PIHAK-PIHAK YANG BERELASI
Disusun Oleh : Akuntansi / Semester / Kelas ! / Kel"m#"k Ir$an Krisna Rama,han Ari Ariansah Re.a Praset" L
%&'&()&))*(+ %&'&()&))('+ %&'&()&)&&)+
PEERIKSAAN AK0N1ANSI AK0N1ANSI I 0PN 2E1ERAN3 4A5A 1I0R *)&6
KA1A PENGAN1AR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan kami kesehatan dan kekuatan, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “PIHAK-PIHAK YANG BERELASI ” dengan tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu erliana !l"ah selaku d#sen mata kuliah $emeriksaan %kuntansi I yang telah membimbing kami dalam mengerjakan tugas makalah ini. &ami juga mengucapkan terima kasih kepada teman'teman kami yang telah bekerjasama guna menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu. &ami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan banyak in"#rmasi, pengetahuan dan wawasan yang lebih luas kepada kita semua. &ritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan demi tercapainya makalah yang sempurna di masa mendatang.
Surabaya, () !kt#ber *)+ $enyusun
BAB I PENDAH0L0AN
&7&7 Latar Belakan8
Transaksi pihak - pihak dalam hubungan istimewa dewasa ini mendapat perhatian yang sangat serius baik dari dalam kalangan dunia bisnis maupun dari pihak #t#ritas perpajakan. $ada dasarnya transaksi antar pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah suatu kesepakatan atau pengaturan bisnis yang dilakukan #leh pihak'pihak yang saling tidak bebas satu dengan lainnya untuk tujuan tertentu. nsur kesepakatan dalam menentukan harga transaksi adalah hal yang paling menjadi perhatian, karena kesepakatan dalam penentuan harga dapat membawa dampak keuntungan maupun kerugian bagi pihak'pihak terkait /stake h#lder0. Stake h#lder yang perlu mendapat in"#rmasi yang transparan dari transaksi di atas antara lain, in1est#r, kredit#r, pemegang saham /share h#lder0. 2alam $ernyataan Standar %kuntansi &euangan 3#. , lap#ran keuangan harus mengungkapkan transaksi dengan pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Yang termasuk dalam pihak - pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah transaksi yang dilakukan dengan4
$erusahaan yang memiliki hubungan kepemilikan $er#rangan sebagai pemilik atau karyawan yang mempunyai pengaruh signi"ikan. %ngg#ta keluarga terdekat dari per#rangan tersebut, dan $erusahaan yang dimiliki secara substansial #leh per#rangan tersebut.
Yang wajib dilap#rkan meliputi hakikat hubungan istimewa, jenis transaksi serta nilainya. $S%& ini mengacu pada Standar %kuntansi Internasi#nal /Internati#nal %cc#unting Standard0 3#. *5. Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa memiliki dua hip#tesis yang bert#lak belakang yaitu sebagai transaksi #pp#rtunis atau sebagai transaksi yang e"isien. Sebagai transaksi yang #pp#rtunis dalam hal transaksi dengan yang memiliki hubungan istimewa menyebabkan c#n"lict #" interest yang k#nsisten dengan agency the#ry, seperti yang dikemukakan #leh 6erle dan Means /+7(*0 dan 8ensen dan Meckling /+790. Transaksi dengan yang memiliki hubungan istimewa dapat digunakan sebagai alat untuk e:pr#priati#n #" the "irm;s res#urces. ip#tesis yang lain bahwa transaksi dengan yang memiliki hubungan istimewa merupakan transaksi yang dilakukan dalam pertimbangan e"isiensi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
&7*7 Rumusan asalah +. %pa saja
. %pa saja "act#r resik#nya= 9. 6agaimana cara mempertimbangkan transaksi pihak berelasi= . Mengapa menanggapi resik# dapat menjadi kewajiban audit#r= ?. 6agaiamana kewajiban audit#r dalam pelap#ran=
&7(7 1u9uan Pemahasan +. 2apat menyebutkan . Menyebutkan "act#r'"act#r resik#nya. 9. Menjelaskan cara mempertimbangkan transaksi pihak berelasi. . Mengapa menanggapi resik# dapat menjadi kewajiban audit#r= ?. 2apat menjelaskan kewajiban audit#r dalam pelap#ran.
