BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan berlokasi di SDN Perumnas 2 yang berada di Jalan Nusa Indah Perumnas Cisalak Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Jumlah siswa di SDN Perumnas 2 tahun ajaran 2011/2012 adalah 251 yang terdiri dari siswa kelas 1 berjumlah 40, siswa kelas 2 berjumlah 34, siswa kelas 3 berjumlah 42, siswa kelas 4a berjumlah 28, siswa kelas 4b berjumlah 29, siswa kelas 5a berjumlah 26, siswa kelas 5b berjumlah 26, dan siswa kelas 6 berjumlah 37. Tabel 3.1. Jumlah siswa di SDN Perumnas 2 tahun ajaran 2011/2012
No.
Kelas
Jumlah Siswa
Rombel
1.
I
39
1
2.
II
34
1
3.
III
42
2
4.
IV
57
2
5.
V
52
1
6.
VI
37
1
251
8
Jumlah
Sumber : Dokumen SDN Perumnas 2 bulan April 2012
Tenaga pendidik atau staf kependidikan di SD Negeri Perumnas 2 berjumlah 13 orang. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: 43
44
Tabel 3.2. Staf kependidikan SD Negeri Perumnas 2 No
Nama / NIP
1.
Asep Supriadi, S.Pd., M.Pd.
2.
Jabatan
Gol/ Ruang
Pendidikan
Kepala Sekolah
IV/a
S2
Yani Setiani
Guru Kelas 2
IV/a
SPG
3.
Mamat Suryamat
Guru Kelas 1
IV/a
D2
4.
Imas Walimah, S.Pd
Guru Kelas 6
IV/a
S1
5.
Hj. Euis Nursyamsiah, S.Pd.I
Guru PAI
IV/a
S1
6.
Leli Susilawati, S.Pd
Guru Olahraga
IV/a
S1
7.
Neti Rohayati, S.Pd
Guru Kelas 4.b
II/c
S1
8.
Didah Wahidah, S.Pd
Guru Kelas 5.b
II/c
S1
9.
Evi Erawati,S.Pd.I
Guru Kelas 3
-
S1
10. Dwi Arie Megawati
Guru B.Inggris
-
S1
11. Nuni Tri Wahyuni, S.Pd
Guru Kelas 5.a
-
S1
12. Tarko Susanto
Guru Kelas 4.a
-
SMK
14. Dani Supriatna
Guru Kesenian
-
SMK
Tata Usaha
-
SMK
13. Citra Resmi Nurul Fadillah
Sumber : Dokumen SDN Perumnas 2 bulan April 2012
2. Populasi Penelitian
Menurut Arikunto (2010:173) menyebutkan bahwa
„populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. ‟ Adapun populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Perumnas 2 yang terbagi menjadi dua rombel.
3. Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Menurut Sugiyono (2010:124) bahwa „sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. ‟ Adapun sampel dari
45
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Perumnas 2 yang berjumlah 52 siswa terdiri dari kelas V.a berjumlah 26 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas V.b berjumlah 26 siswa sebagai kelas kontrol. Tabel 3.3. Data siswa kelas V.a SD Negeri Perumnas 2 (Kelas Eksperimen) No Absen
Nama Siswa
Jenis Kelamin
1
Rahma Putri Sukma
Perempuan
2
Adisti Ramadhani
Perempuan
3
Aksami Anggana K
Laki-laki
4
Alma Hafitri Dinanti
Perempuan
5
Alvi Syahrani
Perempuan
6
Anisa Sabila
Perempuan
7
Azmi Fahmasari
Perempuan
8
Bambang Ahadiat
Laki-laki
9
Dian Darmana
Laki-laki
10
Elwan Naoval Hapid
Laki-laki
11
Evi Sofiany
Perempuan
12
Fahri Syamsi n
Laki-laki
13
Farhan Randana
Laki-laki
14
Fitria Tri Ramadhani
Perempuan
15
Gina Sonia
Perempuan
16
Giri Santo Kurniawan
Laki-laki
17
Ilham Akbar Saefulloh
Laki-laki
18
Irma Pujianti
Perempuan
19
Irsalina Putri lukito
Perempuan
20
