BROWN-SÉQUARD SYNDROME
PENDAHULUAN
Brown-Séquard Syndrome merupakan suatu kelainan neurologik yang berasal dari medulla spinalis. Hal ini terjadi ketika adanya kerusakan atau lesi hemilateral pada medulla spinalis (Greenblatt, 2011)
Brown!"#uard !yndrome pertama kali ditemukan oleh $harles %douard Brown!"#uard (1&1'1&) pada pasien dengan hemiseksi medulla spinalis pada tahun1& (Greenblatt, 2011)
PENDAHULUAN Brown-Séquard Syndrome secara sederhana dapat diartikan
sebagai kumpulan gejala yang diakibatkan oleh adanya lesi pada medulla spinalis yang biasanya terdapat pada bagian servikal bagian lateral. Penderita sindrom ini kehilangan ungsi motorik! propriosepti! dan rasa getar ipsilateral disertai dengan kehilangan sensasi nyeri dan suhu kontralateral. Brown-Séquard
Syndrome sebenarnya merupakan istilah dari hemiseksi medulla spinalis. "Amino#! $reenberg! %imon! &''() *opper! +ro,n! &''(-
*%+-!
Brown-Séquard Syndrome adalah kumpulan gejala yang timbul oleh karena lesi inkomplit pada medulla spinalis bagian lateral yang ditandai dengan paralisis upper motor neuron ipsilateral dan kehilangan sensasi propriosepti/ dengan kehilangan sensasi rasa sakit serta suhu kontralateral (bouhashem, et al., 2012)
%*%343G
Berdasarkan hasil penelitian di merika !erikat, kejadian Brown-Séquard Syndrome merupakan sesuatu yang langka. 5idak ada data yang menunjukkan sindrom yang disebabkan oleh trauma maupun yang non trauma -amun, dapat diperkirakan insiden dari trauma medulla spinalis di merika !erikat meningkat setiap tahunnya dibandingkan negara lainnya, namun se6ara keseluruhan trauma yang berhubungan dengan neurologi proporsinya menurun. !ebagian besar trauma medulla spinalis 5rauma lain
ke6elakaan motor
tembakan, luka tusukan (0,7 kasus8th di /rika !elatan)
ngka kejadian Brown-Séquard Syndrome berdasarkan literature yang dilaporkan di nggris berjumlah 2 kasus, tetapi yang disebabkan oleh herniasi 6er9i6al disk. nsiden jumlah penderita dari sindrom inise6ara internasional belum diketahui (bouhashem, et al., 2012).
%5343G
5rauma ($eruti, re9isdomini, 2012);
-on 5rauma;
5umor (metastasis primer), herniasi diskus, spondilosis ser9ikal, herniasi medulla spinalis melalui de/ek dural (idiopatik atau posttrauma), epidural hematom pada edulla spinalis, diseksi arteri 9ertebralis, myelitis trans9ersal, radiasi, osi=kasi dari ligamentum >a9um, meningitis edulla !pinalis, empyema, iskemik, m. Hemoragi (termasuk spinal subdrual atau epidural dan hematomyelia) (?oon, et al., 2012: @anga, iyappan, 201).
53+!343G 4esi pada traktus as6enden dan atau des6endens medula spinalis yang mengenai salah satu sisi medulla spinalis erdarahan berupa bintik bintik peteki pada grey matter akan meluas dan menyatu nekrosis hemoragik (27A j pas6a trauma) kerusakan serat myelin mengenai !erabut motorik dari traktus kortikospinal yang menyilang pada pertemuan medulla spinalis
•
•
3leh karena itu mani/estasi yang paralisis upper motor neuron ipsilateral kehilangan sensasi propriosepti/ dengan kehilangan sensasi rasa sakit serta suhu pada kontralateral (@opper,
-+%!5! <4-!
paralisis spastik ipsilateral di bawah tingkat lesi dengan hiperre>eksia dan re>eks abnormal pada jari C jari kaki. rasa untuk posisi, getaran dan diskriminasi taktil dibawah tingkat lesi menghilang. taksia seharusnya dapat ditemukan, tetapi tidak terlihat karena adanya ipsilateral paralisis.
%%@
+ungsi
eks ipsilateral
paralisis spastik ipsilateral di bawah tingkat lesi
hiperre>eksia dan re>eks abnormal pada jari C jari
5es !ensoris sensasi propriosepti/, deskriminasi taktil, dan getaran menghilang pada sisi kontralateral
%%@
+oto polos 9ertebra langkah awal untuk mendeteksi kelainankelainan yang melibatkan medulla spinalis, kolumna 9ertebralis dan jaringan di sekitarnya
$5 s6an 9ertebra emeriksaan ini dapat memperlihatkan jaringan lunak, struktur tulang dan kanalis spinalis dalam potongan aksial.
merupakan pilihan utama untuk mendeteksi 6eera /raktur pada tulang belakang. en6itraan ini juga diharapkan untuk mengetahui kerusakan sara/ yang terlokalisasi pada satu sisi dari medulla spinalis
@ 9ertebra. @ dapat memperlihatkan seluruh struktur internal medulla spinalis dalam sekali pemeriksaan dan menentukan struktur yang tepat mengalami kelainan pada Brown!"#uard !yndrome
($eruti, re9isdomini, 2012: @anga, iyappan, 201)
%-54
@3G-3!! *<34<!
rognosis dari kembalinya /ungsi motorik dari penderita Brown-Séquard Syndrome adalah baik. !atu setengah hingga dua pertiga kasus dalam satu tahun penyembuhan /ungsi motorik kembali dalam 12 bulan setelah lesi terjadi. +ungsi motorik akan kembali se6ara perlahanlahan dalam 7A bulan dan masih akan terus berlanjut membaik hingga men6apai 2 tahun setelah lesi terjadi ($eruti, re9isdomini, 2012).
@3G-3!! *<34<!
5%@ <!H