Bagi Hasil Makalah

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Fiqh muamalah kerap menjadi pembahasan seiring epatn!a akselerasi diskursus ek"n"mi s!ariah atau ek"n"mi islam di tengah mas!arakat. Isu !ang selalu mengemuka !akni apakah #iqh muamalah$ pers"alan hukum$ ataukah isu ek"n"mi. Dalam muamalah dibahas tentang berbagai maam teknis transaksi dalam hubungan!a dengan akti#itas melakukan pr"duksi$ distribusi$ dan k"nsumsi$ maka muamalah sarat dengan masalah%m masalah%masalah asalah ek"n"mi. ek"n"mi. Namun

dari sisi lain dalam muamalah muamalah digariskan digariskan juga tentang berbagai berbagai

ketentuan dan pers!aratan !ang harus dipenuhi dalam sebuah akti#itas pr"duksi$ distribusi$ dan k"nsumsi tersebut tersebut dapat dianggap dianggap sah$ sehingga sehingga muamalah sarat dengan dengan masalah masalah hukum &'a(id &'a(id A#andi) A#andi) *++,-

Bank s!ariah di Ind"nesia mulai digagas di peri"de aal tahun /,0+%an$ beraal dengan pengujian di skala bank !ang relati# lebih keil$ !aitu didirikann!a Baitut 1amil%2alman di Bandung. Dan di 3akarta dalam bentuk k"perasi$ k"perasi$ !aitu !aitu 4"perasi 4"perasi 5idh" 6usti 6usti &Ant"ni") &Ant"ni")/,,,/,,,-.. Bertitik Bertitik t"lak t"lak dari sini$ 7UI  berinisiati# untuk memprakarsai terbentukn!a bank s !ariah$ !ang dihasilkan dari rek"mendasi L"kakar!a Bunga Bank dan Perbankan di 8isarua$ dan dibahas lebih lanjut dengan membentuk tim kel"mp"k kerja  pada 7us!aarah Nasi"nal I9 7UI !ang berlangsung di H"tel 2!ahid 3akarta pada tanggal **%*: Agustus /,,+. 7enurut mereka$ pr"duk !ang ditaarkan bank s!ariah han!alah pr"duk%pr"duk bank  k"n;ensi"nal !ang dip"les penerapan akad%akad !ang berkaitan dengan s!ariah. Alasann!a Alasann!a karena sistem  bagi hasil dalam praktekn!a masih men!erupai sistem bunga bagi bank k"n;ensi"nal. Begitu pula  pen!aluran dana bank s!ariah !ang lebih besar bertumpu pada pembia!aan murabahah$ !ang mengambil keuntungan berdasarkan margin$ dianggap "leh mas!arakat han!alah sekadar p"lesan ara pengambilan  bunga pada bank k"n;ensi"nal. k"n;ensi"nal. 7ereka juga masih sangat sulit untuk membedakan antara bagi hasil$ margin margin dan bunga bunga bank bank k"n;en k"n;ensi" si"na nal. l. 4alaup 4alaupun un bisa bisa han!ala han!alah h pada pada tatara tataran n te"rin te"rin!a !a saja$ saja$ sedang sedang  praktekn!a masih terlihat ranu untuk membedakan bagi hasil$ margin dan bunga.
B. 5umusan 7asalah Berdasarkan uraian latar belakang$ makalah ini merumuskan masalah !ang akan dibahas sebagai berikut) /. Bagaimana sistem bagi hasil dalam perspekti# hukum islam *. Bagaimana sistem bagi hasil dan pendapat para ulama =. Bagaimana menganalisa perbedaan bunga dan bagi hasil

