3
BAB II PEMBAHASAN
A. Defi Defini nisi si Skizofrenia Skizofrenia merupakan merupakan gangguan gangguan mental atau kelompok kelompok gangguan gangguan
mental heterogen (skizofrenia atau gangguan skizofrenik) yang terdiri dari sebagian besar gangguan psikotik mayor dan ditandai dengan terganggunya bentuk dan isi pikiran (melonggarnya asosiasi, waham, dan halusinasi), mood (afek (afek tumpul tumpul,, datar datar atau atau tidak tidak sesuai), sesuai), sensasi sensasi-di -diri ri sendir sendirii dan hubung hubungan an dengan dengan dunia dunia luar luar (hilan (hilangny gnyaa batas-b batas-bata atass ego, ego, pemiki pemikiran ran dereist dereistik, ik, dan penarikan diri autistic), dan perilaku (aneh, tampak tak adatujuan, dan aktivitas atau inaktivitas strereotipik). efinisi dan penerapan klinis konsep skizofrenia sangat bervariasi.4 !atatonic s. à (S"-#$) (S"-#$)
jenis skizofre skizofrenia nia yang yang ditandai ditandai dengan dengan
gangguan gangguan psikomoto psikomotorr bermakna, bermakna, termasuk termasuk beberapa beberapa kombinasi kombinasi imobilitas imobilitas motorik (stupor, katalepsi), aktivitas motorik berlebihan, negativisme ekstrim, mutism mutisme, e, ekolali ekolalia, a, ekopra ekopraksia ksia dan keaneh keanehan an gerakan gerakan-ge -gerak rakan an involu involunte nter r seperti posturing, manerismus, menyeringai, atau prilaku stereotipik. % B. Ep Epid idem emio iolo logi gi i &merika Serikat, prevalensi seumur hidup skizofrenia sekitar '
persen, yang berarti bahwa kurang lebih ' dari ' orang akan mengalami skizofr skizofreni eniaa selama selama masa masa hidup hidupnya nya.. Studi Studi pidem pidemiol iologi ogicc !atchm !atchment ent &rea &rea (!& (!&)) yang ang disp dispon onso sori ri *ati *ation onal al #nst #nstit itut utee of "ent "ental al +eal +ealth th (*#" (*#"+) +) melaporkan prevalensi seumur hidup sebesar , sampai ', persen. "enurut S"-#$-/, insidensi tahunan skizofrenia berkisar antara ,0 1 0, per '. dengan dengan beberapa beberapa variasi geografik geografik (cth., indensi lebih tinggi pada orang yang lahir di daerah perkotaan di negara maju). Skizofrenia ditemukan pada semua masyarakat dan area geografis dan angka insidens serta prevalensinya secara kasar merata diseluruh dunia. i &S, kurang lebih ,0 persen populasi total menj menjala alani ni peng pengob obata atan n untu untuk k skiz skizof ofre reni niaa setia setiap p tahu tahun n dan dan hany hanyaa sekit sekitar ar setengah dari semua pasien skizofrenia mendapatkan pengobatan, meskipun penyakit ini termasuk berat.ᶾ 2
'
Statistik &merika Serikat menyebutkan bahwa 3rekuensi katatonia di &merika Serikat tidak diketahui. 4eberapa penelitian mencatat penurunan frekuensi katatonia di bagian &merika Serikat selama abad terakhir. 4erbagai bias dapat mempengaruhi hasil studi epidemiologi beberapa katatonia. 5ada tahun '%, kejadian katatonia antara pasien rawat inap psikiatri di sebuah rumah sakit universitas di *ew 6ork adalah 78 . *amun, rumah sakit adalah rumah sakit tersier rujukan perawatan dikenal untuk pengobatan katatonia.9 ini, populasi mungkin tidak mewakili populasi umum.
