1
ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SEHAT DI BPS NY. S MAGETAN
Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Lanjut I Dosen Pengajar : Tinuk Esti E sti Handayani, S.S.T., M.Kes Disusun Oleh : Fitri Yuliana, AM.Keb
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN DIV BIDAN KLINIK PROGRAM STUDI KEBIDANAN MAGETAN TAHUN 2011
2
BAB I LANDASAN TEORI
A. Peng Penget etia ian n
Anak (menurut U RI No. 4 tahun 1979) adalah seorang yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum pernah menikah (Suryanah, 1995 : 1)
B. Pato Patofi fisi siol olog ogis is
1.
Proses tumbuh kembang anak
Pros Proses es pert pertum umbu buha han n dan dan perk perkem emba bang ngan an anak anak terj terjad adii seja sejak k dala dalam m kandun kandungan gan.. Setiap Setiap organ organ dan fungsi fungsinya nya mempun mempunyai yai kecepa kecepatan tan yang yang berbeda-bed berbeda-beda. a. Perkembang Perkembangan an yang dialami anak merupakan merupakan rangkaian rangkaian per peru ubah bahan
yang ang
tera teratu turr
dari ari
satu satu
tah tahap
perk erkmeb mebang angan
ketah etahap ap
perke perkemba mbang ngan an beriku berikutny tnyaa yang yang berlak berlaku u secara secara umum umum misaln misalnya ya : anak anak terdiri dengan satu kaki, berjingkrak (berjinjit), berjalan menaiki tangga, berlari dan sebagainya (Nardho, 1993 : 2). 2.
Perkembangan
Adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang yang kompe kompelks lks dalam pola pola yang yang teratu teraturr dan sebaga sebagaii hasil hasil dari dari proses proses pematanga pematangan. n. Disini Disini menyangku menyangkutt adanya adanya proses proses diferensias diferensiasii dari sel-sel tubuh jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemi sedemikia kian n rupa rupa hingga hingga masing masing-mas -masing ing dapat dapat memenu memenuhi hi fungsi fungsinya nya.. Termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan (Soetjiningsih, 1995 : 1). 3.
Teori perkembangan a.
Teori pe perkembangan me menurut So Soetjiningsih, 19 1995 : 29 2 9-
30) Melalui Denver Developmental Skrening test (DDST) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu : 1) Aspe Aspek k
Personal sosial (kepribadian/tingkah laku sosial) yan yang
berh erhubun ubunga gan n
den dengan gan
kema kemam mpuan puan
bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan.
mand mandir iri, i,
3
2)
Fine motor adaptive (gerakan motork halus)
Aspe Aspek k yang yang berh berhub ubun unga gan n deng dengan an kema kemamp mpua uan n anak anak untu untuk k 1 mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian bagian tubuh tertentu saja, dan otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat misalnya kemamlpuan untuk menggambar, memegang sesuatu benda, dan lain-lain. 3)
Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara mengikuti perintah dan berbicara spontan. 4)
Gross motor (perkembangan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan gerakan dan sikap tubuh. b.
Teori Pe Perkembangan me menurut Si Sigmen Fr Frued dan Ericsen
Menurut Suryanah, 1995 : 44-45 Keluarga menyoroti perkembangan dan beberapa aspek yang berbeda, namun semua sepakat bahwa perkembangan terjadi selangkah secara urut urut dan teratu teratur. r. Bila Bila anak anak mengua menguasai sai tugas tugas perkem perkemban bangan gan tahap tahap berikutnya yang lebih kompleks. Gangguan perkembangan akan terjadi bila tidak berhasil menyelesaikan tugas perkembangan tahap tertentu. Tahap-tahap perkembangan menurut Sigmund Freud : 1)
Fase oral ∞
Antara umur 0-15 tahun
∞
Dimana anak mendapat kepuasan dan kenikmatan melalui
mulutnya. ∞
Hubungan
antara
ibu
dan
anak
menjadi
dasar
perkembangan mental anak pada fase ini. ∞
Fase Fase oral oral ini mencak mencakup up tahap tahap pertam pertamaa kehidu kehidupan pan anak anak
(anaklahir). ∞
Fase menyapih ibu didampingi bapak.
∞
Seandai Seandainya nya ibu berhas berhasil il dalam dalam pemenu pemenuhan han kebutu kebutuhan han--
kebu kebutu tuha han n dasa dasarr maka maka anak anak akan akan meras merasaa aman aman dan dan dapa dapatt melangkah ke fase berikutnya dengan mantap.
4
∞
Dan bila fase pertama belum terselesaikan, maka akan
terbawa pda fase berikutnya. 2) Fase anal ∞
Terjadi pada anak antara umur 1-3 tahun.
∞
Sifat akunya mulai muncul (egoitas).
∞
Perkembangan pembicaraan dan bahasa.
∞
Sifat kemandirian anak mulai muncul.
∞
Tugas
utama
anak
pada
fase
ini
adalah
latihan
dan
kebersihan/latihan toilet (toilet training). ∞
Yang harus dilakukan orang tua melatih anak dapat BAK dan BAB secara bersih dan teratur.
