BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
HIV/AIDS telah menimbulkan kekhawatiran di berbagai belahan bumi. HIV/AIDS adalah adalah salah salah satu penyak penyakit it yang yang harus harus diwasp diwaspadai adai karena karena Acqui Acquired red Immuno Immunodef deficie iciency ncy Syndr Syndrome ome AIDS! AIDS! sangat sangat beraki berakibat bat pada pada penderi penderitany tanya. a. Acqui Acquired red immuno immunodefi deficien ciency cy syndrome AIDS! merupakan sekumpulan ge"ala penyakit yang menyerang tubuh manusia setelah sistem kekebalannya dirusak oleh #irus HIV Human Immunodeficiency I mmunodeficiency Virus!. Virus!. $ara penularan HIV dapat melalui hubungan seksual% penggunaan obat suntik% ibu ke anak anak&an &anak ak dan dan lain lain&la &lain in.. 'eng 'engen enai ai peny penyak akit it HIV/ HIV/AI AIDS DS%% peny penyak akit it ini ini telah telah men" men"ad adii kekhaw kekhawatir atiran an masyarak masyarakat at dunia% dunia% karena karena disamp disamping ing belum belum ditemu ditemukan kan obat obat dan #aksin #aksin pencegahan penyakit ini "uga memiliki (window periode) dan fase asimtomatik tanpa ge"ala! yang relatif pan"ang dalam per"alanan penyakitnya. Hal tersebut menyebabkan pola perkembangannya seperti fenomena gunung es iceberg phenomena!. *umlah kasus HIV/AIDS HIV/AIDS dari tahun ke tahun di seluruh seluruh bagian bagian dunia terus meningkat meskipun meskipun berbagai berbagai upaya pre#entif terus dilaksanakan. Dari beberapa cara penularan penularan tersebut% masing&masing masing&masing penularan memiliki resiko penularan cukup besar. +leh karena itu% penularan HIV harus diberi pengobatan agar penyebaran mengalami perlambatan. HIV tidak dapat disembuhkan karena tidak ada obat yang yang dapa dapatt sepen sepenuh uhny nyaa meny menyem embu buhk hkan an HIV/A HIV/AID IDS. S. ,erk ,erkem emba bang ngan an peny penyak akit it dapa dapatt diperlambat namun tidak dapat dihentikan sepenuhnya. -ombinasi yang tepat antara berbagai obat&obatan antiretro#iral dapat memperlambat kerusakan yang diakibatkan oleh HIV pada sistem kekebalan tubuh dan menunda awal ter"adinya AIDS. B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah . Apakah pengertian dari HIV/AIDS 0. 1agaimana patofisiologi #irus HIV 2. 1agaimana manifestasi klinik dan pemeriksaan penun"ang dalam penanganan
penularan #irus HIV/AIDS
C. Tujuan uan . 'engetahui pengertian HIV/AIDS serta memahami bahayanya. 0. 'engetahui dan memahami patofisiologi #irus HIV. HIV. 1
2. 'engetahui dan mendeskripsikan manifestasi klinik dan pemeriksaan penun"ang dalam menangani penularan #irus HIV/AIDS.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAA A. De!"n"s"
Penyakit
HIV/AIDS
( Acquired
Immunodefciency
Syndrome)
merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan ole Human Immunodefciency Virus (HIV)! Virus HIV ditemukan dalam "airan tubu terutama
pada dara# "airan sperma# "airan $agina# air susu
ibu! Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubu manusia dan mengakibatkan turunnya atau ilangnya daya taan tubu seingga muda terjangkit penyakit in%eksi! Infeks HIV didefinisikan sebagai indi#idu dengan infeksi HIV sesuai dengan fase klinik termasuk fase klinik 3 yang dikenal sebagai AIDS! yang dikuatkan oleh kriteria laboratorium oleh masing&masing negara. -lasifikasi infeksi HIV berdasarkan gambaran klinik 4H+ 0556!7 -lasifikasi berkaitan dengan manifestasi klinik 9anpa ge"ala :ingan ;an"ut 1erat
