BAB I PENDAHULUAN
1.1 Anatomi Anatomi Sudut Filtra Filtrasi si
Sudut filtrasi merupakan bagian yang penting dalam pengaturan cairan bilik mata. Sudut ini terdapat di dalam limbus kornea. Limbus adalah bagian yang dibatasi oleh garis yang menghubungkan akhir dari membran Descemet dan membran Bowman. Akhir dari membran Descemet disebut garis Schwalbe. Limbus terdiri dari 2 lapisan yaitu epitel dan stroma. Epitelnya 2 kali ketebalan epitel kornea. Di dalam stromanya terdapat serat-serat saraf dan cabang akhir dari arteri siliaris anterior. Bagian terpenting dari sudut filtrasi adalah trabekular, yang terdiri dari : 1. Trab Trabek ekul ulaa korne korneos oskl kler eral al Sera Serabu butn tnya ya bera berasa sall dari dari lapi lapisa san n stro stroma ma korn kornea ea dan dan menu menuju ju ke bela belaka kang ng mengelilingi kanalis Schlemm untuk berinsersi pada sklera. 2. Trab Trabek ekul ulaa uvea uveall Serabu Serabutny tnyaa berasa berasall dari dari lapisa lapisan n dalam dalam stroma stroma kornea kornea,, menuju menuju ke scleral scleral spur spur (insersi dari m.siliaris) dan sebagian ke m.siliaris meridional. 3. Serabut Serabut yang berasal berasal dari akhir akhir membran membran Descemet Descemet (garis (garis Schwalbe) Schwalbe) Serabut ini menuju ke jaringan pengikat m.siliaris radialis dan sirkularis. 4. Ligame Ligamentu ntum m pekti pektinat natum um rudi rudimen menter ter Ligamentum ini berasal dari dataran depan iris menuju ke depan trabekula. Trabekula terdiri dari jaringan kolagen, homogen, elastis dan seluruhnya diliputi oleh endotel. Keseluruhannya merupakan spons yang tembus pandang, sehingga bila ada darah di dalam kanalis Schlemm, dapat terlihat dari luar. Kanali Kanaliss Schlem Schlemm m merupa merupakan kan kapile kapilerr yang yang dimodi dimodifik fikasi asi,, yang yang mengel mengelilin ilingi gi kornea. Dindingnya terdiri dari satu lapisan sel, diameternya 0,5 mm. Pada dinding sebelah dalam, terdapat lubang-lubang sehingga terdapat hubungan langsung antara trabekula dan kanalis Schlemm. Dari kanalis Schlemm keluar saluran kolektor, 20-30 buah, yang menuju ke pleksus vena di dalam jaringan sklera dan episklera dan vena siliaris anterior di badan siliar.
1
1.2 Fisiologi Fisiologi Humor Humor Akueus Akueus
Tekanan intraokular ditentukan oleh kecepatan pembentukan humor akueus dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. Humor akueus adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera anterior dan posterior mata. Volumenya adalah sekitar 250 μL/menit. Tekanan osmotik sedikit lebih tinggi daripada plasma. Komposisi humor akueus serupa dengan plasma kecuali bahwa cairan ini memiliki konsentrasi askorbat, piruvat, dan laktat yang lebih tinggi dan protein, urea dan glukosa yang lebih rendah. Humo Humorr akue akueus us dipr diprod oduk uksi si oleh oleh korp korpus us sili siliar aris is.. Ultr Ultraf afil iltra tratt plas plasma ma yang yang dihasilkan dihasilkan di stroma stroma prosessus prosessus siliaris dimodifikasi dimodifikasi oleh fungsi sawar dan prosessus prosessus sekretorius epitel siliaris. Setelah masuk ke kamera posterior, humor akueus mengalir melalui pupil ke kamera kamera anterior anterior lalu ke jalinan trabekular di sudut sudut kamera kamera anterior. anterior. Selama periode ini, terjadi pertukaran diferensial komponen-komponen dengan darah di iris. iris. Perad Peradan anga gan n atau atau trau trauma ma intr intrao aoku kule lerr dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n peni pening ngka kata tan n konsentrasi protein. Hal ini disebut humor akueus plasmoid dan sangat mirip dengan serum darah. Jalinan trabekula terdiri dari berkas-berkas jaringan kolagen dan elastik yang dibungkus oleh sel-sel traabekula yang membentuk suatu saringan dengan ukuran pori-pori pori-pori semakin semakin mengecil mengecil sewaktu sewaktu mendekati mendekati kanalis Schlemm. Schlemm. Kontraksi Kontraksi otot siliaris melalui insersinya ke dalam jalinan trabekula memperbesar ukuran pori-pori di jalinan tersebut sehingga kecepatan drainase humor akueus juga meningkat. Aliran humor akueus ke dalam kanalis Schlemm bergantung pada pembentukan saluransaluran transelular siklik di lapisan endotel. Saluran eferen dari kanalis Schlemm (sekitar 30 saluran pengumpul dan 12 vena akueus) menyalurkan cairan ke dalam sistem vena. Sejumlah kecil humor akueus keluar dari mata antara berkas otot siliaris dan lewat sela-sela sklera (aliran uveoskleral).
2
BAB II GLAUKOMA
2.1 Defini Definisi si
Glaukoma merupakan kelompok penyakit yang biasanya memiliki satu gambaran berupa berupa kerusakan kerusakan nervus optikus optikus yang bersifat bersifat progresif progresif yang disebabkan disebabkan karena peningkata peningkatan n tekanan tekanan intraokular. intraokular. Sebagai akibatnya akibatnya akan terjadi gangguan gangguan lapang lapang pandang dan kebutaan. Glaukoma biasanya menimbulkan gangguan pada lapang pandang perifer pada tahap awal dan kemudian akan mengganggu penglihatan sentral. Glaukoma ini dapat tidak bergejala karena kerusakan terjadi lambat dan tersamar. Glaukoma dapat diobati jika dapat terdeteksi secara dini. 2.2 Epidemiolo Epidemiologi gi
Di seluruh dunia, glaukoma dianggap sebagai penyebab kebutaan yang tinggi. Seki Sekita tarr 2 % dari dari pend pendud uduk uk beru berusi siaa lebi lebih h dari dari 40 tahu tahun n mend menderi erita ta glau glauko koma ma.. Glaukoma juga didapatkan pada usia 20 tahun, meskipun jarang. Pria lebih banyak diserang daripada wanita.
2.3 Etiolo Etiologi gi
Glaukoma Glaukoma terjadi terjadi apabila apabila terdapat terdapat ketidakseim ketidakseimbanga bangan n antara pembentuk pembentukan an dan pengaliran pengaliran humor akueus. Pada sebagian sebagian besar kasus, tidak terdapat terdapat penyakit penyakit mata lain lain (glau (glauko koma ma prim primer er). ). Seda Sedang ngka kan n pada pada kasu kasuss lain lainny nya, a, peni pening ngka kata tan n teka tekana nan n intraokular, terjadi sebagai manifestasi penyakit mata lain (glaukoma sekunder).
