REFLEKSI KASUS PERAWATAN PREPROSTHETIC SURGICAL ALVEOLECTOMY
Disusun oleh : Yuni! S"!nin#$u% &&'()*'))+,
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITA UNIVERSI TAS S ISLAM SULTAN SULTAN AGUNG SEMARANG ()&+
I.
DESKRIPSI KASUS a. Identitas Pasien Nama : Siti Mardiah J.K : Perempuan Umur : 47 th Alamat: Jl. sekau !aru "II# $% semaran& !. Pemeriksaan Su!ekti' Keluhan Utama : Pasien men&eluh terdapat t(n)(lan pada rahan& !a*ah depan Anamnesa : Pasien men&eluh terdapat t(n)(lan pas+a e,traksi &i&i anteri(r se)ak -hari an& lalu t(n)(lan terse!ut mem!uat pasien kuran& naman saat makan tetapi tidak menim!ulkan rasa sakit. Ri*aat Sistemik : d.t.a.k Ri*aat Sistemik keluar&a : d.t.a.k Ri*aat Penakit &i&i dan &usi se!elumna: pasien sudah pernah ke d(kter &i&i untuk melakukan pen+a!utan &i&i. +. Pemeriksaan /!ekti' Status &eneralis Pemeriksaan 'isik Keadaan umum pasien 0ekanan darah 2erat !adan Nadi RR 0in&&i !adan
: !aik : -%%# 7% mm1& : 3% k& : %,# menit : $4 ,# menit : -56 +m
Ekstra /ral Inspeksi : d.t.a.k Palpasi : d.t.a.k Intra /ral Intra (ral
: terdapat t(n)(lan pada rahan&!a*ah anteri(r
Palpasi
: 89
0elah dilakukan pen+a!utan &i&i 4$44 dan 45 pada tan&&al - N(em!er $%-6
-6 pada tan&&al -$ N(em!er $%-6 6- pada tan&&al -; N(em!er $%-6 6$ dan 66 pada tan&&al $3 N(em!er $%-6
d.
e.
'.
Dia&n(sis D,: eks(st(sis pada re&i( 6- 6$ dan 66 &. Penatalaksanaan -. Kun)un&an I $Januari $%-49 Su!)ekti' : melan)utkan pera*atan &i&i. /!)ekti' : terdapat tulan& an& men(n)(l pada re&i( 6-6$ dan 66 "ital si&n: 0D : -$%#7% mm1&
Nadi: % ,# menit RR: $% ,# menit 0indakan: Ale(lekt(mi
Pem!erian resep R# +(am(,+la 5%%m& N(. =" S 6 dd ta! I R# de,ametas(n %5 m& N(. "I S 6 dd ta! I R# asam me'enamat ta!s 5%%m& N( I= S 6 dd ta! I $. Kun)un&an II 6 Januari $%-49 Su!)ekti' : pasien datan& untuk k(ntr(l pas+a dilakukan tindakan ale(lekt(mi pas+a tindakan terse!ut pasien merasa sakit namun setelah minum (!at rasa sakit terse!ut mereda pasien rutin minum (!at. /!)ekti' :
Pemeriksaan ekstra(ral: tidak ada kelainan Pemeriksaan intra(ral: inspeksi • • • • • •
0idak terdapat perdarahan pada area luka pas+a tindakan ale(lekt(mi 0erdapat )ahitan pas+a tindakan ale(lekt(mi 0erdapat 3 )ahitan masih utuh. 0erdapat *arna kemerahan disekitar area !ekas (perasi Palpasi Neri pada saat disentuh
0indakan: Ealuasi k(ntr(l 1>6. Kun)un&an III 7 Januari $%-49 Su!)ekti' : pasien men&eluh )ahitan lepas tidak ada rasa sakit dan pasien rutin meminum (!at /!)ekti' : Pemeriksaan ekstra(ral: tidak ada kelainan Pemeriksaan intra(ral: inspeksi 0idak terdapat perdarahan pada area luka pas+a tindakan ale(lekt(mi • 0erdapat )ahitan pas+a tindakan ale(lekt(mi • 0erdapat 4 )ahitan masih utuh. • ?arna area luka sama den&an )arin&an n(rmal disekitarna • 0anda in'lamasi @ • Sedikit neri pada saat disentuh • 0indakan: Ealuasi k(ntr(l 1>4 iri&asi salin
4. Kun)un&an I" -% Januari $%-49
Su!)ekti' : pasien datan& untuk k(ntr(l pas+a dilakukan tindakan ale(lekt(mi tidak ada keluhan rasa sakit pasien masih men&(nsumsi (!at an& tersisa. /!)ekti' : Pemeriksaan ekstra(ral: tidak ada kelainan Pemeriksaan intra(ral: inspeksi • • • • • •
0idak terdapat perdarahan pada area luka pas+a tindakan ale(lekt(mi 0erdapat )ahitan pas+a tindakan ale(lekt(mi 0erdapat 4 )ahitan masih utuh. ?arna area luka sama den&an )arin&an n(rmal disekitarna 0anda in'lamasi @ Neri 8
0indakan: Ealuasi k(ntr(l 1> pelepasan )ahitan
II.
