BAB II LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori 1. Non Directional Beacon (NDB)
NDB ( Non Directional Dire ctional Beacon) adalah salah satu alat bantu navigasi (air navigation aids) yang memancarkan informasi dalam bentuk sinyal radio ke
segala arah yang dipasang pada suatu lokasi tertentu di dalam atau di luar bandar udara sesuai fungsinya. NDB beroperasi pada frekuensi rendah (low frequency) antara 190 Khz-1750 Khz, yang memberikan informasi bimbingan penerbangan (flight
guidance
information)
untuk
pesawat
yang
sedang
melakukan
penerbangan. Blok diagram NDB sederhana berikut ini menjelaskan secara umum bagaimana NDB bekerja.
RF OSC
PA
ATU
M-S
TONE OSC
MODULATOR
KEYER
Gambar 2.1. Blok diagram Sederhana NDB.
11
Keterangan: a. RF Oscillator
: Menghasilkan frekuensi RF( carrier ).
b. Tone Oscillator
: Menghasilkan frekuensi tone(keyed) 1020 Hz yang di di dalamnya berupa informasi ident .
c. Keyer
: Berfungsi untuk mengatur lama tidaknya periode closed/open dari saklar.
d. Mark/Space Modulator : Memodulasi sinyal tone yang di dalamnya berupa pulse width modulation.
e. Power Amplifier
: Sebagai penguat akhir yang akan mencampur info dengan frekuensi RF dengan menggunakan modulasi AM.
f. Antena
: Memancarkan sinyal termodulasi yang telah dikuatkan oleh PA.
Stasiun NDB yang dipasang di bandara ataupun di tempat lain dapat berfungsi sebagai homing, holding, locator dan en-route. Didalam pelayanannya terdapat tiga jenis pelayanan yaitu low range, medium range, dan high range . Daerah pancaran (coverage) dari sinyal NDB tergantung dari keluaran power antennanya. Untuk tujuan identifikasi pemancar harus disesuaikan dengan suatu kode lokasi khusus untuk tempat itu.
12
1)
Homing
Stasiun NDB diletakan pada daerah bandar udara sehingga penerbang dapat memanfaatkannya sebagai alat bantu navigasi menuju bandar udara tersebut. Jadi fungsinya adalah untuk menunjukan pada pesawat ke arah mana checkpoint bandar udara itu berada.
2)
En-route
Disini NDB tidak dipasang pada daerah bandar udara yang dituju, melainkan pada suatu tempat atau checkpoint tertentu sepanjang jalur penerbangan (airways), misalnya pesawat akan terbang dari suatu bandar udara A menuju bandar udara B, akan tetapi karena jarak A dan B melampui jarak jangkau NDB maka mak a ada daerah kosong, sehingga perlu dipasang satu lagi NDB C diantara A dan B, sehingga tidak terdapat lagi daerah kosong. Jadi NDB jenis C inilah yang digunakan sebagai en-route untuk membantu pesawat dari A menuju B atau sebaliknya. sebalik nya. 3)
Holding
Stasiun NDB yang dipasang di luar atau di dalam lingkungan bandar udara dan digunakan untuk memandu penerbang yang sedang holding yaitu menunggu antrian dalam pendaratan yang diatur dan atas perintah pengatur lalu-lintas udara (air traffic controller ). ). 4)
Locator
Locator merupakan NDB low power yang ditempatkan diperpanjangan garis tengah landasan pacu guna membantu menunjukan arah pendaratan kepada
13
penerbang pada saat pesawat berada pada posisi pendekatan atau approach untuk melakukan pendaratan.
Tiap-tiap NDB yang diletakan dibeberapa tempat mempunyai jangkauan tertentu sesuai dengan fungsinya. Kalau dilihat dari coverage pancaran NDB tersebut maka dapat dibagi tiga macam yaitu: 1) Low Range (Low (Low Power) NDB jenis ini mempunyai coverage 50 – 100 100 NM, dengan out put power berkisar antara 50 – 50 – 100 100 Watt. 2) Medium Range (Medium Power) Power) NDB jenis ini mempunyai coverage 100 – 150 NM, dengan output power berkisar antara 500 – 500 – 1000 1000 Watt. 3) High Range (High Power) NDB jenis ini mempunyai coverage 150 – 300 300 NM, dengan output power berkisar antara 2000 – 3000 3000 Watt.
NDB Nautel Type ND-200
NDB Nautel tipe t ipe ND-200 adalah NDB jenis low range (low power). NDB jenis ini mempunyai jarak pancar (coverage) 50-100 NM dengan power keluaran berkisar antara 50-100 Watt. NDB ini memiliki range frekuensi dari 190 – 535 535
14
KHz yang dikontrol oleh crystal . Frekuensi nada keyer sebesar 1020 Hz tetapi bisa diubah menjadi 400 Hz. Keyer dapat diprogram untuk memancarkan 2 – 3 karakter sinyal identifikasi dengan durasi denyut 48 atau 64 bit. Panjang bit dapat diatur dari 100 – 150 150 milisecond (normalnya 125 milisecond). Pemancar NDB type ND-200 terdiri dari beberapa bagian, yaitu1 : 1) Regulator/Charger Terdiri dari sakelar utama pemancar, pengisi battery dan rangkaian remote monitor/status/control. Bagian ini juga menghasilkan tegangan +48 Volt (unregulated ) dan tegangan +24 Volt (regulated ). ). Di bagian penyearah tegangan (rectifier ), ), sumber tegangan AC 114 Center-Tapped disearahkan gelombang penuh oleh dua buah b uah dioda dan kemudian k emudian dihaluskan oleh Choke Filter , kemudian dihasilkan tegangan DC unregulated dengan nilai normal sekitar 50 Volt pada kondisi tegangan AC normal. Untuk menghasilkan tegangan +24 Volt digunakan rangkaian regulator tegangan yang terdiri dari transistor dan dioda zener sebesar 24,7 Volt. Terdapat pula dioda zener 28V sebagai pengaman apabila terjadi kerusakan pada rangkaian regulator tegangan. Pemonitor kondisi sumber tegangan AC diambil langsung dari gulungan tambahan pada transformator dengan tegangan antara 0,5 – 5,0 5,0 Volt pada beban sebesar 600 Ohm. Rangkaian pengisi baterai mengambil tegangan langsung dari penyearahan gelombang penuh sebelum melewati choke filter dengan maksud untuk mendapatkan tegangan DC maksimum. Battery switch digunakan untuk change-over sumber tegangan apabila sumber tegangan AC tidak ada. 1
Nautel, Manual Book 50 Watt Radiobeacon Transmitter ND200 , Section 2 Technical Description
15
2) Exciter Bagian exciter terdiri dari keseluruhan rangkaian RF, rangkaian audio/keying yang menggerakkan RF dan regulator tegangan +12 Volt. Regulator
transistor digunakan untuk menghasilkan tegangan +12 Volt sebagai sumber tegangan seluruh komponen digital pada exciter . Sedangkan bagian yang lain menggunakan sumber tegangan +24 Volt (regulated ) dari voltage regulator. Osilator RF menggunakan osilator jenis kristal agar frekuensi yang dihasilkan lebih stabil. Osilator ini menghasilkan frekuensi yang besarnya 10 kali frekuensi kerja NDB dengan menggunakan IC pembagi 10. RF filter digunakan untuk membuang frekuensi harmonik yang tidak diinginkan pada sinyal pembawa akhir. Osilator nada untuk identifikasi menghasilkan frekuensi sebesar 1020 Hz. Keluaran dari nada ini dikontrol oleh bagian keyer . Bagian keyer menghasilkan kode morse sebagai identifikasi dengan pemrograman tertentu. Dapat dihasilkan kode identifikasi sebanyak 2 – 3 karakter sesuai kebutuhan. Sedangkan bagian voice digunakan saat dibutuhkan saja. Rangkaian voice terdiri dari voice compressor , voice amplifier dan voice filter .
