PNEUMONI A
Didik Hasmono LOGO
LOGO
Defnisi Pneumonia
Suatu Penyakit infeksi pada parenkim paruparu yang menyebabkan peradangan pada paru dan akumulasi eksudat pada jaringan paru. yang disebabkan oleh sejumlah bakteri yang berbeda, virus, parasit, jamur atau noninfecius agent yang jarang dijumpai seperti obat atau senyawa kimia lain antara lain alkohol dan narkotik.
Glover &
LOGO
EPIDEMOOGI
Amerika serikat: Pneumonia merupakan penyebab utama kematian akibat infeksi Pneumonia menyerang hampir ! seluruh penduduk setiap tahunnya "entilator Associated Pneumoni #"AP$ terjadi pada %-&'! pasien yang diintubasi dan meningkatkan resiko kematian
LOGO
EPIDEMOOGI
(ndonesia: Pneumoni merupakan penyebab kematian nomer tiga setelah kardiovaskuler dan )*+ Angka kematian pneumoni komuiti S pada (+ /!, rawat inap &/-0/!, rawat jalan ! Pneumonia nosokomial hampir &1! disemua kasus infeksi (+, %/! berhubungan dengan ventilator mekanik. Sekitar /-&2 ! pasien dengan kondisi
LOGO
!"SI#I!"SI
(erdasarkan klinis dan e)idemolo*is )neumonia dikelom)okkan men+adi
+ommunity Ac3uired Pneumoni #+AP$
Penyakit pneumonia yang dimulai dari luar S pada pasien yang tidak tinggal dalam fasilitas perawatan jangka panjang selama 4 hari 5 6 sebelum onset gejala
&
Pneumonia 7osokomial
Penyakit pneumonia yang dimulai 42 jam 5 6 setelah pasien dirawat di S, tidak sedang mengalami inkubasi suatu infeksi saat masuk S. 8ika penyebab terkait ventilator "AP #"entilator Associated Pneumoni$
0
Pneumonia Aspirasi
Pneumonia yang diakibatkan karena adanya aspirasi bakteri dari orofaring selain itu juga karena adanya aspirasi dari isi lambung. +enderung terjadi pada penurunan kesadaran akibat obat, alkohol, dll
4
Pneumonia pada penderita
9isalnya pada penderita yang terinfeksi human immunodeciency virus #;("$ dan pada penderita transplantasi organ, hal ini terjadi karena lemahnya $ierne% edaya al',
LOGO
E$IOOGI
Secara umum *akteri penyebab, diantaranya: .Streptococcus pneumoni #'/ !$, &.9ycoplasma pneumoniae #/-&/!$ 0. Staphylococcus aureus, 4. Pneumonie carini,
LOGO
E$IOOGI
Streptococcus pneumoni merupakan ? @ pasien dengan cystic brosis. 9oraella cataralis penyebab pneumonia yang lebih umum pada orang muda dan sangat tua
LOGO
(akeri Pao*en (erdasarkan $i)e Pneumonia
$i)e Pneumonia
?omunitas 5 +AP
(akeri Pao*en -)ypical : S. pneumoniae, ;.inral
Aspirasi
: anaerobs, viridans streptococci -Castroointestinal dengan peningkatan p;: enteric gram-negative bacilli #>nset dini, tidak ada faktor resiko untuk patogen resisten$ S.pneumoniae, 9SSA, D.coli, ?.pneumoniae, 9. pneumoniae, +.pneumoniae
;ospital5;AP "entilator5"AP ;ealth +are5;+AP #>nset lanjut dan5atau faktor resiko untuk patogen resisten$ 9SA, etended-spectrum E-lactamaseproducing, +.pneumoniae, P.aeruginosa,
LOGO
"irus
E$IOOGI
penyebab +AP pada anak-anak sekitar 1! dan 1! pada orang dewasa "irus penyebab pneumoni pada dewasa: (n
LOGO
Mekanisme Perahanan Paru
Sejumlah mekanisme pertahanan yang dapat membersihkan mikroorganisme termasuk bakteri dari saluran pernafasan di antaranya:
LOGO
-' Pem.ersihan oleh hidun*
LOGO
2' Pem.ersihan oleh rakeo.ronkial
LOGO
/' Pem.ersihan oleh alveoli
>psonin imun
LOGO
Mekanisme )erahanan alveolus
. 9ekanisme sik5nonimun a. 9ekanisme mukosisiliari bronkus yang secara sik menjebak mikroorganisme @ membawa ke atasnya menuju faring b. e
LOGO
Mekanisme )erahanan alveolus
&. 9ekanisme imun a.Pertahanan pertama : makrofag alveolus yang bertugas memfagosit organisme b.Pertahanan kedua: opsonin bukan imun Seperti surfaktan yang dihasilkan oleh pneumosit tipe (( dan brolektin yang dihasilkan oleh makrofag alveolus
LOGO
Mekanisme )erahanan alveolus
&. 9ekanisme imun c. Pertahanan yang ketiga: opsonin imun 9encakup faktor komplemen +0* dan immunoglobulin. ?omplemen diaktifkan secara lokal melalui jalur alternatif5(gA dikeluarkan dalam sekret bronkial. Pelapisan m.o oleh opsonin imun memperlancar fagositosit karena makrofag memiliki reseptor-reseptor permukaan untuk +0b dan daerah Fc #+rystalli=able Fragmen$ molekul (gC.