PER0ANAAN KRI0IS -. $. 6. 4.
III.
Ale(lekt(miB Indikasi dan k(ntraindikasi ale(lekt(miB Klasi'ikasi 'lapB 0ehnik ale(lekt(miB CANDASAN 0E/RI
-. Ale(lekt(miB
Ale(lekt(mi adalah suatu tindakan !edah untuk mem!uan& pr(sesus ale(laris !aik se!a&ian maupun seluruhna. Adapun pem!uan&an seluruh pr(sesus ale(laris an& le!ih dikenal se!a&ai ale(lekt(mi diindikasikan pada rahan& an& diradiasi sehu!un&an den&an pera*atan ne(plasma an& &anas. Karena itu pen&&unaan istilah ale(lekt(mi an& !iasa di&unakan tidak !enar tetapi karena serin& di&unakan maka istilah ini dapat diterima. Ale(lekt(mi se!a&ian !ertu)uan untuk mempersiapkan ale(lar rid&e sehin&&a dapat menerima &i&i tiruan. 0indakan ini meliputi pem!uan&an under+ut atau +(rti+al plate an& ta)am men&uran&i ketidakteraturan pun+ak rid&e atau el(n&asi dan men&hilan&kan eks(st(sis.
$. Indikasi dan k(ntraindikasi ale(lekt(miB
INDIKASI
-. pada rahan& di mana di)umpai ne(plasma an& &anas dan untuk penan&&ulan&anna akan dilakukan terapi radiasi $. pada pr(sesus ale(laris an& di)umpai adana undercut; cortical plate yang tajam; puncak Ridge an& tidak teratur tu!er(sitas tulan& dan el(n&asi sehin&&a men&&an&&u dalam pr(ses pem!uatan dan adaptasi &i&i tiruan 6. )ika terdapat &i&i an& impaksi atau sisa akar an& ter!enam dalam tulan& maka ale(l(plasti dapat mempermudah pen&eluaranna 4. Pada pr(sesus ale(laris an& di)umpai adana kista atau tum(r 5. Jika terdapat ridge prosesus alveolaris yang tajam atau men(n)(l sehin&&a dapat mene!a!kan facial neuralgia maupun rasa sakit setempat 3. pada tulan& interseptal an& terin'eksi di mana tulan& ini dapat di!uan& pada *aktu dilakukan &in&iekt(mi pada kasus pr(&natisme maksila dapat )u&a dilakukan ale(l(plasti an& !ertu)uan untuk memper!aiki hu!un&an anter(8 p(steri(r antara maksila dan mandi!ula 7. setelah tindakan pen+a!utan satu atau !e!erapa &i&i sehin&&a dapat se&era dilakukan pen+etakan an& !aik untuk pem!uatan &i&i tiru an . adana t(rus palatinus (palatal osteoma) maupun torus mandi!ularis an& !esar
KONTRAINDIKASI
-. Pada pasien den&an penakit sistemik $. Pada pasien an& masih muda karena si'at tulan&na masih san&at elastis maka pr(ses res(r!si tulan& le!ih +epat di!andin&kan den&an pasien tua. 1al ini harus diin&at karena )an&ka *aktu pemakaian &i&i tiruan pada pasien muda le!ih lama di!andin&kan pasien tua. 6. Pada pasien *anita atau pria an& )aran& melepaskan &i&i tiruanna karena rasa malu sehin&&a )arin&an pendukun& &i&i tiruan men)adi kuran& sehat karena selalu dalam keadaan tertekan dan )aran& di!ersihkan. 1al ini men&aki!atkan pr(ses res(r!si tulan& dan pr(li'erasi )a rin&an terham!at. 4. Jika !entuk pr(sesus ale(laris tidak rata tetapi tidak men&&an&&u adaptasi &i&i tiruan !aik dalam hal pemasan&an retensi maupun sta!ilitas.
