KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario 2 di Blok 1 ini dengan baik. Laporan tutorial ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Blok 1 yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran SCL di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas Padang. Saya mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam penyusunan laporan ini dan kepada pembimbing kami, drg. Eni Rahmi, Sp.Prost yang telah membimbing kami dalam proses tutorial dan kepada teman-teman yang telah menyediakan waktu dan pikirannya untuk menyelesaikan tugas tutorial ini dengan baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran selanjutnya dan bagi yang membutuhkan.
Padang, 25 Agustus 2015
Penyusun Sevty Agustin
1
DAFTAR ISI
Kata pengantar .............................................................................................................................1 Daftar isi ......................................................................................................................................2 Skenario 2 blok 1 .........................................................................................................................3 Terminologi..................................................................................................................................3 Identifikasi masalah .....................................................................................................................4 Analisis masalah ..........................................................................................................................4 Skema .............................................. .............................................................................................7 Learning objectives 1. Mahasiswa mampu mencari,memilah, menyimpulan dan menyampaikan informasi ..........................................................................................8 2. Mahasiswa mampu menjelaskan proses EBM dan EBD……………………………………………………………………………….. 12 3. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan EBM dan EBD………………………………………………………………………………..14 4. Mahasiswa mapu menjelaskan manfaat EBM dan EBD…………………………………………………………….………………….16 Kesimpulan .............................................. .................................................................................. 17 Daftar pustaka ................................................... ......................................................................... 18
2
Skenario 2 “ Searching”
Bayu (12 tahun) mengeluh giginya berlubang dan sakit sekali. Teman-teman sekolahnya mengatakan gigi berlubang disebabkan oleh makanan yang manis. Di rumah nenek Bayu mengatakan giginya berlubang disebabkan oleh ulat. Bayu mencari informasi di internet dan banyak sekali informasi mengenai gigi berlubang. Bayu kesulitan dalam memilah informasi yang ada dan yang mana yang bisa dipercaya. Sorenya dengan diantar ibunya Bayu dating ke praktek Dokter Gigi. Dokter gigi menjelaskan penyebab gigi berlubang sesuai dengan evidence based medicine. Bagaimana saudara membantu Bayu mencari informasi tersebut?
Langkah Seven Jumps 1. Mengklarifikasi terminology yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang dapat menimbulkan kesalahan interpretasi 2. Menentukan masalah 3. Menganalisis masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior knowledge 4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan mencari korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara terintegrasi 5. Memformulasikan tujuan pembelajaran 6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan.internet dan lain-lain 7. Sintesa dan uji informasi yang diperoleh
Uraian: A. Terminologi 1. Evidence Based Dentistry Evidence Based Dentistry (EBD) adalah suatu pendekatan medis terhadap pelayanan kesehatan mulut berdasarkan riwayat medic pasien dan bukti bukti ilmiah 2. Evidence Based Medicine Evidence Based Medicine (EBM) adalah suatu pendekatan medic dalam mengambil keputusan terhadap pengelolaan pasien yang didasari oleh bukti bukti ilmiah terkini
3
3. Informasi Informasi adalah sebuah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penggunanya,serta merupakan piranti penting dalam sebuah system 4. Internet Internet adalah sekumpulan jaringan computer yang menghubungkan akademik,pemerintah,komersial,organisasi maupun perorangan
situs
B. Identifikasi Masalah 1. Apa penyebab gigi berlubang? 2. Apa factor utama gigi berlubang? 3. Bagaimana cara mencegah gigi berlubang? 4. Bagaimana tindakan yang seharusnya diberikan kepada Bayu? 5. Apa dampak dari mitos yang berkembang di masyarakat mengenai gigi berlubang? 6. Bagaimana cara mencari informasi di internet yang dapat dipercaya? 7. Bagaimana metode Evidence Based Medicine? 8. Bagaimana memilah informasi berdasarkan EBM dan EBD? 9. Apa manfaat dari Evidence Based Dentistry? 10. Mengapa Evidence Based Medicine perlu dipelajari? 11. Apakah tujuan dari Evidence Based Medicine?
