BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Suhu Tubuh dan Pengaturan Suhu 2.1.1
Suhu tubuh normal Normalnya, suhu yang mengatur bagian dalam tubuh (suhu inti), berada pada suhu konstan konstan yaitu sekitar 0,6 0,6 0C dari hari ke hari, namun terdapat pengecualian yaitu apabila seseorang sedang mengalami demam. Menurut Guyton, Arthur C., all, !ohn " (#006), tidak ada ketetapan mengenai suhu inti normal karena pengukuran suhu tubuh pada orang dalam dalam keadaan keadaan sehat menun$ukk menun$ukkan an rentang rentang suhu yang berkisar berkisar dari diba%ah &6 0C sampai lebih dari &' 0C melalui melalui pengukuran pengukuran per oral, oral, dan lebih tinggi kirakira 0,6 0C bila diukur per rektal.
2.1.2 Pembentukan panas embentu embentukan kan
panas panas
merupakan merupakan
hasil
utama utama
dari
proses
metabolisme. *aktor +aktor yang memengaruhi la$u pembentukan panas atau yang disebut dengan la$u metabolisme metabolisme
basal
sel
tubuh,
(#)
antara
lain
(-)
la$u
la$u metabolisme tambahan yang
disebabkan oleh aktiitas otot, (&) metabolisme tambahan tambahan yang disebabkan oleh pengaruh tiroksin terhadap sel, (/) metabolisme tambahan yang disebabk disebabkan an oleh pengaruh pengaruh epine+rin epine+rin,, norepine+r norepine+rin, in, dan perangsa perangsangan ngan simpatis terhadap sel, () metabolisme tambahan yang disebabkan oleh meningkatnya aktiitas kimia%i di dalam sel sendiri (terutama bila suhu di dalam sel meningkat), (6) metabolisme tambahan yang diperlukan untuk pencernaan, absorpsi, dan penyimpanan makanan (Guyton, Arthur C., all, !ohn."1 #006).
2.1.3
Kehlangan panas 2a$u hilangnya panas hampir seluruhnya ditentukan oleh dua +aktor,
yaitu kecepatan panas yang dapat dapat dikonduksi dikonduksi dari tempat asal
panas dihasilkan, dihasilkan, yakni dari dalam inti tubuh ke kulit, dan seberapa cepat cepat
pana panas s
kemud kemudian ian
dapat dapat diha dihanta ntarka rkan n dari dari kulit kulit ke lingku lingkunga ngan n
(Guyton, Arthur C., all, !ohn "1 #006). 3eperti halnya arus listrik yang memiliki insulator sebagai material yang menghambat menghambat konduksi listrik,
tubuhpun memiliki insulator (penyekat) t erhadap aliran panas sehingga suhu internal tubuh dapat dipertahankan. dipertahankan. 4alam hal ini kulit, $aringan subkutan, dan terutama lemak di $aringan subkutan beker$a secara bersamasama sebagai insulator panas tubuh. 4aya penyekatan yang terletak diba%ah kulit merupakan alat yang e+ekti+ untuk mempertahankan suhu inti tetap normal, meskipun dapat $uga memungkinkan agar suhu kulit dapat mendekati suhu lingkungan. enyalur panas yang e+ekti+ dalam tubuh adalah darah, dalam hal ini aliran aliran darah darah yang diatur oleh pembuluh pembuluh darah. 5agian penting dalam penyaluran panas ini adalah pleksus enosus yang mendapatkan suplai dari aliran darah kapiler kulit. ecepatan aliran darah ke dalam pleksus enosus berariasi dari beberapa persen di atas nol sampai dengan &07 dari total curah $antung $antung (cardiac output ). ). "+isiensi dari konduksi panas berbanding berbanding lurus dengan kecepatan aliran darah pada kulit. 4engan kata lain, semakin cepat aliran darah, maka akan semakin e+isien pula konduksi konduksi panas dari inti tubuh. tubuh. Namun Namun hal inipun tetap memiliki memiliki batas. 4apat dikatakan bah%a kulit merupakan pengatur radiator panas, dan aliran darah ke kulit tubuh
yang
adalah mekanisme penyaluran panas dari inti
e+ekti+, sebagaimana sebagaimana dituliskan oleh Guyton, Arthur C., all,
!ohn " (#006). Aliran darah ini kemudian diatur lagi oleh asokonstriksi yang hampir seluruhnya diatur oleh sara+ simpatis. anas yang sudah disalurkan ke kulit kemudian dialirkan lagi ke lingkungan. Mekanisme pengaliran panas ini di$elaskan melalui mekanisme +isika dasar yaitu radiasi, konduksi, konduksi, koneksi, dan eaporasi. 8adiasi 8adiasi adalah trans+er panas dari permukaan suatu ob$ek ke permukaan ob$ek lainnya tanpa kontak langsung antara keduanya. anas pada 97 area luas permukaan
tubuh
diradiasikan diradiasikan
ke lingkungan. lingkungan. anas dapat dihilangkan
melalui radiasi dengan membuka ba$u atau selimut. onduksi adalah trans+er panas dari dan melalui kontak langsung antara dua ob$ek. 5enda padat, cair, dan gas mengonduksi panas melalui kontak. enggunaan bungkusan
es
atau
memandikan
klien
dengan
kain
dingin
akan
meningkatkan kehilangan kehilangan panas kondukti+. oneksi adalah trans+er panas melalui gerakan udara, contohnya adalah penggunaan penggunaan kipas angin.
ehilangan panas konekti+ meningkat $ika kulit yang lembab terpapar dengan udara yang bergerak. "aporasi adalah trans+er energi panas saat cairan berubah men$adi gas (otter, atricia A., erry, Anne G1 #0-0
2.1.!