6. Klasi'ikasi 'lapB a. 2erdasarkan Kete!alan -. ull thi+kness muk(peri(steal9 Merupakan 'lap an& serin& dilakukan pada ale(plasti an& luas dimana 'lap men&ikutsertakan muk(sa dan peri(steum. $. Partial thi+kness hana muk(sa9 lap hana men&ikutsertakan muk(sana sa)a sedan&kan peri(steum tetap pada tempatna !. 2erdasarkan /utline -. Enel(pe Dalam ke!anakan kasus desain ini sudah +ukup. Pada teknik ini !iasana dilakukan insisi h(riF(ntal pada tepi &in&ial kemudian dim(di'ikasi seperluna !e!erapa m(di'ikasi terse!utseperti : Den&an satu insisi tam!ahan ser(n& di anteri(r mesial9 o Rektan&ular den&an dua insisi tam!ahan mesial dan distal9 o o G(nti&u(us dua 'lap an& disin&kirkan dari satu insisi misal utk Ale(plasti9 o Apa!ila diperlukan )alan masuk apikal an& !esar maka ditam!ahkan insisi ser(n& dise!elahp(steri(r. $. Semilunar 2iasana ditempatkan pada permukaan !ukal pr(sessus ale(laris dise!elah apikal dari pertemuan antara muk(sa !er&erak dan +ekat. Keuntun&an desain ini adalah perlekatan &in&ial dan se!a&ian !esar muk(sa +ekat tetap terpelihara den&an !aik *alaupun tetap diper(leh )alanmasuk ke re&i(n apikal dan sekitarna. lap semilunar di&unakan untuk men&hindari tepimahk(ta pr(tesa untuk pem!edahan periradikular dan untuk mendapat )alan masuk ke sinusma,illaries dan re&i(n an& )auh lainna. 6. Pedikel
lap pedikel di!uat !aik di !ukal lin&ual atau palatal. 2iasana di&unakan untuk mi&rasi atautransp(rtasi untuk memper!aiki suatu +a+at misalna 'istula (r(antral atau nas(ale(lar. 4. 0ehnik ale(lekt(miB Starshak -;7-9 men&emukakan 5 ma+am teknik ale(lekt(mi aitu : !' Te-ni- Al.eol!$ Ko%/$esi Merupakan teknik ale(l(plasti atau ale(lekt(mi an& palin& mudah dan palin& +epat. Pada teknik ini dilakukan penekanan cortical plate !a&ian luar dan dalam di antara )ari8)ari. 0eknik ini palin& e'ekti' diterapkan pada pasien muda dan harus dilakukan setelah semua tindakan ekstraksi terutama pada &i&i an& !uk(ersi. 0u)uan dilakukanna tindakan ini adalah untuk men&uran&i le!ar s(ket dan men&hilan&kan tulan&8tulan& an& dapat men)adi undercut . 0' Te-ni- Si%/el Al.eole1o%" 0eknik ini dapat di&unakan )ika di!utuhkan pen&uran&an cortical margin la!ial atau !ukal dan kadan&8kadan& )u&a alveolar margin lin&ual atau palatal. 2iasana di&unakan 'lep tipe envelope, tetapi kadan&kala di&unakan )u&a 'lep trapes(id den&an satu atau !e!erapa insisi. Pada teknik ini pem!ukaan 'lep hana se!atas pr(eksi tulan& karena pem!ukaan an& !erle!ihan pada !a&ian apikal dapat mene!a!kan k(mplikasi8k(mplikasi an& tidak diin&inkan. 1' Te-ni- Ko$i-o2L!0i!l Al.eole1o%" 0eknik ini merupakan teknik ale(l(plasti an& palin& tua dan palin& p(puler di mana dilakukan pen&uran&an cortical plate !a&ian la!ial. 0eknik ini telah dipraktekkan se+ara radikal selama !ertahun8tahun den&an hana menin&&alkan sedikit alveolar ridge an& sempit. Dalam tindakan !edah prepr(st(d(ntik teknik inilah an& palin& serin& di&unakan karena pada teknik ini pem!uan&an tulan& an& dilakukan hana sedikit serta pr(sedur !edahna an& san&at sederhana. 