Chapter 7 Materialitas dan Risiko Audit Audit ISA 320 alinea 8 Tuju Tujuan an audi audito torr mener menerapk apkan an secara secara tepat tepat kon konsep sep materi materiali alitas tas dalam dalam meren merencan canaka akan n dan melaksanakan audit.
Materialitas dalam proses audit Tahapan apan proses oses audi auditt Audi Audito torr melak elaksa sana naka kan n - Menent Menentuka ukan n material materialita itass untuk untuk laporan laporan keuang keuangan an secara secara Risk assesment keselur keseluruh uhan an (overall materiality) dan performance materiality - Mere Merenc ncan anak akan an pros prosed edur ur peni penila laia ian n risi risiko ko yang ang haru haruss dilaksanakan - Mengidentif Mengidentifikasi ikasi dan menilai menilai risiko risiko salah salah saji saji materia materiall - menen enentu tuk kan sif sifat, at, waktu aktu,, dan dan luas luas pro prosedu sedurr aud audit Risk response selanjutnya - mere merevi visi si angk angkaa mate materi rial alita itass kare karena na peru perua aha han n situa situasi si selama audit erlangsung - mengev mengevalu aluasi asi salah salah saji yang elum elum dikore dikoreksi ksi oleh oleh entitas entitas Reporting terseut - merumu merumuska skan n pendap pendapat at auditor auditor Poin penting ISA 320 !" A #ahasan $enjelasan %&'. efinisi *umlah yang ditetapkan auditor diawah angka overall Tanggung jawa auditor terkait performance materiality. adal adalah ah menur enurun unka kan n materiality performance materiality proailitas salah saji (yang tidak dideteksi dan tidak terkor terkoreks eksi) i) yang yang melei meleihi hi materi materiali alitas tas menyelur menyeluruh uh (untuk laporan keuangan keseluruhan) ke tingkat rendah yang sesuai. %&'.+' "trategi audit ntu ntuk k stra strate tegi gi audi auditt meny menyel elur uruh uh,, audi audito torr waji waji dan angka menentukan angka materialitas laporan keuangan secara materialitas keseluruhan. alam kondisi tertentu, jika ada satu atau leih transaksi, saldo akun, atau pengungkapan dimana jumlah yang leih rendah dari angka materialitas lap laporan keuangan secara kesel seluruhan dapat memeng memengaru aruhi hi keputu keputusan san ekonom ekonomis is pemaka pemakaii lapora laporan n keua keuang ngan an,, audi auditor tor juga juga waji waji mene menent ntuk ukan an ting tingka katt materialitas yang harus diterapkan pada jenis transaksi, saldo akun, atau pengungkapan terseut %&'.++ Menetapkan itentukan dalam rangka menilai risiko salah saji yang esarnya materi material al dan menen menentuk tukan an sifat, sifat, waktu, waktu, dan luasny luasnyaa prosedur audit selanjutnya performance materiality 7.1 I!"ISAR
Materialitas mengukur apa yang dianggap signifikan oleh pemakai laporan keuangan dalam memuat keputusan ekonomis. onsep materialitas mengakui ahwa halhal tertentu, terpisah atau tergaung, penting untuk pemuat keputusan ekonomis erdasarkan laporan keuangan terseut. /ontoh keputusan ekonomis 0 menanam modal dalam entitas itu, ertransaksi isnis dengannya meminjamkan uang kepadanya , dan lain lain.