Pengaturan suhu tubuh 3uhu tubuh diatur hampir seluruhnya oleh mekanisme persara+an umpan balik, dan hampir semua mekanisme ini ter$adi melalui pusat pengaturan suhu yang terletak di hipotalamus. Agar mekanisme umpan balik ini dapat berlangsung, harus $uga tersedia pendetektor suhu untuk menentukan kapan suhu tubuh men$adi sangat panas atau sangat dingin (Guyton, Arthur C., all, !ohn "1 #006).
Jens Pengukuran Suhu Tubuh 4alam pengukuran suhu tubuh, terdapat empat (/) macam cara, yaitu -. Peroral "sublngual#, yaitu mengukur suhu melalui oral(mulut) keuntungan
o
Mudah di$angkau dan tidak membutuhkan perubahan posisi.
o
Nyaman bagi klien.
o
Memberi pembacaan suhu permukaan yang akurat.
kerugian
:idak boleh dilakukan pada klien yang bernapas le%at mulut.
:idak boleh dilakukan pada klien yang mengalami bedah oral, trauma oral, ri%ayat epilepsi, atau gemetar akibat kedinginan.
:idak boleh dilakukan pada bayi, anak kecil, anak yang sedang menangis atau klien kon+usi, tidak sadar atau tidak kooperati+.
8isiko terpapar cairan tubuh
#. era;ila, yaitu mengukur suhu melalui a;ila(ketiak). keuntungan o
o
Aman dan noninasi+ Cara yang lebih disukai pada bayi baru lahir dank lien yang tidak kooperati
kerugian o
o
Memerlukan bantuan pera%at untuk mempertahankan posisi klien
&. errektal, yaitu mengukur suhu melalui rektum(dubur). keuntungan o
:erbukti lebih dapat diandalkan bila suhu oral tidak dapat diperoleh
o
Menun$ukkan suhu inti
o
kerugian
o
:idak boleh dilakukan pada klien yang mengalami bedah rektal, kelainan rektal, nyeri pada area rektal, atau cenderung perdarahan.
o
Memerlukan perubahan posisi dan dapat merupakan sumber rasa malu dan ansietas klien.
o
8isiko terpa$an cairan tubuh
o
Memerlukan lubrikasi
o
4ikontradiksikan pada bayi baru lahir.
/. ero+tal, yaitu mengukur suhu melalui telinga($arang dipakai).
keuntungan o
tempat mudah dicapai.
o
perubahan posisi yang dibutuhkan minimal.
o
memberi pembacaan inti yang akurat.
o
%aktu pengukuran sangat cepat (# detik).
o
4apat dilakukan tanpa membangunkan atau mengganggu klien.
kerugian o
o
Alat bantu dengar harus dikeluarkan sebelum pengukuran. :idak boleh dilakukan pada klien yang mengalami bedah telinga atau membran timpani.
o
Membutuhkan pembungkus probe sekali pakai.
o
=mpaksi serumen dan otitis media dapat mengganggu pengukuran suhu.
o
eakuratan pengukuran pada bayi baru lahir dan anakanak diba%ah & tahun masih diragukan.
e empat macam cara ini dapat digunakan salah satunya sa$a. arena pada dasarnya memiliki tu$uan yang sama. Namun, itu tergantung $enis bagian suhu mana yang ingin kita ketahui. Ada dua macam $enis suhu tubuh yang kita perlukan untuk tu$uan pemeriksaan, yaitu -. Suhu nt$ (core temperatur ), yaitu suhu yang terdapat pada $aringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelis. 3uhu ini biasanya dipertahankan relati+ konstan (sekitar &'>C). :empat pengukuran suhu inti yang paling e+ekti+ rectum, membrane timpani, esophagus, arteri pulmonel, kandung kemih, rektal. 4alam hal ini, kita harus menggunakan cara pengukuran suhu melalui rectum
#.
Suhu permukaan$ (surface temperatur ), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, $aringan subkutan, dan lemak. 3uhu ini biasanya dapat ber+luktuasi sebesar #0>C sampai /0>C. :empat pengukuran suhu permukaan yang paling e+ekti+ kulit, aksila oral. 3ehingga, kita bias menggunakan cara pengukuran melalui oral, aksila, dan telinga.
Alat Pengukuran Suhu Tubuh Alat pengukur suhu, tentu sa$a adalah termometer. Namun dalam dunia kesehatan, termometer yang digunakan adalah termometer suhu badan atau klinis, baik yang terbuat dari merkuri (kaca) maupun digital. anya sa$a American Academy o+ ediatrics tidak merekomendasikan penggunaan termometer merkuri (kaca) untuk mencegah paparan disenga$a oleh toksin. 3elain itu $uga terdapat termometer telinga yang menggunakan sistem in+ramerah untuk mengukur suhu di dalam saluran telinga.
