Budidaya Tomat Organik Pada dasarnya menanam menanam tomat dengan cara konvensional dan organik sama saja yang membedakan hanyalah pada saat pemeliharaannya saja. Kalau menanam secara konvensional menggunakan bahan kimia sintetis sedangkan bertanam tomat organik menggunakan bahanbahan organik. Membudidayakan tanaman tomat harus dipersiapakan hal-hal sebagaimana berikut : a. pemilihan areal tanam Untuk menanam apa saja yang dibutuhkan pasti areal atau lahan karena itu merupakan syarat pokok untuk menanam. Tapi untuk menanam tanaman tomat organik yang perlu diperhatikan adalah tanahnya tidak berair atau becek karena tumbuhan tomat tidak suka terhadap air yang berlebihan. Sifat tanah yang cocok untuk tananam tomat organik adalah tanah dengan pH 5,5 – 6,5, bila penanaman tomat adalah kegenjahannya maka tomat cocok di tanam pada tanah lempung berpasir yang baik drainasenya. Tapi bila menginginkan hasil atau target dalam jumlah total produksi yang tinggi, maka tanah yang cocok adalah tanah lempung liat dan lempung berdebu. Tanah yang sudah ada diberi pupuk kandang atau kompos supaya tanah menjadi gembur dan subur. b. pemilihan benih Tanaman tomat dikembangbiakan dengan bijinya, maka yang perlu kita siapkan adalah biji yang siap tanam. Untuk mendapatkan biji tomat bisa kita dapat di toko-toko pertanian karena di sana sudah tersedia benih tomat siap pakai dengan kualitas yang bagus dan telah dikemas dengan baik pula. Tapi bias kita siapkan benih sendiri yaitu dengan cara : buah tomat yang telah masak dan sehat biarkan benar-benar tua di pohonnya, setelah dipetik biarkan selama dua atau tiga hari sampai buah merekah dan berair. Lalu pisahkan biji dari bagian yang lain. Cuci buah tomat dengan air, setalah itu keringkan. Benih yang telah kering dapat disimpan dalam wadah kaleng atau botol yang kering. Biji tomat siap disemikan, sisanya lalu benih disimpan pada tempat yang kering dan sejuk.
c. pembibitan Biji tomat diperbanyak dengan bijinya, disemaikan lebih dulu ditaruh pada wadah dan ditempatkan pada daerah yang teduh. Sebulan kemudian biji yang sudah bertunas itu perlu diindah (disapih) ke tempat penanaman lain sebagai latihan bagi tananam muda ini.sesudah bibit setinggi 10 cm, baru siap dipindah ke lahan yang telah ada. d. Penanaman
Penanaman dilakukan ketika tanaman berumur sekitar 3 minggu di penyapihan dan pemindahannya sebaiknya dilakukan pada sore hari. Tahapan penanam adalah sebagai berikut : 1. Siapkan bibit yang akan ditanam 2. keluarkan bibit dari bumbung tanam dengan hati-hati, usahakan agar akar tidak rusak 3. Bibit ditanam dengan posisi tegak lurus. Kemudian lubang ditutup dengan tanah sekitarnya serta agak ditekan sedikit. Setelah itu tanaman muda dilindungi dengan tudung lembaran batang pisang. 4. Siram tanaman pada pagi dan sore hari dengan menggunkan embrat. e. Pemeliharaan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka tanaman setelah ditanam harus mendapat perhatian dan pemeliharaan agar tanaman bias tumbuh dengan maksimal. Pemeliharaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : - Penyiraman. Karena tanaman tomat tidak suka berlebihan air maka penyiraman tanaman harus diperhatikan jangan sampai tanamannya kebaceken. Untuk mengantisipasi hal itu sebaiknya penyiraman pada tanaman tomat organik sebaiknya dilakukan sehari dua kali yaitu pagi dan sore hari. - Penyulaman. Penyulaman bertujuan untuk mengganti tanaman yang mati, layu, rusak atau pertumbuhan yang lambat. penyulaman seharusnya dilakukan karena tumbuhan yang mati, layu atau rusak dibiarkan akan mengganggu tumbuhan yang lainnya. Makanya tumbuhan yang mati, layu atau rusak harus dimusnahkan. - Pengajiran. Pengajiran dilakukan dengan tujuan supaya tanaman tomat bisa t umbuh tegak, karena tanaman tomat mempunyai batang yang kurang kuat. Selain itu berguna untuk memudahkan dalam pemeliharaan dan pemetikan buah.