Larkin Baharudin Syach
Laki-laki
21
Alisa Putri Dierayani
Perempuan
22
Galih Ervianto
Laki-laki
23
Wildan
Laki-laki
24
Ahmadin
Laki-laki
25
Muh. Ridwan
Laki-laki
26
Fahri Husen Laki-laki Sumber : Dokumen SDN Perumnas 2 bulan April 2012
46
Tabel 3.4. Data siswa kelas V.b SD Negeri Perumnas 2 (Kelas Kontrol)
No Absen
Nama Siswa
Jenis Kelamin
1
Linda Nur Fauzi
Perempuan
2
Muhamad Alif Arkhan
Laki-laki
3
M. Rizki Fauzi
Laki-laki
4
Nindi Herlani
Perempuan
5
Nisa Ardila Solli Putri
Perempuan
6
Nurul Asri Aeni
Perempuan
7
Raisa Yuliana
Perempuan
8
Rajah Arohman
Laki-laki
9
Ramdani Tahrim Fajar
Laki-laki
10
Rega Restiyan
Perempuan
11
Reza Muhammad a
Laki-laki
12
Riyadh Hazza Muntaha
Laki-laki
13
Selma Rahmadia Rahayu
Perempuan
14
Sheila Afianti
Perempuan
15
Silvya Nur Septiani
Perempuan
16
Tasya Sudjiawati
Perempuan
17
Tasya Syahwa Maurizki
Perempuan
18
Tomi Tirta Subagja
Laki-laki
19
Wina Amalia
Perempuan
20
Windi Ramdani
Perempuan
21
Yanuar Bangun N. C.
Laki-laki
22
Yudha Putra Prawira
Laki-laki
23
Zenal Mutaqin
Laki-laki
24
Andrianto
Laki-laki
25
Azmi Avzan Qasmal
Laki-laki
26
Salma Rahmawati
Perempuan
Sumber : Dokumen SDN Perumnas 2 bulan April 2012
47
B. Desain Penelitian
Menurut Abdurahman, Muhidin dan Somantri (2011:13) bahwa „penelitian dapat diartikan sebagai upaya atau kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban yang sebenar- benarnya.‟ Sedangkan desain penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh peneliti dalam memperoleh dan menganalisa data. Menurut Sandjaja dan Heriyanto (2006:105) menjelaskan
bahwa „desain penelitian atau rancangan penelitian pada dasarnya adalah strategi untuk memperoleh data yang dipergunakan untuk menguji hipotesis.‟ Pemilihan desain penelitian yang tepat sangat diperlukan untuk menjamin pembuktian hipotesis secara tepat pula. Metode penelitian adalah teknik yang digunakan dalam melaksanakan penelitian. Berdasarkan tingkat permasalahan, menurut Riduwan (2006:164) jenis penelitian kuantitatif terbagi menjadi tiga, yaitu: 1. Permasalahan yang bersifat deskriptif, yaitu permasalahan yang tidak membandingkan dan menghubungkan dengan variabel lain, hanya menggambarkan menggambarkan variabel saja. 2. Permasalahan komparatif, yaitu permasalahan yang menggambarkan perbedaan karakteristik karakteristik dari dua variabel atau lebih. 3. Permasalahan assosiatif, yaitu permasalahan yang menghubungkan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih. Penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kuantitatif. Hasil yang didapatkan dari penelitian akan disajikan dalam bentuk statistik atau angka. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam melaksanakan penelitian yaitu dengan menggunakan penelitian yang bersifat assosiatif atau korelasional. Penelitian ini menjelaskan bahwa hal yang diteliti bersifat assosiatif yaitu meneliti ada tidaknya hubungan dua variabel antara apersepsi dengan hasil belajar siswa pada pembelajarab IPS di SD.