LOGO
Mekanisme )erahanan alveolus
&. 9ekanisme imun d. Pertahanan keempat : berasal dari sel-sel imun dinataranya limfosit ) @ 7eutrol Bimfosit ), Sel ini menghasilkan sitokin yang penting untuk pertahanan terhadap 9ycobacterium tubercolusis, Begionella pneumophilla, Pneumocytis carinii, dan sitomegalovirus. - 7eutrol, dimobilisai oleh faktorfaktor kemotaktik yang berasal dar makrofag alveolus yaitu leukotrien b4
LOGO
Paofsiolo*i O.sruksi Pen%aki Paru
"las o
LOGO
Paofsiolo*i Pneumoni
LOGO
Paofsiolo *i
LOGO
1one) ma)s o Pneumoni
LOGO
Res)on )neumoous seelah mea)ai alveolus melalui em)a aha)an, dianaran%a
LOGO
Res)on )neumoous seelah mea)ai alveolus melalui em)a aha)an, dianaran%a
LOGO
M"3I#ES$"SI !I3IS
LOGO
Prinsi) Pen**unaan "ni.ioika
Antibiotik merupakan terapi dasar untuk infeksi saluran napas, tetapi pendekatan penggunaanya berdasarkan jenis dan tipe pneumonia, ditambah dengan usia pasien, adanya penyakit penyerta dan faktor modikasi dan keparahan penyakit. )erapi Dmpiris #Ab spektrum luas$ Gipilih berdasarkan: . ?etepatan dosis &. ?etepatan ute penggunaan 0. ?etepatan Haktu pemberian 4. Penetrasi ke
ji kultur bakteri patogen penyebab
9engetahui patogen spesik
9enggunakan Ab yang spesik
3iederman,
LOGO
Penerasi "ni.ioik )ada sekresi )ernaasan
?onsentasi Ab ke paru
?emampuan menembus *** #*lood *roncus *arrier$ Sirkulasi kapiler bronkial Gipengaruhi permeabilitas kapiler di tempat infeksi
Faktor resiko kimia: ukuran molekul, kelarutan dalam lemak, derajat ionisasi p; serum @ cairan tubuh, ikatan obat protein
LOGO
Penerasi "ni.ioik )ada sekresi )ernaasan
3iederman,
LOGO
#armakodinamik "ni.ioika Parameter Farmakodinamik Antibiotik
9inimal (nhibitory +oncentrati on #9(+$
?adar ma serum #+ma$
asio +ma59(+
) 6 9(+
asio A+ dengan 9(+ #A(+$
LOGO
"kivias .akerisid & .akeriosaik "ni.ioika
Antibiotik bakterisid mempunyai 9*+ #minimal *aktericidal +oncentration$ sebesar &-4 9(+ Antibiotik bakteriostatik memiliki 9*+ 6 9(+ Antibiotik juga memiliki PAD #Post Antibiotik DIect$ yang dipengaruhi oleh :
•
d • i s i • • r e• t k • • a • B • b • • A
Aminoglikosi da *asitrasin Gaptomisin (sonia=id ?etolida 9etronida=ol Polimiksin Pira=inamid ?uinolon ifampisin "ankomisin
k i t a• ?loramfenik ol t s • ?lindamisin o i • Dtambutol • 9akrolida r e• 7itrofurantoi t k n • 7ovobiosin a • >ksa=olindio B n • Sulfonamid b • )etrasiklin A • )igesiklin •
trimetropim
Mekanisme PAE meliputi: Kelambatan masa recovery setelah proses kerusakan letal dari struktur dinding sel bakteri secara irreversible LOGO Obat terikat secara persisten Memerlukan sintesis enzim baru sebelum pertumbuhan