etika salah saji (terpisah atau tergaung) cukup signifikan untuk menguah atau mempengaruhi keputusan seseorang yang memahami entitas terseut (informed person), salah saji yang material telah terjadi. i awah amang atas (threshold) terseut , salah saji terseut umumnya tidak dianggap material. *ika amang atas ini dilampaui , laporan keuangan akan disalahsajikan secara material. Amang atas ini diseut 1materialitas untuk laporan keuangan secara menyeluruh2, atau diseut juga 13verall Materiality2. /atatan0 $enentuan dari materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan (overall materiality) tidak didasarkan dari penilaian risiko audit. Materialitas ini ditentukan seluruhnya erdasarkan pengguna dari laporan keuangan terseut. "eagai contoh, keputusan para pengguna laporan keuangan akan terpengaruh dgn salah saji seesar "+','''. Maka angka terseut akan menjadi angka materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan (overall materiality) aik untuk pengguna maupun pemuat laporan keuangan. Apaila ada salah saji terpisah atau salah saji gaungan yang meleihi angka 4+',''' erarti laporan keuangan terseut dis ajikan tidak wajar. "ementara performance materiality adalah atasan salah saji yang erlaku untuk saldo akun5jenis transaksi5pengungkapan tertentu. "eagai contoh, misalnya dalam seuah audit overall materiality 4+',''' tetapi untuk akun Account receivale performance materiality-nya adalah 4%,''' kemudian untuk account payale dan saldo akun lainnya adalah 4&,'''. ari hasil audit terdapat temuan keleihan catat A6 seesar 4+,7'', kurang catat A$ seesar 48'' dan keleihan catat penerimaan diterima dimuka seesar 47'',kesalahan di tiap saldo akun terseut masih diawah tingkat performance materiality dan secara keseluruhan kesalahannya masih diawah overall materiality (4&,8''94+',''') sehingga laporan keuangan terseut masih disajikan 1wajar2. 7.2 P#$%%&$A 'AP(RA$ #&A$%A$
Materialitas digunakan untuk memuat dan mengaudit laporan keuangan, materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan (materialitas yang menyeluruh) sering kali dijelaskan, misalnya dalam kerangka pelaporan keuangan ampak terhadap pengamilan keputusan ekonomis
"ituasi yang ada
eutuhan pemakai laporan secara umum
"alah saji, termasuk kealpaan ( omission), dianggap material jika secara terpisah atau tergaung, yang secara wajar dapat mempengaruhi keputusan ekonomis pemakai yang mendasarkan keputusannya pada laporan keuangan terseut $ertimangan ( judgements) mengenai materialitas diuat dengan mamperhatikan situasi yang ada ( surrounding circumstances), dan mempengaruhi oleh ukuran atau sifat salah saji atau keduanya (ukuran dan sifat salah saji) Judgements mengenai hal yang material agi pemakai laporan keuangan di dasarkan pada keutuhan akan informasi umum dari pemakai laporan seagai satu kelompok. ampaknya salah saji pada masing masing pemakai, yang keutuhannya isa sangat ervariasi, tidak ikut diperhitungkan
Auditor menentukan materialitas erdasarkan persepsinya mengenai keutuhan pemakai (laporan). alam menerapkan kearifan profesionalnya ( profesional judgement ) , layak agi auditor mengasumsikan pemakai laporan keuangan0 +
Mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai isnis, kegiatan ekonomis, dan akuntansi, dan punya keinginan untuk mempelajari informasi dalam laporan keuangan dengan cukup cermat
&
Memahami ahwa laporan keuangan diuat dan diaudit pada tingkat materialitas (dan mengaaikan yang tidak material)
%
Menerima ketidakpastian yang inheren dalam penggunaan estimasi, judgement , dan pertimangan mengenai peristiwa di kemudian hari (seperti potensi resesi ekonomi, potensi angkrut, potensi nasaah esar tidak isa memayar, dan lain lain)
:
Memuat keputusan ekonomis ekonomis yang wajar ( reasonable economic decisions ) atas dasar informasi dalam laporan keuangan.
7.3 SI)A" SA'A! SA*I "alah saji mungkin timul dari sejumlah penyea dan dapat didasarkan pada data erikut0 ; kuran-jumlah moneter yang terliat (kuantitatif)< ; *enis item (kualitatif)< dan ; eadaan sekitar terjadinya
; esalahan dan penipuan diidentifikasi dalam penyusunan laporan keuangan< ; $enyimpangan dari kerangka pelaporan keuangan yang erlaku< "alah saji yang tipical
; $enipuan yang dilakukan oleh karyawan atau manajemen< ; esalahan Manajemen< ; $ersiapan perkiraan yang tidak akurat atau tidak pantas< atau ; deskripsi pantas atau tidak lengkap dari keijakan atau catatan akuntansi
pengungkapan.
