1
BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng
Di Provinsi Kalimantan Timur, salah satu kabupaten yang perkembangan budidaya perikanannya termasuk budidaya tambak yang cukup menggembirakan adala adalahh Kabu Kabupa paten ten Berau Berau.. Tamba ambakk yang yang ada ada ters terseb ebar ar di Keca Kecama mata tann Pula Pulauu Derawa Derawan, n, Sambal Sambaliun iung, g, Talisaya alisayan, n, Biatan Biatan,, Tabalar abalar,, dan Gunung Gunung Tabur abur yang yang digunakan untuk budidaya ikan bandeng dan udang windu !nonim, "##$%. Produktivitas tambak yang rendah ini perlu mendapat perhatian terutama terkait dengan daya dukung lahan tambak di kabupaten tersebut, supaya daya dukung lahan lahan tambak tambak dapat dapat diketah diketahui ui lebih lebih dini dini sehing sehingga ga alokas alokasii sumbe sumberda rdaya ya lahan lahan tambak tambak dapat ditentukan ditentukan lebih tepat. !kibat lebih lan&ut lan&ut adalah konsep budidaya budidaya tambak yang berkelan&utan dapat terwu&ud di Kabupaten Berau. Dalam Pasal ' Peraturan Pemerintah (epublik )ndonesia *omor "+ tahun "##' tentang (encana Tata (uang ilayah *asional telah ditetapkan bahwa kebi&akan pengembang-an kawasan budidaya meliputi pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak tidak melamp melampaui aui daya daya dukung dukung dan daya daya tampun tampungg lingku lingkunga ngan. n. Daya Daya dukung dukung meru merupa paka kann kons konsep ep dasa dasarr yang yang dike dikemb mban angk gkan an untu untukk kegi kegiat atan an peng pengel elol olaan aan sumberdaya alam dan lingkungan secara berkelan&utan. Konsep ini dikembangkan untuk mencegah kerusakan atau degradasi sumberdaya alam dan lingkungan. Daya dukung merupakan istilah yang lebih umum untuk karakter lingkungan dan kemampuannya dalam mengakomodasi suatu kegiatan tertentu atau la&u suatu kegiatan tanpa dampak yang tidak dapat
2
diterima G/S!0P, "##1%. Dalam prakteknya, dikenal beberapa istilah daya dukung. Daya dukung adalah ¨ah organisme atau ¨ah kegiatan usaha atau total produksi yang dapat didukung oleh suatu area, ekosistem atau garis pantai yang dide2inisikan G/S!0P,"##1%. 3ntuk suatu wilayah yang dide2inisikan, dikenal dikenal dengan dengan istilah istilah daya dukung wilayah, yaitu kemampuan kemampuan wilayah tersebut tersebut dala dalam m
memp memper erta taha hank nkan an
berb berbag agai ai
pema peman2 n2aa aata tann
sumbe umberd rday ayaa
keg kegia iata tann
pembangunan% 4lark,1$$"%. Daya dukung suatu wilayah tidak bersi2at statis tetapi dapat menurun akibat kegiatan manusia yang menghasilkan limbah atau keru kerusa saka kann alam, alam, sepe seperti rti benc bencan anaa alam alam,, bahk bahkan an dapa dapatt diti diting ngka katk tkan an mela melalu luii pengelolaan wilayah secara tepat 4lark,1$$"%. Scones 1$$5% dalam Prasita "##6% membagi daya dukung men&adi dua yaitu daya dukung ekonomis dan daya dukung ekologis atau lingkungan. Daya dukung dukung ekono ekonomis mis adalah adalah tingka tingkatt produk produksi si skala skala usaha% usaha% yang yang member memberi-ka i-kann keuntungan maksimum dan ditentukan oleh tu&uan usaha secara ekonomi. Daya dukung ekologis adalah ¨ah maksimum hewan-hewan pada suatu lahan yang dapat didukung tanpa mengakibatkan kematian karena 2aktor kepadatan serta ter&adinya kerusakan ling-kungan permanen. Daya dukung ekonomis dan daya dukung ekologis, &uga dikenal daya dukung 2isik dan daya dukung sosial. Berbagai metode atau sistem telah digunakan dalam penentuan daya dukung dukung tambak tambak di )ndone )ndonesia sia.. Penent Penentuan uan daya daya dukun dukungg lingku lingkunga ngann kawasa kawasann pertambakan dengan sistem pembobotan yang mengacu pada modi-2ikasi pemikiran Poernomo 1$$"% telah dilaplikasikan oleh Prasita "##6% di Kabupaten Gresik 7awa Timur%. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan studi yang
2
diterima G/S!0P, "##1%. Dalam prakteknya, dikenal beberapa istilah daya dukung. Daya dukung adalah ¨ah organisme atau ¨ah kegiatan usaha atau total produksi yang dapat didukung oleh suatu area, ekosistem atau garis pantai yang dide2inisikan G/S!0P,"##1%. 3ntuk suatu wilayah yang dide2inisikan, dikenal dikenal dengan dengan istilah istilah daya dukung wilayah, yaitu kemampuan kemampuan wilayah tersebut tersebut dala dalam m
memp memper erta taha hank nkan an
berb berbag agai ai
pema peman2 n2aa aata tann
sumbe umberd rday ayaa
keg kegia iata tann
pembangunan% 4lark,1$$"%. Daya dukung suatu wilayah tidak bersi2at statis tetapi dapat menurun akibat kegiatan manusia yang menghasilkan limbah atau keru kerusa saka kann alam, alam, sepe seperti rti benc bencan anaa alam alam,, bahk bahkan an dapa dapatt diti diting ngka katk tkan an mela melalu luii pengelolaan wilayah secara tepat 4lark,1$$"%. Scones 1$$5% dalam Prasita "##6% membagi daya dukung men&adi dua yaitu daya dukung ekonomis dan daya dukung ekologis atau lingkungan. Daya dukung dukung ekono ekonomis mis adalah adalah tingka tingkatt produk produksi si skala skala usaha% usaha% yang yang member memberi-ka i-kann keuntungan maksimum dan ditentukan oleh tu&uan usaha secara ekonomi. Daya dukung ekologis adalah ¨ah maksimum hewan-hewan pada suatu lahan yang dapat didukung tanpa mengakibatkan kematian karena 2aktor kepadatan serta ter&adinya kerusakan ling-kungan permanen. Daya dukung ekonomis dan daya dukung ekologis, &uga dikenal daya dukung 2isik dan daya dukung sosial. Berbagai metode atau sistem telah digunakan dalam penentuan daya dukung dukung tambak tambak di )ndone )ndonesia sia.. Penent Penentuan uan daya daya dukun dukungg lingku lingkunga ngann kawasa kawasann pertambakan dengan sistem pembobotan yang mengacu pada modi-2ikasi pemikiran Poernomo 1$$"% telah dilaplikasikan oleh Prasita "##6% di Kabupaten Gresik 7awa Timur%. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan studi yang
3
bertu&uan untuk mengetahui daya dukung lingkungan pertambakan di Kabupaten Berau, agar produktivitas tambak dapat lebih tinggi dan berkelan&utan. 3dang 3dang merupa merupakan kan komodi komoditas tas pentin pentingg dalam dalam perdag perdagang angan an perika perikanan nan global. global. Sekitar Sekitar "#8 total ekspor ekspor perikanan perikanan dunia disumbangk disumbangkan an oleh produk ini dengan nilai lebih dari 3SD 1# &uta pada tahun "##5 9em,"##+%. !sia merupakan produsen penting udang di dunia, sebesar '#8 dari total produksi budidaya udang global berasal dari wilayah ini Biao and Kai&in, "##6%. Dari keseluruhan total produksi budidaya udang dunia sebesar ",: &uta ton, diperkirakan sekitar "$ persen adalah udang windu penaeus monodon% dan sebesar :: persen adalah &enis penaeus vannamei 9em,"##+%. )ndonesia merupakan satu dari tiga produsen udang windu terbesar dunia setelah Thailand dan ;ietnam pada "##<. 0enurut data =!> "##<% )ndonesia menyuplai produksi udang dunia sebesar 1#8 atau sekitar "5'.### ton terbesar ke < dunia% dan mengekspor sebesar 68 dari total ekspor udang global 9em,"##+%. /kspor udang )ndonesia terutama ke *egara *egara 7epang, 3S! dan Belgia serta 9u?emburg 9u?emburg DKP (),"##+%. (),"##+%. Peman2aatan dan pengembangan potensi sumberdaya perairan pantai dan laut laut men& men&ad adii para paradi digm gmaa baru baru pemb pemban angu guna nann dima dimasa sa seka sekaran rangg yang yang haru haruss dilaksanakan secara rasional dan berkelan&utan. Kebi&akan ini sangat realistis karena didukung oleh 2akta adanya potensi sumberdaya laut dan pantai yang masih cukup besar peluang untuk pengembangan eksploitasi dibidang perikanan baik penangkapan maupuan usaha budidaya ikan. 3saha perikanan secara umum dapa dapatt diny dinyat atak akan an seba sebaga gaii kegi kegiat atan an untu untukk meng mengel elol olaa dan dan mema meman2 n2aa aatk tkan an sumberdaya ikan serta lingkungan dengan menambahkan masukan energi, materi
4
