BAB III HASIL PELAKSANAAN MAGANG
3.1 Deskripsi Pelaksanaan Magang
Pelaksanaan magang ini adalah di PT. Transistel Nusantara yang bertempat di Perkantoran Mitra Matraman Block C-7, Jalan J alan Matraman Raya No. 148, Jakarta Timur, 13150 dan PT. Indosat Persero Perser o Tbk yang bertempat di Lantai 6, Wisma Antara, Jalan Medan Merdeka Selatan No.17, Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110. Magang dimulai tanggal 1 September 2015 sampai dengan 28 Februari 2016. Tanggal 1 September 2015 sampai dengan 20 November 2015 di PT. Trransistel Nusantara dengan hari kerja aktif adalah hari Senin – Jumat, Jumat, pukul 08.30 – 08.30 – 17.30 WIB. Sedangkan tanggal 23 November 2015 sampai dengan 5 Feberuari 2016 di PT. Indosat Persero Tbk Wisma Antara dengan hari kerja aktif adalah Senin-Jumat, pukul 08.00-17.00 WIB. Kemudian tanggal 8 Februari 2016 sampai dengan tanggal 28 Februari 2016 kembali ke PT. Transistel Nusantara untuk pembuatan laporan magang industri. Di PT. Transistel Nusantara, penulis melakukan magang di bidang Instalasi dan Layanan Sektor Telekomunikasi dan Data Jaringan Komunikasi. Penulis bekerja sebagai teknisi pada divisi Aktivasi di PT. Transistel Nusantara. Sedangkan di PT. Indosat Persero Tbk Wisma Antara, penulis melakukan magang di bidang Administrasi untuk Validasi Sirkit MIDI Metro (SAP & SDP) Aktif untuk OSSIN. Awal pelaksanaan magang adalah perkenalan tentang management perusahaan dan perkenalan perangkat. Kemudian training magang, proses training ini dilaksanakan rutin setiap 2 minggu sekali di PT. Transistel Nusantara. Kegiatan ini berisi penjelasan tentang materi-materi sesuai kebutuhan pengetahuan yang perlu di ketahui oleh semua karyawan PT. Transistel khususnya teknisi diantaranya adalah tentang survey dan aktivasi. Selanjutnya adalah pelaksanaan proyek. Salah satu proyek yang dikerjakan pada saat pelaksanaan magang ini adalah proyek instalasi Modem Raisecom 551e dengan menggunakan jasa IDIA. Dalam
8
proyek ini, peserta magang melakukan instalasi harus sesuai standarisasi instalasi yang di terapkan pada PT. Transistel Nusantara.
3.2 Hasil Pelaksanaan Magang
3.2.1 Fiber Optic 1.
Pengertian Fiber Pengertian Fiber Optic Fiber Optic (Serat Optik) adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah ILD (Injection-Laser Diode) atau LED LED (Light-Emitting
Diode).
Cahaya di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias udara, mempunyai
spektrum
yang
sangat
sempit.
karena laser Dalam
proses
pengiriman data menggunakan kabel serat optik dibutuhkan suatu perangkat yang dapat mengubah sinyal listrik ke cahaya dan sebaliknya. Sinyal listrik akan diproses menjadi cahaya oleh pengkonfersi listrik ke cahaya, kemudian dikirim melalui kabel serat optik. Lalu sebelum ditampilkan di monitor sinyal cahaya harus dikonfersi kembali ke sinyal listrik.
2.
Kelebihan dan Kekurangan Fiber Kekurangan Fiber Optic Kelebihan Fiber Kelebihan Fiber Optic a.
Redaman Transmisi yang kecil, dapat dipergunakan pada telekomunikasi jarak jauh sebab hanya membutuhkan repeater yang jumlahnya sedikit
b.
Bidang frekuensi yang lebar, dapat membawa sinyal informasi dalam jumlah yang besar dalam satubuah serat optik dengan kecepatan yang tinggi mencapai Gigabit/detik
c.
Ukurannya kecil dan ringan sehingga proses instalasi kabel Fiber Optic relatif Optic relatif mudah karena bersifat fleksibel
9
proyek ini, peserta magang melakukan instalasi harus sesuai standarisasi instalasi yang di terapkan pada PT. Transistel Nusantara.
3.2 Hasil Pelaksanaan Magang
3.2.1 Fiber Optic 1.
Pengertian Fiber Pengertian Fiber Optic Fiber Optic (Serat Optik) adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah ILD (Injection-Laser Diode) atau LED LED (Light-Emitting
Diode).