%ara &engukur Suhu Tubuh A. &engukur Suhu 'ral ?aitu mengukur suhu badan dengan menggunakan termometer yang ditempatkan di mulut. a. :u$uan Mengetahui suhu klien untuk menentukan tindakan dan diagnosa b. ersiapan alat -) :ermometer air raksa@termometer elektrik siap pakai #) 2arutan sabun, desin+ektan, air bersih dalam tempatnya & ) 3arung tangan /) :issue ) 5engkok 6) 5uku catatan dan alat tulis c.
rosedur -) Men$elaskan pada klien tentang tindakan yang akan dilakukan #) Mendekatkan alat kesamping klien &) Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
/) Menempatkan termometer di ba%ah lidah klien dalam kantung sub lingual lateral ketengah rahang ba%ah
) Meminta klien menahan termometer dengan bibir terkatup dan hindari penggigitan. 5ila klien tidak mampu menahan termometer dalam mulut maka pegangi termometer 6) 5iarkan termometer di tempat tersebut a) :ermometer air raksa b) :ermemoter 4igital
#& menit sampai sinyal terdengar
') eluarkan termometer dengan hatihati 9) 2ap termometer memakai tissue dengan gerakan memutar dari atas ke arah reseroir, kemudian buang tissue di bengkok ) 5aca air raksa atau digitnya -0) Menurunkan tingkat air raksa@mengembalikan termometer digital ke skala a%al --) Mengembalikan termometer pada tempatnya -#) Melepas sarung tangan dan mencuci tangan -&) Mendokumentasikan hasil tindakan
B. &engukur Suhu Aksla ?aitu mengukur suhu badan dengan menggunakan termometer yang di tempatkan di ketiak (aksila). 3uhu aksila tidak seakurat pengukuran rektal atau oral, dan ini umumnya mengukur - dera$at lebih rendah dari suhu oral $ika diukur secara bersamaan. a.
:u$uan Mengetahui suhu badan klien untuk menentukan tindakan dan membantu menentukan diagnosa
b. ersiapan alat -) :ermometer air raksa@termometer elektrik siap pakai #) 2arutan sabun, desin+ektan, air bersih dalam tempatnya &) 3arung tangan
/) :issue
) 5engkok 6) 5uku catatan dan alat tulis c. rosedur -) Men$elaskan pada klien tentang tidakan yang akan dilakukan #) Mendekatkan alat ke samping klien &) Mencuci tangan dan memakai sarung tangan /) Memasang tirai atau menutup gorden@ pintu ruangan ) Membantu klien untuk duduk atau posisi berbaring terlentang. 5uka pakaian pada lengan klien 6)
Menempatkan termometer di tengah ketiak, turunkan lengan dan silangkan lengan di ba%ah klien
') 5iarkan termometer di tempat tersebut (a) :ermometer air raksa -0 Menit (b) :ermometer digital sampai sinyal terdengar 9) eluarkan termometer dengan hatihati ) 2ap termometer memakai tissue dengan gerakan memutar dari atas ke arah reseroir, kemudian tissue di bengkok -0) 5aca air raksa atau digitnya --) Membantu klien merapikan ba$unya -#) Menurunkan tingkat air raksa@mengembalikan termometer digital ke skala a%al -&) Mengembalikan termometer pada tempatnya -/) Melepas sarung tangan dan mencuci tangan -) Mendokumentasikan hasil tindakan
%. &engukur Suhu (ektal ?aitu mengukur suhu badan dengan menggunakan termometer yang ditempatkan di rektal. American Academy o+ ediatric merekomendasikan pengukuran suhu rectal untuk anak di ba%ah usia & tahun, karena hal ini memberikan bacaan yang paling akurat dari suhu utama tubuh. engukuran suhu rectal akan membaca sekitar - dera$at lebih tinggi dari suhu oral $ika dilakukan pengukuran secar bersamaan. a. :u$uan Mengetahui suhu badan klien untuk menentukan tindakan dan membantu menegakkan diagnosa b. ersiapan alat -) :ermometer air raksa@termometer elektrik
siap pakai
#) 2arutan sabun, desin+ektan, air bersih
dalam tempatnya
&) Baseline@pelumas larut air /) 3arung tangan ) :issue 6) 5engkok ') 5uku catatan dan alat tulis c. rosedur -) Men$elaskan pada klien tentang tindakan yang akan dilakukan #) Mendekatkan alat ke samping klien &) Mencuci tangan dan memakai sarung tangan /) Memasang tirai atau menutup gorden@pintu ruangan ) Membuka pakaian bagian ba%ah 6) Mengatur posisi klien (a) 4e%asa
3im atau miring dan kaki sebelah atas tekuk ke arah
perut (b) 5ayi@anak :engkurap@terlentang ') Melumasi u$ung termometer dengan aseline untuk orang de%asa dan -,
#,
cm untuk bayi@anak
9) Membuka anus dengan menaikkan bokong atas (untuk orang de%asa). 5ila
sekitar #,&, cm
dengan tangan kiri
bayi tengkurap di tempat tidur, renggangkan
kedua bokong dengan $ari$ari.
