BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Pernikahan Pernikahan usia dini adalah pernikahan pada remaja dibawah dibawah usia 20
tahun yang seharusnya belum siap untuk melaksanakan pernikahan. Masa rema remaja ja juga juga meru merupa paka kan n masa masa yang yang rent rentan an resi resiko ko keha keham milan ilan kare karena na Pernikahan Usia Dini (usia muda). Diantaranya Diantaran ya adalah keguguran, persalinan premature, !", kelainan bawaan, mudah terjadi in#eksi, anemia pada kehamilan, kera$unan kehamilan, dan kematian (%usmiran, 20&&). "emaja adalah masa transisi antara masa kanak'kanak ke masa dewasa atau masa usia belasan tahun atau jika seseorang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti seperti susah susah diatur diatur,, terangs terangsang ang perasaa perasaanny nnyaa dan sebaga sebagainy inyaa (arwo (arwono, no, 20&0). Masa Masa remaja remaja yang yang perl perlu u perh perhati atian an adal adalah ah pada pada usia usia &'& &'&* * tahu tahun n (+idy (+ idyastu astuti, ti, 200) 200).. Usia Usia remaja remaja menimb menimbulk ulkan an berbag berbagai ai persoa persoalan lan dari dari berbagai sisi seperti remaja yang selalu ingin $oba'$oba, pendidikan rendah, pengetahuan minim, pekerjaan semakin sulit di dapat yang berpengaruh pada pendapatan ekonomi keluarga. -erlebih -erlebih jika mereka menikah di usia muda karena keterlanjuran hubungan seksual yang menyebabkan suatu kehamilan. dan dany ya peno penola laka kan n kelu keluar arg ga yang yang terj terjad adii akib akibat at malu malu,, hal hal ini ini dapa dapatt menimbulkan stress berat. /bu hamil usia muda memiliki resiko bunuh diri lebih tinggi disebabkan karena terajadinya kekerasan dalam rumah tangga (Manuaba, 20&0). rganisasi kesehatan dunia (+1) tahun 20&2 menunjukkan bahwa sebanyak & juta kelahiran terjadi pada ibu yang berusia &*'& tahun atau &&3 &&3 dari seluruh seluruh kelahiran didunia didunia yang mayoritas mayoritas (*3) terjadi dinegara dinegara sedan sedang g berk berkem emba bang ng.. Di meri merika ka !ati !ati dan dan %ari %aribi bia, a, 23 23 wani wanita ta muda muda menikah saat mereka berusia &4 tahun. Pre5alensi tertinggi kasus pernikahan usia dini ter$atat di 6igeria (403), %ongo (783), #ganistan (*83), dan angladesh (*&3) (+1, 20&2). %omplikasi dari kehamilan dan persalinan merupakan penyebab utama kem kematia atian n
anak anak perem eremp puan uan
beru berusi siaa
&*
sam sampai &
tah tahun din dinegar egaraa
berkembang.Dari & juta remaja perempuan yang melahirkan setiap tahun
1
diperkirakan 0 3 sudah menikah dan *0 ribu diantaranya telah meninggal. elain itu resiko terjadinya kematian ibu dan kematian bayi yang baru lahir, *0 3 lebih tinggi dilahirkan oleh ibu dibawah usia 20 tahun diantara ibu dibandingkan pada wanita yang hamil di usia 20 tahun ke atas (+1, 20&2). Menurut Menurut United United 6ations 6ations De5elopment De5elopment 9$onomi$ and o$ial ##airs ##airs (U6D9, 20&0), /ndonesia merupakan 6egara ke'7 dengan Pernikahan Usia Dini terbanyak men$apai 83 di dunia di tahun 2007 . Untuk le5el 96, 96, tingkat Pernikahan Usia Dini di /ndonesia berada di urutan urutan kedua terbanyak setelah %amboja. Menurut "iskesdas 20&0, perempuan muda di /ndonesia /ndonesia dengan usia &0'&8 tahun menikah sebanyak sebanyak 0,2 persen atau lebih dari 22.000 wanita muda berusia &0'&8 tahun di /ndonesia sudah menikah. :umlah dari perempuan muda berusia &*'& tahun yang menikah lebih besar jika dibandingkan dengan laki'laki muda berusia &*'& tahun (&&,7 3 perempuan dan &, 3 laki'laki usia &*'& tahun). elain itu jumlah aborsi di /ndo /ndone nesia sia dipe diperki rkira raka kan n men$ men$ap apai ai 2, 2, juta juta petah petahun un,. ,. eki ekitar tar 7*.0 7*.000 00 diantaranya dilakukan oleh remaja (kkb6, 20&&). 