0
3rekuensi katatonia pada populasi internasional tidak diketahui. 4eberapa studi epidemiologi diterbitkan melaporkan angka yang sangat berbeda, menunjukkan bahwa frekuensi katatonia dapat bervariasi dari satu lokasi ke lokasi lain. i sisi lain, banyak kasus katatonia mungkin tetap tidak terdiagnosis. +asil dapat dikacaukan oleh bias pemastian. engan kata lain, katatonia dapat didiagnosis lebih jarang di negara-negara berkembang daripada di negara-negara industri, karena dokter gagal untuk mengidentifikasi kondisi pasien mereka.0 :atatonia jarang pada anak-anak pra-remaja. Sedangkan frekuensi katatonia di berbagai ras tidak diketahui. ;ngvari et al mencatat kebutuhan untuk
menyelidiki
peran
pengaruh etnis, budaya, dan
sosial dalam
pengembangan katatonia.0 4erdasarkan laporan /#S:&S :ementrian :esehatan /epublik #ndonesia tahun 2'< bahwa prevalensi gangguan jiwa berat di #ndonesia adalah sebesar ',7 =, dengan prevalensi tertinggi terdapat didaerah #6 dan &ceh 2,7 =, diikuti Sulawesi tengah 2, =, 4ali dan >awa engah 2,<,=, Sumatera 4arat 2, = :epulauan /iau ',< =, dan Sumatera ;tara , =. Sedangkan yang terendah di :alimantan 4arat (,7 =).
C. Etiologi '. "odel iatesis-Stress "enurut model diathesis-stres terhadap integrasi faktor biologis,
psikososial, dan lingkungan, seseorang mungkin memiliki kerentanan
'
spesifik (diathesis) yang, bila diaktifkan oleh pengaruh yang penuh tekanan, memungkinkan timbulnya gejala skizofrenia. ᶾ 2. *eurobiologi :ausa skizofrenia belum diketahui. "eski demikian, dalam satu dekade belakangan,
terdapat
peningkatan
jumlah
penelitian
yang
mengindikasikan adanya peran patofisiologis area otak tertentu, termasuk system limbik, korteks frontal, serebelum dan ganglia basalis. :eempat area ini saling terhubung sehingga disfungsi satu are dapat melibatkan proses patologi primer ditempat lain.ᶾ <. +ipotesis opamin /umusan paling sederhana hipotesis dopamine tentang skizofrenia menyatakan bahwa skizofrenia timbul akibat aktivitas dopaminergik yang berlebihan. eori ini, berkembang berdasarkan dua pengamatan, yaitu? a) :emanjuran serta potensi sebagian besar obat antipsikotik (yaitu, antagonis reseptor dopamin) berkorelasi dengan kemampuannya bertindak sebagai antagonis reseptor dopamine 2. b) @bat yang meningkatkan aktivitas dopaminergik yang terkenal adalah amfetamin, bersifat psikotomimetik. eori dasar ini tidak menguraikan
apakah
hiperaktivitas
dopaminergik disebabkan pelepasan dopamine yang berlebihan, reseptor dopamine yang terlalu banyak, hipersensitifitas reseptor dopamine terhadap dopamine, atau kombinasi mekanisme tersebut. ᶾ %. *eurotransmitter lain "eski neurotaransmitter dopamintelah menjadi pusat perhatian sebagian besar penelitian skizofrenia, terdapat peningkatan perhatian yang ditujukan kepada neurotransmitter lain, setidaknya atas dua alas -an. 5ertama, karena skizofrenia cenderung merupakan gangguan yang heterogen,
terdapat
kemungkinan
bahwa
abnormalitas
pada
neurotransmitter yang berbeda dapat menimbulkan sindrom perilaku yang sama. Sebagai contoh,zat halusinogenik yang memengaruhi serotonin, seperti asam lisergat dietilamid dan zat yang memengaruhi dopamine dalam dosis tinggi, seperti amfetamin, dapat menyebabkan gejala psikotik yang sulit dibedakan dari skizofrenia.