) Minta klien menarik na+as dalam dan masukkan
termometer secara
perlahan kedalam anus sekitar &, cm pada orang de%asa dan pada bayi -,#, cm
-0)egang termometer ditempatnya selama #& menit (orang de%asa) dan menit (untuk anakanak) --)eluarkan termometer dengan hatihati -#)2ap termometer memakai tissue dengan gerakan memutar dari atas ke arah reseroir, kemudian buang tissue di bengkok -&)5aca air raksa atau digitnya -/)Melap area anal untuk membersihakan
pelumas atau +eaces dan
merapikan klien -)Membersihkan termometer air raksa -6) Menurunkan tingkat air raksa@mengembalikan termometer digital ke skala a%al -')Mengembalikan termometer pada tempatnya -9)Melepas sarung tangan dan mencuci tangan -)Mendokumentasikan hasil tindakan
). &engukur Suhu T*mphan+ ?aitu, mengukur suhu badan dengan menggunakan termometer yang ditempatkan di telinga. engukuran suhu gendang telinga tidak akurat pada anakanak kecil dan tidak boleh digunakan pada anak di ba%ah & tahun (&6 bulan). al ini terutama berlaku pada bayi diba%ah & bulan dimana pengukuran suhu yang akurat adalah sangat penting. a. :u$uan Mengetahui suhu klien untuk menentukan tindakan dan diagnosa b. ersiapan alat
-) :ermometer air raksa@termometer elektrik siap pakai #) 2arutan sabun, desin+ektan, air bersih dalam tempatnya & ) 3arung tangan
/) :issue ) 5engkok 6) 5uku catatan dan alat tulis c. rosedur -) Men$elaskan pada klien tentang tindakan yang akan dilakukan #) Mendekatkan alat kesamping klien &) Mencuci tangan dan memakai sarung tangan /) Masukkan termometer ke dalam telinga pasien ) 3etelah dirasa cukup, keluarkan dengan hatihati 6) 2ap termometer memakai tissue dengan gerakan memutar dari atas ke arah reseroir, kemudian buang tissue di bengkok ') 5aca air raksa atau digitnya 9) Menurunkan tingkat air raksa@mengembalikan termometer digital ke skala a%al ) Mengembalikan termometer pada tempatnya -0) Melepas sarung tangan dan mencuci tangan --) Mendokumentsikan hasil tindakan
,. &engukur Suhu Arter Temporal :ermometer arteri temporal menggunakan pemindai in+ramerah untuk mengukur suhu dari arteri temporal di dahi. :ermometer ini merekam temperatur %aktu sekitar enam detik.
Cara penggunaannya dengan menempelkan termometer pada dahi. Nanti termometer akan menyala atau berubah %arna pada angka yang sesuai dengan suhu tubuh.
2.1.-
Konsep Set-Point / untuk pengaturan suhu 5erdasarkan studi yang ada, ditemukan bah%a pada suhu tertentu, akan
ter$adi perubahan kecepatan dan perbandingan antara pembentukan dan kehilangan panas. Contohnya, pada suhu di atas &',- 0C, panas akan lebih cepat menghilang dari pada terbentuk. ada kasus ini &',- 0C disebut suhu kritis, atau pada topik kali ini disebut set-point pada mekanisme pengaturan suhu. Mekanisme di sini adalah segala segala bentuk mekanisme pengaturan suhu tubuh agar kembali mendekati set-point . !ika dihubungkan dengan +isiologis tubuh,mekanisme ini terkait dengan umpan balik negati+. 4alam hal pengaturan suhu tubuh, suhu inti tubuh di$aga agar perubahan suhu inti seminimal mungkin %alaupun suhu lingkungan berubah. 3tudi menemukan bah%a suhu
tubuh manusia berubah - 0C
untuk setiap perubahan #0C sampai &00C suhu lingkungan (Guyton, Arthur C., all, !ohn "1#006). Set-point ini bukanlah sesuatu yang tidak dapat diubah. =a $uga ditentukan oleh dera$at aktiitas reseptor suhu panas pada area preoptik hipotalamus anterior. 5ila suhu kulit tinggi, maka pengeluaran keringat akan dimulai pada set-point yang lebih rendah. arena itulah, saat suhu kulit tinggi, maka set-point akan turun dan sebaliknya.
2.1.0
Suhu Tubuh Abnormal 3uhu tubuh memiliki tingkat abnormalitasnya sendiri, baik terlalu tinggi
ataupun terlalu rendah. 4emam adalah kondisi di mana suhu tubuh men$adi lebih tinggi, dan disebabkan baik oleh kesalahan pengaturan di otak, ataupun adanya in+iltrasi toksik yang mempengaruhi suhu tubuh. 4emam dapat disebabkan oleh bakteri, tumor otak, dan heatstroke sebagai puncaknya karena
adanya
pa$anan
dari lingkungan, di mana suhu tubuh mencapai
-00*-090*. Ge$ala yang paling sering adalah pusing,
mual muntah,
delirium, dan bahkan kehilangan kesadaran.
"+ek
lan$ut
dari
peningkatan
suhu
tubuh
adalah
kerusakan
parenkimatosa sel, terutama di otak. !ika hal ini ter$adi, sel tersebut sulit bahkan tidak bisa digantikan. 3ementara pada kondisi di mana tubuh terpapar pada suhu dingin, dapat ter$adi henti
$antung
atau
+ibrilasi.
engaturan
suhu
$uga dapat terganggu apabila kecepatan pembentukan panas turun sampai dua kali lipat atau lebih. Apabila suhu tubuh sudah terlalu rendah atau terpa$an suhu yang terlalu rendah, maka akan tercipta dalam
dan
menyebabkan
frostbite.
al
ini
kristal
es
di
dapat menyebabkan
kerusakan sirkulasi permanen (Guyton, Arthur C., all, !ohn "1#006 Kelebhan )an Kekurangan okas Pengukuran Suhu Tubuh
No -
okas ral
Keuntungan Mudah
tidak
di$angkau
dan
Kekurangan :hermometer kaca dapat
membutuhkan
perubahan posisi. Nyaman bagi klien. Memberi pembacaan suhu
pecah bila tergigit Nilai tidak akurat apabila kilen
barusa$an
mengkomsumsi
permukaan yang akurat.
atau
cairan
makanan
yang
panas,
dan
dingin,
merokok 4apat melukai
setelah pembedahan oral :idak boleh dilakukan
mulut
pada klien yang bernapas
le%at mulut. :idak boleh pada
dilakukan
klien
yang
mengalami bedah oral,
trauma
oral,
ri%ayat
epilepsi,
atau
gemetar
akibat kedinginan. :idak boleh dilakukan pada bayi, anak kecil, anak
yang
menangis
atau
sedang klien
kon+usi, tidak sadar atau
tidak kooperati+.
