Di abad 21 ini, dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan zaman yang terus berkembang. Kondisi ini menuntut pembelajaran harus menyesuaikan diri dengan perkembangan dan dinamikanya. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah menyiapkan anak didik sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan di abad 21.mGagasan rancangan pembelajaran yang didalamnya memuat keterampilan belajar abad 21 harus segera diciptakan.
Gagasan rancangan pembelajaran yang saat in sesuai adalah pembelajaran mandiri menggunakan multimedia interaktif. Saat ini sudah mulai bermunculan aplikasi-aplikasi yang mampu memberikan fasilitas tersebut. Aplikasi multimedia interaktif memberikan siswa berbagai macam kemudahahan dalam belajar, tak terbatas ruang dan waktu. Hal ini juga sangat efektif dan efisien bagi pengajar dan pembelajar.
Banyak sisi positif yang didapatkan melalui pembelajaran ssemacam ini. Tentu saja, harus diperhatikan pula cara mengatasi dampak negatif yang nanti akan diakibatkan.
Kesimpulan:
Contoh gagasan rancangan pembelajaran yang didalamnya memuat keterampilan belajar abad 21 adalah membuat multimedia interaktif pembelajaran yang sesederhana mungkin. Mengingat sangat banyaknya aplikasi yang memudahkan siswa untuk membuat meultimedia semacam itu saat ini.
Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/16337618#readmore
Kehidupan di abad ke-21 menuntut berbagai keterampilan yang harus dikuasai seseorang, sehingga diharapkan pendidikan dapat mempersiapkan siswa untuk menguasai berbagai keterampilan tersebut agar menjadi pribadi yang sukses dalam hidup. Keterampilan-keterampilan penting di abad ke-21 masih relevan dengan empat pilar kehidupan yang mencakup learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together. Empat prinsip t ersebut masing-masing mengandung keterampilan khusus yang perlu diberdayakan dalam kegiatan belajar, seperti keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, metakognisi, keterampilan berkomunikasi, berkolaborasi, inovasi dan kreasi, literasi informasi, dan berbagai keterampilan lainnya. Pencapaian keterampilan abad ke-21 tersebut dilakukan dengan memperbarui kualitas pembelajaran, membantu siswa mengembangkan partisipasi, menyesuaikan personalisasi belajar, menekankan pada pembelajaran berbasis proyek/masalah, mendorong kerjasama dan komunikasi, meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa, membudayakan kreativitas dan inovasi dalam belajar, menggunakan sarana belajar yang tepat, mendesain aktivitas belajar yang relevan dengan dunia nyata, memberdayakan metakognisi, dan mengembangkan pembelajaran student-centered. Berbagai keterampilan abad ke-21 harus
secara eksplisit diajarkan. Secara singkat, pembelajaran abad ke-21 memiliki prinsip pokok bahwa pembelajaran harus berpusat pada siswa, bersifat kolaboratif, ko ntekstual, dan terintegrasi dengan masyarakat. Peran guru dalam melaksanakan pembelajaran abad ke-21 sangat penting dalam mewujudkan masa depan anak bangsa yang lebih baik.
erdapat beberapa kemampuan/keterampilan yang harus dimiliki guru abad 2 1, yaitu: 1.Adaptor: guru harus memiliki keterampilan beradaptasi dengan segala situasi dan kondisi anak didiknya. 2. Communicator: guru harus memiliki keterampilan untuk berkomunikasi dengan baik. 3. Learner: Guru sebagai pendidik, harus memiliki keterampilan dalam meningkatkan pengetahuan, dan kemampuan terhadap perkembangan 2 yang ada terutama dalam bidang teknologi, sehingga mampu mengimbangi peserta didik dan memperoleh informasi yang up to date, baik secara lokal maupun global. 4. Visionary: Guru harus memiliki keterampilan mendefinisikan visiya dan selalu melihat kedepan secara optimis. karena hasil pola pikir guru mempengaruhi pola pikir peserta didiknya. 5. Leader: Seorang guru harus memiliki kemampuan untuk mendidik, membimbing/ mengarahkan, dan memimpin anak didiknya, sehingga dapat mengeksplorasi kemampuan, bakat, dan talenta anak didiknya secara optimal. 6.Model: Guru harus memiliki kemampuan menjadi panutan atau figure yang baik bagi anak didiknya. 7. Collaborator: Guru harus memiliki keterampilan berkolaborasi dan berkerjasama dengan anak didiknya dalam proses belajar-mengajar . 8. Rish Taker: Guru harus memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan yang tepat bagi anak didinya. 8 kategori kemampuan/keterampilan inilah yang harus dimiliki guru abad 21 dalam meningkatkan kualitas pendidikan, disamping itu kemampuan/keterampilan ini pula l ah yang mengarahkan guru sebagai fasilitator dalam pendidikan harus peka terhadap perkembangan zaman, termasuk perkembangan teknologi. Harus kreatif dan inovatif dalam merancang suatu pembelajaran berbasis teknologi.