- Pemupukan Seperti tanaman lainnya pemupukan sangat dibutuhkan pada tanaman tomat. Untuk pemupukan bisa mengunakan pupuk organik yaitu berupa kotoran hewan peliharaan atau kompos yang benar-benar sudah matang. Pemupukan diberikan pada dalam galur sekeliling tanaman. - Penyiangan, pendangiran dan pembumbunan Penyiangan, pendangiran dan pembumbunan sebaiknya lakukan secara bersamaan dengan waktu pemupukan. Alat yang digunakan adalah cangkul kecil atau tajak (kored).setelah menyiangi dan memperbaiki bedeng tanaman, sebaiknya tanah ditutupi dengan daun kering atau jerami, keuntungannya yang diperoleh dengan menutupi tanah ini antara lain adalah : -
menjaga agar tanah tetap gembur.
-
mengurangi tumbuhnya rumput
-
mencegah munculnya kerak tanah yang dapat menghambat masuknya udara.
-
menghindari kerusakan bunga atau buah dari kotoran tanah.
-
Pemberantasan hama atau penyakit
- Pemangkasan Pemangkasan bertujuan untuk mengurangi jumlah tunas dan pusuk batang, sehingga perkembangan buahnya bisa maksimal.pemangkasan yang biasa dilakukan ada tiga macam yaitu : pemangkasan tunas muda, pemangkasan batang dan pemangkasan bunga atau buah. Pengamatan Hama dan Penyakit - Ulat buah ( Helicoperva armigera dan Heliothis sp.). Gejala buah berlubang dan kotoran menumpuk dalam buah yang terserang. Lakukan pengumpulan dan pemusnahan buah tomat terserang, semprot dengan PESTONA - Lalat buah ( Brachtocera atau Dacus sp.).Gejala buah busuk karena terserang jamur dan bila buah dibelah akan kelihatan larva berwarna putih. Bersifat agravator, yaitu sebagai vektornya penyakit jamur, bakteri dan Drosophilla sp. Kumpulkan dan bakar buah terserang, gunakan perangkap lalat buah jantan (dapat dicampur insektisida) - Busuk daun ( Phytopthora infestans), bercak daun dan buah (Alternaria solani) serta busuk buah antraknose ( Colletotrichum coccodes). Jika ada serangan semprot dengan Natural GLIO - Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami (PESTONA, GLIO, VITURA) belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan.
Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. - Busuk ujung buah. Ujung buah tampak lingkaran hitam dan busuk. Ini gejala kekurangan Ca ( Calsium). Berikan Dolomit.
d. Pemanenan. Panen pada umur 90-100 HST dengan ciri; kulit buah berubah dari warna hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua mengering, batang menguning, pada pagi atau sore hari disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga tangkai buah terputus. Pemuntiran buah dilakukan satu-persatu dan dipilih buah yang siap petik. Masukkan keranjang dan letakkan di tempat yang teduh - Interval pemetikan 2-3 hari sekali. - Supaya tahan lama, tidak cepat busuk dan tidak mudah memar, buah tomat yang akan dikonsumsi segar dipanen setengah matang - Wadah yang baik untuk pengangkutan adalah peti-peti kayu dengan papan bercelah dan jangan dibanting - Waspadai penyakit busuk buah Antraknose, kumpulkan dan musnahkan - Buah tomat yang telah dipetik, dibersihkan, disortasi dan di packing lalu diangkut siap untuk konsumsi.
Daftar Pustaka http://tomatorganik.blogspot.com/2010/03/manfaat-tomat.html . diakses pada 23 Maret 2012. http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-tomat.html. diakses pada Maret 2012.