dan teknologi dan atau unsur lainnya, yang bertu&uan untuk memanen biomasa hidup dan kehidupan manusia !nggoro,"##1%. 0enurut Dit&en Perikanan "###%, visi pembangunan perikanan yang ingin diwu&udkan adalah usaha perikanan yang meman2aatkan sumberdaya secara e2isien e2isien dan berkelan&ut berkelan&utan an serta dapat meningkatkan meningkatkan kese&ahteraan kese&ahteraan masyarakat masyarakat yang dilakukan oleh pelaku usaha perikanan yang ma&u, dapat menyesuaikan seti setiap ap peru peruba baha hann dan dan berw berwaw awas asan an akua akuabi bisn snis is,, deng dengan an misi misi pemb pemban angu guna nann perikanan dititikberatkan pada a% pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelan&utan. b% pemberdayaan dan peningkatan penyediaan bahan pangan sumber protein hewani dan bahan baku industri di dalam negeri serta ekspor. c% Penc Pencip ipta taan an lapa lapang ngan an ker& ker&aa dan dan kese kesemp mpat atan an beru berusa saha ha yang yang prod produk ukti ti2, 2, meni mening ngka katk tkan an kual kualit itas as sumb sumber er daya daya manu manusi sia. a. d% d% menc mencip ipta taka kann ikli iklim m yang yang kond kondus usi2 i2 bagi bagi pera perann masy masyar arak akat at sert sertaa duni duniaa usah usaha. a. e% e% Pemu Pemuli liha hann dan dan perlindungan potensi sumberdaya sumberdaya perikanan dan lingkungannya. lingkungannya. Kabupa Kabupaten ten Berau Berau merupa merupakan kan salah salah satu satu dari dari 15 Kabupa Kabupaten ten@Ko @Kota ta di Kalimantan Timur yang berada di bagian utara propinsi dan memiliki wilayah pesisir dan laut yang relati2 luas. Secara geogra2is kabupaten ini berada pada posisi 11+o-11$o Bu&u Bu&urr Timur imur dan dan 1o-"o55A 9intang 9intang 3tara. 3tara. 9uas 9uas wilaya wilayahny hnyaa sebesar sebesar 5<.1"6 5<.1"6 km" dengan luas laut sekitar 1," &uta hektar dengan ¨ah desa sebanyak $6 dan 1# kelurahan. BPS Berau,"##6%. ilayah pesisir dan laut Kabupaten Berau merupakan wilayah yang sangat strategis &ika ditin&au dari aspek keanek keanekarag aragaman aman hayati hayati karena karena masuk masuk ke dalam dalam wilaya wilayahh coral triangle triangle yang merupakan merupakan tempat tempat dengan mega biodiversity terbesar terbesar di dunia. ilayah ilayah pesisir pesisir
5
dan laut Berau seluas 1," &uta hektar memiliki potensi kekayaan sumberdaya pesisir termasuk mangrove, terumbu karang karang dan padang lamun. Kera Keraga gama mann teru terumb mbuu kara karang ng laut laut Berau Berau misa misaln lnya ya meru merupa paka kann yang yang tertinggi kedua di )ndonesia setelah (a&a !mpat Propinsi Papua% dan ketiga tertinggi di dunia. Produksi perikanan di Kabupaten Berau pada tahun "##6 mencapai 1:.++1,+ ton yang meliputi 1<.15+,1 ton perikanan laut, 1.1"$,' ton perairan umum, 1<," ton dari kolam, "'," ton dari haba, 5#$,5 ton dari budidaya tambak dan << ton dari perikanan laut dan pantai DKP Berau,"##'%. Selama kurun waktu lebih dari ": tahun diketahui bahwa peranan subsektor perikanan tang tangka kapp sang sangat at domi domina nann dan dan sema semaki kinn besa besarr dalam dalam kine kiner& r&aa peri perika kana nann tota totall Kab Kabupat upaten en Bera Berauu. salah alah satu atu kab kabupat upaten en yang yang perk erkemb embang angan budi budiddaya aya perikanannya termasuk budidaya tambak yang cukup menggembirakan adalah Kabupaten Berau. Tambak yang ada tersebar di Kecamatan Pulau Derawan, Sambaliung, Talisayan, Talisayan, Biatan, Tabalar, dan Gunung Tabur Tabur yang digunakan untuk budidaya ikan bandeng dan udang windu !nonim,"##$%. Sampai pada tahun "##$ "##$ pemb pembud udid iday ayaa tamb tambak ak di Kabu Kabupa pate tenn Berau Berau ber&u ber¨ mlah ah <5' <5' (TP yang yang memiliki luas sebesar 5.61#,6 hektar dengan ¨ah produksi sebesar 5#$," ton dengan nilai produksi sebesar (p.6.<<'.1##.###,##,- !nonim,"#1#%. Produktivitas tambak yang rendah ini perlu mendapat perhatian terutama terkait dengan daya dukung lahan tambak di kabupaten tersebut, supaya daya dukung lahan tambak dapat diketahui lebih dini sehingga alokasi sumberdaya lahan tambak dapat ditentukan lebih tepat. !kibat lebih lan&ut adalah konsep budidaya tambak yang berkelan&utan dapat terwu&ud di Kabupaten Berau. Dalam
6
Pasal ' Peraturan Pemerintah (epublik )ndonesia *omor "+ tahun "##' tentang (encana Tata (uang ilayah *asional telah ditetapkan bahwa kebi&akan pengembang-an kawasan budidaya meliputi pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan. Pengembangan budidaya tambak udang di Kabupaten Berau perlu memperhatikan daya dukung lahan. Pengembangan tambak yang melampaui daya dukung lingkungan akan menimbulkan berbagai dampak ikutan, yang mungkin semakin sulit diatasi. Daya dukung lahan pantai untuk pertambakan ditentukan oleh mutu tanah, mutu air sumber asin dan tawar%, hidrooseanogra2i arus dan pasang surut%, topogra2i dan klimatologi daerah pesisir dan daerah aliran sungai di daerah hulu Poernomo,1$$"%. Ter&adinya pencemaran merupakan salah satu kendala yang menyebabkan ter&adinya penurunan kualitas air, sehingga air tidak dapat diman2aatkan sebagai media budidaya Santoso,"##5%. Dalam era otonomi daerah saat ini menuntut Pemerintah Kabupaten Berau untuk dapat membangun dan mengembangkan wilayahnya dengan meman2aatkan seluruh potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Program-program yang telah dilakukan dalam bidang perikanan masih perlu ditindaklan&uti, agar lebih terarah dan sesuai dengan potensi serta daya dukung lingkungan baik secara teknis, ekonomis, maupun sosial. Sampai saat ini budidaya tambak di Kabupaten Berau masih eksis, namun menghadapi berbagai kendala seperti timbulnya penyakit bercak putih, ter&adinya kematian secara masal yang menyebabkan produksi tambak menurun bahkan mengalami gagal panen. al ini disebabkan dengan makin menurunnya mutu
7
lingkungan oleh pencemaran yang kemudian dapat memicu timbulnya penyakit. Diberlakukannya standarisasi mutu produk yang menuntut produk harus memenuhi prinsip higienis, bermutu serta bebas dari residu dan berbagai obatobatan atau pestisida, sehingga dapat diterima olah konsumen dengan harga ter&angkau. Berikut ini beberapa permasalahan budidaya tambak udang di Kabupaten Berau 0asalah pertama adalah konsep produksi yang menyangkut benih, pakan, pupuk, dan pestisida, pengadaannya sering tidak tepat waktu. Kualitas, ¨ah,dan harga sarana produksi bersi2at 2luktuati2, sehingga menghambat kesinambungan produksi. 0asih kentalnya kandungan impor pada sarana produksi menyebabkan harganya melambung tinggi setelah krisis moneter. Sedangkan ketersediaan benur yang men&adi masalah saat ini adalah dari segi kualitasnya dan &aminan mutu untuk memperoleh benih bermutu. Kedua, adalah masalah sistem permodalan yang menyangkut biaya besar untuk biaya pembangunan tambak baru yang lengkap dengan saluran sekunder dan tersier. Ketiga, adalah modal ker&a untuk pembelian benur dan nener untuk petani bermodal kecil dapat men&adi masalah yang serius. Petani sering terbentur masalah persyaratan perkreditan dari bank, seperti agunan dan kelayakan usaha. Dan keempat, adalah daya dukung lingkungan untuk tambak, banyak terkait dengan proses pemilihan lokasi yang tidak dilaksanakan dengan cermat dan mana&emen usaha budidaya yang tidak tepat, misalnya pengelolaan kualitas air, pemberian pakan, kuantitas dan kualitas kultivan dan kurangnya koordinasi antar petambak. Dengan semakin pentingnya peranan subsektor perikanan tangkap
8
terutama yang bersumber dari penangkapan udang maka akan berpengaruh terhadap aspek penghidupan masyarakat pesisir dalam rangka untuk meningkatkan kese&ahteraan masyarakat nelayan di Kabupaten Berau. Kehadiran &enis udang diharapkan tidak hanya menambah pilihan bagi petambak tapi &uga menopang kebangkitan usaha pertambakan terutama komoditas udang, )ntroduksi &enis udang baru yang lebih unggul dan tahan penyakit tampaknya men&adi salah satu kunci perwu&udan mimpi diatas, selain memperkaya dan menambah alternati2 &enis udang baru yang lebih tahan penyakit, peluang investasi pertambakan udang diyakini bakal kembali prospekti2, !palagi hasil budidaya pada lahan u&i coba dise¨ah daerah memang menun&ukkan tingginya produktivitas dibanding perolehan hasil, semisal &enis udang windu yang telah dikenal sebelumnya aliman,"##:%. 3ntuk memahami secara baik maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian, sebagai berikut Budidaya Tambak 3dang Di Kabupaten Berau.