$ l m # u " c ! t n u o e l b a i V
Antibiotic *nduced death
%&' hours to increase % log %(
Removal Removal of of
% log%( increase
Antibiotic Antibiotic
ontrol
)&% hours to increase % log%(
PAE PAE + + )&% )&% ,, %&' %&' + + %&%&- hours hours .ue .ue to to antibiotic antibiotic e""ect e""ect only only
/icolau et al& Antimicrob Agents hemother %00-1)0:'-(2'--
LOGO
Pos "ni.ioi Ee
Seara #armakodinamik, ani.ioik .akerisid LOGO dalam mekanisme mem.unuh .akeri di.a*i men+adi dua, %aiu
1onenraion de)enden Dfektivitas daya bunuh m.o tergantung besarnyakonsentrasi pada kadar tertentu diatas 9(+ espon klinis diprediksi dengan rasio A+59(+ @ rasio +ma59(+ )ujuan terapi: memaksimalkan kadar obat pada tempat infeksi Pilihan utama: pemberian dosis tunggal
$ime de)enden Dfektivitasnya dipengaruhi oleh paparan pemberian obat espon kliniknya diprediksi dengan )69(+ )ujuan terapi: menjaga kadar obat diatas 9(+ dengan memaksimalkan waktu paparan antibiotika Girekomendasikan: (nfus kontinu
LOGO
Parameter 3armakokinetik dan 3armakodinamik antibiotik
"ni.ioika
PadaLOGO pneumoni, bakteri yang menginfeksi relatif tetap namun resistensi terhadap Ab standar semakin meningkat, hal tersebut telah ditunjukan dengan data berdasarkan hasil penelitian di beberapa negara diantaranya :
Amerika 4 esistensi staphylococcus aureus terhadap oksisiklin @ sipro
(ran 4 esistensi S.pneumoniae terhadap sefa=olin, ampisilin, dan amoksisilin Gata DASS: 4 9k: sama seperti pada penicillin 4Bebih dari 0/ ! isolat yang resisten terhadap 4 Antibiotik yang dapat digunakan vankomisin penicillin
*ra=il 4 esistensi pneumococcus terhadap penicillin meningkat dari %,! #%%0$ K &/,! #%%$ 4 Ab yang dapat digunakan kuinolon @ vankomisin
#spanyol@Junani$ 4&% ! isolat yang resisten #*elgia, polandia, hungaria, slovenia$
(talia 4 esistensi staphylococcus aureus terhadap oksisiklin 1/,4! @ sipro
LOGO
Mekanisme er+adin%a resisensi erhada) ani.ioik
LOGO
P3E6MO3I" !OM63I$I 71"P8 & PE3"$""!S"3""339" Pendekatan pemilihan antibiotika secara evidance based berdasarkan tempat terapi
awat 8alan
awat (nap
Gengan kardiopulmoner L Faktor modikasi
(+
)anpa kardiopulmoner L Faktor modikasi
LOGO
Pao*en Pen%e.a. 1"P )ada P0)ulasi Pasien S)esifk
3 i e d e r m a n , 2 0 0
LOGO
#akor Modifkasi meru)akan keadaan %an* menin*kakan resiko ineksi erhada) mikroor*anisme )ao*en erenu aau s)esifk (ila s)esifk )ao*en kemudian dikeahui melalui es dia*nosik, era)i da)a diokuskan sesuai den*an .akeri )en%e.a.n%a' #akor modifkasi, dianaran%a .
