adalah penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia setelah katarak.
Kebutaan karena glaukoma tidak bisa disembuhkan, tetapi pada kebanyakan 1. Pengertian
kasus glaukoma dapat dikendalikan. Umumnya penderita glaukoma telah berusia lanjut, terutama bagi yang memiliki risiko. Hampir separuh penderita glaukoma tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit tersebut.
2. Tujuan
3. Kebijakan 4. Referensi
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam penanganan glaukoma akut. Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Jajag Nomor:445/001/429. 114.31/2017 Tentang jenis-jenis layanan Pedoman pelayanan kesehatan indara penglihatan di Puskesmas. 1. Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis 2. petugas melakukan anamnesa
5. Prosedur
3. petugas melakukan pemeriksaan fisik 4. penatalaksanaan : a) Pasien tidak boleh minum sekaligus banyak, karena dapat menaikkan tekanan b) Glaukoma akut: Pertolongan
pertama
adalah
menurunkan
tekanan
intraocular
secepatnya dengan memberikan serentak obat-obatan yang terdiri dari: 1. Asetasolamid Hcl 500 mg, dilanjutkan 4 x 250 mg/hari. 2. KCl 0.5 gr 3 x/hari. 3. Timolol 0.5%, 2 x 1 tetes/hari. 4. Tetes mata kombinasi kortikosteroid + antibiotik 4-6 x 1 tetes sehari 5. Terapi
simptomatik.
mata/pelayanan
Rujuk
kesehatan
segera tingkat
ke
dokter
sekunder/tersier
spesialis setelah
diberikan pertolongan pertama tersebut. 5. Konseling dan edukasi : a. Memberitahu keluarga bahwa kepatuhan pengobatan sangat penting untuk keberhasilan pengobatan glaukoma.
b. Memberitahu pasien dan keluarga agar pasien dengan riwayat glaukoma pada keluarga untuk memeriksakan matanya secara teratur. 6. Kriteria rujukan Pada glaukoma akut, setelah dilakukan penanganan pertama. Pada glaukoma kronik, dilakukan segera setelah penegakan diagnosis.