BAB II
PEBAHASAN *7&7 !aku#an ,an ISA A;uan
IS% yang menjadi acuan untuk pembahasan dalam bab ini ialah IS% >>). IS% menggunakan beberapa istilah yang akan dibahas berikut ini /lihat IS% >>).+)0. +. Arm’s length transaction adalah transaksi diantara pihak'pihak /pembeli dan penjual0 yang bebas, tidak saling terkait dan bertindak independen satu terhadap yang lain. !leh karena itu, transaksi ini dijalankan dengan syarat dan k#ndisi yang terbaik untuk mereka masing'masing pihak /in their best interest 0. *. Related party , 2alam mende"inisikan istiulah ini, IS% >>).+) mengembalikannya kepada kerangka pelap#ran keuangan yang berlaku /applicable financial reporting framework 0. 3amun, jika kerangka pelap#ran keuangan yang berlaku tidak mengaturnya /atau menyebutnya secara sambil lalu, dan sangat minim0, maka IS% memaknai related party sebagai4 a. Sese#rang atau suatu entitas yang mengendalikan atau sangat berpengaruh, secara langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, terhadap entitas pelap#r. b. Suatu entitas yang dikendalikan atau dipengaruh, secara langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, #leh entitas pelap#r atau c. Entitas lain yang bersama entitas pelap#r berada dibawah pengendalian bersama melalui 4 +0 $emilikan dibawah kendali bersama. *0 $emilik terdiri atas keluarga dan kerabat atau (0 %ngg#ta manajemen kunci yang sama. Menurut IS% >>).+), entitas dibawah pengendalian bersama pemerintah pusat /6M30 atau daerah /6M20 tidak dianggap pihak berelasi, kecuali jika mereka terlibat transaksi signi"ikan /diantara mereka0 atau saling menggunakan sumber da ya signi"ikan diantara mereka. $r#sedur audit untuk bertransaksi pihak'pihak yang berelasi tersebar diketiga tahap pr#ses audit. 2alam setiap tahap dari ketiga tahap dalam pr#ses audit, yaitu Risk Assessment /$enilaian @isik#0, Risk Response /Menaggapi @isik#0,dan Reporting /$elap#ran0 ada sejumlah pr#sedur dan pertanyaan yang rele1an dengan audit pihak'pihak yang berelasi dan transaksi berelasi.
Pr"se,ur ,an Pertanaan Au,it 1aha# enilai Risik" +. Identi"ikasi siapa pihak'pihak yang berelasi, apakah ada perubahan mengenai siapa pihak'pihak
*. (. 5. >.
yang berelasi sejak audit yang lalu. $ahami si"at, luasnya, dan tujuan transaksi dan hubungan diantara pihak'pihak yang berelasi Aihat p#tensi terjadinya kecurangan, misalnya karena adanya tekanan atau d#minasi pihak'pihak yang berelasi. Senantiasa waspada terhadap kemungkinan adanya transaksi dan hubungan diantara pihak'pihak yang berelasi, selama audit berlangsung. Aihat ada atau terjadinya risik# signi"ikan.
1aha# enan88a#i Risik" +. %pakah situasi berisik# yang diidenti"ikasi audit#r, member petunjuk keterlibatan pihak'pihak yang berelasi= *. 2apatkan bukti untuk mendukung atau menyanggah asersi manajemen tentang si"at, luas, dan tujuan transaksi hubungan pihak berelasi atau hubungan di antara pihak'pihak yang berelasi. (. 8ika berada diluar jalur bisnis n#rmalnya entitas, lihat pentingnya transaksi hubungan pihak berelasi ini dalam k#nteks seluruh bisnis, misalnya B transaksi hubungan pihak berelasi dari t#tal penjualan. 5. $erhatikan cara pengukuranCpenilaian /misalnya adanya transfer pricing 0 dan pengakuan transaksi hubungan pihak berelasi. >. Aihat kemungkinan ada atau terjadinya kecurangan untuk merancang dan mengimplementasikan pr#sedur audit yang tepat. 1aha# +. *. (. 5. >.
