BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar 2.1.1 Anatomi Anatomi dan Fisiologi
1. Anatomi Payudara Secara anatomi, payudara terdiri dari alveolus, duktus laktiferus, sinus laktiferus, ampulla, pori pailla, dan tepi alveolan. Pengaliran limfa dari payudara kurang lebih 75% ke aksila. Sebagian lagi ke kelenar parasternal terutama dari bagian yang sentral dan medial dan ada pula pengaliran pengaliran yang ke kelenar interpektoralis. Setiap payudara terdiri dari 15!"# lobulus dari aringan kelenar. $umlah lobulus tidak berhubungan dengan ukuran payudara. Setiap lobulus terbuat dari ribuan kelenar kecil yang disebut alveoli. elenar ini bersama!sama membentuk seumlah gumpalan, mirip buah anggur yang mera mbat. Alveoli Alveoli &alveoli dan acinus singular' menghasilkan susu dan subtansi lainnya selama menyusui . Setiap bola memberikan makanan ke dalam pembuluh darah tunggal lactiferous yang mengalirkannya keluar melalui puting susu. Sebagai hasilnya terdapat 15!"# saluran puting susu, mengakibatkan banyak lubang pada puting susu. (i belakang puting susu pembuluh lactiferous agak membesar sampai membentuk penyimpangan kecil yang disebut lubang!lubang lactiferous &lactiferous sinuses'. )emak dan aringan penghubung mengelingi bola!bola aringan kelenar. Seumlah Seumlah aringan lemak tergantung pada banyaknya banyaknya faktor termasuk usia, persentase lemak tubuh, dan keturunan. Sendi tulang cooper menghubungkan dinding dada pada kulit payudara dan memberikan bentuk payudara dan keelastisannya &)ong, "###'. "###'.
*ambar ".1 $aringan payudara dari depan
5
6
*ambar "." )obulus dan (uktus payudara ". +isiologi Payudara Payudara mengalami tiga perubahan yang dipengaruhi hormon. Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium dan menopause. Seak pubertas pengaruh ekstrogen dan progesteron yang diproduksi ovarium dan uga hormon hipofise, telah menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus. Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar hari kedelapan menstruasi, payudara adi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum menstruasi berikutnya teradi pembesaran maksimal. adang!kadang timbul benolan yang nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari menelang menstruasi payudara menadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik, terutama palpasi, tidak mungkin dilakukan. Pada aktu itu pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena kontras kelenar terlalu besar. -egitu menstruasi mulai semuanya berkurang. Perubahan ketiga teradi aktu hamil dan menyusui. Pada kehamilan payudara menadi besar karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus berproliferasi, dan tumbuh duktus baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh sel!sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu &Samsuhidaat, "##'. 2.1.2 Pengertian
/astektomi adalah suatu tindakan pembedahan onkologis pada keganasan payudara yaitu dengan mengangkat seluruh aringan payudara yang terdiri dari seluruh stroma dan parenkhim payudara, areola dan puting susu serta kulit diatas tumornya disertai diseksi kelenar getah bening aksila ipsilateral level 0, 00000 tanpa mengangkat m.pektoralis maor dan minor.
7
/astektomi adalah pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat payudara &-arbara, "##2'. 2.1.3 Etiologi
3ipe mastektomi dan penanganan kanker payudara bergantung pada beberapa faktor meliputi4 1. ". 6. . 5. 2. 7. . 2.1.