3) Switched Regulator Driver Bagian ini merupakan pengaman untuk modul power amplifier apabila terjadi kondisi mark yang terus-menerus yang diakibatkan oleh kerusakan pada rangkaian. Apabila hal ini terjadi, sinyal RF tidak akan keluar sampai pemancar direset dengan mematikan NDB dan kemudian dihidupkan lagi. 4) Power Amplifier Module
16
Bagian ini merupakan penguat akhir sinyal sebelum dipancarkan ke udara. Power yang dapat dihasilkan antara 50 – 100 Watt terdapat pada gulungan sekunder
transformator
T2.
Menggunakan
sumber
tegangan
+48
Volt
(unregulated ). 5) Harmonic Filter Sinyal RF dari power amplifier dilewatkan melalui harmonic filter untuk membuang komponen harmonik yang mungkin terjadi. 6) RF Probe RF probe difungsikan untuk mencuplik parameter yang terdapat pada sinyal RF yang akan dipancarkan. Parameter tersebut yaitu forward power , reflected power , tegangan RF dan arus RF. Parameter ini kemudian diberikan ke
monitor sebagai switching dan pengukuran. Parameter ini dapat dilihat pada panel monitor. Menggunakan sumber tegagan +24 Volt (regulated ). 7) Monitor Bagian monitor ini terdiri dari bagian pembanding modulasi dan threshold , pembanding threshold pembawa, normal shutdown control , special shutdown control dan modulation level detector , menggunakan sumber tegangan +24 Volt
(regulated ).
2. Software National Instrument Multisim 10
Multisim adalah program simulasi yang digunakan untuk melakukan
17
simulasi cara kerja sebuah rangkaian elektronika. Program multisim pertama kali dibuat oleh perusahaan yang bernama Electronics Workbench yang merupakan bagian dari perusahaan National Instruments dan pertama kali dikenalkan dengan nama Electronics Instruments yang pada saat itu ditujukan sebagai alat bantu pengajaran didalam bidang elektronika. Untuk dapat menjalankan program multisim 10 pada komputer anda dibutuhkan spesifikasi hardware sebagai berikut:
Kapasitas hard disk yang dibutuhkan sebesar 50 MB.
Operasi sistem seperti Windows 98/NT 4/2000/XP
Pentium II+
Memory minimal 64 MB RAM (direkomendasikan menggunakan 128 MB)
CD-ROM drive
Resolusi layer 800 x 600
Dibawah ini merupakan gambar workspace pada Multisim:
Gambar 2.2. Workspace 18
Tampilan diatas adalah tampilan workspace dari Multisim, denga bagian bagian antara lain : a. Standar Toolbar
Tabel 2.1. Standar Toolbar Simbol
Nama New button
Fungsi Digunakan untuk lembaran kerja baru
Open button
Digunakan untuk membuka file yang sudah ada
Save button
Digunakan untuk menyimpan lembaran kerja yang sedang aktif
Cut button
Digunakan untuk menghapus komponen yang diseleksi kemudian ditaruh ditempat lain dalam lembaran kerja Digunakan untuk memperbanyak komponen yang diseleksi kemudian ditaruh ditempat lain dalam lembaran kerja Digunakan untuk menyisipkan komponen/tulisan ke tempat kursor yang telah ditentukan Digunakan untuk mencetak lembaran kerja yang sedang aktif
Copy button
Paste button
Print button
membuka
Increase zoom button
Digunakan tampilan
untuk
memperbesar
Decrease zoom button
Digunakan tampilan
untuk
memperkecil
Zoom 100% button
Digunakan untuk memperlihatkan ukuran layar yang sebenarnya
19
Fit to Page button
Digunakan untuk menyesuaikan lembaran kerja dengan ukuran layar yang digunakan
Toggle Project Bar Button
Digunakan untuk mengganti proyek yang sedang dikerjakan
Toggle spread sheet view Digunakan untuk mengganti lembar button kerja yang sedang aktif dengan lembar kerja yang lain. DataBase button
management Digunakan untuk memperkenalkan box dialog database management
Create component button
Digunakan untuk menjalankan create component wizard
Run/stop simulation button
Digunakan untuk menjalankan atau menghentikan simulasi rangkaian pada lembar kerja yang sedang aktif
Show grapher button
Digunakan untuk menampilkan grafik
Show grapher button
Digunakan untuk menampilkan daftar jenis analisa rangkaian yang tersedia
Postprocessor button
Digunakan untuk menampilkan kotak dialog tentang Postprocessor
Electrical Rules Checking Digunakan untuk menentukan aturan button aturan pengkabelan yang digunakan didalam sebuah rangkaian Back Annotate button
Digunakan untuk kembali ke langkah sebelumnya
Forward Annotate button
Digunakan untuk langkah selanjutnya
20
In use list
Digunakan untuk menampilkan daftar komponent rangkaian yang sedang digunakan
Help button
Digunakan untuk menampilkan menu Help
21
b. Komponen Toolbar
Gambar 2.3. Component Toolbar Adapun kontrol – kontrol yang ada pada
Component toolbar
fungsinya diuraikan sebagai berikut : 1) Place source Place source ini digunakan untuk memilih sumber komponent.
