Nama No Kelas
: Toni Wahyudi : 18030552310 180305 52310099 099 :D
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dalam format .doc. Jangan lupa halaman depan diberi identitas diri (nama, no. peserta, kelas)! 1. Buatlan rancangan pembelajaran keterampilan belajar abad 21, yang terdiri unsur strategi, strategi, metode dan media pembelajaran serta cara mengevaluasinya. 2. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh dalam menghadapi menghadapi era disrupsi 4.0! 3. Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia? 4. Ambillah satu kelas yang yang Anda beri pembelajaran, kemudian identifikasi dari tiga karakteristik peserta didik, yaitu karakteristik umum, kemampuan awal, dan gaya belajar peserta didik. Berikan contoh bagaimana data tersebut Anda gunakan dalam proses pembelajaran! 5. Setelah mempelajari model pembelajaran berbasis berbasis SCL, Silakan Anda memilih satu model (misalnya model kooperatif snowball throwing) dan catatlah sintaknya (langkah -langkah pembelajarannya) 6. Buatlah soal penilaian dengan memilih satu satu Kompetensi Dasar sesuai mata pelajaran yang Anda ajarkan. Kembangkan soal tes tertulis bentuk pilihan ganda (lima alternative jawaban) untuk mengukur penguasaan kognitif siswa terhadap materi kedua KD tersebut. Jelaskan langkah-langkah dan kaidah-kaidah penulisan soal tes pilihan ganda.
JAWABAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran
: Pemrogramna Web Dinamis & Perangkat Bergerak
Kelas / Semester
: XI/3
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit (3pertemuan)
Standar Kompetensi
: Membuat Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar
Kompetensi Dasar
: Menjelaskan Konsep Pembuatan Halaman Web Dinamis
Indikator
:
Konsep Web Dinamis Instalasi software pendukung Menguji hasil instalasi software pendukung
I. Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan :
Siswa dapat mengetahui software yang dibutuhkan
Siswa dapat melakukan instalasi software pendukung
Siswa mampu menguji software pendukung
II. Materi Ajar
:
a. Konsep web dinamis b. Perbedaan web dinamis dan web statis III. Metoda Pembelajaran Ceramah Tanya Jawab DiskusiKelompok PemberianTugas
:
IV. Langkah – Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal
:
Penanaman nilai karakter religius: - Peserta didik berdoa bersama sebelum melaksanakan kegiatan belajar.
Peserta didik berdiri diperiksa kerapihan pakaiannya, kemudian dilakukan pengecekan kebersihan kelas.
Pemberian motivasi : - Peserta didik diberi penjelasan tentang Kompetensi Dasar dan m empelajari cara konsep pembuatan halaman web dinamis. Memusatkan perhatian peserta didik. - Peserta didik menyimak materi ajar secara global.
2. Kegiatan Inti -
Eksplorasi - Setiap peserta didik mengkaji bahan ajar tentang konsep pembuatan halaman web dinamis - Setiap peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang materi ajar Sebelumnya siswa sudah mempelajari konsep pembuatan o halaman web dinamis melalui modul yang dibagikan sebelumnya o Membentuk kelompok praktik, setiap 1 (satu) Personal Computer (PC) digunakan 2 siswa dan bila kelebihan 1 (satu) siswa disuruh bergabung ke kelompok lain
-
Elaborasi - Peserta didik dibagi dua kelompok dan satu kelompok dibawa ke lab untuk mempraktekan materi ajar dan kelompok yang lain mengerjakan tugas di kelas (begitu juga sebaliknya jika waktu yang ditentukan sudah selesai maka kelompok dua yang masuk ke lab) - Setiap peserta didik mengamati dengan seksama, mempraktekan di komputer masing – masing dan mendiskusikan materi ajar serta mencatat hal – hal penting dalam pembuatan link pada web
Konfirmasi - Membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran - Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertan ya tentang materi ajar - Peserta didik dipersilahkan untuk memberikan pendapatnya tentang materi ajar dan bila mempunyai pendapat yang berbeda tentang materi ajar, diberikan kesempatan untuk menyampaikan pengetahuannya dan mendiskusikannya bersama - sama 3. Kegiatan Akhir
-
- Peserta didik diminta untuk membuat kesimpulan tentang m ateri ajar - Para peserta didik bersama – sama membuat kesimpulan tentang materi ajar - Penutup (berdoa bersama) V. Alat dan Sumber Belajar
:
Buku rekayasa Perangkat Lunak, Aunur R. Mulyarto terbitan bse Komputer Notepad Macromedia dreamweaver Internet In Focus White board, spidol dan penghapus
VI. Penilaian A. Tes tertulis B. Tes Praktek C. Pemberian Tugas-tugas D. Observasi
:
Mengetahui,
Kebumen,
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NURUL AINI, S.Pd.M.Pd.
