olahan sambal. Terasi banyak digunakan sebagai bumbu penyedap masakan yang mampu membangkitkan selera makan karena rasa dan aromanya yang khas. (alam pembuatan terasi, umumnya selalu menambahkan bahan pe-arna baik pe-arna alam maupun sintetik untuk memperoleh -arna terasi yang erah juga sebagai penambah daya pikat tanpa mengubah rasa terasi. Hasil penelitian Retno 9uli 9 uli :is-antari 2"";3 menunjukkan sebanyak <" = terasi bermerek dan <"= terasi tidak bermerek yang beredar di 'abupaten Rembang mengandung Rodamin B. Hasil penelitian lain dilakukan oleh Reny 'urniati 'urniati 2""<3 menunjukk menunjukkan an sebanyak sebanyak 24 = terasi yang beredar beredar di Bandar Bandar %ampung mengandung Rodamin B +jiani dan pudji, 2"123. Rhodam Rhodamin in B adalah adalah pe-arn pe-arnaa terlara terlarang ng yang yang sering sering ditemu ditemukan kan pada pada makana makanan, n, teruta terutama ma makanan makanan jajanan. jajanan.
Rhodam Rhodamin in B, yaitu yaitu 0at pe-arn pe-arnaa berupa berupa serbuk serbuk kristal kristal
ber-arna hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau, serta mudah larut dalam larutan -arna -arna merah merah terang terang berfluor berfluoresa esan n sebaga sebagaii bahan bahan pe-arn pe-arnaa tekstil tekstil atau pakaia pakaian. n.
9enis 9enis
jajanan yang banyak dijumpai dan diampuri dengan Rhodamin B, antara lain bubur delima, endol, kolangkaling, inau dan kuekue lainnya. :etelah diampuri bahan ini makanan tersebut menjadi ber-arna merah muda terang Paulina, 2"113. 2"113. Bila mengonsumsi makanan yang mengandung Rhodamin B, dalam tubuh akan terjadi penumpukan lemak, sehingga lamakelamaan jumlahnya akan terus bertambah. (ampaknya baru akan kelihatan setelah puluhan tahun kemudian. at ini tidak layak untuk dikonsumsi, jika sudah masuk dalam tubuh, maka akan mengendap pada jaringan hati hati dan dan lema lemak, k, tida tidak k dapa dapatt dike dikelu luar arka kan, n, dalam dalam jang jangka ka -akt -aktu u lama lama bisa bisa bersi bersifat fat karsinogenik. >leh karena itu dalam Peraturan Menteri 'esehatan Republik &ndonesia o.4225Men'es5Per5&6588, Rhodamin B merupakan salah satu bahan yang dilarang sebagai bahan tambahan pangan *stuti dkk, 2"1"3.
C. ALAT ALAT DAN BAHAN BAHAN PRAKTI PRAKTIKUM KUM
1. *lat *lata ala latt Prakt Praktik ikum um a.
%abu takar <" <" ml ml
b.
eraa *nalitik
.
Pipet 'apiler
d.
Pipet tetes
e.
Penggaris
f.
?hamber
g.
@rle rlenmeye eyer 1" 1"" ml ml
h.
@rle rlenmeye eyer 2< 2<" ml ml
i.
Aelas ki kimia 2<" ml
j.
Pensil
k.
'ert 'ertas as krom romatog atogra rafi fi
l.
Penutup hamber
2. Baha Bahan nba baha han n Prak Prakti tiku kum m a.
*uades
b.
Bubuk Rhodamin Rhodamin B
.
?H$?>>H glasial
d.
%aru %aruta tan n a?l a?l dal dalam am @ta @tano noll <"= <"=
e.
:ampel te terasi
f.