2) Place Basic Place basic digunakan untuk memilih komponent dasar.
3) Place Diode Place Diode digunakan untuk memilih komponent diode.
4) Place Transistor Place Transistor digunakan untuk memilih komponen transistor.
22
dan
5) Place Analog Place Analog digunakan untuk memilih komponen analog.
6) Place TTL Place TTL digunakan untuk memilih komponen TTL (transistor-transistor logic).
7) Place CMOS Place CMOS digunakan untuk memilih komponen CMOS.
8) Place Misc Digital Place Misc Digital digunakan untuk memilih komponen Miscellaneous
Digital. 9) Place Mixed Place Mixed digunakan untuk memilih komponen campuran.
10) Place Indicator Place Indicator digunakan untuk memilih komponen indikator.
11) Place Power Component 12) Place Miscellaneous Place Miscellaneous digunakan untuk memilih komponen miscellaneous.
13) Place Advanced Peripherals 14) Place RF Place RF digunakan untuk memilih komponen RF.
15) Place Electromechanical Place
Electromechanical
digunakan
electromechanical .
16) Place MCU Modul
23
untuk
memilih
komponen
17) Place Hierarchical Block Place Hierarchical Block digunakan untuk membuka file untuk disatukan
kedalam blok – blok secara hierarki. 18) Place Bus Place Bus digunakan untuk meletakkan jalur pada lembar kerja.
c. Instrument Toolbar
Instrument Multisim adalah simulasi berbasis instrumen yang bawaan di
lingkungan Multisim. Kita dapat mengelompokkan instrument – instrument tersebut ke dalam enam kategori untuk lebih mudahnya : 1) AC dan DC Instrument Tabel 2.2 AC dan DC Instrument No 1.
Name Function Generator
Function Icon Sine, triangular, and square wave Frequency Duty cycle Amplitude Offset
2.
Multimeter
AC and DC Current Voltage Resistance Decibel
24
Simbol
Panel
loss
3.
2-Channel Oscilloscope
4.
4-Channel Oscilloscope
5.
Wattmeter
6.
IV Analyzer
7.
Frequency Counter
Up to 2 channels Y and X scaling Y offset Trigger Cursor Up to 4 channels Y and X scaling Y offset Trigger Cursor Power measurem ent Power factor Diodes PNP BJT NPN BJT PMOS NMOS Frequency Period Pulse Rise/fall time AC or DC coupling Trigger
25
8.
Bode Plotter
9.
Distortion Analyzer
Frequency response Gain and phase shift Up to 10 GHz Intermodu lation distortion Total harmonic distortion
2) Digital dan Logic Instrument Tabel 2.3. Digital dan Logic Instrument No
Name
1.
Logic Analyzer
Function
2.
Logic Converter
Icon
16 channels Cursor Data history Trigger Internal/exter nal clock Digital circuit to truth table and Boolean expression Truth table to digital circuit Boolean expression to
26
Simbol
Panel
digital circuit 3.
Word Generator
Cycle, burst, and step updates Hex, DEC, Boolean, and ASCII data view Timing Trigger
3) RF Instrument Tabel 2.4. RF Instrument No 1.
Name Function Spectrum Amplitude Analyzer versus frequency Signal components (power and frequency) Zero, full, and custom span
Icon
2.
Network Analyzer
Digital circuit to truth table and Boolean expression Truth table to digital circuit Boolean expression to digital circuit
27
Simbol
Panel
4) Simulated Vendor Instrument Tabel 2.5. Simulated Vendor Instrument No 1.
2.
Name Agilent Waveform Generator
Agilent DMM
Function Type: 33120A Reflects the behavior of the real instrument s
3.
Agilent Oscilloscope
4.
Tektronix Oscilloscope
Type: 34401A Reflects the behavior of the real instrument s Type: 54622 Reflects the behavior of the real instrument s Type: TDS 2024 Reflects the behavior of the real
28
Icon
Simbol
Panel
instrument s
5) Measurement Probe Tabel 2.6 Measurement Probe No
Name
1.
Static Measur ement Probe
Function
2.
Current Probe
Icon
Simb ol
Panel
Current, voltages, and frequency Referenced to circuit GND or any other probe Fixed to a net or at mouse cursor Triggers events Choose from: From dynamic o probe setting AC voltage o AC current o Instantaneous o voltage Voltage with o reference to probe Emulates the behavior of industrial clamp-on current probes Various voltage to current ratios
Use standard simulated instruments to display data
29
Oscillosc ope Multimet er And so
on
6) LabVIEW vis Tabel 2.7. LabVIEW vis No 1.
Name LabVIEW Micropho ne
Function Interface with your PCs sound devices Recording length Sample rate
Icon
2.
LabVIEW Speaker
3.
LabVIEW Signal Analyzer
4.
LabVIEW Signal Generator
Interface with your PCs sound devices Update rate Time domain signal Auto power spectrum Running average Sine, triangular, square,
30
Simbol
Panel
5.
LabVIEW Streaming Signal Generator
6.
LabVIEW BJT Analyzer
7.
LabVIEW Impedance Meter
and sawtooth Frequency Duty cycle Amplitude Offset Phase Sine, triangular, square, and sawtooth Frequency Duty cycle Amplitude Offset Phase Sampling rate Currentvoltage characteris tics of PNP or NPN BJT Device type V_CE sweep I_B sweep Frequency sweep, frequency, impedance Number of points
31
Scale type
d. Membuat Lembar Kerja (Workspace)
Untuk membuat lembar kerja baru pada Multisim dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: o
Ketika Multisim pertama kali dijalankan maka Multisim akan langsung membuka lembar kerja yang baru.
o
Menggunakan tombol New yang terdapat pada tampilan workspace multisim.
e. Penggunaan Komponen
Komponen elektronika yang dibutuhkan untuk melakukan simulasi rangkaian elektronika telah disediakan pada library yang terdapat pada Multisim. Komponen yang disediakan oleh Multisim terdapat dua jenis yaitu: o
Komponen yang bersifat virtual Komponen virtual yang disediakan oleh multisim ini mempunyai nilai yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dan dianggap mempunyai nilai yang ideal.
o
Komponen yang bersifat real Komponen real yang disediakan oleh multisim ini mempunyai nilai yang tidak dapat diubah dan memiliki sifat praktis seperti yang dimiliki oleh komponen elektronika yang digunakan pada dunia nyata.
Komponen yang akan digunakan untuk membentuk rangkaian telah
32
digabung kedalam satu grup. Grup komponen tersebut dapat dilihat pada component toolbar seperti yang tertera pada tabel diatas.