48
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu apersepsi sebagai variabel bebas ( Independent Independent Variable) yang dilambangkan dengan X dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat ( Dependent Variable) yang dilambangkan dengan Y . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
X Hasil Belajar
X Apersepsi
Keterangan: = Garis hubungan
Gambar 3.1. Hubungan antara apersepsi dengan hasil belajar
Menurut Sandjaja dan Heriyanto (2006:106) berdasarkan timbulnya variabel metode penelitian terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang tidak ada perlakuan dari peneliti. Penelitian non eksperimental terdiri dari penelitian deskriftif, penelitian historis, dan penelitian filsafat. 2. Penelitian ekperimental, yaitu penelitian yang memerlukan perlakuan terhadap variabel. Penelitian eksperimental terdiri dari penelitian pra eksperimental, penelitian eksperimental semu ( quasi exsperimental study) , penelitian eksperimental sungguhan, penelitian klinik ( clinical trial) , dan riset operasi (operations research) . Justifikasi atau penentuan metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimental semu atau kuasi eksperimen atau quasi eksperimental . penelitian kuasi eksperimen merupakan observasi dibawah kondisi buatan, kemudian
kondisi
tersebut
dibuat
dan
diatur
oleh
peneliti.
Penelitian
eksperimental eksperimental semu dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Danim (Anggraeni, 2002:46) bahwa
49
Penelitian kuasi eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship ), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan. Menurut Sandjaja dan Heriyanto (2006:126) bahwa desain penelitian eksperimentall semu (quasi exsperimental) dapat ditunjukan pada tabel berikut: eksperimenta Tabel 3.5. Desain penelitian eksperimental semu (quasi exsperimental) KELOMPOK
PERLAKUAN
POSTTEST
KE KK
X1 X2
Q1 Q2
Keterangan : KE = Kelas Eksperimen dalam penelitian ini adalah kelas V.a. KK = Kelas Kontrol dalam penelitian ini adalah kelas V.b. X1
= Pembelajaran melakukan perlakuan berupa apersepsi.
X2
= Pembelajaran tanpa melakukan perlakuan berupa apersepsi.
Q1
= Peningkatan Peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen.
Q2
= Peningkatan Peningkatan hasil belajar di kelas kontrol.
C. Definisi Operasional
Pada penelitian tentang hubungan antara apersepsi dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Perumnas 2 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya, Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu apersepsi Independent Variable) menurut Arikunto (2010:169) sebagai variabel bebas ( Independent
bahwa
„variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel
penyebab ‟ dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat ( Dependent Variable )
menurut Arikunto (2010:169) bahwa „ variabel terikat ( Dependent Dependent adalah akibat atau variabel yang dipengaruhi .‟
Variable)
50
Pembelajaran tidak dapat dipisahkan antara pengetahuan awal siswa dengan materi ajar atau bahan pelajaran yang akan diberikan. Untuk memulai pelajaran baru sebagai batu loncatan, maka guru seharusnya berusaha menghubungkan terlebih dahulu bahan pelajaran yang akan diberikan dengan bahan pelajaran yang telah dikuasai oleh siswa berupa pengetahuan awal yang telah diketahui dari pelajaran yang sebelumnya atau dari pengalaman siswa. Usaha guru untuk menghubungkan bahan pelajaran baru dengan pengetahuan awal siswa, itulah yang dimaksud dengan apersepsi. Tujuan dari apersepsi adalah untuk membentuk pemahaman siswa sebagaimana menurut pendapat Nurhasnawati (Zahra, 2011) yang menjelaskan bahwa Apersepsi bertujuan untuk membentuk pemahaman. Seperti yang dikutip di dalam bukunya yang berjudul Strategi Pengajaran Mikro yakni, jika guru akan mengajarkan materi pelajaran yang baru, maka terlebih dahulu perlu dihubungkan dengan hal-hal yang telah dikuasai siswa atau mengaitkannya dengan pengalaman siswa serta sesuai dengan kebutuhan untuk mempermudah pemahaman dalam menerima bahan pelajaran yang baru. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif tetep, proses perubahan ini tidak terjadi sekaligus tetapi terjadi secara bertahap tergantung pada faktor intern dan faktor ekstern siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Suryabrata (Anggraeni, 2010:22) menjelaskan bahwa Terdapat dua faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang yakni pertama, faktor eksternal yaitu faktor luar individu yang dibagi menjadi dua antara lain: (1) faktor sosial meliputi manusia lain baik hadir secara langsung atau tidak langsung, (2) faktor non sosial yang meliputi keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat belajar, dan lain-lain; kedua, faktor internal yaitu faktor dari dalam diri individu yang dibagi menjadi dua: (1) faktor fisiologis meliputi keadaan jasmani dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis, (2) faktor psikologis yang meliputi minat, kecerdasan, kecerdasan, dan persepsi.