sia esehatan secara menyeluruh Status menopause (imensi tumor 3ahapan tumor dan seberapa luas penyebarannya Stadium tumor dan keganasannya Status reseptor homon tumor Penyebaran tumor telah mencapai simpul limfe atau belum &-arbara, "##2'. Klasi!i"asi
3ipe mastektomi secara umum dapat dikelompokan dalam tiga kategori, yaitu4 1. /astektomi radikal yaitu pengangkatan seluruh payudara kulit otot pektoralis
mayor dan minor, nodus limfe ketiak, kadang!kadang nodus limfe mammary internal atau supraklavikular. 2. /astektomi total &sederhana' yaitu mengangkat semua aringan payudara tetapi kebanyakan nodus limfe dan otot dada tetap utuh. 3. Prosedur terbatas &)umpektomi' yaitu hanya dapat beberapa aringan sekitanya diangkat &-arbara, "##2'. Ada 6 enis mastektomi &8irshaut 9 Pressman, 1::"'4 1. Simple Mastectomy &Total Mastektomy'4 pada prosedur operasi ini, keseluruhan aringan payudara diangkat, tapi kelenar getah bening yang berada di baah ketiak &axillary lymph nodes' tidak diangkat. adang!kadang sentinel lymph node, yaitu kelenar getah bening utama, yang lags berhubungan dengan payudara, diangkat uga. ntuk mengidentifikasi sentinel lymp node ahli bedah akan menyuntikkan suatu cairan dan atau radioactive tracer kedalam area sekitar puting payudara. ;airan atau tracer tadi akan mengalir ketitik!titik kelenar getah bening, yang pertama akan sampai ke sentinel lymp node. Ahli bedah akan menemukan titik!titik pada *- &kelenar *etah -ening' yang arnanya berbeda &apabila digunakan cairan' atau pancaran radiasi &bila menggunakan tracer'. ;ara ini biasanya mempunyai resiko rendah akan teradinya lymphedema
8
&pembengkakan pada lengan' daripada a
9
2.1.# Indi"asi $perasi %aste"tomi 1. anker payudara stadium # &insitu' ". eganasan aringan lunak pada payudara 6. 3umor inak payudara yang mengenai seluruh aringan payudara &misal4
phyllodes tumor' &-arbara, "##2'. 2.1.& Kontra Indi"asi $perasi %aste"tomi
1. ". 6. .
3umor melekat dinding dada >dema lengan ?odul satelit yang luas /astitis inflamatoar &-arbara, "##2'.
2.1.' Kompli"asi $perasi %aste"tomi
(ini 4 1. Pendarahan, ". )esi n. 3horacalis longus ing scapula 6. )esi n. 3horacalis dorsalis. )ambat 4 1. 0nfeksi
10
". 6. . 5. 2.
?ekrosis flap Seroma >dema lengan ekakuan sendi -ahu kontraktur &-arbara, "##2'.
2.1.( Pemeri"saan Pen)n*ang 1. Mandatory ". /amografi danatau S* payudara 6. +oto toraks . +?A- tumor payudara 5. S* liverabdomen 2. Pemeriksaan kimia darah lengkap untuk persiapan operasi &-arbara, "##2'.