Grug esistant Streptococus pneumoniae #GSP$: usia 6 1 tahun, terapi beta laktam 0 bulan terakhir, pecandu alkohol, menderita supresi imun, termasuk terapi kortikosteroid, penyakit penyerta multipel, dan terpapar anak-anak ditempat perawatan.
&.
Pada kuman enteric gram negative, yaitu termasuk kuman yang berada pada tempat perawatan, penyebab kardiopulmoner, penyakit penyerta multipel dan terapi entibiotika saat ini
0.
Pseudomonas aeruginosa, yaitu bronkiestasis, pengobatan dengan kortikosteroid 6 / mg5hari, pengobatan antibiotika spektrum luas lebih dari ' hari pada bulan terakhir dan gi=i Glover & Reed, 2005,
LOGO
Pao*en Pen%e.a. 1"P )ada P0)ulasi Pasien S)esifk
3 i e d e r m a n , 2 0 0
LOGO
$era)i Pneumonia !omunii
1a))elle
LOGO
$era)i Pneumonia !omunii
1a))elle
LOGO
P3E6MO3I" "SPIR"SI #akor resiko "s)irasi
Disa*ia Penyebab: stroke 5 gangguan neurologis lainnya, kejang, alkoholisme, penuaan
1a))elle
Peru.ahan kolonisasi Oroarin*eal Penyebab: Penyakit mulut dan gigi, tabung menyusui, pengobatan peningkatan bakteri anaerob 5 kolonisasi DC7* #enteric gram negative bacilli $
Gasroesoa *ial re:uks Penekanan asam penting untuk CDG, memungkinkan enteric gram negative bacilli mengkolonisasi isi lambung gangguan produksi mukus, sekresi imunoglobulin
Perahanan diri menurun
LOGO
Pneumonia 3osokomial Pneumonia nosikomial atau biasa juga disebut health care associated pneumonia #;+AP$, hospital acquired pneumonia #;AP$ atau ventilator associated pneumonia #"AP$ adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pasien yang mengalami pneumonia saat berada di fasilitas medis.
LOGO
Faktor
a or %an* mem)en*aruhi )neumonia nosokomial
resiko .(nang #hospes$ Faktor penjamu &.Peralatan yang .?ondisi pasien yang digunakan sudah ada 0.Petugas yang sebelumnya terlibat dalam &.?ondisi tubuh perawatan pasien pasien 0. )ingkat kesadaran 4. 8umlah intubasi
LOGO
Pneumonia nosokomial meli.akan 2 )roses uama
. n a a n r e c n e p n a r u l a s n a d n a s a f a n r e p n a r u l a s a d a p i s a s i n o l o ?
h a w a b s a f a n n a l a j e k t e r k e s i s a r i p s A
LOGO
Pene*ahan erhada) ;"P
Srae*i #armakolo*i $u+uan unuk menurunkan kolonisasi saluran erna erhada) kuman )ao*en
Srae*i nonarmakolo*i $u+uan unuk mene*ah as)irasi
LOGO
Pene*ahan ;"P
Srae*i armakolo*i (ntervensi dengan tujuan untuk mencegah kolonisasi saluran cerna Srae*i 3onarmakolo*i 9encegah penggunaan antibiotika (ntervensi dengan tujuan utama yang tidak perlu mencegah aspirasi 9embatasi propilaksis tukak lambung 9enghentikan penggunaan pipa pada penderita resiko tinggi nasogatrik atau pipa endotrakeal 9enggunakan sukralfat sebagai sesegera mungkin propilaksis tukak lambung Posisi penderita semirecumbent 9enggunkana antibiotika untuk atau M duduk dekontaminasi saluran cerna secara 9enghindari distensi lambung selektif berlebihan Gekontaminasi dan menjaga (ntubasi oral atau non nasal kebersihan mulut 9enggunakan antibiotika yang sesuai 9enghindari reintubasi dan dengan penderita resiko tinggi pemindahan penderita jika tidak Selalu mencuci tangan sebelum diperlukan kontak dengan penderita 9enghindari penggunaan sedasi 9engisolasi penderita resiko tinggi jika tidak diperlukan