20&&). Menu Menuru rutt -au#ik u#ik (200 (2004) 4) dalam dalam Damay Damayan anti ti (20& (20&2) 2),, angk angkaa stati statisti stik k pernikahan dengan pengantin wanita berusia dibawah & tahun se$ara kesel keselur uruh uhan an men$ men$ap apai ai lebi lebih h dari dari seper seperem empa patt dari dari total total pern pernik ikah ahan an di /ndonesia. ahkan di beberapa tempat, angkanya jauh lebih besar, misalnya di :awa -imur ,83, %alimantan elatan *,843, :ambi 0,3, :awa arat 3 dan :awa -engah 27,483. 27,483. Menuru Menurutt kkb6 kkb6 (20&& (20&&)) #aktor #aktor yang yang mempen mempengar garuhi uhi rata'ra rata'rata ta usia menika menikah h pertam pertamaa peremp perempuan uan adalah adalah #aktor #aktor so$ial, so$ial, ekonom ekonomi, i, budaya budaya dan tempat tinggal (desa;kota). eberapa ahli menyatakan menyatakan bahwa Pernikahan Pernikahan Usia Dini sering disebabkan oleh #aktor ekonomi, pendidikan, #aktor diri sendiri dan #aktor orang tua (Puspitasari, 200). "end "endah ahny nyaa ting tingkat kat ekon ekonom omii kelu keluar arga ga mend mendor oron ong g si anak anak untu untuk k meni menika kah h di usia usia yang yang tergo tergolo long ng muda muda.. ran rang g tua tua bera berang ngga gapa pan n bahw bahwaa anaknya menikah bisa mengurangi beban ekonomi keluarga dan $alon suami si anaknya anaknya bisa membantu perekonomian perekonomian keluarga. keluarga.
2
terjadi kehamilan diluar nikah dimana remaja terpengaruh untuk melakukan Pernikahan Usia Dini. rang tua;keluarga biasanya juga menyuruh anaknya menikah
se$epatnya
padahal
umur
mereka
belum
matang
untuk
melangsungkan pernikahan karena sudah turun'menurun. (Men$her iagian, 20&2). Pergaulan bebas atau bebas untuk melakukan apa saja, termasuk hubungan intim bisa menyebabkan Pernikahan Usia Dini. Masyarakat menganggap suatu aib apabila seorang gadis belum menikah pada usia tertentu dan takut anak gadisnya terlibat dalam pergaulan bebas sehingga orang tua $epat'$epat menikahkan anaknya dan masyarakat menganggap pernikahan itu suatu kewajiban yang harus dilakukan se$epatnya apabila perempuan sudah menstruasi atau akil bali=h. %urangnya pengetahuan bisa menyebakan terjadi Pernikahan Usia Dini pada remaja karena orang tua dan keluarga kurang memberikan in#ormasi tentang resiko menikah dini dan terkadang orang tua dan keluarga sudah mengetahui resiko menikah dini tetapi malah orang tua dan keluarga menyuruh anaknya segera menikah ( 6otoatmodjo, 20&0). anyak remaja yang kurang mempertimbangkan aspek'aspek yang berpengaruh jika ia menikah muda, terutama pada remaja putri. 1al ini tersebut
khususnya
berkaitan
dengan penyesuaian
diri,
baik
yang
berhubungan dengan perubahan dirinya maupun dalam hubungan dengan lingkungan sekitarnya sesuai dengan peran barunya dalam sebuah pernikahan (>unadarma, 2004). Menurut dianingsih (20&0), pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja sangatlah minim, in#ormasi yang kurang akurat dan benar tentang kesehatan reproduksi sehingga memaksa remaja untuk melakukan eksplorasi sendiri, baik melalui media ($etak dan elektronik) dan hubungan pertemanan, yang besar kemungkinannya justru salah. -ernyata sebagian besar remaja merasa tidak $ukup nyaman $urhat dengan orangtuanya, terutama bertanya seputar masalah seks.leh karena itu, remaja lebih suka, men$ari tahu sendiri melalui sesama temannya dan menonton blue #ilm. elain itu pengetahuan tentang akibat Pernikahan Usia Dini dan kesiapan se$ara #isik merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan pada pasangan