Materialitas ukanlah angka mutlak. !ni merupakan wilayah au-au antara apa yang sangat mungkin tidak material dan apa yang sangat mungkin material. Akiatnya, penilaian materialitas selalu ergantung kepada penilaian profesional auditor. alam eerapa situasi, masalah tingkat materialitas kuantitatif dapat ditentukan erdasarkan sifat dari item atau keadaan yang terkait dengan salah saji terseut. "eagai contoh0 ; !nformasi yang ada sejumlah transaksi dengan pihak terkait mungkin sangat signifikan untuk orang yang memuat keputusan erdasarkan laporan keuangan. ; Adanya penipuan oleh manajemen (namun tidak material) kemungkinan akan signifikan untuk pengguna laporan keuangan< dan, ; "erangkaian item yang tidak material mungkin akan menjadi material ila digaungkan ersamasama
7.+ RISI( A&,I"
Materialitas seperti diahas di atas, erkaitan erat dengan risiko audit ( audit risk ). eduanya menjadi ahan pertimangan penting dalam proses audit. 6esiko audit adalah kemungkinan auditor memerikan pendapat yang keliru ( inappropriate audit opinion) atas laporan keuangan yang mengandung asalah saji yang material. omponen Risiko Audit
6MM (risiko salah saji yang material)
etection 6isk
6MM adalah resiko dimana laporan keuangan disalah sajikan secara material seelum audit dimulai. 6isiko-risiko ini diperhitungkan atau menjadi pertimangan di tingkat laporan keuangan ( financial statement level ) dan pada tingkat asersi (assertion level ). $ada rtingkat laporan keuangan tinjauannya adalah menyeluruh, menyangkut resiko yang pervasif (dengan dampak ermacammacam asersi). 6MM pada tingkat asersi erkaitan dengan jenis transaksi (classes of transaction), saldo akun (account balances ), dan pengungkapan (disclosure). 6MM merupakan kominasi dari risiko awaan atau inherent risk ( IR ) dan resiko pengendalian atau control risk ( CR ), atau dirumuskan seagai IR-CR RMM. Detection Risk adalah risiko dimana auditor gagal mendeteksi suatu salah saji dalam asersi yang isa erdampak material. Detection risk (6) ditangani melalui0 $erencanaan audit dengan aik ( sound audit planning ) $elaksanaan prosedur audit yang tepat seagai tanggapan terhadap 6MM yang diidentifikasi $emagian tugas yang tepat di antara anggota tim audit "upervisi dan review atas pekerjaan audit •
•
•
•
Detection risk tidak pernah dapat diturunkan sampai ke angka nol, karena adanya kendala awaan (inherent limitations ) dalam prosedur audit, masih diperlukannya professional judgments
(yang diuat oleh manusis, yang secara alamiah isa eruat salah), dan sifat dari ukti yang diperiksa.
6isiko audit atau audit risk ( AR ) dapat dirumuskan seagai erikut 0
AR RMM / ,R Materialitas dan risiko audit rik terus diperhatikan sepanjang audit, dengan0
•
Mengidentifikasi dan menilai 6MM
•
Menetukan sifat, waktu, dan luasnya prosedur audit lanjutan
•
•
Menetukan revisi atas materialitas (overall materiality maupun performance materiality) dengan informasi aru yang diperoleh selama audit. !ni erarti, informasi aru itu memuat auditormenetapkan angka materialitas yang ereda dari apa yang ditetapkan nya pada awal audit Mengevaluasi dampak salah saji yang tidak dikoreksi ( uncorrected misstatements), terhadap laporan keuangan dan merumuskan pendapat auditor
Menggunakan analogi sederhana dari caang atletik loncat tinggi, materialitas ekuivalen dengan tingginya tongkat yang harus dilampui atlet. 6isiko audit ekuivalen dengan tingkat kesulitan yang inheren pada ketinggian tertentu (6MM), digaungkan dengan risiko tamahan erupa kesalahan strategi loncatan atau kesalahan dalam meloncat ( detection risk ). 7. '##' MA"#RIA'I"AS
!"A
$enjelasan
%&'.+&
Auditor harus merevisi materialitas untuk overall materiality atau performance materiality apaila dalam proses pengumpulan informasi, auditor menyadari harus ada peruahan angka dalam materialitas.