Pela#"ran %pakah bukti audit yang cukup dan tepat sudah diper#leh= %pakah terjadi salah saji yang material karena adanya transaksi hubungan pihak berelasi= %pakah pengungkapan dalam lap#ran keuangan, benar dan cukup= 2apatkan representasiCpernyataan manajemen. Aap#rkan temuan audit tentang pihak'pihak yang berelasi.
IS% >>).7 menegaskan tujuan audit#r dalam mengaudit pihak'pihak yang berelasi. Aepas dari apakah kerangka pelap#ran keuangan yang berlaku menetapkan ketentuan mengenai pihak berelasi, audit#r wajib memahami hubungan pihak yang berelasi yang cukup untuk 4 a0 Mengenal "akt#r risik# kecurangan yang timbul dari hubungan pihak berelasi dan transaksi hubungan pihak berelasi sesuai identi"ikasi dan penilaian risik# salah saji material karena kecurangan. b0 Menyimpulkan, berdasarkan bukti audit yang diper#leh, apakah lap#ran keuangan, sepanjang dipengaruhi #leh hubungan pihak berelasi dan transaksi hubungan pihak berelasi4 i. Menyajikan secara layak /dalam hal kerangka pelap#ran keuangan “penyajian yang layak”0 atau ii. Tidak menyesatkan /kerangka pelap#ran keuangan “kepatuhan”0
2alam hal kerangka pelap#ran keuangan yang berlaku menetapkan ketentuan tentang pihak terkait, tu9uan au,it"r a,alah memper#leh bukti audit yang cukup dan tepat tentang apakah hubungan istimewa dan transaksi hubungan istimewa sudah diidenti"ikasi, dipertanggung jawabkan dan diungkapkan dengan tepat dalam lap#ran keuangan sesuai dengan kerangka pelap#ran keuangan yang berlaku. *7*7 Selaan8 Pan,an8
$ihak berelasi tidak independen satu dengan yang lain. !leh karena itu ,risik# terjadinya salah saji material melalui transaksi hubungan pihak berelasi umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan transaksi diantara pihak'pihak yang bebas /unrelated parties0. 2ampak transaksi hubungan pihak yang berelasi, bisa berupa laba yang dinyatakan terlalu tinggi /overstated 0 atau rendah /understated 0 karena harga yang “diatur” /transfer pricing 0. Manajemen bertanggung jawab untuk mengidenti"ikasi dan mengungkap pihak'pihak yang berelasi dan akuntansi atas transaksi hubungan pihak berelasi. Tanggung jawab ini mengharuskan manajemen mengimplementasikan pengendalian intern yang mampu mengidenti"ikasi dan mencatat transaksi hubungan pihak berelasi dengan benar. %udit#r harus senantiasa waspada terhadap in"#rmasi pihak'pihak yang berelasi ketika mere1iew catatan atau d#kumen selama audit berlangsung. %udit#r menginspeksi d#kumen penting tertentu, tetapi bukan melakukan in1estigasi yang ekstensi" terhadap catatan dan d#kumen yang secara khusus diarahkan untuk mengidenti"ikasi pihak'pihak yang berelasi. &arena pihak'pihak yang berelasi tidak independen satu sama lain, banyak kerangka pelap#ran keuangan menetapkan persyaratan akuntansi dan pengunngkapan yang spesi"ik untuk hubungan pihak berelasi, serta transaksi sald#'sald#nya. 2alam hal kerangka pelap#ran keuangan yang berlaku menetapkan persyaratan tertentu untuk akuntansi dan pengungkapan pihak'pihak yang berelasi, audit#r bertanggungjawab untuk melaksanakan pr#sedur audit untuk mengidenti"ikasi,menilai dan menanggapi risik# salah saji material karena entitas tidak membukukan dan mengungkapkan pihak'pihak yang berelasi, transaksi, sald#'sald#nya yang sesuai. 2alam al kerangka pelap#ran keuangan yang berlaku menetapkan persyaratan yang sangat minim atau bahkan tidak menetapkan persyaratan apa pun tentang pihak'pihak yang berelasi, audit#r tetap harus memper#leh pemahaman yang cukup tentang hubungan dan transaksi pihak'pihak yang berelasi agar ia dapat menyimpulkan apakah lap#ran keuangan, sepanjang dipengaruhi hubungan dan transaksi pihak'pihak yang berelasi 4 +. Menyajikan secara layak /dalam hal kerangka pelap#ran keuangan “penyajian yang layak”0 atau *. Tidak menyesatkan /kerangka pelap#ran keuangan “kepatuhan”0.