3
yang menikah diusia muda terutama pihak wanitannya. 1al ini berkaitan dengan kehamilan dan proses melahirkan. e$ara #isik, tubuh mereka belum siap untuk melahirkan anak dan melahirkan karena tulang panggul mereka yang masih ke$il sehungga membahayakan persalinan.1al ini tersebut sangat mempengaruhi angka kematian ibu dan angka kematian bayi sebagai standart derajat kesehatan suatu negara. Undang'Undang perkawinan 6o.& tahun &78 memperbolehkan seorang perempuan usia & tahun dapat menikah, sedangkan Undang' Undang %esehatan 6o. tahun 200 memberikan batasan 20 tahun, karena hubungan seksual yang dilakukan pada usia dibawah 20 tahun beresiko terjadinya kanker ser5iks serta penyakit menular seksual. Perkawinan usia dini menyebabkan terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan antara lain pada kehamilan dapat terjadi preeklamspsia, resiko persalinan ma$et karena besar kepala anak tidak dapat menyesuaikan bentuk panggul yang belum berkembang sempurna. Pada persalinan dapat terjadi robekan yang meluas dari 5agina menembus ke kandung kemih dan meluas ke anus.Pada bayi dapat terjadi berat badan bayi lahir rendah dan resiko pada ibu yaitu dapat meninggal (unners, 200). Dari data'data tentang Pernikahan Usia Dini di /ndonesia dan #aktor' #aktor yang telah disebutkan sebelumnya, serta melihat #akta yang terjadi di Puskesmas %e$amatan enen, peneliti ingin mengetahui lebih lanjut tentang Pernikahan Usia Dini pada remaja putri di Puskesmas %e$amatan enen -ahun 20&.
2. Rumusan Masalah erdasarkan uraian latar belakang pernikahan usia dini dan bagaimana
dampak melakukan Pernikahan Usia Dini pada remaja putri di Puskesmas %e$amatan enen -ahun 20& serta mengetahui d5okasi %esehatan untuk permasalahan ini. 3. Tujuan Peneltan a. Tujuan umum Untuk mengetahui #aktor'#aktor apa saja yang mempengaruhi
tentang Pernikahan Usia Dini pada remaja dan apa'apa saja dampak
4
dalam melakukan Pernikahan Usia Dini di Puskesmas %e$amatan enen -ahun 20&. !. Tujuan "husus Untuk
menganalisis
se$ara
mendalam
tentang
terjadinya
pernikahan usia dini pada remaja putri di Puskesmas %e$amatan enen -ahun 20& serta mengetahui ad5okasi kesehatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi kejadia pernikahan usia dini tersebut.
#. Man$aat Peneltan a. agi "emaja Diharapkan hasil penelitian ini dapat berman#aat sebagai sumber
in#ormasi
dan
memberikan pengetahuan
kepada remaja
tentang
Pernikahan Usia Dini dan dampak'dampak tentang Pernikahan Usia Dini. b. agi rang -ua Diharapkan kepada keluarga terutama orang tua remaja lebih mengetahui tentang in#ormasi dan dampak tentang Pernikahan Usia Dini sehingga dapat mengurangi terjadinya penikahan dini pada remaja. $. agi /nstansi %esehatan Diharapkan dapat berman#aat bagi Dinas %esehatan dan instansi yang terkait untuk memberikan in#ormasi dan dapat mengurangi terjadinya resiko Pernikahan Usia Dini pada remaja, orang tua dan masyarakat. 8. agi Peneliti Diharapkan dapat digunakan sebagai re#erensi ilmiah dalam melakukan penelitan yang berkaitan tentang analisis Pernikahan Usia Dini pada remaja putri.
5
BAB II PEMBAHA%AN
A. AD&'"A%I "E%EHATAN 1. Pengertan A()*kas
d5okasi (ad5o$a$y) adalah kegiatan memberikan bantuan kepada masyarakat dengan membuat keputusan ( De$ision makers ) dan penentu kebijakan ( Poli$y makers ) dalam bidang kesehatan maupun sektor lain diluar kesehatan yang mempunyai pengaruh terhadap masyarakat.
