Carpal Tunnel Syndrome Pembimbing : dr. Adrian Khu, Sp.OT
Anatomi Carpal Tunnel
Definisi Carpal Tunnel Syndrome (CTS) • Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons Clinical Guideline, Carpal Tunnel Syndrome adalah gejala neuropati komprei dari !. medianu di tingkat pergelangan tangan, ditandai dengan bukti peningkatan tekanan dalam tero"ongan karpal dan penurunan #ungi ara# di tingkat itu. • $al ini ditandai dengan keluhan : %. mati raa, &. keemutan, '. nyeri tangan dan lengan (. di#ungi otot. •.
Kelainan ini tidak dibatai oleh uia, jeni kelamin, etni, atau pekerjaan dan diebabkan karena penyakit itemik, #aktor mekani dan penyakit lo)al.
Etilogi CTS • *eberapa penyebab dan #a)tor+#aktor yang berpengaruh terhadap kejadian )arpal tunnel yndrome antara lain : %. $erediter: neuropati herediter yang )enderung menjadi pressure pal y, mialnya $MS! hereditary motor and enory neuropathietipe . &. Trauma: dilokai, #raktur atau hematom pada lengan ba"ah, pergelangan tangan dan tangan . Sprain pergelangan tangan. Trauma langung terhadap pergelangan tangan. '. Pekerjaan : gerakan mengetuk atau #leki dan ekteni pergelangan tangan yang berulang+ulang. Seorang ekretari yang ering mengetik, pekerja kaar yang ering mengangkat beban berat dan pemain muik terutama pemain piano dan pemain gitar yang banyak menggunakan tangannya juga merupakan etiologi dari )arpal turner yndrome. (. n#eki: tenoino/iti, tuberkuloi, arkoidoi.
0. Metabolik: amiloidoi, gout, hipotiroid + !europati #okal tekan, khuunya indrom )arpal tunnel juga terjadi karena penebalan ligamen, dan tendon dari impanan 1at yang diebut mukopoliakarida. 2. 3ndokrin : akromegali, terapi etrogen atau androgen, diabete mellitu, hipotiroidim, kehamilan. 4. !eoplama: kita ganglion, lipoma, in#iltrai metatae, mieloma. 5. Penyakit kolagen /akular : artriti reumatoid, polimialgia reumatika, kleroderma, lupu eritematou itemik. 6. 7egenerati#: oteoartriti. %8. atrogenik : punki arteri radiali, pemaangan hunt /akular untuk dialii, hematoma, komplikai dari terapi anti koagulan. %%. 9aktor tre %&. n#lamai : n#lamai dari membrane mukoa yang mengelilingi tendon menyebabkan ner/u medianu tertekan dan menyebabkan )arpal tunnel yndrome.
Patofisiologi dan Patogenesis CTS • teori komprei mekanik, gejala CTS adalah karena komprei ner/u medianu di tero"ongan karpal. Kelemahan utama dari teori ini adalah bah"a ia menjelakan konekueni dari komprei ara# tetapi tidak menjelakan etiologi yang mendaari komprei mekanik. Komprei diyakini dimediai oleh beberapa #aktor eperti ketegangan, tenaga berlebihan, hyper#un)tion, ekteni pergelangan tangan berkepanjangan atau berulang.
• Teori inu#iieni mikro+/akular mennyatakan bah"a kurangnya paokan darah menyebabkan penipian nutrii dan okigen ke ara# yang menyebabkan ia perlahan+lahan kehilangan kemampuan untuk mengirimkan impul ara#. S)ar dan jaringan #ibrotik akhirnya berkembang dalam ara#. Karakteritik gejala CTS, terutama keemutan, mati raa dan nyeri akut, berama dengan kehilangan konduki ara# akut dan re/eribel dianggap gejala untuk ikemia. • Menurut teori getaran gejala CTS bia diebabkan oleh e#ek dari penggunaan jangka panjang alat yang bergetar pada ara# median di karpal tunnel. undborg et al men)atat edema epineural pada ara# median dalam beberapa hari berikut paparan alat getar genggam. Selanjutnya, terjadi perubahan erupa mengikuti mekanik, ikemik, dan trauma kimia
Sign and Symptoms CTS
Diagnosis of CTS
Pemerikaan neuro#iiologi 3M; 3le)tromyography
Differential Diagnose • Cervical radiculopathy. *iaanya keluhannya berkurang bila leher diitirahatkan dan bertambah bila leher bergerak. 7itribui gangguan enorik euai dermatomnya. • Thoracic outlet syndrome. 7ijumpai atro#i otot+otot tangan lainnya elain otot+otot thenar. ;angguan enorik dijumpai pada ii ulnari dari tangan dan lengan ba"ah. • Pronator teres syndrome. Keluhannya lebih menonjol pada raa nyeri di telapak tangan daripada CTS karena )abang ner/u medianu ke kulit telapak tangan tidak melalui tero"ongan karpal. • de Quervain's syndrome. Tenoino/iti dari tendon mukulu abdu)tor polli)i longu dan ektenor polli)i bre/i, biaanya akibat gerakan tangan yang repetiti#. ;ejalanya adalah raa nyeri dan nyeri tekan pada pergelangan tangan di dekat ibu jari. K$S normal. 9inkeltein> tet : palpai otot abduktor ibu jari pada aat abduki pai# ibu jari, poiti# bila nyeri bertambah.