2.4 Faktor Faktor Resiko Resiko
Beberapa faktor resiko yang dapat mengarah pada glaukoma adalah : 1. Tekana Tekanan n darah darah rendah rendah atau tinggi tinggi 2. Feno Fenome mena na aut autoi oimu mun n 3. Degene Degeneras rasii prim primer er sel gangli ganglion on 4. Usia Usia di atas atas 45 tahu tahun n 5. Keluar Keluarga ga mempu mempunya nyaii riwaya riwayatt glauko glaukoma ma 3
6. Miop Miopia ia atau atau hip hiperm ermetr etrop opia ia 7. Pasca Pasca bedah bedah dengan dengan hifema hifema atau atau infe infeksi ksi Sedangkan beberapa hal yang memperberat resiko glaukoma adalah : 1. Tekana Tekanan n bola bola mata, mata, makin makin tingg tinggii makin makin berat berat 2. Makin Makin tua tua usi usia, a, mak makin in ber berat at 3. Hipert Hipertens ensi, i, resik resiko o 6 kali kali lebi lebih h sering sering 4. Kerja Kerja las, las, resik resiko o 4 kali kali lebi lebih h serin sering g 5. Keluarga Keluarga penderit penderitaa glaukom glaukoma, a, resiko resiko 4 kali kali lebih lebih sering sering 6. Tembak Tembakau, au, resi resiko ko 4 kali kali lebih lebih seri sering ng 7. Miopia Miopia,, resik resiko o 2 kali kali lebi lebih h serin sering g 8. Diabet Diabetes es melitu melitus, s, resiko resiko 2 kali kali lebih lebih serin sering g
2.5 Klasifikasi Glaukoma
Sugar mengklasifikasikan glaukoma menjadi: 1.
Glaukoma primer a. Dewasa -
Glauko Glaukoma ma simpl simpleks eks (gla (glauk ukoma oma sudu sudutt terbuk terbuka, a, glauk glaukoma oma kron kronis) is)
-
Glau Glauko koma ma akut akut (sud (sudut ut tert tertut utup up))
b. b. Kong Kongen enit ital/ al/ju juve veni nill 2.
Glaukoma sekunder a. Sud Sudut tert tertu utup tup b. b. Sud Sudut ter terb buka uka
2.5.1
Glaukoma Sudut Terbuka
Glaukoma yang sering ditemukan adalah glaukoma sudut terbuka. Pada orang normal jalan keluar cairan mata seimbang, sedangkan pada glaukoma sudut terbuka terjadi terjadi pemben pembendun dungan gan.. Bila Bila hal ini terjadi terjadi maka maka cairan cairan akan akan tertimb tertimbun un sehing sehingga ga tekanan bola mata akan meningkat. Pada glaukoma sudut terbuka, cairan mata setelah melalui pupil masuk ke dalam bil bilik ik mata mata depa depan n dan dan tida tidak k dapa dapatt mela melalu luii anya anyama man n trabe trabeku kulu lum. m. Kead Keadaa aan n ini ini mengakibatkan tekanan bola mata naik yang akan merusak saraf optik. Patofisiologi peningkatan tekanan intraokular yang disebabkan oleh mekanisme sudut terbuka adalah proses degeneratif di jalinan trabekula, termasuk pengendapan bahan ekstrasel ekstrasel di dalam jalinan dan di bawah lapisan lapisan endotel endotel kanalis Schlemm. Hal 4
ini berbeda dengan proses penuaan normal. Akibatnya adalah penurunan drainase humor humor akueus akueus yang yang menyeb menyebabk abkan an pening peningkat katan an tekana tekanan n intrao intraokul kular. ar. Pening Peningkat katan an tekana tekanan n intrao intraokul kular ar mendah mendahulu uluii kelain kelainan-k an-kelai elainan nan diskus diskus optiku optikuss dan lapang lapangan an pandang. pandang. Terdapat hubungan hubungan yang jelas antara besarnya besarnya tekanan tekanan intraokular intraokular dengan dengan keparahan penurunan penglihatan. Mekanisme kerusakan neuron pada glaukoma sudut terbuka dan hubungannya deng dengan an
ting tinggi giny nyaa
teka tekana nan n
intr intrao aoku kula larr
masi masih h
dipe diperd rdeb ebat atka kan. n.
Teor Teorii
utam utamaa
memperkiraka memperkirakan n adanya adanya perubahan-p perubahan-perubah erubahan an elemen penunjang penunjang struktural struktural akibat tekanan intraokular di saraf optikus setinggi lamina kribrosa atau di pembuluh yang memperdarahi ujung saraf optikus. Glaukoma sudut terbuka dapat dalam bentuk primer dan sekunder. Pada glaukoma sekund sekunder er maka maka penyeb penyebabn abnya ya dapat dapat diketa diketahui hui,, seperti seperti trauma trauma dan penyak penyakit it mata mata lainnya. Pada glaukoma sudut terbuka terjadi perubahan di dalam jaringan mata akibat tekanan yang tinggi merusak serabut penglihatan halus dalam mata yang berguna untuk penglihatan. Sering glaukoma ini tidak memberikan gejala. Biasanya penderita tidak menyadari menderita glaukoma sudut terbuka karena pada permulaannya tidak memberikan keluhan. Pada akhir darn penyakitnya biasanya baru disadari pasien yang mengeluh pada dokternya bahwa penglihatannya mulai kabur. Biasan Biasanya ya glauko glaukoma ma sudut sudut terbuka terbuka mulai mulai timbul timbul keluha keluhan n pada pada usia usia 40 tahun, tahun, walaupun bisa saja terjadi pada usia berapa saja. Penglihatan biasanya baik dan tidak terdapat rasa sakit pada mata. Akan tetapi bila proses berjalan lanjut maka pasien akan merasakan merasakan penglihatan penglihatannya nya menurun. menurun. Benda yang terletak di bagian sentral masih terliha terlihatt jelas jelas akan akan tetapi tetapi yang yang terleta terletak k di perifer perifer tidak terlih terlihat at sama sama sekali. sekali. Pada keadaan ini lapang penglihatan secara perlahan-lahan menyempit. Bila keadaan ini berlanjut penglihatan akan terus berkurang sehingga dapat menjadi buta sama sekali. Tekanan bola mata biasanya lebih dari 25 mmHg dan terus-menerus merusak saraf optik sehingga disebut sebagai maling penglihatan. Glaukoma sudut terbuka tidak memberikan memberikan keluhan keluhan dengan dengan tekanan tekanan bola mata yang tinggi perlahan-lahan perlahan-lahan merusak merusak serabut serabut saraf optik, walaupun tekanan bola mata sudah teratasi penglihatan penglihatan yang telah hilang tidak dapat diperbaiki lagi. Pada pemeriksaan pemeriksaan gonioskopi gonioskopi pemeriksaan pemeriksaan sudut bilik mata dengan dengan goniolens goniolens dapat dilihat sudut bilik mata depan tempat mengalirnya cairan mata keluar terbuka lebar. Bila sudut ini terbuka lebar sedangkan tekanan bola mata tinggi maka dapat 5
diduga pembendungan cairan mata keluar berada ja uh di dalam atau di belakang sudut pen penge gelu luar aran an ini. ini. Daera Daerah h peny penyar arin inga gan n kelu keluar ar cair cairan an mata mata ini ini dise disebu butt anya anyama man n trabekulum. Pada Pada glau glauko koma ma sudu sudutt terb terbuk ukaa prim primer er tida tidak k terli terliha hatt kela kelain inan an pada pada anya anyama man n trabekula akan tetapi mungkin terdapat kerusakan fungsi sel trabekula atau jumlahnya kurang akibat bertambahnya usia. Pendapat lain adanya gangguan dari enzim pada trabekula. Bila telah dilakukan pemeriksaan tekanan bola mata dan papil saraf optik maka seba sebaik ikny nyaa
dila dilaku kuka kan n
peme pemeri riks ksaan aan goni gonios osko kopi pi.. Peme Pemeri riks ksaan aan ini ini
perl perlu u untu untuk k
mengetahui mengetahui apakah glaukoma glaukoma adalah glaukoma glaukoma primer sudut terbuka terbuka atau sekunder. Gambaran Gambaran gonioskopi gonioskopi pada glaukoma glaukoma sudut sudut terbuka terbuka primer primer memberikan memberikan susunan susunan anatomi yang normal. Pada glaukoma sudut terbuka primer bila telah terjadi kerusakan sel saraf maka akan akan bera beraki kiba batt terb terben entu tuk k skot skotom omaa (berc (bercak ak hitam hitam)) dise disert rtai ai penu penuru runa nan n fung fungsi si penglihatan dan lapang pandangan. Bila telah terjadi gangguan penglihatan maka keadaan ini bersifat menetap. Glaukoma sudut terbuka primer merupakan penyakit kronis kronis yang yang tidak tidak dapat dapat diobat diobati. i. Hanya Hanya dapat dapat diperla diperlamba mbatt dengan dengan pengo pengobat batan. an. Biasanya Biasanya pengobatan pengobatan tidak dimengerti dimengerti pasien karena pasien tidak merasa adanya adanya kelainan pada matanya, apalagi bila harus memakai bermacam obat seumur hidup dengan efek sampingnya. Untuk Untuk mendap mendapatk atkan an hasil hasil pengob pengobata atan n yang yang efekti efektiff maka maka pengob pengobatan atan harus harus dilakukan dini sesuai dengan yang diperlukan.