Cahaya di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias udara, mempunyai
spektrum
yang
sangat
sempit.
karena laser Dalam
proses
pengiriman data menggunakan kabel serat optik dibutuhkan suatu perangkat yang dapat mengubah sinyal listrik ke cahaya dan sebaliknya. Sinyal listrik akan diproses menjadi cahaya oleh pengkonfersi listrik ke cahaya, kemudian dikirim melalui kabel serat optik. Lalu sebelum ditampilkan di monitor sinyal cahaya harus dikonfersi kembali ke sinyal listrik.
2.
Kelebihan dan Kekurangan Fiber Kekurangan Fiber Optic Kelebihan Fiber Kelebihan Fiber Optic a.
Redaman Transmisi yang kecil, dapat dipergunakan pada telekomunikasi jarak jauh sebab hanya membutuhkan repeater yang jumlahnya sedikit
b.
Bidang frekuensi yang lebar, dapat membawa sinyal informasi dalam jumlah yang besar dalam satubuah serat optik dengan kecepatan yang tinggi mencapai Gigabit/detik
c.
Ukurannya kecil dan ringan sehingga proses instalasi kabel Fiber Optic relatif Optic relatif mudah karena bersifat fleksibel
9
d.
Tidak ada gangguan (interferensi), membawa sinar laser sebagai gelombang pembawanya akibatnya bebas dari cross talk yang biasanya sering terjadi pada kabel
e.
Adanya isolasi antara Tx dan Rx
f.
Tidak ada ground loop
g.
Tidak terjadi hubungan api pada saat terputusnya serat optik
Kekurangan Fiber Kekurangan Fiber Optic a.
Harga kabel jaringan Fiber jaringan Fiber Optic masih Optic masih terlalu mahal
b.
Dalam proses instalasi kabel jaringan Fiber Optic Optic diperlukan beberapa alat khusus berupa perangkat elektronik yang untuk saat ini memang masih sangat mahal
c.
Dalam proses pengiriman sinyal, karena harus dilakukan perubahan sinyal listrik ke sinyal optik terlebih dahulu maka kabel jaringan Fiber Optic Optic menuntut adanya sumber cahaya yang
kuat
untuk
melakukan
pen-sinyalan
seperti
alat
pembangkit listrik eksternal. d.
Jika rusak, perbaikan instalasi kabel jaringan Fiber jaringan Fiber Optic yang Optic yang kompleks memerlukan tenaga yang ahli di bidang ini.
e.
Kabel jaringan Fiber jaringan Fiber Optic ditakutkan Optic ditakutkan bisa menyerap hidrogen sehingga dapat menyebabkan loss data.
f.
Mengingat
kabel
jaringan Fiber
Optic Optic menggunakan
gelombang cahaya untuk mentransmisikan data, maka kabel jaringan jenis ini tidak dapat diinstal dalam jalur ja lur yang berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat belokan yang melengkung.
3.
Jenis-jenis Fiber Jenis-jenis Fiber Optic a.
Kabel Single-mode Serat kaca pada kabel single-mode kabel single-mode ini ini diameternya sebesar 8,3 sampai 10 mikron. Serat mode tunggal dengan diameter yang relatif sempit, memiliki panjang gelombang sebesar
10
1310nm atau 1550nm. Membawa bandwidth yang lebih tinggi dari serat multi-mode, multi-mode, tetapi membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektral yang sempit. Single-mode Single-mode memberikan tingkat transmisi yang lebih tinggi dan jarak hingga 50 kali lebih dari multi-mode, multi-mode, tetapi juga biaya lebih. Single-mode serat memiliki inti jauh lebih kecil daripada multi-mode. multi-mode. Inti yang digunakan lebih kecil dari multi-mode multi-mode ini dengan demikian gangguan-gangguan di dalamnya akibat distorsi dan overlapping pulsa sinar menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan single-mode single-mode fiber optic menjadi lebih reliabel, stabil, cepat, dan jauh jangkauannya. b.
Kabel Multi-mode Kabel Multi-mode Serat kaca pada kabel multi-mode ini memiliki diameter sedikit lebih besar, dengan diameter dalam kisaran 50-100 mikron, yang umum digunakan 50 atau 62,5 mikron. Serat multi-mode multi-mode memiliki bandwidth yang tinggi pada kecepatan tinggi (10 sampai 100mbs – Gigabit ke 275m ke 2km) jarak menengah. Panjang gelombang pada kabel multi-mode sebesar 850nm atau 1300nm. Namun, beberapa jalur cahaya dapat menyebabkan
distorsi
sinyal
di
ujung
penerima,
mengakibatkan transmisi data tidak jelas dan tidak lengkap.