8ase -linik 0 2 3
B. #ase kl"n"k HI$ 8ase klinik hi# berguna untuk menilai kondisi awal diagnosa pertama infeksi HIV!
atau tahap lan"ut untuk memonitor terapi% untuk menetapkan dimulainya terapi anti retro#iral A:V! dan inter#ensi lain pada terapi HIV. . 8ase klinik 9anpa ge"ala% limfadenopati gangguan kelen"ar/pembuluh limfe! menetap dan menyeluruh 0. 8ase klinik 0 ,enurunan berat badan <5=! tanpa sebab. Infeksi saluran pernafasan atas sinusitis% tonsilitis% otitis media% pharyngitis! berulang. Herpes >oster% infeksi sudut bibir% ulkus mulut berulang% popular pruritic eruptions% seborrhoeic% dermatitis% infeksi "amur pada kuku. 2. 8ase klinik 2 &
,enurunan berat badan ?5=! tanpa sebab. Diare kronik tanpa sebab sampai ?bulan. Demam menetap intermiten atau tetap ?bulan!. -andidiasis oral menetap. 9uberkulosis pulmonal baru!% plak putih pada mulu% infeksi bakteri berat misalnya pneumonia% empyema nanah di rongga tubuh terutama pleura%% abses pada otot skelet% infeksi sendi atau tulang!% meningitis% bakteremia% gangguan inflamasi berat pada pel#ik% acute necroti>ing ulcerati#e stomatitis% gingi#itis atau periodontitis anemia yang penyebabnya tidak diketahui<@g/dl!% neutropenia <5% B 5 C/l! dan atau trombositopenia kronik <5 B 5 C/l!. 3. 8ase klinik 3 ge"ala men"adi kurus HIV wasting syndrome!% pneumocystis pneumonia pneumonia karena ,neumocystis carinii!% pneumonia bakteri berulang% infeksi herpes simpleB kronik orolabial% genital atau anorektal ? bulan!% oeshophageal candidiasis atau trakea%bronkus atau paru&paru kandidiasis!% 91$ ekstrapulmonal% -aposi sarcoma% Infeksi cystomegalo#irus retinitis atau di organ lain!% toksoplasma di SS,% HIV encephalopathy% Btrapulmonary cryptococcus termasuk meningitis% Disseminated non&tuberculous mycobacteria infeksi% progressi#e multifocal leukoencephalopathy% chronic
cryptosporidiosis%
chronic
isosporiasis%
disseminated
mycosis
coccidiomycosis or histiplasmosis!% septisemia berulang termasuk non&typhoidol salmonella!% lymphoma cerebral or 1 cell non&Hodgkin!% in#asi#e carcinoma% atypical disseminated leishmaniasis sympatomatic HIV&associated nephorapathy or HIV&associated cardiomyophathy. C. E%"&em"'l'g"
Sindroma AIDS pertama kali dilaporkan ole 'ottlieb dari Amerika pada taun 11! Sejak saat itu jumla negara yang melaporkan kasus*kasus AIDS meningkat dengan "epat! De+asa ini penyakit HIV/AIDS tela merupakan pandemi# menyerang jutaan penduduk
dunia#
pria#
+anita#
bakan
anak*anak!
,H-
memperkirakan ba+a sekitar 1. juta orang diantaranya 1 juta remaja dan de+asa terin%eksi HIV! Setiap ari .000 orang ketularan $irus HIV! De+asa ini# potensikombinasiobat antiretro$iral(highly active antiretroviral
therapy
HAA34)
tela
menguba
perkembangan
penyakit HIVdan se"ara signi5kanmeningkatkankualitas idupbagi banyak pasienyang terin%eksi HIV!Seingga# dilaporkan terjadinya
penurunan jumla in%eksi
oportunistik
dankematianpenderita
AIDS!6eskipun terjadi penurunan dramatis# in%eksi HIV tetap menjadi penyebab utama kematian dibanyak +ilaya di dunia!7aru*baru ini# regimen antiretro$iral kuat dan teknik monitoring sangat terbatas dalam segi ekonomi dan politik! Pasien yang berada di negara dengan ekonomi maju muda mendapatkan obat (Amerika 8tara# 9ropa 7arat# Australia# dan Selandia 7aru)# sedangkan pasien yang berada di negara*negara yang kekurangan sumber daya (A%rika# selatan dan tenggara Asia# Pasi5k# Amerika :atin # dan ;aribia) sulit mendapatkan obat! Hal ini sangat mengka+atirkan mengingat sebagian besar pasien yang terin%eksi di seluru dunia berada di negara berkembang! Pada Desember 200<# di seluru dunia terdapat penderita HIV sebanyak
&#.
juta
yaitu
&=#2
juta
orang
de+asa
(1=#=
juta
perempuan) dan 2#& juta anak>1. taun! Pada taun 200<# #2 juta orang terin%eksi HIV baru dan 2# juta orang meninggal karena AIDS! Dua pertiga (<&?) dari semua orang de+asa dan anak yang terin%eksi HIV idup di sub*Saara A%rika# dan ampir tiga perempat (=2?) kematian orang de+asa dan anak yang disebabkan ole AIDS! Dalam beberapa taun terakir# jumla orang yang idup dengan HIV tela meningkat di setiap +ilaya di dunia# tetapi kenaikan paling men"olok terjadi di timur Asia# 9ropa 3imur# dan Asia tenga dengan jumla penderita HIV meningkat sebesar 21? dari taun 200*200
AIDS#
sedangkan diperkirakan 1#2
juta orang
terin%eksi
HIV! Sebagian besar orang (2.?) tidak menyadari ba+a mereka terin%eksi HIVdan sekitar <.!000 tertular in%eksi HIV pada taun .