B. Rumusan Masalah
Penghidupan masyarakat (livelihoods) adalah upaya atau cara-cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk men&amin kelangsungan hidup mereka. Penghidupan masyarakat petani petambak di lokasi studi sangat bergantung kepada komoditas udang yang diperdagangkan secara global. 3saha penangkapan udang putih dan udang windu yang dilakukan oleh nelayan dan diperdagangkan melalui ponggawa pengumpul udang dan atau ikan% telah memberikan kontribusi terhadap kelangsungan kehidupan masyarakat pesisir. 3saha penangkapan udang
9
yang dilakukan nelayan dilakukan sepan&ang tahun dan sangat bergantung pada kondisi alam setempat serta relasi sosial patron klien antara punggawa dan nelayan yang merupakan 2aktor-2aktor utama mempengaruhi penghidupan masyarakat petani petambak disamping aspek operasional teknis penangkapan. /2ektivitas usaha penangkapan udang oleh petani petambak akan meningkatkan pendapatan keluarga dan perubahan pola konsumsi non pangan yang mencerminkan tingkat kese&ahteraan masyarakat setempat. Semakin tinggi persentase tingkat konsumsi non pangan kelompok masyarakat tersebut, maka semakin baik tingkat kese&ahteraan mereka dan sebaliknya. Kecenderungan yang ter&adi dalam budidaya tambak udang, khususnya yang mengaplikasikan teknologi semi intensi2 dan intensi2 adalah memburuknya keadaan lingkungan tambak se&alan dengan berlangsungnya masa pemeliharaan atau dengan kata lain cenderung mencemari lingkungannya sendiri. Dampaknya adalah stress yang akan memperlemah kondisi udang, sehingga mudah terserang penyakit. Selain dari itu, lingkungan tambak dapat pula dicemari oleh polusi@polutan yang berasal dari lingkungan sekitar seperti pemukiman, industri, persawahan, dan lain-lain. 0asalah pertama, adalah konsep produksi yang menyangkut benih, pakan, pupuk, dan pestisida, pengadaannya sering tidak tepat waktu. Kualitas, ¨ah,dan harga sarana produksi bersi2at 2luktuati2, sehingga menghambat kesinambungan produksi. 0asih kentalnya kandungan impor pada sarana produksi menyebabkan harganya melambung tinggi setelah krisis moneter. Sedangkan ketersediaan benur yang men&adi masalah saat ini adalah dari segi kualitasnya dan &aminan mutu untuk memperoleh benih bermutu. Kedua, adalah
10
masalah sistem permodalan yang menyangkut biaya besar untuk biaya pembangunan tambak baru yang lengkap dengan saluran sekunder dan tersier. Ketiga, adalah modal ker&a untuk pembelian benur dan nener untuk petani bermodal kecil dapat men&adi masalah yang serius. Petani sering terbentur masalah persyaratan perkreditan dari bank, seperti agunan dan kelayakan usaha. Dan keempat, adalah daya dukung lingkungan untuk tambak udang, banyak terkait dengan proses pemilihan lokasi yang tidak dilaksanakan dengan cermat dan mana&emen usaha budidaya yang tidak tepat, misalnya pengelolaan kualitas air, pemberian pakan, kuantitas dan kualitas kultivan dan kurangnya koordinasi antar petambak. Pendekatan teoritis yang akan dilakukan adalah mengka&i pro2il potensi perikanan budidaya tambak berupa volume dan nilai produksi serta luas lahan tambak udang windu dan bandeng, pendekatan berdasarkan aspek teknis dan ekologis melalui pengukuran kualitas air, kualitas tanah tambak, teknologi budidaya, dan kelayakan penggunaan &enis komoditas baru sesuai dengan daya dukung lingkungan pertambakan di Kabupaten Berau. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan beberapa masalah penelitian yaitu 1. Bagaimanakah produksi budidaya tambak udang di Kabupaten BerauC ". Bagaimanakah modal ker&a budidaya tambak udang di Kabupaten BerauC 5. Bagaimanakah daya dukung lingkungan budidaya tambak udang di Kabupaten BerauC
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
11
Tu&uan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut 1. 3ntuk mengetahui produksi budidaya tambak udang di Kabupaten Berau. ". 3ntuk mengetahui modal ker&a budidaya tambak udang di Kabupaten Berau. 5. 3ntuk mengetahui daya dukung lingkungan budidaya tambak udang di Kabupaten Berau. 0an2aat dari penelitian tersebut adalah 1. Bagi Peneliti Penelitian ini meningkatkan pemahaman tentang produksi, modal ker&a dan daya dukung lingkungan budidaya tambak udang di Kabupaten Berau. ". Bagi Pemerintah Daerah 0emberi in2ormasi bagi instansu-instansi terkait dan pihak pemerintah Kabupaten Berau dalam dalam mengambil langkah-langkah kebi&akan yang terkait dengan aturan dalam budidaya tambak udang di Kabuputen Berau. 5. Bagi Pembaca Sebagai bahan in2ormasi dan dapat di&adikan re2erensi bagi penelitian penelitian selan&utnya dalam bidang yang sama terkait dengan budidaya tambak udang di Kabupaten Berau
BAB II
12
TINAUAN PU!TA"A A. Penelitian Ter#ahulu
*ur&anah "##$% melakukan penelitian dengan &udul !nalisis Prospek Budidaya Tambak Di Kabupaten Brebes. 0etode yang digunakan dalam penelitianini adalah metode survai dengan pengumpulan data secara observasi dan teknik sampling secara acak. !nalisa data dilakukan secara deskripti2 dan analisis S>T di lima kecamatan dengan ¨ah sample responden di Kecamatan 9osari 1', Kecamatan Tan&ung 1', Kecamatan Bulakamba 16, Kecamatan anasari 16,dan Kecamatan Brebes 1'. 0ateri penelitian adalah perkembangan produksi tambak Kabupaten Brebes selama 1# tahun terakhir dan data kualitas air tambak baik 2isik, kimia maupun biologi serta penyebaran kuisioner yang melibatkan stakeholder yang terdiri dari petambak, tokoh masyarakat di wilayah penelitian dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Brebes Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya tambak di Kabupaten Brebes berada pada kondisi yang relati2 stabil dengan ¨ah volume dan nilai produksi yang semakin meningkat dengan komoditas andalan ikan bandeng (chanos-chanos forskal).
Pengembangan budidaya tambak di Kabupaten Brebes dapat dilakukan
berdasarkan diversi2ikasi kultivan rumput laut, ikan nila, kepiting, kakap, kerang, udang vanamei% dan teknologi budidaya tambak yang dapat direkomendasikan adalah pengembangan berdasarkan komoditas budidaya dan aplikasi teknologi budidaya sistem resirkulasi. /rna (atnawati dan !. )ndra&aya !saad "#1"% melakukan penelitian dengan &udul Daya Dukung 9ingkungan Tambak Di Kecamatan Pulau Derawan
13
Dan Sambaliung Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. !nalisis daya dukung lingkungan dengan sistem pembobotan ini mengacu pada modi2ikasi pemikiran Poernomo 1$$"% yaitu daya dukung lingkungan itu merupakan nilai kualitas lingkungan yang ditimbulkan oleh interaksi dari semua unsur atau komponen dalam satu kesatuan ekosistem. Dari pemikiran tersebut diduga adanya keterikatan atau hubungan antara daya dukung lingkungan dengan kesesuaian lahan di kawasan pesisir. Karena daya dukung lingkungan bersi2at kuantitati2, sedangkan kesesuaian lahan bersi2at kualitati2, maka metode analisis daya dukung lingkungan ini sebenarnya merupakan kuanti2ikasi dari kelas kesesuaian lahan dengan cara pemberian bobot pada kelas kesesuaian lahan. *ilai pembobotan kualitas@karakteristik lahan berada antara # dan 5. 9ahan yang mempunyai kelas kesesuaian sangat sesuai diberikan bobot tertinggi yaitu 5, kelas kesesuaian lahan cukup kesesuain diberikan bobot ", kelas kesesuaian lahan kurang sesuai diberi bobot 1, dan yang tidak sesuai diberi bobot #. 9ia !gustina "##+% melakukan penelitian dengan &udul !nalisis Kelayakan =inansial 3saha Budidaya Tambak 3dang indu Penaeus 0onodon% Di Desa Pantai Bahagia Kecamatan 0uara Gembong Kabupaten Bekasi. Penelitian ini dengan tu&uan untuk mengetahui budidaya tambak udang windu, menganalisis tingkat keuntungan yang diperoleh, kelayakan 2inansial dan sensitivitas. Berdasarkan hasil hasil perhitungan analisis usaha yang meliputi pendapatan usaha, analisis imbangan penerimaan dan biaya (-4 Ratio%, analisis waktu pengembalian modal Payback Period %, menun&ukkan bahwa usaha budidaya udang windu secara semi intensi2 lebih menguntungkan dibandingkan
14
secara tradisional. Berdasarkan analisis kelayakan 2inansial meliputi Net Present Value *P;%, Net Benefit-Cost Ratio *et B@4 (atio%, dan nternal Rate of Return
)((%, menunu&ukkan bahwa usaha budidaya udang windu layak untuk diusahakan dan dikembangkan. Perhitungan analisis sensitivitas dilakukan terhadap kenaikan harga benur sebesar <,+:8 dan penurunan harga udang sebesar +,5<8 dengan tu&uan untuk melihat pengaruh dari perubahan biaya produksi dan bene2it terhadap usaha budidaya udang windu. Sri /rvina otnida "##1% melakukan penelitian dengan &udul Prospek Pengembangan 3saha Budidaya Tambak 3dang PT Berkat Kasih Karunia Di Sibolga Sumut. asil perhitungan analisis usaha yang dilakukan selama 1 tahun usaha tersebut memperoleh keuntungan sebesar (p. 5++.$'<.+$',##. asil perhitungan analisis usaha hasil pembesaran udang windu menguntungkan dilihat dari hasil perhitungan (@4 1 yaitu sebesar 1,#$. asil analisis kelayakan investasi melalui 5 kriteria investasi terhadap usaha pembesaran udang windu PT Berkat Kasih Karunia diperoleh nilai *P; sebesar (p. 5.::<.$56.5#',##, *et B@4 sebesar ",1: dan )(( sebesar "$,:<8 yang menun&ukkan bahwa usaha tersebut layak untuk dikembangkan selama umur proyek yaitu ' tahun. andayani Boa "##6% melakukan penelitian dengan &udul !nalisis Dampak Sumber 0odal Terhadap Produksi Dan Keuntungan 3saha Tambak 3dang Di Kecamatan 0uara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian ini bertu&uan untuk menganalisis dampakdan kondisi sumber modal serta mekanisme pin&aman sumber modal terhadap produksi dan keuntungan. 3ntuk mencapai tu&uan tersebut digunakan pendekatan mportance Performance !atri" dan
15
pendekatan ekonometrika dengan analisis 2ungsi produksi dan keuntungan. 0etode yang digunakan adalah mportance Performance #nalysis )P!% dan $rdinary %east &'uare >9S%. asil parameter pendugaan dan persepsi petambak
terhadap mekanisme pemin&aman sumber modal digunakan untuk implikasi kebi&akan yang relevan. asil dugaan model menun&ukkan modal sendiri, pin&aman bank, dan modal bergulir Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegera mampu mengatasi keterbatasan penggunaan input produksi dibandingkan pin&aman modal dari ponggawa, namun mekanisme pemin&aman ponggawa dianggap petambak lebih baik, karena kemudahan syarat dan prosedur pemin&aman, 2asilitasdan pelayanan baik dan ramah, biaya yang dikeluarkan dalam proses mekanisme pin&aman tidak ada, dan &angka waktu pencairan dana yang relati2 cepat. Pada kenyataannya, sumber modal sendiri, pin&aman bank, dan modal bergulir tersebut menghasilkan tingkat produksi usaha tambak udang lebih tinggi dibandingkan dengan sumber modal ponggawa. *amun demikian, hanya modal sendiri yang mampu menghasilkan tingkat keuntungan usaha tambak udang lebih tinggi dibandingkan dengan modal lainnya.
B. As$ek Ek%n%mi Dan &inansial
0anullang 1$$+% mengatakan ilmu ekonomi adalah suatu ilmu sosial yang mempela&ari masyarakat dari sudut usahanya untuk mencapai kemakmuran. Tugas pertama yang harus dilaksanakan sebelum memproduksi suatu barang adalah mengadakan perencanaan mengenai apa yang akan diker&akan. Demikian halnya usaha budidaya tambak udang, perlu adanya suatu perencanaan serta
16
pengawasan guna mencapai tu&uan yang telah ditetapkan. Guna mengetahui kelayakan usaha budidaya tambak udang, perlu dilakukan suatu analisis 2inansial terhadap kegiatan tersebut. !nalisis usaha dalam bidang perikanan merupakan pemeriksaan keuangan untuk mengatahui keberhasilan yang telah dicapai selama usaha perikanan itu berlangsung irutallingga,1$$:%. Dengan analisis ini, pengusaha membuat perhitungan dan menentukan tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan keuntungan dalam usaha budidaya tambak udang. 3ntuk memperoleh keuntungan yang besar dapat dilakukan dengan cara menekan biaya produksi atau meningkatkan harga &ual.