:ampel -antek
D. CARA KERJA
a. Pembua Pembuatan tan %arut %arutan an Rhoda Rhodamin min B seba sebagai gai stand standar3 ar3
",< gr Rhodamin B - (imasukkan dalam gelas beaker <" ml - (ilarutkan dengan auades
Hasil - (imasukkan dalam labu takar 1"" ml - (ienerkan sampai tanda batas
Hasil
b. Persiapan :ampel +ji sampel terasi dan -antek3 - Masingmasing dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan dilarutkan dengan ?H$?>>H glasial
Hasil
. Pembua Pembuatan tan @lue @luen n untuk untuk @lusid @lusidasi asi :amp :ampel el 1 gr a?l dalam @tanol <"= (imasukkan (imasukkan dalam dalam hamb hamber er (ijenuhkan (ijenuhkan selama selama $" menit menit
Hasil
d. Penguj Pengujian ian Rhodam Rhodamin in B pada pada sampel sampel
Masingmasing larutan Rhodamin B dan sampel
Hasil
(itotol (itotolkan kan pada pada kert kertas as kroma kromatog tograf rafii (imasu (imasukka kkan n kerta kertass krom kromatog atograf rafii dalam dalam hamber yang berisi eluen
- (ielusi sampai pelarut merambat pada garis -
tanda batas 'ertas dikeringkan dan diamati berak noda yang terbentuk (ihitung nilai Rf standar dan sampel
Hasil
E. HASI HASIL L PENG PENGAM AMA ATAN
Pembuatan larutan Rhodamin Rhodamin B (sebagai standar) standar) No 1
Pero!""#
H"$%& 'e#(")"*"#
",< ", < gra gram m Rho Rhoda dami min n B di diti timb mban ang g Rh Rhod odam amin in B yan ang g di diti timb mban ang g be berb rben entu tuk k
dan da n
dim imas asu ukk kkan an
dal alam am
gela ge lass bubuk halus serbuk kristal3 dengan -arna
beaker 2
merah keunguan pekat.
Rhodam Rho damin in B dil dilaru arutka tkan n den dengan gan Bubuk Rhodamin B yang ber-arna merah penambahan sedikit auades dan keu keungu nguan an ini sete setelah lah dit ditamb ambahk ahkan an den dengan gan die ien ner erk kan
dala da lam m
labu la bu
tak ta kar sed sedik ikit it a aua uade dess C 1" 1"m% m%3, 3, ser serbu buk k me mera rah h
<"m%.
keunguan keung uan tersebu tersebutt mula mulaii larut memb membantuk antuk larutan laru tan mer merah ah tera terang ng ya yang ng pek pekat. at. %ar %aruta utan n yang dibuat ini sebesar 1= =-5D3 Persiapan sampel uji
No 1
Pero!""#
H"$%& 'e#(")"*"#
:amp :a mpel el uj ujii dim dimasu asukk kkan an da dala lam m :emua sampel dengan sangat mudah larut , gelas
beaker
2<"m%
dan
dimana -arna pelarut berubah sesuai dengan
dila di laru rutk tkan an da dala lam m ase aseta tatt gl glasi asial al -arna bahan uji yang akan diuji sepertiE Fantek Fa ntek E ber-arna merah sampai seluruh 0at -arna larut Terasi Te rasi E ber-arna oklat pudar Pembuatan eluen No
1
Pero!""#
H"$%& 'e#(")"*"#
(ibuat 1 g ra ram a? a?l dilarutkan dalam
etanol
<"=
@luen berbau , dan tidak ber-arna.