%&'.+%
Apaila auditor menyimpulkan tingkat 3M atau $M yang leih rendah dari yang seelumnya telah ditentukan adalah tepat, auditor harus menentukan apakah perlu untuk merevisi tingkat materialitas, dan apakah sifat, waktu dan audit prosedur selanjutnya masih tepat,ataukah perlu direvisi lagi.
%&'.+:
Auditor harus menyertakan dalam dokumentasi audit tentang hal-hal s0 a. . c. d.
Materialitas laporan keuangan secara kseseluruhan Materialitas untuk tiap kelas transaksi, akun saldo dan pengungkapan $erformance materiality 6evisi yang terjadi untuk poin a-c selama audit erlangsung
!stilah 1overall 2 dan 1 specific2 yang digunakan dalam gamar 8.7-+ dan dalam pemahasan yang lain digunakan semata-mata untuk pemahasan dalam uku ini, dan ukan merupakan istilah yang digunakan !"A. alam pemahasan ini 1 overall 2 materiality adalah materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan. "edangkan 1 specific2 materiality adalah materialitas untuk jenis transaksi, saldo akun atau pengungkapan ( disclosures) tertentu. etika memulai suatu audit, auditor memuat penilaian tentang sifat dan ukuran salah saji yang dianggap material. !ni juga termasuk dengan memuat esar materialitas yang dijelaskan dalam tael erikut 0 #mpat onsep Materialitas
13verall2 materiality
13verall2 performance materiality
Overall materiality didasarkan atas apa yang layaknya diharapkan erdampak terhadap keputusan yang diuat pengguna laporan keuangan. *ika auditor memperoleh informasi yang menyeaan ia menentukan angka materialitas yang ereda dari yang ditetapkannya semula, angka materialitas semuala seharusnya direvisi Performance materiality ditetapkan leih rendah dari overall materiality. Performance materiality memungkinkan auditor menanggapi penilaian resiko tertentu (tanpa menguah overall materiality), dan menurunkan ke tingkat rendah yang tepat ( appropriately low level ) proailitas salah saji yang tidak dikoreksi dan salah saji yang tidak terdeteksi secara agregat (aggregate of uncorrected and undetected misstatements) melampui overall materiality. Performance materiality perlu diuah erdasarkan temuan audit
1"pecific2 materiality
Specific materiality untuk jenis transaksi, saldo akun atau disclosure tertentu dimana jumlah salah sajinya akan leih rendah dari overall materiality Specific performance materiality ditetapkan leih rendah dari specific materiality. =al ini memungkin auditor menanggapi penilaian resiko tertentu, dan memperhitungkan kemungkinan adanya salah saji yang tidak terdeteksi dan salah saji yang tidak material, yang secara agregat dapat erjumlah materiality.
1"pecific2 performance materiality
Overall materiality
itentukan erdasarkan persepsi auditor tentang keutuhan informasi keuangan dari pemakai laporan keuangan. #esarnya umumnya (dan seharusnya) sama dengan angka materialitas yang digunakan pemuat laporan keuangan. Auditor menggunakan professional judgement untuk menetapkan angka materialitas pada angka salah saji tertinggi yang tidak akan erdampak pada keputusan ekonomis yang diuat pemakai laporan keuangan. Overall materiality digunakan seagai salah satu ukuran apakah hasil audit teseut sukses atau gagal. Apaila dalam hasil dari pelaksanaan prosedur audit ditemukan 0 -
Tidak ada salah saji yang ditemukan
opini >T$
-
#eerapa salah saji yang tidak material ditemukan dan tidak dikoreksi
-
"alah saji yang tidak dikoreksi meleihi angka materialitas ditemukan, dan manajemen tidak ersedia mengoreksinya >$ (ualified opinion ) atau T> ( ualified! adverse)
>T$
-
Ada salah saji yang tidak dikoreksi melampaui angka materialitas dalam laporan keuagan tapi tidak ditemukan auditor auditor keliru memerikan >T$
Angka materialitas tidak dapat diturunkan karena risiko salah saji material di nilai tinggi. !ngat, overall materiality menjawa keutuhan pengguna laporan keuangan. ,ampak penetapan overall materiality pada angka rendah
-
Memerikan kepada pemakai laporan keuangan ekspekatasi ahwa salah saji yang tidak material akan terungkap dalam audit
-
$ekerjaan audit tamahan untuk memastikan risiko audit diturunkan ke tingkat rendah yang dianggap tepat oleh auditor
Penesuaian oerall materialit
ilakukan ketika auditor mengetahui adanya informasi yang menyeakan penetapan angka materialitas seharusnya ereda dari apa yang ditetapkan semula (!"A %&'.+& ) )ungsi oerall materialit pada penelesaian audit
ntuk mengevaluasi dampak salah saji dalam laporan keuangan dan ketepatan pendapat auditor dalam audit report. Per4orman5e Materialit )ungsi Performance materiality
-
Memungkinkan menangani risiko salah saji dalam jenis transaksi, saldo akun, atau disclosures tanpa harus menguah overall materiality
-
Menetapkan angka materialitas erdasarkan overall materiality, tetapi leih rendah dari overall materiality untuk mencerminkan risiko deteksi dan untuk mencerminkan penilaian risiko.