2.1.1+ Post $perati! %aste"tomi 1. +ase pasca anesthesia. Setelah dilakukan mastektomi, penderita dipindah ke ruang pemulihan
disertai dengan oleh ahli anesthesia dan staf profesional lainnya. ". /empertahankan ventilasi pulmoner /enghindari teradiya obstruksi pada periode anestesi pada saluran pernafasan, diakibatkan penyumbatan oleh lidah yang atuh, kebelakang dan tumpukan sekret, lendir yang terkumpul dalam faring trakea atau bronkhial ini dapat dicegah dengan posisi yang tepat dengan posisi miringsetengah telungkup dengan kepala ditengadahkan bila klien tidak bisa batuk dan mengeluarkan dahak atau lendir, harus dilakukan penghisapan dengan suction. 6. /empertahankan sirkulasi Pada saat klien sadar, baik dan stabil, maka posisi tidur diatur @semi foler@ untuk mengurangi ooing venous &keluarnya darah dari pembuluh! pembuluh darah halus' lengan diangkat untuk meningkatkan sirkulasi dan mencegah teradinya udema, semua masalah ini gangguan rasa nyaman &nyeri' akibat dari sayatan luka operasi merupakan hal yang paling sering teradi. . /asalah psikologis. Payudara merupakan alat vital seseorang ibu dan anita, kelainan atau kehilangan akibat operasi payudara sangat terasa oleh pasien,haknya seperti dirampas sebagai anita normal, ada rasa kehilangan tentang hubungannya dengan suami, dan hilangnya daya tarik serta serta pengaruh terhadap anak dari segi menyusui. 5. /obilisasi fisik. Pada pasien pasca mastektomi perlu adanya latihan!latihan untuk mencegah atropi otot!otot kekakuan dan kontraktur s endi bahu, untuk mencegah
11
kelainan bentuk &diformity' lainnya, maka latihan harus seimbang dengan menggunakan secara bersamaan. 2. Peraatan pasca bedah Pasca bedah penderita diraat di ruangan dengan mengobservasi produksi drain, memeriksa 8b pasca bedah. Behabilitasi dilakukan sesegera mungkin dengan melatih pergerakan sendi bahu. (rain dilepas bila produksi masing! masing drain C "# cc" am. mumnya drain sebelah medial dilepas lebih aal, karena produksinya lebih sedikit. $ahitan dilepas umumnya hari ke 1# sd 1. 7. +ollo up 1' 3ahun 1 dan " kontrol tiap " bulan "' 3ahun 6 sd 5 kontrol tiap 6 bulan 6' Setelah tahun 5 kontrol tiap 2 bulan ' Pemeriksaan fisik 4 tiap kali kontrol 5' 3hora< foto 4 tiap 2 bulan 2' )ab. /arker 4 tiap "!6 bulan 7' /ammografi kontralateral 4 tiap tahun atau ada indikasi ' S* abdomen 4 tiap 2 bulan atau ada indikasi :' -one scanning 4 tiap " tahun atau ada indikasi 2.1 %ana*emen As),an Kepera-atan 2.2.1. Peng"a*ian 1. 0dentitas pasien ?ama, umur, enis kelamin, nama orang tua, pekeraan orang tua,
pendidikan orang tua, alamat, dan diagnosa medis serta tanggal masuk. ". Biayat esehatan 1'. Biayat Penyakit Sebelumnya +aktor lain yang menyebabkan insidensi tingginya kanker payudara adalah riayat penyakit tumor terdahulu. Apabila pengangkatan tumor inak pada peyudara kanan penderita tidak bersih, sel!sel tumor yang masih tersisa sangat mungkin untuk tumbuh kembali &)orraine /. Dilson, "##5'. "'. Biayat Penyakit eluarga Adanya riayat keluarga yang pernah menderita kanker payudara uga merupakan faktor risiko tingginya angka insidensi. Apabila ibu atau kakak perempuan pernah menderita kanker payudara, maka risiko terserang kanker payudara bagi penderita adalah 2 kali lipat &)orraine /. Dilson, "##5'. 6.
eluhan tama /erasakan nyeri, sulit tidur dan sering terbangun karena nyeri, dan tidak
nafsu makan.