Toni Wahyudi, S.Kom.
NIP 19700901 200312 1 001
NIP
2 Mei 2018
a) Kompetensi pedagogik Kompetensi pedagogik, yaitu berupa pemahaman guru terhadap para anak didiknya, perancangan, dan juga pelaksanaan dalam pembelajaran , evaluasi dari hasil belajar, dan juga yang terakhir adalah pengembangan peserta didiknya untuk bisa mengaktualisasikan berbagai macam potensi yang ada. Berikut beberapa indikatornya, diantaranya yaitu :
Memahami peserta didik: Guru memang harus benar-benar memahami peserta didiknya, dengan menggunakan prinsip-prinsip dari perkembangan kognitif. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan prinsip-prinsip dari kepribadian para peserta didiknya.
Selanjutnya guru juga harus merangcang pembelajaran, baik itu mengenai dengan cara memahami landasan dari pendidikan, menentukan strategi pembelajaran yang nantinya akan digunakan, menyiapkan materi ajar, dan yang lainnya. Sehingga proses belajar dan mengajar akan semakin lancar lagi
Kemudian guru akan melaksanakan pembelajaran yang memiliki indikator esensial.
Tahapan yang selanjutnya adalah merancang dan juga melaksanakan evaluasi dari pembelajaran yang juga memiliki indikator esensial. Dengan melakukan hasil evaluasi belajar dan juga menganalisisnya maka akan membantu untuk meningkatkan tingkat ketuntasan belajar, dan juga membantu memperbaiki kualitas dari program pembelajaran umum.
Guru juga di harapkan bisa membantu untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh para peserta didiknya, dan juga memberikan fasilitas untuk mereka mengembangkan potensi akademik maupun non akademiknya.
b) Kompetensi kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhak mulia. Kompetensi guru yang selanjutnya adalah kompetensi kepribadian. Tentu saja seorang guru harus memiliki kepribadian yang stabil, berwibawa, dewasa, arif, dan juga yang pastinya memiliki akhlak yang mulia. Karena guru merupakan teladan bagi para peserta didiknya.
Sehingga segala tingkah laku atau kepribadian yang dimiliki oleh guru akan menjadi contoh atau panutan yang bisa di tiru oleh mereka. c) Kompetensi sosial Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pen didik, tenaga kependidian, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar. Guru juga harus pintar dalam melakukan komunikasi dan juga bergaul secara efektif dengan para peserta anak didiknya, sesama pengajar, tenaga kependidikan, orang tua atau wali murid dan juga tak lupa dengan masyarakat lingkungan sekitar. d) Kompetensi profesional Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi dalam kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan. Sebagai seorang guru, tentu saja harus menguasai secara penuh dan dalam mengenai materi pembelajaran yang nantinya akan diberikan kepada para peserta didik. Yaitu mencangkup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran yang ada di sekolah tersebut, dan juga menguasai substansi keilmuan yang menaungi materinya.
1.