C. Analisis Masalah 1. Gigi berlubang disebabkan oleh bakteri yang mengubah zat gula dari sisa makanan yang menempel pada gigi menjadi asam. Senyawa asam tersebut mengikis email yang menyebabkan lubang/retak pada gigi karena email sangat rentan terhadap asam 2. 1) Bakteri 2) Makanan atau minuman 3) Plak 4) Kurang kebersihan gigi dan mulut 3. 1) Sikat gigi dua kali sehari 2) Periksa gigi rutin minimal 6 bulan sekali 3) Mengurangi makanan dan minuman yang dingin,panas dan asam
4
4) Berkumur-kumur setelah makan 5) Menyikat gigi atau flossing jika ada sisa ma kanan tertinggal 4. Jika lubang pada gigi hanya terjadi pada enamel,maka Bayu perlu menambal giginya,sedangkan jika lubang telah mencapai jaringan pulpa,maka perlu dilakukan perawatan saluran akar atau mencabut gigi jika telah direkomendasikan oleh dokter gigi 5. Mitos mengenai gigi berlubang menyebabkan perbedaan persepsi di kalangan masyarakat awam, perbedaan ini dapat memunculkan tindakan yang salah terhadap penanganan gigi berlubang. Namun mitos mengenai gigi berlubang juga membawa dampak positif, misalnya pada masyarakat jaman dahulu mengatakan bahwa gigi berlubang disebabkan oleh ulat, ketika persepsi ini diterapkan kepada anak anak jaman sekarang,anak anak akan takut jika tidak menggosok giginya karena mitos yang beredar tadi sehingga gigi berlubang dapat dicegah dari usia dini 6. Menggunakan Google Scholar 1) Buka laman https://scholar.google.com 2) Ketik keyword atau informasi yang ingin anda cari 3) Klik enter 4) Pilih informasi yang relevant , objective, dan reliable yang ingin anda lihat 7.
1) Memformulasikan pertanyaan ilmiah seperti diagnosis 2) Melakukan penelusuran ilmiah 3) Melakukan penilaian atau penelaah bukti 4) Melakukan penerapan terhadap pasien 5) Meninjau keefektifan informasi
8.
Memilah informasi berdasarkan kriteria daftar referensinya terbagi menjadi 3, yaitu: 1) Daftar referensi yang terpecaya,contoh: Jurnal ilmiah,skripsi atau tesis,buku yang telah dipublikasikan, dan majalah ilmu pengetahuan 2) Daftar referensi yang tidak digunakan,contoh: Koran dan majalah 3)Daftar referensi yang dihindari,contoh: Tabloid gosip,isu popular,artikel dari website,blog
Namun secara umum, memilah informasi yang dapat dipercaya adalah: 1) Lihat apakah judulnya relavan atau tidak 2) Cek apakah metodenya dapat dipertanggung jawabkan atau tidak 3) Lihat latar belakangnya apakah sekedar mengutip atau tidak. Biasanya dilihat berdasarkan daftar pustaka
5
9.
Manfaat Evidence Based Dentistry adalah 1) membantu dokter dalam memilih keputusan klinis berdasarkan bukti ilmiah terbaik yang bermanfaat bagi pasien itu sendiri karena telah mendapatkan pelayanan terbaik dan terpecaya 2) Merupakan metode pencegahan penyakit terbaik 3) Tidak ada tuntutan terhadap dokter karena telah memberikan terapi terbaik pada pasien yang berdasarkan bukti penelitian ilmiah
10. Evidence Based Medicine perlu dipelajari karena: 1) Mampu menambah wawasan kepada dokter dan pasien 2) Dokter tidak salah dalam memberikan informasi klinis 3) Dokter akan mendapatkan kepercayaan dari pasien untuk kedepannya 4) Meningkatkan kepercayaan masyarakat yang luntur terhadap integritas pelayan kedokteran 11. Tujuan Evidence Based Medicine adalah: 1) Untuk menghasilkan penilaian terbaik 2) Untuk menemukan diagnosis pasti 3) Untuk meningkatkan kualitas perawatan terhadap pasien 4) Untuk menemukan penemuan baru
6
D. Skema Bayu(12 Tahun)
Gigi Berlubang
Mencari Informasi
EBM
Proses
Mencari
7
EBD
Cara
Memilah
Manfaat
Menyimpulkan
Tujuan
Menyampaikan
E. Tujuan Pembelajaran/Learning Objective