51
D. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:148) bahwa pada prinsipnya
„meneliti adalah
melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. ‟ Alat ukur dalam penelitian biasanya biasanya dinamakan instrumen penelitian. penelitian. Jadi Jadi instrumen penelitian penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alm maupun sosial yang di amati. Secara spesifik semua fenomena ini di sebut variabel penelitian. Untuk mengetahui apersepsi pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Perumnas 2, digunakan instrumen penelitian berupa observasi secara langsung
terhadap pelaksanaan pembelajaran. Menurut Riduwan (2010:76) „observasi yaitu pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat lebih dekat
kegiatan yang dilakukan.‟ Sedangkan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas V SD Perumnas 2, menggunakan instrumen berupa tes tertulis berisi pertanyaan objektif tipe pilihan ganda sebanyak 40 Soal. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut: Tabel 3.6. Teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian No
Jenis Data
Instrumen
1.
Data apersepsi pembelajaran
Observasi
2.
Data hasil belajar siswa
Tes Tertulis
Adapun kisi-kisi instrumen data hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS adalah sebagai berikut:
52
Tabel 3.7. Kisi-kisi Instrumen Variabel Hasil Belajar Siswa
No.
Kompetensi Dasar
(a) 1
(c) 2.2. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Indikator (d) 2.2.1. Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan m empersiapkan kemerdekaan
1, 2, 4, 12
2.2.2. Menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan
6, 7, 13, 14
2.2.3. Mengidentifikasi beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan
3, 5, 8, 11,
2.2.4. Menunjukkan sikap menghargai menghargai jasa para tokoh tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
No. Butir Soal (e)
9, 10, 15
2.3.1. Mengidentifikasi beberapa tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
16, 17, 21, 22, 23
2.3.2. Mencari jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
18, 19, 20, 24, 25
2.4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
2.4.1. Menjelaskan beberapa usaha 26, 29, dalam rangka perjuangan 30, 31, mempertahankan mempertahankan kemerdekaan 2.4.2. Menjelaskan beberapa usaha 32, 33, diplomasi dan pengakuan kedaulatan 34, 35, dalam rangka mempertahanka m empertahankan n 36, 39 kemerdekaan 2.4.3. Menunjukkan sikap menghargai menghargai 27, 28, jasa para tokoh tokoh dalam 37, 38, mempertahankan mempertahankan kemerdekaan 40 Sumber : Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pembelajaran IPA berdasarkan berdasarkan KTSP SD Kelas V Mata Pelajaran IPS semester 2, adapun indikatornya dikembangkan dikembangkan oleh peneliti sendiri. Adapun skala pengukuran instrumen ini menggunakan skala nominal dengan pemberian skor 1 untuk jawaban tepat, dan Skor 0 untuk jawaban tidak tepat.
53
E. Proses Pengembangan Instrumen
Pengujian instrumen dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar yang subjeknya berbeda dengan subjek penelitian, tetapi kualitas sekolahnya sama. Pada penelitian ini, pengujian tes soal dilakukan di kelas V SDN Perumnas 1 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya, dengan jumlah siswa 36 orang. Pengujian instrumen ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian.
Menurut pendapat Arikunto (2006:168) menjelaskan bahwa „v aliditas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.‟ Adapun reliabilitas diartikan bahwa „sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik ‟ (Arikunto, 2006: 168). Pada penelitian ini analisis butir dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor butir dengan skor total. Pengujian analisis menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan penghitungan dibantu dengan program komputer SPSS
16.0. Kriteria pengujiannya dengan membandingkan antara koefisien korelasi (rhitung) dengan nilai tabel korelasi Product Moment (rtabel). Kriterianya: „ jika jika r hitung > rtabel maka instrumen valid, sebaliknya jika r hitung < rtabel maka instrumen tidak valid.‟ (Riduwan, 2009:98).