∞
Bila latihan dilakukan dengan kekerasan/hukuman akan berakibat yang buruk pada anak tersebut.
∞
Akhir masa anak akan menimbulkan kepribadian yang anal.
3) Fase falik/oedipal ∞
Antara mur 3-5 tahun.
∞
Anak mulai mengenal bagian tubuhnya sendiri.
∞
Anak mulai bisa merasakan dorongan seksual yang kemudian ditujukan pada orang tuanya dengan jenis kelamin berbeda dengan dirinya.
∞
Perasaan ini menimbulkan persaingan dengan orang tua yang mempunyai jenis kelamin sama untuk mendpatkan perhatian dari orang tua yang lainnya.
∞
Biasanya orang tua merasa tidak terancam dengan tingkah lakunya dan berusaha untuk menahan diri dengan demikian super egonya mulai berkembang.
4) Fase laten (7-12 tahun) ∞
Periode intergrasi.
∞
Ciri-cirinya : anak harus berhadapan dengan berbagai macam tuntutan, misalnya hubungan kelompok, pelajaran sekolah, dan lain-lain.
5
∞
Anak belajar untuk mengucapkan dan mengintegrasikan pengalaman baru yang didapatkannya.
5)
Fase genital ∞
Anak harus dapat menghadapi berbagai
permasalahan yang kompleks ∞
Diharapkan dapat bersikap dewasa dalam
menghadapi berbagai persoalan walaupun sebenarnya masih dalam masa transisi. c.
Menurut buku petunjuk program BKB (Bina Keluarga
dan Balita) ada 7 aspek pertumbuhan balita yaitu : 1)
Tingkah laku sosial.
2)
Menolong diri sendiri.
3)
Intelektual.
4)
Gerakan motorik halus.
5)
Komunikasi pasif.
6)
Komunikasi aktif.
7)
Gerakan motorik kasar.
d.
Periode perkembangan umur dapat dikategorikan sebagai
berikut : 1)
Periode perinatal (sejak konsepsi sampai lahir) ∞
Germinal
: konsepsi -2 minggu.
∞
Embrionik
: 2-8 minggu
∞
Fetal
2)
Periode infancy (sejak lahir sampai 12-18 bulan) ∞
Neonatal
: sejak lahir-28 hari.
∞
Inpancy
: 1 bulan -1 tahun.
3)
4)
: 8-40 minggu (lahir)
Periode early childhood (umur 1 tahun-6 bulan) ∞
Toddler
: 1-3 tahun
∞
Preschool
: 3-6 tahun
Periode middle childhood
6
Sejak umur 6 tahun-12 tahun : usia sekolah. 5)
Periode later childhood (usia 11-19 tahun) ∞
Pra pubertas
: 10-13 tahun.
∞
Adolesence
: 13-18 tahun.
Didalam teori perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan
rancangan/stimulasi
yang
berguna
agar
potensi
berkembang dengan baik. Perkembangan anak optimal bila interaksi sosial anak diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai ahap perkembangan bahkan sejak dalam kandungan. e.
Tahap perkembangan menurut ericson terbagai 8 fase : 1)
Bayi (0-1 tahun)
Rasa percaya (trust) mencapai harapan, dapat menghadapi prestasi dalam jumlah kecil, mengenal ibu sebagai orang lain dan berbeda dari dirinya sendiri. 2)
Usia bermain
Perasaan otonomi, mencapai cita-cita/keinginan, anak memulai kekuatan baru, menerima kenyataan. 3)
Usia pra sekolah (3-6 tahun)
Perasaan inislatif, mencapai cita-cita/keinginan, anak memulai kekuatan baru, menerima kenyataan. 4)
Usia sekolah (6-12 tahun)
Perasaan berprestasi dapat menerima dan melaksanakan tugas dari orang tua dan guru. 5)
Remaja (12-20 tahun)
Rasa identitas, mencapai kesetiaan yang menuju pada pemahaman besero seksual, memilih pekerjaan, mencapai kebutuhan pribadi, contoh : mementingkan kepentingan orang lain). 6)
Remaja akhir dan dewasa muda
Rasa keintiman dan solidaritas, memperoleh cinta, mampu membuat hubungan dengan lawan jenis, belajar kreatif dan produktif.
7
7)
Dewasa
perasaan
generativitas/keturunan,
memperoleh
perawatan/
perhatian, belajar ketrampilan, efektif dalam berkomunikasi dan mengasuh anak, menggantungkan minat aktifitas pada keturunan 8)
Dewasa akhir
Perasaan integritas, mencapai kebijaksanaan, penyelesaian hidup dengan
bijaksana,
belajar
untuk
menerima
kematian,
menyelesaikan urusan hidup, menerima masa pensiun tanpa berhenti hidup. 4.
Pertumbuhan perkembangan sesuai umur a.
Pertumbuhan
adalah
proses
bertambahnya
ukuran
berbagai organ. Perasaan integritas, mencapai kebijaksanaan, penyelesaihan hidup dengan bijaksana, belajar untuk menerima dari masing-masing sel dalam kesatuan sel yang membentuk organ tubuh/pertumbuhan, jumlah keseluruhan sel/kedua-duanya b.