Penatalaksanaan CTS • Terapi langung terhadap CTS
Terapi konservatif tirahatkan pergelangan tangan. Obat anti in#lamai non teroid. Pemaangan bidai pada poii netral pergelangan tangan. *idai dapat dipaang teru+meneru atau hanya pada malam hari elama &+' minggu. !er/e ;liding, yaitu latihan terdiri dari berbagai gerakan latihan dari ektremita ata dan leher yang menghailkan ketegangan dan gerakan membujur epanjang ara# median dan lain dari ektremita ata.
njeki teroid. 7ekametaon %+( mg % atau hidrokortion %8+&0 mg atau metilpredniolon &8 mg atau (8 mg diinjekikan ke dalam tero"ongan karpal dengan menggunakan jarum no.&' atau &0 pada lokai % )m ke arah prokimal lipat pergelangan tangan di ebelah medial tendon mu)ulu palmari longu. Sementara untikan dapat diulang dalam 4 ampai %8 hari untuk total tiga atau empat untikan,. Tindakan operai dapat dipertimbangkan bila hail terapi belum memuakan etelah diberi ' kali untikan. Suntikan haru digunakan dengan hati+hati untuk paien di ba"ah uia '8 tahun.
?itamin *2 piridokin-. *eberapa penuli berpendapat bah"a alah atu penyebab CTS adalah de#iieni piridokin ehingga mereka menganjurkan pemberian piridokin %88+'88 mg@hari elama ' bulan. Tetapi beberapa penuli lainnya berpendapat bah"a pemberian piridokin tidak berman#aat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila diberikan dalam doi bear. !amun pemberian dapat ber#ungi untuk mengurangi raa nyeri.
9iioterapi. 7itujukan pada perbaikan /akulariai pergelangan tangan.
Terapi
operatif
• Operai hanya dilakukan pada kau yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi koner/ati# atau bila terjadi gangguan enorik yang berat atau adanya atro#i otot+otot thenar. Penuli lain menyatakan bah"a tindakan operai mutlak dilakukan bila terapi koner/ati# gagal atau bila ada atro#i otot+otot thenar, edangkan indikai relati# tindakan operai adalah hilangnya enibilita yang periten. • *iaanya tindakan operai CTS dilakukan e)ara terbuka dengan anetei lokal, tetapi ekarang telah dikembangkan teknik operai e)ara endokopik. Operai endokopik memungkinkan mobiliai penderita e)ara dini dengan jaringan parut yang minimal, tetapi karena terbatanya lapangan operai tindakan ini lebih ering menimbulkan komplikai operai eperti )edera pada ara#. *eberapa penyebab CTS eperti adanya maa atau anomaly maupun tenoino/iti pada tero"ongan karpal lebih baik dioperai e)ara terbuka.
&. Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendaari CTS • Keadaan atau penyakit yang mendaari terjadinya CTS haru ditanggulangi, ebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan CTS kembali. Pada keadaan di mana CTS terjadi akibat gerakan tangan yang repetiti# haru dilakukan penyeuaian ataupun pen)egahan. *eberapa upaya yang dapat dilakukan untuk men)egah terjadinya CTS atau men)egah kekambuhannya antara lain :
Mengurangi poii kaku pada pergelangan tangan, gerakan repetitif , getaran peralatan tangan pada aat bekerja. 7eain peralatan kerja upaya tangan dalam poii natural aat kerja. Modi#ikai tata ruang kerja untuk memudahkan /ariai gerakan. Mengubah metode kerja untuk eekali itirahat pendek erta mengupayakan rotai kerja. Meningkatkan pengetahuan pekerja tentang gejala+gejala dini CTS ehingga pekerja dapat mengenali gejala+gejala CTS lebih dini.
Prognosis CTS Pada kau CTS ringan, dengan terapi koner/ati# umumnya prognoa baik. *ila keadaan tidak membaik dengan terapi koner/ati# maka tindakan operai haru dilakukan. Se)ara umum prognoa operai juga baik, tetapi karena operai hanya dilakukan pada penderita yang udah lama menderita CTS penyembuhan pot operati#nya bertahap