3' Te-ni- De!n Al.eole1o%" /.0. Dean menum!an&kan suatu teknik ale(l(plasti an& san&at !aik dalam mempersiapkan ale(lar ridge sehin&&a dapat men&adaptasi &i&i tiruan den&an !aik. 0h(ma men&&am!arkan pem!uan&an tulan& interrradicular di antara akar9 tidak den&an istilah intraseptal di dalam septum9 tetapi den&an istilah intercortical di antara +(rti+al plate9. Sedan&kan ahli8ahli lain men&&unakan istilah teknik “crush”.0eknik Dean ini didasari (leh prinsip8prinsip !i(l(&is se!a&ai !erikut : a9 Men&uran&i ale(lar mar&in la!ial dan !ukal an& pr(minen !9 0idak men&&an&&u perlekatan (t(t +9 0idak merusak peri(steum d9 Melindun&i cortical plate sehin&&a dapat di&unakan se!a&ai onlay bone graft an& hidup den&an suplai darah an& !aik
e9 Mempertahankan tulan& k(rtikal sehin&&a dapat memperke+il res(r!si tulan& setelah (perasi. M+Ka mem(di'ikasi teknik Dean ini den&an meme+ahkan cortical plate ke arah la!ial se!elum menekanna kem!ali ke palatal. M(di'ikasi ini men)amin onlay tulan& dapat !er&erak !e!as dan terlepas dari tekanan. e' Te-ni- O04e#ese$ Al.eolo/l!si Pada kasus pr(trusi premaksilaris an& ekstrim teknik Dean tidak akan
men&hasilkan ridge anteri(r !er!entuk U seperti an& diin&inkan tetapi men&hasilkan ridge !er!entuk ". Untuk men&hindari !entuk ridge seperti ini /!*e&eser mem!uat 'raktur pada cortical plate la!ial dan palatal. Keuntun&an teknik ini adalah dapat mem!entuk kedua permukaan palatal dan la!ial pr(sesus ale(laris anteri(r dan san&at tepat untuk kasus pr(trusi premaksilaris an& ekstrim. /perasi den&an teknik ini harus didahului den&an pr(ses pem!uatan m(del &ips kemudian splint atau &i&i tiruan disusun pada m(del ker)a &ips terse!ut. Den&an dilakukanna pr(ses ini maka pr(sedur (perasi an& dilakukan di kamar praktek d(kter &i&i atau di ruan& (perasi dapat dilakukan den&an le!ih akurat. KOMPLIKASI TINDAKAN ALVEOLECTOMY
Dalam melakukan suatu tindakan !edah tidak terlepas dari kemun&kinan ter)adina
k(mplikasi demikan pula
halna
den&an ale(le+t(m. Dimana
k(mplikasi8k(mplikasi an& dapat ter)adi antara lain: rasa sakit hemat(ma pem!en&kakan
an& !erle!ihan
tim!ulna
rasa tidak
enak pas+a (perasi
ketidaknamanan9 pr(ses penem!uhan an& lam!at res(r!si tulan& !erle!ihan serta osteomyelitis. 0etapi semua hal terse!ut dapat diatasi den&an melakukan pr(sedur (perasi serta tindakan8tindakan pra dan pas+a (perasi an& !aik.
0u)uan pen)ahitan adalah • • • •
Menutup de'ek Mendekatkan tepi luka an& mempunai te&an&an Mendekatkan tepi kulit Meminimalkan perdarahan dan in'eksi
0eknik pen)ahitan ter&antun& kepada: • • •
0ipe luka C(kasi anat(mi luka. Kete!alan kulit
Dera)at kete&an&an 1asil k(smetik an& diharapkan
• •
Untuk men&(ptimalkan hasil se+ara 'un&si dan k(smetik perlu diperhatikan: Meminimalkan dead spa+e Men&em!alikan kepada k(ntur anat(mis !a&ian an& di)ahit Meminimalkan !ekas )ahitan den&an +ara memilih !enan& an& tepat dan
• • •
tensi(n an& minimal. Menurut *aktu pen)ahitanna )ahitan di!a&i men)adi: •
Jahitan Primer Adalah )ahitan an& dilakukan se&era setalah luka ter!entuk
•
Jahitan Sekunder Dilakukan setelah )ahitan pertama primer9 terlepas atau l(n&&ar. Atau dilakukan men&(reksi dead spa+e. 0u)uan )ahitan sekunder adalah untuk: • • •
•
•
Memperkuat )ahitan primer Men&hilan&kan dead spa+e Men+e&ah akumulasi +airan pada luka a!d(minal selama pr(ses penem!uhan. Untuk penutupan luka sekunder karena kerusakan )ahitan pada masa
penem!uhan. Prinsip @ Prinsip Dalam Mem!uat )ahitan Kuat dan tidak mudah lepas • Sederhana • Ikatan seke+il mun&kin u)un& dip(t(n& se+ukupna. • 0idak !(leh ada &esekan antara untaian !enan& an& akan melemahkan • •