Cara penggunaan komponen pada Multisim dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya: o
Buka folder View pada Menubar kemudian klik component toolbar sampai dengan pada lembaran kerja multisim terdapat menu component toolbar atau tekan Ctrl + w pada keyboard .
o
Letakkan kursor ke component toolbar kemudian klik open kemudian pilih Group open . Setiap grup terdiri dari beberapa komponen yang sejenis yang
telah digabungkan. Di bawah ini merupakan tampilan dari komponen toolbar :
Gambar 2.4.Toolbar Komponen
f. Meletakkan Komponen
Pada bagian ini akan dibahas mengenai bagaimana meletakkan komponen dengan menggunakan Component toolbar . 1) DC_POWER a) Klik source button pada component toolbar . Kemudian akan tampil Select a Component kemudian akan terlihat bahwa daftar komponen yang telah
digabung menjadi satu. b) Pilih group sources dengan family POWER_SOURCES dan akan terlihat
33
daftar komponen yang tersedia seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.5. Gambar Daftar Komponen c) Pilih DC Power dari daftar diatas kemudian klik OK. Kursor akan membawa bagian tersebut untuk diletakkan pada lembar kerja. Seperti yang tertera pada gambar dibawah ini: Tampilan gambar disamping menunjukkan komponen akan diletakkan sesuai dengan tempat yang kita inginkan
d) Kemudian pindahkan komponen sumber tegangan ke tempat yang ingin diletakan pada lembar kerja. Agar lebih tepat disarankan menggunakan bantuan page border , grid dan ruler bars sebagai pemandu yang dapat di atur di menubar pilih view kemudian klik show grid , show borders, dan show ruler bars. Gambar dibawah ini merupakan gambar peletakkan komponen
pada lembar kerja multisim :
34
Gambar 2.6 Peletakan Komponen pada workspace e) Untuk mengubah nilai komponen DC_POWER dapat dilakukan dengan klik ganda pada komponen tersebut sampai muncul kotak dialog .
Gambar 2.7. Kotak Dialog DC Power Supply o
Untuk mengubah nilai DC_POWER dapat dilakukan dengan mengubah nilai yang terdapat pada kotak Voltage (V) misalkan dari tegangan 12 V ingin diganti menjadi tegangan 5 V. Tetapi yang perlu diingat pergantian nilai tersebut hanya berlaku untuk komponen yang bersifat virtual.
o
Untuk menggunakan komponen virtual dapat dilakukan dengan cara 35
masuk ke group Basic kemudian pilih Family BASIC_VIRTUAL. Semua komponen yang terdapat di grup tersebut sifatnya virtual dan dapat diubah sesuai dengan yang dibutuhkan untuk simulasi.
2) Resistor a) Untuk meletakkan komponen resistor dapat dilakukan dengan cara klik Basic button pada Component toolbar . Kemudian pada tampilan pilih Select a Component yang akan menampilkan daftar grup komponen.
b) Pilih Resistor family yang akan menampilkan daftar nilai resistor yang tersedia pada database Multisim. c) Pilih nilai resistor yang diinginkan seperti yang tertera pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.8. Daftar Komponen d) Kemudian klik Ok maka pada tampilan lembar kerja Multisim akan terlihat gambar resistor yang akan mengikuti arah gerak kursor.
36
e) Letakkan resistor tersebut ke layar kerja Multisim sesuai dengan tempat yang diinginkan seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.9. Peletakan Komponen Resistor pada workspace f) Untuk mengubah arah letak posisi resistor dapat dilakukan dengan cara klik kanan pada resistor tersebut kemudian pilih menu 90 Counter CW seperti yang terlihat pada gambar diatas. g) Untuk menghilangkan teks, ataupun mengubah nilai yang ada dapat dilakukan dengan cara klik ganda pada komponen resistor tersebut kemudian akan tampil kotak dialog seperti yang tertera pada gambar dibawah ini:
37
Gambar 2.10. Kotak Dialog Resistor
h) Jika ingin menghilangkan teks, klik display pada gambar diatas kemudian hilangkan check box pada Use Schematic Global setting . Maka akan kluar tampilan seperti dibawah :
Gambar 2.11. Kotak Dialog Resistor
38
i) Kemudian hilangkan semua tanda check pada check box lalu klik ok. Maka tempilan dari komponen resistor tidak memiliki atribut apapun.
3. Visual Basic 6.0
Visual Basic adalah salah satu program yang dikeluarkan oleh perusahaan Microsoft, digunakan sebagai bahasa pemograman. Visual Basic merupakan
bahasa pemograman yang berbentuk orientasi objek untuk membangun aplikasi dalam
lingkungan
windows.
Dalam
merancang
aplikasi
Visual
Basic
menggunakan pendekatan visual bagi para programmer dalam bentuk form, sedangkan untuk kodingnya digunakan bahasa basic, yang cenderung mudah dipelajari. Selain sebagai bahasa pemogram Bisual Basic juga disebut sebagai sarana untuk menghasilkan pogram aplikasi berbasis windows. Salah satu kemudahan visual basic adalah tidak memerlukan
bahasa program khusus untuk
menampilkan jendela lainnya, misalnya untuk mengatur besarnya jendela (windows). Cara penggunaanya berbasis visual seperti aplikasi windows lainnya,
misalnya untuk mengatur besarnya jendela, cukup dengan menggeser objek yang tersedia dengan mouse sehingga diperoleh ukuran yang dikehendaki. Sehingga sangat mudah untuk menciptakan aplikasi dengan menggunakan Visual Basic, karena kegiatan pemrograman difokuskan pada penyelesaian masalah utama, bukan pada pembuatan antar mukanya.
39
a. Tampilan Dasar Visual Basic 6.0
Seperti telah diketahui bahwa Visual Basic 6.0 berjalan pada sistem operasi Windows, tentu sebelum memulai mengoperasikan program tersebut, harus mengaktifkan Windows terlebih dahulu. Pada desktop klik tombol Start lalu cari icon Microsoft Visual Basic 6.0. Setelah mengaktifkan program Visual Basic 6.0, maka akan muncul suatu jendela untuk memilih tempat menghasilkan program aplikasi yang akan ditampilkan. Disini dapat dipilih project , membuat yang baru dengan memilih new, atau memilih file yang sudah ada dengan akhiran *.vbp dengan memilih existing dan memilih recent untuk membuka file yang terakhir dibuka.