4.
Patch core Serat optik kabel patch adalah salah satu komponen yang paling umum digunakan dalam jaringan serat optik. Serat optik kabel patch kadang-kadang juga disebut serat optik jumper atau kabel patch serat optik. Umumnya ada dua jenis serat optik kabel patch: single-mode single-mode serat optik kabel patch dan serat multi-mode optik kabel patch. Single-mode Single-mode serat optik kabel patch berwarna kuning, serat mode multi optik kabel patch berwarna oranye. Patchcore serat optik digunakan untuk menghubungkan peralatan dan komponen dalam jaringan serat optik, mereka
11
dengan berbagai macam jenis konektor serat optik. Typical serat optik kabel patch memiliki diameter kabel 0.9mm, 2mm, atau 3mm.
(a)
(b)
Gambar 3.1 (a) Patch Core Single-mode (b) Patch Core Multi-mode
5.
Jenis-jenis Konektor Fiber Optic a. Fiber Connector (FC) Digunakan untuk kabel single-mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver . Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
Gambar 3.2 Konektor FC
b.
Subsc riber Connector (SC) Digunakan untuk kabel single-mode ,dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan
12
mudah diatur secara manual serta akurasinya baik pula bila dipasang ke perangkat lain.
Gambar 3.3 Konektor SC
c.
Straight Tip (ST) Bentuknya
seperti
konektor
BNC.
Sangat
umum
digunakan baik untuk kabel multi-mode maupun single-mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
Gambar 3.4 Konektor ST
d. Lucent Connector (LC) Sering digunakan untuk menghubungkan antar switch menggunakan SFP. Jenis konektor LC ini lebih dominan dengan 2 cabang yang terpisah RX/TX. Digunakan juga untuk jenis kabel multi-mode maupun single-mode.
Gambar 3.5 Konektor LC
13
Berikut tabel spesifikasi konektor Fiber Optic
Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Konektor Fiber Optic
6.
Small Form-factor Pluggable (SFP) a.
Pengertian SFP Small Form-Factor Pluggable (SFP) Gigabit Interface Converter adalah hot-swappable input / output perangkat yang dihubungkan
ke
port
Gigabit
Ethernet
atau
slot,
menghubungkan port dengan jaringan optic sesuai dengan spesifikasi optic yang di sarankan. SFPs dapat digunakan dan dipertukarkan pada berbagai macam produk switch optik atau router optic ataupun converter optik lainnya dapat bercampur dalam kombinasi 1000BASE-T, 1000BASE-SX, 1000BASELX/LH, 1000BASE-EX, 1000BASE-ZX, atau 1000BASEBX10-D/ U secara port-oleh-port. SFP ini dapat berbagai jenis ada yang single core (Simplex) ataupun dual core (duplex), terdapat juga jenis MM (Multimode) ataupun SM ( Single Mode).
14
b.
Tipe SFP Transceiver SFP tersedia dengan berbagai pemancar dan penerima jenis, yang memungkinkan pengguna untuk memilih transceiver yang sesuai untuk setiap link untuk menyediakan jangkauan optik yang diperlukan selama tersedia optik jenis serat
(misalnya single-
implementasi
SFP
mode atau
sebenarnya
multi-mode).
cukup
mudah.
Cara
Namun
sebelumnya, harus mengetahui terlebih dahulu kebutuhan jaringan yang akan dibangun, misal jarak tiap node dan troughput yang akan dilewatkan. Dari kebutuhan tersebut, akan dapat memilih jenis SFP dan kabel fiber yang dibutuhkan. Tiap SFP memiliki spesifikasi mode, jarak, dan troghput . Modul SFP biasanya tersedia dalam beberapa kategori yang berbeda. Berikut ini adalah tipe SFP berdasarkan panjang gelombang, transmisi data dan jaraknya: SFP single-mode untuk serat optik, yaitu: 1.
Panjang gelombang: 1310nm, laju data: 1.25G
Gambar 3.6 SFP 1310nm SM
2.
Panjang gelombang: 1550nm, laju data: 1.25G, jarak: 40120km
Gambar 3.7 SFP 1550nm SM
15
SFP multi-mode untuk serat optik, yaitu: 1.
Panjang gelombang: 850nm, laju data: Gigabit Ethernet, jarak: 550m
Gambar 3.8 SFP 850nm MM
2.
Panjang gelombang: 1310nm, laju data: 1.25G, jarak: 20km
Gambar 3.9 SFP 1310nm MM
3.