ᶾ
'
D. Gejala dan Gambaran Klinis Si!ofrenia
anda dan Aejala 5ramorbid alam rumusan teoritis mengenai perjalanan skizofrenia, tanda dan gejala pra morbid muncul sebelum fase prodomal penyakit. 5erbedaannya menyiratkan bahwa tanda dan gejala pramorbid telah ada sebelum proses penyakit muncul dan bahwa tanda dan gejala prodromal merupakan bagian gangguan yang sedang berkembang. 5ada riwayat pramorbid s kizofrenia yang tipikal namun bukan tanpa pengecualian, pasien telah memiliki kepribadian schizoid atau skizotipal yang ditandai dengan sifat pendiam, pasif dan introvert, sebagai anak yang hanya memiliki beberapa teman. /emaja praskizofrenik mungkin tidak memiliki teman dekat dan pacar serta menghindari olahraga kelompok. "ereka mungkin menikmati menonton film dan televisi atau mendengar.ᶾ 5ada tahun 'B, .>. !row mengajukan klasifikasi pasien skizofrenia kedalam tipe # dan ##, berdasarkan ada atau tidaknya gejala postif (atau produktif) dan negatif (atau defisit). Aejala positif adalah tanda yang biasanya pada orang kebanyakan tidak ada, namun pada pasien Skizofrenia justru muncul. Aejala positif mencakup waham dan halusinasi.ᶾ Aejala negatif adalah menurunnya atau tidak adanya perilaku tertentu, seperti afek yang mendatar dan menumpul, miskin bicara (alogia) atau isi bicara, bloking, kurang merawat diri, kurang motivasi, anhedonia, dan penarikan diri secara sosial. 5ada pasein tipe # cenderung memiliki sebagian besar gejala positif, struktur otak normal pada ! scan, dan respon relatif baik pada pengobatan.5asien tipe ## cenderung mengalami sebagian besar gejala negatif , abnormalitas struktur otak pada ! scandan respon buruk terhadap terapi.ᶾ
E. Pedoman Diagnosti "nt" Si!ofrenia
'
"enurut 55A> ###, yang merupakan pedoman diagnostik untuk skizofreniaC yaitu ? •
+arus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas) ? a. - Dhough echoE F isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda9 atau - Dhough insertion or withdrawalE F isi pikiran yang asing dari luar masuk kedalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal)9 dan - Dhough broadcastingE F isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya9 b. - Delusion of controlE F waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar9 atau - Delusion of influenceE F waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar9 atau - Delusion of passivityE F waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar9 (tentang DdirinyaE F secara jelas merujuk ke pergerakan tubuh=anggota -
gerak atau ke pikiran, tindakan, atau penginderaan khusus)9 Delusional perceptionE F pengalaman inderawi yang tak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat9
c. +alusinasi audiotorik - Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau - "endiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara), atau - >enis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh d. Gaham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan
'
di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain). •
&tau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas? e. +alusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja, apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai ole hide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus9 f. &rus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation), yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme9 g. 5erilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (eH-citement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau felHibilitas cerea, negativism, mutisme, dan stupor9 h. Aejala-gejala DnegatifE, seperti sikap sangat apatis, biacar yang jarang, dan respons emosinal yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial9 tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak
•
disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika9 &danya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik
•
prodomal)9 +arus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall Iuality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minta, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (selfabsorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial.
#$%.$ Si!ofrenia Katatoni
"enurut 5edoman iagnostik 55A> 1 ### kriteria skizofrenia katatonik yaitu? C
'
-
"emenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinisnya ? a. Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)9 b. Aaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan, yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal) c. "enampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh) d. *egativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan, atau pergerakan kearah yang berlawanan. e. /igiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya) f. 3leksibilitas cerea= DwaHy fleHibilityE (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar)9 dan g. Aejala-gejala lain seperti Dcommand automatismE (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah), dan pengulangan kata-kata serta kalimat-
-
kalimat. 5ada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik, diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai
-
diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain. 5enting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostik untuk skizofrenia. Aejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak, gangguan metabolik, atau alkohol dan obat-obatan, serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif.(')
Penegaan Diagnosis Katatoni Berdasaran DSM & '
:atatonia bisa timbul didalam konteks beberapa gangguan, termasuk perkembangan saraf, psikotik, bipolar, gangguan depresi dan gangguan kondisi medis lainnya (!ontoh? defisiensi folat serebral, autoimun yang langka dan gangguan paraneoplastik). "engenali gejala katatonia?