Pengertian Ingatan (Memori)
Memori merupakan simpanan informasi – informasi yang diperoleh dan diserap dari lingkungan yang kemudian diolah sesuai dengan individu yang bersangkutan. Memory juga merupakan suatu proses biologi, yakni informasi diberi kode dan dipanggil kembali. Pada dasarnya juga memori adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya. Memori memberi manusia kemampuan mengingat masa lalu, dan perkiraan pada masa depan. Memori merupakan kumpulan reaksi elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Memori yang sifatnya dinamis ini terus berubah dan berkembang sejalan dengan bertambahnya informasi yang disimpan. Memori atau mengingat merupakan proses menerima, menyimpan dan mengeluarkan kembali informasi-informasi yang telah diterima melalui pengamatan, kemudian disimpan dalam pusat kesadaran (otak) setelah diberikan tafsiran. Dalam otak, terdapat dua macam tempat penyimpan informasi atau tanggapan yaitu : 1. Ingatan Jangka Pendek Ingatan jangka pendek ialah tempat menyimpan informasi yang akan dikeluarkan segera dalam waktu yang labih pendek. Ada 2 cara untuk meningkatkan ingatan jangka pendek, yaitu: a. Rehearsal adalah pengulangan informasi secara sadar sebagai usaha untuk mempertahankan informasi dalam ingatan jangka pendek. b. Encoding adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam bentuk yang dapat diingat. 2. Ingatan Jangka Panjang
Ingatan Jangka Panjang ialah gudang tempat menyimpan informasi untuk masa yang cukup lama.
2.
Teori Ingatan (Memori)
Adapun teori yang paling banyak yang digunakan oleh para ahli adalah teori tentang tiga proses memori, seperti berikut : 1. Enconding Enconding adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam bentuk yang dapat diingat. Enconding dapat dilakukan dengan metode chunking , yaitu pengelompokan beberapa huruf sebagai kata (small chunks), sekelompok kata sebagai frase (larger chunks) dan serangkaian frase sebagai kalimat (even larger chunks). Proses pengubahan informasi dapat terjadi dengan dua cara, yaitu : 1. Tidak Sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh indera
dimasukkan dengan
tidak sengaja ke dalam ingatannya.Contohnya adalah seorang anak yang menginginkan barang yang sangat ia mau, apabila tidak dibelikan, ia akan menangis sekeras kerasnya. Kelakuan tersebut bisa tersimpan di otak mereka karena dengan menagis sekeraskerasnya ia akan dibelikan barang yang ia mau. 2. Sengaja, yaitu bila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahun ke dalam ingatannya. Contohnya adalah seseorang yang sering jalan kesuatu tempat, ia akan hafal dengan sengaja tempat tersebut. 2. Storage Storage adalah penyimpanan apa yang telah diproses dalam enconding tersebut. Proses ini disebut juga dengan retensi yaitu proses men gendapkan informasi yang diterimanya dalam suatu tempat tertentu. Sistem penyimpanan ini sangat mempen garuhi jenis memori (sensori memori, memori jangka pendek, atau memori jangka p anjang). Setiap proses belajar akan meninggalkan jejak-jejak dalam diri seseorang dan jejak ini akan disimpan
sementara dalam ingatannya. Sehubungan dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal penting yang dapat dicata, yaitu interval atau jarak waktu antara memasukkan dan menimbulkan kembali.
Interval dapat dibedakan atas : 1. Lama Interval yaitu menunjukan tentang lamanya waktu antara pemasukan bahan sampai ditimbulkan kembali bahan itu. Lamanya berkaitan dengan kekuatan retensi 2. Isi Interval yaitu aktivitas-aktivitas yang terdapat pada interval. Aktivetas tersebut akan merusak atau menganggu jejak ingatan sehingga dapat menyebabkan kelupaan. 3. Retrieval adalah pemulihan kembali apa yang telah disimpan sebelumnya. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali. Hilgrad (1975) menyebutkan tiga jenis proses mengingat, yaitu : 4. Recall yaitu mengeluarkan bagian spesifik dari informasi, biasanya diarahkan dengan menggunakan Selective attention adalah membatasi perhatian pada stimulus tertentu ketika ada banyak stimulus yang hadir pada situasi tertentu. Individu lebih memperhatikan karakteristik fisik dari stimulus, contohnya adalah volume dan ritme suara. 5. Recognition yaitu mengenali bahwa stimulus tertentu telah disajikan sebelumnya. Contohnya Misalnya dalam soal pilihan berganda, siswa hanya dituntut untuk melakukan recognition karena semua pilihan jawaban sudah diberikan. Siswa hanya perlu mengenali jawaban yang benar di antara pilihan yang ada. 6. Redintegrative yaitu proses meningat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu cerita yang cukup lengkap. Proses ini terjadi bila seseorang ditanya sebuah nama, misalnya Susilo Bambang Yudhoyono (presiden RI), maka akan teringat banyak hal tentang tokoh tersebut. 3.