-
Angka performance materiality yang tepat memastikan luas pekerjaan audit guna meningkatkan kemungkinan terungkapnya salah saji.
Pro4essional 6udgement dalam per4orman5e materialit
Memperhitungkan hal-hal dalam menangani risiko audit, seperti (+) memahami entitas dan hasil risk assessment, (&) sifat dan luasnya salah saji yang terungkap dalam audit terdahulu, dan (%) ekspektasi mengenai salah saji dalam tahun erjalan Penesuaian per4orman5e materialit
$erformance materiality secara keseluruhan atau untuk saldo, transaksi, dan disclosures secara individual selama audit dapat diuah untuk mencerminkan penilaian risiko yang diuah, temuan audit, dan informasi aru. Spe5i4i5 Materialit
Ada eerapa situasi dimana tingkat salah saji diawah overall materiality dapat juga mempengaruhi keputusan ekonomi para pengguna laporan keuangan. "eagai contoh0 =ukum, peraturan, dan kerangka kerja akunting.
persyaratan
-
-
-
$engungkapan atas industri utama
-
$engungkapan laporan keuangan yang sensitif seperti remunerasi para manajemen dan hal-hal yang erhuungan dengan pemerintahan. Transaksi dengan pihak istimewa etidakpatuhan terhadap perjanjiann utang, kontrak, peraturan daerah, maupun persyaratan dalam pelaporan. #eerapa jenis pengeluaran seperti pemayaran ilegal atau pengeluaran eksekutif. #iaya e?plorasi dan pemeliharaan untuk pertamangan
$engungkapan atas kejadian yang signifikan dan peruahan penting dalam operasi perusahaan
-
#iaya riset dan development untuk industri farmasi $erluasan operasi perusahaan atau pengemangan isnis aru $enghentian operasi ejadian yang tidak iasa seperti tuntutan hukum $engenalan atas produk atau jasa yang aru.
"pesifik performance materiality ditetapkan leih rendah dari specific materiality , untuk memastikan pekerjaan audit yang cukup dilaksanakan untuk mengurangi ke tingkat rendah yang tepat, proailitas salah saji yang tidak dikoreksi dan yang tidak terdeteksi meleihi specific materiality" 7. M#$,(&M#$"ASIA$ MA"#RIA'I"AS
Angka materialitas ditentukan menggunakan didokumentasikan. okumentasi dilakukan selama0
professional
judgement!sehingga
perlu
-
Tahap perencanaan
setelah luas pekerjaan audit ditentukan
-
Audit jika erdasarkan temuan perlu merevisi overall materiality atau performance materiality untuk jenis transaksi, saldo akun, atau disclosure tertentu.
"esuai !"A %&'.+:, yang didokumentasikan antara lain (+) pemakai laporan keuangan ( &) faktor untuk menentukan overall materiality serta materialitas di tingkat transaksi, saldo akun, atau disclosure tertentu< performance materiality! dan (%) revisi angka materialitas poin +-& selama audit erlangsung