Menurut saya , untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dan meningkatkan kualitas pendidikan . Jika ingin menciptakan generasi yang menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), maka gurulah yang harus terdepan dalam menguasainya. Jadi, guru harus menguasai teknologi. Tidak ada kata berhenti bagi seorang guru untuk terus belajar dan menambah keterampilan. Menguasai atau minimal melek teknologi. Untuk dapat melek teknologi Waktu, tenaga, materi dan pikiran haruslah di siapkan oleh seorang guru untuk membuat dirinya menjadi sosok-sosok guru yang melek IT. Jarak dan tempat bukanlah menjadi alasan bagi seorang guru untuk stagnan dalam mengupgrade dirinya. Mengajar ditempat yang terisolir, termarginalkan bukan menjadi halangan bagi seorang guru untuk menguasai dan melek IT. Karena melek IT adalah kebutuhan “primer” seorang guru. Dan salah satu jalan untuk melek IT adalah dengan mengikuti
diklat-diklat atau pelatihan-pelatihan untuk guru misalnya.
Untuk penyelenggaraan pendidikan berbasis TI tersebut maka semua unsur pendidikan ditantang untuk dapat mengambil peranan yang proporsional dari semua unsur tersebut, contoh salah satu unsur tersebut adalah guru, guru ditantang untuk lebih menguasai teknologi informasi dimana seorang guru untuk sekarang ini harus mencari metode dan cara penyampaian materi pelajaran lebih menarik dan tidak terkesan pembosankan, misalnya dengan menggunakan aplik asi presentasi komputer (Microsoft Office PowerPoint, dll.) yang dilengkapi dengan notebook, lcd projector, sedangkan dalam penyajiannya bisa dalam bentuk gambar-gambar, animasi dan simulasi. Sedangkan unsur lain yang tak kala penting adalah pihak penyelenggaran pendidikan (pemerintah atau suasta) dituntut untuk dapat mendukung guru dalam menyelenggaraan pendidikan berbasis TI yang diwujutkan dalam bentuk penyediaan sarana dan prasana serta pelatihan-pelatihan yang melibatkan guru-guru.
Menurut Susanto (2010), terdapat 7 tantangan guru di abad 21, yaitu : -Teaching in multicultural society, mengajar di masyarakat yang memiliki beragam budaya dengan kompetensi multi bahasa. -Teaching for the construction of meaning, mengajar untuk mengkonstruksi makna (konsep). -Teaching for active learning, mengajar untuk pembelajaran aktif. -Teaching and technology, mengajar dan teknologi. -Teaching with new view about abilities, mengajar dengan pandangan baru mengenai kemampuan. - Teaching and choice, mengajar dan pilihan. -Teaching and accountability, mengajar dan akuntabilitas. Guru yang mampu menghadapi tantangan tersebut adalah guru yang profesional yang memiliki kualifikasi akademik dan memiliki kompetensi-kompetensi antara lain kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial yang kualifaid.