C. Te%ri Pr%#uksi
Beberapa istilah penting yang terdapat dalam teori produksi ini sebagai berikut 0enurut Soekartawi "##5%, hasil akhir dari suatu proses produksi adalah produk atau ouput. )stilah produksi berarti pembuatan sedangkan konsumsi berarti pemakaian. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasikan berbagai input atau masukan untuk menghasilkan output. =aktor-2aktor produksi ialah sesuatu dapat berupa barang, alat-alat, atau manusia yang digunakan untuk menghasilkan barang atau menambah keinginan pada barang (ahard&a,1$$:%. Soekartawi "##5%, mengatakan bahwa produksi dapat dilaksanakan apabila tersedia 2aktor-2aktor produksi. =aktor-2aktor produksi itu tidak dapat diperoleh dengan cuma-cuma, melainkan harus dibeli hal ini dikarenakan tidak
17
ada satu 2aktor produksi pun yang merupakan barang bebas, semuanya adalah langka scarce% sehingga untuk mendapatkannya tentu harus dilakukan pengorbanan. !dapun 2aktor-2aktor produksi yang dikemukakan oleh Soekartawi "##5% terdiri dari a. =aktor produksi alam, 2aktor produksi alam meliputi tanah, bahan tambang atau mineral, air, kekuatan alam dan hewan. b. =aktor produksi modal dibedakan dalam dua macam yaitu modal tetap dan modal tidak tetap. 0odal tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak habis dalam sekali proses produksi. Sedangkan modal tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dan habis dalam satu kali proses produksi. c. =aktor produksi tenaga ker&a, merupakan 2aktor produksi yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi dalam ¨ah yang cukup bukan sa&a dilihat dari tersedianya tenaga ker&a perlu pula diperhatikan. al-hal yang perlu diperhatikan pada 2aktor produksi tenaga ker&a adalah 1. Tersedianya tenaga ker&a, ¨ah tenaga ker&a yang diperlukan ini memang masih banyak dipengaruhi dan dikaitkan dengan kualitas tenaga ker&a. ". Kualitas tenaga ker&a, dalam proses produksi diperlukan spesialisasi. Persediaan tenaga ker&a spesialisasi ini diperlukan se¨ah tenaga ker&a yang mempunyai spesialisasi tertentu, dan ketersediaannya dalam ¨ah terbatas. 5. 7enis kelamin, tenaga ker&a pria mempunyai spesialisasi dalam bidang peker&aan tertentu seperti mengolah tanah dan tenaga ker&a wanita menger&akan tanah.
18
<. Tenaga ker&a musiman, karena proses produksi perikanan ditentukan oleh musim, maka ter&adilah penyediaan tenaga ker&a musiman dan pengangguran tenaga ker&a musiman. :. 3pah tenaga ker&a, besar kecilnya upah tenaga ker&a ditentukan oleh berbagai hal, antara lain dipengaruhi oleh a% mekanisme pasar atau beker&anya sistem pasar, pasar yang tidak sempurna men&adikan upah tenaga ker&a men&adi tidak menentu dan sering berubah-ubah pada setiap saat. b% &enis kelamin, upah tenaga ker&a pria umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan upah tenaga ker&a wanita. *amun, hal tersebut tidak berlaku bagi pegawai negeri atau perusahaan modern tertentu. c% kualitas tenaga ker&a &uga menentukan besar kecinya upah. 0ereka yang berpendidikan dan berketerampilan tinggi mendapatkan upah yang relati2 tinggi dan begitu pula sebaliknya. d% lama waktu beker&a &uga menentukan besar kecilnya upah tenaga ker&a. Dan d% tenaga ker&a bukan manusia, seperti mesin dan ternak menentukan besar kecilnya upah tenaga ker&a. 0enurut Sudarsono 1$'<%, menyatakan bahwa biaya produksi adalah semua beban yang harus ditanggung untuk menyediakan barang-barang agar dipersiapkan oleh konsumen. Gilarso 1$'$%, men&elaskan bahwa biaya produksi adalah semua pengorbanan yang perlu untuk suatu proses produksi, dinyatakan dalam uang menurut harga pasar yang berlaku. 4rammer dan 7ensen 1$6$% dalam Diana 1$$$%, mengelompokan biaya men&adi biaya tetap dan biaya tidak tetap yang keduanya masuk dalam 2ungsi produksi, yaitu 1. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah karena bertambahnya penerimaan atau hasil produksi berubah.
19
". Biaya tidak tetap atau biaya variabel adalah biaya yang ¨ahnya berubahubah sesuai dengan perubahan produksi. Dalam menyelenggarakan usaha perikanan, setiap petani akan akan berusaha dengan hasil produksi atau hasil perikanannya mengalami kenaikan. Berbagai upaya dilakukan oleh petani untuk dapat mencapai keberhasilan panen, bagi petani panen berhasil maka selain kebutuhan keluarga dapat terpenuhi, kelebihannya dapat di&ual dengan harga yang tinggi apabila kualitasnya telah memenuhi standar, sambil menunggu musim panen yang akan datang. 0enurut Samuelson dan *ordhaus 1$'+1'5%, yang dimaksud dengan 2ungsi matematis yang menyatakan berapa ¨ah suatu masukan dalam unit tertentu. Produksi dibedakan men&adi tiga yaitu 1% produksi total total production%
adalah banyaknya produksi yang dihasilkan dari penggunaan total
2aktor produksi, "% produksi mar&inal marginal product % adalah penambahan produksi karena penambahan penggunaan satu unit 2aktor produksi, dan 5% produksi rata-rata average product % adalah rata-rata output yang dihasilkan per unit 2aktor produksi (ahard&a,"##115+%. 0enurut Sukirno 1$$+1$<%, yang disebut sebagai 2ungsi produksi yaitu suatu pekaitan diantara 2aktor-2aktor produksi dan tngkat produksi yang diciptakannya dimana 2ungsi produksi merupakan suatu hubungan 2isik antara input sumber daya perusahaan 2aktor-2aktor produksi% dan keluarannya output% yang berupa barang dan &asa per unit waktu atau dapat dibuat 2ormulasinya sebagai berikut !E2 K, 9, (, T% .......................................... ".1% Keterangan
20
! E Barang yang diproduksi K E 0odal 9 E %abour @ tenaga ker&a ( E Resources@alam T E Teknologi@ enterpreneurship 7ika la&u kenaikan atau peningkatan ¨ah produksi sekarang lebih besar daripada ¨ah produksi yang lalu maka peristiwa itu disebut skala produksi yang meningkat.
D. M%#al "erja
0odal merupakan salah satu 2aktor penentu dalam men&alankan suatu usaha karena tanpa modal usaha tidak dapat ber&alan dengan lancar. Kebutuhan modal para pengusaha tambak sangat dibutuhkan. )nvestasi yang ditanamkan pada budidaya tambak udang merupakan modal sendiri dan diperoleh dari lembaga keuangan lainnya. Dalam proses produksi, modal dibedakan men&adi dua macam yaitu modal tetap dan modal tidak tetap Soekartawi,"##5%. 0odal tetap dide2inisikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak habis dalam sekali proses produksi. Sedangkan modal tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang habis dalam satu kali proses produksi tersebut. 0odal yang digunakan terdiri dari modal yang tetap atau investasi dan modal ker&a. Perincian modal untuk responden unit usaha budidaya tambak udang
21
dengan pola swadana maupun pola ker&asama adalah seperti tersa&i pada tabel sebagai berikut Tabel ".1 (ata-(ata 0odal )nvestasi 3nit 3saha Budidaya Tambak 3dang Sistem 0adya Pola Swadana Dan Pola Ker&asama Per ektar Per Tahun *o
Pola 3saha
0odal )nvestasi (p% 1<.6$1."+: 15.#+#.'"+
1. Swadana ". Ker&asama Sumber DKP Berau."#1"%
Dari tabel diatas nilai investasi rata-rata pada unit usaha budidaya udang sistem madya antara menggunakan pola swadana dan pola ker&asam terpaut sebesar (p. 1.$1#.<5$,-. al ini diduga karena untuk pola swadana pengadaan untuk modal investasi atas dasar pertimbangan masing-masing keinginan petani tambak, sedangkan untuk pola ker&asama disesuaikan dengan paket dana dari program operasi khusus. Sedangkan perincian modal ker&a dan biaya total responden unit usaha budidaya tambak udang sistem madya pola swadana dan pola ker&asama dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel "." (ata-(ata 0odal Ker&a Dan Biaya Total 3nit 3saha Budidaya Tambak 3dang Pola Swadana Dan Pola Ker&asama Per ektar Per Tahun *o
Pola 3saha
1. Swadana ". Ker&asama Sumber DKP Berau."#1"%
0odal Ker&a (p% "5.<:1.:6< "1.'"$.#<+
Biaya Total (p% 5#.$<+.$#+ "'.'+6."<"
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa modal ker&a unit usaha budidaya tambak udang sistem madya pola swadana lebih besar dari pola ker&asama. al ini karena semua biaya yang digunakan untuk pola swadana dikeluarkan dari dana
22
milik petani tambak sendiri sehingga kurang adanya pengendalian@penghematan dana yang digunakan.
E. Da'a Dukung Lingkungan Untuk Tam(ak
Permasalahan utama dalam pengelolaan wilayah pesisir adalah pencemaran, overfishing , erosi dan sedimentasi pantai, kepunahan &enis dan kon2lik penggunaan ruang, akibat tingginya tekanan lingkungan yang ditimbulkan oleh penduduk beserta segenap kiprah kehidupan dan pembangunannya terhadap lingkungan wilayah pesisir yang memiliki kemampuan terbatas Dahuri,"##1%. 0enurut Bengen "##"b%, konsep daya dukung didasarkan pada pemikiran bahwa lingkungan memiliki kapasitas maksimum untuk mendukung suatu pertumbuhan organisme. De2inisi daya dukung dibedakan atas 1. Daya dukung ekologis tingkat maksimum baik ¨ah maupu volume% peman2aatan suatu sumber daya atau ekosistem yang dapat diakomodasi oleh suatu kawasan sebelum ter&adi penurunan kualitas ekologis. ". Daya dukung 2isik ¨ah maksimum peman2aatan suatu sumber daya atau ekosistem yang dapat diabsorpsi oleh suatu kawasan tanpa menyebabkan penurunan kualitas 2isik. 5. Daya dukung sosial tingkat kenyamanan dan apresiasi pengguna suatu
sumber daya atau ekosistem terhadap suatu kawasan akibat adanya pengguna lain dalam waktu bersamaan.