'
a). :atatonia bergabung dengan gangguan mental lainnya (i.e. perkembangan saraf, gangguan psikotik, gangguan bipolar, gangguan depresi dan gangguan mental lainnya). b). Aangguan katatonia karena kondisi medis lainnya c). :atatonia tidak terklarifikasikan
:atatonia bergabung dengan Aangguan "ental (:atatonia Specifier) &. Aambaran klinik didominasi <=lebih yang diikuti dengan gejala ? '. Stupor :atalepsi 2. 3leksibilitas lilin <. "utisme *egativisme 5osturing %. "annerisme &gitasi, tidak berhubungan dengan stimuli eksternal. 0. Arimacing . cholalia 7. chopraHia Aambaran iagnostik :atatonia yang terasosiasi dengan gangguan mental lain, bisa memenuhi
kriteria
jika
bertemu
dengan
beberapa
gangguan
sepertiperkembangan saraf, psikotik, bipolar, deppresif atau gangguan mental lainnya. :atatonia yang tergabung dengan gangguan mental lain dikatakan sesuai jika gambaran klinis tertandai dengan gangguan psikomotor paling kurang < dari '2 gambaran diagnostikseperti yang tercantumkan. :atatonia bisa
juga akibat efek samping dari medis. :arena
komplikasi yang serius, setiap peringatan atu tanda, ada kemungkinan bahwa katatonia disebabkan oleh sindrom neuroleptic maligna. Aanggguan :atatonia karena :ondisi "edis Jainnya. :riteria iagnostik &. Aambaran klinik terdiri dari < atau lebih yang diikuti dengan gejala? '. Stupor 2. :atalepsi <. 3leksibilitas Jilin %. "utisme 0. *egativisme . 5osturing 7. "annerisme
'
B. Stereotypy . &gitasi '. Arimacing ''. kolalia '2. kopraksia 4. &da bukti dari sejarah, pemeriksaan fisik, atau ditemukan hasil laboratorium bahwa gangguan adalah konsekuensi patofisiologi langsung kondisi medis. !. Aangguan ini tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mental lain (episode manik) . Aangguan tidak terjadi secara eksklusif . Aangguan yang disebabkan dengan klinisnya distress atau kerusakan di lingkungan sosial, lingkungan kerja atau area lain dengan fungsi penting.
#.
Diagnosis Banding '. Aangguan 5sikotik Sekunder Serangkaian besar kondisi medis nonpsikiatrik serta berbagai zat
dapat menginduksi gejala psikosis dan katatonia. iagnosis yang paling tepat untuk psikosis atau katatonia semacam itu adalah gangguan psikotik akibat kondisi medis umum, gangguan katatonik akibat kondisi medis umum, gangguan katatonik akibat kondisi medis umum atau gangguan psikotik terinduksi zat. Saat mengevaluasi pasien dengan gejala psikotik, klinisi seyogianya mengikuti pedoman umum untuk mengkaji kondisi nonpsikiatrik seperti secara agresif mencari suatu kondisi medis nonpsikitarik yang belum terdiagnosis ketika pasien menunjukkan adanya gejala yang tak lazim atau jarang maupun setiap variasi tingkat kesadaran, mencoba
memeproleh
riwayat
keluarga
yang
lenkap,
dan
mempertimbangkan kemungkinan kondisi medis nonpsikiatrik, bahkan pada pasien yang sebelumnya didiagnosis skizofrenia. ᶾ 2. 4erpura-pura ("alingering) dan gangguan 4uatan. 5ada pasien yang meniru gejala skizofrenia namun sebenarnya tidak mengidap gangguan tersbeut, berpura-pura atau gangguan buatan mungkin merupaka diagnosis yang sesuai.
ᶾ
'
<. Aangguan 5sikotik lain Aejala psikotik pada skizofrenia dapat identik dengan gangguan skizofreniform, gangguan psikotik singkat, gangguan skizoafektif, dan gangguan waham. Aangguan skizoniform berbeda dari skizofrenia berupa gejala yang berdurasi setidaknya ' bulan tapi kurang dari bulan. Aangguan psikotik singkat merupakan diagnosis yang sesuai bila gejla berlangsung setidaknya ' hari tapi kurang dari ' bulan dan bila pasien tidak kembali ke keadaan fungsi pramorbidnya dalam waktu tersebut. ᶾ %. Aangguan "ood iagnosis banding antara skizofrenia dan gangguan mood mungkin sulit dilakukan namun harus dibuat karena tersediannya pengobatan spesifik dan efektif untuk mania dan depresi.ibandingkan durasi gejala primer, gejala afektif atau mood paa skizofrenia semestinya singkat. ᶾ 0. Aangguan :epribadian ak seperti seperti skizofrenia, gangguan kepribadian memiliki gejala ringan dan riwayat terjadi seumur hidup pasien9 gangguan ini juga tidak memiliki tanggal awitan yang dapat diidentifikasi. . Skizofrenia residual Skizofrenia residual merupakan salah satu diagnosis banding dari skizofrenia katatonik. 55A> ### memberikan pedoman diagnostik untuk skizofrenia residual yakni harus memenuhi semua criteria dibawah ini yaitu? a. Aejala DnegatifE