*7(7 1aha# & < enilai risik" Ke=a9ian au,it"r ,alam taha# #enilaian risik": '')7&&
'')7&*
'')7&(
'')7&>
'')7&'
'')7&?
'')7&6 '')7&@
Sebagai bagian dari penilaian risik# dan kegiatan terkait yang diwajibkan #leh IS% (+> dan IS% *5) dilakukan audit#r selama auditnya, audit#r wajib melaksanakan pr#sedur audit dan kegiatan dalam alinea +*'+ untuk memper#leh in"#rmasi yang rele1an dalamm mengidenti"ikasi risik# salah saji material terkait dengan hubungan pihak'pihak yang berelasi dan transaksi'transaksinya. 2iskusi tim audit yang diwajibkan meliputi pertimbangan mengenai kerentanan lap#ran keuangan terhadap salah saji material karena kecurangan atau keslahan yang mungkin terjadi karena hubungan pihak'pihak yang berelasi dan transaksi' transaksinya. %udit#r wajib menanyakan kepada manajemen mengenai4 a0 Identitas pihak yang berelasiD b0 ubungan antara entitas dan pihak yang berelasiD dan c0 %pakah entitas melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi dalam peri#de berjalan dan, jika demikian, jenis dan tujuan transaksi. %udit#r wajib menanyakan kepada manajemen dan pegawai lain dalam entitas dan melaksanakan pr#sedur penilaian risik# lain yang dipandang tepat, untuk memper#leh pemahaman mengenai pengendalian yang dibangun manajemen untuk4 a0 mengidenti"ikasi, mencatat, dan melap#rkan pihak yang berelasi dan transaksinya'transaksinya sesuai kerangka pelap#ran keuangan yang berlakuD b0 meng#nt#risasi dan menyetujui transaksi signi"ikan dan peraturan dengan pihak' pihak yang berelasiD c0 meng#t#risasi dan menyetujui transaksi signi"ikan di luar jalur bisnis yang n#rmal %udit#r wajib senantiasa waspada ketika menginspeksi catatan atau d#kumen mengenai pengaturan atau in"#rmasi lain yang bisa mengindikasikan adanya hubungan atau transasi pihak'pihak yang berelasi yang sebelumnya tidak diidenti"ikasi manajemen kepada audit#r. &hususnya hal'hal seperti4 a0 k#n"irmasi bank dan pengacaraCpenasihat hukumD b0 risalah rapat umumCkhusus pemegang saham dan T<FD c0 catatan lain yang menurut audit#r perlu diinspeksi. 8ika audit#r mengidenti"ikasi transaksi signi"ikan di luar jalur bisnis yang n#rmal, ketika melaksanakan pr#sedur audit yang diwajibkan #leh alenia +> atau melalui pr#sedur lain, audit#r wajib menanyakan tentang4 a0 si"at transaksi ini b0 apakah transaksi ini melibatkan pihak'pihak yang berelasi %udit#r wajib membagi in"#rmasi yang rele1an yang diper#lehnya mengenai pihak' pihak yang berelasi entitas dengan angg#ta tim audit lainnya. 2alam memenuhi kewajiban IS% (+> untuk mengidenti"ikasi dan menilai risik# salah saji material, audit#r wajib mengidenti"ikasi dan menilai risik# salah saji material terkait dengan hubungan pihak'pihak yang berelasi dan menentukan apakah risik# tersebut adalah risik# signi"ikan. 2alam menentukan hal ini, audit#r wajib memperlakukan transaksi pihak'pihak yang berelasi signi"ikan yang diidenti"ikasi di luar jalur bisnis yang n#rmal, menyebabkan resik# signi"ikan.