#
A;ila
Aman dan noninasi+ Cara yang lebih disukai
8isiko
tubuh
8ektal
cairan
pada bayi baru lahir dank
pera%at
untuk
lien yang tidak kooperati+.
mempertahankan
posisi
:erbukti
klien :idak
&
terpapar
lebih
dapat
boleh
dilakukan
diandalkan bila suhu oral
pada
klien
tidak dapat diperoleh Menun$ukkan suhu inti
mengalami bedah rektal, kelainan
yang
rektal,
nyeri
pada area rektal, atau
cenderung perdarahan. Memerlukan perubahan posisi
dan
dapat
merupakan sumber rasa
tubuh. Memerlukan lubrikasi. 4ikontradiksikan pada
bayi baru lahir. Alat bantu dengar harus
/
:ympanic
:empat mudah dicapai. erubahan posisi yang
dibutuhkan minimal. Memberi pembacaan inti
yang akurat.
cepat (# detik). 4apat dilakukan
membangunkan
malu dan ansietas klien. 8isiko terpa$an cairan
dikeluarkan
sebelum
pengukuran. :idak boleh pada
dilakukan
klien
yang
mengalami bedah telinga tanpa atau
atau membran timpani. Membutuhkan pembungkus probe sekali
mengganggu klien.
pakai. =mpaksi otitis
serumen media
dan dapat
mengganggu pengukuran suhu.
eakuratan
pengukuran
pada bayi baru lahir dan anakanak
diba%ah
&
Arteri
:emporal
2ebih
akurat
mengukur
suhu
untuk
tubuh
mahal
bayi. Namun termometer ini
dian$urkan
digunakan
pada
untuk bayi
diatas umur & bulan Cepat dan mudah digunakan
tahun masih diragukan. arganya $auh lebih
dari
termometer
yang lain erbedaan
temperatur
yang ekstrim pada tiap ruangan
dapat
mempengaruhi keakuratan
termometer
temporal
arteri,
seperti
ruangan
yang
sangat
dingin
dan
bersuhu normal.
ruangan
2.2 Konsep )emam 2.2.1 )ens demam 4emam atau yang disebut $uga hipertermia adalah ge$ala medis yang umum ditemukan yang ditandai dengan kenaikan suhu tubuh diatas batas normal (suhu normal adalah &6, 0C&',0C) yang berhubungan dengan peningkatan set point pusat pengaturan regulasi temperatur. eningkatan set point akan memicu kenaikan tonus otot dan menggigil. enaikan suhu tubuh umumnya akan diikuti dengan perasaan dingin, dan akan merasa hangat saat suhu tubuh yang baru tercapai. 4emam merupakan salah satu respon imun tubuh yang berusaha menetralkan in+eksi bakteri maupun irus. 4emam dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, dan demam pada anak umumnya disebabkan oleh mikroba yang dapat dikenali dan demam dapat menghilang sesudah masa yang singkat (Aner !8, #00).
2.2.2 ,pdemolog demam 4emam merupakan salah satu keluhan utama yang disampaikan oleh orang tua saat memba%a anaknya ke tenaga kesehatan. :erlepas dari penyakit utamanya, demam biasanya muncul sebagai mani+estasi a%al suatu penyakit, terutama penyakit in+eksi (8ahayuningsih =, 3odikin, ?ulistiani M1 #0-&). 3alah satu studi menyebutkan bah%a angka ke$adian demam berariasi dari -7 hingga &07. (Ales !, Camara N, Camara C1 #009). 4i 8umah 3akit Cipto Mangunkusumo (83CM) sendiri ditemukan bah%a angka ke$adian demam adalah sekitar #7 (5akry 5, :umbelaka A, Chair =1 #009 3tudi terkait epidemiologi demam memang masih sangat berariasi karena demam dianggap sebagai temuan biasa, dan bukanlah sebuah temuan spesi+ik. Namun studi lebih dalam mengenai angka ke$adian demam dilakukan oleh 2imper M et. al (#0--) selama setahun pada =nstalasi Ga%at 4arurat (=G4) slama satu tahun di 3loteraart ospital. 4ibahas bah%a demam adalah ke$adian ketiga paling banyak saat pasien memasuki =G4. ada bagian non bedah, angka konsultasi karena demam mencapai angka &07. 3tudi yang mereka
lakukan adalah menggunakan seluruh pasien yang datang dengan
keluhan demam. ada studi mereka, ditemukan bah%a terdapat #-& pasien yang datang dengan keluhan demam dalam setahun. 9',97 di antaranya dira%at di 83, /,#7 meninggal setelah &0 hari follow up, dan 9,7 pasien diadmisikan ke Intensive Care Unit (=CD) (2imper M et. al, #0--).