2.5.2
Glaukoma Su Sudut Te Tertutup
Glau Glauko koma ma sudu sudutt tertu tertutu tup p dapa dapatt terj terjad adii apab apabil ilaa terb terben entu tuk k iris iris bomb bombee yang yang menyebabkan sumbatan sudut kamera anterior oleh iris perifer. Hal ini menyumbat 6
aliran humor akueus dan tekanan intraokular meningkat dengan cepat, menimbulkan nyeri hebat, kemerahan, dan kekaburan penglihatan. Glaukoma sudut tertutup terjadi pada pada mata mata yang yang sudah sudah mengal mengalami ami penyem penyempit pitan an anatom anatomik ik sudut sudut kamera kamera anteri anterior or (dijumpai terutama pada hipermetrop). Serangan akut biasanya terjadi pada pasien berus berusia ia tua seirin seiring g dengan dengan pembes pembesaran aran lensa lensa krista kristalin linaa yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan penuaan. Terdapat 2 tipe glaukoma sudut tertutup yaitu : akut dan kronis
1.
Glaukoma Sudut Tertutup Akut
Berbeda dengan glaukoma sudut terbuka primer pada glaukoma sudut tertutup akut tekanan bola mata naik dengan tiba-tiba. Pada glaukoma sudut tertutup akut terjadi terjadi penutu penutupan pan pengal pengalira iran n keluar keluar cairan cairan mata mata secara secara mendad mendadak. ak. Tekana Tekanan n yang yang mendadak ini akan memberikan rasa sakit yang sangat, yang dapat mengakibatkan timbulnya rasa muntah dan mual. Kepala seakan-akan dipukul dengan martil pada sisi mata yang dapat serangan akut. Mata Mata menjad menjadii merah, merah, kornea kornea keruh keruh dan edemat edematus, us, pengli penglihat hatan an kabur kabur disert disertai ai dengan adanya halo (pelangi disekitar lampu). Biasanya glaukoma sudut tertutup akut ditemukan dokter di ruang darurat rumah sakit. Pemerik Pemeriksaa saan n rutin rutin gonios gonioskop kopii dapat dapat diliha dilihatt sudut sudut tertut tertutup up atau member memberika ikan n dugaan seseorang akan mengalami glaukoma sudut tertutup. Pada pasien yang pada pemeriksaan gonioskopi sudut bilik matanya terlihat sempit sebaiknya diperingatkan tanda-tanda akut sehingga is dapat segera mencari pertolongan bila terjadi serangan glaukoma sudut tertutup: Bila telah di atasi tekanan bola mata yang tinggi maka dapat terlihat : • Jaringan parut pada trabekula (sinekia) sehingga glaukoma lebih sukar dikontrol dikontrol • Kata Katara rak k • Kerusakan Kerusakan saraf optik sehingg sehinggaa tajam penglihatan penglihatan akan tetap rusak Serangan glaukoma mudah terjadi pada keadaan • Ruang gelap, gelap, (bioskop) (bioskop) yang memungki memungkinkan nkan pupil pupil melebar • Akib Akibat at
bebe bebera rapa pa
obat obat
tert terten entu tu
(ant (antid idep epre resa san, n,
infl influe uenz nza, a,
anti antihi hist stam amin in,,
antimuntah) • Obat yang melebarkan melebarkan pupil Glaukoma akut merupakan suatu keadaan darurat, di mana penglihatan tidak akan kembal kembalii bila bila tekana tekanan n tidak tidak clapat clapat diatas diatasii di dalam dalam bebera beberapa pa jam. jam. Tekana Tekanan n dapat dapat
7
diturunkan dengan miotika dan obat (asetazolamid) yang mengurangi produksi cairan mata. Bila tekanan bola mata telah turun maka pengobatan yang terbaik adalah tindakan pembedahan seperti iridektomi dengan laser atau pembedahan membuang sebagian iris. iris. Iride Iridekt ktom omii memb membuk ukaa alir aliran an dari dari bili bilik k mata mata bela belaka kang ng ke bili bilik k mata mata depa depan. n. Iridektomi juga dilakukan pada mata yang belum mengalami serangan akut. Serangan glaukoma akut tidak selamanya berat, dapat ringan yang berulang-ulang. Pasien akan merasakan penglihatan kabur dengan halo (pelangi, cincin) berwar na di sekitar lampu. Tidak ada rasa sakit ataupun merah. Keluhan ini hilang bila pasien masuk ruang terang atau tidur karena akan terjadi miosis yang mengakibatkan sudut bilik mata terbuka.
2.
Glaukoma Sudut Tertutup Kronis.
Tidak semua orang dengan glaukoma tertutup akan mengalami serangan akut. Banyak yang mengalami glaukoma sudut tertutup kronis. Pada glaukoma tertutup kronis, iris berangsur-angsur menutupi jalan keluar tanpa gejala yang nyata. Pada keadaan ini perlahan-lahan terbentuk jaringan parut antara iris dan jalur keluar cairan mata. Tekanan bola mata akan naik bila terjadi gangguan jumlah cairan keluar akibat bertambahny bertambahnyaa jaringan jaringan parut. Dengan pengobatan pengobatan pilokarpin pilokarpin maka serangan serangan akut tidak tidak akan akan terjad terjadii dengan dengan bentuk bentuk kronis kronis yang yang tetap tetap berjal berjalan. an. Pengob Pengobata atan n hanya hanya menghindarkan kebutaan yang dapat terjadi pada glaukoma. Glauko Glaukoma ma sudut sudut tertut tertutup up kronis kronis berjal berjalan an perlah perlahan an tanpa tanpa adanya adanya pering peringata atan. n. Perlaha Perlahan-l n-laha ahan n pengli penglihat hatan an sampin samping g atau perife periferr berkur berkurang ang dengan dengan pengli penglihat hatan an sentral masih dapat normal. Penglihatan dapat hilang pada keadaan glaukoma lanjut. Pada glaukoma sudut tertutup kronis keluhan sangat tidak jelas sehingga mereka terlambat untuk mendapatkan perawatan dokter. Glaukom Glaukomaa sudut sudut tertut tertutup up biasan biasanya ya bersif bersifat at heredi herediter. ter. Lebih Lebih sering sering terdapa terdapatt pada pada pasien rabun dekat (hipermetropia). Pada pemeriksaan didapatkan bilik mata depan dangkal. Makin dangkal bilik mata makin dekat hubungan iris dengan kornea tepi. Pada gonioskopi terlihat iris menempel pada tepi kornea. Bila tekanan mata cukup tinggi iris akan lebih terdorong ke depan sehingga makin tertutup jalan keluar cairan mata dan akibatnya dapat menimbulkan serangan glaukoma akut. Iris terletak dekat anyaman trabekula.