Sedangkan kriteria pengujian reliabilitas yaitu: “bila ada butir atau item pada kolom Alpha if Item Deleted memberi nilai koefisien yang lebih tinggi dari nilai Alpha Cronbach keseluruhan keseluruhan,, maka butir tidak reliabel dan sebaiknya dihilangkan
atau direvisi” Stanislaus S dan Uyanto. (Anggraeni, 2010:42). Adapun hasil pengujian validitas ditunjukkan pada tabel berikut:
54
Tabel 3.8. Hasil uji validitas instrumen i nstrumen untuk mengukur hasil belajar No. Item
rhitung
rtabel
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
0,855 0,848 0,048 0,807 0,457 0,513 0,454 0,452 0,421 0,207 0,126 0,193 0,337 0,246 0,206 0,825 0,332 0,258 0.459 0,577 0,340 0,154 0,751 0,219 0,346 0,506 0,319 0,615 0,480 0,579 0,381 0,415 0,287 0,673 0,048 0,414 0,332 0,372 0,585 0,450
0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
55
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16.0 mengenai uji validitas soal, maka diperoleh hasil sebagai berikut: pada tabel r product moment untuk N = 36 dengan taraf signifikan 5%, maka didapat nilai kritis 0,329. Selanjutnya hasil pengujian dari jumlah soal seluruhnya yaitu sebanyak 40 soal terdapat 28 butir soal yang valid dan 12 butir soal tidak valid. Untuk butir soal yang tidak valid, yaitu butir soal nomor 3, 10, 11, 12, 14, 15, 18, 22, 24, 27, 33 dan 35. Butir soal yang tidak valid pada penelitian ini tidak akan dihilangkan, tetapi akan direvisi baik dari segi konstruksi maupun bahasa. Untuk lebih jelasnya hasil revisi butir soal yang tidak valid dijelaskan pada lampiran 5. Sedangkan untuk hasil uji reliabilitas instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPS ditunjukan pada tabel berikut: Tabel 3.9. Hasil uji Reliabilitas instrumen untuk mengukur hasil belajar
No. Item
Nilai Alpha Cronbach
Nilai Alpha if Item Deleted
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0,871 0,871 0,871 0,871 0,871 0,871 0,871 0,871 0,871 0,871 0,871 0,871 0,871 0,871 0,871 0,871
0,857 0,857 0,874 0,858 0,867 0,866 0,867 0,867 0,868 0,872 0,874 0,871 0,870 0,871 0,872 0,858
Reliabel Reliabel Tidak Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Tidak Reliabel Tidak Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Tidak Reliabel Reliabel
56
Tabel 3.9. (Lanjutan)
No. Item
Nilai Alpha Cronbach
Nilai Alpha if Item Deleted
Keterangan
17
0,871
0,870
Reliabel
18
0,871
0,871
Reliabel
19
0,871
0,885
Tidak Reliabel
20
0,871
0,865
Reliabel
21
0,871
0,869
Reliabel
22
0,871
0,872
Tidak Reliabel
23
0,871
0,861
Reliabel
24
0,871
0,871
Reliabel
25
0,871
0,869
Reliabel
26
0,871
0,866
Reliabel
27
0,871
0,869
Reliabel
28
0,871
0,863
Reliabel
29
0,871
0,867
Reliabel
30
0,871
0,864
Reliabel
31
0,871
0,869
Reliabel
32
0,871
0,868
Reliabel
33
0,871
0,870
Reliabel
34
0,871
0,862
Reliabel
35
0,871
0,877
Tidak Reliabel
36
0,871
0,868
Reliabel
37
0,871
0,869
Reliabel
38
0,871
0,869
Reliabel
39
0,871
0,864
Reliabel
40
0,871
0,867
Reliabel
Hasil pengujian dari jumlah soal seluruhnya yaitu sebanyak 40 soal terdapat 33 butir soal yang reliabel dan 7 butir soal tidak reliabel. Untuk butir soal yang tidak reliabel pada penelitian ini tidak akan dihilangkan, tetapi akan direvisi baik dari segi konstruksi maupun bahasa.