lalu! as dan etnis minoritas terus terpengaru ole HIV# antara taun 2001 dan 200# .0? AIDS di diagnosis dari kalangan kulit itam (yang anya merupakan 12? dari populasi Amerika Serikat) dan 20? AIDS didiagnosis dari kalangan Hispanik (yang merupakan 1?dari populasi AS)! Dibandingkan dengan orang kulit puti# tingkat HIV baru atau diagnosa AIDS adala = kali lebi tinggi pada laki*laki kulit itam dan 21 kali lebi tinggi pada +anita kulit itam! Penularan HIV melalui ubungan seksual tetap merupakan penyebab utama in%eksi# dengan seks yang tidak aman antara pria teritung sekitar ? kasus# dan pada ubungan eteroseksual terdapat sekitar &? kasus! Proporsi perempuan yang baru didiagnosa HIV tela meningkat se"ara dramatis (dari 1.? pada taun 1. menjadi 2=? pada taun 200)! Selain itu# pasien berumur .0 taun merupakan kelompok yang berkembang pesat teradap e%ek terapi antiretro$iral yang e%ekti% memperpanjang idup! D. Et"'l'g"
AIDS disebabkan ole $irus yang mempunyai beberapa nama yaitu
H3:
II#
:AV#
AV
yang
nama
ilmianya
disebut Human
Immunode$i"ien"y Virus (HIV) yang berupa agent $iral yang dikenal dengan retro$irus yang ditularkan ole dara dan punya a5nitas yang kuat teradap lim%osit 3! Virus HIV termasuk dalam %amili lenti$irus dimana retro$irus ini mempunyai kemampuan menggunakan BA*nya dan DBA penjamu untuk membentuk $irus DBA dan dikenali selama periode inkubasi yang panjang! HIV menyebabkan beberapa kerusakan sistem immun dan mengan"urkannya! Hal tersebut terjadi dengan menggunakan DBA dari CD dan lim%osit untuk mereplikasi diri! Dalam proses itu# $irus tersebut mengan"urkan CD dan lim%osit! E. Pat'!"s"'l'g" Infeksi HIV ter"adi lewat 2 cara utama yaitu seksual% parenteral dan perinatal.
Hubungan seks baik anal maupun #aginal adalah penyebab yang paling umum. -emungkinan penularan hubungan seks lewat anal 5%&2= kontak dan 5%&5%0=/kontak <
seks #aginal. ,ada umumnya resiko meningkat dengan tingkat keparahan partner seks. Indi#idu yang berisiko tinggi pada hubungan heteroseksual adalah seseorang dengan penyakit menular seks ulseratif% banyak partner seks pengguna obat parenteral. ,enggunaan "arum atau peralatan suntikan lainnya yang terkontaminasi oleh pengguna obat terlarang adalah penyebab utama penularan parenteral dan akhir&akhir dan akhir&akhir ini "umlahnya seperempat dari kasus AIDS yang dilaporkan di Amerika. ,etugas kesehatan mempunyai resiko yang kecil tertular HIV akibat peker"aannya% sebagian penularannya karena luka akibat "arum suntik. Infeksi perinatal atau penularan #ertikal% penyebab utama ?C5= pada infeksi HIV anak. :esiko penularan ibu&anak sekitar 0= ter"adi pada kasus tidak menyusui atau terapi A:V. ,emberian air susu ibu ASI! dapat "uga menularkan HIV.
HIV menyerang CD se"ara langsung maupun tidak langsung! Se"ara langsung# sampul HIV yang mempunyai e%ek toksik akan mengambat %ungsi sel 3 (toEi" HIV)! Se"ara tidak langsung# lapisan luar protein HIV yang disebut sampul gp 120 dan anti p2 berinteraksi dengan
CD
yang
kemudian
mengambat
akti$asi
sel
yang
mempresentasikan antigen (APC)! Dengan menurunnya jumla sel 3# maka sistem imun seluler mulai melema se"ara progresi%# diikuti berkurangnya %ungsi sel 7 dan makro%ag serta menurunnya %ungsi sel 3 penolong! Seseorang yang terin%eksi HIV dapat tetap tidak memperliatkan gejala (asimptomatik) selama
bertaun*taun!
Selama
itu
pula
jumla
sel
3
dapat
berkurang dari sekitar 1000 sel/ml dara sebelum in%eksi menjadi sekitar 200 F &00 sel/ml dara setela 2 F & taun terin%eksi! Se+aktu sel 3 men"apai kadar ini# gejala F gejala in%eksi (erpes Goster dan jamur oportunistik) mun"ul# jumla sel 3 kemudian menurun akibat timbulnya penyakit baru dan akan menyebabkan $irus berproli%erasi!
Akirnya
terjadi
in%eksi
yang
para!
Seseorang
didiagnosis mengidap AIDS apabila jumla sel 3 jatu diba+a 200 sel/ml dara atau apabila terjadi in%eksi oportunistik# kanker atau dimensia AIDS! #. Man"!estas" l"n"k
'anifestasi klinik infeksi HIV primer ber#ariasi% tetapi pasien sering mengalami ge"ala #iral atau mononucleosis&like illness seperti deman% faringitis dan adenopati =
gangguan kelen"ar terutama kelen"ar limpa!. Ee"ala dapat hilang setelah 0 minggu. -emungkinan perkembangan AIDS berhubungan dengan beban #irus :FA% pada suatu studi% kecepatan berkembang dalam tahun adalah @=% 06=% 3C= dan 60= untuk #irus/ml atau <325% %32 men"adi 2505%250 men"adi 260G5 dan ?260G5 #irus. Sebagian anak lahir dengan HIV tanpa ge"ala. ,ada pemeriksaan fisik mereka sering menun"ukkan tanda&tanda yang tidak dapat di"elaskan akibatnya seperti% gangguan kelen"ar limpa% pembesaran hati% pembesaran limpa% perkembangan terganggu dan kehilangan berat badan% atau lahir kurang berat tanpa sebab% hipergamaglbulinemia% fungsi sel monokleus monosit! berubah% dan perubahan rasio sel 9. (. Pemer"ksaan &an D"agn'sa
'etode deteksi yang umum digunakan% yaitu 7 . 'etode ;ISA Enzyme Linked Imunosorbent Assay!. ,ada pemeriksaan ;ISA% apabila serum pasien mengandung antibody terhadap antigen dalam tabung% maka antibody tersebut akan berikatan dengan antigen dalam tabung. Setelah diinkubasi selama beberapa waktu% tabung dicuci untuk menyingkirkan komponen lain dalam serum dan kelebihan antibody yang tidak berikatan dengan antigen dalam tabung. Selan"utnya diteteskan secondary antibody% yaitu antibody terhadap antibody manusia. Secondary antibody akan berikatan dengan antibody pasien dalam tabung. ,ada secondary antibody terdapat en>im yang mengkatalisis reaksi kimia substrat dan menimbulkan perubahan warna yang dapat dilihat dengan mata gambar ! o#eline dkk.% 055@!