LOGO
Pemilihan ani.ioika
Faktor resiko pada patogen multidrug resistant penyebab 3o #akor dan Resiko ;AP, ;+AP, "AP
)erapi antimikroba selama %/ hari sebelumnya
&
awat inap selama 1 hari atau lebih
0
Frekuensi tinggi resistensi antibiotika di komunitas atau unit spesik rumah sakit
4
Faktor resiko untuk ;+AP awat inap & hari atau lebih selama %/ hari sebelumnya )inggal dalam tempat perawatan atau fasilitas perawatan lain *erada di tempat terapi infusi #termasuk antibiotika$ Gialisis kronis selama 0/ hari Anggota keluarga dengan patogen 9G
1
Penyakit dan atau terapiimunosupresi
$era)i ani.ioika em)iris unuk H"P, ;AP, ;+AP, dan "AP H1"P, dan ;"P
LOGO
dicurigai #untuk semua derajad penyakit$ >mset lanjut #N 1 hari$, atau adanya faktor resiko untuk patogen bakteri 9G )idak
Ja
)erapi antibiotika dengan spektrum terbatas
)erapi antibiotika dengan spektrum luas untuk patogen bakteri 9G
$era)i
ani.ioika em)iris )asien H"P dau ;"P an)a akor resiko )ao*en .akeri MDR, onse dini dan den*an .er.a*ai dera+ad .eran%a )en%aki
LOGO
Pao*en )o )oensial
"ni.ioika %a %an* direkomendasikan
Streptococcus pneumoniae
Seftriakson O
Haemophilus
Atau
Methicilin sensitive
Bevo
Staphylococcus aureus
Sipro
*asil enterik gram negatif yang sensitif terhadap antibiotika Escherichia Klebsiella
coli
pneumoniae
Enterobacter s Enterobacter spp. Proteus
Atau
Ampicillin 5 Sulbaktam Atau Drtapenem
LOGO
$era)i ani.io ani.ioika ika em)iris e m)iris )asien H"P H"P,, H1"P H1 "P aau ;"P onse lan+u aau den*an akor resiko .akeri MDR dan den*an .er.a*ai dera+ad .eran%a )en%aki
Pao*en )oensial
!om.inasi "ni.ioika %an* direkomendasikan
Patogen 9G
Sefalosporin antipseudomonal
Pseudomonas auruginosa
#sefepim, seftasidim$, atau
Klebsiella pneumoniae (ESBL)
?arbapenem antipseudomonal
cinetobacter sp spp.
#imipenem atau meropenem$ , atau *etalaktam5betalaktama *etalaktam5betalaktamase se inhibitor #pipersilin ta=obaktam$ ta=obaktam$ PBS ?uinolon, antipseudomonal #sipro
Methicillin resistant
Aminoglikosida
Staphylococcus aureus #9 aureus #9S SA$ A$
#ami #amica casi sin, n, gent gentam amis isin in atau atau tobramisin$
3 o
Prinsi) uama )enaalaksanaan )neumonia nosokomial
.
Pilih terapi Pilih terapi empiri empiris s dengan dengan antibi antibioti otika ka yang yang berbed berbeda a yang yang diterima pasien & minggu terakhir
&.
Segera Segera berik berika a terp terpai ai empiri empiris s : mulai mulai bila bila ada ada kecurig ecurigaan aan infeks infeksii secara klinik
0.
9elak 9elakuk ukan an kult kultur ur salu saluran ran pernaf pernafasa asan n bawah bawah sebelu sebelum m diber diberik ikan an antibiotika
4.
Cunak Cunakan an sp spekt ektrum rum sempit sempit hanya hanya untuk untuk pasien pasien dengan dengan infeks infeksii patogen tertentu dan tidak ada faktor untuk patogen 9G. Pilihan: seftriakson, ampisilin sulbaktam, ertapenem, levo
1.
Cunak Cunakan an kombina ombinasi si terapi terapi dengan dengan regim regimen en spektr spektrum um luas, luas, mengandung paling tidak & antibiotika untuk pasien dengan faktor resiko patogen 9G. Pilihan yang spesik harus ditentukan melalui peta kuman
.