Panjang gelombang: 1310nm, laju data: 155M, jarak: 20km
Gambar 3.10 SFP 1310nm MM
4. 100BASE-LX
Gambar 3.11 SFP 100BASE-LX MM
16
SFP untuk ethernet
Gambar 3.12 SFP Ethernet
3.2.2 Kabel Twisted Pair 1.
Pengertian Kabel Twisted pair Kabel Twisted pair merupakan sebuah kabel yang terdiri dari beberapa dawai kawat tembaga yang digabungkan menjadi satu dengan cara dipilin atau dibelit enam kali per-inchi membentuk spiral.
2.
Jenis-jenis Kabel Twisted Pair a.
UTP (Unshielded Twisted Pair ) UTP terdiri atas 4 pair (8 buah kabel). Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6. UTP ini yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan LAN. Keuntungan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik. Macammacam UTP dapat dilihat pada tabel berikut ini:
17
Tabel 3.2 Spesifikasi Kabel UTP
Gambar 3.13 Kabel UTP CAT6
b.
STP (Shielded Twisted Pair) STP memiliki kabel pelindung untuk menghindari derau dan perlindungan terhadap cuaca udara di luar gedung. Keuntungan kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang
18
elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m.
Gambar 3.14 Kabel STP
3.2.3 Modem Raisecom RC551E-4GE Modem Raisecom RC551E-4GE ini merupakan modem converter Fiber Optic to ethernet. Artinya modem converter tersebut akan mengubah dari data dalam bentuk cahaya menjadi bentuk ethernet. Berikut ini adalah spesifikasi dari Raisecom RC551E-4GE
19
Tabel 3.3 Spesifikasi Modem Raisecom RC551E-4GE
Modem Raisecom RC511E-4GE ini memiliki 8 port, yaitu 1.
Port SNMP Port ini digunakan untuk menajemen jaringan IP (Internet Protocol).
2.
Port Console Port ini digunakan untuk mengkonfigurasi dan pengetesan.
20
3.
Port Line sebanyak 2 port Port ini digunakan untuk pemasangan SFP.
4.
Port Client sebanyak 4 port Port ini digunakan untuk pemasangan kabel ethernet untuk menghubungkan ke router / switch / metro-ethernet.
Gambar 3.15 Modem Raisecom Tampak Depan
Gambar 3.16 Modem Raisecom Tampak Belakang
Power pada modem Raisecom ada 3 port kabel , yaitu – 48V untuk kabel power negatif , PGND untuk ground , dan BGND untuk kabel power positif
3.2.4 Indosat Dedicated Internet Access (IDIA) 1.
Pengertian IDIA Internet terbagi menjadi 2, yaitu Internet Up To dan Internet Dedicated. Jika dilihat dari kepanjangannya saja IDIA (Indosat Dedicated Internet Access) berarti yang digunakan yaitu internet dedicated. IDIA ini merupakan salah satu jasa yang ditawarkan PT. Indosat Persero Tbk. Internet Dedicated adalah layanan internet 24 21
jam non stop dengan menggunakan fiber optic atau microwave. Dengan komposisi bandwidth simetris, memungkinkan pelanggan mendapatkan garansi kecepatan internet upload dan download yang terukur secara bersamaan tanpa terbagi dengan customer lain. Jadi Indosat akan memberikan bandwidth sesuai dengan yang diminta oleh pelanggan. Misalkan pelanggan meminta bandwidth sebesar 7Mbps maka bandwidth yang diterima pelanggan juga sebesar 7Mbps. Dedicated internet access ini memungkinkan transfer data yang lebih cepat untuk hosting server email, website, dan aplikasi lainnya. Dedicated Internet Access akan menyediakan tools yang simpel untuk mengelola kebutuhan akses internet. 2.
Manfaat IDIA a.
Dapat menangani kebutuhan akses internet dan berbagi data yang terus berkembang dengan bandwidth yang lebih tinggi.
b.
Handal, koneksi internet kecepatan tinggi di seluruh lokasi bisnis
Anda,
computing dan
dapat
mendukung
mendukung
aplikasi
impelmentasi cloud yang
membutuhkan
bandwidth-lebar lainnya.
3.
Fitur IDIA a.
Cerdas konektivitas siap - memungkinkan anda untuk tetap mengendalikan jaringan anda.
b.
Fully synchronous, upload & download dengan bandwidth sama lebar.
c.
Kapasitas
besar
dan
handal
didukung carrier
grade
routing platform. d.
Pemisahan lalu lintas internasional dan domestic yang fleksibel.
e.
Dedicated Bandwidth mulai 1 Mbps sampai 1Gbps.
f.
Mendukung protocol IPv4 dan IPv6.
g.