salah satu komponennya, kompetensi profesional sekurang-kurangnya meliputi : Menguasai subtansi bidang studi dan metodologi keilmuannya Menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan k omunikasi dalam pembelajaran Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan adanya kompetensi-kompetensi tersebut guru mengikuti perkembangan teknologi, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan
Keterampilan yang harus dimiliki guru pada abad 21 : 1. Mampu memfasilitasi dan menginspirasi belajar dan kreatifitas siswa, dengan indikator diantaranya adalah sebagai berikut : Mendorong, mendukung dan memodelkan penemuan dan pemikiran kreatif dan inovatif. Melibatkan siswa dalam menggali isu dunia nyata (real world) dan memecahkan permasalahan otentik menggunakan tool dan sumber-sumber digital. 2. Merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan asessmen era digital, dengan indikator sebagai berikut : Mengembangkan lingkungan belajar yang kaya akan teknologi yang memungkinkan semua siswa merasa ingin tahu dan menjadi partisipan aktif dalam menyusun tujuan belajarnya, mengelola belajarnya sendiri dan mengukur perkembangan belajarnya sendiri. 3. Menjadi model cara belajar dan bekerja di era digital, dengan indikator sebagai berikut : Menunjukkan kemahiran dalam sistem teknologi dan mentransfer pengetahuan ke teknologi d an situasi yang baru. Berkolaborasi dengan siswa, sejawat, dan komunitas menggunakan tool-tool dan sumber digital untuk mendorong keberhasilan dan inovasi siswa. 4. Mendorong dan menjadi model tanggung jawab dan masyarakat digital, dengan indikator diantaranya sebagai berikut : Mendorong, mencontohkan, dan mengajar secara sehat, legal dan etis dalam menggunakan teknologi informasi digital, termasuk menghagrai hak cipta, hak kekayaan intelektual dan dokumentasi sumber belajar. 5. Berpartisipasi dalam pengembangan dan kepemimpinan profesional, dengan indikator sebagai berikut : Berpartisipasi dalam komunitas lokal dan global untuk menggali penerapan teknologi kreatif untuk meningkatkan pembelajaran.
Abad 21 bisa dibilang abadnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Saat ini, hampir semua lini kehidupan kita dikelilingi perangkat teknologi yang canggih, mulai dari ponsel pintar, laptop super tipis dan toko-toko online maupun aplikasi media sosial. Tentunya, hanya sumber daya manusia yang mempunyai pengetahuan dan menguasai teknologi tinggi yang bisa membuat perangkat maupun aplikasi tersebut. Kita bisa melihat, pendiri Facebook Mark Zuckerberg ataupun pendiri Apple mendiang Steve Jobs merupakan orang-orang jebolan kampus ternama dunia.
Mereka menguasai pengetahuan dan berbagai bentuk keterampilan, meliputi komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis dan pemecahan masalah. Jadi jangan heran di tangan mereka bisa lahir perusahaanperusahaan teknologi yang mempunyai aset triliunan rupiah. Pentingnya penguasaan pengetahuan dan teknologi juga menjadi perhatian serius pemerintah. Salah satu upayanya dengan menggulirkan Kurikulum 2013 yang sesuai Pendidikan Global tapi tetap sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Melalui kurikulum ini, guru-guru diharapkan mempunyai pedoman dan pegangan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman. Uraian berikut membahas RPP di Kurikulum 2013 yang mengintegrasikan keterampilan abad 21 yang diistilahkan dengan RPP Abad 21. Seperti perencanaan pembelajaran pada umumnya, RPP Abad 21 juga menganalisis Standar Kompetensi (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) sampai tersusunnya RPP. RPP Abad 21 dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristik KD dan materi yang akan dibahas. Berikut langkah-langkahnya: 1. Menuliskan Identitas RPP yang terdiri dari, nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, sub materi, dan alokasi waktu pembelajaran. 2. Menuliskan Kompetensi Inti dengan lengkap, meliputi Kompetensi inti sikap spiritual (KI-1), Kompetensi inti sikap sosial (KI-2), Kompetensi inti pengetahuan (KI-3), dan Kompetensi inti keterampilan (KI-4). Penulisan ini agar guru memiliki tanggung jawab terhadap pembelajaran pengetahuan dan keterampilan mata pelajaran yang diampunya, serta tetap memiliki tanggung jawab dalam pembinaan sikap spiritual dan sosial peserta didiknya. 