Faktor-faktor Ingatan (Memori)
Proses mengingat atau memori banyak dipengaruhi oleh berberapa faktor, yaitu :
1. Faktor Individu. Proses mengingat akan lebih efektif apabila individu memiliki minat yang besar, motivasi yang kuat, memiliki metode tertentu dalam pen gamatan dan pembelajaran memiliki kondisi Fisik dan kesehatan yang baik. 2. Faktor Sesuatu yang Harus di Ingat adalah sesuatu yang memiliki organisasi dan struktur yang jelas, mempunyai arti, mempunyai keterkaitan dengan individu, mempunyai intensitas rangsangan yang cukup kuat. 3. Faktor Lingkungan proses mengingat akan lebih efektif apabila ada lingkungan yang menunjang dan terhindar dari adanya gangguan-gangguan. 4. Meningkatkan Kemampuan Memor
Data Kelas XI RPL 1 NO
NIS
NAMA
JK
1
13759
ADELINA RIZKI DAMAYANTI
P
2
13760
ANI NGUMRI SANGADAH
P
3
13761
ANITA FATMASARI
P
4
13762
ARIYANI
P
5
13763
ATIKA LAILATUL BAROKAH
P
6
13764
DINA HARTIKA
P
7 13765 DODI ALFAYAT
L
8
13766
ENDAH PARIASTUTI
P
9
13767
FARIDATUL MUNGAWANAH
P
10
13768
FITRI WAHYUNINGSIH
P
11
13769
FONI YATUN
P
12
13770
IKA LESTARI FEBRIANTI
P
13
13771
KHOMSATUN MA'RIFAH
P
14
13772
LARASATI NUR FAIZAH
P
15
13773
LIANA RAHMAWATI
P
16
13774
MOHAMAD GEMPAR PRABOWO
L
17
13775
NESA HERDIYANTI
P
18
13776
NUNUNG AMBARWATI
P
19
13777
NUR AISAH
P
20
13778
PARIS FEBRIYANTI
P
21
13779
RETNOSARI
P
22
13780
REVA TUSSIANA
P
23
13781
SANIYATUN
P
24
13782
SEKAR MAILINDA
P
25
13783
SEPHIA MAHARANI NIKI JULUW
P
26
13784
SEVI DIYAH PERTIWI
P
27
13785
SINTA PRASTIYANTI
P
28
13786
TEFANI LAVENINYA
P
29
13787
TITI FATMIYATUN
P
30
13788
TRI HASTUTI
P
31
13789
TRI SIDROTUN FARIDA
P
32
13790
UCI SUNARTI
P
33
13791
YENI AGUSTIANA PUTRI
P
34
13792
YOGI NURFAUZI
L
35
13793
YUNIKA RAHMAWATI
P
36
13794
ZUHRUL ANAM
L
A. Identifikasi Karakter Umum Peserta Didik
1. Aspek Gender Faktor lahiriah dapat menentukan pola pikir dan kemampuan bawaan yang dimiliki oleh peserta didik. Penulis Boys and Girls Learn Differently mengatakan bahwa perbedaan antara anak laki-laki dan anak perempuan memang ada akibat perbedaan dalam otak mereka. Anak perempuan menunjukkan kinerja yang lebih baik di bidang seni bahasa, pemahaman bacaan, dan komunikasi tertulis dan lisan. Sedangkan anak laki-laki terlihat sedikit unggul di bidang matematika dan penalaran matematis. Ini bias dilihat dari kegiatan praktikum perakian komputer ada kecenderungan siswa laki laki lebih termotivasi dan berani mengambil resiko dibandingkan dengan siswa perempuan .walaupun dari segi kedisiplinan dan kehati hatian siswa perempuan lebih dominan. Oleh karena itu saya mencoba beberapa strategi pembelajaran dengan memanfaatkan kondisi diatas untuk membagi setiap kelompok kerja harus ada siswa laki-lakinya untuk menyeimbangkan cara berfikir dalam kelompok.walupun tidak semua kelompok bias diisi siswa laki-laki.Dengan motivasi belajar yang lebih menonjol pada bidang pelajaran tertentu siswa laki laki dapat dengan cepat belajar sehingga sangat memungkinkan untuk dilakukan
sisrem pembeljaran teman sejawat dengan cara mengedril/mmebekali beberapa siswa yang berpotensi termasuk sebagian besar siswa laki-laki untuk dapat menerima materi terlebih dahulu yang selanjutnya dapat ditularkan ke siswa laian atau kelompoknya.