23
<. Daya dukung ekonomi tingkat skala usaha dalam peman2aatan suatu sumber daya yang memberikan keuntungan ekonomi maksimum secara berkesinambungan. 0enurut Scones 1$$5% daya dukung lingkungan dibagi atas " dua% yakni daya dukung ekologis dan daya dukung ekonomi. Daya dukung ekologis adalah ¨ah maksimum organisme pada suatu lahan yang dapat didukung tanpa mengakibatkan kematian karena 2aktor kepadatan, serta ter&adinya kerusakan lingkungan secara permanen. Sedangkan
daya
dukung
ekonomi
adalah
tingkat produksi dari usaha yang memberikan keuntungan maksimum dan ditentukan oleh tu&uan usaha secara ekomoni. Turner 1$''% menyatakan daya dukung merupakan populasi organisme akuatik yang dapat ditampung oleh suatu kawasan atau volume perairan yang ditentukan tanpa mengalami penurunan mutu. Fuano 1$$5% menyatakan bahwa daya dukung adalah kemampuan perairan dalam menerima pencemaran limbah tanpa menyebabkan ter&adinya penurunan kualitas air yang ditetapkan. 0enurut Krom 1$'+%, daya dukung lingkungan adalah kemampuan suatu ekosistem pesisir untuk menerima se¨ah limbah tertentu sebelum ada indikasi ter&adinya kerusakan lingkungan. Daya dukung lingkungan erat kaitannya dengan kapasitas asimilasi lingkungan yang menggambarkan ¨ah limbah yang dapat dibuang ke dalam lingkungan tanpa menyebabkan polusi 3*/P,1$$5%. 0enurut askell 1$$:% dalam 0ade 1$'$% membuat dua asumsi yang menyangkut daya dukung, yaitu 1% dibatasi oleh la&u konsumsi oksigen dan akumulasi metabolit, dan "% la&u tersebut sebanding dengan ¨ah pakan yang dimakan per hari. Salah satu 2aktor kritis yang menentukan daya dukung
24
perairan pesisir adalah ketersediaan oksigen terlarut S/,"##"%. 4holik et .al ., 1$$#% mendapatkan konsentrasi oksigen terlarut dalam karamba nila merah di laut -5
dengan kapadatan 6:# ekor m mencapai ",# 1,: ppm pada malam hari sampai men&elang pagi hari pada pemeliharaan bulan ke-5, sementara dikaramba å -5
apung K7!% bandeng ter&adi pada kepadatan 1:# ekor m
Pangsapan et .al .,
"##1%. Kondisi hypo"ia ini dalam &angka pan&ang oleh Schmittou 1$$1% di sebut sebagai %o issolved $"ygen &yndrome 9>D>S%,
kondisi dimana
kelarutan oksigen rendah yang diikuti secara simultan oleh meningkatnya karbondioksida, penurunan p air, meningkatnya
asam
laktat
darah
dan
menurunnya p darah ikan, meningkatnya amoniak dan nitrit serta se¨ah 2aktor lainnya.
Karena itu pengurangan oksigen terlarut merupakan 2aktor
pembatas utama dan penting dalam operasi budidaya ikan 0c9ean et .al .,1$$5%. Kondisi hypo"ia merupakan ge&ala tekanan lingkungan perairan untuk budidaya dan &uga sebagai 2aktor pembatas daya dukung. Konsentrasi minimum oksigen terlarut digunakan untuk menduga la&u beban maksimum atau daya dukung lingkungan 0c9ean et .al .,1$$5%. Kebutuhan oksigen &uga dikontrol oleh la&u pasokan bahan organik. *utrien diduga mempengaruhi pasokan oksigen melalui stimulasi produktivitas primer yang pada akhirnya akan kembali dikonsumsi oleh bakteri dan organisme akuatik. Karena itu, ketersediaan oksigen terlarut dan beban nutrien akan menentukan daya dukung perairan. Daya dukung kawasan ditentukan o leh 1% kondisi biogeo2isik kawasan, dan "% permintaan manusia akan sumber daya alam dan &asa-&asa lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. >leh karena itu, daya dukung kawasan ditentukan dengan menganalisis
25
1% kondisi biogeo2isik yang menyusun kemampuan kawasan pesisir dalam memproduksi@menyediakan sumber daya alam dan &asa-&asa lingkungan, dan "% kondisi sosial ekonomi budaya dalam memenuhi kebutuhan manusia yang tinggal didalam kawasan atau diluar kawasan pesisir, tetapi berpengaruh terhadap kawasan pesisir akan sumber daya alam dan &asa-&asa lingkungan Dahuri,"##1%. !gar kegiatan ekonomi dipesisir dapat lestari maka peman2aatan kawasan pesisir dibagi ke dalam 5 tiga% ona yaitu 1% ona preservasi yaitu kawasan yang memiliki nilai ekologis tinggi, si2at-si2at alami yang unik, termasuk green belt)H
"% ona konservasi yaitu kawasan yang dapat dikembangkan namun
secara terkontrol, seperti perumahan dan perikanan tradisionalH dan 5% ona pengembangan intensi2, termasuk kegiatan budidaya secara intensi2 Dahuri,1$$'%. Daya dukung pesisir untuk budidaya tambak dipengaruhi beberapa 2aktor, yaitu tipe pantai, tipe garis pantai, arus perairan, tunggang pasut, elevasi lahan, kualitas tanah, potensi air tawar, salinitas, &alur hi&au dan curah hu&an. Daya dukung pesisir untuk budidaya tambak dikategorikan dalam 5 tiga% kelompok, yaitu lahan bernilai daya dukung tinggi, sedang dan rendah Purnomo,1$$"%. Pada tabel ".1 lahan yang sesuai untuk tambak harus memenuhi persyaratan, yaitu 1% lahan terletak di daerah pasang surut dengan elevasi terendam air sedalam #,:-1,# m selama periode pasang naik, dapat dikeringkan tuntas ketika air pasang rendah, "% memiliki sumber air tawar dan payau sepan&ang tahun, 5% memiliki sumber air kualitasnya memenuhi baku mutu untuk kehidupan biota akuatik, <% tanah tekstur liat, lempung sampai berpasir, :% lahan tambak harus bebas ban&ir rutin dan terlindung dari gelombang laut yang besar, +% pembukaan tambak di lahan
26
hutan mangrove wa&ib mempertahankan &alur hi&au di sepan&ang pantai dan alur sungai, dan 6% total luas tambak disetiap hamparan merupakan satu kesatuan ekosistem tidak boleh melebihi daya dukung lingkungan pada hamparan tersebut 4savas,1$$<%. Daya dukung lahan tambak diartikan sebagai ¨ah produksi ikan biomassa% optimum yang dapat dihasilkan per satuan luas lahan tambak dengan teknologi tertentu pada musim tanam tertentu Gang et*al*,1$$'%. 0enurut -5
0urtid&o 1$$6%, tambak udang intensi2 dengan padat tebar benur 1'-5# ekor m , -1
memakai kincir heel paddle% ' unit hektar , =4( 1,:-",# dan S( +#-6#8 -1
dapat menghasilkan biomassa udang sebesar :-6 ton ha H tambak semi intensi2 -5
-1
dengan padat tebar benur 1#-1: ekor m , menggunakan kincir < unit hektar , =4( 1,5-1,: dan S( +#-6#8 dapat menghasilkan biomassa udang sebesar "-< ton -1
-5
hektar , tambak tradisional plus dengan padat tebar <- ' ekor m , menghasilkan -1
biomassa udang #,6:-1 ton hektar .
Tabel ".5 Penilaian Daya Dukung 9ahan 3ntuk !real Budidaya Tambak Tolak 3kur
Tinggi 1##%
Daya Dukung Sedang $#%
(endah '#%
27
1. Tipe pantai
Ter&al, karang berpasir Terbuka
Ter&al, karang berpasir sedikit berlumpur
Sangat landai, berlumpur tebal, teluk @ laguna, tertutup
". Tipe garis pantai
Konsistensi tanah stabil
Sama dengan kategori tinggi
konsistensi tanah sangat stabil
Kuat
Sedang
9emah
<. !mplitude rataan
11 I "1 D0
6-11 dm dan "1-"$ dm
J + dan $ dm
:. /lavasi posisi hamparan
Dapat diari saat pasang tinggi dan dikeringkan saat surut rendah rataan
Sama dengan kategori tinggi
Di bawah rataan surut rendah
5. !rus perairan
+. Kualitas tanah
Tekstur sandy clay+ Tekstur sandy clay+ Tekstur berlumpur atau sandy clay loam, tidak sandy clay loam, tidak pasir bergambut, bergambut, tidak berpirit bergambut, kandungan kandungan pirit tinggi pirit rendah
6. !ir tawar
Tersedia dekat sungai dengan mutu dan ¨ah memadai
4ukup tersedia sama dengan kategori tinggi
Kurang tersedia, dekat sungai tetapi tingkat siltasi tinggi
1: I 1' ppt
1#-1: ppt dan 1'-5# ppt
J 1# ppt dan 5# ppt
$. 7alur hi&au
0emadai
0emadai
Tanpa &alur hi&au
1#.4urah hu&an
J ".### m
".### I ".:## mm
".:## mm
'. Salinitas
Sumber Poernomo,1$$"%
Daya dukung lahan tambak dapat berubah akibat perubahan input teknologi seperti peningkatan kadar oksigen dalam air dengan aerator, pengolahan air baka pemupukan untuk meningkatkan kadar nitrat dan 2os2at, dan penggunaan pakan berkualitas, yang pada akhirnya akan menentukan kuantitas dan kualitas limbah tambak yang dihasilkan Gang et al*+1$$'%. 0elalui perhitungan matematis sederhana kuanti2ikasi kemampuan cerna perairan terhadap daya dukung dapat dengan mudah dilakukan untuk perhitungan balik dalam menentukan produktivitas kawasan. Selan&utnya akan dapat diperhitungkan pula berapa luasan tambak yang diinkan untuk dibuka dalam suatu kawasan sesuai dengan tingkat intensitas budidaya.
28
&. Perikanan Bu#i#a'a
Kegiatan perikanan budidaya pada beberapa kampung di wilayah pesisir Kawasan Konservasi 9aut KK9% di Kabupaten Berau terdiri dari perikanan tambak dan keramba å apung@tancap. Perikanan tambak merupakan kegiatan yang paling dominan. Budidaya tambak yang dikembangkan masih secara tradisional dengan pola monokultur udang dan polikultur udang-bandeng. Budidaya keramba å apung@tancap di usahakan dengan pola monokultur kerapu dan teripang. Produksi rata-rata tambak kurang dari 1## kg. (ata-rata kepemilikan tambak terluas terdapat di Kampung Batumbuk sebesar 1# hektar per orang. Kepemilikan tambak diperoleh dengan beberapa cara, yaitu 1. 0eminta iin garapan, baru membuka lahan calon penggarap meminta iin kepada kepala kampung sebelum membuka@menggarap lokasi. 7ika lokasi yang diinginkan belum ada pemiliknya, maka penggarap meminta kepala kampung untuk dibuatkan i&in dengan membayar uang untuk biaya administrasi pengurusan surat. ". 0embuka lahan terlebih dahulu, baru meminta iin garapan cara ini biasanya dilakukan oleh masyarakat yang berada disekitar lokasi tambak dengan alasan kepemilikan terhadap lahan lebih kuat walaupun tidak memiliki kelengakapan iin. Dalam tradisi masyarakat Kalimantan pada umumnya yang tidak mengenal tradisi tulisan, maka kepemilikan atas lahan diakui oleh pembuka@ penggarap lahan yang pertama. !kan tetapi sistem ini dapat menimbulkan
29
masalah karena sementara penggarap pertama menyelesaikan tambaknya, ada orang yang mengurus iin garapan di lokasi yang sama. 5. 0eminta iin garapan, tetapi tidak membuka lahan dengan sistem ini dilakukan dengan " alasan. Pertama, tidak mempunyai modal sehingga lahan masih belum bisa digarap. Pemilik pada umumnya memiliki kaplingan lahan yang tidak luas, biasanya berasal dari kalangan masyarakat biasa yang tidak kuat secara ekonomi. 0odal terus dikumpulkan untuk pembuatan tambak. Kedua, memiliki iin garapan karena memang dipersiapkan untuk di&ual kepada investor yang mempunyai akses terhadap proses periinan. Biasanya pemilik mempunyai lahan yang luas dan mereka berasal darikalangan berada atau tokoh masyarakat. <. 0embeli lahan kaplingan yang telah memiliki iin garapan, para pemodal atau pendatang yang hendak membuka usaha tambak, namun tidak mungkin lagi mendapatkan lahan yang masih kosong tidak ada pemiliknya%, maka para pemodal tersebut terpaksa mencari alternati2 dengan membeli lahan dari pemilik kaplingan yang lahannya belum digarap. 4ara ini dianggap lebih mudah
karena
tidak
perlu
lagi
menyelesaikan
proses
peri&inan.