BAB II  PE7BAHA2AN

A. 2I21E7 BA6I HA2IL DALA7 P5E2PE41IF HU4U7 I2LA7 /. Pengertian Bagi hasil &pr"#it 2haringPr"#it dalam kamus ek"n"mi berarti pembagian laba. 2eara de#inisi$ pr"#it sharing dapat diartikan sebagai distribusi beberapa bagian dari laba pada pegaai dari suatu perusahaan &7uhammad) *++/-. 2!a#i>i Ant"ni" menguraikan baha bagi hasil adalah suatu sistem peng"lahan dana dalam  perek"n"mian Islam !akni pembagian hasil usaha antara pemilik m"dal &shahibul maal- dan  pengel"la &7udharib-. Prinsip bagi hasil seara umum dalam perbankan s!ariah terlaksana dalam empat akad utama$ !akni) al 7us!ar"kah$ al 7udharabah$ al mu(ara>ah$ dan al musaq"lah. ah dan al musaq"lah digunakan khusus untuk atau pembia!aan pertanian &plantati"n #inaning- pada sejumlah Bank Islam &Ant"ni") *+//-. Bagi hasil adalah keuntungan atau hasil !ang diper"leh dari pengel"laan dana baik in;estasi maupun transaksi jual beli !ang diberikan kepada nasabah dengan sejumlah pers!aratan) Perhitungan Bagi Hasil disepakati menggunakan pendekatan?p"la ) /- 5e;enue 2haring$ *- Pr"#it dan L"ss 2haring. Pada saat akad terjadi$ ajib disepakati sistem bagi hasil !ang dipakai$ apakah 5e;enue 2haring$ Pr"#it dan L"ss 2haring atau 6r"ss Pr"#it. 4alau tidak disepakati maka akad tersebut menjadi gharar.
Bagi hasil sesuai dengan nisbah !ang disepakati diaal dan terantum dalam akad. 2istem bagi hasil dalam perbankan s!ariah menjadi iri khusus !ang ditaarkan bagi mas!arakat$ dan aturan s!ariah !ang berkaitan dengan pembagian hasil usaha haruslah ditentukan pada aal terjadin!a akad. Besarn!a p"rsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama$ dan harus terjadi dengan kerelaan &An%1ar"dhin- "leh masing%masing pihak dan tidak ada unsur paksaan &Bakhrul) *++@*. 4"nsep Bagi Hasil 4"nsep bagi hasil sangat berbeda dengan k"nsep bunga !ang diterapkan "leh sistem ek"n"mi k"n;ensi"nal. Dalam ek"n"mi s!ariah$ k"nsep bagi hasil dijabarkan sebagai berikut) Pihak pemilik dana menanamkan danan!a melalui institusi keuangan !ang bertindak sebagai pengel"la dana. Pihak pengel"la mengel"la dana%dana tersebut dalam sistem !ang dikenal dengan sistem p""l "# #und &penghimpunan dana-$ selanjutn!a pengel"la akan mengin;estasikan dana tersebut dalam pr"!ek atau usaha%usaha !ang la!ak dan menguntungkan serta memenuhi semua aspek s!ariah. 4edua belah pihak membuat akad !ang berisi ruang lingkup kerjasama$ jumlah n"minal dana$ nisbah$ dan  jangka aktu berlakun!a kesepakatan tersebut. 2umber dana terdiri dari) /. 2impanan &tabungan dan simpanan berjangka-$ *. 7"dal &simpanan p"k"k$ simpanan ajib$ dana lain%lain-$ dan =. Hutang pihak lain.

=.

3enis%jenis

Akad

Bagi

Hasil

Bentuk%bentuk k"ntrak kerjasama bagi hasil dalam perbankan s!ariah seara umum dapat dilakukan dalam empat akad$ !aitu 7us!arakah$ 7udharabah$ 7u(ara>ah dan 7usaqah. Namun$ pada  penerapann!a prinsip !ang digunakan pada sistem bagi hasil$ pada umumn!a bank s!ariah menggunakan k"ntrak kerjasama pada akad 7us!arakah dan 7udharabah.  Musyarakah (Joint Venture Profit dan Loss Sharing)  menurut 2!a#i>i Ant"ni"$ 7us!arakah merupakan akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu tertentu dimana masing%masing pihak  memberikan k"ntribusi dana dengan kesepakatan keuntungan dan resik" akan ditanggung bersama sesuai dengan akad. 7anan menguraikan$ mus!arakah adalah hubungan kemitraan antara bank dengan k"nsumen untuk suatu masa terbatas pada suatu pr"!ek baik bank maupun k"nsumen memasukkan m"dal