Dengan demikian, para pembuat
keputusan akan mengadakan atau mengeluarkan kebijakan'kebijakan dalam bentuk peraturan, undang'undang, instruksi yang diharapkan menguntungkan bagi kesehatan masyarakat umum. rategi ini akan berhasil jika sasarannya tepat dan sasaran ad5okasi ini adalah para pejabat eksekuti# dan legislati#, para pejabat
6
pemerintah, swasta, pengusaha, partai politik dan organisasi atau !M dari tingkat pusat sampai daerah. entuk dari ad5okasi berupa lobbying melalui pendekatan atau pembi$araan'pembi$araan #ormal atau in#ormal terhadap para pembuat keputusan, penyajian isu'isu atau masalah'masalah kesehatan yang mempengarui kesehatan masyarakat setempat, dan seminar'seminar kesehatan. .( +ahid /=bal Mubarak, 6urul ?hayantin 200 ). d5okasi %esehatan, yaitu pendekatan kepada para pimpinan atau pengambil kebijakan agar dapat memberikan dukungan masksimal, kemudahan perlindungan pada upaya kesehatan (Depkes 200&). Menurut para ahli retorika
2. Dasar Pemkran+Latar Belakang %esehatan adalah hak asasi manusia dan modal in5estasi bangsa, serta merupakan salah satu dari komponen utama yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. leh karena itu kesehatan perlu dipelihara, ditingkatkan dan diupayakan oleh setiap orang. %esehatan dipengaruhi oleh banyak #aktor yang bersi#at lintas sektor, oleh karena itu diperlukan kepedulian semua pihak terhadap kesehatan. anyak orang dan banyak pihak yang belum menyadari pentingnya kesehatan dalam hidupnya. Masalah kesehatan seringkali kalah prioritas dibanding dengan masalah ekonomi dan kebutuhan pisik lainnya. leh karena itu perlu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. -ingkat kesehatan dan kualitas DM kita pada umumnya sangat rendah (urutan
7
ke'&0 di dunia) sehingga perlu upaya khusus untuk meningkatkan kesadaran semua pihak terhadap kesehatan ini. Dengan di$anangkannya paradigma sehat dan ditetapkannya 5isi /ndonesia ehat 20&0, upaya mengenalkan kesehatan kepada berbagai pihak ini perlu dipa$u, agar memperoleh dukungan dalam pelaksanaannya. Untuk itu perlu dilakukan pendekatan persuasi#, $ara'$ara yang komunikati# dan ino5ati# yang memperhatikan setiap segmen sasaran. ehubungan dengan itu semua, perlu dilakukan ad5okasi kesehatan kepada berbagai pihak, terutama para penentu kebijakan dan berbagai sektor, termasuk lembaga perwakilan rakya baik di Pusat maupun daerah. 3. Tujuan A()*kas
-ujuan umum ad5okasi adalah untuk mendorong dan memperkuat
suatu
perubahan dalam kebijakan, program atau legislasi, dengan memperkuat basis dukungan sebanyak mungkin. Diperolehnya komitmen dan dukungan dalam upaya kesehatan, baik berupa kebijakan, tenaga, dana, sarana, kemudahan, keikut sertaan dalam kegiatan, maupun berbagai bentuk lainnya sesuai keadaan dan usaha. -ujuan khusus danya pemahaman ; pengenalan ; kesadaran, danya ketertarikan ; peminatan ; tidak penolakan, danya kemauan ; kepedulian ; kesanggupan (untuk membantu;menerima), danya tindakan ; perbuatan ; kegiatan nyata (yang diperlukan), danya kelanjutan kegiatan (kesinambungan kegiatan) #. ,ungs A()*kas
d5okasi ber#ungsi untuk mempromosikan suatu perubahan dalam kebijakan program atau peraturan dan mendapatkan dukungan dari pihak'pihak lain. -. Persaratan untuk A()*kas
a) Diper$aya (?redible), dimana program yang ditwarkan harus dapat meyakinkan para penentu kebijakan atau pembuat keputusan , oleh karena itu harus didukung akurasi data dan masalah. b) !ayak
(
program
yang
ditawarkan
harus
mampu
dilaksanakan se$ara tejhnik prolitik maupun sosial.
8
$) Memenuhi %ebutuhan Masyarakat ("ele5ant) d) Penting dan mendesak (Urgent), program yang ditawarkan harus mempunyai prioritas tinggi /. Hasl ang (hara0kan
danya pengertian, kepedulian dan dukungan terhadap upaya, program dan kegiatan di bidang kesehatan. . %asaran (an Pelaku A()*kas "esehatan
asaran ad5okasi kesehatan adalah berbagai pihak diharapkan memberikan dukungan terhadap upaya kesehatan, khususnya B para pengambil keputusan dan penentu kebijakan di pemerintahan, lembaga perwakilan rakyat, para mitra di kalangan pengusaha; swasta, badan penyandang dana, kalangan media massa, organisasi pro#esi, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, tokoh'tokoh berpengaruh dan tenar, dan kelompok'kelompok potensial lainnya di masyarakat. Mereka itu bukan hanya yang potensial pendukung, tetapi juga yang menentang atau yang upayanya berlawanan atau merugikan kesehatan (misalnya B /ndustri rokok). Pelaku ad5okasi diharapkan siapa saja yang peduli terhadap upaya kesehatan, dan memandang perlu adanya mitra untuk mendukung upaya tersebut. Mereka itu diharapkan B memahami permasalahan kesehatan, mempunyai kemampuan ad5okasi khususnya melakukan pendekatan persuasi#, dapat diper$aya ($redible), dan sedapat mungkin dihormati atau setidaknya tidak ter$ela khususnya di depan kelompok sasaran. Mereka juga dapat berasal dari kalangan pemerintah, swasta, Perguruan -inggi, rganisasi pro#esi, rganisasi berbasis masyarakat;agama, !M, tokoh berpengaruh, dll.