3ntukpembelian lahan per kapling yang masih berhutan belum digarap% seharga (p <-: &uta, sedangkan lahan yang sudah ada bekas rintisan atau sudah ada tanggulnya harganya lebih tinggi. :. Ker&asama penggarapan tambak, sistem ini merupakan ker&asama antara pemilik lahan kaplingan dengan penggarap atau pemilik modal. !da 5 tipe ker&asama, yaitu pertama, &ika ada tambak yang beberapa kali gagal panen
30
misalnya karena tanggul &ebol% dan pemilik tidak mempunyai modal untuk memperbaikinya, maka pemilik menyerahkan pengelolaan tambak tersebut kepada penggarap dengan biaya perbaikan tambak men&adi tanggung &awab penggarap. Sebagai kompensasinya, penggarap berhak atas hasil panen selama 1 tahun. Setelah setahun pengelolaan tambak dikembalikan kepada pemilik. Kedua, &ika pemilik mempunyai lahan kaplingan seluas $ hektar dan pemilik beker&asama dengan penggarap untuk membuka lahan tersebut. Tahap pertama dibuka lahan seluas 5 hektar dengan biaya keseluruhan men&adi tanggung &awab pemilik lahan. Setelah selesai dan menghasilkan, maka penggarap berkewa&iban menyelesaikan tambak seluas + hektar dengan biaya men&adi tanggung &awab dari pemilik. Ketiga, pemilikan lahan dengan luas kaplingan "# hektar menawarkan ker&asama dengan investor. )nvestor dengan menggunakan e"cavator membuka lahan sampai selesai. Tambak yang telah selesai dibuka tersebut kemudian dibagi antara pemilik dan investor sesuai kesepakatan bersama, biasanya 1 bagian untuk pemilik dan < bagian untuk investor. asil produksi tambak selain dipasarkan untuk kebutuhan lokal, &uga di ekspor. 9embagalembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran hasil perikanan budidaya tambak%, yaitu petambak, pedagang pengumpul, eksportir, pengecer dan pengolah. Saluran pemasaran hasil tambak sebagai berikut a. Petambak men&ual hasil budidayanya kepada pengumpul yang ada di Tan&ung (edeb. Selan&utnya pengumpul menyalurkan ke eksportir untuk dipasarkan ke pasar ekspor, seperti ongkong, 7epang dan Singapura. Saluran pemasaran ini
31
ter&adi pada pemasaran udang windu yang berukuran besar dengan harga sekitar (p ':.###@kg. b. Petambak men&ualnya kepada pengumpul dan selan&utnya pengumpul men&ualnya kepada pengecer dan pengolah. Pengecer men&ual kepada konsumen, sedangkan pengolah akan mengolahnya men&adi ikan olahan seperti terasi dan ebi. Saluran pemasaran ini ter&adi pada pemasaran udang windu kecil dan bandeng. arga udang kecil (p $.###@kg dan harga bandeng (p 6.###@kg. Kegiatan pembesaran ikan kerapu dilakukan dengan menggunakan keramba tancap, sedangkan untuk pembesaran teripang dengan menggunakan tambak terbuka. Kegiatan ini dilakukan dengan mengambil benih dari alam untuk selan&utnya dibesarkan sampai dengan ukuran ekonomis. Pemasaran ikan kerapu hidup dilakukan ke ongkong melalui kapal yang datang ke sekitar pulau-pulau yang mengembangkan keramba kerapu, sedangkan pemasaran kerapu mati di lakukan secara langsung ke Tawau. Pemuatan kerapu hidup ke kapal dilakukan sebulan sekali dengan ¨ah diatas 1 ton untuk tiap penampung. Pemasaran teripang dilakukan oleh nelayan ke penampung, kemudian penampung men&ual ke Tawau dan Surabaya.
). Pengertian Tam(ak
Tambak merupakan salah satu &enis habitat yang digunakan sebagai tempat untuk kegiatan budidaya payau yang berlokasi di daerah pesisir. Secara umum tambak dikaitkan langsung dengan budidaya udang windu. 3dang windu
32
merupakan produk perikanan yang mempunyai nilai ekonomis yang sangat tuinggi dan beroirentasi ekspor. 0enurut 0artosudarmo dan Bambang 1$$"% tambak merupakan kolam yang dibangun di daerah pasang surut yang digunakan untuk memelihara bandeng, udang laut dan hewan lainnya yang biasa hidup di air payau. !ir yang masuk ke dalam tambak sebagian besar berasal dari laut saat ter&adi pasang, sehingga pengelolaan air dalam tambak dilakukan dengan meman2aatkan pasang surut air laut. Poernomo 1$':% mende2inisikan tambak merupakan genangan air campuran dari laut dan sungai yang dibatasi oleh pematang-pematang dan dapat diatur melalui pintu air serta digunakan untuk usaha budidaya bandeng, udang, dan hasil perikanan lainnya. Dalam pengelolaan tambak baik yang menyangkut suatu perencanaan, pembangunan ataupun rehabilitasi tambak perlu dilakukan ka&ian mendalam dari berbagai aspek. Ka&ian mengenai 2aktor teknis maupun non teknis &uga in2ormasi yang akurat tentang suatu hasil penelitian lapangan sangat penting untuk dika&i, karena dari suatu penelitian tersebut dapat diambil suatu kesimpulan yang ob&ekti2 tentang suatu masalah untuk di&adikan keputusan. Keberhasilan budidaya udang di tambak sangat dipengaruhi oleh ketersediaan lahan pertambakan yang memenuhi persyaratan baik 2isik, kimia, dan biologi serta 2aktor-2aktor sosial masyarakat disekitar tambak. 3ntuk mendapatkan lahan yang memenuhi persyaratan tersebut mencakup " dua% kegiatan, yaitu 1. Penentuan areal yang memenuhi syarat untuk di&adikan tambak.
33
". Pembuatan konstruksi tambak !2rianto dan /vi,1$$1%.
H. Bu#i#a'a Tam(ak
Budidaya
tambak
merupakan
kegiatan
pemeliharaan
untuk
memperbanyak reproduksi%, menumbuhkan serta meningkatkan mutu biota akuatik didalam suatu kolam, dan agar dapat diperoleh suatu hasil yang optimal maka perlu disiapkan suatu kondisi tertentu yang sesuai bagi komoditas yang akan dipelihara /22endi,"##$%. 0enurut Dahuri et*al 1$$6% menyatakan bahwa agar budidaya perairan dapat berkelan&utan dan optimal, maka pemilihan lokasi harus dilakukan secara benar dan menurut pada kaidah- kaidah ekologis dan ekonomi. Sistem budidaya udang yang diterapkan di )ndonesia ada beberapa tingkatan, yaitu tradisional, semi intensi2 dan sistem intensi2. Perbedaan yang menon&ol dari ketiga tingkatan tersebut adalah pada segi pengaturan lingkungan hidup, &enis pakan, padat tebar, modal dan luas lahan, serta pengendalian hasil. Budidaya sistem intensi2 umumnya dikembangkan pada daerah non pasang surut, tambak dapat diairi, dikeringkan dan dipersiapkan secara lengkap sebelum masa penebaran benih, dan sistem tambak ini banyak dikembangkan pada lokasi yang &auh dari laut, dimana daerahnya bersalinitas rendah. Sistem ini umum dikembangkan pada daerah !sia dan di /ropa yang sedang mencoba untuk meningkatkan produktivitas. Sistem intensi2 mempunyai petakan yang lebih kecil antara #,"-#,: hektar, menggunakan kincir, penggantian air dilakukan 5-< hari sekali, dan untuk memudahkan, pengelolaan air dan pengawasan ditangani tenaga
34
ahli dan didukung teknik yang canggih mulai awal penanaman, pemeliharaan sampai pasca panen. Padat tebar benur udang vannamei secara intensi2 dapat lebih tinggi dari padat tebar udang windu, yakni 6# ekor@m " 0idlen dan (edding, "###H 7ory dan 4abrera,"##5H !mri dan Kanna,"##'%. 3saha peningkatan produksi udang vannamei dapat dilakukan melalui pemberian pakan yang tepat baik secara kualitas maupun secara kuantitas, yang merupakan syarat untuk mendukung pertumbuhan udang Tahe,"##'%. Pakan buatan berkualitas tinggi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisional dari spesies yang dibudidayakan, dimana pemberian pakan secara menyeluruh ada dibawah pengawasan manusia. Budidaya udang intensi2 dilakukan dengan teknik yang canggih dan memerlukan input biaya yang besar, sebagai imbangan dari input tinggi, maka dapat dicapai volume produksi yang sangat tinggi pula 4hamberlain,1$$1H /22endi,1$$'H 0idlen dan (edding,"###H 7ory dan 4abrera,"##5H !mri dan Kanna "##'%.
I. "lasifikasi Tam(ak
0enurut Pud&ianto dan (anoemihar&o 1$'<% berdasarkan letak tambak dan kesempatan mendapatkan air laut, tambak dapat dibagi men&adi 5 tiga% kelompok, yaitu 1. Tambak lanyah adalah tambak yang terletak di tepi pantai, sehingga berisi air laut yang memiliki salinitas 5#8 dibandingkan dengan daerah tambak yang lain, air pada tambak lanyah cenderung lebih tinggi salinitasnya. Penguapan yang berlangsung terus-menerus didalam petakan tambak menyebabkan
35
semakin meningkatnya salinitas. Pada saat-saat tertentu salinitas air tambak dapat mencapai +#8 terutama pada saat musim kemarau dan saat pergantian air sulit dilakukan. ". Tambak biasa adalah kelompok tambak biasa yang airnya merupakan campuran air tawar dari sungai dan air asin dari laut dan terdapat pada daerah lebih dalam dari tepi laut. Daerah tergolong tambak biasa mempunyai keadaan air payau. Kadang-kadang bila tambak biasa sulit mendapatkan air laut yaitu pada saat pasang rendah, maka tambak tersebut dengan terpaksa harus menerima air hu&an untuk memenuhi kebutuhan air. 5. Tambak darat adalah daerah pertambakan yang terletak paling &auh dari pantai, air pada tambak ini tergantung pada curahan air hu&an dan air sungai. !pabila curah hu&an berkurang maka sebagian tambak itu akan kering sama sekali, sehingga dibeberapa tempat pengisian dan pergantian air dari sungai dilakukan dengan pompa. Berdasarkan perkembangan teknologi, di )ndonesia dikenal 5 tiga% metode budidaya tambak udang 4arpicorn )ndonesia 4onsult,1$$1% 1. Tradisional Sistem budidaya tambak udang tradisional adalah budidaya yang menggantungkan semua makanan alami yang tersebar di seluruh tambak baik dengan pemupukan ataupun tidak. Padat penebaran rata-rata 5.### benur per hektar berkisar antara 1.### s@d 1#.### benur per hektar%, yang sering kali dicampur dengan bandeng "## s@d :# nener per hektar% pada tambak yang
36
siap tebar. Produksi tahunan antara 1## s@d :## kg per hektar untuk udang dan "## s@d '## kg per hektar untuk bandeng. ". Semi intensi2 Dalam sistem budidaya tambak udang semi intensi2 diperlukan makanan tambahan, untuk melengkapi makanan alami serta menggunakan pompa air sebagai tambahan untuk mengganti air pasang surut. Pada penebaran 1#.### s@d :#.### benur per hektar, dengan hasil produksi antara :## s@d :.### kg per tahun. Dalam sistem ini digunakan pula pintu-pintu pembuangan pada setiap petakan sebagai pintu tambahan. 5. )ntensi2 Sistem budidaya tambak intensi2 semua sarana produksi tidak tergantung pada alam, padat penebaran :.### s@d 1:.### benur per hektar per tahun. Tingginya padat penebaran didukung oleh pemberian pakan tambahan yang telah teru&i, penggantian air dengan pompa dan penggunaan aerasi.