Tumbuh kembang anak menurut umur
Menurut Soetjiningsih, 1005 : 33-36 1)
Usia 0-1 bulan ∞
Fisik
:
-
BB meningkat 150-
200 gram/minggu. -
TB meningkat 2.5 cm/bulan
- Lingkar kepala meningkat 1.5 cm/bulan sampai usia 6 bulan. ∞
Motorik
:
-
Mengangkat
kepala
dibantu. -
Tubuh ditengkurapkan dan menoleh.
- Reflek primitif baik, sucking, rotting, moro reflek, menelan dan menggenggam
2)
∞
Sensorik
∞
Sosialisasi : Usia 2-3 bulan
:
Mengikuti sinar ke tengah. Mulai tersenyum
8
∞
Fisik
:
Fontanela
posterior
kepala bayi
ditahan
sudah
menutup. ∞
Motorik
:
- Mengangkat
dengan
tangan. -
Memasukkan tangan ke mulut.
- Meraih benda-benda yang menarik. - Sudah dapat didudukan dengan punggung ditopang. ∞
Sensorik
:
-
Mengikuti
sinar
ke
tepi.
∞
-
Koordinasi vertikal dan horisontal
-
Mendengarkan suara.
Sosialisasi :
-
Tertawa
pada
seseorang.
3)
-
Senang tertawa keras.
-
Menangis sudah mulai kurang.
Usia 4-5 bulan ∞
Fisik
: -
-
Ngeces
BB 2 kali BBL. (belum
ada
koordinasi
menelan). ∞
Motorik
:
- Duduk kepala mulai seimbang dan punggung
mulai kuat. - Tengkurap susa bisa miring dan kepala tegak lurus - Reflek primitif mulai menghilang. - Meraih benda dengan tangan. ∞
Sensorik
:
-
Sudah
mengenal
orang. - Akomodasi mata baik. ∞
Sosialisasi :
dengan orang lama.
-
Senang
berinteraksi
9
- Mengeluarkan
suara
tidak
senang
bila
mainnya diambil orang. 4)
Usia 6-7 bulan ∞
Fisik
:
-
BB meningkat 90-150
gr/minggu. -
TB meningkat 1.25 cm/bulan.
- Lingkar kepala meningkat 0,5 cm/bulan sampai 12 bulan. - Gigi mulai tumbuh. ∞
Motorik
:
-
Membalikan tubuh.
- Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya. - Mengambil dengan tangan, kaki, dan mulut. - Makanan ke mulut. ∞
Sensorik
:
-
∞
Sosialisasi :
-
Dapat
membedakan
orang yang dikenalnya. -
Merangkul/memeluk
orang
yang
dicintai. -
Menyebutkan (ma….ma……).
-
Dapat menangis cepat lalu tertawa
lagi. 5)
Usia 8-9 bulan ∞
Fisik
: -
-
BB3 kali BBL.
TB lebih ½ kali BBL.
- Gigi atas dan bawah sudah tumbuh. ∞
Motorik -
:
-
Duduk sendiri.
Koordinasi tangan ke mulut lebih
sering. - Tengkurap dan merangkak.
10
- Mengambil dengan jari. ∞
Sensorik
:
∞
Sosialisasi :
Tertarik dengan benda kecil. -
Cemas terhadap orang
tua. - Mengulang kata tidak ada arti. 6)
Usia 10-12 bulan ∞
Fisik
: -
-
BB 3 kali BBL.
TB lebih ½ kali BBL
- Gigi atas dan bawah sudah sembuh. ∞
Motorik -
:
-
Berdiri tidak lama.
Berjalan dengan bantuan.
- Berdiri dan duduk sendiri. - Mulai makan dengan sendok. - Main ciluk….ba…… - Senang mencoret kertas. ∞
Sensorik
:
∞
Sosialisasi :
Dapat membedakan bentuk. -
Emosi
berlebihan,
cemburu, marah.
7)
-
Senang lingkungan yang dikenal.
-
Takut lingkungan asing.
-
Mengerti perintah sederhana.
Usia 15 bulan ∞
Fisik
:
-
∞
Motorik
:
-
-
Motorik kasar.
Motorik halus. &
Memegang cangkir.
&
Memasukkan jari ke lubang.
&
Membuka kotak.
&
Melempar benda.
∞
Sensorik
:
-
∞
Sosialisasi :
-
11
8)
Usia 18 bulan ∞
Fisik
:
-
∞
Motorik
:
-
Motorik kasar.
&
Berlari sering jatuh
&
Menrik mainan
&
Senang naik turun tangga tanpa
bantuan -
Motorik halus &
Menggunakan sendok.
&
Membuka buku halaman.
&
Menyusun balok.
∞
Sensorik
:
-
∞
Sosialisasi :
-
9)
Usia 24 bulan ∞
Fisik
: -
∞
-
B 4 kali BBL
TB 50% TB dewasa
Motorik & &
:
-
Motorik kasar.