Eambar . ,rinsip ker"a metode ;ISA
,enilaian serum pasien yang diperiksa dengan metode ;ISA adalah positif% negati#e% atau indeterminate. Apabila hasil tes ;ISA positif maka dilakukan pengulangan. Hasil positif ;ISA diulang sebanyak 0 kali% dan "ika salah satu atau kedua tes ini reaktif% maka dilakukan tes konfirmasi dengan metode western blood untuk diagnosis akhir Dipiro et al .% 055@!. 'etode ini mendeteksi antibody HIV& dengan sensitifitas dan spesi#itas yang tinggi ?CC=!% tetapi dapat ter"adi hasil positif palsu atau negati#e palsu Dipiro et al .% 055@!. ,ositif palsu adalah kesalahan tes yang menun"ukkan bahwa terdapat HIV pada pasien yang tidak terinfeksi% sedangkan negati#e palsu adalah kesalahan tes yang menun"ukkan bahwa tidak terdapat HIV pada pasien yang terinfeksi. ,ositif palsu dapat ter"adi pada perempuan yang telah melahirkan beberapa kali% orang yang baru mendapatkan #aksin hepatitis 1% HIV% influen>a% atau rabies% penerima tranfusi darah berulang% dan penderita gagal gin"al atau hati% atau sedang men"alani hemodialisa kronik. Hasil negatif palsu dapat ter"adi bila pasien baru terinfeksi% dan tes dilakukan sebelum pembentukan antibody yang adekuat 4ells et al., 055C!. +leh karena itu% membutuhkan waktu minimum untuk mengembangkan antibodi sekitar 2 sampai 3 minggu dari awal paparan% dengan lebih dari C= indi#idu mengembangkan antibodi setelah 6 bulan Dipiro et al .% 055@!.
0. 'etode 4estern blood 'etode western blood digunakan sebagai tes konfirmasi adanya infeksi HIV. Apabila dikombinasi% sensiti#itas pemeriksaan HIV dengan ;ISA dan 4estern 1lood ?CC%CC=. Apabila ;ISA dan tes konfirmasi menun"ukkan hasil positif maka pasien diindikasikan terinfeksi HIV. *ika hasil tes konfirmasi menun"ukkan hasil indeterminate% maka dapat dilakukan pengu"ian ulang 25 hari kemudian atau dilakukan tes viral load "ika pasien berisiko tinggi atau terdapat ge"ala klinis yang mendukung infeksi HIV Dipiro et al .% 055@!. -riteria hasil positif pada pemeriksaan 4estern 1lood bermacam&macam. Di Indonesia% digunakan criteria Centers for Disease Control and Prevention $D$!% yaitu hasil pemeriksaan dinyatakan positif apabila terdapat dua diantara tiga protein HIV% yaitu p03% g3% dan gp05/65. Hasil pemeriksaan dinyatakan negati#e apabila tidak ditemukan pita protein. Hasil lain diluar dua ketentuan tersebut dinyatakan sebagai indeterminate o#eline dkk% 055@!.
Setelah didiagnosis% penyakit HIV dipantau terutama oleh dengan dua cara yaitu% "umlah viral load dan Cluster of Differentiation 3 $D3! Dipiro et al .% 055@!. Viral ;oad HIV adalah "umlah partikel #irus HIV yang ditemukan dalam setiap mililiter darah. Semakin banyak "umlah partikel #irus HIV di dalam darah% semakin cepat sel&sel $D3 dihancurkan dan semakin cepat pasien menu"u ke arah AIDS. Salah satu cara pengukuran "umlah #iral load dengan menggunakan metode Reverse Transcrition Polymerase C!ain Reaction :9&,$:!. Hasil pemeriksaan dilaporkan sebagai copies/ml atau dalam perhitungan matematik logaritma atau logJ. Sebagai contoh% "ika pasien dengan "umlah awal #iral load 55.555 kopi/m; 5 kopi/m;! dan kemudian memiliki #iral load 5.555 kopi/m; 53 kopi/m;!% maka penurunan #iral load adalah log 5 Dipiro et al.% 055@!. Viral load menun"ukkan tingginya replikasi HIV dan kecepatan penghancuran $D3. *umlah limfosit $D3 dalam darah dapat di"adikan penanda perkembangan penyakit. *umlah $D3 dewasa normal berkisar 55&655 sel /mikroliter% atau 35= sampai G5= dari semua limfosit. ,enurunan sel $D3 telah dikaitkan dengan perkembangan infeksi oportunistik dan keganasan AIDS lainnya. a. ,emberian A:V direkomendasikan untuk seluruh pasie HIV dengan nilai $D3 <25 sel/mm2 dan 91$ pulmonal atau infeksi bakteri berat. b. 9epatnya nilai $D3 ? 055/mm2 pada infeksi HIV belum ditetapkan.