2. Aspek etnik Indonesia merupakan Negara yang luas wilayahnya dan kaya akan etniknya. Untuk kasus ini Siswa kami secara kebetulan mempunya garis yang sama atau satu etnis yaitu jawa. Walupun demikian kita tetap menggunakan bahasa Indonesia sebagi bahasa pengantar dan berintraksi.
3. Aspek Usia Dengan Usia rata-rata 15 s.d 17 Tahun Peserta didik di SMK jelas berbeda dengan saat usia dimasa SMP dan juga pada saat dikelas X yang secara psikologis siswa kelas xi sudah lebih matang dan lebih baik dalam mengenal lingkungan sekolah. Dengan masa peralihan remaja menuju dewasa terjadi perubahan fisik , tingkah laku dan kepribadian terhadap lingkungan sekitar termasuk dengan guru dan siswa lain. Perkembangan teknologi dan modernisasi juga ikut andil dalam perubahan karakter kepribadian yang tentu nya berbeda sudut pandang dan pola berfikir dengan remaja jaman dulu. Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan jiwa remaja. Sekolah selain mengemban fungsi pengajaran juga fungsi pendidikan. Dalam kaitan pendidikan sekolah dalam istilahnya ‘rumah kedua’ bagi siswa, merupakan tempat rujukan dan perlindungan jika remaja mengalami masalah. Upaya-upaya yang dapat dilakukan Guru dalam hal memahami siswa sebagai sosok remaja, yaitu:
Membantu siswa dalam menemukan jati diri dan menghadapi kegagalan yang dihadapinya.
Emosi yang memuncak adalah karakteristik dari remaja. Guru dapat membimbing remaja untuk pengendalian emosi negative.
Mengajari cara memahami orang lain dan toleransi merupakan cara guru dalam mendidik remaja.
Mengikuti pola berfikir anak jaman Now, seperti mengetahui isu-isu yang sedang berkembang dikalangan remaja .
Dengan rasa ingin tau dan motivasi yang tinggi serta energy yang maksimal dapat membuat sebuah wadah kreatifitas semacam komunitas belajar dilingkungan sekolah.
Dengan mempelajari berbagai karakteristik remaja akan sangat membantu siswa yang masih dalam masa remaja, untuk keberhasilan proses pengajaran. Karena setiap remaja berbeda,maka guru mau tidak mau harus bisa menjadi teman dan orang tua bagi remaja itu sendiri. Diperlukan sikap polos, objektif terhadap siswa,adil dan menunjukkan p erhatian serta rasa simpatik dalam menghadapi remaja.
4. Aspek Kultural Aspel kultural berhubungan dengan lingkungan, kebudayaan, suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Unsur budaya tersebutlah menjadikan karakterisik peserta didik bisa berbeda satu sama yang lainnya. sehingga ketika peserta didik berinteraksi dan berkomunikasi dengan warga di lingkungan sekolahnya perlu menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, sebab mereka memyakini nilai-nilai yang di tanamkan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat dimana peserta didik hidup.