Berlari Naik tangga sendiri.
- Motorik halus &
Membuka pintu
&
Membuka kunci
&
Menggunting
&
Minum dengan gelas.
&
Menggunakan sendok dengan baik
∞
Sensorik
:
-
∞
Sosialisasi :
-
10)
Usia 36 bulan ∞
Fisik
:
-
Peningkatan BB : 2-3
kg/tahun -
Peningkatan IB : 6-8 cm/tahun
- Lingkar kepala : 50 cm
12
∞
Motorik & &
:
-
Motorik kasar
Naik turun tangga tanpa bantuan. Memakai baju dengan bantuan.
- Motorik halus
∞
Sosialisasi
&
Menggambar
&
Mencuci tangan
&
Menggosok tangan.
∞
Sensorik
:
- Bermain
:
:
senang,
penting
untuk
perkembangan sosial. 11)
Solitary play.
Usia 4 tahun ∞
Motorik
:
-
Motorik kasar
&
Berjalan jinjit.
&
Melompat.
&
Melompat dengan satu kaki.
&
Menangkap dan melempar bola
- Motorik halus &
Menggunakan gunting
&
Menggambar
&
Menggambar garis vertikal.
&
Belajar membuka dan memasang
kancing. 12)
Usia 5 tahun ∞
Fisik
:
-
BB
meningkat
kg/tahun. ∞
TB meningkat 6.75-7.5 cm/tahun.
Motorik
:
-
Motorik kasar
&
Berjalan mundur.
&
Melompat dengan kaki bergantian
2.3
13
- Motorik halus
∞
Sosialisasi
&
Menulis angka, huruf
&
Melompat dengan kaki bergantian
&
Menggosok tangan.
∞
Sensorik
:
- Sosial emosional
13)
:
-
&
Bermain sendiri
&
Berkumpul dengan teman
&
Interaksi sosial meningkat
&
Mulai menggunakan alat dengan baik
Usia sekolah ∞
Fisik
:
-
BB
meningkat
2-3
kg/tahun -
TB meningkat 6-7 cm/tahun.
- Lingkar kepala : 50 cm ∞
Motorik
:
-
Motorik
kasar
meningkat - Motorik halus - Wanita > laki-laki ∞
Sosialisasi :
-
Bermain
dengan
teman. ∞
Sosialisasi
:
- Sekolah dengan teman - Sekolah
senang
berperan
dalam
pembentukan kepribadian - Peran guru besar. 14)
Adolensence ∞
pesat 25%
Fisik
:
-
Pertumbuhan
BB
14
- TB 25% semua sistem berubah terutama untuk sistem endolirin Sosialisasi :
∞
-
Bersosialisasi
meningkat -
Relasi dengan teman lawan jenis.
-
Penampilan fisik (penting)
- Persepsi terhadap badannya mempengaruhi konsep diri &
Tahap awal
Orang
tua
berperan dalam tumbuh
kembang fisik sosial emosional tapi tidak berlebihan. &
Tahap kedua
Independent
dengan
orang
tua,
independent dalam fungsi di masyarakat. 5.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak a.
Faktor dalam
Yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri baik faktor bawaan maupun faktor yang diperoleh, antara lain : 1)
Hal-hal yang diturunkan dari orang tua, kakek,
nenek atau generasi sebelumnya, misal : warna rambut, bentuk tubuh. 2)
Untuk berpikir dan kemampuan intelektual
Misal : kecepatan berfikir. 3)
Keadaan kelenjar zat-zat dalam tubuh
Misal : kekurangan hormon yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. 4)
Emosi dan sifat-sifat (tempramen) tertentu
Misal : pemalu, pemarah, tertutup, dan lain-lain. b.
Faktor luar
Menurut Mardho, 1993 : 2-4
15
1)
Keluarga
Umur ibu kurang dari 20 tahun.
Jumlah anak usia dbawah 3 tahun (balita) 2 atau
lebih.
Ibu/pengasuh anak tidak tahu mengenai kebutuhan
anak dan sulit menerima pesan-pesan kesehatan.
Ibu/pengasuh anak menderita gangguan mental atau
tekanan jiwa yang berat.
Ibu/pengasuh anak mengabaikan atau tak acuh
terhadap kesejahteraan/perkembangan anak.
Rmah kacau/kotor yang ditandai oleh kurangnya
perhatian terhadap keselamatan anak dan perawatan rumah.
Ayah yang sering melakukan kejahatan, minum
alkohol atau ada gangguan jiwa
6.
Hubungan suami istri yang buruk.
2)
Gizi
3)
Budaya
4)
Teman bermain dan sekolah
Klasifkasi perlakuan salah
Menurut Soetjingsih, 1995 : 166 a.
b.
Didalam keluarga 1)
Penganiayaan fisik
2)
Kelalaian/penelantaran anak ∞
Pemeliharaan yang kurang memadai.