yang
dimasu dim asukka kkan n dal dalam am ha hambe mberr dan
No 1
dijenuhkan selama $" menit. Pengujian Rhodamin B dalam smpel uji Pero!""# H"$%& 'e#(")"*"# (ib (i bua uatt
kert ke rtas as
sari sa rin ng
deng de ngan an 'er 'ertas tas sari saring ng ber berpor porii hal halus us dan ber ber-ar -arna na
ukur uk uran an 1" G < m da dari ri ke kert rtas as putih tulang. saring -hatman ukuran 2"G2"m yan ang g 2
tela te lah h
bagian. 'ertas
dib di bag agii
saring
men enja jadi di 8 yang
telah Hasil penotolan sampelE-antek ber-arna
dito di toto tolk lkan an sam sampe pell da dan n sta stand ndar ar me merah rah ke kemu mudi dian an be berjl rjlan an ha hany nyaa se sedi diki kit3, t3, dima di masu sukk kkan an da dala lam m el elue uen n yan ang g
terasi ber-arna oklat pudar 3 kemudian
telah dijenuhan
menghi men ghilan lang. g. :ed :edang angkan kan stan standar dar ber ber-ar -arna na merah mer ah era erah h den dengan gan ben bentuk tuk bul bulat. at. Ti Tingg nggii perambat 0at -arna pada kertas saring masingmasing sampel yang diuji adalah 7
m.
1. Fantek
Spot standar
Spot wantek
2. Terasi
Spot standar
F.
Keterangan: +ntu +n tuk k sp spot ot kir irii E st stan and dar R Rho hoda dam min B3 +ntuk +nt uk spo spott kana kanan n E samp sampel el yang yang diu diuji ji ANALISIS DAT DATA A Perhitungan nilai Rf: jarak 0at 2spot3 bergerak ke atas Rf jarak permukaan eluen
1. +nt +ntuk uk sampe sampell -antek -antekEE Rf s standar3
",8;4
Rf sampel3
","## 2. +nt +ntuk uk samp sampel el terasi terasiEE
Rf s standar3
",711
Rf sampel3
"
H"$%& 'e#(+,%"# R-o")%# B No 1 Fantek
2
S")'e&
Terasi
H"$%& +,% R-o")%# B Positif I3
egatif 3
G. PEMBAHASAN
at pe-arna yang digunakan dalam produksi pangan dapat berupa 0at pe-arna alami maupun sintetis5buatan. sintetis5buatan. at pe-arna pe-arna alami dapat diperoleh diperoleh dari pigmen pigmen tanaman, tanaman, misalnya misalnya -arna -arna hijau yang didapat didapat dari dari klorofil klorofil dedaunan dedaunan hijau dan -arna oranye oranye merah yang berasal dari karotenoid karotenoid -ortel. :edangkan :edangkan 0at pe-arna sintetis sintetis merupakan merupakan 0at pe-arna pe-arna yang yang sengaja sengaja dibuat dibuat melalu melaluii pengol pengolaha ahan n indust industri. ri.
at pe-arna pe-arna sintet sintetis is
biasanya digunakan karena komposisinya lebih stabil, seperti :unset yello- )?) yang memberi -arna oranye, ?armoisine untuk -arna merah, serta Tartra0ine Tartra0ine untuk -arna kuning. Pada produk produk pangan yang yang perlu dihindari adalah penggunaan 0at pe-arna yang berlebihan, tidak tepat,
dan
diperu diperuntu ntukka kkan n untuk untuk pangan pangan
penggunaan 0at pe-arna
berbahaya
yang
tidak
karena karena dapat memberik memberikan an dampak dampak negatif negatif terhad terhadap ap
kesehatan. :alah satu pe-arna sintetis yang yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan pangan adalah Rhodamin B. Rhodamin B merupakan pe-arna sintetis berbentuk s erbuk kristal, kristal, ber-arna ber-arna hijau hijau atau atau ungu ungu kemerahan kemerahan,, tidak berbau, berbau, dan dalam larutan larutan akan akan ber-arna merah terang berpendar5berfluorosensi. Rhodamin B merupakan 0at -arna golongan golongan Ganthenes Ganthenes dyes yang digunakan digunakan pada industri industri tekstil