8
2.5.3
Glaukoma Usia Muda
Glaukoma di usia muda dikenal dalam 2 bentuk, yaitu glaukoma kongenital dan glaukoma juvenil.
2.5.3.1 2.5.3.1 Glaukoma Glaukoma Kongenita Kongenitall
Glaukoma kongenital atau infantil dapat tidak disertai kelainan mata lain (primer) dan dapat bergabung dengan suatu sindrom, pasca trauma, pasca operasi, dan radang. Glaukoma Glaukoma kongenital kongenital primer disebabkan disebabkan oleh gagal atau pembentuk pembentukan an tidak normal dari anyaman trabekulum. Glaukoma ini biasanya berjalan sporadik. Terdapat 10% dengan pola herediter dan diduga bersifat autosomal resesif. Prognosis buruk bila gejala telah terlihat sejak lahir. Biasanya glaukoma kongenital mengenai anak laki. Gejala mulai dilihat oleh ibu pasien dengan tanda-tanda : a.
Bola mata membesar
b.
Edema atau kornea keruh akibat endotel kornea sobek
c.
Bayi tidak tahan sinar matahari
d.
Mata berair
e.
Silau
f.
Menjauhi
sinar dengan
menyembunyikan
mata
dengan bantal
Pengobatan atau pembedahan sangat perlu segera dilakukan.
2.5.3.2 2.5.3.2 Glaukoma Glaukoma Juvenil Juvenil
Biasanya bersifat herediter yang terdapat pada lengan pendek kromosom 1.
9
Terlihat sebagai glaukoma sudut terbuka pada usia antara 10 - 35 tahun. Biasanya 35% menderita miopia tinggi. 2.5.4 Glaukoma Glaukoma sekunder sekunder
Glaukoma sekunder merupakan glaukoma akibat keadaan kesehatan lainnya. Glaukoma sekunder dapat terjadi pada keadaan berikut : a. Katarak Katarak imatur imatur ataupu ataupun n hipe hiperma rmatur tur.. Kata Katara rak k
imat imatur ur meni menimb mbul ulka kan n
glau glauko koma ma bila bila terd terdap apat at
kond kondis isii
lens lensaa
mencem mencembun bung g (katar (katarak ak intume intumesen sen)) akibat akibat menyer menyerap ap air sehing sehingga ga mendor mendorong ong sela selapu putt pela pelang ngii yang yang akan akan menu menutu tup p sudu sudutt bili bilik k mata. mata. Kata Katarak rak hipe hiperm rmat atur ur mengak mengakibat ibatkan kan glauko glaukoma ma akibat akibat lensa lensa yang yang terlalu terlalu matang matang bahan bahan lensa lensa yang yang degeneratif akan keluar dari kapsul (bungkusnya) dan menutup jalan keluar cairan mata pada sudut bilik mata (glaukoma fakolitik). b. Cedera mata mata dapat dapat mengakibatk mengakibatkan an perdarahan perdarahan ke dalam dalam bilik bilik mata depan depan (hifema) (hifema) ataupun hal lain yang menutup cairan mata keluar. c. Uveiti Uveitis, s, radang radang di dalam bola bola mata mata akan akan mengakib mengakibatk atkan an perlekat perlekatan an antara antara iris iris dengan lensa (sinekia posterior) atau perlekatan antara pangkal iris dan tepi komea (goniosinekia). d. Tumo Tumorr di dala dalam m mat mata. a. e. Diabetes Diabetes yang membangkitk membangkitkan an glaukoma glaukoma neovaskula neovaskular. r. f. Tetes Tetes mata mata ster steroid oid yang yang dipak dipakai ai terla terlalu lu lama. lama.
2.5.5 Glaukoma tekanan-normal tekanan-normal
Sebagian kecil pasien dengan kelainan glaukomatosa pada diskus optikus atau lapangan pandang memiliki tekanan intraokular yang tetap di bawah 22 mm Hg. Para pasien ini mengidap glaukoma tekanan normal atau rendah. Patogenesisnya adalah kepekaan yang abnormal terhadap tekanan intraokular karena kelainan vaskular atau mekani mekaniss di kepala kepala saraf saraf optiku optikus. s. Perdarah Perdarahan an disku diskuss lebih lebih sering sering dijump dijumpai ai pada pada tekanan normal dibandingkan pada glaukoma sudut terbuka primer dan sering menandakan progresivitas penurunan lapangan pandang. Sebelum diagnosis glaukoma tekanan rendah dapat ditegakkan, sejumlah entitas harus disingkirkan: (1)
Episode peningkatan tekanan intraokular sebelumnya,
seperti yang disebabkan oleh iridosiklitis, trauma, atau terapi steroid topikal.
10
(2)
Variasi diurnal yang besar pa pada tekanan intraokular
dengan peningkatan mencolok, biasanya pada pagi hari. (3)
Kelainan po postural pa pada te tekanan in intraokular de dengan
peningkatan mencolok saat pasien berbaring datar. (4)
Peningkatan tekanan intraokular intermiten seperti pada
penutupan sudut subakut. (5)
Penyebab kelainan
diskus optikus
dan la l apangan
pandang yang lain, termasuk kelainan diskus kongenital dan atrofi didapat akibat tumor atau penyakit vaskular.
2.5.6 Hipertensi Okular
Hipert Hipertens ensii okular okular adalah adalah pening peningkat katan an tekana tekanan n intrao intraokul kular ar tanpa tanpa kelain kelainan an diskus diskus optikus optikus atau lapangan pandang dan lebih sering dijumpai daripada glaukoma glaukoma sudut terbuka primer. Angka terbentuknya glaukoma pada para pengidap hipertensi okular okular adalah adalah sekita sekitarr 5-10 5-10 per 1000 1000 per tahun. tahun. Risiko Risiko mening meningkat kat seirin seiring g dengan dengan penin peningka gkatan tan tekana tekanan n intrao intraokul kular, ar, bertam bertambah bahnya nya usia, usia, riwaya riwayatt glauko glaukoma ma dalam dalam keluar keluarga, ga, miopia miopia,, diabet diabetes es melitu melitus, s, dan penyak penyakit it kardio kardiovas vaskul kular. ar. Risiko Risiko itu juga juga mening meningkat kat pada pada orang orang berkul berkulit it hitam. hitam. Timbul Timbulnya nya perdar perdaraha ahan n diskus diskus pada pada pasien pasien dengan dengan hipert hipertens ensii okular okular juga juga mengin mengindik dikasi asikan kan pening peningkat katan an risiko risiko terjadi terjadinya nya glaukoma. Pasien hipertensi okular dianggap tersangka mengidap glaukoma dan harus menjalani pemantauan teratur (satu sampai tiga kali setahun) diskus optikus, tekanan intraokular, dan lapangan pandang.