∞
Pengawasan yang kurang
∞
Kelalaian dalam pengobatan
3)
Penganiayaan emosional
4)
Penganiayaan seksual
5)
Sindrom munchausen Diluar keluarga
16
1)
Didalam institusi/lembaga
2)
Ditempat kerja
3)
Di jalan
4)
Dimedan perang
C. Pengkajian Data
1. Identitas / Biodata a.
Anak (nama, jenis kelamin, tempat sekolah dan kelas) sangat
penting diketahui untuk memperlancar perawatan, tingkah laku dan kemampuan anak untuk beradaptasi terhadap lingkungannya. b.
Umur paling rawan adalah masa balita oleh karena pada masa
itu anak mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Disamping itu dasar pemberitahuan kepribadian anak. (Soetjiningsih, 1995 : 6) c.
Penanggung jawab (orang tua) meliputi nama, pekerjaan :
untuk menentukan jenis perawatan yang sesuai dengan kemempuan orang tua mengantar anaknya, alamat : untuk lebih menegaskan identitas anak sehingga kartu status tidak terlihat dengan pasien yang lain. 2. Riwayat Kesehatan Anak Menurut Ismu Suharsoso, 1991 :7 a.
Riwayat kesehatan sekarang
Alasan masuk rumah sakit (MRS)
Keluhan waktu didata
b.
Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat kehamilan ibu
Bagaimana kesehatan ibu waktu kehamilan anak tersebut
Riwayat kelahiran
Bagaimana kelahiran anak? cukup bulan atau prematur atau ada trauma? 3. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
17
a. =
BB = 8 + 2n Kg (n = tahun_ atau ( 9 + (2n – 1)) ±
14,5 kg
b.
PB = 80 + 5n =
±
88 cm, 2k ± 1/6 panjang
badan c.
Motorik kasar : berjalan jinjit, melompat,
melompat dengan satu kaki, menangkap dan melempar bola. d.
Motorik
halus
:
menggunakan
gunting,
menggambar kotak, menggambar garis vertikal, belajar membuka dan memasang kancing. 4. Riwayat Imunisasi Menurut Pusdiknakes RI, 1993 : 47 a.
Umur 1 bulan :
BCG, Polio I, Hepatitis I
b.
Umur 2 bulan
:
Polio II, Hepatitis II, DPT I
c.
Umur 3 bulan
:
Polio III, Hepatitis III, DPT II
d.
Umur 4 bulan
:
Polio IV, DPT III
e.
Umur 9 bulan
:
Campak
5. Riwayat Penyakit yang pernah dialami Penyakit akut yang berat dapat menghambat pertumbuhan anak, tetapi bila hambatan yang terjadi tidak besar maka keterlambatan pertumbuhan tersebut masih dapat dikejar. Penyakit krais juga akan menghambat pertumbuhan dan keterlambatan pertumbuhan yang diakibatkan lebih sukar. (FKUI, 1985 : 149) 6. Riwayat kesehatan keluarga Tuberkolusis paru mudah menular kepada orang lain yang bergaul (rapat, terutama mereka yang rentan terhadap penyakit ini. Bahaya penularan yang tinggi terdapat pada golongan umur 1-6 tahun dan 7-14 tahun. (FKUI, 1985 : 141) Penyakit keluarga yang bisa menurun dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak adalah Diabetes melitus, asma dan kelainan darah (hemofili). 7. Kebutuhan sehari-hari
18
a.
Nutrisi
Kebutuhan zat gizi anak usia 1-5 tahun menurut Pusdiknakes, 1983: 42-43 hendaknya berprinsip sebagai berikut : 1)
Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik
berasal dari makanan pokok, minyak dan zat lemak serta gula. 2)
Berikan sumber protein nabati dan hewani.
3)
Jangan memaksa anak makanan yang tak disenangi,
berikan makanan lain yang dapat diterima. 4)
Berilah
makanan
selingan
(makanan
ringan,
diberikan antara waktu makan pagi siang atau malam) Anak golongan umur itu rentan terhadap gizi. b.
Eliminasi
Anak umur 1 ½ tahun berhenti mengompol pada siang hari 2 ½-tahun berhenti mengompol pada malam hari. Anak perempuan lebih dulu berhenti mengompol, bila umur 3-4 tahun masih mengompol. Dicari penyebabnya. Toilet (latihan defikasi perlu dimulai penyebabnya agar evakuasi sisa makanan dilakukan secara teratur yang mempermudah kelancaran pemberian makanan (FKUI, 1985 : 55). c.
Istirahat dan tidur
Anak yang mulai besar akan berkurang waktu istirahatnya, karena kegiatan fisiknya meningkat seperti bermain. Kebutuhan tidur 2-3 jam tidur siang, 7-8 tidur malam (Suryanah, 1996 : 80) d.
Olahraga dan rekreasi
Olahraga akan meningkatkan sirkulasi, aktifitas fisiologis dan stimulasi perkembangan otot-otot (Pusdiknakes, 1993 : 16). e.
Personal hgyiene
Anak mandi 2 kali sehari, keramas 3 kali seminggu, potong kuku 1 kali, membersihkan mulut dan gigi untuk bai yang sudah tumbuh gignya dengan pasta gigi dan sikat yang sesuai dengan umur.