12
. Pemeriksaan +isik 3anda!tanda vital 4 1'. Suhu badan 4 adang!kadang demam "'. (enyut nadi 4 /eningkat 6'. Pernapasan 4 /eningkat '. 3ekanan darah 4 /enurun 5. Pengkaian 11 +ungsional *ordon 4 1' Pola persepsi kesehatan manaemen kesehatan 3anyakan pada klien bagaimana pandangannya tentang penyakit yang dideritanya dan pentingnya kesehatan bagi klienE -agaimana pandangan klien tentang penyakitnya setelah pembedahanE Apakah klien merasa lebih baik setelah pembedahanE "' Pola nutrisi metabolik ntuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi pasien setelah operasi, maka klien perlu dianurkan4 a. /akan makanan bergii b. onsumsi makanan &lauk pauk' berprotein tinggi, seperti 4 daging, telur, ayam, ikan. c. /inum sedikitnya !1# gelas sehari ?amun pasien tidak mau makan telur atau ikan karena takut lukanya gatal dan lama sembuh. /aka peraat perlu memberitahukan kepada klien tentang pentingnya konsumsi protein seperti telur dan ikan untuk penyembuhan luka pasca operasi. 6' Pola eliminasi ontrol eliminasi urin klien pasca operasi, baik arna, bau, frekuensi. )ihat apakah klien kesulitan dalam -A- maupun -A. Peraat uga harus memperhatikan pemakaian drain redonm. (rain rendom harus tetap vakum dan diukur umlah cairan yang tertampung dalam botol drain tiap pagi, bila drain buntu, misalnya teradi bekuan darah, bilain drain dengan PF 5!1# cc supaya tetap lancar. Pada mastektomi radikal atau radikal modifikasi, drain umumnya dicabut setelah umlah cairan dalam " am tidak melebihi "#!6# cc, pada eksisi tumor mamma tidak melebihi 5 cc. ' Pola aktivas latihan
13
Pada pasien pasca mastektomi perlu adanya latihan!latihan untuk mencegah atropi otot!otot kekakuan dan kontraktur s endi bahu, untuk mencegah kelainan bentuk &diformity' lainnya, maka latihan harus seimbang dengan menggunakan secara bersamaan. 5' Pola istirahat tidur ai perubahan pola tidur klien selama sehat dan sakit, berapa lama klien tidur dalam sehariE -iasanya pasien mengalami gangguan tidur karena nyeri pasca operasi. 2' Pola kognitif persepsi ai tingkat kesadaran klien, ai apakah ada komplikasi pada kognitif, sensorik, maupun motorik setelah pembedahan. 7' Pola persepsi diri dan konsep diri Payudara merupakan alat vital seseorang ibu dan anita, kelainan atau kehilangan akibat operasi payudara sangat terasa oleh klien. lien akan merasa kehilangan haknya sebagai anita normal, ada rasa kehilangan tentang hubungannya dengan ssuami, dan hilangnya daya tarik serta serta pengaruh terhadap anak dari segi menyusui. ' Pola peran hubungan lien merasa malu dalam berhubungan dengan orang lain karena kondisinya saat ini, lien kaatir setelah pulang nanti dia akan diauhi oleh orang lain dan apakah suaminya masih menyayangi dan mau menerimanya. :' Pola reproduksi dan seksualitas Setelah operasi, akan adanya gangguan pada seksualitas pasien. 8al ini dapat teradi karena klien merasa rendah diri ketika berhubungan dengan suaminya karena kondisinya saat ini. 1#' Pola koping dan toleransi stres ai apa yang biasa dilakukan klien saat ada masalahE Apakah klien menggunakan obat!obatan untuk menghilangkan stresE (iperlukan dukungan keluarga dan orang sekitar termasuk peraat untuk menghilangkan kecemasan dan rasa rendah diri klien terhadap keadaan dirinya.