. "erangka "%nse$
Penghidupan masyarakat (livelihoods) utama masyarakat pesisir di Kampung Kasai adalah usaha penangkapan berbasis udang. 3saha penangkapan baik udang windu maupun udang putih merupakan produk ekspor selama ini merupakan sumber penghidupan utama nelayan dan pengumpul udang. ilayah pesisir Kampung Kasai merupakan wilayah penangkapan yang produkti2 karena penangkapan udang berlangsung sepan&ang tahun dan men&amin kelansungan livelihoods masyarakat
nelayan. !ktor-aktor yang terlibat dalam penangkapan
37
berbasis udang adalah nelayan gondrong , nelayan mini tral dan pengumpul. !danya hubungan patron-klien antara nelayan dan pengumpul men&adikan ikatan mereka men&adi penting dalam bisnis penangkapan udang di lokasi studi. Tu&uan akhir dari setiap pembangunan termasuk pembangunan di wilayah pesisir adalah
meningkatkan kese&ahteraan
masyarakat
pesisir.
3ntuk
memperkirakan tingkat kese&ahteraan masyarakat pesisir di lokasi studi akan diduga melalui pendekatan metode pangsa pengeluaran makanan sehingga dapat diketahui secara aktual kondisi kese&ahteraan masyarakat nelayan setempat. 0elalui pemahaman yang lebih baik terhadap penghidupan masyarakat nelayan berbasis perikanan udang maka upaya-upaya untuk meningkatkan kese&ahteraan mereka akan men&adi lebih terstruktur dan tepat dalam implementasinya. 3ntuk mempermudah pemahaman mengenai kerangka pemikiran diatas, secara sistematis keseluruhan kerangka pemikiran tersebut disa&ikan dalam gambar sebagi berikut
Produksi 1
0odal Ker&a "
Budidaya Tambak 3dang L%
Daya Dukung 9ingkungan 5 Gambar ".1 Kerangka Konsep
38
". Hi$%tesis
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, yang berkaitan dengan penelitian maka dia&ukan hipotesis sebagai berikut 1. Diduga variabel produksi berpengaruh terhadap budidaya tambak udang. ". Diduga variabel modal ker&a berpengaruh terhadap budidaya tambak udang. 5. Diduga variabel daya dukung lingkungan berpengaruh terhadap budidaya tambak udang. <. Diduga variabel yang terdiri dari produksi, modal ker&a dan daya dukung lingkungan berpengaruh signi2ikan secara bersama-sama terhadap budidaya tambak udang.
39
BAB III MET*DE PENELITIAN A. Ran+angan
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode studi kasus (casse study),
metode ini digunakan untuk mempela&ari kasus atau permasalahan
secara intensi2 dalam hal ini tingkat kesesuaian, peman2aatan lahan dan daya dukung lingkungan pertambakan agar produktivitas tambak dapat lebih tinggi dan berkelan&utan dalam wilayah studi di Kabupaten Berau. Dimana menurut 3sman dkk, "##<% penggunaan studi kasus bermaksud untuk mempela&ari secara intensi2 tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi sosial individu, kelompok, lembaga dan masyarakat, begitu pula menurut !rikunto "##"% yang menyatakan bahwa penelitian metode kasus merupakan penelitian yang dilakukan secara intensi2, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga dan ge&ala tertentu, ditin&au dari wilayah maka penelitian ini hanya meliputi daerah atau sub&ek yang sangat sempit, tetapi ditin&au dari si2at penelitian lebih mendalam. Kemudian menurut Daniel "##:%. Dalam studi kasus populasi yang diteliti terarah atau ter2okus biasanya dibatasi oleh kasus, lokasi tertentu serta waktu tertentu pula.
B. Definisi *$erasi%nal
Pada bagian ini, peneliti akan men&elaskan mengenai de2inisi operasional dan pengukuran dari variabel yang digunakan didalam penelitian ini, dimana penelitian ini menggunakan " macam variabel, yaitu variabel bebas % terdiri
40
dari produksi, system permodalan, modal ker&a, dan lingkungan. Sedangkan untuk variabel terikat L%, yaitu budidaya tambak 1. Produksi menurut Soekartawi "##5%, hasil akhir dari suatu proses produksi adalah produk atau ouput. )stilah produksi berarti pembuatan sedangkan konsumsi berarti pemakaian. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasikan berbagai input atau masukan untuk menghasilkan output. =aktor-2aktor produksi ialah sesuatu dapat berupa barang, alat-alat, atau manusia yang digunakan untuk menghasilkan barang atau menambah keinginan pada barang (ahard&a,1$$:%. ". 0odal ker&a dalam proses produksi, modal dibedakan men&adi dua macam yaitu modal tetap dan modal tidak tetap Soekartawi,"##5%. 0odal tetap dide2inisikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak habis dalam sekali proses produksi. Sedangkan modal tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang habis dalam satu kali proses produksi tersebut. 5. Daya dukung lingkungan menurut Krom 1$'+%, daya dukung lingkungan adalah kemampuan suatu ekosistem pesisir untuk menerima se¨ah limbah tertentu sebelum ada indikasi ter&adinya kerusakan lingkungan. Daya dukung lingkungan erat kaitannya dengan kapasitas asimilasi lingkungan yang menggambarkan ¨ah limbah yang dapat dibuang ke dalam lingkungan tanpa menyebabkan polusi 3*/P,1$$5%.
<. Budidaya tambak merupakan kegiatan pemeliharaan untuk memperbanyak reproduksi%, menumbuhkan serta meningkatkan mutu biota akuatik didalam
41
suatu kolam, dan agar dapat diperoleh suatu hasil yang optimal maka perlu disiapkan suatu kondisi tertentu yang sesuai bagi komoditas yang akan dipelihara /22endi,"##$%.
C. angkauan Penelitian
1. aktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan alokasi waktu selama ' bulan mulai bulan =ebruari "#15 - September "#15, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut Tabel 5.1 7adwal Kegiatan Penelitian *o Keterangan kegiatan Penelitian 1. Pra Survey ". Pembuatan Dra2t Proposal 5. Seminar Proposal <. (evisi Proposal :. Pengrambilan Data +. !nalisis Data 6. Dra2t asil '. Seminar asil $. (evisi Skripsi 1#. 3&ian Pendadaran
Bulan =eb 0ar !pr 0ei 7un 7ul !gust M M M M M M M M M M M
Sept
M
Sumber data diolah%
". Tempat Penelitian Lang men&adi ruang lingkup penelitian para petani petambak udang di Kabupaten Berau dengan data yang dianalisis berupa produksi, sistem permodalan, modal ker&a dan daya dukung lingkungan untuk tambak.
D. P%$ulasi Dan !am$el
Populasi menurut Sugiyono "#1#11:% adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek@subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
42
ditetapkan oleh peneliti untuk dipela&ari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah 1## pengusaha@petani petambak yang berada di Kabupaten Berau. Sampel menurut Sugiyono "#1#11+% adalah bagian dari ¨ah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. !pabila populasi besar, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil data populasi itu. !pa yang diela&ari dari sampel tersebut, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. 3ntuk itu sampel yang diambil harus betul-betul representati2 atau mewakili Sugiyono,"##'11+%. Data yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini data mengenai produksi, sistem permodalan, modal ker&a dan daya dukung lingkungan untuk tambak dalam budidaya tambak udang di Kabupaten Berau. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara purposive sampling ,
yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti &ika peneliti
mempunyai
pertimbangan
tertentu
didalam
pengambilan
sampelnya
Sugiyono,"##'1""%. Teknik penarikan sampel ini didasarkan pada tu&uan tertentu yang akan dicapai dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui produksi, sistem permodalan, modal ker&a dan daya dukung lingkungan untuk tambak dalam hal ini para pengusaha@petani petambak budidaya tambak udang di Kabupaten Berau. 3ntuk pengambilan sampel peneliti menggunakan ukuran sampel 2ormulasi dari Slovin "##<:#%, yaitu N
n, - Ne/
Dimana n E 3kuran sampel
43
* E 3kuran populasi e E Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir E. Data 0ang Di$erlukan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari petani tambak dengan cara observasi, wawancara, dan kuesioner. Sedangkan untuk data sekunder adalah data yang didapatkan dari instansi-instansi terkait dalam penelitian ini yang didapat dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Bappeda Kabupaten Berau, Kecamatan dan Kantor-kantor Kepala Desa di Kabupaten Berau. Pengumpulan data ini &uga dilakukan dengan studi pustaka dari buku-buku, laporan penelitian, buletin, &urnal ilmiah, dan penerbitan lainnya yang relevan dengan penelitian ini. &. Met%#e Pengum$ulan Data
Dalam usaha memperoleh data yang dibutuhkan, maka metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data tersebut antara lain adalah 1. Studi kepustakaan library research%, yaitu metode pengumpulan data yang di lakukan dengan membaca buku-buku, artikel, dan ma&alah yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti, skripsi maupun tesis sebagai acuan penelitian terdahulu, dan dengan cara mencari data melalu brosing di internet untuk mencari artikel-artikel serta &urnal atau data-data yang dapat membantu hasil dari penelitian. ". Studi lapangan field research%, yaitu metode pengumpulan data yang di lakukan dengan cara
44
a. >bservasi observation% cara ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap ob&ek yang diteliti. b. awancara ntervie% cara ini dimaksudkan agar dapat menå banyak data dan in2ormasi yang diperlukan dalam penilitian dengan cara
mengadakan
wawancara
langsung
terhadap
pihak yang
bersangkutan. c. Kuesioener cara ini ditu&ukan untuk mendapatkan data primer melalui penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada para pengusaha@petani petambak mengenai masalah yang akan diteliti. (esponden diminta untuk menanggapi pertanyaan tentang seberapa besar penilaian mereka atas produksi, sistem permodalan, modal ker&a dan daya dukung lingkungan untuk tambak dalam budidaya tambak udang di Kabupaten Berau. 7enis kuesioner yang akan digunakan adalah kuesioner tertutup dimana responden diminta untuk men&awab pertanyaan dengan memilih &awaban yang disediakan dengan skala 9ikert yang berisikan empat tingkatan pilihan &awaban mengenai kesetu&uan responden terhadap pernyataan yang dikemukakan. Dalam pengukuran aspek, digunakan skala 9ikert dengan keterangan sebagai berikut 1% Skor : untuk &awaban Sangat Setu&u SS% "% Skor < untuk &awaban Setu&u S% 5% Skor 5 untuk &awaban Biasa Sa&a BS% <% Skor " untuk &awaban Tidak Setu&u TS% :% Skor 1 untuk &awaban Sangat Tidak Setu&u STS%
45
). Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Penelitian ini menganalisis variabel bebas, yaitu produksi 1%, sistem permodalan@modal ker&a 5%, dan daya dukung lingkungan tambak <% terhadap budidaya tambak udang di Kabupaten Berau L% yang merupakan variabel terikat, maka perlu
diu&i
dan
dianalisis
dengan menggunakan u&i statistik
dalam bentuk rumus sebagai berikut (umus analisis linier berganda L E a N b-- N b// N b11OOOOOOOOOObnn Simamora "##<55$% Dimana 1
E
Produksi
"
E
Sistem Permodalan
5
E
0odal Ker&a
L
E
a
E
Konstanta
b1b"b5
E
Koe2isienregresi
3ntuk mendapatkan nilai a digunakan 2ormula Sugiyono,"##:"'<% a E L-b---b//-OObnn 3ntuk mencari koe2isien regresi digunakan rumus Da&an,"###<#"% b E
nL% 1%/ 2 nL% n n% n/% n/% 2 n n%
46
Perhitungan "%efisien Determinasi Parsial 3R /4
Besarnya presentase
semua
variabel
independen
terhadap nilai
variabel dependen dapat diketahui dari besarnya koe2isien determinasi ( /%. Besarnya koe2isien determinasi dari # sampai dengan 1. Semakin mendekati nol besarnya koe2isien determinasi suatu persamaan regresi, maka semakin
kecil pula pengaruh semua variabel independen terhadap nilai
dependen. Sebaliknya makin mendekati satu besarnya koe2isien determinasi suatu persamaan regresi, maka semakin besar pula pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen. Dengan rumus ssr
( E
OOO.. Sugiyono,"##:"+<%
/
T%tal !!