Gambar 2.12. IDE New Project IDE (Intregrated Development and Environment) pada Visual Basic memungkinkan pembuat program untuk dapat mengembangkan aplikasinya. Disini pembuat program dapat membuat user interface, melakukan coding, testing, debugging , serta mengkompilasi program menjadi executable. Tampilan
IDE Visual Basic berupa jendela-jendela, tapi saat Visual Basic dibuka hanya 40
beberapa jendela saja yang tampil. Menu view digunakan untuk menampilkan jendela yang lainnya
Gambar 2.13. IDE Visual Basic Tampilan IDE ( Intregrated Development Enviroment ) Microsoft Visual Basic 6.0 tampak seperti gambar di atas dengan bagian-bagian antara lain :
1) Baris Judul (Title Bar) Baris Judul adalah judul dari program visual basic 6.0, yang terletak pada jendela program bagian paling atas. Title bar menampilkan judul dan nama jendela serta digunakan untuk memindahkan posisi dan mengubah ukuran jendela, keluar dari program dan lain-lain.
Gambar 2.14. Title Bar (baris judul)
41
2) Baris Menu (Menu Bar) Baris menu terletak paling atas pada IDE. Menu merupakan kumpulan perintah-perintah yang dikelompokan dalam kriteria operasi yang dihasilkan.
Gambar 2.15. Baris Menu 3) Toolbar Kehadiran tombol-tombol speed pada Toolbar akan mempercepat akses perintah (yang bisa jadi tersembunyi di dalam tingkat-tingkat hierarki). Sebab tombol speed berfungsi sama dengan perintah yang tersedia (dan tersembunyi) di dalam menu
Gambar 2.16. Toolbar Untuk
mengetahui nama tombol yang sebenarnya suatu perintah,
cukup dengan meletakan pointer pada tombol yang bersangkutan selama beberapa saat. 4) Toolbox Toolbox adalah tempat penyimpanan kontrol yang akan kita gunakan
42
pada program yang dipasangkan pada Form Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan 21 kontrol, masing-masing anda bisa menyimak pada tabel di bawah ini.
Gambar 2.17. Toolbox (Sumber : Tip & Trik Pemograman Visual Basic 6.0 hal.3) Adapun control -kontrol yang ada pada Toolbox dan fungsinya diuraikan sebagai berikut : a). Pointer Bukan merupakan kontrol, digunakan untuk memilih kontrol yang sudah ada pada Form b). Picture box. Adalah control yang digunakan untuk menampilkan image dengan Format file gambar. c). Label
43
Adalah control yang digunakan untuk menampilkan teks yang tidak dapat diperbaiki oleh pemakai. d). Text box Kontrol yang mengandung string yang dapat diperbaiki oleh pemakai (dapat diedit ) e). Frame Adalah control yang digunakan sebagai container bagi control lain, atau sama dengan fungsi bingkai. f). Command Button Adalah control yang digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu ketika pemakai melakukan klik padanya. g). Check Box Adalah digunakan untuk pilihan yang isinya bernilai yes/no atau true/false. h). Option Button Digunakan apabila programmer akan memberikan pilihan, yang hanya akan dipilih salah satu. i). List box Sejumlah item dan user dapat memilih salah satu dari item tersebut. j). Combo box Merupakan kombinasi dari text box dan suatu list box dimana pemasukan data dapat dilakukan dengan pengetikan maupun pemilihan. k). Hscroll Bar Untuk penggulungan dengan jangkah lebar dengan indikasi posisi pemilihan
44
dalam posisi Horisontal. l). Vscroll Bar Untuk penggulungan dengan jangkah lebar dengan indikasi posisi pemilihan dalam posisi vertical. m). Timer Untuk penghitung waktu event dalam interval yang ditentukan. n). Drive list Box Untuk menampilkan disk drive yang dimiliki komputer. o). Dirlist Box Untuk menampilkan direktori dan path. p). Filelist Box Untuk menmpilkan sebuah daftar file. q). Shape Untuk memasang kontrol yang mampu menghasilkan sarana agar pemakai bisa menggambar berbagai bentuk seperti oval, lingkaran dan lain-lain. r). Line Untuk menggambar garis dangan berbagai variasinya. s). Image Untuk menampilkan gambar bitmap, icon, ataupun metafile pada Form, kontrol Picture Box menyediakan lebih banyak fasilitas dibanding kontrol ini. t). Data Menyediakan sarana akses data dalam sebuah data base. u). OLE
45
Untuk menghasilkan proses link dan embed obyek antar aplikasi.
5) Project Explorer Project Explorer adalah tempat untuk melihat daftar dari form dan
module yang digunakan dalam proyek serta kita dapat memilih form yang akan dipakai, seperti pada gambar.
Gambar 2.18. Project Explorer
6) Properties Window Properties window adalah tempat untuk property dari setiap objek
kontrol. Dengan properties window, kita dapat mengubah property yang nantinya akan dipakai sebagai default dari objek kontrol pada waktu pertama kali program dieksekusi, seperti pada gambar.
Gambar 2.19. Properties Window
46
7) Form Layout Window Form layout window berfungsi untuk melihat posisi form pada layer
monitor pada waktu program dieksekusi. Untuk menggeser posisi form, kita klik dan geser posisi form pada form layout window sesuai dengan posisi yang kita ingin pada layer monitor, seperti pada gambar.
Gambar 2.20 Form Layout Window 8) Form Window Form Window, merupakan daerah kerja utama. Di tempat inilah dibuat
aplikasi visual basic dengan meletakkan berbagai macam objek interaktif, yang ukurannya dapat diubah-ubah disesuaikan dengan kebutuhan pembuat program. Untuk mengaktifkan Form, ada beberapa cara yaitu :
Klik tombol view objek pada Window.
Dari menu view klik perintah objek
Tekan tombol Shift +F7 pada keyboard
47
Gambar 2.21. Form window 9) Code Window Window Code adalah Window tempat kita menuliskan program. Jika
kita melakukan klik ganda pada sebuah obyek yang berupa kontrol atau Form maka Window Code ini akan langsung aktif dan membawa kita ke
tempat penulisan program yang terkait dengan obyek tersebut. Tempat penulisan berada di antara kata Private Sub dan End Sub.
Gambar 2.22. Code Window
48
b.
Bahasa Pemrograman Visual Basic
Bahasa dasar Visual Basic adalah dialek BASIC ( Beginner All Purpose Simbolic Interchange Code). Sebaris kode pada visual basic disebut dengan istilah
pernyataan
program
( Program
Statement ).