1. Mahasiswa mampu menjelaskan cara mencari,memilah,meyimpulkan dan menyampaikan informasi berdasarkan EBM 1.1 Mencari informasi berdasarkan kegunaannya 1) OPAC(Online Public Access Catalog) Opac merupakan alat penelusuran informasi bersifat elektronik dan digital yang dapat digunakan untuk menemukan informasi pustaka/koleksi baik dalam bentuk tercetak maupun elektronik/digital 2) E-Journal(electronik journal) Merupakan satu bentuk sumber digital yang dapat digunakan dalam penelusuran informasi yang berasal dari jurnal ilmiah atau populer. 3) E-book Merupakan satu sumber digital atau elektronik yang dapat digunakan oleh pengguna yang ingin mendapatkan informasi dari sebuah buku yang dikemas dalam sebuah format elektronik atau digital. 4) E-publications Merupakan sumber informasi digital yang diterbitkan oleh berbagai institusi atau penerbit atau organisasi atau bahkan perorangan baik yang bersifat ilmiah atau tidak. 5) Online database Merupakan sumber informasi digital/elektronik yang berisi berbagai macam jenis indormasi digital seperti e-journal, e-book, e-proceeding, e-articels, abstracts,images dan publikasi lainnya yang dapat diakses dari satu situs web atau pangkalan data elektronik .(1)
1.2 Mencari informasi di internet Sumber informasi merupakan suatu sarana penyimpanan informasi. Dalam kehidupan sehari – hari, informasi dapat kita temukan dimana saja, dirumah, tempat ibadah, sekolah, perpustakaan, internet dan lain sebagainya. Setiap saat dapat tercipta informasi baru yang merupakan masukan dari berbagai sumber seperti hasil penelitian, ide, pengalaman dan lain-lain, selanjutnya temuan-temuan informasi tersebut memerlukan wadah untuk penyimpanan. Media internet menyediakan banyak tempat untuk penyimpanan dan penyebarluasan temuan informasi. Internet sebagai sumber informasi memiliki banyak alat bantu yang disebut dengan aplikasi dalam menyebarluaskan informasi yang tersimpan dalam data basenya. Adapun alat bantu yang dimaksudkan berupa aplikasi yang disebut dengan Search Engine, Engine, Web Log, News Group, Massege Board, Website, dan lain-lain. Dengan alat-alat bantu tersebut diharapkan pengguna dapat menemukan informasi yang dibutuhkan, misalnya seperti
8
informasi hiburan, pendidikan, berita, journal, informasi bisnis dan lain sebagainya sesuai kebutuhan pengguna informasi(2) Cara Mencari / melakukan penelusuran Informasi di Internet : 1) Pencarian dengan menggunakan kata kunci atau keyword 2) Pencarian menggunakan operator boole, pemenggalan kata, case sensitive 3) Proximity operator. Ini digunakan untuk meningkatkan jumlah kata yang reevan
dengan cara member kode (W) atau (AD) untuk menemukan kedekatan antara ata yang satu dengan yang lainnya. Dan juga digunakan untuk menghubungkan dua istilah yang sama atau lebih dan mencari istilah dalm kalimat yang sama. 4) Pembatasan pencarian. Fasilitas ini dipergunakan untuk penelusuran yang ingin membatasi format yang diinginkan, misalnya format .pdf ,.ppt , .doc . 5) Penyusunan pencarian(3) 1.2.1 Melalui Google 1) Ketik laman www.google.com 2) Masukkan keyword yang ingin anda cari lalu beri -. pdf pada ujung keyword 3) Klik search 4) Pilih dokumen yang anda inginkan,usahakan dokumen memiliki struktur yang sistematis dan bersifat ilmiah Google search akan menampilkan informasi yang kamu inginkan dan menampilkan hasil pencariannya dalam hitungan detik. Pengguna yang ingin mencari informasi akademis, lebih baik mengunjungi situs yang memiliki domain sch.xx untuk sekolah dan ac.xx untuk perguruan tinggi. Akhiran xx pada kedua domain tersebut menunjukkan informasi Negara pemilik situs tersebut. Untuk mencari informasi yang bersifat khusus, penggunaan mesin pencari Google tidak dianjurkan. Dari pada menggunakan Google, lebih baik mengunjungi forum atau grup yang membahas tentang hal itu. saat ini banyak situs yang digunakan sebagai forum atau grup bagi oaring-orang yang mempunyai minat pada hal tersebut, contohnya indowebster, kaskus, dan facebook. Jadi, dalam mencari informasi yang akurat dan tepat dan akurat di internet, kita harus cerdas dalam memilih situs. Menggunakan kata yang lebih spesifik. Salah satu kelalaian yang sering dibuat ketika melakukan pencarian melalui Google adalah menggunakan kata-kata yang terlalu umum.Gunakan kata yang bervariasi. Jika anda belum menemukan informasi yang anda dapatkan meskipun telah menggunakan kata kunci yang lebih spesifik, mencoba kata kunci yang patut untuk dicoba. Gunakan kalimat tanya. Selain mencari informasi dengan kata kunci, mencari informasi dengan menggunakan kalimat tanya dapat anda gunakan sebagai alternative. (4)