4. Pr*ses + "egatan A()*kas %ata kun$i dalam proses ; kegiatan ad5okasi ini adalah pendekatan persuasi#, se$ara dewasa, dan bijak, sesuai keadaan, yang memungkinkan tukar pikiran se$ara baik (#ree $hoi$e). trategi ad5okasi dapat dilakukan melalui B pembentukan koalisi, pengembangan jaringan kerja, pembangunan institusi, pembuatan #orum, kerjasama bilateral, dll. !angkah'langkah pokok B
9
&) /denti#ikasi dan analisis masalah ; issu yang memerlukan ad5okasi ($ontoh B Paradigma ehat, /ndonesia ehat 20&0, anggaran kesehatan, dll). 2) /denti#ikasi dan analisis kelompok sasaran B siapa saja, mengapa perlu diad5okasi, apa ke$enderungannya, apa harapan kita kepadanya, dll. ) Menyiapkan dan mengemas bahan in#ormasi B rumusan masalah, data pendukung, rumusan pesan, usulan alternati#, usulan tindak lanjut, dll. 8) Meren$anakan strategi ; $ara ; kegiatan operasional B konsultasi, lobi, negosiasi, pertemuan khusus, debat publik, petisi, pembuatan opini, dll. *) Melaksanakan kegiatan, memantau dan menge5aluasinya, serta melakukan kegiatan tindak lanjut. . Mena0kan Bahan A()*kas %ata kun$i untuk bahan in#ormasi ini adalah B in#ormasi yang akurat, tepat dan menarik. ahan in#ormasi minimal memuat tentang rumusan masalah yang dibahas,
latar
belakang
masalahnya,
alternati#
mengatasinya,
usulan
peran;tindakan yang diharapkan, dan tindak lanjut penyelesaiannya. tau, bahan in#ormasi minimal memuat tentang * + dan & 1 (what, why, who, where, when dan 1ow) tentang permasalahan yang diangkat. ahan in#ormasi tersebut akan lebih baik lagi apabila disertai data pendukung, ilustrasi $ontoh, ada gambar, bagan, dst. %apan dan dimana penyamapaian bahan in#ormasi tersebut juga perlu dipertimbangkan B apakah sebelum, di saat, atau sesudah pertemuan, dl Peran Dinas %esehatan Pro5insi dan %abupaten;%ota dalam d5okasi %esehatan. Perumusan masalah;issu BMerumuskan masalah atau hal'hal apa yang perlu dilakukan ad5okasi. Penetapan arah;kebijakan;strategi Menetapkan tujuan, sasaran pen$apaian, dan strategi pelaksanaan ad5okasi. Penentuan sasaran B Menentukan siapa yang perlu diberikan ad5okasi. Pemilihan pelaku BMemilih siapa yang akan melakukan ad5okasi. Penyusun bahan ad5okasi BMenugasi tim penyusun bahan ad5okasi dan menetapkannya. Pengembangan kemitraan BMembangun dan mengembangkan kemitraan untuk ad5okasi Pengelolaan kegiatan ad5okasi BMeren$anakan, menggerakkan pelaksanaan, memantau, mengawasi, dan menilai kegiatan ad5okasi.