Dntuk di =ndonesia sendiri, belum ditemukan angka pasti mengenai ke$adian demam, namun dapat dilihat berdasarkan penyakitpenyakit yang memberikan inestasi klinis berupa demam. Misalnya sa$a pada demam dengue, angka demam yang dapat ter$adi karenanya mencapai angka --#.-pasien dalam setahun (emenkes, #0-/)
2.2.3
,tolog demam 4emam merupakan ge$ala yang muncul karena adanya berbagai macam reaksi yang timbul pada tubuh, dan menandakan bah%a tubuh melakukan perla%anan terhadap suatu penyakit. Namun berbagai penelitian setu$u bah%a penyebab terbesar adalah in+eksi. enelitian di 83CM menemukan bah%a angka ke$adian demam yang diakibatkan oleh in+eksi mencapai angka 907, sedangkan sisanya adalah karena kolagenaskular sebanyak 67, dan penyakit keganasan sebanyak 7. Dntuk penyakit in+eksi karena bakteri mencakup tuberkulosis, bakteremia, demam ti+oid, dan in+eksi saluran kemih (=3) sebagai penyebab tertinggi (5akry 5, :umberlaka A, Chair =1 #009). 4alam studi yang dilakukan oleh 2imper M et. al (#0--), mereka mendapatkan temuan yang sama seperti studi yang dilakukan di 83CM. 4itemukan bah%a in+eksi merupakan penyebab demam terbanyak. al ini sudah dipastikan melalui kultur darah. 4itemukan bah%a bakteri yang ditemukan paling banyak adalah bakteri gram positi+ dengan in+eksi saluran perna+asan atas dan ba%ah sebagai diagnosis terbanyak. Dntuk bakteri gram negati+ sendiri lebih cenderung menyebabkan bakteremia, atau dengan kata lain memberikan in+eksi sistemik. anya satu dari dua puluh pasien yang ditemukan dengan demam selain karena in+eksi (2imper M et. al, #0--). enyebab demam paling nonin+eksi yang dapat ditemukan adalah demam karena kanker melalui $alur tumor, alergi, dan trans+usi darah (4alal 3, 4onna 3, Ehukosky1 #006).
2.2.!
&ekansme teradn*a demam :erdapat banyak hal yang dapat menyebabkan demam. emecahan protein dan beberapa substansi lainnya seperti toksin liposakarida yang dilepaskan dari sel membran bakteri. erubahan yang ter$adi adalah peningkatan set-point meningkat. 3egala
sesuatu
yang
menyebabkan
kenaikan set-point ini kemudian dikenal dengan sebutan pyrogen.
3aat set-point $adi lebih tinggi dari normal, tubuh akan mengeluarkan mekanisme untuk meningkatkan suhu tubuh, termasuk konserasi panas dan produksi panas. 4alam hitungan $am, suhu tubuh akan mendekati set- point . A%al mula pyrogen dilepaskan adalah saat ter$adi pemecahan bekateri di $aringan atau di darah melalui mekanisme pagositosis oleh leukosit, makro+ag, dan large granular killer lymphocytes. etiga sel tersebut akan melepaskan sitokin setelah melakukan pencernaan. 3itokin adalah sekelompok peptide signalling molecule. 3itokin
yang paling berperan dalam
menyebabkan
demam adalah interleukin-- (=2-) atau disebut $uga endogenous pyrogen. =2dilepaskan oleh makro+ag, dan sesaat setelah mencapai hyphothalamus, mereka akan mengaktiasi proses yang menyebabkan demam (Guyton, Arthur C., all, !ohn "1 #006). Cyclooxigenase-2 (CF#) adalah enim yang membantu mekanisme ker$a pirogen endogen untuk membentuk prostaglandin "# (Guyton, Arthur C., all,
!ohn "1 #006).
CF# dianggap sebagai
sitokin
proin+lamatori.
rostaglandin beker$a dengan mengaktiasi termoregulasi neuron hypothalamic anterior
dan menaikkan
suhu
tubuh.
8ute
utama
dari
sitokin
untuk
mempengaruhi hyphothalamus adalah melalui rute agal. 3aat set-point meningkat, maka akan ter$adi dua hal yang menginduksi demam. ?ang pertama adalah konserasi panas yang
ter$adi
melalui
asokonstriksi,
dan
yang
kedua adalah produksi panas melalui kontraksi otot secara inolunter (4alal 3, 4onna 3, Ehukosky1 #006).
2.2.-
Klaskas demam 4emam dapat diklasi+ikasikan melalui dua hal. ertama adalah demam berdasarkan penyebabnya, dan kedua adalah demam berdasarkan polanya. edua cara pengklasi+ikasian ini tidak hanya terbatas pada demam anak, namun $uga demam pada umumnya. 5erdasarkan penyebabnya, demam dapat diklasi+ikasikan sebagai demam karena in+eksi bakteri, demam karena irus, dan karena adanya parasit (!upiter =n+omedia, #0-/). 3ementara demam berdasarkan polanya dapat dibagi men$adi demam demam remiten, demam intermiten, demam rekuren, demam undulan, demam septik, demam pel ebstein, dan demam tingkat rendah (3ingh A, #009).
Ciri dari demam karena in+eksi bakteri adalah suhu yang tinggi kemudian diikuti oleh adanya sputum. ada in+eksi saluran pernapasan, dapat terlihat pula adanya kesulitan berna+as, sedangkan in+eksi pada saluran perkemihan dapat menyebabkan demam tinggi dan menggigil. 4emam yang disebabkan oleh irus memiliki penyebab yang bermacam tergantung penyebabnya seperti dengue, chikunguniya, dan typhoid (!upiter =n+omedia, #0-/). 4emam yang diklasi+ikasikan berdasarkan polanya lebih ber+okus pada %aktu a%itan, +luktuasi suhu, dan durasi demam. ada demam remiten, suhu tubuh ber+luktuasi lebih dari - 0C selama #/ $am setiap harinya, sementara demam berkepen$angan
adalah la%an
dari
remiten di mana demam
ber+luktuasi tidak lebih dari -0C selama #/ $am setiap harinya. !ika suhu tubuh turun dan kembali men$adi normal maka dia disebut demam intermiten (3ingh A, #009). Ada kalanya di mana demam datang dan pergi, atau ada pola bergantian antara demam dan tidak demam. 4emam seperti ini disebut demam rekuren. ombinasi dari demam berkepan$angan dan rekurensi disebut demam undulan. ada demam ini, akan terdapat periode di mana pasien mengalami demam, kemudian hilang, kemudian demam muncul kembali (3ingh A, #009).