dengan perbandingan !ang berbeda serta men!etujui laba !ang ditetapkan sebelumn!a. 2istem ini juga  berdasarkan prinsip mengurangi kemungkinan partisipasi !ang menjurus pada kemitraan akhir "leh k"nsumen dengan diberikann!a hak pada bank kepada mitra usaha untuk memba!ar kembali saham bank  sekaligus ataupun berangsur%angsur dari sebagian pendapatan bersih "perasin!a.  Mudharabah (Trustee Profit Sharing)  7udharabah atau qiradh termasuk salah satu bentuk akad s!irkah &perk"ngsian-. Istilah mudharabah digunakan "leh "rang Irak$ sedangkan "rang Hija( men!ebutn!a dengan qiradh. Dengan demikian$ mudharabah dan qiradh adalah istilah dengan pengertian !ang sama. 7udharabah juga termasuk perjanjian antara pemilik m"dal &uang dan barang- dengan pengusaha dimana  pemilik m"dal bersedia membia!ai sepenuhn!a suatu usaha atau pr"!ek dan pengusaha setuju untuk  mengel"la pr"!ek tersebut dengan bagi hasil sesuai dengan perjanjian &2umitr") *++-. 2elain itu$ mudharabah juga berarti pern!ataan !ang berarti baha sese"rang memberi m"dal usaha kepada "rang lain dengan tujuan m"dal itu diniagakan dengan perjanjian keuntungann!a dibagi antara dua belah pihak  sesuai perjanjian$ sedangkan kerugian akan ditanggung "leh pihak pemilik m"dal. Cleh karena itu ada beberapa rukun dan s!arat dalam pembia!aan mudharabah !ang harus diperhatikan !aitu) Pelaku &pemilik m"dal maupun pelaksana usaha-. Pada akad mudharabah$ harus minimal ada dua pelaku. Pihak pertama bertindak sebagai pemilik m"dal &shahibul maal- dan pihak kedua sebagai pelaksana usaha &mudharib-. Pem"dal dan pengel"la s!aratn!a harus mampu melakukan transaksi dan seara hukum sah. Cbjek mudharabah &m"dal dan kerja-. Ini merupakan k"nsekuensi l"gis dari tindakan !ang dilakukan "leh para pelaku. Pemilik m"dal men!erahkan m"daln!a sebagai "bjek mudharabah$ sedangkan  pelaksana usaha men!erahkan kerjan!a sebagai "bjek mudharabah. 7"dal !ang diserahkan berbentuk  uang$ sedangkan kerja !ang diserahkan bisa berbentuk keahlian$ keterampilan$ selling skill$ management skill dan sebagain!a. Persetujuan kedua belah pihak &ijab%qabul-. Adan!a persetujuan dari kedua belah pihak merupakan k"nsekuensi dari prinsip an%taraadhim minkum atau sama%sama rela &.2. An%Nisa)*,-. 4edua belah  pihak harus rela bersepakat mengikatkan diri dalam akad mudharabah. Pemilik dana setuju dengan  perann!a untuk mengk"ntribusikan dana dan Pelaksana usaha pun setuju dengan perann!a untuk  mengk"ntribusikan kerja. 2!aratn!a adalah mela#a(kan ijab dari !ang pun!a m"dal dan qabul dari !ang menjalankann!a.  Nisbah 4euntungan. Nisbah adalah rukun !ang khas dalam akad mudharabah$ !ang tidak ada dalam akad  jual beli. Nisbah ini menerminkan imbalan !ang berhak diterima kedua pihak !ang bermudharabah.

7udharib mendapatkan imbalan atas kerjan!a$ sedangkan shahib al%maal mendapat imbalan atas  pen!ertaan m"daln!a. Nisbah keuntungan inilah !ang akan menegah perselisihan kedua belah pihak  mengenai ara pembagian keuntungan. Adapun bentuk%bentuk mudharabah !ang dilakukan dalam perbankan s!ariah dari penghimpunan dan  pen!aluran dana adalah) a- 1abungan 7udharabah. 7erupakan simpanan pihak ketiga !ang penarikann!a dapat dilakukan setiap saat atau beberapa kali sesuai perjanjian.  b- Dep"sit" 7udharabah. 7erupakan in;estasi melalui simpanan pihak ketiga &perse"rangan atau badan hukum- !ang penarikann!a han!a dapat dilakukan dalam jangka aktu tertentu &jatuh temp"-$ dengan mendapat imbalan bagi hasil. - In;estai 7udharabah Antar Bank &I7A-. Adalah sarana kegiatan in;estasi jangka pendek dalam rupiah antar peserta pasar uang antar Bank 2!ariah berdasarkan prinsip mudharabah di mana keuntungan akan dibagikan kepada kedua belah pihak &pembeli dan penjual serti#ikat I7A- berdasarkan nisbah !ang telah disepakati &http??.i#ibank.g".id-

B.