Pernyataan
program
adalah
serangkaian kombinasi kata kunci, properti, fungsi, operator, dan simbol-simbol pada Visual Basic yang semuanya membentuk sebuah instruksi yang valid yang dikenali compiler Visual Basic. Aturan pembuatan program yang harus digunakan disebut dengan istilah sintaks (Syntax). 1)
Variabel
Dalam melakukan pemrograman kita akan selalu memerlukan tempat penyimpanan data, misalnya untuk menampung data hasil perhitungan, menampung
hasil
data
pembacaan
register,
atau
lainnya.
Tempat
penyimpanan itu merupakan pointer yang menunjuk pada alamat memori fisik tertentu pada komputer. a)
Tipe Data dan Deklarasi Variabel
Seperti pada bahasa pemrograman lainnya, dalam penggunaan variabel harus mempunyai nama dan tipe data tertentu. Nama variabel menunjuk pada suatu tempat dalam memori komputer, sedangkan tipe data mengontrol besarnya memori yang disediakan untuk variabel tersebut. Pada tabel di bawah menunjukkan tipe data pada visual basic beserta ukuran byte dan range tipe data tersebut.
49
Tabel 2.8. Tipe Variabel pada Visual Basic
Jumlah Byte
Tipe Data
Jangkauan
Byte
1 byte
0 sampai dengan 255
Boolean
2 byte
true atau false
Integer
2 byte
-32768 s/d 32767
Long
4 byte
-2.147.483.648 s/d 2.147.483.647
Single
4 byte
-3.402.823E38 s/d -1.401298E45 (-) 1.401298E45 s/d 3.402.823E38 (+)
Double
8 byte
-1.79769313486232E308 s/d 4.94065645841247E324
Desimal
14 byte
Date
8 byte
1 januari 100 s/d 31 Desember 9999
Objek
4 byte
Mengacu pada object tertentu
String(Var)
10 byte
0 sampai lebih kurang 2 milyar
String(Fix)
Jml String
Varian(Num
16 byte
Sembarang angka sampai jangkauan double
Varian(Char
22 byte
Sama dengan jangkauan variable string
(+/-)79.228.162.514.264.337.593.543.950.335
1 sampai dengan lebih kurang 65.400
Selain tipe data di atas, programer dapat membuat tipe data baru dengan mengambil salah satu atau beberapa tipe standar yang telah
50
tersedia. Sarana ini sangat bermanfaat apabila programer menangani sekelompok data yang menyatu, tetapi terbagi ke dalam beberapa kategori data yang berbeda. Kita dapat membuat tipe data buatan menggunakan pernyataan „ Type‟. Sintaksnya adalah sebagai berikut: Type NamaTipe
NamaVariabel as Tipe Variabel End Type
Deklarasi variabel pada suatu form standard , atau class module dari suatu prosedur membuat variabel tersebut berlaku untuk semua prosedur dalam modul tersebut. Sedangkan deklarasi variabel dengan menggunakan keywords Public membuatnya berlaku pada keseluruhan program aplikasi.
Deklarasi suatu variabel lokal dengan menggunakan keyword static akan menyimpan nialinya ketika suatu prosedur berakhir. Ada dua cara untuk mendeklarasikan sebuah variabel yaitu Deklarasi Explicit dan Deklarasi Implisit . Deklarasi explicit menggunakan pernyataan “DIM“ diikuti dengan nama dan tipe datanya. Cara ini juga dapat mencegah kesalahan pengetikan nama variabel dan Visual Basic akan memberikan peringatan
jika menemukan nama yang tidak
dideklarasikan terlebih dahulu sebagai suatu variabel. Pernyataan Option Explicit hanya bekerja permodul, sehingga harus diletakkan pada bagian
deklarasi pada setiap form dan class module. Sedangkan deklarasi implisit
51
menggunakan simbol di belakang nama variabel yang mempresentasikan tipe data. Berikut ini adalah contoh pendeklarasian Variabel Explicit : Dim Nama As String Dim Nama As Interger
Tabel 2.9 Deklarasi Implisit
Tipe Data Simbol Karakter
Contoh Pemakaian
Interger
%
Angka%=100
Long
&
Angka&=214748364
Single
!
Angka!=21474864700
Double
#
Konstanta _Pi#=3.1415926535
Currency
@
Saldo@=1000.50
String
$
Nama$=”Rachel”
b) Konstanta
Konstanta adalah sebuah variabel namun nilai yang dikandungnya tetap. Dengan konstanta, kode program yang dibuat akan lebih muda dibaca dan dapat mencegah penulisan yang salah pada kode program. Konstanta harus dideklarasikan lebih dalu menggunakan pernyataan “Const”, lalu diikuti nama konstanta dan tipe datanya. Berikut ini adalah contoh pendeklarasian konstanta. 52
Const Konstanta_Pi as Interger = 3.1415926535 Const Salam As String = “Selamat malam”
Selain konstanta yang dapat kita buat sendiri, Visual Basic telah menyediakan konstanta-konstanta siap pakai yang dalam penamaannya diawali dengan karakter “vb”, contoh vbRed yang merupakan konstanta untuk warna merah. c)
Array Dengan array kita dapat menggunakan sekumpulan variabel dengan nama tipe data yang sama. Untuk mengakses variabel tertentu dalam array tersebut programer harus menggunakan indeks. Data yang disimpan dalam sebuah array disebut elemen. Cara pendeklarasian array adalah seperti pendeklarasian variabel, hanya saja kita mengikutkan jumlah elemennya. Contoh berikut adalah cara pendeklarasian array dengan nama Buffer yang terdiri dari 2048 elemen data dengan tipe data Byte. Dim Buffer (2047) As Byte
Penggunaanya harus dengan indeks. Berikut adalah contoh mengisi elemen ke-1 dan elemen ke-2 dengan bilangan “10”. Buffer (0) = 10 Buffer (1) = 10
53
Untuk membacanya kembali harus menggunakan indeks di mana elemen tersebut disimpan. Contoh berikut adalah membaca nilai elemen ke-1 dari array Buffer . Dim Data As Byte
Data = Buffer (0) Karena itu, isi variabel data adalah “10” sesuai dengan isi elemen ke-1 dari array Buffer . d)
Konvensi Penamaan Dalam Visual Basic
Ketika menulis kode Visual Basic, kita harus mendeklarasikan banyak elemen seperti sub dan function procedure, variabels, konstanta dan lain-lain. Pendeklarasian elemen tersebut pada Visual Basic harus mengikuti petunjuk yaitu, dimulai dengan suatu huruf, tidak mengandung titik atau spesial karakter, tidak lebih dari 255 huruf, nama dari kontrol, forms, classes dan module tidak lebih dari 40 karakter dan tidak dapat
sama dengan keywords yang tercadang. Kata yang tercadang adalah kata yang digunakan Visual Basic sebagai bahasanya, seperti if , loop dan sebagainya. 2)
Kontrol Program
Dengan kontrol program, kita akan mengendalikan alur eksekusi program dan menentukan keputusan apa yang harus dikerjakan oleh program
54
pada kondisi tertentu meliputi kontrol pertimbangan kondisi dan keputusan, kontrol pengulangan serta kontrol penyaluran alternatif. a) If….Then
Dengan kontrol program ini dapat dicoba suatu kondisi tertentu dan kemudian menentukan suatu tindakan jika kondisi tersebut memenuhi syarat. Sintak penulisannya sebagai berikut: If
Then
Bisa juga, jika menggunakan multiple-line, sebagai berikut: If Then
End If
Berikut adalah contoh penggunaannya. If Angka = 0 Then
Label1.Caption = “ Ini adalah angka 0 “ End If
Pernyataan program di atas akan mendeteksi nilai dari variabel angka. Jika nilainya nol, maka properti Caption Label1 akan diisi dengan tulisan “Ini adalah angka 0”.