tekstil dan dan kertas, sebagai sebagai pe-arna kain, kosmetika, produk pembersih mulut, dan sabun. ama lain rhodamin B adalah ( and ? Red no 17. )ood Red 1<, *(? Rhodamine B, *i0en Rhodamine, dan Brilliant Pink Maryadele, 2"";3. at yang sangat dilarang penggunaannya dalam makanan ini berbentuk kristal hija hijau u atau atau serb serbuk uk ungu unguk kem emer erah ah J mera meraha han, n, sang sangat at laru larutt dala dalam m air air yang ang akan akan mengha menghasilk silkan an -arna -arna merah merah kebiru kebirubi birua ruan n dan berflu berfluore orensi nsi kuat. kuat. Rhodam Rhodamin in B juga juga merupakan 0at yang larut dalam alkohol, H?l, dan a>H, selain dalam air. (i dalam laboratorium, 0at tersebut digunakan sebagai pereaksi untuk identifikasi Pb, Bi, ?o, *u, Mg, dan Th dan titik leburnya pada suhu 1;< o?. (alam analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofometri, didapat informasi bah-a sifat raun yang terdapat dalam
Rhodamin B tidak hanya saja disebabkan oleh senya-a organiknya saja tetapi juga oleh senya-a anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B itu sendiri, bahkan jika Rhodamin B terko terkont ntam amin inasi asi oleh oleh seny senya-a anor anorga gani nik k lain lain sepert sepertii timba timbale leda dan n arsen arsen.. (eng (engan an terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur tersebut, menjadikan pe-arna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan Hamdani, Hamdani, 2"1$3.
:truktur Rhodamin B Pada praktikum ini dilakukan identifikasi Rhodamin B pada -antek atau pe-arna tekstil dan terasi dengan menggunakan kromatografi kertas. 'romatografi adalah suatu ara ara pemisah pemisahan an dimana dimana kompon komponenk enkom ompon ponen en yang yang akan akan dipisah dipisahkan kan didist didistrib ribusi usikan kan antara 2 fase, salah satunya yang merupakan fase stasioner fase diam3 dan yang lainnya berupa fase mobil fase gerak3. )ase gerak dialirkan menembus atau sepanjang fase stasioner. )ase diam enderung menahan komponen ampuran, sedangkan fase gerak enderung menghanyutkannya. Berdasarkan terikatnya suatu komponen pada fase diam dan perbedaan kelarutanny kelarutannyaa dalam fase gerak, gerak, komponen komponenkomp komponen onen suatu ampuran dapat dipisahkan. komponen yang kurang larut dalam fase gerak atau yang lebih kuat terserap atau terabsorpsi pada fase diam akan tertinggal, sedangkan komponen yang lebih larut atau kurang terserap akan bergerak lebih epat. 'romatografi kertas biasa di pakai dalam menganalisa senya-asenya-a kimia yang terkandung dalam simplisia ataupun bahan lainnya. 'euntungan utama kromatografi kertas ialah dari proses kemudahannya dan kesederhanaanny kesederhanaannyaa dalam pelaksanaan pelaksanaan pemisahan pemisahan yaitu hanya hanya pada lembaran kertas saring yang berlaku sebagai medium pemisahan pemisahan dan juga sebagai sebagai penyangga penyangga.. :elain itu keuntungan menggunakan kromatografi kertas ialah keterulangan bilangan Rf yang besar pada kertas sehingga pengukuran Rf dapat menjadi parameter yang berharga dalam memaparkan senya-a tumbuhan baru. Hasil pemisahan dianalisis berdasarkan harga atau nilai faktor retardasi Rf3 pada masingmasing noda, berak atau spot yang dihasilkan pada pelarut yang sama. *pabila diperoleh jarak jara k noda yang sama s ama dengan sampel s ampel standar, berarti sampel yang dianalisis sama dengan sampel standar. Perhitungan niali Rf