Dimana SS( Total SS
&um of &'uares Regression ,otal &um of &'uares
Perhitungan "%efisien "%relasi 3R4
Koe2isien korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel tidak bebas dan variabel bebas. Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut ( M R
2
3ntuk dapat memberikan pena2siran terhadap koe2isien keorelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat di lihat dari pedoman pada ketentuan yang tertera pada table sebagai berikut
Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Interre!ta!i Ter"ada #oe$!ien #orela!i
47
)nterval Koe2isien #,### I #,1$$ #,"## I #,5$$ #,<## I #,:$$ #,+## I #,6$$ #,'## I 1,### Sumber Simamora "##<551%
Tingkat ubungan Sangat (endah (endah Sedang Kuat Sangat Kuat
Uji & 3Uji !erem$ak4
3&i = digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh variabel-variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. 3&i = ini melihat signi2ikan tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas yaitu produksi, modal ker&a dan daya dukung lingkungan secara bersama-sama terhadap budidaya tambak udang variabel terikat%. !dapun langkah-langkah pengu&ian hipotesis sebagai berikut % b- E b/ E b1O..bk E #. !rtinya tidak terdapat pengaruh yang berarti secara bersama-sama antara variabel produksi, modal ker&a dan daya dukung lingkungan terhadap budidaya tambak udang a b-Qb/Qb1O..bk Q#.
!rtinya terdapat pengaruh berarti secara bersama-sama antara variabel produksi, modal ker&a dana daya dukung lingkungan terhadap budidaya tambaka udang.
!pabila nilai =hitung=ta(el maka % ditolak dan a diterima !pabila nilai =hitung=ta(el maka % ditolak dan a ditolak Dengn rumus &hitung E
R 5 k6-
Simamora,"##<5<"%
48
3-6R4 5 3n6k4
Dengan menggunakan d2 E k I 1. d2" E n-k Dimana (
E Koe2isien determinasi ganda
n
E Banyaknya sampel
k
E 7umlah varibel independen
Uji t 3!e+ara Parsial4
Pengu&ian ini dilakukan untuk memastikan apakah variabel independen yang terdapat dalam persamaan tersebut secara individu berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. 3&i t ini melihat signi2ikan tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas, yaitu produksi, modal ker&a dan daya dukung lingkungan terhadap budidaya tambak udang variabel terikat%. 9angkah-langkah dalam pengu&ian hipotesis ini adalah sebagai berikut 3&i t secara parsial% menurut Simamora "##<5<+% ini dapat diperoleh rumus sebagai berikut Thitung E Dimana
bi Sbi
bi
E Koe2isien regresi
Sbi
E Standar eror
Bentuk pengu&ian dari thitung dengan ini adalah sebagai berikut
49
o bi E #. !rtinya tidak terdapat pengaruh yang berarti antara variabel produksi, modal ker&a dan daya dukung lingkungan terhadap budidaya tambak udang o bi Q #. !rtinya terdapat pengaruh yang berarti antara variabel produksi, modala ker&a, dan daya dukung lingkungan terhadap budidaya tambak udang Dengan menggunakan tingakt keyakinan alpha R% sebesar :8 #,#:% dan dera&at kebebasan n-k-1%. Kemudian dibandingkan antara thitung dengan tta(el maka !pabila nilai thitung J tta(el maka % diterima dan a ditolak !pabila nilai thitung J tta(el maka % ditolak dan a diterima 3ntuk memudahkan penelitian ini dalam melakukan perhitungan statistik, maka digunakan program Komputer SPSS 1'.#
50
DA&TAR PU!TA"A
!diwi&aya. D, ).K. !riawan, !. 0aswardi, Sutikno /, Sulistinarto. D. "##5. Produktifitas ,ambak &istem ,ertutup pada Budidaya dang .indu* Balai Besar Pengembangan Budidaya #ir Payau . Dir&en Perikanan
Budidaya. DKP. 7epara.
!gung Suryanto. "##<. Pedoman /onasi* Pendekatan aya ukung %ingkungan alam Pemanfaatan Potensi .ilayah Pesisir dan lauta n. Bahan Bacaan 0atakuliah Tata (uang dan Pulau-Pulau Kecil. 3niversitas Diponegoro. Semarang. !nonim. "##". Pedoman mum Penataan Ruang Pesisir an Pulau-pulau 0ecil . Depertemen Kelautan dan Perikanan DKP% "##". 7akarta. . "##". 0riteria 0esesuaian %ahan* ir1en Pesisir dan Pulau-Pulau 0ecil* Departemen Kelautan dan Perikanan DKP% "##". 7akarta. . 1$$5-"##". Buku ,ahunan &tatistik Perikanan 0abupaten Berau Tahun 1$$". Dinas Perikanan dan Kelautan, Kabupaten Berau. Tan&ung (edeb 1$$5-"##" Berau. . "##6. ndang-ndang Republik ndonesia Nomor 23 ,ahun 2445 ,entang Penataan Ruang . Jhttp@@ www. bakosurtanal. go. id@ upldocument@perpres@artikel@uu#"+"#6.pd2. !ccessed "$ September "##6. . "##6. ndang-ndang Republik ndonesia Nomor 25 ,ahun 2445* ,entang Pengelolaan .ilayah Pesisir dan Pulau-Pulau 0ecil . http@@.dkp.go.id@sosialisi.!ccessed-1$September"##6. . "##6a. Budidaya ,ambak dang .indu . Jhttp@@bebas.vlsm.org @v15@Data@budidaya8"#perikanan@P/
[email protected]!ccessed "$ September "##6. . "##6b. !etodologi Penelitian dan Pengka1ian Perikanan . Jhttp@@ www.geocities.com@TheTropics@9agoon@5<<$@
[email protected] . !ccessed "$ September "##6. . "##$. Berau dalam #ngka* Badan Pusat &tatistik 0abupaten Berau . Tan&ung (edeb. "+' hlm Boyd, 4./. 1$'1. .ater 6uality in .armater 7ish Pond . !uburn 3niversity. !uburn.
51
/ddy Prahesta. "##6. &istem nformasi 8eografis ,utorial #rcView. Bandung )n2ormatika. =adholi ernanto. 1$'$. lmu sahatani. 7akarta Penebar Swadaya. andoko. 1$$:. 0limatologi asar . 7akarta PT Dunia Pustaka. usaini 3sman dan Purnomo Setiady !kbar. "##:. !etode Penelitian &osial . 7akarta Bumi !ksara. )bnu Dwi Purnomo. 1$$5. ,ambak dang .indu &istem Pengelolaan Berpola ntensif . Kanisius. Logyakarta. Keputusan 0enteri *omor 1#@0en@"##5. ,entang Pedoman Perencanaan Pengelolaan Pesisir ,erpadu. Jhttp@@www.dkp.go.id.!ccessed "$ September "##6. 0oehar, Daniel. "##:. !etode Penelitian. 7akarta Bumi !ksara. Purnomo, !. 1$''. 7aktor %ingkungan ominan Pada Budidaya ,ambak ntensif . 0akalah Seminar !erasi. Dir&en Perikanan Departemen Pertanian. 7akarta. Poernomo, !. 1$$". Pemilihan %okasi ,ambak dang Beraasan %ingkungan . Seri Pengembangan asil Penelitian *o. PP@ K!*@ P!T/K@##<@1$$". Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan beker&a sama dengan 3S!)D@=(DP. 7akarta. <# hlm. Prasita, ;.D. "##6. #nalisis aya ukung %ingkungan dan
$ptimalisasi Pemanfaatan .ilayah Pesisir untuk Pertambakan di 0abupaten 8resik .
Disertasi Doktor Sekolah Pascasar&ana, )nstitut Pertanian Bogor. 1<6 hlm.
Sala /, >. !burto->ropea, G. Paredes, ). Parra, 7.4. Barrera, P. Dayton. "###. # 8eneral !odel 7or esigning Netorks $f !arine Reserves* &cience 29:.
Sastrawid&a&a, !.T. "###. Pencemaran %ingkungan. 7akarta (ineka 4ipta. Soekartawi. 1$$#. ,eori ;konomi Produksi . 7akarta 4; (a&awali Press. Sudarso. 1$$". Pengantar ;konomi !ikro . 7akarta (ineka 4ipta. Suharsimi, !rikunto. "##" * Prosedur Penelitan &uatu Pendekatan Praktek . /disi (evisi. 7akarta (ineka 4ipta.