H. Tatalaksana Tera%" HI$ &engan Ant"retr')"rus *AR$+
Strategi yang paling e%ekti% untuk menekan replikasi HIV adala dengan pemberian AV se"ara kombinasi! Setiap regimen arus diberikan dengan dosis dan +aktu pemberian yang optimal! . Saat 'emulai 9erapi A:V Kntuk memulai terapi antiretro#iral perlu dilakukan pemeriksaan "umlah $D3 bila tersedia! dan penentuan stadium klinis infeksi HIV&nya. Hal tersebut adalah untuk menentukan apakah penderita sudah memenuhi syarat terapi antiretro#iral atau belum. 1erikut ini adalah rekomendasi cara memulai terapi A:V pada +DHA dewasa. a. 9idak tersedia pemeriksaan $D3 Dalam hal tidak tersedia pemeriksaan $D3% maka penentuan mulai terapi A:V adalah didasarkan pada penilaian klinis. b. 9ersedia pemeriksaan $D3 :ekomendasi 7 'ulai terapi A:V pada semua pasien dengan "umlah $D3 <25 sel/mm2tanpa • memandang stadium klinisnya. 10
•
9erapi A:V dian"urkan pada semua pasien dengan 91 aktif% ibu hamil dan koinfeksi Hepatitis 1 tanpa memandang "umlah $D3.
0. ,aduan A:V ;ini ,ertama yang Dian"urkan ,emerintah menetapkan paduan yang digunakan dalam pengobatan A:V berdasarkan pada aspek yaitu7 a. fekti#itas b. fek samping / toksisitas c. Interaksi obat d. -epatuhan e. Harga obat ,rinsip dalam pemberian A:V adalah 7 a. ,aduan obat A:V harus menggunakan 2 "enis obat yang terserap dan berada dalam dosis terapeutik. ,rinsip tersebut untuk men"amin efekti#itas penggunaan obat. b. 'embantu pasien agar patuh minum obat antara lain dengan mendekatkan akses pelayanan A:V . c. 'en"aga kesinambungan ketersediaan obat A:V dengan menerapkan mana"emen logistik yang baik. Anjuran Pem"l"han ,-at AR$ L"n" Pertama
,aduan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk lini pertama adalah7
11
0 F:9I L FF:9I 'ulailah terapi antiretro#iral dengan salah satu dari paduan di bawah ini
,aduan ;ini ,ertama yang direkomendasikan pada orang dewasa yang belum pernah mendapat terapi A:V treatment&naM#e!7
12
2. ,aduan +bat A:V yang 9idak Dian"urkan
3. 9erapi A:V untuk ibu hamil 9erapi antiretro#iral/A:V/HAA:9 Highly Acti#e Antiretro#iral 9herapy! dalam program ,'9$9 ,re#ention 'other to $hild 9ransmission N ,,IA O ,encegahan ,enularan Ibu ke Anak! adalah penggunaan obat antiretro#iral "angka pan"ang seumur hidup! untuk mengobati perempuan hamil HIV positif dan mencegah penularan HIV dari ibu ke anak. ,emberian obat antiretro#iral dalam program ,'9$9/,,IA ditu"ukan pada keadaan seperti terpapar berikut ini. 9abel ,emberian Antiretro#iral pada ibu hamil dengan berbagai Situasi -linis
1&
. 9erapi A:V untuk -o&infeksi 9uberkulosis 9erapi A:V diketahui dapat menurunkan la"u 91 sampai sebesar C5= pada tingkat indi#idu dan sampai sekitar 65= pada tingkat populasi% dan menurunkan rekurensi 91 sebesar 5=. :ekomendasi terapi A:V pada -o&Infeksi 9uberkulosis7 'ulai terapi A:V pada semua indi#idu HIV dengan 91 aktif% berapapun "umlah • •
$D3. Eunakan 8V sebagai pilihan FF:9I pada pasien yang memulai terapi A:V
•
selama dalam terapi 91. 'ulai terapi A:V sesegera mungkin setelah terapi 91 dapat ditoleransi. Secepatnya 0 minggu dan tidak lebih dari @ minggu.
1
:ekomendasi tersebut diharapkan dapat menurunkan angka kematian ko&infeksi 91& HIV% potensi menurunkan transmisi bila semua pasien HIV memulai terapi A:V lebih cepat% dan meningkatkan kualitas hidup% menurunkan kekambuhan 91 dan meningkatkan mana"emen 91pada pasien ko&infeksi 91&HIV.
,aduan A:V bagi +DHA yang -emudian 'uncul 91 Aktif7 ,aduan A:V bagi +DHA yang -emudian 'uncul 91 Aktif7
I. ,-at ,-at Ant"retr')"rus
1.