'')7&
8ika audit#r mengidenti"ikasi "akt#r resik# kecurangan /termasuk situasi yang berhubungan dengan pihak'pihak yang berelasi yang mempunyai pengaruh d#minan0 ketika melakukan pr#sedur penilaian risik# dan kegiatan yang terkait pihak yang berelasi, audit#r wajib mempertimbangkan in"#rmasi tersebut ketika mengidenti"ikasi dan menilai risik# salah saji material karena kecurangan sesuai dengan IS% *5).
ntuk mengidenti"ikasi dan menilai risik# salah saji material berkenaan dengan hubungan pihak'pihak berelasi, audit#r perlu mempertimbangkan beberapa hal. Pertiman8an men8enai transaksi pihak yang berelasi
$E@TIM6%3F%3 3T& MEA%&&%3 ASALAH Ketahui si$at ,an Tanyakan 4 ,am#ak huun8an ,an 1. Identitas pihak'pihak yang berelasi. transaksi #ihak #ihak 2. Si"at hubungn antara entitas dan pihak'pihak yang an8 erelasi berelasi. 3. 8enis dan tujuan dari setiap transaksi dengan pihak'pihak yang berelasi. 4. $engendalian,jika ada, yang dibangun manajemen untuk4 a. Mengidenti"ikasi, mencatat dan melap#rkan /acc#unt "#r0, dan mengungkapkan hubungan dan transaksi pihak'pihak yang berelasi sesuai kerangka pelap#rankeuangan yang berlaku. b. Meng#t#risasi dan menyetujui transaksi signi"ikan dan pengaturan dengan pihak'pihak yang berelasiD dan c. Meng#t#risasi dan menyetujui transaksi signi"ikan di luar jalur bisnis yang n#rmal. +. 2iskusikan diantara angg#ta tim audit kerentanan Lihat kemun8kinan lap#ran keuangan terhadap salah saji material karena a,ana ke;uran8an kecurangan atau kesalahan yang berasal dari hubungan dan transaksi pihak'pihak yang berelasi. *. $erhatikan d#minasi satu atau beberapa #rang terhadap manajemen, tanpa diimbangi pengendalian, indikat#r pengaruh yang mend#minasi, antara lain 4 a. $ihak'pihak yang berelasi mem1et# keputusan bisnis yang signi"ikan, yang dibuat manajemen atau T<F /th#se charged with g#1ernance0 b. Transaksi yang signi"ikan diminta persetujuan "inal dari pihak'pihak yang berelasi. c. Tidak adaChanya sedikit perdebatanCtukar pendapat diantara manajemen dan T<F mengenai pr#p#sal bisnis yang “disp#ns#ri” pihak'pihak yang berelasi. d. Transaksi yang melibatkanpihak'pihak yang berelasi. (. $engaruh yang mend#minasi sering terlihat dalam kasus dimana pihak'pihak yang berelasi sangat berperan dalam
berdirinya entitas dan melanjutkan peran tersebut sebagai pengel#la entitas. 5. 8ika "akt#r risik# kecurangan ditemukan, buatlah penilaian risik# salah saji material. 5as#a,a selama Selama audit, audit#r harus senantiasa waspada terhadap men8ins#eksi ;atatan in"#rmasi yang belum diungapkan tentang adanya hubungan atau ,"kumen atau transaksi pihak'pihak yang berelasi. Inspeksi d#kumen berikut 4 a. n"irmasi bank dan pengacaraCpenasihat hukum yang diper#leh sebagai bagian dari pr#sedur audit. b. @isalah rapat umumCkhusus pemegang saham dan T<F. c. 7 1aha# * < enan88a#i Risik" Kotak 11-5 menyajikan kupan dari IS 55! mengenai ke"ajiban auditor dalam menanggapi risiko yang diiden#kasi dan dinilainya.