Pengetahuan guru tentang kultur peserta didik sangat diperlukan untuk mengetahui lingkungan keluarga dan masyarakat, apalagi jika peserta didik di sekolah terdiri dari kelomopok masyarakat yang heterogen terlebih dengan perkembnagan teknologi informasi yang sangat pesat sangat berpengaruh terhadap perubhan k ultur budaya yang sudah ada . maka guru dituntut untuk mampu menyesuaikan atau membawa kedal am kultur belajar kondusif agar kultur bawaannya sehingga membuat peserta didik secara nyaman dan sadar akan mendapatkan kesempatan belajar yang sama terhindar dari diskriminatif. 5. Aspek status social Dalam berbagai kelompok atau masyarakat, individu memiliki apa yang dinamakan status sosial. Status sosial merupakan kedudukan seseorang dalam suatu kelompok pergaulan
hidupnya. Aspek ini mempengaruhi Karakterter peserta didik dilingkungan sekolah. Kurangnya informasi Guru terhadap status sosial dan latar belakang siswa dilingkungan keluarga dan masyrakat berdapka sulitnya mengintifikasi karakter yang mungkin terjadi dilingkungan sekolah. Pengaruh Kehidupan Sosial dilingkungan sekolah terlihat pada keikutsertaan siswa dalam kegiatan OSIS dan Ekskul.Mereka dengan keikutsertaan dalam organisasi dan komunitas disekolah memiliki rasa tanggung jawab yang baik. Sebagai contoh sederhan siswa dengan nama Ariyani yangselain anggota osis juga ketua kelas memiliki rasa tanggung jawab dan komitmen terhadap ketertiban kelas , selain itu karna dengan statusnya sebagi ketua kelas membentuk karakter posisip dengan terlihat lebih disiplin dan rajin karna ingin menunjukan contoh yang baik terhadap siswa lain dikelasnya. ini bias dibuktikan dengan perolehan peringkat pertama dikelas. 6. Aspek minat Minat adalah suatu bentuk motivasi intrinsik, karena ketika siswa memiliki minat (interest ) pada topik atau aktivitas tertentu, mereka akan beranggapan bahwa topik atau aktivitas tersebut menarik dan menantang untuk dikerjakan atau diperhatikan. Siswa yang mengejar suatu tugas yang menarik minatnya mengalami afek positif yang signifikan seperti kesenangan, kegembiraan, dan kesukaan (Ormrod, 2008) Sekolah SMK adalah sekolah peminatan , diharapkan siswa peserta didik yang sudah masuk dalam program
keahlian peminatan memliki motifasi belajar yang baik.sehingga
dapatb mengikuti pelajaran secara menyenangkan. Problemnya adalah ban yak diantranya tidak benar-benar berniat memilih program studi keahlian yang sekarang dipilih karna factor keterbatasan nilai yang tadinya berniat memilih program keahlian lain karan factor nilai akhirnya dengan terpaksa memilih Program Keahlian yang berbeda sehingga kurang termotivasi belajar. Belum lagi minat belajar siswa yang berbeda-beda terhadap topic atau materi yang diajarkan. Beberap topik sebgaian siswa tertarik dan sebagian siswa lain kurang berminat belajar terlihat dari hasil praktikum dan lamanya mengerjakan. Oleh karena itu hendaknya minat harus terus ditumbuh kembangkan agar selalu tinggi. Bagaimana seorang guru membuat sebuah kegitan pembelajaran inovatif ,mneyenagkan dengan penggunaan media yang ada dan demostrasi yang menarik.sehingga semua siswa dapat
mengikuti pelajaran dan tumbuh minat untuk mmepelajari materi berikutnya secara mandiri dan berkelompok. B. Identifikasi Kemampuan Awal