dari skizofrenia yang menonjol, misalnya
perlambatan psikomotorik, aktivitas menurun, afek yang menumpul, misalnya perlambatan psikomotorik, aktivitas menurun, afek yang menumpul, sikap pasif dan ketiadaan yang buruk seperti dalam ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara, dan posisi tubuh, perwatan diri dan kinerja sosial yang buruk. b. Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memnuhi criteria untuk diagnosis skizofrenia c. Sedikitnya sudah melampui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negative dari skizofrenia.K
'
7. Aangguan :atatonik organik ;ntuk menegakkan diagnosis gangguan katatonik organic (3.') ini, harus mengetahui sebelumnya pedoman diagnostic untuk Aangguan mental lainnnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik (3) yaitu?C &danya penyakit, kerusakan atau disfungsi otak, atau penyakit fisik • sistemik yang diketahui berhubungan dengan salah satu sindrom •
mental yang tercantum &danya hubungan waktu (dalam beberapa minggu atau bulan) antara perkembangan penyakit yang mendasari dengan timbulnya sindrom
•
mental :esembuhan
•
dihilangkannya penyebab yang mendasarinya. idak adanya bukti yang mengarah pada penyebab alternatif dari
dari
gangguan
mental
setelah
perbaikan
atau
sindrom mental ini (seperti pengaruh yangt kuat dari riwayat kelaurga atau pengaruh stress sebagai pencetus). Sedangkan pedoman diagnostik untuk gangguan katatonik organic menurut 55A>-### sebagai berikut ?C :rteria umum tersebut diatas (3) • isertai salah satu dibawah ini? • a. Stupor (berkurang atau hilang sama sekaligerakan spontan dengan mutisme parsial atau total, negativism, dan posisi tubuh yang kaku) b. Aaduh gelisah (hipermotilitas yang kasar dengan atau tanpa kecendrungan untuk menyerang) c. :edua-duanya (silih-berganti secara cepat san tak terduga dari hipo- ke hiper aktivitas).ᶾ G. Penatalasanaan
iga pengamatan tentang skizofrenia perlu diperhatikan saat klinisi mempertimbangkan penanganan gangguan ini. ᶾ '. anpa memandang kausanya, skizofrenia terjadi pada seseorang dengan profil psikologis individu, keluarga dan sosial yang unik.
'
2. 3aktor bagaimana pasien dipengaruhi gangguan itu dan bagaimana pasien akan terbantu dengan penanganannya- +arus menentukan pendekatan penanganan. <. :ompleksitas skizofrenia biasanya membuat pendekatan terapeutik tunggal manapun tidak memadai untuk mengatasi gangguan multiaspek ini. "eski
obat
antipsikotik
tetap
merupakan
penanganan utama
skizofrenia, penelitian telah menemukan bahwa intervensi psikososial, termasuk psikoterapi, dapat mempercepat perbaikan klinis. "odalitas psikososial sebaiknya diintegrasikan secara seksama ke dalam regimen terapi obat dan sebiaknya mendukung terapi. Sebagian besar pasien skizofrenia akan lebih diuntungkan dari penggunaan kombinasi kombinasi obat antipsikotik
dan
penanganan
psikososial
disbanding
masing-masing
penanganan tersebut secara tersendiri. (. )a*at Inap /awat inap diindikasikan terutama untuk tujuan diagnostik, untuk stabilisasi pengobatan, untuk keamanan pasien karena adanya ide bunuh diri atau pembunuhan, serta untuk perilaku yang sangat kacau atau tidak pada tempatnya, termasuk ketidakmampuan mengurus kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, dan papan. ujuan dari rawat inap adalah untuk membangun hubungan yang efektif antara pasien dan sistem pendukung komunitas. /awat inap mengurangi stress pasien dan membantunya menyusun aktivitas harian. :eparahan penyakit pasien serta ketersediaan fasilitas rawat jalan menentukan lamanya rawat
inap.
5enelitian
menunjukkan bahwa
perawatan jangka pendek %- minggu sama efektifnya dengan rawat inap jangka panjang dan bahwa situasi di rumah sakit dengan pendekatan perilaku aktif memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan institusi pemeliharaan. $. +erapi Biologis. ') 3armakoterapi7 Anti psiosis
'
@bat-obatan yang digunakan untuk mengobati skizofrenia disebut antipsikotik. &ntipsikotik bekerja mengontrol halusinasi, delusi dan perubahan pola pikir yang terjadi pada skizofrenia Sindrom 5sikosis dapat terjadi pada ? - Sindrom 5sikosis 3ungsional F
Skizofrenia,
5aranoid, -
5sikosis
5sikosis
&fektif,
5sikosis Singkat dll Sindrom 5sikosis @rganik F Sindrom delirium, dementia, #ntoksikasi &lkohol dll.
