1
I. PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Ganggu Gangguan an kesehat kesehatan an pada pada pekerja pekerja dapat dapat diseba disebabka bkan n oleh oleh faktor faktor yang yang berhubungan dengan pekerjaan maupun yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Status kesehatan masyarakat pekerja dipengaruhi tidak hanya oleh bahaya kesehatan ditempat kerja dan lingkungan kerja tetapi juga oleh faktor-fakto faktor-faktorr pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan kerja, perilaku kerja serta faktor lainnya lainnya (Depkes, 200!. Carpa Carpall Tunne Tunnell Syndr Syndrom omee ("#S! merupakan sindrom yang timbul akibat ner$us ner$us medianus tertekan tertekan di dalam Carpal Carpal Tunnel Tunnel (tero%ongan karpal! di pergelangan tangan, se%aktu nervu ervuss mele%ati mele%ati tero%ongan tero%ongan tersebut dari leng lengan an ba%a ba%ah h ke tanga tangan n (&ag (&agga ga,, 2011 2011!. !. Gejal Gejalan anya ya seper seperti ti mati mati rasa, rasa, kesemutan, dan rasa nyeri di tangan, lengan dan jari ('iera, 200!.
Carpal Carpal Tunnel Tunnel Syndrome Syndrome (CTS) berhub berhubung ungan an dengan dengan pekerja pekerjaan an yang yang mengg mengguna unakan kan pekerja pekerjaan an kombin kombinasi asi antara antara kekuat kekuatan an dan pengul pengulang angan an geraka gerakan n yang yang lama lama pada pada jari-jar jari-jarii selama selama period periodee yang yang lama. lama. "#S dapat ter)etus ter)etus akibat paparan terhadap gerakan atau $ibrasi $ibrasi atau akibat kesalahan kesalahan posisi yang terjadi dalam jangka %aktu yang yang lama. (*ahrudin, 2011!.
2
+re$alensi "#S dalam populasi umum telah diperkirakan untuk %anita dan 0, untuk laki-laki "#S adalah jenis neuropati jebakan yang paling sering ditemui. Sindroma tersebut unilateral pada /2 kasus (2 kanan, 1 kiri! dan bilateral (roori, 200!. +enelitian pada pekerjaan dengan risiko tinggi di pergelangan tangan mendapatkan pre$alensi "#S antara ,-1/, (usiana%aty #ana, 200!. +enyebab dari "#S dapat terjadi karena trauma langsung pada carpal tunnel , posisi pergelangan fleksi dan ekstensi berulang, edema, kelainan sistemik (3udiansyah 4arahap, 200!. Di 5ndonesia pre$alensi "#S karena faktor pekerjaan masih belum diketahui dengan pasti (#ana, 200!.
*eberapa penyebab Carpal tunnel syndrome telah diketahui seperti trauma, infeksi, gangguan endokrin, arthritis pergelangan tangan dan faktor lainnya. Gejala sindroma ini biasanya dimulai dengan gejala sensorik yaitu nyeri, kesemutan (parestesia), rasa tebal (numbness) dan rasa seperti terkena aliran listrik (tingling) pada daerah yang dipersarafi oleh n.medianus (3ambe, 200/!.
+engrajin batik adalah pekerja sektor informal yang menggambarkan atau mendisain, membatik, men)elup dan mengeringkan berbagai jenis kain sebagai bahan baku untuk di proses menjadi kain batik dengan )ara kerja yang bersifat tradisional. Dari proses membatik diketahui faktor pekerjaan yang merupakan faktor risiko terjadinya "#S pada proses membatik yaitu gerakan tangan berulang, gerakan tangan dengan kekuatan, adanya tekanan pada tangan atau pergelangan, posisi tangan statis, posisi tangan dan tubuh
bagian atas tidak ergonomik, posisi flexi dan extensi ("hris, 2012!. Di ka%asan industri kerja ada empat sebagai faktor kontrol dari perkembangan "#S yaitu jenis kelamin, inde6 massa tubuh (57#! dan penyakit penyerta (*ahrudin, 2011!. American Obesity Association menemukan bah%a 80 dari penderita "#S memiliki kelebihan berat badan. Setiap peningkatan nilai 57# resiko "#S meningkat (*ahrudin, 2011!. +enelitian ie (200! faktor 57# terbukti mempunyai hubungan dengan "#S, 3esponden yang bertubuh gemuk mempunyai risiko lima kali lebih besar untuk terjadinya "#S bila dibandingkan dengan yang kurus dan normal (ie, 200!.
*erdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan gerakan repitisi dan indeks massa tubuh (57#! dengan kejadian carpal tunnel syndrome ("#S! pada pengrajin batik tulis, agar dapat memberikan pengetahuan serta men)egah dari kejadian penyakit akibat kerja yaitu "#S tersebut. +rognosis "#S lebih baik bila dapat didiagnosis sedini mungkin sehingga dipandang perlu untuk melakukan penelitian mengenai hubungan Gerakan 3epetisi dan 5ndeks 7assa #ubuh (57#! dengan kejadian "#S tersebut serta mendapatkan angka kejadian dari pekerja batik tulis yang selalu melakukan gerakan berulang pada pergelangan tangannya.
I.2
Rumusan Masalah
*erdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu9
/
1. *agaimana hubungan 57# dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome ("#S! pada pengrajin batik tulis di :emiling, *andar ampung; 2. *agaimana hubungan gerakan repetisi dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome ("#S! pada pengrajin batik tulis di :emiling, *andar ampung;
I.3 Tujuan Peneltan
1.3.1 Tujuan Umum
7engetahui adanya hubungan antara 57# dan gerakan repetisi dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome ("#S! pada pengrajin batik tulis di :emiling, *andar ampung.
1.3.2 Tujuan !husus
1. 7engetahui apakah 5ndeks 7assa #ubuh (57#! mempengaruhi kejadian Carpal Tunnel Syndrome ("#S! pada pengrajin batik tulis di :emiling, *andar ampung. 2. 7engetahui apakah gerakan repitisi mempengaruhi kejadian Carpal Tunnel Syndrome ("#S! pada pengrajin batik tulis di :emiling, *andar ampung.
I." Man#aat Peneltan
4asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk 9
I.".1
Man#aat Te$rts
7engetahui hubungan antara 57# dan gerakan repetisi dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome ("#S! pada pengrajin batik tulis di :emiling, *andar ampung, dapat diperoleh informasi ilmiah sebagai sumbangan kepada dunia kedokteran serta untuk memperkaya pengetahuan di bidang kedokteran.
I.".2
Man#aat Prakts
+enelitian ini diharapkan9 1. 7emberi informasi kepada masyarakat khususnya pengrajin batik tulis di :emiling, *andar ampung dan para pekerja lainnya, agar dapat lebih memperhatikan pen)egahan terjadinya penyakit Carpal Tunnel Syndrome ("#S! sehingga dapat mengurangi risiko terkena "#S. 2. 7engembangkan penelitian dengan meneliti faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keluhan Carpal Tunnel Syndrome ("#S! seperti ri%ayat penyakit, status gi