Cunak Cunakan an amin aminogl oglik ikosi osida da atau atau kuin kuinolo olon n anti anti pneum pneumok okok okus, us, ditambah antipseudomonal betalaktam seperti : sefepim,
LOGO
LOGO
3o Prinsi) uama )enaalaksanaan )neumonia nosokomial 2.
)erapi diturunkan menjadi monoterapi setelah melihat data kultur dan respons klinik
%.
*ila Pseudomonas aeroginosa , hentikan aminoglikosida setelah 1 harui dan berikan antibiotika yang sensitif sesuai kultur
/
*ila bukan infeksi Pseudomonas aeroginosa ganti menggunakan antibiotika yang sensitif seperti : imipenem, meropenem, sefepim, piperasilin ta=obaktam, sipro
Pilihan terapi untuk Acinetobacter spp. Adalah carbapenem, tetapi kolistin iv dapat diberikan bila terjadi resistensi
&
Pertimbangan line=olid sebagai alternatif vankomisin pada pasien dengan 9SA, yang diderita gangguan ginjal dan menerima terapi nefrotoksik lain seperti aminoglikosida
LOGO
Rekomendasi dosis ani.ioika )ada )neumonia nosokomial
"ni.ioika Sefepim Sefta=idim (mipenem 9eropenem
Dosis 7un*si *in+al dan he)aik normal8 g i.v. tiap 2 jam atau & g i.v tiap & jam & g i.v. tiap 2 jam 1// mg i.v tiap jam atau g i.v. tiap 2 jam g i.v. tiap 2 jam
Piperasilin ta=obaktam 4,1 g i.v tiap jam atau 0,0'1 g i.v tiap 4 jam )ikarsilin klavulanat
0, g i.v tiap jam
Bevo
'1/ mg i.v5p.o tiap &4 jam
Sipro
4// mg i.v tiap 2 jam atau '1/ mg.p.o tiap 2 jam
Centamisin atau )obramisin
1-' mg5kg i.v tiap &4 jam
Pneumonia )ada )enderia immunoom)romised
LOGO
Pneumonia
yang terjadi pada pasien dengan A(GS, transplantasi organ dan bone marrow, penyakit jaringan ikat, desiensi imun primer dan sesudah kemoterapi intensif untuk kanker. esiko infeksi pada pasien ditentukan oleh interaksi dua faktor yaitu patogen potensial dan tingkat kerentanan terhadap infeksi.
#akor %an* er+adi )ada kondisi )enurunan sisem imun
LOGO
#akor Faktor Galam )erapi suspresi imun
!eeran*an ?ondisi suspensi imun Gosis, durasi, urutan kewaktuan
Penyebab dasar desiensi imun
Penyakit autoimun, desit fungsi imun
(ntegritas barier mucocutaneus
kateter, permukaan epitel, jaringan yang tidak tumbuh, kumpulan cairan
7eutropenia, lympopenia ?ondisi metabolik remia malnutrisi Giabetes Alkoholis dengan sirosis (nfeksi viral
Sitomegalovirosus "irus epstein- barr
LOGO
DE#E! Cranulositopeni
?emotaksis neutrol
Ineksi erkai deek sisem imun PE39E("( 6M6M39"
I3#E!SI $ER!"I$
Beukemia, kemoterapi *atang gram negatif sitotoksik, A(GS, toksisitas enterik, Pseudomonas, S. obat, sindrom Felty aureus, S. epidermis, Streptococci, Aspergillus, +andida dan fungi lain Giabetes, alkoholism, uremia, penyakit ;odgkin, trauma, #luka bakar$, la=y leucocyte sydrome
7eutrophil killing
Penyakit granulomatosis S. aureus, D. coli, kronis, desiensi +andida, Aspergillus, meiloperoksidase )orulopsis
Deek sel $
inraseluler A(GS, kongenital, limfoma, (akeri sarkoidosis, infeksi virus, 7en*ionella, Miko.akeria 8 HS;, transplan organ, steroid ;<3, 1M;, E(;,
LOGO
DE#E! Gefek sel *
an+uan = PE39E("( 6M6M39"