11' Pola nilai dan kepercayaan
14
ai bagaimana pengaruh agama terhadap klien menghadapi penyakitnyaE Apakah ada pantangan agama dalam proses penyembuhan klienE (iperlukan pendekatan agama supaya klien dapat menerima kondisinya dengan lapang dada. 2.2.2. Diagnosa Kepera-atan 1. ?yeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan ,trauma aringan , interupsi
saraf, diseksi otot. ". Besiko infeksi berhubungan dengan pembedahan, prosedur invasif dan truma aringan. 6. urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis ,dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang terpaan mengingat, salah interpretasi informasi 2.2.3. Interensi Kepera-atan 1. ?yeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan ,trauma aringan ,
interupsi saraf, diseksi otot. 3uuan 4 Setelah dilakukan tindakan keperaatan "<7 a m diharapkan nyeri klien hilang atau terkontrol. riteria 8asil 4 1. lien tampak tenang ". ?yeri hilang atau terkontrol 6. 33G dalam batas normal &3( H 1"##, ? 4 :# <menit, BB 4 "# <menit, 62,2 o;'. 0ntervensi 4 1' ai skala nyeri B untuk mengetahui skala nyeri. "' ai 3anda!tanda vital B ntuk mengetahui keadaan umum klien. 6' Atur posisi pasien senyaman mungkin B ntuk mengurangi ketegangan otot dan rasa nyeri. ' Aarkan teknik relaksasi napas dalam B ntuk mengurangi rasa nyeri. 5' olaborasi pemberian analgetik B ntuk mengurangi rasa nyeri. ". Besiko infeksi berhubungan dengan pembedahan, prosedur invasif dan truma aringan. 3uuan 4 Setelah dilakukan tindakan keperaatan "<7 a m diharapkan tidak teradinya infeksi. riteria 8asil 4 1. lien tampak tenang ". 3idak ada tanda!tanda infeksi
S4
15
6. 33G dalam batas normal &3( H 1"##, ? 4 :# <menit, BB 4 "# <menit,
S4
62,2 o;'. 0ntervensi 4 1' ai karakteristik luka klien, liat apakah ada tanda!tanda infeksi B untuk mengetahui besar luka dan melihat apakah ada tanda!tanda infeksi. "' ai tanda!tanda vital klien. B ntuk mengetahui keadaan umum klien. 6' )akukan tindakan peraatan luka dengan prinsif steril. B untuk menghindari terkontaminasinya luka. ' Anurkan klien untuk menaga kebersihan, terutama di daerah sekitar luka. B untuk menghindari terkontaminasinya luka. 5' olaborasi pemberian obat. B untuk meningkatkan kesehatan klien dan mengatasi infeksi. 6. urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis ,dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang terpaan mengingat, salah interpretasi informasi. 3uuan 4 Setelah diberikan pendidikan kesehatan 1<7 am diharapkan pengetahuan klienkeluarga tentang penyakit bertambah. riteria 8asil 4 1. lien /engertipaham tentang penyakitnya. 0ntervensi 4 1' -erikan pendidikan kesehatan tentang penyakit yang diderita klien. B ntuk meningkatkan pengetahuan klien tentang penyakit yang dideritanya. "' Sediakan informasi sesuai dengan kondisi pasien. B ntuk mempermudah klien dan keluarga memahami penelasan yang diberikan. 6' (iskusikan perubahan gaya hidup yang dibutuhkan. B ntuk mencegah komplikasi lebih lanut atau kontrol dari proses penyakit. ' (iskusikan pilihan terapipengobatan. B ntuk memberikan terapipengobatan terbaik menurut keinginan klien dan keluarga 2.2.. Implementasi Kepera-atan (alam tahap pelaksanaan secara garis besar tindakan yang dilakukan dapat beralan dengan baik sesuai dengan rencana, karena adanya kerasama yang baik antara peraat, tenaga kesehatan lainnya dan keluarga namun penyusun masih sedikit mengalami hambatan dalam melakukan tindakan keperaatan dikarenakan pada saat melakukan peraatan luka dan ingin mengganti perban elastis yang kelihatan kotor, ada beberapa alat!alat yang tidak tersedia sehingga mengharuskan untuk membelinya demi kelengkapa alat yang kurang &(onges /arilynn, >. 1::6'. 2.2./. Eal)asi
16
8asil yang diharapkan pada pasien dengan gastroenteritis akut setelah dilakukan tindakan keperaatan adalah sebagai berikut 4 1. (iagnosa 0 4 Pasien mengatakan nyeri hilang atau terkontrol. ". (iagnosa 00 4 3idak teradi infeksi. 3. (iagnosa 000 4 Pengetahuan klien tentang penyakit bertambah.