55
b) If….Then….Else
Pernyataan ini hampir sama dengan pernyataan If….Then, yaitu digunakan untuk mencoba suatu kondisi tertentu. Hanya saja jika suatu kondisi tidak dipenuhi, maka alur program akan mengeksekusi pernyataan yang lain. Berikut ini adalah sintak penggunaannya. If Then
ElseIf Then
Else
End If
Jika kondisi I tidak terpenuhi, Visual Basic akan mencoba kondisi II dan seterusnya sampai menemukan kondisi yang terpenuhi. Jika Visual Basic menemukan kondisi yang memenuhi, maka
Visual Basic akan
mengerjakan blok pernyataannya. Jika Visual Basic tidak menemukan kondisi yang memenuhi, maka pernyataan Else yang akan dieksekusi. c) Select….Case
Penyataan ini akan mengeksekusi satu blok pernyataan dari beberapa pilihan blok pernyataan. Sintak Penulisannya sebagai berikut:
56
Select Case Case
Case Else
End Select
Berikut adalah contoh penggunaannya. Select Case Angka Case 0
Label1.Caption = “ Ini adalah angka 0 “ Case 1
Label2.Caption = “ Ini adalah angka 1 “ Case Else
Label1.Caption = “ Ini bukan angka 0 maupun angka 1” End Select d) Do….Loop
Perintah Do….Loop digunakan untuk perulangan blok pernyataan sampai dipenuhinya syarat kondisi yang ditetapkan. Sintak penulisannya adalah sebagai berikut.
57
Do
Loop Until
Berikut adalah contoh penggunaannya.
Private Sub Form_Active ( ) Angka% = 0 Do
Print “Do….Loop“ & Angka% Angka% + 1 Loop Until Angka% > 10
End Sub e) For….Next
Pernyataan For….Next bisa menentukan nilai awal dan akhir perulangan serta nilai kenaikannya. Sintak penggunaanya adalah sebagai berikut: For = To [Step ]
Next []
Argumen nilai_awal, nilai_akhir, dan nilai_kenaikan harus tipe data numerik. Berikut adalah contoh penggunaannya. Private Sub Form_Activate ( ) Print “For_Next dengan Step 1” For Angka% = 0 To %
Print “For….Next “ & Angka% Next Angka% Print “ “
58
Print “For_Next dengan Step-2” For Angka% = 10 To 1 Step – 2
Print “For….Next “ & Angka% Next Angka%
End Sub f) GoTo
Perintah GoTo digunakan untuk melakukan percabangan ke suatu baris label tersebut. Dengan perintah GoTo , program dapat langsung melompat ke baris tertentu sehingga kode-kode program yang dilewatinya tidak akan dieksekusi. Biasanya perintah GoTo digunakan bersama dengan perintah
On
Error
untuk
menangani
kesalahan,
yaitu
untuk
memerintahkan program melompat ke baris tertentu jika ditemui suatu kesalahan. Error dapat terjadi karena kesalahan logika program kita, kesalahan perhitungan (misal pembagian dengan nol), kesalahan yang disebabkan oleh hardware, maupun kesalahan lainnya. Penanganan error dalam
pemrograman
adalah
sangat
penting
karena error dapat
menyebabkan program berhenti dan menyebabkan komputer menjadi hang . Sintak penulisannya sebagai berikut. On Error GoTo
:
59
g) Exit
Digunakan untuk keluar secara langsung dari program For….Next, Do….Loop, Sub Prosedure , atau Function Procedure. Sintaknya sebagai
berikut:
Exit Do, digunakan untuk keluar dari blok program Do….Loop. Exit Sub, digunakan untuk keluar dari Sub Procedure . Exit Function, digunakan untuk keluar dari Function Prosedure
Contoh penggunaan Exit Do, yaitu mencacah angka dari 0 sampai 10. Pada program ini looping akan terus berjalan, tetapi jika kondisi Angka%>10 dipenuhi, maka perintah Exit Do akan dijalankan yang berarti keluar dari looping . Private Sub Form_Activate ( ) Angka% = 0 Do
Print “Do….Loop “ & Angka% Angka% = Angka% + 1 If Angka% > 10 Then Exit Do Loop
End Sub 3) Procedure
Memecah program menjadi blok-blok komponen yang lebih kecil disebut Procedure. Prosedur sangat berguna ketika programer sering menggunakan
berulang-ulang
tugas
yang
sama
atau
bermaksud
membagikannya pada program yang lain. Dengan Prosedur, programer akan
60
lebih mudah men-debug program karena dapat melakukan pengujian per prosedur daripada pengujian seluruh program. a) Sub Procedure
Sub Procedure adalah blok kode yang dijalankan sebagai
tanggapan atas terbentuknya event , baik event itu merupakan event pemanggilan dari prosedur lain maupun event yang terjadi dari pemakai program, misal event penekanan tombol kiri mouse. Sintak penulisan Sub Procedure adalah sebagai berikut:
[Private/Public/Static] Sub (argumen) End Sub
Setiap kali prosedur dipanggil, pernyataan yang ada diantara Sub dan End Sub akan dijalankan. Argumen untuk sebuah prosedur adalah mirip dengan deklarasi variabel, yaitu pemakaian suatu nilai yang melewati pemanggilan prosedur. Berikut contoh pemakaiannya. Private Sub Tebak_Angka (Angka As interger)
Select Case Angka Case Is > 10 Print “Angka > 10” Case Is < 10 Print “Angka < 10” Case Else Print “Angka = 10” End Select End Sub
61
Untuk memanggilnya programer dapat menuliskan nama prosedur tersebut disertai argumennya dengan tipe data yang harus sama. Setiap kali prosedur ini dipanggil, prosedur ini akan menentukan angka apa yang dilewatkan pada argumen dan akan mencetaknya pada form. Berikut adalah contoh pemanggilan prosedur tersebut melalui prosedur event, yaitu prosedur Commad1_Click . Private Sub Command1_Click ( )
Input_angka% = InputBox(“Masukan angka sembarang “, “ Masukan Angka” Tebak-Angka input_angka% End Sub
Command1_Click juga merupakan Sub Procedure yang tanpa
argumen. Prosedur akan dipanggil jika pemakai program menekan tombol kiri mouse pada objek Command1. Prosedur semacam ini disebut Event Procedure. b) Function Procedure
Function Procedure hampir sama dengan Sub Procedure, tetapi Function Procedure ini akan mengembalikan nilai tertentu setelah
pemanggilannya. Sintak penulisannya adalah sebagai berikut. [Private/Public/Static] Function (argumen)[As tipe data] End Sub
Berikut adalah contoh penggunaanya.