I3#E!SI $ER!"I$
Camaglobulinemia dapatan5 kongenital, luka bakar, enteropati, disfungsi lien, mieloma, ABB, pembedahan , penyakit sel sabit, sirosis
S. pneumoniae, ;. in
Splenektomi
S. pneumoniae, ;. in
?omplemen
Gefek kongenital5dapatan
S. aureus, 7eisseria spp., ;. in
"naomik
?ateter iv5 uretra, insisi,
!olonisasi
3 o
$in+auan ani.ioika )ada )neumonia LOGO "( Golon*an O("$ DOSIS D6R"SI 9A?>B(GA
&
?D)>B(GA
0
)(9D)>P(9 SBFA9D)>?AS >B
4
A7)(*(>)(?A *D)A BA?)A9 a. Penisilin
>E3IS ("!$ERI
?laritromisi n 1// mg
>ral, & sehari
' K / hari
S" pneumoniae# Legionella, +. pneumoniae
A=itromisin 1// mg
awat jalan : >ral, 1// mg awat inap:(ntravena, 1// mg
0 hari
;" in$uen%ae, 9. catatthalis, 9. Pneumoniae pneumococcu s
2// mg perhari
'-/ hari
;. &n$uen%ae
2/54// mg /52// mg >ral, & sehari
/ hari
pneumococcu s ;. in$uen%ae 9. 'atatthalis
)elitromisin
'-/ hari
Penisilin
9ikroorganis me gram positif
Piperasilin
?ok
an+uan =
LOGO
Golon*an "( -Cenerasi
kedua
-Cenerasi
ketiga
O("$ Sefaklor Sefamandol Sefuroksim Sefpro=il Sefotetan Sefopera=one Sefotaksim Sefta=idim Sefti=oksim seftriakson Seksim
DOSIS /-1mg5kg bb5hari &-4 dosis terbagi
i.", & g52 jam i.", & g52 jam i.", & g5& jam
-Cenerasi
keempat
cefepim
D6R"SI
>E3IS ("!$ERI *akteri gram negatif ;. (n
*akteri gram negatif yang cukup luas ;. in
an+uan =
LOGO
3 o
Golon*an "( c. +arbapenem
O("$
DOSIS
D6R"SI
>E3IS ("!$ERI
(mipenem
Cram positif
meropenem
anaerob Cram negatif P. Aeruginosa
d. 9onobaktam
A=treonam
*asil gram negatif
1
?(7>B>7
Cemi
A9(7>CB(?>S(GA
Amikasin
( sehari
'-4 hari
;" in$uen%ae, 9. catatthalis, +. Pneumoniae 9. Pneumoniae B. Pneumophila Cram negatif P. Aeruginosa
LOGO
Cenerasi
terbaru untuk methicillin-esistent S. aureus
#9SA$ Bine=olid merupakan antibiotika pertama kelas antibiotika baru, Bine=olid tidak hanya aktif melawan 9SA,tetapi juga Grug esistant Streptococcus Pneumoniae#GSP$, "ancomicin esistant enterococci #"D$ baik enterococcus faecium dan enterococcus faecalis Antibiotika aerosol untuk infeksi saluran pernafasan Gigunakan untuk terapi bronkiektasis, terutama untuk kondisi brosis sistik dan terapi pneumonia terkait ventilator. Pemggunaan pada pasien dengan ventilator untuk pasien dengan infeksi trakeabronkitis atau "AP yang disebabkan oleh pseudomonas aeruginosa atau acinetobacter spp dan multi drug resistant
LOGO
Gurasi terapi
Giusahakan sependek mungkin tergantung pada beberapa faktor, yaitu: jenis pneumonia, rawat inap atau rawat jalan, komorbiditas, faktor modikasi dan antibiotika yang dipilih. ntuk pasien rawat jalan, antibiotika yang disetujui yaitu levo
LOGO
Dvaluasi keberhasilan terapi
9onitoring parameter klinik yang sesuai untuk mengetahui ekasi dan keamanan regimen terapi. 9onitoring awal selama & hari terapi dimulai, monitoring perubahan keseluruhan selama 1-' hari biasanya tidak lebih dari / hari. 8ika dalam & hari antibiotika tidak menunjukkan perubahan gejala atau memburuk maka penggunaan antibiotika perlu dievaluasi kembali.