2.2.0 Penanganan demam 4emam adalah suatu ge$ala yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman
pada pasien.
arena
itulah
penanganan
demam
diperlukan.
enanganan demam dapat dilakukan dengan $alan medikamentosa, maupun melalui cara +isik, di mana pengobatan
dapat
pula
mengarah
ke
arah
kausati+ ataupun simtomatis. bat obatan yang dipilih untuk menurunkan demam adalah obat yang memiliki e+ek antipiretik (menurunkan panas) dan biasanya disertai e+ek analgesic (menurunkan nyeri) (3usanti N, #0-#).
2.3 2.3.1
Konsep Anak )ens anak engertian anak telah ditegaskan pada DD 8= Nomer #& tahun #00#, bab = pasal =, dimana di$elaskan bah%a anak adalah seseorang yang belum berusia -9 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
al ini senada dengan yang tertulis pada artikel nomer satu Convention on The ights of Child (C8C) yang diadakan oleh (DN=C"*)
pada
tahun -9
United
!ation
Children"s
#und
yang mende+inisikan anak sebagai seseorang
di ba%ah -9 tahun kecuali diatur berbeda pada masingmasing negara (DN=C"*, -9).
2.3.2
%r4+r anak Anakanak memiliki perbedaan dari orang de%asa dari +ungsi +isiologis, anatomi,
dan
kebutuhankebutuhannya.
ada
dasarnya
anak
memiliki
kebutuhan yang lebih spesi+ik dan kompleks untuk memenuhi kebutuhan +isiknya. 3elain itu mereka memiliki anatomi dan +ungsi +isiologis yang belum berkembang sepenuhnya. 5erkaitan dengan penelitian penulis, hal yang perlu digaris ba%ahi dan dika$i lebih $auh adalah kebutuhan anak yaitu kebutuhan untuk mengatur suhu tubuh dengan tepat. =ndiidu yang tinggal di daerah dengan suhu rendah tanpa dilindungi oleh pakaian hangat tidak akan tumbuh dengan baik dikarenakan energi yang mereka peroleh dari makanan dikonersikan men$adi panas, sehingga hanya menyisakan sedikit kalori untuk pertumbuhan $aringan. Nilai set point normal pada anak mere+leksikan basal metabollic rate (5M8) yang berkurang seiring dengan pertumbuhan anak. 3uhu tubuh anak lebih tinggi saat dia berusia tiga bulan (&', 0C) dibandingkan ketika mereka sudah berusia -& tahun (&6,60C). Anak $uga memiliki mudah mengalami +luktuasi temperatur karena tingginya produksi panas per kilogram 55 (berat badan) mereka. 4ibandingkan orang de%asa, paparan in+eksi pada anak menyebabkan peningkatan panas yang lebih tinggi dan cepat. 3emakin kecil seorang anak, semakin besar luas permukan untuk kehilangan panas sehubungan dengan panas tubuh. Mereka akan lebih mudah kedinginan dibandingkan anak seusianya yang lebih memiliki lemak sebagai insulasi di lapisan ba%ah kulit mereka (MacGregor !, #009).
2.3.3
Pen*akt *ang serng dalam anak
etika
anak bermain dalam
grup inilah, terdapat kemungkinan untuk
perpindahan penyakit dari satu anak ke yang lainnya. 3ecara $umlah, sebenarnya ada hampir &0 penyakit yang sering dialami anak. Namun $ika digolongkan dalam kelompok besar, penyakit dapat dibagi men$adi
a)
disebarkan dari
yang sering dialami anak
kontak orang ke
orang, b)
in+eksi gastrointestinal (G=), dan c) kelainan kulit. enyakit yang umum ditemukan pada anak karena adanya kontak dari orang ke orang adalah cacar air, yang $uga menun$ukkan demam pada prosesnya. enyakit menular dari orang ke orang lainnya yang sering dialami anak adalah in+luena. 4ari bagian in+eksi G=, yang paling sering menyerang adalah diare yang disebabkan oleh escherichia coli (e$ coli ) di mana anak $uga
menun$ukkan demam. Anak yang $uga sering $a$an sembarangan $uga
memiliki resiko untuk terserang bakteri salmonella. Dntuk kelainan kulit, $arang ada yang menun$ukan mani+estasi demam (%ritish Columbia &inistry of 'ealth, #00-).
2.3.!
,ek dar demam pada anak ecilnya permukaan tubuh pada anak dibandingkan orang de%asa menyebabkan peningkatan suhu tubuh dapat berpengaruh pada +isiologis organ tubuhnya. 3elain itu karena belum matangnya mekanisme pengaturan suhu tubuh anak sehingga perubahan suhu dapat ter$adi dengan drastis. eningkatan suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kega%atdaruratan berupa dehidrasi, letargi, penurunan na+su makan, asupan nutrisi berkurang, dan ke$ang yang dapat mengacam kelangsungan hidup anak (5ardu :?, #0-/). 0 etika suhu tubuh mencapai lebih dari & C meningkatkan produksi sel darah putih sehingga akan menambah sistem imunitas. eningkatan suhu tubuh pada akhirnya $uga dapat menekan pertumbuhan bakteri. Meskipun demam adalah pertanda baik dari tubuh, namun orang tua $uga sering kali takut ketika anak mengalami demam (Nelson <", #0--).