2.6 Gejala klinis glaukoma
Gejala klinis glaukoma dibagi berdasarkan kelainan anatominya, glaukoma sudut tertutup dan glaukoma sudut terbuka. Tiga kelainan yang terjadi pada glukoma adalah : 1. Peni Pening ngka kata tan n TIO TIO 2. Kematian Kematian serabut serabut saraf saraf optik optik dan dan kerusaka kerusakan n diskus diskus optikus optikus 3. Defek Defek lapang lapang pandang pandang yang progre progresif sif (mula-m (mula-mula ula defek defek di perife perifer r dulu, seperti melihat lubang kunci) A. Glaukoma sudut terbuka
Penyakit ini merupakan penyakit maling penglihatan yang berjalan perlahan tanpa rasa sakit. Perjalanan penyakit berlangsung tanpa dirasakan dan tanpa teramati 11
akan memberikan kerusakan yang berat pada saraf optik. Penderita pada awalnya tidak menyadari menderita glaukoma karena tidak adanya keluhan, pada akhirnya diketahui penglihatan mulai kabur. Penglihatan kabur ini baru terjadi setelah 30–50% saraf pada nervus optikus rusak. Glaukoma ini timbul setelah usia 40 tahun walaupun bisa terjadi pada usia berapa saja. Kerusakan sel saraf juga memberikan gambaran skotoma, disertai penurunan fungsi penglihatan dan lapang pandangan. Hilangnya penglihatan awalnya baru terlihat di perifer kemudian penglihatan terus berkurang hing hingga ga buta buta sama sama seka sekali li.. Teka Tekana nan n bola bola mata mata bias biasan anya ya > 25 mmHg mmHg.. Gamb Gambara aran n gonios gonioskop kopii pada pada glauko glaukoma ma sudut sudut terbuka terbuka primer primer member memberika ikan n susuna susunan n anatom anatomii normal. B. Glaukoma Sudut Tertutup
a) Glauko Glaukoma ma sudut sudut tertut tertutup up akut akut Glaukoma ini merupakan kegawatdaruratan pada mata. Glaukoma akut akan datang mendadak mendadak dengan dengan penglihatan penglihatan sangat kabur, mata merah, merah, disertai disertai rasa sakit hebat sekeliling mata, pelangi di sekitar lampu, mual, dan kadang-kadang muntah muntah.. Temuan Temuan-tem -temuan uan lain lain adalah adalah pening peningkat katan an mencol mencolok ok TIO, TIO, kamera kamera okuli dangkal, kornea berkabut, pupil terfiksasi berdilatasi sedang, dan injeksi silier. b) Glauko Glaukoma ma Sudut Sudut Tertu Tertutup tup Sub Subaku akutt Kunci untuk diagnosa terdapat pada riwayat. Akan dijumpai riwayat serangan nyeri unilateral berulang kemerahan, dan kekaburan penglihatan yang disertai oleh halo disekitar cahaya. Serangan ini sering terjadi pada malam hari dan sembuh
dalam
semalam. am.
Pemeri eriksaan
diantara ara
serang angan
hanya
memperlihatk memperlihatkan an penyempitan penyempitan sudut kamera kamera anterior. anterior. Uji provokatif provokatif kamar gelap dapat membantu mengidentifikasi pasien penyempitan sudut mana yang beresiko beresiko mengalami sudut tertutup. tertutup. Pada kasus kasus yang lanjut, akan terdapat terdapat sinekia anterior perifer bebercak dan peningkatan tekanan intraokular kronik. c) Glauko Glaukoma ma Sudu Sudutt Tertu Tertutup tup Kronik Kronik Pada glaukoma ini iris berangsur-angsur menutupi jalan keluar humor akueus tanpa gejala yang nyata. TIO akan meningkat bila terjadi gangguan jumlah cairan cairan mata. mata. Pada Pada pemeri pemeriksa ksaan an dijump dijumpai ai pening peningkat katan an TIO, TIO, sudut sudut kamera kamera anterior yang sempit disertai sinekia anterior dengan tingkatan yang bervariasi, serta kelainan diskus optikus dan lapangan pandang.
12
2.7 Pemeriksa Pemeriksaan an Glaukoma
Untuk menentukan seseorang menderita glaukoma maka dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan. Berbagai alat diagnostik tambahan untuk menentukan ada atau tidak tidak adanya adanya glauko glaukoma ma pada pada seseor seseorang ang dan berat berat atau atau ringan ringannya nya glauko glaukoma ma yang yang diderita, serta dini atau lanjut glaukoma yang sedang diderita seseorang. a. Pemer Pemeriks iksaan aan tekana tekanan n bola bola mata mata
Tono Tonome metri tri meru merupa paka kan n peme pemerik riksa saan an untu untuk k mene menent ntuk ukan an teka tekana nan n bola bola mata mata seseor seseorang ang berdas berdasark arkan an fungsi fungsinya nya dimana dimana tekana tekanan n bola bola mata mata merupa merupakan kan keadaa keadaan n mempertahankan mata bulat sehingga tekanan bola mata yang normal tidak akan memberikan kerusakan saraf optik atau yang terlihat sebagai kerusakan dalam bentuk kerusakan glaukoma pada papil saraf optik. Batas tekanan bola mata tidak sama pada setiap individu, karena dapat saja tekanan ukuran tertentu memberikan kerusakan pada pada papil papil saraf saraf optik optik pada pada orang orang tertent tertentu. u. Untuk Untuk hal demikian demikian yang yang dapat dapat kita kita temukan kemungkinan tekanan tertentu memberikan kerusakan. Dengan tonometer Schiotz tekanan bola mata penderita diukur. Dikenal 4 bentuk cara pengukuran tekanan bola mata: 1. Palpasi, Palpasi, kurang kurang tepat karena tergantung tergantung faktor subjektif subjektif.. 2. Identasi Identasi tonometri tonometri,, dengan dengan memberi memberi beban beban pada pada permukaan permukaan kornea. kornea. 3. Aplanasi Aplanasi tonomet tonometri, ri, mendat mendatarkan arkan permukaan permukaan kecil kornea. kornea. 4. Tono Tonome metr trii udar udaraa (air tonometri), kurang tepat karena dipergunakan di ruang terbuka. Pada keadaan normal tekanan bola mata tidak akan mengakibatkan kerusakan pada papil saraf optik. Reaksi mata tidak sama pada setiap orang, sehingga tidaklah sama tekanan normal pada setiap orang. orang. Tujuan Tujuan pemeriksaan pemeriksaan dengan tonometer tonometer atau tonometri tonometri untuk untuk mengetahui mengetahui tekanan bola mata seseorang. seseorang. Tonometer Tonometer yang ditaruh pada permukaan mata atau kornea akan menekan bola mata ke dalam. Tekanan ke dalam dalam ini akan akan mendap mendapatk atkan an perlawa perlawanan nan tekana tekanan n dari dari dalam dalam bola bola mata mata melalu melaluii kornea. b. Pemeriksa Pemeriksaan an kelain kelainan an papil saraf saraf optik optik