IS% '')7*)
'')7*&
'')7**
TE@8EM%%3 Sebagai bagian dari persyaratanCketentuan dalam IS% (() bahwa audit#r menanggapi risik# yang dinilai'/nya0, audit#r merancang dan melaksanakan pr#sedur audit selanjutnya untuk memper#leh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai risik# salah saji material yang dinilai terkait dengan hubungan atau transaksi pihak'pihak yang berelasi. $r#sedur audit ini wajib meliputi pr#sedur au dit yang diharuskan dalam alinea *+'*5. 8ika audit#r mengidenti"ikasi /adanya0 pengaturan atau in"#rmasi yang mengindikasikan adanya hubungan atau transaksi pihak'pihak yang berelasi yang sebelumnya tidak diidenti"ikasi atau diungkapkan #leh manajemen kepada audit#r, audit#r wajib menentukan apakah situasi yang mendasarinya menegaskan adanya hubungan dan transaksi tersebut. 8ika audit#r mengidenti"ikasi /adanya0 pengaturan atau in"#rmasi yang mengindikasikan adanya hubungan atau transaksi pihak'pihak yang berelasi yang sebelumnya tidak diidenti"ikasi atau diungkapkan #leh manajemen kepada audit#r, audit#r wajib4 a0 segera meng#munikasikan in"#rmasi yang rele1an kepada angg#ta tim audit yang lainD b0 dalam hal kerangka pelap#ran keuangan yang berlaku menetapkan ketentuan tentang pihak'pihak yang berelasi4 i. minta manajemen mengidenti"ikasi semua transaksi pihak'pihak yang berelasi yang baru diidenti"ikasi untuk e1aluasi selanjutnya #leh audit#rD dan ii. tanyakan mengapa pengendalian entitas atas hubungan atau transaksi pihak' pihak berelasi gagal membantu /manajemen0 mengidenti"ikasi atau
mengungkapkan hubungan dan transaksi pihak'pihak yang berelasiD c0 laksanakan pr#sedur audit substanti" yang tepat berkenaan dengan hubungan atau transaksi pihak'pihak yang berelasi yang baru diidenti"ikasiD d0 pertimbangkan kembali kemungkinan adanya transaksi pihak'pihak yang berelasi lain atau yang signi"ikan yang masih belum diidenti"ikasi atau diungkapkan #leh manajemen kepada audit#r, dan laksanakan pr#sedur audit tambahan yang diperlukanD dan e$ jika tidak diungkapkannya /hubungan atau transaksi pihak'pihak yang berelasi0 #leh manajemen agaknya merupakan kesengajaan /dan karenanya merupakan indikasi risik# salah saji material karena kecurangan0, e1aluasi implikasinya terhadap audit. '')7*( ntuk transaksi pihak'pihak yang berelasi signi"ikan di luar jalur bisnis n#rmal, yang diidenti"ikasi, audit#r wajib4 a0 menginspeksi k#ntrak atau perjanjian yang mendasari /transaksi pihak'pihak yang berelasi0 dan menge1aluasi apakah4 i. alasan bisnis yang sehat /atau ketiadaan alasan bisnis yang sehat0 dari transaksi tersebut yang mengarah pada dugaan bahwa transaksi itu dibuat /semata'mata0 