Alamat IP Public.
h.
Media akses: Fiber Optic, Microwave dan VSAT.
22
4. Paket
Tabel 3.4 Paket IDIA
5.
Parameter Indosat Dedicated Internet Access (IDIA) a.
Upload dan Download Istilah upload dianggap berkaitan erat dengan pengertian mengirim file dari komputer kita ke komputer lain. Kegiatan pengiriman data (berupa file) dari komputer lokal ke komputer lainnya yang terhubung dalam sebuah network . Tujuan upload yang dilakukan oleh banyak pengguna internet dengan harapan supaya data yang dimilikinya dapat digunakan / dipakai oleh orang lain yang membutuhkan ataupun hanya untuk sekedar pembelajaran saja. Upload sering dikatakan juga dengan unggah yang merupakan suatu cara untuk mengirimkan file (contohnya seperti file: gambar, program, musik, dokumen dan lain-lain) dari komputer pribadi ke sebuah sistem server dan file atau data akan di publikasikan di internet sehingga data yang telah di upload dapat dilihat dan diambil (download ) oleh orang lain atau orang banyak.
23
Istilah
download dianggap
berkaitan
erat
dengan
pengertian menerima file dari sistem komputer ke sistem komputer yang lainnya. Kegiatan penerimaan ini berupa data ( file) dari komputer lainnya ke komputer lokal yang terhubung dalam sebuah network atau internet. Dari internet, pengguna yang melakukan proses download (unduh) yaitu proses dimana seorang user meminta atau merequest sebuah file dari sebuah komputer lain (seperti: web site, server atau yang sebagainya) dan lalu menerimanya. baik melalui web server , FTP server , mail server , server ataupun sistem lain yang identik. Dalam mendownload file biasanya digunakan tool (misal: Internet download manager, Getright, BitTorrent, Orbit Downloader). File yang biasanya di download (unduh) dari internet dapat berupa file video, Mp3, 3gp, document , aplikasi, software. b.
Latency latency adalah delay yang mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan
pada
saat
data
dikirim
dari
sumber
ke
tujuan. Semakin latency nya kecil maka pengiriman paket data nya semakin baik. Misalnya pada saat pengetesan link , antara 1 paket data yang dikirim dengan paket data lainnya memiliki selisih waktu, selisih waktu tersebut yang dinamakan latency. c.
Bandwidth Bandwidth adalah suatu ukuran dari banyaknya informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dalam suatu waktu tertentu. Bandwidth dapat dipakai untuk mengukur baik aliran data analog maupun aliran data digital. Satuan yang digunakan untuk Bandwidth adalah bps (bit per second). Konsep Bandwidth juga bergantung pada media dan jarak yang digunakan untuk mengalirkan data dalam jaringan.
d.
Troughput Troughput adalah bandwidth yang sebenarnya (aktual) yang diukur dengan satuan waktu tertentu dan pada kondisi jaringan
24
tertentu yang digunakan untuk melakukan transfer file dengan ukuran tertentu.
3.2.5 Instalasi Modem Raisecom 551E-4GE Menggunakan Jasa IDIA PT. Indosat Persero Tbk memberikan order kepada PT. Transistel Nusantara untuk melakukan aktivasi link. Jarak waktu antara order dan aktivasi bisa mencapai 1 minggu atau lebih. Maka dari itu butuh persiapan terlebih dahulu. 1.
Persiapan Proses Instalasi a.
Packing Slip Packing slip merupakan daftar barang yang akan diambil di Gudang Ancol ataupun di Gudang KPPTI. . Berikut ini adalah perangkat-perangkat untuk instalasi: 1.
Modem Raisecom RC551E-4GE
2.
Rectifier
3.
SFP
4.
Kabel Patch Core FC-LC
5.
Kabel Console
6.
Kabel Power AC
7.
Kabel Power DC
25
Gambar 3.17 Packing Slip
b.
Konfigurasi Konfigurasi adalah rancangan alur jaringan yang akan dibangun. Konfigurasi ini berupa MLD ataupun LLD. Konfigurasi ini dibuat oleh pihak PT.Indosat itu sendiri.
26
Gambar 3.18 MLD
c.