2I21E7

BA6I

HA2IL

DAN

PENDAPA1

PA5A

ULA7A

Dalam aplikasin!a$ mekanisme penghitungan bagi hasil dapat dilakukan dengan dua maam pendekatan$ !aitu ) Pendekatan pr"#it sharing &bagi laba-  Pr"#it sharing menurut etim"l"gi Ind"nesia adalah bagi keuntungan. Dalam kamus ek"n"mi diartikan pembagian laba. Pr"#it seara istilah adalah perbedaan !ang timbul ketika t"tal pendapatan &t"tal re;enue- suatu perusahaan lebih besar dari bia!a t"tal &t"tal "st-. Pada perbankan s!ariah istilah !ang sering dipakai adalah pr"#it and l"ss sharing$ di mana hal ini dapat diartikan sebagai pembagian antara untung dan rugi dari pendapatan !ang diterima atas hasil usaha !ang telah dilakukan. Pendekatan re;enue sharing &bagi pendapatan- 5e;enue &pendapatan- dalam kamus ek"n"mi adalah hasil uang !ang diterima "leh suatu perusahaan dari penjualan barang%barang &g""ds- dan jasa%jasa &ser;ies!ang dihasilkann!a dari pendapatan penjualan &sales re;enue-. Dalam arti lain re;enue merupakan  besaran !ang mengau pada perkalian antara jumlah "ut put !ang dihasilkan dari kagiatan pr"duksi

dikalikan dengan harga barang atau jasa dari suatu pr"duksi tersebut. Penghitungan menurut pendekatan ini adalah perhitungan laba didasarkan pada pendapatan !ang diper"leh dari pengel"la dana$ !aitu  pendapatan usaha sebelum dikurangi dengan bia!a usaha untuk memper"leh pendapatan tersebut. Prinsip revenue sharing   diterapkan berdasarkan pendapat dari 2!a#ii Ant"ni" baha mudharib tidak   b"leh menggunakan harta mudharabah sebagai bia!a baik dalam keadaan menetap maupun bepergian &diperjalanan- karena mudharib telah mendapatkan bagian keuntungan sehingga tidak berhak  mendapatkan sesuatu &na#kah- dari harta itu !ang pada akhirn!a ia akan mendapat !ang lebih besar dari  bagian shahibul maal. 2edangkan$ untuk pr"#it sharing diterapkan berdasarkan pendapat ulama Abu hani#ah$ 7alik$ aidi!ah !ang menjelaskan baha mudharib dapat membelanjakan harta mudharabah han!a bila perdagangann!a itu diperjalanan saja baik itu berupa bia!a makan$ minum$ pakaian dan sebagain!a. Hambali menegaskan baha mudharib b"leh mena#kahkan sebagian dari harta mudharabah  baik dalam keadaan menetap atau bepergian dengan ijin shahibul maal$ tetapi besarn!a na#kah !ang b"leh digunakan adalah na#kah !ang telah dikenal &menurut kebiasaan- para pedagang dan tidak b"r"s.

8. ANALI2I2 BA6I HA2IL DAN BUN6A BAN4 Dalam menganalisa bagi hasil bank s!ariah$ perlu dipahami baha prinsip utama !ang harus dikembangkan "leh bank s!ariah dalam hubungann!a dengan manajemen dana !akni Bank 2!ariah harus mampu memberikan bagi hasil kepada pen!impan dana$ minimal sama dengan atau lebih besar dari suku  bunga !ang berlaku di bank%bank k"n;ensi"nal dan mampu menarik bagi hasil dari debitur lebih rendah dibanding bunga !ang berlaku pada bank k"n;ensi"nal. Cleh karena itu$ manajemen dana bank s!ariah  perlu dilakukan seara baik guna menapai hasil keuntungan !ang besar$ sehingga berimbah pada  peningkatan tabungan nasabah. Disamping pengumpulan dana$ !ang perlu di analisis selanjutn!a adalah mengenai perbedaan antara bagi hasil dengan bunga bank !ang diterapkan pada perbankan k"n;ensi"nal. Perbedaan tersebut dapat pada tabel berikut)