Sebelum memasuki Kegiatan KBM dapat membuat tes prasyaratdan tes awal, Tes prasyarat adalah tes untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki pengetahuan keterampilan yang diperlukan atau disyaratkan untuk mengikuti suatu pelajaran. Sedangkan tes awal (pre test) adalah tes untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah memiliki pengetahuan atau keterampilan mengenai materi yang akan dipelajari. Pengalaman saya soal pre test ini selalu dilakukan setiap kali masuk kemateri/ KD baru karna biasanya dibeberapa modul Kemendikbus K-13 sudah ada soal cek kemampuan awal. Dapat dilakukan secara tanya jawab langsung / lisan atau dengan tertulis. Cara ini cukup efektif karena hasil dari pre tes sangat berguna untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan yang telah dimiliki dan sebagai perbandingan dengan hasil yang dicapai setelah mengikuti pelajaran. C. Identifikasi Gaya Belajar
Keberhasilan belajar seorang siswa dalam menguasai pelajaran di sekolah tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut bisa dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Fakktor dari dalam diri siswa diantaranya gaya belajar. Gaya belajar sangat berperan dalam rangka mencapai tujuan belajar. Untuk kasusu dikelas kami Gaya beljar siswa berbeda beda . Sebagian Siswa cenderung belajar hanya pada saat akan ujian saja, selain itu siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran, hal ini terlihat dari kurangnya perhatian siswa terhadap pelajaran yang disajikan oleh guru dan sebagian siswa ada yang sudah meiliki gaya belajar yang baik. Dengan memiliki gaya belajar yang baik, maka tercapai prestasi belajar yang diharapkan. Prestasi belajar siswa akan optimal apabila siswa memahami berbagai gaya belajar yang dilakukan. Berdasarkan latar belakang yang ada, kami mencoba menidentifikasikan gaya belajar masing-masing siswa pada data kelas diatas. Identifikasi dibatasi kepada gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik yang dialami oleh siswa XI Rpl 1. Data dikumpulkan dari seluruh siswa kelas XI Rpl 1 dengan jumlah rombel 36 orang yang ditentukan dengan teknik simple random sampling, serta diolah dengan teknik presentase. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara keseluruhan siswa kelas XI Rpl 1menggunakan gaya belajar yang berbeda-beda. Tampak dari 3 ciri-ciri gaya belajar yang diperoleh, siswa yang menggunakan gaya belajar visual sebesar 45,06%. Siswa yang menggunakan gaya belajar auditorial sebesar 27,47%, dan siswa yang menggunakan gaya belajar kinestetik sebesar 27,47%.
Berdasarkan temuan diatas ada banyak gaya beljar siswa yang harus dikeltaui oleh guru guna dapat mengambil strategi pembeljaran yang lebih tepat sasaran dan efesien karena. Sebagai contoh dari ketiga gaya beljar ternyata gaya belajr Visual lebih dominan bayak diminati oleh kelas tersebut. Sehingga dalam pembelajaran berikutnya dilakukan lebih banyak menggunakan media visual dibanding dengan media lain.
5. Suprijono 1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan 2. Guru membentuk kelompok – kelompok dan memanggil masing – masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi 3. Masing – masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing – masing, kemudian menjelaskan materi yangdisampaikan oleh guru kepada temannya. 4. Kemudian masing – masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. 5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit. 6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian 7. Evaluasi 8. Penutup
a.
Membuat Kisi-kisi KISI-KISI PENGETAHUAN
Nama Sekolah Tahun ajaran
: Smk Negeri 1 Kebumen : 2017/ 2018
Jenis ulangan
: UAS Genap
1
2
Level
Kompetensi
No
Kelas/semester : XI RPL Mata Pelajaran : Pemrograman Dasar
Materi
Dasar
Indikator soal
No. Soal
Bentuk
Kognitif
Mendiskrips ikan penggunaan fungsi
Deklarasi danDefinisi Prosedur
Dapat mendeskripsikan procedure dan fungsi
Penerapan
Memahami konsep pointer
Operasi String dan Konversi Data
Memahami penggunaan pointer dalam sebuat parameter
Penerapan
1,2,3,4
(L2)
(L2)
Kebumen,
PG
5,6,7,8, 9,10
2018
Guru Mata Pelajaran,
Toni Wahyudi, S.Kom
b.