dilakukan dengan ara membagi jarak yang ditempuh 0at terlarut dengan jarak yang ditempuh pelarut. Per Perob obaan aan pert pertam amaa yaitu aitu memb membuat uat laru larutan tan stan standa darr rhod rhodam amin in B seba sebaga gaim im pembanding dengan sampel. :elanjutnya sampel terasi dan -antek masingmasing dilarutkan dengan asam asetat glasial ener dengan tujuan untuk mendestruksi senya-a senya-a yang ada di dalam sampe dan menstabilkan rhodamin B agar tidak berubah dari bentuk terionisasi menjadi bentuk netral. :elanjutnya dilakukan penyiapan eluen sebagai pelarut atau fase gerak. (igunakan a?l yang dilarutkan dalam etanol. @luent yang digunakan bersifat lebih polar dari fase diamnya agar sampel yang polar tidak terikat kuat pada fase diamnya. Penggunaan eluent ini disesuaikan dengan sifar polar Rhodami B karena memiliki gugus karboksil dengan pasangan elektron bebas dan gugus amina pada struktur molekulnya. Augus karboksil dan amina ini akan membentuk ikatan hidrogen intermolekular dengan pelarut polar sehingga mudah larut dalam pelarut polar seperti alko alkoho holl >leh >leh kare karena na itu, itu, digu diguna naka kan n ampu ampuran ran eluen eluen pola polarr agar agar dapa dapatt meng mengelu eluasi asi Rhodamin b dengan baik. :etelah dibuat eluent, maka larutan eluent tersebut dijenuhkan terleb terlebih ih dahulu dahulu.. Tujuan Tujuan penjen penjenuha uhan n adalah adalah untuk untuk memasti memastikan kan partik partikel el fasa gerak gerak terdistribusi merata pada seluruh bagian hamber sehingga proses pergerakan spot di atas fasa diam oleh fasa gerak berlangsung berlangsung optimal, dengan kata lain penjenuhan penjenuhan digunakan digunakan untuk mengotimalkan naiknya eluent. 'ertas yang sebagai fase gerak sekaligus sebagai media pendukung diberi batas atas dan ba-ah masingmasing 1 m. )ungsinya sebagai penanda jarak tempuh eluent. Batas ba-ah kertas dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terendam oleh eluent. :etelah itu, dilakukan penotolan larutan baku dan sampel menggunakan pipa kapiler. Tujuannya yaitu yaitu supaya supaya penotolan penotolan keil karena dalam kromatogra kromatografi fi kertas, penotolan penotolan yang baik diusahakan sekeil mungkin untuk menghindari pelebaran spot dan jika sampel yang digunakan terlalu banyak akan menurunkan resolusi. Pelebaran spot dapat mengganggu nilai Rf karena memungkinkan terjadinya himpitan punak. Penotolan dilakukan pada garis ba-ah yang yang telah dibuat. 'emudian 'emudian dibiarkan dibiarkan beberapa saat hingga mengering mengering.. Penotolan kertas juga tidak boleh terlalu berdekatan untuk menghindari bergabungnya spot masingmasing masingmasing larutan dan tidak boleh terlalu pekat untuk menghindari menghindari adanya adanya tailing saat spot naik bersama fasa gerak. :elanjutnya, kertas dimasukkan dengan hati hati ke dalam hamber tertutup yang berisi fasa gerak dengan posisi fasa gerak berada di ba-ah garis. garis . 'romatografi kertas ini menggunakan metode asending naik3. 'emudian fase fase gerak gerak diba dibair irka kan n naik naik sampai sampai hamp hampir ir mend mendeka ekati ti bata batass atas atas kert kertas. as. )ase )ase gera gerak k