9
1.2.2 Melalui Pubmed 1) Masuk ke laman www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed 2) Masukkan keyword jurnal yang ingin dicari 3) Akan tersedia kolom pilihan Filter dan Sort , Pilih option yang diinginkan 4) Klik search 5) Pilih artikel/jurnal yang diinginkan Pubmed merupakan database medic gratis yang disediakan oleh US National Library of Medicine dan National Institutes of Health. Pubmed bersifat up to date dan memiliki akses lebih dari 14 juta kutipan,dimulai dari tahun 1950an.(5) 1.2.3 Melalui Website Kesehatan 1) NHS Research and Development,center for evidence based medicine http://cebm.jr 2.ox.au.uk/ 2) Cochrane Collaboration http://hiru.mcmaster.ca/cochrane/ 3) Evidence Based Medicine http://www.acponline.org/journals/ebm/ebmmenu.htm 4) Cochrane Neonatal Collaboration Review Group http://silk.nih.gov/solk/cochrane(6) 1.3 Cara Memilah Informasi di Internet 1) Untuk mencari informasi akademis, lebih baik mengunjungi situs dengan domain nch.xx untuk sekolah, dan ac.xx untuk perguruan tinggi 2) Hindari situs dengan domain blogspot.com atau wordpress.com, karena kedua domain tersebut merupakan domain gratis yang dapat dimiliki semua orang tanpa kualitas tertentu. 3) Untuk mencari informasi khusus, lebih baik memilih situs Kaskus, Indowebster, atau facebook.com (7) Menurut Sutabri (2005:31),karakteristik informasi yang bernilai adalah:
1) Mudah diperoleh, informasi yang penting dan sangat dibutuhkan tidak bernilai jika sulit diperoleh 2) Luas dan Lengkap, informasi harus memiliki lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap 3) Kecocokan, informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna yang bervariasi 4) Jelas, informasi memiliki pengarang dan sumber referensi yang jelas 5) Dapat dibuktikan 6) Tidak ada prasangka, bersifat objektif dan tidak berisi opini didalamnya 7) Dapat diukur, mengecek kembali validitas informasi(8) 10
Ciri-ciri sumber publikasi ilmiah yang accountable yaitu : 1) Menggambarkan struktur dari tujuan, metode, hasil dan signifikasinya 2) Jernih, konsisten, dan logis, diakhiri dengan akhir studi yang rasional 3) Cukup jelas bagi pembaca untuk mengulang studi tersebut dan mengerti bagaimana hasilnya dibuat 4) Narasi dan angka-angkanya menyatu secara logis, meliputi 95% confidens interval dengan gambar dan tabel yang menyokong 5) Meletakkan hasil akhir. Sesuai konteks, ditunjang dengan review dan literatur, mendiskusikan kelemahan dan kekurangan. 6) Menunjukkan bahwa hasil kerja orang lain telah dipertimbangkan secara sistematis; mengutamakan hasil penelitian dari jurnal yang sudah direview oleh sejawat lain(9) 1.4 Cara Menyampaikan Informasi Untuk mempraktekkan ebm maka seorang dokter memerlukan lagkah langkah sebagai berikut: (Wiryo, 2002; Wargahadibrata,2003) 1) Merubah kebutuhan kebutuhan informasi tersebut menjadi pertanyaan untuk 2)
3) 4) 5)
dijawab(identifikasi masalah) Menelusuri, dengan efisiensi maksimal ,bukti bukti terbaik , yang dengannya seorang dokter akan menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut (apakah dari seorang dokter akan menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut (apakah dari pemeriksaan klinis, diagnosis laboratorium, dari bukti buktipenelitian,atau dari sumber informasi lainnya seperti internet) Menilai secara kritis ,validitas bukti bukti tersebut serta kegunaan atau manfaatn ya Menerapkan hasil penelahaan ini semua pada praktek klinik Mengevaluasi kinerja(10)
11