Oftalmoskopi. pemeriksaan ke dalam mata dengan memakai alat yang dinamakan oftalmoskop. Dengan oftalmoskop dapat diiihat saraf optik didalam mata dan akan dapat ditentukan apakah tekanan bola mata telah mengganggu saraf optik. Saraf optik dapat dilihat secara langsung. Warna serta bentuk dari mangok saraf optik pun dapat menggambarkan ada atau tidak ada kerusakan akibat glaukoma. 13
Kelainan pada pemeriksaan oftalmoskopi dapat terlihat : • Kelain Kelainan an papil papil saraf saraf optik optik - Saraf Saraf opti optik k puc pucat at ata atau u atro atrofi fi - Sara Saraff opt optik ik berg bergau aung ng • Kelainan Kelainan serabut serabut retina, serat yang yang pucat atau atrofi atrofi akan berwarria berwarria hijau • Tanda Tanda lainnya lainnya seperti perdaraha perdarahan n peripapilar peripapilar c. Pemer Pemeriks iksaan aan Sud Sudut ut Bilik Bilik Mata Mata
Gonioskopi adalah suatu cara untuk melihat langsung keadaan patologik sudut bilik mata, juga untuk melihat hal-hal yang terdapat pada sudut bilik mata seperti benda benda asing. asing. Dengan gonioskopi gonioskopi dapat ditentukan ditentukan klasifikasi klasifikasi glaukoma penderita apakah glaukoma sudut terbuka atau glaukoma sudut tertutup, dan malahan dapat menerangkan menerangkan penyebab penyebab suatu glaukoma sekunder. sekunder. Pada goniosko gonioskopi pi dipergunak dipergunakan an goniol goniolens ens dengan dengan suatu suatu sistem sistem prisma prisma dan penyin penyinaran aran yang yang dapat dapat menunj menunjukk ukkan an keadaan sudut bilik mata. Dapat dinilai besar atan terbukanya sudut: • Derajat 0, bila tidak tidak terlihat struktur struktur sudut sudut dan terdapat kontak, kontak, kornea kornea dengan iris, iris, disebut sudut tertutup. • Derajat Derajat 1, bila bila tidak tidak terliha terlihatt 1/2 bagian bagian trabek trabekulu ulum m sebela sebelah h belaka belakang, ng, dan garis garis Schwalbe terlihat disebut sudut sangat sempit. Sudut sangat sempit sangat mungkin menjadi sudut tertutup • Dera Deraja jatt 2, bila bila sebagi sebagian an kanal kanal Schlem Schlemm m terliha terlihatt disebu disebutt sudut sudut sempit sempit sedang sedang kelainan ini mempunyai kemampuan untuk tertutup • Derajat 3, bila bagian bagian belakang kanal kanal Schlemm masih terlihat terlihat termasuk termasuk skleral spur, disebut sudut terbuka. Pada keadaan ini tidak akan terjadi sudut tertutup. • Derajat 4. bila bila badan siliar siliar terlihat, disebut disebut sudut sudut terbuka. terbuka. d.
Peme Pemeri riks ksaa aan nL Lap apan anga gan n Pand Pandan ang g
Pemeriksaan lapangan pandang secara teratur penting untuk diagnosis dan tindak lanjut glaukoma. Penurunan lapangan pandang akibat glaukoma itu sendiri tidak spesifik, karena gangguan ini terjadi akibat defek berkas serat saraf yang dapat dijumpai dijumpai pada semua penyakit penyakit saraf optikus, optikus, tetapi pola kelainan lapangan pandang, pandang, sifat progresivit progresivitasny asnya, a, dan hubungan hubungannya nya dengan dengan kelainan-kelai kelainan-kelainan nan diskus diskus optikus optikus adalah adalah khas khas untuk untuk penyak penyakit it ini. ini. Gangg Gangguan uan lapang lapangan an pandan pandang g akibat akibat glauko glaukoma ma terutama mengenai 30 derajat lapangan pandang bagian tengah. Perubahan paling dini adalah adalah semaki semakin n nyatan nyatanya ya bintik bintik buta. buta. Berbag Berbagai ai cara untuk untuk memeri memeriksa ksa lapang lapangan an
14
pandang pandang pada glaukoma adalah layar singgung, singgung, perimeter perimeter Goldmann, Goldmann, Friedmann
field analyzer, dan perimeter otomatis. e.
Tes Provokasi
Tes provokasi : dilakukan pada keadaan yang meragukan. A. Untuk glaukoma sudut terbuka
1. Tes minum minum air : penderita penderita disuruh disuruh berpua berpuasa, sa, tanpa tanpa pengobatan pengobatan selama selama 24 jam. jam. Kemudian disuruh minum 1 L air dalam 5 menit. Lalu tekanan intraokuler diukur setiap 15 menit selama 1,5 jam. Kenaikan tensi 8 mmHg atau lebih, dianggap mengidap glaukoma. 2. Pressur Pressuree congesti congestion on test : Pasang Pasang tensim tensimeter eter pada pada keting ketinggia gian n 50 - 60 mmHg, mmHg, selama l menit. Kemudian ukur tensi intraokulernya. Kenaikan 9 mmHg atau lebih mencurigakan, sedang bila lebih dari 11 mm Hg pasti patologis. 3. Komb Kombin inas asii tes tes air air minu minum m deng dengan an pres pressu sure re cong conges esti tion on test test : Seten Setenga gah h jam jam setelah tes minum air dilakukan pressure congestion test. Kenaikan 11 mmHg mencurigakan, sedangkan kenaikan 39 mmHg atau lebih pasti patologis. 4. Tes Steroid Steroid : diteteska diteteskan n larutan dexamet dexamethason hasonee 3 - 4 dd gt 1, selama selama 2 minggu. minggu. Kenaikan tensi intraokuler 8 mmHg menunjukkan glaukoma. B. Untuk glaukoma sudut tertutup.