19
Kebersihan lingkungan perlu diperhatikan karena anak sula bermain dilantai. f.
Ketergantungan 1)
Menghisap jempol merupakan salah satu
bentuk manipulasi atas tubuh yang normal yang terjadi pada usia dini. Hal ini dapat menjadi berlebihan pada keadaan akibat depresi aktifitas dalam usia yang masih dini atau karena suatu regrasi bila anak sedang lelah atau tegang. 2)
Menggunakan kempongan/empeng akan
mengganggu bentuk rahang. Apakah anak pernah dirawat
∞
dirumah sakit ? sakit apa ? kapan ?. Apakah
∞
anak
alergi
obat/makanan tertentu ? apa ? Apakah
∞
anak
mempunyai
kebiasaan buruk ? apa ? g.
Pemeriksaan fisik 1)
Ukuran pertumbuhan
Menurut Lewis. A Barness, 1994 : 7-9
BB ∞
Untuk
menilai
tumbuh kembang seorang anak. ∞
Untuk mendeteksi
kelainan secara dini dibandingkan TB. ∞
Kehilangan
BB
akut menunjukkan adanya penyakit akut, dehidrasi, atau malnutrisi. ∞
Kehilangan
kronik menunjukkan adanya penyakit menahun.
BB
20
Kenaikan
∞
BB
yang cepat menunjukkan adanya overhidrasi atau edema, kelebihan BB (obesitas) disebabkan oleh makan yang berlebihan.
TB Diukur
∞
bersama dengan BB, merupakan cara yang baik untuk mengetahui pertumbuhan anak. TB yang
∞
abnormal pendek disebabkan oleh berbagai penyakit menahun yang menggangu absorsi atau penggunan nutrisi, termasuk malnutrisi, gangguan fisik (terutama deprivasi), alergi
makanan,
kesukaan
memilih-milih
makanan,
penyakit ginjal, penyakit jantung, penyakit hati, fibrosis pankreas dan berbagai gangguan atau anomali gastro internial lainnya. Anak
∞
dengan defidiensi mental, anemia hemolitik oleh sebab apapun, penyakit rickets atau diabetes juvenilis memiliki tubuh yang pendek. Nilai
∞
normal tinggi pada waktu duduk kurang lebih 70% dari tinggi total pada saat lahir sampai 60% pada waktu usia mencapai 2 tahun dan 52% pada usia 10 tahun. Jika
∞
tinggi pada waktu duduk lebih besar dari setengah kali TB pada saat berdiri maka bentuk tubuh pasien adalah infansil. Jika
∞
berkisar antara setengah dari tinggi pada saat berdiri, maka bentuk tubuh pasien adalah tipe dewasa.
LK
21
Penguku
∞
ran ini biasanya tidak dilakukan pada anak yang telah berusia lebih dari 2 tahun. Ukuran
∞
lingkaran kepala yang terbesar dan lingkar dada diukur dengan melewati garis yang melalui ke 2 putting susu. Ukuran
∞
lingkar kepala rata-rata •
Saat bayi lahir : 34-37 cm (LD lebih pendek 2 cm).
•
Lingkar kepala akan mendekatio lingkar dada jika
anak telah berusia
±
2 tahun, setelah itu dada akan
tumbuh lebih cepat, sedangkan lingkar kepala hanya sedikit bertambah.
LILA
Menurut Soetjiningsih, 1995 : 41 Mencer
∞
minkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairab tubuh dibanding dengan BB. Untuk
∞
menilai keadaan gizi/tumbuh kembang pada kelompok umur pra sekolah. Keuntun
∞
gan •
Alat murah, bisa dibuat sendiri.
•
Mudah dibawa.
•
Cepat penggunaannya.
•
Dapat digunakan oleh tenaga yang tidak terdidik. Kerugian
∞ •
Hanya untuk identifikasi anak dengan gangguan
gizi/pertumbuhan yang berat. •
Sukar menentukan pertengahan LILA.
22
•
Hanya untuk anak umur 1-3 tahun.
Pertumbuhan gigi Jumlah
∞
gigi primer/gigi susu pada anak-anak sebanyak 20 buah yang lengkap pada umur 2.5 tahun. Mulai
∞
tumbuhnya
gigi
bervariasi
antara
7-9
tahun
dan
lepas/tanggal umur 6-11 tahun, dengan jumlah gigi permanen sebanyak 32 buah. 2)
Tanda-tanda vital
Merupakan kunci untuk mengevaluasi status fisik dan fungsi vital yaitu :
Suhu
Menurut Syahlan, 1992 : 8 Dapat diukur melalui
∞
mulut, rektum atau axilla. Pada mulut sebaiknya
∞
dilakukan pada anak yang dapat diajak kerja sama untuk menghindari hal-hal yang akan terjadi misalnya termometer yang digigit. Pengukuran
∞
lewat
rectal dilakukan pada anak yang tidak dapat dilakukan melalui ketiak atau mulut. Pengukuran
∞
melalui
rectum dan mulut tidak terlalu umum dilakukan yang paling sering melalui ketiak. Frekuensi
∞
kenalkan
suhu pada bayi sering berbeda sekitar 0.5-1 oC masih dalam batas normal.