2. Mahasiswa mampu menjelaskan proses EBD dan EBM Langkah Langkah EBM adalah 1) Merumuskan pertanyaan klinis Ketika seorang dokter memberikan pelayanan medis kepada pasien hampir selalu timbul pertanyaan di dalam benaknya tentang diagnosis, kausa, prognosis, maupun terapi yang akan diberikan kepada pasien. Sebagian dari pertanyaan itu cukup sederhana atau merupakan pertanyaan rutin yang mudah dijawab, disebut pertanyaan latar belakang (background questions) (Sackett et al., 2000; Hawkins, 2005). Contoh pertanyaan klinis yang mudah dijawab/ background questions: 1)) Bagaimana cara mendiagnosis tuberkulosis paru? 2)) Apakah gejala dan tanda yang terbanyak dijumpai tentang malaria? 3)) Bagaimana cara hiperkolesterolemia meningkatkan risiko pasien untuk mengalami infark otot jantung? 4)) Apakah penyebab hiperbilirubinemia? 5)) Apakah kontra-indikasi pemberian kortikosteroid?
Agar jawaban yang benar atas pertanyaan klinis latar depan bisa diperoleh dari database, maka pertanyaan itu perlu dirumuskan dengan spesifik, dengan struktur terdiri atas empat komponen, disingkat ―PICO‖: 1)) Patient and problem Pertanyaan klinis perlu mendeskripsikan dengan jelas karakteristik pasien dan masalah klinis pasien yang dihadapi pada praktik klinis. Karakteristik pasien dan masalahnya perlu dideskripsikan dengan eksplisit agar bukti-bukti yang dicari dari database hasil riset relevan dengan masalah pasien dan dapat diterapkan, yaitu bukti bukti yang berasal dari riset yang menggunakan sampel pasien dengan karakteristik serupa dengan pasien/ populasi pasien yang datang pada praktik klinik. 2)) Intervention Pertanyaan klinis perlu menyebutkan dengan spesifik intervensi yang ingin diketahui manfaat klinisnya. Intervensi diagnostik mencakup tes skrining, tes/ alat/ prosedur diagnostik, dan biomarker. Intervensi terapetik meliputi terapi obat, vaksin, prosedur bedah, konseling, penyuluhan kesehatan, upaya rehabilitatif, intervensi medis dan pelayanan kesehatan lainnya. Tetapi intervensi yang dirumuskan dalam pertanyaan klinis bisa juga merupakan paparan (exposure) suatu faktor yang diduga merupakan faktor risiko/ etiologi/ kausa yang mempengaruhi terjadinya penyakit/ masalah kesehataan pada pasien. Intervensi bisa juga merupakan faktor prognostik yang mempengaruhi terjadinya akibat-akibat penyakit, seperti kematian, komplikasi, kecacatan, dan sebagainya (bad outcome) pada pasien. 12
3)) Comparison Prinsipnya, secara metodologis untuk dapat menarik kesimpulan tentang manfaat suatu tes diagnostik, maka akurasi tes diagnostik itu perlu dibandingkan dengan keberadaan penyakit yang sesungguhnya, tes diagnostik yang lebih akurat yang disebut rujukan standar (standar emas), atau tes diagnostik lainnya. Hanya dengan melakukan perbandingan maka dapat disimpulkan apakah tes diagnostik tersebut bermanfaat atau tidak bermanfaat untuk dilakukan. Sebagai contoh, jika hasil tes diagnostik mendekati keberadaan penyakit yang sesungguhnya, atau mendekati hasil tes diagnostik standar emas, maka tes diagnostik tersebut memiliki akurasi yang baik, sehingga bermanfaat untuk dilakukan. Demikian pula untuk menarik kesimpulan tentang efektivitas terapi, maka hasil dari pemberian terapi perlu dibandingkan dengan hasil tanpa terapi. Jika terapi memberikan perbaikan klinis pada pasien, tetapi pasien tanpa terapi juga menunjukkan perbaikan klinis yang sama, suatu keadaan yang disebut ‗efek plasebo‘, maka terapi tersebut tidak efektif. 4)) Outcome Efektivitas intervensi diukur berdasarkan perubahan pada hasil klinis (clinical outcome). Konsisten dengan triad EBM, EBM memandang penting hasil akhir yang berorientasi pasien (patient-oriented outcome) dari sebuah intervensi medis. 