perlahanlahan bergerak naik. Meskipun mela-an gra!itasi, namun eluent bisa naik karena adanya afinitas. (alam proses naiknya fase gerak, komponenkomponen yang berbeda dari ampuran berjalan pada tingkat yang berbeda sesuai dengan kepolarannya. :etelah menapai jarak tempuh, kertas diangkat dan dibiarkan kering diudara. Tujuannya untuk menguapkan sisa pelarut yang masih terdapat pada plat untuk menjamin penguapan telah sempurna dan agar spot jelas terlihat. (ari hasil pengamatan terlihat sampel -antek terlihat adanya spot dengan jarak tempuh tempuh ",# m, sedangkan sedangkan pada sampel terasi tidak adanya adanya spot yang terbentuk. terbentuk. Hal ini menunj menunjukk ukkan an adany adanyaa rhodam rhodamin in B pada pada sampel sampel -antek -antek atau pe-arn pe-arnaa teksti tekstil, l, namun namun sangat sedikit karena kemunulan spot yang rendah, sedangkan pada terasi tidak terdapat rhodamin rhodamin B karena karena tidak terbentuknya terbentuknya spot. Hal ini mungkin mungkin dikrenakan dikrenakan sampel terlalu terlalu pekat sehingga mempengaruhi kemampuan pergerekan sampel oleh eluen. 'arena sebenarnya kandungan rhodamin B pada -antek tinggi. 'emudian pada sampel terasi tidak terlihatnya noda atau perjalanan rhodamin B di sepanjang lintasan sehingga di dapat nilai Rf yaitu ". Hal ini berarti terasi itu tidak menggunakan menggunakan pe-arna sintetik rhodamin rhodamin B. Rf yang didapatkan pada standar untuk -antek sebesar ",8;4 dan Rf pada sampel -antek sebesar ","##. :edangkan Rf pada standar untuk terasi sebesar ",711 dan Rf pada sampel terasi ".
H. KESIMPULAN
Berdasarkan Berda sarkan hasil praktikum praktikum dan analisa analisa data yang dilakukan dilakukan diperoleh diperoleh hasil hasil yang positif mengandung rhodamin B pada sampel -antek meskipun dengan kemunulan spot yang rendah, dengan nilai Rf sebesar ","## dan pada sampel terasi diperoleh hasil negatif mengandung rhodamin B yang ditandai dengan tidak munulnya spot, dengan Rf sebesar ".
DAFTAR PUSTAKA
*stuti, Rahayu, dkk. 2"1". Penggunaan 2"1". Penggunaan Zat Warna Warna “Rhodamin B” pada Terasi Terasi berdasarkan Pengetahuan !ikap Produsen Terasi Terasi di "esa Bonang #e$amatan %asem #abupaten Rembang . :emarangE +M:. (ianti, i Fayan, dkk. 2"12. &nalisis #eberadaan Rhodamin B pada 'kan akalang ufu *ang Beredar Beredar di Pasaran #ota +anado +anado . ManadoE +:R*T. Hamdani. 2"1$. *!ailable *!ailable online at httpE55atatankimia.om5atatan5rhodaminb.html K(iakses tanggal 14111#L. >eil, Maryadele 9. et al, 2"";,
The +er$ +er$kk 'nde,'nde,-
+er$k +er$k !harp !harp "ohme "ohme orp orp., a
subsidiary of Merk N ?o., &n. Paulina, D. /. /amlean. 2"11. 'dentifikasi 2"11. 'dentifikasi dan Penetapan #adar Rhodamin B pada .ajanan #ue Ber/arna +erah +uda *ang Beredar di #ota #ota +anado0 ManadoE +:R*T. +:R*T. Pert Pertii-i, i, (ian (ian,, dkk. dkk. 2"1$ 2"1$.. &nalisis #andungan Zat Pe/arna !intetik Rhodamin B dan +ethan*l 1ello/ 1ello/ pada .ajanan &nak di !"2 #ompleks +angkura #ota +akassar . +akassar . MakassarE +H*:. +jia +jiani ni,, :ri :ri dan dan Pudj Pudjii Raha Rahayu yu.. 2"12 2"12.. &nalisis Risiko Rodamin B dalam Terasi Terasi terhadap #esehatan +as*arakat . %ampungE Poltekkes 'emenkes Tanjung Tanjung 'arang.