Nadi
23
Diukur
∞
pada
arteri
radialis dan arteri femoralis bagi anak umur lebih 1 tahun. Pada
∞
bayi
menggunakan stetoskop pada apex jantung. Nadi dihitung waktu
∞
sisa menit, karena kemungkinan iramanya kurang teratur. Apabila
∞
nilai
nadi
berbeda pada arteri radialis dengan arteri femoralis, maka kemungkinan adanya gangguan sirkulasi seperti coarc rasio. Nilai nadi pada anak (denyut per mrnit) Waktu bangun 100-180 100-220 80-150 70-110 55-90
Usia Bayi baru lahir 1 minggu -3 bulan 3 bulan-2 bulan 2-10 tahun 10 tahun-dewasa 3)
Tidur 80-160 80-200 70-120 60-90 50-90
Demam > 200 > 200 > 200 > 200 > 200
Pernafasan Dihitung sama dengan
∞
orang dewasa kecuali pada bayi dihitung dari gerakan diafragma atau gerakan abdominal Nilai rata-rata setiap
∞
menit sesuai umur Nilai pernafasan/menit Bayi baru lahir 35 1-11 bulan 30 2 tahun 25 4 tahun 23 6 tahun 21 Usia
4)
Tekanan darah
Menurut Syahlan, 1992 : 9
Tidur
Demam
8 tahun 10-12 tahun 14 tahun 16 tahun 18 tahun
20 19 18 17 16-18
24
Diukur pada anak 3
∞
tahun keatas. Lebar manset harus
∞
mencukupi 2/3 lengan atas sedangkan panjang manset harus cukup melingkari lengan. Cara
∞
pengukuran
tekanan darah pada anak sama dengan pengukuran tekanan darah pada orang dewasa, dimana lengan diletakkan sejajar jantung.bila letaknya lebih rendah maka tekanan akan lebih tinggi atau sebaliknya. h.
Pemeriksaan umum
Menurut Syahlan, 1992 : 12 Rambut
: Pertumbuhan, warna.
Mata
: Konjungtiva, sklera, simetris/tidak struktur, ukuran, cornea, dan retina, apakah ada infeksi.
Mulut/gigi
: Caries, warna, stomatitis, apakah ada tonsil, retak, apakah ada pembengkakan, merah.
Telinga
: Seruman, simetris tidak, adakah infeksi seperti otitis media dan berbau.
Leher
: Ada
pembesaran
tyroid/tidak,
kelenjar
limpa,
bendungan vena jugularis. Dada
: Bentuk dinding thorax, tetraxsi otot intercostal, gerak, pernafasan, ronchi/wheezing.
Abdomen
: Kembung, peristaltik usus, benjolan abnormal, hepar, limfa.
Kulit
: Struktur, warna, turgor, suhu, kelembaban, elastisitas dan kebersihan.
Kuku
: Keadaan panjang dan pendek.
Ekstermitas
: Apakah simetris/tidak, lengkap/tidak terutama jari, kebersihan, kuku, kaki dan ketiak.
25
Genetalia
: Apakah glans penis baik bentuknya, adakah hernia, keadaan skrotum dan testis, apakah sudah turun benar, bagaimana BAK lancar/tidak, terdapat penyumbatan.
Anus
: Keadaan lubang anus adakah hemoroid, prolaps
i.
Data psikosial
Anak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik mampu menyebutkan nama umur dan jenis kelamin, mudah dipisahkan dengan ibu, jarang menangis oleh sesuatu yang mengganggunya : anak tampak ramah dengan sekelilingnya (Soetjiningsih, 1998 ) j.
Data penunjang 1)
Perkembangan mental anak usia 3-4
tahun Menurut Soetjningsih, 1995 : 35 ∞
Berjalan-jalan sendiri
mengunjungi tetangga. ∞
Berjalan
pada
jari
Belajar
berpakaian
kaki. ∞
dan membuka pakaian sendiri. ∞
Menggambar
garis
Menggambar
orang
silang. ∞
hanya kepala dan badan. ∞
Mengenal 2 atau 3
warna. ∞
Bicara dengan baik.
∞
Menyebut
namanya
jenis kelamin dan umurnya. ∞
Banyak bertanya.
26
∞
Bertanya
bagaimana
Mengenal
sisi
anak dilahirkan. ∞
atas,
sisi bawah, sisi muka, sisi belakang. Mendengarkan cerita-
∞
cerita. Bermian dengan anak
∞
lain. Menunjukkan
∞
rasa
sayang kepada saudara-saudaranya. Dapat
∞
melaksanakan
tugas-tugas sederhana. 2)
DDST anak umur 3 tahun 7 tahun
Menurut Soetjiningsih 1993 Personal sosial
∞ •
Menyebut
nama
teman. •
Memakai T-Shirt
•
Berpakaian
tanpa
bantuan. •
Bermain ular tangga
(kartu). Motorik halus
∞ •
M
eniru garis vertikal. •
M
enara dari 8 kubus. •
engoyangkan ibu jari
M
27
M
•
encontoh O Bahasa
∞ •
Menyebut dari gambar.