&0. In(kat*r "e!erhaslan /ndikator output Bdanya kepedulian, keterlibatan dan dukungan, • serta kesinambungan upaya kesehatan B baik berupa kebijakan, 10
tenaga, •
dana,
sarana,
kemudahan,
keterlibatan
dalam
kegiatan;gerakan, dll. /ndikator proses Bdanya ren$ana kegiatan dan pelaksanaan kegiatan ad5okasi. :uga berupa B adanya #orum, jaringan,
•
kerjasama, dll. /ndikator input
Bdanya
sasaran
yang
jelas,
bahan
in#ormasi;ad5okasi, serta siapnya pelaku ad5okasi. B. PERNI"AHAN DINI &. Pengertian Pernikahan Pernikahan adalah salah satu asas pokok hidup yang paling utama dalam pergaulan atau masyarakat yang sempurna atau pertalian yang seteguh' teguhnya dalam hidup dan kehidupan manusia, bukan saja antara suami istri dan keturunanya, melainkan antara dua keluarga. Pernikahan adalah sebuah ikatan su$i untuk memadu $inta kasih antara laki'laki dan perempuan yang telah menjadi #itrah manusia. /katan inilah yang akan menghalal' kan hubungan mereka berdua yang sebelumnya haram baginya. Pernikahan adalah salah satu bentuk ibadah yang kesu$iannya perlu dijaga oleh kedua belah pihak baik suami maupun istri.Pernikahan bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia sejahtera dan kekal selamanya.Pernikahan memerlukan kematangan dan persiapan #isik dan mental karena menikah ; kawin adalah sesuatu yang sakral dan dapat menentukan jalan hidup seseorang. 2. Pernikahan Usia Dini Pernikahan Usia Dini menga$u kepada sebuah pernikahan yang berada dibawah batas umur dewasa atau pernikahan yang melibatkan satu ataudua pihak yang masih anak'anak. rtikel & The United Nations Conventionon the Rights of the Child (CRC) tahun &4 mende#inisikan anak'anaksebagai,“A child means every human being below the age of eighteen yearsunless, under the law alicable to the child, ma!ority is attainedearlier"# e$ara umum, sebuah pernikahan dikategorikan sebagai Pernikahan Usia Dini(early marriage) atau juga disebut sebagai pernikahan anak'anak (childmarriage) apabila ada salah satu pihak yang masih berumur di bawah
11
&4(delapan belas) tahun. da beberapa de#inisi dari Pernikahan Usia Dini saat ini,namun sebagian besar berpusat kepada penggolongan di bawah umur &4tahun. De#inisi pertama adalah menurut The $nter%African Committee($AC) yang mengatakan bahwa,“Any marriage carried out below the age of &' years, before the girl ishysically, hysiologically, and sychologically, ready to shoulder the resonsibilities of marriage and child%bearing# eragamnya
de#inisi
Pernikahan
Usia
Dini
yang
ada
masih
menimbulkanperdebatan hingga saat ini. 6egara'negara masih berdebat mengenai
batas
minimal
usia
diperbolehkan
menikah
karena
bersinggungandengan budaya, adat'istiadat, dan agama yang seringkali sulit untukdihilangkan.
elain
itu,
beberapa
negara
berkembang
merasa
kesulitandengan adanya batas umur mengingat #aktor umur menikah berpengaruhterhadap tingkat pendidikan, kesejahteraan sosial, keberadaan lapanganpekerjaan, dan kesetaraan gender yang terkadang tidak menjadi prioritaskebijakan di negara'negara berkembang. Melihat beberapa de#inisi di atas, Pernikahan Usia Dini se$ara umum memilikide#inisi umum yaitu perjodohan atau pernikahan yang melibatkan satuatau kedua pihak,sebelum pihak wanita mampu se$ara #isik, #isiologi, danpsikologi untuk menanggung beban pernikahan dan memiliki anak,dengan batasan umur umum adalah di bawah &4 tahun. atasan umur &4 tahun untuk pria maupun wanita telah dirati#ikasi lebihdari seratus negara di dunia, namun tidak termasuk /ndonesia.Di dalamhukum /ndonesia, batas umur minimum untuk menikah masih berusia &4tahun untuk pria dan & tahun untuk wanita. 1al ini membuat /ndonesiamasih tertinggal dari mayoritas negara'negara di dunia dalam halproteksi anak dan usaha mengurangi terjadinya Dini.%ebijakan kepadaberbagai
nasional
/ndonesia
perjanjian
dan
hingga
kebijakan
saat
ini
Pernikahan Usia masih
internasional
menga$u
yang
telah
dirati#ikasidan ditandatangani oleh pemerintah /ndonesia.erbagai kebijakan danperjanjian internasional tersebut beberapa memiliki kekuatan hokumyang mengikat (binding) dan tidak mengikat (non%binding), dengan #o$usadalah perlindungan dan penegakan hak wanita dan anak'anak.
12
Pada prinsipnya, perkawinan di bawah umur adalah perkawinan yang dilakukan atau terjadi pada seseorang di usia anak'anak. Ditinjau dari UU Perlindungan nak, perkawinan di bawah umur adalah tindakan merenggut kebebasan masa anak'anak atau remaja untuk memperoleh hak'haknya yaitu hak dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, se$ara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (pasal & ayat 2 UU 6o 2 -ahun 2002). ementara ditinjau dari UU 1M pasal *2 s;d pasal ), terjadinya perkawinan di bawah umur adalah pelanggaran pada hak atas anak'anak meliputiC hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk berpikir dan berekspresi, hak untuk menyatakan pendapat dan didengar pendapatnya, hak untuk beristirahat dan meman#aatkan waktu luang, bergaul dengan teman sebaya, bermain, berekspresi, dan berkreasi, dan hak untuk mendapat perlindungan.