3. Menuliskan Kompetensi Dasar dan IPK, yang terdiri dari pasangan kompetensi dasar pengetahuan (KD-KI 3), dan kompetensi dasar keterampilan (KD-KI 4) yang masingmasing dijabarkan pada indikator pencapaian kompetensi (IPK). Contoh IPK KD-KI 3; “menyebutkan jenisjenis bencana alam yang terjadi di Indonesia”. Contoh IPK KD-KI 4; “mempresentasikan hasil diskusi tentang penyebab penyebab terjadinya jenis-jenis bencana alam di Indonesia. 4. Menuliskan Tujuan Pembelajaran, harus diingat pada rumusan penulisan tujuan pembelajaran, harus mengandung unsur Audience, Behavior , Condition, dan Degree. Contoh “Melalui diskusi kelompok siswa dapat menemukan penyebabpenyebab terjadinya jenis- jenis bencana alam yang terjadi di Indponesia dengan tepat”. Peserta didik (audience), dapat menemukan penyebab-penyebab bencana alam di Indonesia (behavior ), melalui diskusi kelompok (condition), dan dengan tepat (degree). Pada bagian ini guru dapat mengintegrasikan nilai-nilai penguatan karakter, literasi, dan keterampilan abad 21 secara tersurat dalam tujuan pembelajaran untuk menanamkan nilai tertentu. 5. Menuliskan Materi Pembelajaran, pada bagian ini sangat disarankan guru menulisakan poin-poin materimateri pokok yang akan diberikan kepada peserta didik. Sangat disarankan guru melakukan pemetaan materi yang terkait dengan ranah pengetahuan sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Perhatikan contoh berikut. Materi : Ruang dan Interaksi Keruangan 6. Menuliskan Metode Pembelajaran, penulisan metode terdiri dari tiga hal yaitu; Pendekatan, Model pembelajaran, dan Metode. Melal ui penggunaan metode
pembelajaran tertentu guru dapat memastikan kegiatan pembelajaran yang mampu mengintegrasikan berbagai nilai Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang terdiri dari nilai; religius, nasionalisme, kemandirian, tanggung jawab, dan kejujuran. Penerapan Literasi dasar yang terdiri dari; baca, tulis, hitung, sains, finansial, dan budaya. Peningkatan keterampilan Abad-21 yang terdiri dari 4 C; Colaboration, Comunicative, Creative thingking , dan Critical thingking . 7. Menuliskan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar, pada bagian ini guru menuliskan berbagai media, peralatan dan sumber yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Misalnya untuk pelajaran IPS dalam materi Ruang dan Interaksi keruangan; gambar tentang ragam kenampakan permukaan bumi, fil m pendek tentang kemacetan lalu lintas, peta, dan lain-lain. Peralatan pendukung, LCD, Komputer, Buku, Koran, Majalah dan lain-lain. 8. Menuliskan Langkah-langkah Pembelajaran, pada bagian ini s ebaikanya guru kembali mencantumkan indikator pembelajaran baik dari KD Pengetahuan mau pun KD Keterampilan yang akan diajarkan pada pertemuan tertentu. Kemudian menyusun kegiatan yang sesuai dengan sintak/tahapan model pembelajaran yang digunakan. Contoh berikut ini adalah kegiatan pembelajaran yang menggunakan model Discovery Base Learning . Demikian contoh langkah-langkah pembelajaran yang ditulis berdasarkan sintak atau tahapan model yang digunakan. Selain model Discovery Base Learning , masih banyak model-model pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Misalnya Problem Base Learning dengan sintaknya sebagai berikut; a. Identifikasi dan Merumuskan Masalah, b. menyusun rancangan penyelesaian masalah, c. Mengumpulkan Informasi, d. Mengolah Informasi, dan d. Menyelesaikan Masalah. Model pembelajaran yang lainnya adalah Project Base Learning , dengan sintak sebagai berikut. a. Identifikasi dan Merumuskan Project , b. Menyusun Rancangan Penyelesaian Project , c. Mengumpulkan Informasi, d. Pengolahan Informasi, e. Menyusun Laporan. 9. Menuliskan Penilaian Hasil Belajar, dalam bagianini guru menuliskan penilaian hasil pembelajaran yang meliputi, Lingkup dan teknik Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan keterampilan. Serta tindak lanjut penilaian hasil belajar yang meliputi; remidial dan dan pengayaan. 10. Melampirkan hal-hal yang diperlukan dalam penyelenggaraan proses dan penilaian pembelajaran, yaitu materi pembelajaran, instrumen penilaian, bahan pengayaan dan bahan remidial. Demikian penjelasan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Abad-21 yang dapat dijadikan acuan untuk implementasi Kurikulum Operasional Semoga bermanfaat.