•
Mengetahui 2 kegiatan.
•
Mengerti 2 kata sifat.
•
Menyebut 1 warna
•
Kegunaan 2 benda.
•
Menghitung 1 kubus.
•
Kegunaan 3 benda.
•
Mengetahui 4 kegiatan Motorik kasar
∞ •
Loncat jauh.
•
Berdiri 1 kaki 1 detik.
•
Berdiri 1 kaki 2 detik.
•
Melompat dengan 1 kaki
•
Berdiri 3 detik.
D. Diagnosa Kebidanan
Anak sehat umur …..laki-laki/perempuan, status gizi baik, tumbuh kembang anak normal Dengan masalah yang mungkin timbul : 1.
Resiko cerada karena pertumbuhan dan perkembangan.
2.
Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap perawatan anak.
3.
Resiko kekurangan nutrisi karena ketidakmampuan anak.
E. Perencanaan
Menurut Soetjiningsih 1. Diagnosa : Anak sehat umur …..laki-laki/perempuan, status gizi baik, tumbuh kembang anak normal. Tujuan
: Tumbuh kembang anak optimal.
28
Kriteria
: - Anak sehat bertambah umur bertambah tinggi dan besar. -
Tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya.
Intervensi a.
Jelaskan pada ibu tumbuh kembang anak sesuai usia.
R/ Ibu mengerti dan kooperatif dengan petugas. b.
Jelaskan permainan anak untuk anaknya.
R/ Alat permainan yang sesuai dapat menstimulasi perkembangan anak di aspek motorik halus dan kasar. c.
Jelaskan pada ibu tahap perkembangan yang perlu
dorongan orang tua. R/ Bergaul meningkatkan kemampuan anak berinteraksi dengan lingkungan. d.
Jelaskan pada ibu kebutuhan dasar anak.
R/ Kasih sayang yang terpenuhi akan menimbulkan rasa aman, nyaman dan percaya diri. e.
Jelaskan pada ibu manfaat hadir dalam pertemuan BB.
R/ Dalam pertemuan BKB dibahas tentang tumbuh kembang anak sehingga betul pengetahuan ibu dalam mengasuh anak. f.
Motivasi
ibu
untuk
tetap
memantau
pertumbuhan
balitanya setiap bulan. R/ Posyandu
sebagai
pusat
kegiatan
masyarakat,
melayani
pemeriksaan kesehatan dan memantau adanya kelainan tumbuh balita. 2.
Masalah I : Resiko cedera karena pertumbuhan dan perkembangan
Tujuan
: Balita tidak mengalami cedera karena tumbuh kembangnya seumur hidup.
Kriteria
: Tidak ada cacat karena kecelakaan tumbuh kembang.
Intervensi a.
Jelaskan pada ibu ketrampilan/perkembangan anak yang
perlu pengamanan/penataan lingkungan yang aman
29
b.
Jelaskan pada ibu perabot rumah tangga, bahan-bahan
yang dapat membahayakan balita. 3.
Masalah II : Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap
perkembangan anak. Tujuan
: Pengetahuan orangb tua tentang perawatan aank bertambah.
Kriteria
: - Anak sehat bertambah umur bertambah tinggi dan besar. -
Tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya.
Intervensi a.
Jelaskan pada orang tua tentang kemampuan yang normal
dicapai anak sesuai usia. b.
Jelaskan antisipasi yang perlu diperhatikan orang tua pada
tahap-tahap perkembangan. c.
Jelaskan pada orang tua manfaat stimulasi/alat permainan
untuk anak d.
Jelaskan pada orang tua alat stimulasi perkembangan
sesuai usia anak. 4.
Masalah III : Resiko kekurangan nutrisi karena ketidakmampuan
anak. Tujuan
: Tumbuh kembang anak optimal
Kriteria
: Identifikasi tubuh dengan ukuran antropometri normal/antara 90-110%.
Intervensi a.
Jelaskan pada orang tua tentang pola asuh pada balita.
b.
Atur nutrisi sesuai dengan standar/kebutuhan anak.
c.
Antisipasi selera makan ank.
d.
Dorong orang tua untuk menentukan pilihan ketika
bimbang.
F. Evaluasi
Dilakukan evaluasi ketelitian dimasukkan yang sudah diberikan meliputi pemeriksaan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi
30
sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah didefinisikan dalam diagnosa dan masalah.
31
DAFTAR PUSTAKA A Barnes, Lewis, 1994, Menilai Diagnostik Pada Anak , Edisi Ke Enam. Mardho G,dr.H.S.MPH, Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita, Dep Kes RI, Jakarta. Pusdiknakes, 1992, Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga, Dep Kes RI, Jakarta. Soetjiningsih, Dr Ds Ak, 1995, Tumbuh Kembang Anak , EGC, Jakarta. Surjanah, 1995, Perawatan Untuk Siswa SPK, EGC, Jakarta. Suwelo Ismu Suharsono, 1991, Petunjuk Praktis Sistem Perawatan Gig.,