• •
)ahitan 0idak !(leh ada kerusakan materi )ahitan tidak !(leh men)epit !enan& den&an instrumen9 0idak !(leh terdapat tarikan an& !erle!ihan Pertahankan tarikan pada satu u)un& !enan& setelah ikatan pertama supaa lilitan tidak l(n&&ar pada )ahitan k(ntinu
8 Menurut k(ntinuitasna )ahitan di!a&i men)adi: •
Interrupted Suture
0eknik ini men)ahit tepi luka den&an satu )ahitan disimpulkan kemudian dip(t(n&. 0eknik ini memerlukan le!ih !anak !enan& karena setiap )ahitan harus di!uat simpul dan dip(t(n&. Relati' le!ih aman karena !ila satu )ahitan putus )ahitan lainna tidak ter&an&&u. 2aik di&unakan untuk luka an& terin'eksi karena mudah mem!uka )ahitan )ika ada satu tempat an& men&alami in'eksi sehin&&a tidak men&&an&&u )ahitan lainna. Interrupted suture !isa !er!entuk )ahitan simple atau su!kutikuler matras ertikal ataupun matras h(riF(ntal Pen)ahitan
dian)urkan dimulai
di ten&ah dan
dilan)utkan
setiap
perten&ahan dari insisi an& tersisa. Keuntun&an: • • • •
Mudah Kekuatan )ahitan !esar Ke+il kemun&kinan men)erat sistem sirkulasi sehin&&a men&uran&i edema Mudah untuk men&atur tepi8tepi luka
Keru&ian: • •
•
Cama 2ekas )ahitan le!ih terlihat
G(ntinu(us Suture # Runnin& Stit+hes Adalah suatu serial )ahitan an& di!uat den&an men&&unakan !enan& tanpa putus antara )ahitan se!elum dan sesudahna. Untaian !enan& dapat diikat pada setiap u)un& )ahitan. Gara ini dapat dilakukan den&an +epat kekuatan te&an&an seluruh )ahitan sepan)an& luka hamper sama. 0arikan an& terlalu kuat harus dihindari untuk men+e&ah putusna )ahitan an& akan merusak semua )ahitan. 'as+ia
dindin&
a!d(men.
2iasana di&unakan diperit(neum atau Untuk
luka
in'eksi
tidak
dian)urkan
men&&unakan teknik ini. Keru&ianna )ika satu )ahitan l(n&&ar maka akan !erpen&aruh terhadap )ahitan se!elum atau sesudahna.
Sarat : 1arus den&an asisten an& tu&asna hana melepas H meme&an& • !enan& 2UKAN men&en+an&kan )ahitan. Selama pen)ahitan !enan& tidak !(leh kend(r. • Jarum diam!il siap pakai Midp(sisi9 • Keuntun&an Gepat • Sedikit simpul • Keru&ian Jahitan men)adi mudah l(n&&ar )ika satu )ahitan sa)a tidak kuat • Sulit men&(reksi )ika ter)adi in'eksi • Pen&an&katan harus sekali&us tidak !isa per areamisalna )ika di area • tertentu ada pus9
I".
RECEKSI KASUS Pada k(ntr(l hari ke8 4 terdapat $ )ahitan lepas ini dise!a!kan karena prinsip )ahitan tidak terpenuhi seperti:
Kuat dan tidak mudah lepas
Ikatan seke+il mun&kin u)un& dip(t(n& se+ukupna.
0idak !(leh ada &esekan antara untaian !enan& an& akan melemahkan )ahitan
0idak !(leh ada kerusakan materi )ahitan tidak !(leh men)epit !enan& den&an instrumen9
0idak !(leh terdapat tarikan an& !erle!ihan
Pertahankan tarikan pada satu u)un& !enan& setelah ikatan pertama supaa lilitan tidak l(n&&ar pada )ahitan k(ntinu
V'
DAFTAR PUSTAKA
-. Ar+her ?. 1. /ral and Ma,ill('a+ial Sur&er. 5th ed. "(l. I. Philadelphia: Saunders -;75: -65 -7;8-7. $. 2irn 1. and ?inther J. E. Manual (' Min(r /ral Sur&er A Step ! Step Atlas. -st ed. Philadelphia: Saunders -;75: -%;8 --5. 6.
4. Indresan( A. 0. and Caskin D. M. Pr(+edures t( Impr(e the 2(n Ale(lar Rid&e. In: Caskin D. M. edit(r. /ral and Ma,ill('a+ial Sur&er. St. C(uis: M(s! -;5: $;686%5.