untuk pelap#ran keuangan yang mengandung kecurangan atau menyembunyikan penjarahan asetD ii. syarat'syarat transaksi memang sesuai dengan penjelasan manajemenD dan iii. transaksi sudah dicatat dan dilap#rkan dengan benar dan diungkapkan sesuai dengan kerangka pelap#ran keuangan yang berlakuD dan b0 memper#leh bukti audit bahwa transaksi /pihak'pihak yang berelasi0 telah di#t#risasi dan disetujui dengan benar. 8ika manajemen membuat asersi dalam lap#ran keuangan bahwa transaksi pihak'pihak '')7*> yang berelasi dibuat dengan syarat'syarat yang setara dengan transaksi bebas, audit#r wajib memper#leh bukti audit yang cukup dan tepat tentang asersi tersebut. 2alam menanggapi risik# salah saji material yang diidenti"ikasi berkenaan dengan hubungan dan transaksi pihak'pihak yang berelasi, audit#r perlu mempertimbangkan beberapa hal yang disebutkan dalam kutipan IS% di atas. Pertiman8an men8enai transaksi #ihak an8 erelasi
M%S%A% Du8aan a,ana ke;uran8an erkenaan ,en8an huun8an ,an transaksi #ihak erelasi
$E@TIM6%3F&%3 3T& MEA%&&%3 +. $astikan bahwa dugaan itu benar, lihat situasi yang mendasari dugaan itu. *. Secepatnya k#munikasikan in"#rmasi ini kepada angg#ta tim audit. (. Minta manajemen mengidenti"ikasi semua transaksi dengan pihak berelasi. 5. 8ika transaksi dengan pihak berelasi tidak teridenti"ikasi sebelumnya, tanyakan mengapa= %pakah pengendalian untuk mengidenti"ikasi transaksi pihak berelasi, tidak ber"ungsi= %tau memang manajemen dengan sengaja tidak berniat mengungkapkannya /p#tensi kecurangan0= >. $ertimbangkan kembali kemungkinan adanya transaksi pihak'pihak yang berelasi lain atau yang signi"ikan yang masih belum diidenti"ikasi atau diungkapkan #leh manajemen kepada audit#r.
9. Aaksanakan pr#sedur audit tambahan yang diperlukan. +. lnspeksi k#ntrak atau perjanjian tentang transaksi pihak berelasi. 1ransaksi #ihak erelasi an8 E1aluasi apakah transaksi mengarah pada dugaan pelap#ran keuangan si8ni$ikan ,i luar 9alur yang curang atau menyembunyikan penjarahan asetD syarat transaksi sesuai penjelasan manajemenD dan transaksi sudah dicatat dan isnis n"rmal dilap#rkan serta diungkapkan sesuai dengan kerangka pelap#ran keuangan yang berlaku. *. $astikan bahwa transaksi pihak berelasi telah di#t#risasi dan disetujui. Asersi mana9emen +. $er#leh bukti audit yang cukup dan tepat tentang asersi tersebut, si"at dan luasnya transaksi pihak berelasi. *. %pakah k#n"irmasi eksternal memberikan bukti yang andal= (. %pakah piutang transaksi pihak berelasi dapat ditagih= *7'7 1aha# ( < Pela#"ran
tak ++' menyajikan kutipan dari IS% >>) mengenai kewajiban audit#r dalam tahap ini. IS% '')7*'
'')7*?