@bat-obatan antipsikosis terbagi menjadi 2 kelompok utama yaitu &ntipsikosis tipikal dan &tipikal. "ekanisme kerja obat &ntipsikosis tipikal adalah memblokade dopamine pada reseptor pasca sinaptik neuron di otak, khususnya di system limbik dan sistem ekstrapiramidal (dopamine 2 receptor antagonist), sehingga efektif untuk gejala positif. Sedangkan obat antipsikosis atipikal disamping berafinitas terhadap opamine 2 /eceptor, juga terhadap Serotonin 0 +2 /eceptors (Serotonin-dopamine antagonist) sehingga efektif juga untuk gejala negatif. @bat antipsikosis tipikal golongan fenotiazin yaitu :lorpromazin (!5L), flufenazin, perfenazin, tiridazin, trifluperazin. &ntipsikosis tipikal golongan lain? klorprotiksen, droperidol, haloperidol, loksapin, molindon,
tioktisen. Sedankan antipsikosis atipikal
:lozapin, @lanzapin, /isperidon, Iuetiapin, aripriprazol, zotepin, amilsulpirid.
sulprid,
terdiri dari ziprasidon,
'
5emilihan obat antipsikosis didasarkan atas beberapa pertimbangan yaitu ? -
5ada dasarnya semua obat antipsikosis mempunyai efek primer yang sama pada dosis ekivalen. 5erbedaan terutama pada efek sekunder (efek
-
samping ? sedasi, otonomik dan ekstrapiramidal) 5emilihan jenis obat mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan
-
dan efek samping obat. 5ergantian obat disesuaikan dengan dosis ekivalen. &pabila dalam riwayat penggunaan obat antipsikosis sebelumnya,jenis obat tertentu sudah terbukti efektif dan dapat ditolerir dengan baik, efek
-
-
sampingya, dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang. &pabila gejala negatif lebih menonjol dari pada gejala postif, pilihan antipsikosis atipikal perlu dipertimbangkan. alam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan ? @nset efek primer (efek klinis) ? sekitar 2 - % minggu @nset efek sekunder (efek samping) ? sekitar 2 - jam Gaktu paruh? '2 - 2% jam (pemberian obat '-2 H perhari) osis pagi dan malam dapat berbeda untuk mengurangi dampak dari efek samping (dosis pagi kecil, dosis malam lebih besar) sehingga tidak begitu menganggu kualitas hidup pasien. b. 5sikoterapi suportif - 5sikoventilasi ? pasien dibimbing
untuk
menceritakan
segala
permasalahannya, apa yang menjadi kekhawatiran pasien kepada therapist, sehingga therapist dapat memberikan problem solving yang baik dan mengetahui antispasi pasien dari dari faktor pencetus. - 5ersuasi ? "embujuk pasien agar memastikan diri untuk selalu control dan minum obat dengan rutin. - Sugesti 9 "embangkitkan kepercayaan diri pasien bahwa dia dapat sembuh (penyakit terkontrol) - esensitisasi ? pasien dilatih bekerja dan terbiasa berada didalam lingkungan kerja untuk meningkatkan kepercayaan diri. c. Sosio terapi
'
"emberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang sekitarnya sehingga tercipta dukungan sosial dengan lingkungan yang kondusif untuk membantu proses penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan berkala. H. Prognosis
5rognosis tidak berhubungan dengan tipe apa yang dialami seseorang. 5erbedaan prognosis paling baik dilakukan dengan melihat pada prediktor prognosis spesifik di tabel berikut ?K 5rognosis 4aik 5rognosis 4uruk @mset lambat @mset muda 3aktor pencetus yang jelas idak ada faktor pencetus @mset &kut @mset tidak jelas /iwaat seksual, sosial dan pekerjaan /iwayat seksual, sosial dan pramorbid yang baik perkejaan pramorbid yang buruk Aejala gangguan mood (terutama 5erilaku menarik diri, autistic gangguan depresi)
Aejala 5ositif /iwayat keluarga gangguan mood Sistem pendukung yang baik
Aejala negatif /iwayat keluarga skizofrenia Sistem pendukung yang buruk anda dan gejala neurologis /iwayat trauma prenatal idak ada remisi dalam < tahun 4anyak relaps /iwayat penyerangan.