Simulasi Perangkat Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam melakukan pengaturan pada modem Raisecom RC551E-4GE (settingan modem di shelter dan pelanggan): Login : raisecom ( untuk login, masukkan username dan password jika dibutuhkan ) Pass : raisecom (isi sesuai dari raisecomnya) Raisecom > ena ( untuk mebuka settingan modem ) Password > raisecom (isi sesuai password yang diatas) #sh run ( show run untuk melihat dan menampilkan settingan modem ) #config ( untuk masuk pengaturan ) Untuk settingan port / interface line modem di shelter dan pelanggan sama. #interface line 1 ( untuk menkonfigurasi interface line 1 )
27
#switchport trunk allowed vlan 100,888 (untuk vlan tergantung angka yang diinginkan atau dibutuhkan) #y ( yes/ n untuk no ) #switchport mode trunk Untuk settingan port / interface client modem di shelter dan pelanggan berbeda karena link IDIA tidak perlu menggunakan vlan, vlan diatas digunakan untuk memanage modem dan mengetahui traffic dari link IDIA. Untuk settingan port Client 1 di modem shelter #interface client 1 #switchport trunk allowed vlan 100,888 (samakan vlan dengan yang sebelumnya) #speed 100 #duplex full #switchport mode trunk Untuk settingan port client 1 di modem pelanggan #switchport access vlan 100 (agar port client 1 bisa digunakan tanpa vlan) #speed 100 #duplex full #switchport mode access #end ( jika telah selesai dan sebelum save harus di-end kan terlebih dahulu ) #wr (wr itu sama dengan save)
28
Catatan : 1.
Jika ingin menambahkan ip, cukup ketik ip 192.168.1.1 (contoh)
d.
2.
“telnet” untuk pindah dari modem 1 ke modem 2
3.
Tambahkan “no” untuk menghapus pengaturan
4.
“erase” untuk mereset modem
Menyiapkan SPK (Surat Perintah Kerja) PT. Indosat untuk aktivasi link. PT. Indosat memberi SPK yang digunakan untuk perizinan masuk baik ke shelter maupun ruang server pelanggan.
Gambar 3.19 SPK
e.
Create Kunci Cyber Kunci cyber merupakan alat penguncian yang mampu mengubah kunci secara manual ke dalam Sistem Access
29
Control yang dapat memberikan perlindungan dan tingkat keamanan yang tinggi terhadap aset yang bernilai tinggi dan dimiliki oleh perusahaan. Sebelum digunakan untuk membuka shelter (site), kunci cyber harus dicreate terlebih dahulu karena kunci cyber memiliki kode tersendiri. Untuk create kunci cyber dapat dilakukan di PT. Indosat Wisma Antara lantai 6.
Gambar 3.20 Kunci Cyber
2.
Proses Instalasi Proses instalasi ini terdapat di 2 sisi, yaitu di sisi shelter (site) dan di pelanggan. Instalasi di sisi shelter a.
Penempatan perangkat Penempatan perangkat sangat perlu diperhatikan, agar mempermudah dalam proses instalasi dan mempermudah inverstigasi
gangguan.
Penempatan
perangkat
harus
menggunakan cantilecer shelf. Cantilecer shelf ini memiliki 2 penyangga di sisi kanan dan sisi kiri. Cantilecer shelf ini didesain agar dapat menahan beban berat dan sirkulasi udara tetap terjaga. Disisi kanan dan kiri rack dipasang cage nut yang berfungsi untuk mengunci sub rack. Cage nut harus dipasang sebanyak 4 buah. Penumpukan perangkat maximal
30
3 buah karena perangkat perlu bersirkulasi dan temperatur tetap ideal. Selain itu akan memperpendek masa live time perangkat
Gambar 3.21 Penempatan Perangkat
b.
Pengkabelan Aturan umum pemasangan kabel yaitu jika dilihat dari depan, kabel data ethernet dan kabel Fiber Optic terletak di sisi kiri rack, dan kabel power terletak di sisi kanan rack. Kabel-kabel tersebut harus tertata rapi dan memiliki jalur yang khusus sehingga manajemen kabel lebih optimal. 1.
Penarikan kabel ethernet Kabel ethernet ditarik dari modem Raisecom ke Metro-Ethernet. Setelah penarikan dilakukan, crimping kabel ethernet kemudian koneksikan ujung satu ke port Client 1 modem Raisecom dan ujung satunya ke MetroEthernet.
Gambar 3.22 Port Client 1 dan kabel Ethernet
31
Gambar 3.23 Jalur Kabel Ethernet (1)
Gambar 3.24 Jalur Kabel Ethernet (2)
32
Gambar 3.25 Jalur Kabel Ethernet (3)
Gambar 3.26 Jalur Kabel Ethernet (4)
33
Gambar 3.27 Port Metro Ethernet
2.
Penarikan Kabel Fiber Optic Kabel Fiber Optic ditarik dari modem Raisecom ke ODF di shelter. Setelah penarikan dilakukan, koneksikan ujung patch core LC ke port line 1 yang telah terpasang SFP dan ujung patch core FC ke ODF.