.
13
tanggung jawab (makanan, pakaian, pendidikan, dan sebagainya) (oekanto, &2 B *). elain menurut para ahli di atas, ada beberapa #aktor yang mendorong terjadinya
perkawinan usia muda yang sering dijumpai di lingkungan
masyarakat kita yaitu B a. 9konomi Perkawinan usia muda terjadi karena keadaan keluarga yang hidup di garis kemiskinan, untuk meringankan beban orang tuanya maka anak wanitanya dikawinkan dengan orang yang dianggap mampu. b. Pendidikan "endahnya tingkat pendidikan maupun pengetahuan orang tua, anak dan masyarakat, menyebabkan adanya ke$enderungan mengawinkan anaknya yang masih dibawah umur. $. en$arnya ekspose seks di media massa menyebabkan remaja modern kian Permisi# terhadap seks. e.
masa sebelum nikah tanggung jawabnya
masih ke$il
14
dikarenakan ada orang tua mereka, disini mereka harus dapat mengatur urusan mereka tanpa bergantung pada orang tua. 8) -erbebas dari perbuatan maksiat seperti @ina dan lain'lain. b. Dampak negati5e &) Dari segi pendidikan ebagaimana telah kita ketahui bersama, bahwa seseorang yang melakukan pernikahan terutama pada usia yang masih muda, tentu akan membawa berbagai dampak, terutama dalam dunia pendidikan. Dapat diambil $ontoh, jika sesorang yang melangsungkan pernikahan ketika baru lulus MP atau M, tentu keinginannya untuk melanjutkan sekolah lagi atau menempuh pendidikan yang lebih tinggi tidak akan ter$apai. 1al tersebut dapat terjadi karena moti5asi belajar yang dimiliki seseorang tersebut akan mulai mengendur karena banyaknya tugas yang harus mereka lakukan setelah menikah. Dengan kata lain, Pernikahan Usia Dini dapat menghambat terjadinya proses pendidikan dan pembelajaran. elain itu belum lagi masalah ketenaga kerjaan, seperti realita yang ada didalam masyarakat, seseorang yang mempunyai pendidikan rendah hanya dapat bekerja sebagai buruh saja, dengan demikian dia tidak dapat mengeksplor kemampuan yang dimilikinya. 2) Dari segi kesehatan Dokter
spesialis
kebidanan
dan
kandungan
dari
"umah
akitalikpapan 1usada ("1) dr hmad Aasa, P> mengatakan, perempuan yang menikah di usia dini kurang dari &* tahun memiliki banyak risiko, sekalipun ia sudah mengalami menstruasi atau haid. da dua dampak medis yang ditimbulkan oleh pernikahan usia dini ini, yakni dampak pada kandungan dan kebidanannya. penyakit kandungan yang banyak diderita wanita yang menikah usia dini, antara lain in#eksi pada kandungan dan kanker mulut rahim. 1al ini terjadi karena terjadinya masa peralihan sel anak'anak ke sel dewasa yang terlalu $epat. Padahal, pada umumnya pertumbuhan sel yang tumbuh pada anak'anak baru akan berakhir pada usia & tahun.
15
erdasarkan beberapa penelitian yang pernah dilakukan, rata'rata penderita in#eksi kandungan dan kanker mulut rahim adalah wanita yang menikah di usia dini atau dibawah usia & atau & tahun. Untuk risiko kebidanan, wanita yang hamil di bawah usia & tahun dapat berisiko pada kematian, selain kehamilan di usia * tahun ke atas. "isiko lain, lanjutnya, hamil di usia muda juga rentan terjadinya pendarahan, keguguran, hamil anggur dan hamil prematur di masa kehamilan. elain itu, risiko meninggal dunia akibat kera$unan kehamilan juga banyak terjadi pada wanita yang melahirkan di usia dini. alah satunya penyebab kera$unan kehamilan ini adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Dengan demikian, dilihat dari segi medis, Pernikahan Usia Dini akan membawa banyak kerugian. Maka itu, orangtua wajib berpikir masak'masak jika ingin menikahkan anaknya yang masih di bawah umur. ahkan Pernikahan Usia Dini bisa dikategorikan sebagai bentuk kekerasan psikis dan seks bagi anak, yang kemudian dapat mengalami trauma. ) Dari segi psikologi Menurut para psosiolog, ditinjau dari sisi sosial, Pernikahan Usia Dini dapat mengurangi harmonisasi keluarga. 1al ini disebabkan oleh emosi yang masih labil, gejolak darah muda dan $ara pikir yang belum matang. Melihat Pernikahan Usia Dini dari berbagai aspeknya memang mempunyai banyak dampak negati#. leh karenanya, pemerintah hanya mentolerir pernikahan diatas umur & tahun untuk pria dan & tahun untuk wanita .