1. Tes kamar kamar gelap gelap : orang sakit sakit duduk duduk dite ditempa mpatt gelap selama selama 1 jam, tak boleh boleh tertidur. tertidur. Ditempat Ditempat gelap ini terjadi terjadi midriasis, midriasis, yang menggangg mengganggu u aliran cairan bil bilik ik mata mata ketr ketrab abek ekul ulum um.. Kenai Kenaika kan n teka tekana nan n lebi lebih h dari dari 10 mmHg mmHg past pastii patologis, sedang kenaikan 8 mmHg mencurigakan. 2. Tes Tes memb membac acaa : Pend Penderi erita ta disu disuru ruh h memb membac acaa huru huruff keci kecill pada pada jarak jarak dekat dekat selama 45 menit. Kenaikan tensi 10 - 15 mmHg patologis. 3. Tes midriasis midriasis : Dengan Dengan menetesk meneteskan an midriatika midriatika seperti seperti kokain kokain 2%, homatrop homatropin in 1% atau neosynep neosynephri hrine ne 10%. 10%. Tensi Tensi diukur diukur setiap setiap 1/4 jam selama selama 1 jam. jam. Kena Kenaik ikan an 5 mmHg mmHg menc mencur urig igak akan an seda sedang ngka kan n 7 mmHg mmHg atau atau lebih lebih past pastii patol patolog ogis. is. Karena Karena tes ini mengan mengandun dung g bahaya bahaya timbul timbulnya nya glauko glaukoma ma akut, akut, sekarang sudah banyak ditinggalkan. 4. Tes bersujud bersujud (prone (prone positio position n test) : Penderita Penderita disuru disuruh h bersujud bersujud selama selama 1 jam. Kenaikan tensi 8 - 10 mm Hg menandakan mungkin ada sudut yang tertutup, yang perlu disusul dengan gonioskopi. Dengan bersujud, lensa letaknya lebih kedepan mendorong iris kedepan, menyebabkan sudut bilik depan menjadi sempit. 15
BAB III PENATALAKSANAAN GLAUKOMA
A. Pengobatan medikamentosa Supresi pembentukan humor akueus
Penghambat adrenergik beta adalah obat yang sekarang paling luas digunakan untuk terapi glaukoma. Obat-obat ini dapat digunakan tersendiri atau dikombinasi dengan dengan obat obat lain. lain. Timolo Timololl maleat maleat 0,25% 0,25% dan 0,5%, betaks betaksolo ololl 0,25% 0,25% dan 0,5%, levobunolol 0,25% dan 0,5% dan metipranolol 0,3% merupakan preparat-preparat yang sekarang tersedia. Kontraindikasi utama pemakaian obt-obat ini adalah penyakit obstruksi obstruksi jalan napas menahun-teruta menahun-terutama ma asma-dan asma-dan defek hantaran jantung. jantung. Untuk betaksolo betaksolol, l, selektivitas selektivitas relatif reseptor reseptor β1-dan afinitas keseluruhan terhadap semua resepto reseptorr β yang yang rendah rendah-me -menur nurunk unkan an walaup walaupun un tidak tidak menghi menghilan langka gkan n risiko risiko efek samping sistemik ini. Depresi, kacau pikir dan rasa lelah dapat timbul pada pemakaian obat penghambat beta topikal. adalah ah suat suatu u agon agonis is adre adrene nerg rgik ik α2 baru baru yang yang menuru menurunka nkan n Apraklonidin adal pembentukan humor akueus tanpa efek pada aliran keluar. Epinefrin dan dipivefrin memiliki efek pada pembentukan humor akueus . sistemikik-ase asetazo tazolami lamid d adalah adalah yang yang paling paling Inhibit Inhibitor or karbonat karbonat anhidras anhidrasee sistem banyak digunakan, tetapi terdapat alternatif yaitu diklorfenamid dan metazolamiddigu diguna naka kan n untu untuk k glau glauko koma ma kron kronik ik apab apabil ilaa terap terapii topi topika kall tida tidak k memb memberi eri hasi hasill memuaskan memuaskan dan pada glaukoma akut dimana dimana tekanan tekanan intraokular intraokular yang sangat sangat tinggi tinggi perlu segera dikontrol. Obat-obat ini mampu menekan pembentukan humor akueus sebesar 40-60%. Asetazolamid dapat diberikan per oral dalam dosis 125-250 mg sampai tiga kali sehari atau sebagai Diamox Sequels 500 mg sekali atau dua kali, atau dapat diberikan secara intravena (500 mg). Inhibitor karbonat anhidrase menimbulkan efek samping sistemik yang membatasi penggunaan obat-obat ini untuk terapi jangka panjang.
16
Obat-obat Obat-obat hiperosmo hiperosmotik tik mempengaru mempengaruhi hi pembentuk pembentukan an humor akueus akueus serta menyebabkan dehidrasi korpus vitreum. Fasilitasi aliran keluar humor akueus
Obat parasimpatomimetik meningkatkan aliran keluar humor akueus dengan bekerja pada jalinan trabekular melalui kontraksi otot siliaris. Obat pilihan adalah pilokarpin, larutan 0,5-6% yang diteteskan beberapa kali sehari atau gel 4% yang diteteskan sebelu sebelum m tidur. tidur. Karbak Karbakol ol 0,75-3 0,75-3% % adalah adalah obat obat koline kolinergi rgik k altern alternatif atif.. Obat-ob Obat-obat at antikolinesterase ireversibel merupakan obat parasimpatomimetik yang bekerja paling lama. lama. Obat-o Obat-obat bat ini adalah adalah demeka demekariu rium m bromid bromidee 0,125 0,125 dan 0,25% 0,25% dan ekotio ekotiopat pat iodide iodide 0,03-0,25 0,03-0,25% % yang umumnya dibatasi untuk untuk pasien afakik atau pseudofak pseudofakik ik karena mempunyai mempunyai potensi potensi kataraktoge kataraktogenik. nik. Perhatian: obat-obat obat-obat antikoline antikolinesterase sterase ireversibel akan memperkuat efek suksinilkolin yang diberikan selama anastesia dan ahli ahli anes aneste tesi si haru haruss dibe diberi rita tahu hu sebe sebelu lum m tind tindak akan an beda bedah. h. Obat Obat-o -oba batt ini ini juga juga menimbulkan miosis kuat yang dapat menyebabkan penutupan sudut pada pasien dengan sudut sempit. Pasien juga harus diberitahu kemungkinan ablasio retina. Semua obat parasimpato parasimpatomimeti mimetik k menimbulka menimbulkan n miosis miosis disertai disertai meredupnya meredupnya pengl pengliha ihatan tan teruta terutama ma pada pada pasien pasien katarak katarak dan spasme spasme akomod akomodati atiff yang yang mungki mungkin n mengganggu pada pasien muda.
Epinefrin 0,25-2% diteteskan sekali atau dua kali sehari, meningkatkan aliran keluar humor akueus dan disertai sedikit penurunan pembentukan humor akueus . Terdapat sejumlah efek samping okular eksternal, termasuk vasodilatasi konjungtiva reflek, endapan adrenokrom, konjungtivitis folikularis dan reaksi alergi.efek samping intr intrao aoku kula larr yang yang dapa dapatt teja tejadi di adal adalah ah edem edemaa maku makula la sist sistoi oid d pada pada afak afakik ik dan dan vasokonstriksi ujung saraf optikus. Dipivefrin adalah suatu prodrug epinefrin yang dimetabolisasi secara intraokular menjadi bentuk aktifnya. Epinefrin dan dipivefrin jangan digunakan untuk mata dengan sudut kamera anterior sempit. Penurunan volume korpus vitreum
Obat-obat Obat-obat hiperosmoti hiperosmotik k menyebabk menyebabkan an darah menjadi hipertonik hipertonik sehingga sehingga air tertarik keluar dari korpus vitreum dan terjadi penciutan korpus vitreum. Selain itu, terjadi terjadi penuru penurunan nan produk produksi si humor Penuru runa nan n volu volume me korp korpus us vitr vitreu eum m humor akueus akueus. Penu bermanfaat dalam pengobatan glaukoma sudut tetutup akut dan glaukoma maligna yang menyebabkan pergeseran lensa kristalina ke depan (disebabkan oleh perubahan volume korpus vitreum atau koroid) dan menyebabkan penutupan sudut (glaukoma sudut tertutup sekunder). 17
Gliserin (gliserol) oral, 1 mL/kg berat dalam larutan 50% dingin dicampur sari lemon adalah obat yang paling sering digunakan, tetapi pemakaian pada penderita diabetes harus berhati-hati. Pilihan lain adalah isosorbin oral dan urea atau manitol intravena. Miotik, midriatik dan siklopegik iklopegi k
Kontriksi pupil sangat penting dalam penatalaksanaan glaukoma sudut tertutup akut primer dan pendesakan sudut pada iris plateau . Dilatasi pupil penting dalam pengobatan penutupan sudut akibat iris bombe karena sinekia posterior. Apabil Apabilaa penutu penutupan pan sudut sudut diseba disebabka bkan n oleh oleh perges pergeseran eran lensa lensa ke anteri anterior, or, siklop siklopegi egik k (siklo (siklopen pentol tolat at dan atropi atropine) ne) dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk melema melemaska skan n otot otot siliaris siliaris sehingga sehingga mengencang mengencangkan kan apparatus apparatus zonularis dalam usaha untuk menarik menarik lensa ke belakang.