2.! Tepid Sponging 2.!.1
)ens Tepid sponge adalah teknik kompres hangat yang menggabungkan teknik kompres teknik
blok
pada
pembuluh
darah
besarsuper+icial
dengan
seka. emilihan tepid sponge sebagai terapi selain dapat menurunan
suhu tubuh, tetapi $uga mampu mengurangi ansietas yang diakibatkan oleh penyakit (
2.!.2
Tuuan dan &anaat :u$uan utama dari tepid sponge adalah menurunkan suhu tubuh pada anak yang sedang mengalami demam. Menurut
2.!.3 Teknk tepid sponging :eknik yang digunakan dalam tepid sponging dibagi men$adi dua yaitu persiapan dan pelaksanaan. :ahap persiapan adalah tahap dimana peneliti mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam tahap pelaksanaan. Alat dan bahan yang dibutuhkan meliputi handuk@sapu tangan, selimut, ba$u mandi ($ika ada), perlak, handschoen, termometer aksila, termometer rektal, dan mangkuk yang berisi air hangat. :ahap pelaksanaan dimulai dengan mengka$i kembali kondisi klien, men$elaskan prosedur yang akan dilaksanakan kepada klien, memba%a peralatan
ke
dekat klien,
mengatur
posisi
mencuci
tangan,
men$aga
privacy
klien,
klien, menempatkan perlak diba%ah klien, memakai sarung
tangan, membuka pakaian atas klien dengan hatihati, mengisi baskom dengan air hangat (suhu #90CC), memasukkan handuk atau sapu tangan ke dalam bak yang berisi air hangat, memeras handuk atau sapu tangan dan menempatkannya di leher, ketiak, dan selangkangan. adalah mengusap
2angkah selan$utnya
bagian ekstremitas klien selama
kemudian bagian punggung klien selama -0 menit.
lima
menit
dan
2akukan monitor respon klien selama tindakan. 3etelah selesai, ganti pakaian klien dengan pakaian yang tipis dan menyerap keringat, ganti sprai (bila diperlukan), dan rapikan alat dan bahan yang digunakan selama proses (amid MA, #0--).
2.!.!
&ekansme kera ada dasarnya, mekanisme ker$a dari tepid sponging sama dengan kompres hangat
pada
umumnya,
namun
dengan teknik
yang sedikit
dimodi+ikasi. etika pasien diberikan kompres hangat, maka akan ada penyaluran sinyal ke hypothalamus yang memulai keringat dan asodilatasi peri+er. arena itulah blocking dilakukan pada titiktitik yang secara anatomis dekat
dengan pembuluh besar.
Basodilatasi inilah yang menyebabkan
peningkatan pembuangan panas dari kulit (otter, atricia A., erry, Anne G1 #0-0).
2.!.-
Prosedur kera -. akai sarung tangan #. 5antu klien untuk membuka pakaian &. Mengisi baskom dengan air hangat (suhu air #9 0CC) /.
Masukkan
handuk
kecil
atau
saputangan
ke
dalam
baskom,
kemudian peras. .
2etakkan
handuk
atau
saputangan
pada
leher,
ketiak,
dan
selangkangan klien, tunggu selama maksimal -0 menit (atau sampai suhu pada handuk atau saputangan menurun), lakukan selama tiga periode. 6. Dsap bagian ekstrimitas klien selama lima menit dan dilan$utkan dengan mengusap bagian punggung klien selama -0 menit. engusapan dilakukan dari bagian atas menu$u ba%ah (ekstrimitas dan punggung) '. Monitor respon klien selama dilakukan tindakan 9. akaikan klien pakaian yang tipis (yang telah disiapkan) dan mudah menyerap keringat. . Ganti sprei (bila diperlukan) -0. Ambil perlak dan rapikan alatalat yang digunakan (amid MA, #0--)
2.2.-.1
Plester Kompres )ens Alternati+ lain dalam melakukan metode +isik untuk menurunkan demam adalah dengan menggunakan kompres plester yang banyak di$ual di minimarket dan apotek. ompres plester adalah kompres demam dengan hydrogel on polyacrylate-base
yang memberikan e+ek pendinginan alami.
Dntuk
mempercepat proses pemindahan panas dari tubuh ke plester, pleter $uga memiliki kandungan paraben dan mentol (4$u%ariyah, 3odikin, ?ulistiani M1 #0-&).
2.-.2
&ekansme kera ada dasarnya, mekanisme ker$a kompres plester tidaklah terlalu berbeda dengan kompres hangat atau tepid sponging . :itiktitik penempelan kompres plester dengan tepid sponging adalah sama yaitu titik di mana dapat ditemukan pembuluh darah besar seperti dahi, ketiak, dan lipatan paha. ompres plester $uga dapat membantu untuk asodilatasi pembuluh darah peri+er
dan
membuka
poripori sehingga panas dapat ditransmisikan
(4$u%ariyah, 3odikin, ?ulistiani M1 #0-&).
2.-.3
Prosedur kera -. Memakai sarung tangan #. 5ersihkan bagian tubuh klien yang akan ditempelkan plester kompres &. 5uka kemasan plester kompres /. otong plester kompres dengan gunting sesuai ukuran yang diperlukan . 2epaskan lapisan transparan 6. :empelkan plester kompres (daerah yang melekat) pada bagian tubuh klien (dahi) '. 8apikan alatalat yang digunakan (isamitsu harmaceutical Co., =nc. !apan 3aga :osu)
)A5TA( PUSTAKA
eters, <. and Gilles, .M. (-). Colour Atlas o+ :ropical Medicine and arasitology. Mosby