Gambar 3.28 Port Line 1 dan Kabel Fiber Optic
34
Gambar 3.29 Jalur Kabel Fiber Optic (1)
Gambar 3.30 Jalur Kabel Fiber Optic (2)
Gambar 3.31 Jalur Kabel Fiber Optic (3)
35
Gambar 3.32 Jalur Kabel Fiber Optic (4)
3.
Penarikan Kabel power Kabel
power
DC
pada
modem
Raisecom
dihubungkan ke DCPDB. Peletakkan kabel power harus terpisah dengan kabel ethernet dan Fiber Optic. Kabel power positif pada modem dihubungkan ke positif pada DCPDB sedangkan untuk kabel power negatif pada modem dihubungkan ke negatif pada DCPDB. Kabel power negatif digunakan untuk saklar (on/off) dan melewati arus maximal 6Ampere.
36
Gambar 3.33 Jalur Kabel Power Modem Raisecom RC551E-4GE
c.
Pelabelan (Wire Tag ) Wire tag berfungsi memberikan identitas terhadap kabel dan arah kabel. Hal ini juga dilakukan terhadap perangkat, rack, sarana penunjang atau hal lain yang akan memberikan kemudahan untuk mengurutkan kabel, mengetahui dengan segera perangkat dan lokasi yang akan dicari. Beberapa yang harus diperhatikan dalam wire tag ini diantaranya: 1.
Harus ditulis dengan bentuk kapital
2.
Jelas dan mudah dibaca
3.
Bentuk, model dan tipe wire tag disesuaikan dengan media
4.
Peletakan wire tag mudah dicari
5.
Pelabelan di kedua sisi kabel
Dalam pelabelan harus terdapat: 1.
Jasa yang digunakan
2. Nama pelanggan
37
3.
Speed
4.
ID WO
5.
IP perangkat
6.
SN perangkat.
Untuk memberikan identitas pada perangkat dan kabel menggunakan Label Print
Gambar 3.34 Pelabelan di Perangkat
Gambar 3.35 Pelabelan di Kabel
Gambar 3.36 Label Print
38
d.
Pengetesan Pengetesan dilakukan dengan cara mengconsole. Pasang kabel console ke Laptop dan hubungkan ke port console pada Modem Raisecom. Pada instalasi ini menggunakan subnet mask 255.255.255.252 artinya memiliki 4host, yaitu 2 host untuk Broadcast dan NA, sedangkan 2 host lainnya untuk IP LAN dan IP Gateway. IP LANnya adalah 114.6.114.186 dan IP Gateway nya adalah 114.6.114.185. IP tersebut diberikan oleh PT. Indosat. Untuk DNS Server juga diberikan oleh PT. Indosat.
Gambar 3.37 Pengaturan IP Address
Setelah IP diatur, selanjutnya melakukan pengetesan dengan cara test ping ke gateway. Berikut ini adalah hasil test ping dari shelter ke pelanggan.
39
Gambar 3.38 Hasil Ping ke Gateway
Gambar diatas merupakan test ping dengan beban 1000 bytes. Test ping ini digunakan untuk mengetahui status up atu down suatu jaringan. Latency, Time to Loss, dan percent loss yang dilaporkan pada saat ping menjadi indikasi seberapa rensponsif komunikasi yang terjadi antara pengirim dan penerima. Latency yang didapat ≤1ms, artinya delay antara 1 packet dengan packet lainnya sebesar ≤1ms. TTL yang didapat 64, artinya waktu maksimum saat membalas packet data sebesar 64. Lost=0% loss, artinya semua paket data terkirim. Semakin kecil latency dan TTL yang di dapat maka pengiriman packet data semakin baik. Kemudian, pengetesan besarnya speed upload dan download dengan menggunakan Speedtest Local Indosat dan Speestest International. Berikut ini adalah hasil speedtest local Indosat
40
Gambar 3.39 Hasil Speedtest Local
Gambar 3.40 Hasil Speestest Internasional
Pada project ini, pelanggan meminta speed 7 Mbps, tetapi pada saat pengetesan menggunakan speedtest local mendapatkan upload speed sebesar 6,74 Mbps dan download speed sebesar 6,76 Mbps sedangkan menggunakan speedtest internasional mendapatkan upload speed sebesar 6,71 Mbps dan download speed sebesar 6,74 Mbps. Ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu adanya bottleneck atau penyempitan dikarenakan kesalahan settingan Metro yang terdekat dengan
41
pelanggan dan yang mengetahui settingan tersebut adalah dari pihak PT. Indosat. Misalkan Metro Isat disetting speed 7 Mbps sedangkan Metro yang terdekat dengan pelanggan di setting kurang dari 7 Mbps maka hal tersebut menyebabkan bottleneck. Jika ingin mendapatkan speed sesuai dengan permintaan pelanggan yaitu 7Mbps maka Metro Isat disetting lebih dari 7Mbps. Berikut adalah contoh perhitungan waktu yang diperlukan untuk mengupload data sebesar 1GB. Cara perhitungan upload sama dengan cara perhitungan download.