B. Terapi bedah dan laser Iridektomi Iridektom i dan iridotomi perifer
Sumbatan pupil paling baik diatasi dengan membentuk komunikasi langsung antara antara kamera kamera anteri anterior or dan poster posterior ior sehing sehingga ga beda beda tekana tekanan n di antara antara keduan keduanya ya menghilang. Hal ini dapat dicapai dengan laser neodinium:YAG atau argon (iridotomi perifer) atau dengan tindakan iridektomi perifer. Walaupun lebih mudah, terapi laser memerlukan memerlukan kornea yang relatif jernih dan dapat menyebabkan menyebabkan peningkata peningkatan n tekanan tekanan intrao intraokul kular ar yang yang cukup cukup besar, besar, teruta terutama ma apabil apabilaa terdapa terdapatt penutu penutupan pan sudut sudut akibat akibat sineki sinekiaa luas. luas. Iridoto Iridotomi mi perifer perifer secara secara bedah bedah mungki mungkin n mengha menghasil silkan kan keberh keberhasi asilan lan jangka jangka panjan panjang g yang yang lebih lebih baik, baik, tetapi tetapi juga juga berpot berpotens ensii menimb menimbulk ulkan an kesuli kesulitan tan intraoperasi dan pascaoperasi. Iridotomi laser YAG adalah terapi pencegahan yang digunakan pada sudut sempit sebelum terjadi serangan penutupan sudut. Trabekuloplasti laser
Penggunaan laser (biasanya argon) untuk menimbulkan luka bakar melalui suatu goniolensa ke jaringan trabekular dapat mempermudah aliran ke luar humor
akueus karena efek luka bakar tersebut pada jaringan trabekular dan kanalis Schlemm serta terjadinya proses-proses selular yang meningkatkan fungsi jaringan trabekular. Teknik ini dapat diterapkan untuk berbagai macam bentuk glaukoma sudut terbuka dan hasiln hasilnya ya bervar bervarias iasii tergan tergantun tung g pada pada penyeb penyebab ab yang yang mendas mendasari. ari. Penuru Penurunan nan tekanan biasanya memungkinkan pengurangan terapi medis dan penundaan tindakan bed bedah ah
glau glauko koma ma..
Peng Pengob obat atan an
dapa dapatt
diul diulan ang. g.
Pene Peneli liti tian an-p -pen enel eliti itian an
tera terakh khir ir 18
memperlihatkan peran trabekuloplasti laser untuk terapi awal glaukoma sudut terbuka primer. Bedah drainase galukoma
Tindakan bedah untuk membuat jalan pintas dari mekanisme drainase normal, sehingga terbentuk akses langsung humor akueus dari kamera anterior ke jaringan subkonjun subkonjungtiva gtiva atau orbita orbita dapat dibuat dengan dengan trabekuloto trabekulotomi mi atau insersi insersi selang selang draina drainase. se. Trabek Trabekulo ulotom tomii telah telah mengga mengganti ntikan kan tindak tindakan-t an-tind indaka akan n draina drainase se full-
thickness (misalnya sklerotomi bibir posterior, sklerostomi termal, trefin). Penyulit utama trabekulotomi adalah kegagalan bleb akibat fibrosis jaringan epikslera. Hal ini lebih mudah terjadi pada pasien berusia muda, berkulit hitam dan pasien yang pernah menjala menjalani ni bedah bedah draina drainase se glauko glaukoma ma atau tindak tindakan an bedah bedah lain lain yang yang meliba melibatkan tkan jaringan jaringan episklera. episklera. Terapi Terapi ajuvan ajuvan dengan dengan antimetaboli antimetabolitt misalnya misalnya fluorourasil fluorourasil dan mitomisin berguna untuk memperkecil risiko kegagaln bleb. Penanaman suatu selang silikon untuk membentuk saluran keluar permanen bagi humor akueus adalah tindakan alternatif untuk mata yahg tidak membaik dengan trabekulektomi atau kecil kemungkinannya berespon terhadap trabekulektomi. Pasien dari kelompok terakhir adalah mereka yang mengidap mengidap glaukoma sekunder, sekunder, terutama terutama glaukoma neovaskular, glaukoma yang berkaitan dengan uveitis dan glaukoma setelah tindakan tandur kornea. Sklerostomi laser holmium adalah tindakan baru yang menjanjikan sebagai alternatif bagi trabekulektomi. Goni Goniot otom omii adal adalah ah suat suatu u tekn teknik ik yang yang berm berman anfaa faatt meng mengob obat atii glau glauko koma ma kongenital primer yang tampaknya terjadi sumbatan drainase humor akueus di bagian dalam jalinan trabekular. Tindakan Siklodestruktif Siklodestruktif
Kegagalan terapi medis dan bedah dapat menjadi alasan mempertimbangkan tindakan destruksi korpous siliaris dengan laser atau bedah untuk mengontrol tekanan intraokular intraokular.. Krioterapi, Krioterapi, diatermik, diatermik, ultrasonog ultrasonografi rafi frekuensi frekuensi tinggi tinggi dan yang paling mutakhir terapi laser neodinium:YAG termalmode, dapat diaplikasikan ke permukaan mata tepat di sebelah posterior posterior limbus untuk menimbulkan menimbulkan kerusakan kerusakan korpus korpus siliaris siliaris di bawahn bawahnya. ya. Juga Juga sedang sedang dicipt diciptaka akan n energi energi laser laser argon argon yang yang diberik diberikan an secara secara tras trasnp npup upil ilar ar
dan dan
tran transv svit itre real al
lang langsu sung ng
ke
pros proses esus us sili siliar aris is..
Semu Semuaa
tekn teknik ik
siklodestru siklodestruktif ktif tersebut tersebut dapat menyebabk menyebabkan an ftisis dan harus dicadangkan dicadangkan sebagai sebagai terapi untuk glaukoma yang sulit diatasi. 19
Daftar Pustaka
1. ________ ____________ _______. ___. Glaucoma. Glaucoma. Janury Janury 2005. 2005. Available Available at at : http://www.merckmedicus.com/pp/us/hcp/diseasemodules/glaucoma/default.js p 2. Ilyas Sidarta Sidarta.. Glaukoma. Glaukoma. Edisi Edisi ke ke 3. Jakarta Jakarta : Sagung Sagung Seto, Seto, 2005. 2005. 3. Ilyas Sidarta. Sidarta. Ilmu Ilmu Penyakit Penyakit Mata. Mata. Edisi Edisi ke 3. Jakarta Jakarta : Fakulta Fakultass Kedokteran Kedokteran Universitas Indonesia. 2006 4. Vaughan Vaughan Daniel Daniel G, Asbury Asbury T, Riordan Riordan Eva. Oftalmol Oftalmologi ogi Umum Umum Edisi 14. Widya Medika. 2000 5. Fraser Scott, Manvikar Manvikar Sridhar. Sridhar. Glauco Glaucoma-The ma-The pathophysi pathophysiolog ology y and Diagnosis. 2005. Available at : http://www.pharmj.com/pdf/hp/200507/hp_200507_diagnosis.pdf 6. ________ ____________ ______. __. Neovascu Neovascular lar Glaucoma, Glaucoma, Handboo Handbook k of Ocular Ocular Disease Disease Management. Available at : http://www.revoptom.com/handbook/sect4d.htm
20