2) Mencari Bukti Setelah merumuskan pertanyaan klinis secara terstruktur, langkah berikutnya adalah mencari bukti-bukti untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bukti adalah hasil dari pengamatan dan eksperimentasi sistematis (McQueen dan Anderson 2001). Jadi pendekatan berbasis bukti sangat mengandalkan riset, yaitu data yang dikumpulkan secara sistematis dan dianalisis dengan kuat setelah perencanaan riset (Banta 2003). Bukti ilmiah yang dicari dalam EBM memiliki ciri-ciri ―EUREKA‖ - Evidence that is Understandable, Relevant, Extendible, Current and Appraised – yaitu bukti yang dapat dipahami, relevan, dapat diterapkan/ diekstrapolasi, terkini, dan telah dilakukan penilaian (Mathew, 2010). 3) Menilai Kritis Bukti EBM merupakan praktik penggunaan bukti riset terbaik yang tersedia (best available evidence). Tetapi „not all evidences are created equal”- tidak semua sumber bukti memberikan kualitas bukti yang sama. Dokter dituntut untuk berpikir kritis dan menilai kritis bukti (critical appraisal). Nilai bukti ditentukan oleh dua hal: (1) Desain riset; dan (2) Kualitas pelaksanaan riset.
13
4) Menerapkan Bukti Prinsip EBM adalah memberikan pelayanan yang berpusat kepada pasien (patient-centered care). Klinisi perlu memperhatikan kesesuaian karaktersistik pasien yang digunakan dalam riset dan pasien yang dihadapi di tempat praktik klinis . Jika peneliti menggunakan pasien berspektrum luas sehingga memiliki karakteristik yang sama/ serupa dengan pasien di tempat praktik, maka bukti riset bisa diterapkan 5) Menerapkan Bukti Melatih keterampilan EBM kepada individu klinisi dan praktisi kesehatan profesional lainnya, yang akan melakukan praktik klinisi individual ataupun dalam suatu tim pelayanan medis, memerlukan strategi yang efektif. Mengajarkan, mempelajari, dan menerapkan EBM bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Mengajarkan, mempelajari dan mempraktikkan EBM merupakan proses yang berkelanjutan dan membutuhkan komitmen klinisi dan praktisi kesehatan profesional lainnya (Hollingworth dan Jarvik, 2007) . Berbagai metode telah dilakukan untuk mengajarkan EBM, meliputi kuliah, lokakarya, tutorial untuk membantu mahasiswa belajar berdasarkan masalah, buku untuk dipraktikkan sendiri, buku sebagai materi lokakarya, maupun belajar melalui internet(11)
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan EBM dan EBD 3.1 Komponen EBM EBM terdiri dari 3 komponen : 1) Bukti penelitian : penelitian relevan secara klinis 2) Keahlian klinis : kemampuan untuk menggunakan keterampilan klinis dan pengalaman masa lalu untuk mengidentifikasi dengan cepat . 3) Nilai-nilai Pasien : preferensi , kekhawatiran dan harapan masing-masing pasien membawa untuk melayani pasien EBD memiliki 3 komponen yakni 1) Evidence : Bukti 2) Clinical Practise : keahlian klinis 3) Patients, Preferences and Needs : pasien, preferensi, dann kebutuhan(12)
Menurut dr.Darwin Amin, Sp.S tujuan EBM adalah mencari bukti yang relevan dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien. EBM bertujuan membantu klinisi memberikan pelayanan medis yang lebih baik agar diperoleh hasil klinis (clinical outcome) yang optimal bagi pasien dengan cara memadukan bukti terbaik yang ada,kerampilan klinis dan nilai-nilai pasien. 14
2 strategi yang digunakan untuk merealisasikan tujuan EBM: 1) EBM mengembangkan sistem pengembalian keputusan klinis berbasis bukti terbaik,yaitu bukti dari riset yang menggunakan metodologi yang benar yang diperoleh dari penggunaan prinsip,konsep,dan metode kuantitatif epidemiologi 2) EBM mengembalikan fokos perhatian dokter dari pelayanan medis berorientasi penyakit ke pelayanan medis berorientasi pasien(13) 3.2 Tujuan Evidence Based Dentistry 1) Tujuan dari EBD adalah untuk membantu para praktisi memberikan perawatan yang terbaik bagi pasien mereka 2) Tujuan dari kedokteran gigi berbasis bukti adalah untuk membantu praktisi dan memberikan pasien mereka dengan perawatan yang optimal. 