62
Private Function Tebak_Angka (Angka As interger)As String
Select Case Angka Case Is > 10 Print “Angka > 10” Case Is < 10 Print “Angka < 10” Case Else Print “Angka = 10” End Select End Function
Cara kerja fungsi Tebak_Angka ini adalah menentukan nilai angka yang dilewatkan pada argumen. Akan tetapi, fungsi tebak angka ini langsung mengembalikan karakter string yang bisa dilewatkan sebagai argumen pada fungsi atau prosedur yang lain. Berikut adalah contoh pemanggilan fungsi Tebak Angka sehingga jelas perbedaannya dengan prosedur Tebak Angka. Private Sub Command1_Click ( )
Input_angka% = InputBox(“Masukan angka sembarang “, “ Masukan Angka”) Print Tebak_Angka (input_angka%) Label1.Caption = Tebak_Angka (input_angka%) End Sub
Pada contoh pemanggilan di atas dapat dilihat, karena fungsi Tebak_Angka adalah mengembalikan nilai karakter string, maka nilai ini dapat langsung dilewatkan pada fungsi Print maupun sebagai nilai properti Caption objek Label1. Hal ini tidak dapat dilakukan dengan menggunakan Sub Procedure.
63
c)
Operator Pada Visual Basic
Salah satu hal yang harus dipahami oleh programmer adalah tata urutan operasi dari masing-masing operator, sehingga mampu membuat ekspresi yang akan menghasilkan nilai benar, tabel dibawah menunjukkan operator dan urutan operasi dari atas kebawah sesuai dengan urutan pengoperasian menurut fungsi aritmatika. Tabel 2.10 Operator pada Visual Basic Aritmatika
Komparasi
Logika
Pangkat (^)
Sama (=)
Not
Negatif (-)
Tidak Sama (<>)
And
Kali, Bagi (*,/)
Kurang dari (<)
Or
Pembagian Bulat (\)
Lebih dari (>)
Xor
Sisa Bagi (Mod)
Kurang dari atau sama (<=)
EgV
Tambah,Kurang (+,-)
Lebih dari atau sama (>=)
Imp
(1) Operator Aritmatika
Operator
aritmatika
digunakan
untuk
melakukan
operasi
perhitungan matematik. Jika suatu ekspresi mempunyai operator lebih dari satu kategori, maka operator arimatika akan dievaluasi lebih dulu dilanjutkan dengan operator perbandingan dan yang terakhir operator logika. Operator aritmatik dimulai dari hirarki paling tinggi ke paling rendah seperti yang ditunjukan pada tabel. Contohnya , suatu ekspresi 5 + 4 * 3 / 2 ^ 2 pada visual basic akan menghasilkan 8.
64
(2) Operator Kompresi (Perbandingan)
Operator perbandingan digunakan untuk membandingkan suatu ekspresi dengan ekspresi yang lain yang menghasilkan nilai boolean ( False atau True). Sintak penggunaanya adalah sebagai berikut.
result = operator_perbandingan result =
Is
result = Like (3) Operator Logika
Operator logika digunakan untuk mengekspresikan satu atau lebih ekspresi logika
yang
akan
menghasilkan
nilai
boolean.
Berikut
contoh
penggunaannya. Nilai = 2>1 And 2>1 Hasil dari ekspresi di atas akan mengembalikan variabel nilai True karena 2>1 adalah bernilai logika True dan operator And diketahui bahwa True dan True akan menghasilkan nilai True.
65
B. Kerangka Berpikir
Keamanan dan keselamatan penerbangan merupakan faktor yang penting dan
utama
dalam
penyelenggaraan
pelayanan
penerbangan,
sehingga
penyelenggaraannya dikuasai oleh negara dan pembinaannya dilakukan oleh pemerintah dalam satu kesatuan sistem pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan2. Untuk dapat menciptakan keamanan dan keselamatan penerbangan tersebut maka sangat diperlukan peralatan komunikasi, navigasi, dan pengamatan penerbangan seperti VHF A/G, VHF-ER, NDB, VOR, ILS, DME, RADAR, dan lain sebagainya. Non
Directional
Beacon
(NDB)
merupakan
suatu
alat
navigasi
penerbangan yang berfungsi sebagai rambu udara penunjuk arah baik menentukan jalur maupun lokasi dari stasiun NDB tersebut3. NDB memiliki fungsi yang sama dengan DVOR, bedanya terletak pada frekuensi kerjanya. NDB bekerja pada low frequency, sedangkan DVOR bekerja pada high frequency. Hal ini menyebabkan
pancaran NDB lebih jauh dari pada pancaran DVOR. Untuk melakukan pengamatan rangkaian NDB, baik teknisi maupun para mahasiswa/taruna saat ini masih menggunakan buku manual yang telah disediakan oleh pabrik NDB tersebut. Hal ini masih belum efisien karena pengamat hanya melihat gambar dari rangkaian tanpa tahu cara kerja dari komponen. Jika ingin melihat masukan/keluaran dari rangkaian pengamat harus
2
SKEP Dirjen hubud no.SKEP/113/VI/2002, Kriteria Penempatan Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan, Jakarta, Ditjen hubud, 2002 3 Navigasi, http://hubud.dephub.go.id/?id/page/detail/104
66