42
Instalasi di sisi pelanggan Standarisasi instalasi, proses instalasi, dan hasil pengetesan di pelanggan sama dengan standarisasi instalasi, proses instala si, dan hasil pengetesan di shelter. a.
Penempatan Perangkat Perangkat sebaiknya ditempatkan di ruangan khusus seperti ruang server yang ada disisi pelanggan dan tidak menjadi satu dengan ruang kerja yang memungkinkan terlalu banyak orang lalu lalang. Selain mengganggu operasional perangkat
itu
sendiri,
kemungkinan
gangguan
akibat
elektrostatis yang ditimbulkan dapat mengganggu kinerja perangkat. Perangkat tidak diperkenankan untuk diletakkan di atas meja ataupun dilantai karena hal tersebut memungkinkan terjadinya gangguan pada perangkat baik dari tumpahan air, sentuhan keras akibatnya perangkat akan terguncang dan modul perangkat akan terganggu serta kabel interface pun kemungkinan akan terlepas.
Gambar 3.41 Penempatan Perangkat yang Salah
Penempatan modem Raisecom tidak sesuai standarisasi PT.
Indosat
Tbk
karena
perangkat
tersebut
tidak
diperbolehkan untuk diletakkan diatas OTB. Jika perangkat 43
akan diletakkan diatas OTB maka harus diberi subrack agar perangkat tetap dapat bersirkulasi.
Gambar 3.42 Penempatan perangkat yang benar
b. Sistem Pengkabelan 1.
Penarikan Kabel Fiber Optic
Gambar 3.43 Jalur Kabel Fiber Optic (1)
Gambar 3.44 Jalur Kabel Fiber Optic (2)
44
Kabel
Fiber
Optic
yang
berlebihan
tidak
diperbolehkan diletakkan di atas perangkat ataupun digulung disamping rack karena akan mengganggu proses instalasi selanjutnya. Disarankan untuk diletakkan di cable organizer. Cable organizer ini berfungsi untuk menggulung kabel yang berlebihan. Jika tidak ada cable organizer maka diletakkan di cable tray. Sebaiknya jika hendak instalasi panjang kabel Fiber Optic dan kabel ethernet harus disesuaikan dengan kebutuhan terlebih dahulu agar tidak menyisakan gulungan kabel yang terlalu banyak.
(a)
(b) Gambar 3.45 (a) dan (b) Penempatan kelebihan kabel yang salah
45
Gambar 3.46 Cable Organizer
2.
Penarikan Kabel Power
Gambar 3.47 Jalur Kabel Power
Gambar 3.48 Power AC dari Rectifier
46
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulisan laporan magang industri ini, maka dapat disimpulkan bahwa: 1.
Modem Raisecom RC551E-4GE berfungsi sebagai modem converter back to back FO ke ETH dan sebagai alat penunjang link IDIA
2.
Jasa IDIA memungkinkan pelanggan mendapatkan kecepatan internet upload dan download yang terukur secara bersamaan tanpa terbagi dengan customer lain dengan komposisi bandwidth yang simetris.
3.
Standarisasi instalasi PT. Indosat Tbk merupakan kesepakatan yang telah ditetapkan oleh PT. Indosat Tbk berfungsi untuk memudahkan dan mengoptimalkan proses instalasi.
4.
Pelaksanaan magang di PT. Transistel Nusantara dapat mengenal lebih jauh dunia kerja khususnya di bidang telekomunikasi
4.2 Saran
Saran untuk pelaksanaan proyek Instalasi Modem Raisecom RC551E4GE dengan Menggunakan Jaringan IDIA adalah: 1.
Proses survey harus sesuai dengan kebutuhan proyek guna untuk memudahkan pada saat aktivasi
2.
Memastikan port Metro Ethernet telah aktif sehingga pada saat mengconsole, port Metro Ethernet dapat teridentifikasi
3.
Melakukan crimping dengan benar supaya tidak ditemukan RTO pada saat pengetesan dan mendapatkan latency yang rendah sehingga packet data terkirim dengan baik
47