3) Tujuan dari kedokteran gigi berbasis bukti adalah jaminan , melalui referensi untuk bukti berkualitas tinggi , yang perawatan yang diberikan optimal untuk pasien dan pilihan pengobatan disajikan dengan cara yang memungkinkan untuk persetujuan sepenuhnya informasi. 4) Membantu proses pengambilan keputusan klinis, baik untuk kepentingan pencegahan, diagnosis, terapetik, maupun rehabilitas yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini yang terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan 5) Meng-up date informasi terbaru mengenai diagnosis, prognosis, terapi dan pencegahanyang sangat dibutuhkan dalam dunia ked okteran gigi maupun kedokteran 6) Dengan mengacu pada konsep ini maka sang dokter tidak khawatir terhadap tuntutan malpraktik , karena telah menjalankan tugas profesinya sesuai kaedah etika kedokteran yang berbasis ilmiah, valid dann reliable (Pandhita, 2007)(14) 3.3 Tujuan Evidence Based Medicine
1) Mencari bukti yang relevan dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien 2) EBM mengintegrasikan keahlian klinik perseorangan dengan bukti eksternal terbaik yang ada yang berasal dari penilaian sistematis. 3) Sebagai pendekatan untuk belajar klinik yang berbeda dapat menjaga praktisi tetap tidak ketinggaan zaman dan dapat mengikuti kemajuan terakhir dunia kedokteran (15)
4) EBM bertujuan membantu klinisi memberikan pelayanan medis yang lebih baik agar diperoleh hasil klinis (clinical outcome) yang optimal bagi pasien, dengan cara memadukan bukti terbaik yang ada, keterampilan klinis, dan nilai-nilai pasien(16) 5) Untuk membantu proses pengambilan keputusan klinik, baik untuk kepentingan pencegahan, diagnosis, terapetik maupun rehabilitatif yang didasarkan pada bukti bukti ilmiah terkini yang terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. (Sackett et al, 2000)
15
6) Dokter tidak khawatir terhadap tuntutan malpraktik, karena telah menjalankan tugas profesinya sesuai kaidah etika ilmu kedokteran yang berbasis ilmiah, valid dan reliable. (Pandhita, 2007)(17)
4. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat EBM dan EBD Manfaat EBM adalah: 1) Kita dapat mensurvei keluhan dan kelainan fisik penderita 2) Penjelasan dan oenetapan dengan EBM dapat dipercaya dan dipertanggung 3) 4) 5) 6) 7) 8)
jawabakan karena disertai bukti Dapat membenarkan informasi atau tanggapan luar yang belum ada kepastian Membantu dokter memilih bukti terbaik Memilih pengobatan terbaik Memilih diagnosis yang tepat Adanya metode pencegahan baru Memilih pola hidup dan perawatan kesehatan terbaik
9) Secara dramatis telah memperbaiki kualitas dan mampu meningkatkan perawatan pasien. 10) Belajar mengidentifikasi kekurangan pengetahuan dalam menentukan pertanyaan klinik yg spesifik (18) 11) Meningkatkan keseragaman dan standarisasi perawatan sehingga semua pasien menerima perawatan yang optimal 12) Membantu pelayanan kesehatan agar lebih baik dalam menggunakan sumber daya yang terbatas dengan mencari perawatan yang paling efektif 13) Mencegah efek samping yang berbahaya 14) membuat literatur yang dapat diakses oleh semua , sehingga membantu dokter membuat keputusan yang paling mungkin. (19)
16
F. Kesimpulan Bayu memiliki masalah dalam mencari informasi dengan baik dan benar berdasarkan Evidence Based Medicine. Dalam masalah ini Bayu harus lebih membaca dan mempelajari cara mencari informasi dengan tepat yaitu mencari sumber terpecaya seperti jurnal ilmiah atau tesis, bisa melalui internet maupun jurnal yang berbentuk buku atau karya ilmiah. Namun jika ingin mencari sumber informasi terpecaya di internet, Bayu harus mampu mencari dan memilah informasi tersebut terlebih dahulu. Dapat dilihat dari keperangannya maupun struktur informasi tersebut. Dengan ini, Bayu tidak lagi mendapatkan informasi berdasarkan mitos yang berkembang di masyarakat, tetapi Bayu akan menemukan informasi yang tepat dan terpecaya berdasarkan Evidence based medicine yang telah terbukti secara ilmiah mengenai masalah gigi berlubang yang dialaminya.