. DIDAF+SIF Indikasi7 infeksi HIV progresif atau lan"ut dalam kombinasi dengan antiretro#iral yang lain. ,eringatan7 :iwayat pankreatitis perhatian khusus!P neuropati perifer% hiperurisemia% monitor en>im hati tangguhkan obat bila ter"adi penyimpangan!P gangguan fungsi hati % gangguan fungsi gin"al% kehamilanP perlu pmeriksaan retina terutama pada anak dibawah 6 bulan atau bila ter"adi gangguan fungsi penglihatan. Interaksi7 ;ihat interaksi antimikroba didanosin!. ,ankreatitis7 tangguhkan pengobatan "ika ter"adi peningkatan amilase serum walaupun asimtomatik! sampai diagnosis pankreatitis dapat disingkirkan. 1ila nilai amilase kembali normal% obat hanya boleh diberikan bila benar& benar diperlukan gunakan dosis rendah dan naikkan bertahap!. Hindarkan sedapat mungkin kombinasi dengan obat yang bersifat toksik terhadap pankreas. *ika kombinasi tidak dapat dihindari% lakukan pengawasan yang ketat. ;akukan "uga pengawasan ketat bila ter"adi peningkatan trigliserida. -ontraindikasi7 Eangguan fungsi hati karena pemberian didanosin sebelumnyaP ibu menyusui fek samping7 ,ankreatitis% neuropati parifer% terutama pada infeksi lan"ut tangguhkan pemberian obat!P hiperurisemia asimtomatik tangguhkan pemberian obat! diare adakalanya berat!% mual% muntah% mulut kering% reaksi hipersensiti#itas% gangguan retina dan ner#us optikus terutama pada anak!P diabetes melitus Dosis7 Dewasa berat badan kurang dari 65kgP 0mg tiap 0 "am. 1erat badan lebih dari 65kgP 055mg tiap 0 "am. 1erat badan lebih dari 65kgP 055mg tiap 0 "am. Anak diatas 2 bulan7 05mg/m0 tiap 0 "am C5 mg/m0 bila dikombinasi dengan >ido#udin!. Sediaan beredar7 #ideB squibb KSA! tablet 5mg% 55mg 0. ;A'IVKDIF Indikasi7 infeksi HIV progresif% dalam bentuk sediaan kombinasi dengan obat&obatan antiretro#iral lainnya. ,eringatan7 1<
kelainan fungsi gin"al% penyakit hati yang disebabkan infeksi hepatitis 1 kronis resiko kembalinya hepatitis saat penghentian pengobatan!P kehamilan dian"urkan untuk dihindari pada trisemester pertama! Interaksi7 lihat interaksi antimikroba -ontraindikasi7 wanita menyusui fek samping7 mual% muntah% diare% nyeri perut% batuk% sakit kepala% insomnia% malaise% nyeri muskuloskelatalP ge"ala nasalP dilaporkan adanya neuropati periferal pankreatitis "arang% bila ter"adi hentikan pengobatan!P neutropenia dan anemia dalam kombinasi dengan >ido#udin!P trombositopeniaP dilaporkan ter"adinya peningkatan en>im hati dan amilase serum. Dosis7 5mg 0kali sehari sebaiknya tidak bersama makanan!P anak dibawah 0 tahun keamanan dan khasiatnya belum diketahui. Sediaan beredar7 2 9$ ElaBo 4ellcome K-! syr 5mg/mlP tablet 5mg% 5mg -!
2. QA;SI9A1IF Indikasi7 infeksi HIV lan"ut pada dewasa yang tidak tahan terhadap >ido#udin anemia% netropenia! atau pada pasien yang gagal diobati dengan >ido#udin perburuk klinis% penurunan status imunologi progresif! ,eringatan7 pasien dengan resiko neuropati periferP pankreatitis monitor amilase serum% alkoholisme% nutrisi parenteral% kardiomiopati% riwayat gagal "antung kongesif% hepatotoksitas kehamilan wanita usia produktif harus menggunakan kontrasepsi yang aman!% gangguan fungsi gin"al Interaksi7 neuropati perifer. Hentikan obat dengan segera bila timbul ge"ala&ge"ala neuropati rasa kesemutan% baal% panas% rasa dirusuk&tusuk. ,erhatian khusus dan pengawasan ketat harus dilakukan pada pasien dengan resiko neuropati terutama bila perhitungan sel $D3 rendah resikonya lebih besar!. ,ankreatitis% bila timbul pankreatitis obat harus dihentikan secara permanen. 9angguhkan pemberian obat bila ter"adi peningkatan amilase% gula darah. 9rigliserida7 penurunan kalsium serum atau ge"ala lain yang berhubungan dengan pankratitis. 9unda pemberian obat bila dalam waktu bersamaan diperlukan obat yang potensial toksik terhadap pankreas misalnya pentamidin isothionat intra#ena!. Hepatotoksisitas%
pernah
dilaporkan
asidosis
laktat
yang
potensial
fatal
dan 1=