Membuat Soal
Soal
PG
I. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf diantara a,b,c,d atau e jawaban yang paling benar. Sekumpulan statement, variabel, parameter yang dijadikan satu untuk mengerjakan satu atau lebih operasi disebut . . . . A. Procedure B. Function C. Parameter D. Fungsi rekrusif E. Pointer to function Sekumpulan statement, variabel, parameter yang dijadiakan satu untuk mengerjakan satu atau lebih operasi dan mempunyai satu nilai balik, feeback bisa bertipe data apa saja sesuai deklarasi disebut . . . . A. Procedure B. Function C. Parameter D. Fungsi rekrusif E. Pointer to function Deklarasi Procedure pada Bahasa C yang tepat adalah . . . . A. Procedure NamaProcedure(Parameter:TipeData); B. Function NamaFunction(Parameter:TipeData); C. Function NamaFunction(Parameter:TipeData):TipeDataFreeback; D. Procedure NamaProcedure(Parameter:TipeData):TipeDataFreeback; E. NamaProcedure(NamaParameter); Deklarasi Procedure pada Bahasa C yang tepat adalah . . . . A. Procedure NamaProcedure(Parameter:TipeData); B. Function NamaFunction(Parameter:TipeData); C. Function NamaFunction(Parameter:TipeData):TipeDataFreeback; D. Procedure NamaProcedure(Parameter:TipeData):TipeDataFreeback; E. NamaProcedure(NamaParameter); Pointer digunakan sebagai parameter pada sebuah fungsi disebut . . . . A. Procedure B. Function C. Parameter D. Fungsi rekrusif E. Pointer to function Suatu variabel yang berfungsi menampung nilai yang akan dikirim ke dalam fungsi atau sebaliknya adalah . . . . A. Procedure B. Function C. Parameter D. Fungsi rekrusif E. Pointer to function Parameter yang digunakan untuk menampung nilai yang akan dijadikan keluaran yang akan dikirimkan ke bagian yang memanggil fungsi tersebut adalah . . . . A. Parameter Input B. Parameter Output C. Parameter Input/Output D. Function Input E. Function Output
8.
Parameter yang digunakan untuk menampung nilai yang akan dijadikan masukan yang akan dikirimkan ke bagian yang memanggil fungsi tersebut adalah . . . . A. Parameter Input B. Parameter Output C. Parameter Input/Output D. Function Input E. Function Output 9. Sebuah parameter sebelum fungsi dijalankan bertindak sebagai parameter masukan dan setelah fungsi dijalankan parameter tersebut bertindak sebagai parameter keluaran adalah A. Parameter Input B. Parameter Output C. Parameter Input/Output D. Function Input E. Function Output 10. Sebuah fungsi yang dapat memanggil dirinya sendiri disebut . . . . A. Procedure B. Function C. Parameter D. Fungsi rekrusif Kunci Jawaban : 1. A 6. E 2.
B
7.
D
3.
A
8.
E
4.
E
9.
A
5.
D
10.
D
Pedoman Penskoran
Nilai = Jumlah Benar x 1
Langkah- langkah penulisan Soal pilihan ganda: 1. Membuatkisi-kisisoalmenyesuaikandengankompetensi 2. Membuatsoalsesuai indicator yang terterapadakisi-kisi 3. Membuatkuncijawaban 4. Membuatpedomanpenskoran Kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda sepertiberikut : 1. soalharussesuaidenganindikator, 2. pilihanjawabanharushomogendanlogis, 3. hanyaadasatukuncijawaban yang paling benar, 4. pokoksoalharusdirumuskandenganjelas, singkat, dantegas, 5. rumusanpokoksoaldanpilihanjawabanharusmerupakanpersyaratan yang diperlukan, 6. pokoksoaljanganmemberikanpetunjukkekuncijawaban, 7. pokoksoaltidakmenggunakanpernyataan yang bersifatnegatifganda, 8. gambar/grafik/ tabel/ diagram/ dansejenisnyajelasdanberfungsi,
9. panjangrumusanjawabanrelatifsama, 10. pilihan jawabanjanganmenggunakanpernyataan”semuajawaban di atassalah” atau ”semuajawaban di atasbenar” dansejenisnya, 11. pilihanjawaban yang berbentkangkaatauwaktuharusdisusunberdasarkanurutanbesarkecilnyaangkaatausecarakr onologis, 12. butirsoaljanganbergantungpadajawabansoalsebelumnya, 13. menggunakanbahasa yang sesuaidengankaidahbahasa Indonesia, 14. pilihanjawabantidakmengulang kata kelompok kata yang sama