'')7*6
'')7*@
TE@8EM%%3 2alam merumuskan pendapat atas lap#ran keuangan sesuai IS% )), audit#r wajib menge1aluasi apakah4 a0 hubungan dan transaksi pihak berelasi yang diidenti"ikasi sudah dicatat, dilap#rkan, dan diungkapkan dengan tepat sesuai dengan kerangka pelap#ran keuangan yang berlakuD dan b0 dampak hubungan dan transaksi pihak berelasi4 i. menghalangi lap#ran keuangan dalam mencapai penyajian yang layak /untuk kerangka penyajian yang layak0D atau ii. menyebabkan lap#ran keuangan menyesatkan /untuk kerangka kepatuhan0. 2alam hal kerangka pelap#ran keuangan yang berlaku menetapkan ketentuan mengenai pihak berelasi, audit#r wajib memper#leh representasi tertulis dari manajemen dan, jika tepat, T<F, bahwa4 a0 mereka sudah mengungkapkan kepada audit#r, identitas pihak'pihak yang berelasi dan semua hubungan dan transaksi pihak'pihak yang berelasi yang mereka ketahuiD dan b0 mereka sudah mencatat, melap#rkan, dan mengungkapkan hubungan dan transaksi pihak'pihak yang berelasi sesuai ketentuan kerangka pelap#ran keuangan. &ecuali jika semua T<F terlibat dalam mengel#la entitas, audit#r wajib meng#munikasikan hal'hal yang timbul selama audit berkenaan dengan pihak'pihak yang berelasi. %udit#r wajib memasukkan dalam d#kumentasi auditnya, nama'nama dari pihak ' pihak yang berelasi yang diidenti"ikasi dan si"at hubungan pihak'pihak yang berelasi tersebut.
2alam tahap audit terakhir berkenaan dengan hubungan dan transaksi pihak'pihak yang berelasi, audit#r perlu mempertimbangkan beberapa hal yang dlsebutkan dalam kutipan IS% di atas. Pertiman8an men8enai transaksi #ihak an8 erelasi
M%S%A% D"kumen ,an la#"ran
Re#resentasi mana9emen
1entukan a#akah la#"ran au,it"r harus ,im",i$ikasi
$E@TIM6%3F&%3 3T& MEA%&&%3 +. 2#kumentasikan nama'nama dari pihak'pihak yang berelasi yang diidenti"ikasi dan si"at hubungan pihak'pihak yang berelasi tersebut. *. munikasikan kepada T<F hal'hal signi"ikan yang timbuI selama audit berkenaan dengan pihak'pihak yang berelasi. $er#leh representasi tertulis dari manajemen /dan T<F0, bahwa4 +. semua pihak berelasi dan transaksinya sudah diungkapkanD dan *. hubungan dan transaksi pihak berelasi sudah dicatat, dilap#rkan, dan diungkapkan dalam lap#ran keuangan, dengan benar M#di"ikasi lap#ran audit#r jika4 +. tidak mungkin mendapatkan bukti audit yang cukup dan tepat mengenai pihak berelasi dan transaksi pihak berelasiD atau *. pengungkapan manajemen dalam lap#ran keuangan /seperti diharuskan dalam pelap#ran keuangan yang berlaku0 tidak cukup.
BAB III PEN010P
(7&7 Kesim#ulan
6erdasarkan uraian di atas, maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut4
+. $ihak'pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pihak'pihak yang dianggap mempunyai hubungan istimewa bila satu pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signi"ikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan #perasi#nal *. 2alam prinsip kewajaran dan kelaGiman usaha /arm;s length principle0 penetapan harga dan laba transaksi haruslah sama dan sebanding antara transaksi dengan pihak'pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan pihak'pihak yang tidak dipengaruhi hubungan
istimewa. Sama dan sebanding tidaklah dalam arti sama persis, akan tetapi terdapat batasan'batasan rentang yang wajar.
(7*7 Saran
Saran atau rek#mendasi yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut4 +. $ihak #t#ritas pajak dan ajib $ajak harus saling bekerjasama dalam memecahkan permasalahan d#kumentasi untuk menghindari adanya persyaratan d#kumentasi yang berlebihan. Selain itu, juga untuk memberikan in"#rmasi yang memadai untuk menerapkan prinsip kewajaran. *. Met#de untuk menyelidiki adanya prinsip kewajaran dan kelaGiman usaha /arm;s length principle0 dalam praktik perlu dipahami #leh in1est#r. 2engan begitu, in1est#r bisa menilai apakah transaksi yang dilakukan #leh perusahaan publik dengan perusahaan a"iliasinya mengandung unsur trans"er pricing atau tidak.