hepatomegali% hati&hati bila ada hepatitis% peningkatan en>im hati% riwayat alkoholisme. Hentikan obat bila ter"adi perburukan fungsi hati. Hepatomegali atau asidosis laktat yang tidak bisa diterangkan. -ontraindikasi7 neuropati perifer% ibu menyusui fek samping7 neuropati perifer% ulkus mulut% mual% muntah disfagia% anoreksia% diare% sakit perut% konstipasi% faringitis% sakit kepala% pusing mialgia% artragia% ruam% pruritus% hiperhidrosis. ,enurunan berat badan% lesu% demam% nyeridada% anemia% leukopenia% trombositopenia% gangguan fungsi hati% pankreatitis% ulkus esofagus% ikterus dan kerusakan hepatoselular. Eangguan pengecapan% takikardia% kardiomiopati% astenia% tremor% gangguan pergerakan% gangguan penglihatan dan pendengaran% hiperurisemia dan ganguan gin"al. Dosis7 G5mcg 2kali sehari. Ksia lan"ut dan anak di bawah 2 tahun keamanan belum terbukti Sediaan beredar7 hi#id Hoffman a :oche Swit>erland! tablet 5%Gmg -! 3. QID+VKDIF Indikasi7 ,engobatan infeksi HIV lan"ut AIDS!% HIV awal dan HIV asimtomatik dengan tanda& tanda resiko progresif% infeksi HIV asimtomatik dan simtomatik pada anak dengan tanda& tanda imuno defisiensi yang nyata% dapat dipertimbangkan untuk transmisi HIV maternofetal mengobati wanita hamil dan bayi baru lahir!. ,eringatan7 9oksisitas hematologis
lakukan u"i darah tiap 0
minggu
selama 2
bulan
pertama%selan"utnya sebulan sekali pemerikasaan darah dapat lebih "arang tiap &2 bulan% pada infeksi dini dengan fungsi sum&sum tulang yang baik!% defisiensi #itamin 10 resiko neutropenia!% kurang dosis atau berikan terapi intermiten bila ter"adi anemia atau mielosupresi% gangguan fungsi hati% fungsi gin"al% awasi dengan ketat pasien dengan resiko penyakit hati terutama wanita gemuk! termasuk pasien dengan hepatomegali dan hepatitis% resiko asidosis laktat% usia lan"ut% kehamilan% tidak dian"urkan menyusui selama pengobatan. Interaksi7 ;ihat interaksi antimikroba -ontra indikasi7
1
Feutropenia dan atau anemia berat% neonatus dengan hiperbilirubinemia yang memerlukan terapi selain fototerapi atau dengan peningkatan transaminase. fek Samping7 Anemia adakalanya memerlukan transfusi!% neutropenia dan lekopenia lebih sering pada dosis tinggi dan penyakit lan"ut!% mual% muntah% anoreksia% sakit perut% dispepsia% sakit kepala% ruam% demam% mialgia% pigmentasi pada kuku% kulit dan mukosa% pansitopenia dengan hipoplasia sums&sum tulang dan kadang&kadang trombositopenia!% gangguan hati berupa perlemakan dan kenaikan bilirubin dan en>im hati tangguhkan pengobatan bila ter"adi hepatomegali atau peningkatan transaminase progresif!% asidosis laktat. Dosis7 ,ral dosis ber#ariasi% 55&655 mg/hari dalam 0& kali pemberian atau gram/hari
dalam 0 kali pemberian. Anak &"atas / -ulan 7 05&@5 mg/m 0 tiap 6 "am maksimum 055mg tiap 6 "am!. eham"lan le-"h &ar" 01 m"nggu 'ral 55 mg kali sehari sampai saat persalinan%
kemudian pada fase persalinan dan setelah bayi lahir. Intra)ena dimulai dengan 0mg/kg selama "am% kemudian mg/kg sampai saat pen"epitan tali pusat. Untuk '%eras" sesar selekt"! berikan 3 "am sebelum operasi. Ne'natus mulai dalam 0 "am setelah lahir 7
per oral 0mg/kg tiap 6 "am sampai berumur 6 minggu. Atau intra#ena selama 25 menit dengan dosis %mg/kg tiap 6 "am. Pas"en 2ang se3aktu43aktu t"&ak &a%at m"num '-at %er 'ral berikan in"eksi
intra#ena selama "am dengan dosis &0mg/kg tiap 3 "am% biasanya tidak lebih dari 0 minggu. Sediaan 1eredar7 Ado#i 9empo! kapsul 55mg. A#ir>id Sanbe! kapsul 55 mg -!. :etro#ir Ela#i 4ellcome K-! kapsul 55 mg% 05mg% sirup 5mg/ml -!5V
J. Monitoring Dan Evaluasi Hasil Terapi . 'onitoring terapi
Kntuk mendapatkan keberhasilan terapi antiretro#iral harus diikuti dengan kegiatan monitoring terapi. 'onitoring terapi dilakukan secara periodik setelah mulai pemberian terapi antiretro#iral.
0. 'onitoring kepatuhan 1
'onitoring kepatuhan dilakukan untuk melihat sampai se"auh mana pasien patuh men"alani terapi. 'onitoring kepatuhan terapi dapat dilakukan dengan 7 a. 'enghitung "umlah obat yang tersisa pada saat pasien mengambil obat kembali. b. 'elakukan wawancara kepada pasien atau keluarganya% berapa kali dalam sebulan pasien tidak minum obat. Sebagai contoh "ika diperlukan tingkat kepatuhan sebesar C = dan pasien harus minum obat rata&rata sebanyak 65 kali dalam sebulan maka pasien diharapkan tidak lebih dari 2 kali lupa minum obat. c. 'embuat kartu monitoring penggunaan obat. d. 'emberi perhatian kepada kelompok wanita hamil yang harus men"alani terapi antiretro#iral karena pada umumnya tingkat kepatuhan rendah. Hal ini disebabkan karena adanya sensasi mual R muntah pada saat kehamilan dan men"adi lebih berat karena efek samping obat pada umumnya dapat menimbulkan mual dan muntah. e. Eolongan lain yang perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan kepatuhan dalam pengobatan antiretro#iral adalah penderita infeksi HIV/ AIDS pada anakanak. Ksaha untuk meningkatkan kepatuhan pada penderita anak adalah dengan cara sebagai berikut 7 'enyediakan obat yang siap diminum dalam serbuk dosis terbagi untuk satu • • •
2.