57
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data akan dilaksanakan pada bulan April 2012 di Kelas V.a dan kelas V.b SD Negeri Perumnas 2 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya sebagai obyek yang akan diteliti. Prosedur yang ditempuh dalam tahapan pengumpulan data ini adalah melakukan penelitian secara langsung ke obyeknya melalui teknik observasi untuk mendapatkan informasi data mengenai pelaksanaan apersepsi pada pembelajaran IPS di kelas V. Selain itu, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah teknik tes tertulis dengan instrumen berupa soal tes objektif tipe pilihan ganda. Langkah pengumpulan data sangat penting dilakukan untuk menjawab dan memecahkan masalah penelitian.Teknik yang digunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan dan pokok masalah dalam penelitian ini adalah melalui alat pengumpul data berupa tes tertulis dengan instrumen berupa soal tes objektif tipe pilihan ganda, ganda, dan observasi untuk mengetahui pelaksanaan pelaksanaan apersepsi. 1. Tes Tertulis
Tes digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan konsep siswa pada ranah kognitif. Aspek kognitif yang diukur dibatasi hanya pada aspek hapalan (knowledge), pemahaman (comprehension), aplikasi (application) dan terdiri dari berbagai soal yang memiliki tingkat kesukaran yang berbeda-beda serta disesuaikan dengan indikator soal. Materi yang diujikan mencakup standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai dengan kurikulum yang digunakan. Adapun kisi-kisi instrumen soal, soal tes tertulis sebelum direvisi, butir soal revisi dan soal tes tertulis setelah direvisi dapat ditunjukan pada lampiran 3, 4, 5 dan 6.
58
2. Lembar observasi
Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengambil data tentang pelaksanaan apersepsi pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Perumnas 2. Observasi tidak hanya sekedar melihat saja melainkan juga perlu keaktifan untuk menghayati, mencermati, memaknai, dan akhirnya mencatat setiap kejadian atau peristiwa pada saat melaksanakan penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Notoatmodjo (Sandjaja dan Heriyanto, 2006) bahwa “observasi sebagai perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian perhatian untuk manyadari adanya rangsangan.‟ Menurut pelaksanaannya observasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu observasi non sistematis dan observasi sistematis. Pada penelitian ini observasi yang digunakan adalah observasi sistematis. Menurut Sandjaja dan Heriyanto
(2006:142) bahwa „observasi s istematis adalah observasi yang dilakukan oleh pengamat yang menggunakan pedoman observasi.‟ Adapun pedoman atau kisi kisi observasi dan instrumen observasi dapat ditunjukan pada lampiran 1 dan 2. Pada observasi sistematis, format yang digunakan adalah rating scale sebagai alat bantu observasi. Format yang dimaksud mengandung topik yang diamati berikut skala nilainya. Pengamat atau observer hanya memberikan tanda check list (√) pada kolom yang sesuai dengan panduan observasi. Observasi yang telah disusun tidak diujicobakan, tetapi dikonsultasikan dengan pembimbing dan dikoordinasikan dengan guru kelas sebagai rekan penelitian agar tidak terjadi kesalahpahaman kesalahpahaman terhadap format observasi. Penelitian
ini
bersifat
kolaboratif,
artinya
memerlukan
rekan
dalam
mempermudah pengambilan data. Guru kelas berperan sebagai rekan pelaksana atau rekan yang memberikan perlakuan (treatment) terhadap kelas eksperimen. Sedangkan Sedangkan peneliti berperan sebagai pengamat atau observer yang mengamati dan mencatat setiap kejadian atau peristiwa sesuai dengan pedoman observasi.
59
G. Analisis Data
Analisis data adalah proses menyusun, mengkategorikan fakta, mencari pola atau tema dengan maksud untukamemahamiamaknanya. Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data penelitian, maka pada proses selanjutnya adalah menganalisis data penelitian tersebut. Secara garis besar, proses analisis data meliputi langkah-langkah berikut: 1. Persiapan
Kegiatan pada langkah persiapan ini, antara lain: mengecek kelengkapan identitas pengisi, mengecek kelengkapan data, dan mengecek isian data. 2. Tabulasi
Kegiatan pada langkah tabulasi ini, antara lain: memberikan skor terhadap item-item pernyataan dan memberikan kode baik untuk setiap variabel maupun untuk setiap item pernyataan, serta mentabulasikan setiap data yang berhasil dikumpulkan ke dalam tabel. 3. Analisis Statistik
Pada langkah analisis statistik penelitian ini yaitu menggunakan uji statistik regresi sederhana. Analisis regresi sederhana digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam analisis ini, langkahlangkah yang dilakukan, antara lain: a). Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum masingmasing variabel. Kegiatan yang dilakukan pada proses analisis deskriptif ini
60
adalah mengolah data dari setiap variabel dengan bantuan komputer program Microsoft Excel 2010 dan SPSS 16.0. Proses pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2010 merupakan proses pengolahan data untuk mengetahui gambaran umum setiap variabel berdasarkan kategori tertentu. Sedangkan proses pengolahan data menggunakan program SPSS 16.0 yaitu untuk mengetahui data deskriptif setiap variabel dan untuk mempermudah pada proses uji hipotesis. Untuk interval kategori yang digunakan pada proses pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2007 adalah interval kategori dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.10. Interval Kategori
No.