2I21E7 BUN6A Penentuan bunga dibuat pada saat akad dengan asumsi baha harus selalu untung. Besarn!a pr"sentase berdasarkan jumlah uang

2I21E7 BA6I HA2IL Pnentuan besarn!a rasi" atau nisbah bagi hasil dibuat pada saat akad dengan berped"man pada kemungkinan untung dan rugi. Besarn!a rasi" bagi hasil berdasarkan jumlah

&m"dal- !ang dipinjamkan.

keuntungan !ang diper"leh

Pemba!aran bunga tetap seperti !ang dijanjikan tanpa

pertimbangan

apakah

pr"!ek

!ang

dijalankan "leh pihak nasabah memper"leh untung ataukah rugi. 3umlah pemba!aran bunga tidak meningkat meskipun jumlah keuntungan berlipat atau dalam keadaan ek"n"mi sedang Gb""ming.

Bagi hasil bergantung pada keuntungan pr"!ek  !ang

dijalankan Bila merugi$ kerugian

akan

ditanggung bersama.

3umlah

pembagian

laba

meningkat

sesuai

 peningkatan jumlah pendapatan

Eksistensi bunga diragukan "leh semua agama

1idak ada pihak atau agama !ang meragukan

termasuk Islam.

keabsahan bagi hasil

BAB III PENU1UP

Bagi hasil adalah suatu sistem peng"lahan dana dalam perek"n"mian Islam !akni pembagian hasil usaha antara pemilik m"dal &shahibul maal- dan pengel"la &7udharib-. Pada penerapann!a prinsip !ang digunakan pada sistem bagi hasil$ menggunakan dua maam k"ntrak kerjasama !aitu akad 7us!arakah dan 7udharabah. Dimana mus!arakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu tertentu dimana masing%mating pihak memberikan k"ntribusi dana dengan kesepakatan baha keuntungan dan resik" akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. 2edangkan 7udharabah adalah perjanjian antara pemilik m"dal &uang dan barang- dengan pengusaha dimana pemilik m"dal  bersedia membia!ai sepenuhn!a suatu usaha atau pr"!ek dan pengusaha setuju untuk mengel"la pr"!ek  tersebut

dengan

bagi

hasil

sesuai

dengan

perjanjian.

2edangkan mekanisme penghitungan bagi hasil dapat dilakukan dengan dua maam pendekatan$ !aitu ) a.  b.

Pendekatan Pendekatan

pr"#it re;enue

sharing sharing

&bagi &bagi

DAF1A5 PU21A4A Ah. Bakhrul 7uhtasib. Konsep Bagi hasil ala! Perbankan Syariah . *++@.

labapendapatan-.

Akmal 'ah!a$ Profit istribution$ hal. http??.i#ibank.g".id 8rist"pher Pass dan Br!an L"es$  Ka!us Lengkap "kono!i$ Edisi ke%*. 3akarta) Erlangga$ /,,. 7. 2!a#ei Ant"ni"$ Bank Syariah Suatu Pengenalan #!u! $ &3akarta) 1a(kia Institute dan BI$ /,,,- 8et. ke%I. 7. 'a(id A#andi$ Fiqh 7uamalah dan Implementasin!a dalam Lembaga 4euangan 2!ariah$ &'"g!akarta)L"gung Pustaka$*++,7uhammad 2!a#i>i Ant"ni"$ Bank Syariah dari teori ke praktik$ &3akarta)6ema Insani$ *+//7uhammad$ Mana%e!en Bank Syariah$ &'"g!akarta) UPP A7P '4PN$ *++*7uhammad$ Teknik Perhitungan Bagi hasil di Bank Syariah . & '"g!akarta$ UII Press$ *++/ Nurul Hak$ Ek"n"mi Islam Hukum Bisnis 2!ariah$ &'"g!akarta) 2ukses C##set$ *+//5ahmat 2!a#ei$ 7A. &i'h Mua!alah$ &Bandung)Pustaka 2etia$*++/1im Pengembangan Perbankan 2!ariah$  Konsep$ Produk dan !ple!entasi perasional Bank Syariah $ &3akarta ) Djambatan$ *++/