17
Daftar Pustaka 1) Informasi Berdasarkan Kegunaanya. http://repository.uinjkt.ac.id/ (Dimas Gusrizal) 2) Internet dan Perkembangannya. http://repository.uns.ac.id (Asih Puspita Sari, Dokta Bella) 3) Penelusuran Internet. http://lib.ui.ac.id/ (Cahyana Fitria) 4) Teknologi Informasi dan Komunikasi 1. http://dokumen.tips/documents/tri-word-tik1.html (Mutiara Veronika) 5) Belsey, Jonathan. What is Evidence-based Medicine. second edition. www.cda-adc.ca (Sevty Agustin) 6) Wiryo,H. 2002. Kajian Kritis Makalah IlmiahKedokteran Klinik Menurut Kedokteran Berbasis Bukti(KBB). Jakarta. Sagung Seto. http://repository.maranatha.edu/ (Asih Puspita, Nadia Syesti) 7) Cara Memperoleh Informasi yang Tepat dan Akurat. http://www.kompasiana.com (Mutiara Veronica) 8) Chapter II. repository.usu.ac.id (Sevty Agustin) 9) Sumber Publikasi Ilmiah Accountable. http://spma.gunadarma.ac.id (Havina Yase) 10) Cara Menyampaikan Informasi. http://repository.maranatha.edu/ (Dimas Gusrizal, Nadia Syesti) 11) 1))Evidence Based Medicine. http://www.repository.uns.ac.id (Asih Puspita, Dokta Bella, Sevty Agustin,Havina Yase,Nadia Syesti,Cahyana Fitria,Mutiara Veronica, Sofie Bosoma, Adzkia Rahmi,Dimas Gusrizal) 2))Sackett, D. Evidence-based Medicine: How to Practice and Teach EBM. 2nd edition. Churchill Livingtone, 2000. (Nadia S yesti) 12) What is Evidence-based Medicine. http://www.medicine.ox.ac.uk/ (Mutiara Veronica) 13) Evidence Based Medicine. http://fk.uns.ac.id (Adzkia Rahmi, Asih Puspita) 14) Evidence-based Medicine. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17138414 (Mutiara Veronica, Cahyana Fitria, Dokta Bella) 15) Tujuan Evidence Based Medicine. http://repository.ugm.ac.id/ (Cahyana Fitria) 16) Evidence Based Medicine http://repository.uns.ac.id (Sevty Agustin,Asih Puspita,Adzkia Rahmi,Sofie Bosoma) 17) Harden, 1999. Best Evidence Medical Education. Elsevier Churchill : Livingstone. (Havina Yase, Dokta Bella) 18) 1)) Evidence Based Medicine. http://repository.unand.ac.id/ (Adzkia Rahmi, Dimas Gusrizal, Dokta Bella) 2)) Pengantar Evidence Based Medicine. http://repository.usu.ac.id/ (Sevty Agustin, Cahyana Fitria, Sofie Bosoma,Asih Puspita,Nadia Syesti) 19) Chapter XXII.2 Evidence-based Medicine. http://www.hawaii.edu/ (Mutiara Veronica)
18