Interval
1.
X ≥ ̅ ideal + 1,5 Sideal
2.
̅ ideal +
3.
Kategori
Sangat Tinggi
0,5 S ideal ≤ X < ̅ ideal + 1,5 S ideal
Tinggi
̅ ideal
0,5 Sideal ≤ X < ̅ ideal + 0,5 S ideal
Sedang
4.
̅ ideal
1,5 Sideal ≤ X < ̅ ideal - 0,5 Sideal
Rendah
5.
X < ̅ ideal - 1,5 Sideal
Sangat Rendah Sumber: Nugraha, 2011: 43
Penjelasan: ̅ ideal
= Xideal
Sideal =
̅ ideal
61
b).Uji b). Uji Normalitas Data Uji normalitas ini digunakan untuk menguji apakah data yang diperoleh peneliti berdistribusi normal atau tidak. Jika data tersebut berdistribusi normal, maka data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik. Dan jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka menggunakan statistik non parametrik. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan menggunakan menggunakan uji kertas peluang normal, uji lilliefors , dan uji chi kuadrat . Adapun pada uji normalitas data yang peneliti gunakan adalah uji lilliefors (Kolmogorov-smirnov ) dengan cara penghitungan melalui program SPSS 16.0. Kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi. Jika hasil perhitungan lebih besar (P-value) dari > α = 0,05 berarti berdistribusi normal.
c). Uji Homogenitas Data Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui homogen atau tidaknya suatu varians. Adapun cara perhitungannya adalah dengan menggunakan program SPSS 16.0. kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi. Jika hasil perhitungan yaitu nilai ρ atau sig. (2 -tailed) > 0,05 berarti data homogen.
4. Uji Hipotesis
a). Uji Komparasi Setelah dilakukan uji normalitas data dan uji homoginitas data, langkah selanjutnya yaitu uji hipotesis komparasi. Untuk analisis komparasi, peneliti menggunakan program Microsoft Excel 2010 dan SPSS 16.0 dengan model Independent Independ ent Sample T-Test . Program Microsoft Excel digunakan untuk
mentabulasi data hasil belajar siswa. Sedangkan program SPSS 16.0 digunakan
62
untuk melakukan analisis komparasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa dalam kelas eksperimen dengan hasil belajar siswa dalam kelas kontrol. b).Hipotesis b). Hipotesis Statistik Hipotesis statistik pada penelitian tentang hubungan antara apersepsi dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Perumnas 2 Kecamatan
Cipedes
Kota
Tasikmalaya
ditetapkan
kaidah
pengambilan
keputusannyaa sebagai berikut: keputusanny Hipotesis nol (H0)
: Tidak ada hubungan antara apersepsi dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Perumnas 2 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.
Hipotesis alternatif (Ha)
: Ada hubungan antara apersepsi dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Perumnas 2 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.
H0 : µ 1 = µ 2 Ha : µ1 µ 1 ≠ µ2 Keterangan: µ 1 adalah hasil belajar siswa dalam kelas eksperimen µ 2 adalah hasil belajar siswa dalam kelas kontrol. jika µ1 µ 1 = µ2 , maka H0 diterima, jika µ1 ≠ µ2, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Setelah mengetahui ada tidaknya perbedaan dari kedua kelas tersebut, maka dapat disimpulkan mengenai ada atau tidaknya hubungan antara apersepsi dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Perumnas 2 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.