kali pemakaian. 'emodifikasi bentuk sediaan sehingga lebih enak diminum. 'emberikan edukasi kepada orang tua untuk selalu teratur memberikan obat
kepada anaknya. 'onitoring keberhasilan terapi 'onitoring ini dilakukan untuk melihat apakah re"imen obat antiretro#iral yang diberikan memberikan respon pada penekanan "umlah #irus dan dapat menaikkan fungsi kekebalan tubuh. *ika re"imen yang dipilih tidak memberikan respon pada penekanan "umlah #irus perlu dipertimbangkan untuk mengganti dengan re"imen yang lain.
3.
'onitoring efek samping obat 'onitoring efek samping obat dilakukan untuk memantau apakah timbul efek samping pada penggunaan obat antiretro#iral% baik efek samping yang bersifat simtomatik maupun ge"ala toksisitas yang mungkin ter"adi. fek samping yang ter"adi perlu diatasi dengan pemberian obat&obatan atau penghentian/ penggantian terapi "ika timbul toksisitas yang membahayakan. ,elaporan efek samping obat yang tidak diduga menggunakan formulir 'onitoring fek Samping +bat 'S+ !. Dokumen ke"adian efek samping obat perlu direkap dan diinformasikan secara periodik kepada 20
anggota tim yang lain sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan terapi. 'onitoring dapat dilakukan dengan men"adwalkan kun"ungan ke klinik secara periodik untuk menghindari efek samping yang dapat membahayakan. -eberhasilan terapi dapat ditingkatkan dengan cara&cara berikut 7 a. ,emberian informasi dan edukasi yang "elas kepada pasien sebelum memulai terapi b. 'eyakinkan pasien bahwa pengobatan dengan antiretro#iral dapat memberikan manfaat. c. 'elakukan analisis terhadap faktor&faktor yang menyebabkan rendahnya kepatuhan pasien dalam pengobatan. 1eberapa faktor yang sering menyebabkan pasien tidak teratur minum obat adalah 7 *umlah obat yang banyak -e"enuhan pasien karena harus terus menerus minum obat 'enurunnya daya ingat pasien pelupa! Depresi -etidakmampuan pasien mengenali terapi :endahnya edukasi kepada pasien fek samping obat d. 'empermudah pasien mendapatkan akses untuk memperoleh informasi obat. e. ,enemuan baru di bidang teknologi farmasi untuk memudahkan pasien minum
f.
obat menyederhanakan penggunaan obat ! 'enyediakan sarana untuk memudahkan minum obat% seperti il disenser
. #aluasi 9erapi #aluasi terhadap keberhasilan terapi A:V yang dilakukan adalah melakukan dua u"i laboratorium yaitu mengetahui "umlah :FA HIV dalam pelasma darah dan perhitungan "umlah sel $D3. Setelah terapi dimulai biasanya pasien dimonitoring setiap 2 bulan% meskipun pengamatan pada minggu ke&0 sampai ke&@ dilakukan untuk mendokumentasikan awal respon. Dua indikasi untuk perubahan terapi adalah adanya toksisitas yang signifikan dan kegagalan terapi. *ika agen tunggal yang menyebabkan ter"adinya efek samping maka diubah men"adi regimen. ,erhatian harus dilakukan ketika obat dengan regimen memiliki toksisitas yang berlapis% yang membuat perubahan agen tunggal bermasalah. 9oksisitas yang serius dan mengancam "iwa membuat penghentian penggunaan regimen seluruhnya sebelum dilakukan terapi selan"utnya. *ika ter"adi kegagalan terapi yang harus dilakukan untuk penggantian terapi adalah sebagai berikut 7 21
a. ,enurunan :FA HIV dalam &3 minggu setelah pemberian terapi kurang dari log 5% kurang dari 355 copies/ml dalam 03 minggu atau :FA HIV kurang dari 5 copies/ml dalam 3@ minggu. b. Setelah penekanan :FA HIV dilakukan% :FA HIV terdeteksi kembali. c. 9er"adinya perkembangan penyakit baru.
BAB III ESIMPULAN
Penyakit
HIV/AIDS
( Acquired
Immunodefciency
Syndrome)
merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan ole Human Immunodefciency Virus (HIV)! Virus HIV ditemukan dalam "airan tubu terutama
pada dara# "airan sperma# "airan $agina# air susu
ibu! Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubu manusia dan mengakibatkan turunnya atau ilangnya daya taan tubu seingga muda terjangkit penyakit in%eksi! Penyakit ini dapat diterapi# 3erapi AV bersi%at long li%e! 3erapi ini dapat menekan $irus# tetapi tidak dapat memastikan $irus suda tidak 22
ada dalam tubu pasien sampai benar benar dipastikan dalam dara suda tidak ada lagi $irus!
2&
BAB I$ DA#TAR PUSTAA
• •
•
IS- armakoterapi! 200! akartaJ P3 ISI Penerbitan Pedoman Pelayanan ;e%armasian 8ntuk -rang Dengan HIV/AIDS (-DHA)! 200
2