16
BAB III %TUDI "A%U% PERNI"AHAN U%IA DINI DI PU%"E%MA% "EAMATAN %ENEN
&.
17
UNICEF (2014), ada beberapa negara yang memiliki tingkat pernikahan anak paling tinggi : 75% 68%68%66% 63% 56%55% 52%52%50% 48%47%47% 45%44% 42%41%41%41%
-ingginya
pertumbuhan
di
Pulau
:awa
tidak
serta
mertamenghapuskan praktek Pernikahan Usia Dini mengingat praktek ini
18
terkaitdengan budaya, tekanan sosial, dan dorongan kondisi ekonomi khususnyamodernisasi yang berdampak pada konsumerisme. Untuk $akupan wilayah Puskesmas enen, beberapa kasus yang terjadi diusia dini atau remaja banyak ditemukan antara lain, merokok, pernikahan dibawah umur dan persalinan remaja, /M, nemia, >angguan 1aid dll. Dapat dijelaskan pada diagram pie dibawah ini dari jumlah remaja yang berjumlah &04, Merokok merupakan kasus yang terbanyak di wilayah kerja puskesmas senen dengan&0* kasus (3), Penikahan dini E persalinan usia remaja 87 kasus (3), gangguan 1aid 2 kasus (23), nemia & %asus (23), besitas, masalah kejiwaan, /M, 6PF masing'masing &3 (&0 sampai & kasus), dan sisanya sebanyak &20 remaja (4&3) tidak ada kasus.
Jmlah !a"" #ema$a di U% %!%# &ahn 201'
1% 3% 1% 2%
7%1%1% 1% 2%
Anemia
Tidak ada kasus
Gangguan Haid
Seks Pra Nikah
Pernikahan Persa!inan "sia #ema$a
&esi'as
(er)k)k
(asa!ah *e$i+aan
NAP,A
-(S
82%
elain itu, rendahnya tingkat perkembangan di pulau'pulau di luar :awaikut mendorong tingginya angka Pernikahan Usia Dini terkait dengan besarnyapraktek Pernikahan Usia Dini di pedesaan. Di /ndonesia, tingginya usiaperkawinan pertama terjadi dibawah 20 tahun (8,43 pada usia &0' &8tahun, 8&,3 pada usia &*'& tahun). Umur pertama menikah pada
19
usiasangat muda (&0'&8 tahun) $enderung lebih tinggi di perdesaan (,23),kelompok
perempuan
yang
tidak
sekolah
(,*3),
kelompokpetani;nelayan;buruh (,3), serta status ekonomi terendah;kuintil &(,03). Pentingnya mengatur umur pernikahan dikarenakan terkaitnya hal inidengan kesehatan, #ertilitas, pendidikan, dan peren$anaan keluargnyayang menjadi #aktor kesejahteraan rumah tangga.Pernikahan Usia Dini yangterjadi dapat mengganggu proses'proses ini, sehingga mengatur umurperkawinan pertama menjadi penting. erdasarkan hasil "iskesdas 20&0 jika dilihat dari sisi kultur, maka umurperkawinan usia muda sejak dini &0'&8 tahun sebenarnya sudah terjadisejak dulu. -erlihat dari persentase pada kelompok umur **'* tahun,diantara mereka 4, persen menikah pada usia &0'&8 tahun, dan 82,&persen menikah pada usia &*'& tahun. Pada perempuan kelompok &*' &tahun, masih ada *,8 persen menikah pada usia &0'&8 tahun. 1al iniberarti dalam 8 tahun terakhir masih terjadi pernikahan usia dibawahlima belas tahun dalam jumlah lebih dari persen. :ika dilihat darikarakteristik pekerjaan dan lokasi, perkawinan usia sangat muda (&0'&8tahun) banyak terjadi pada perempuan di daerah perdesaan, pendidikanrendah, status ekonomi termiskin, dan kelompok petani;nelayan;buruh. Pernikahan yang terjadi pada kelompok umur &0'&8 sebesar ,23 dankelompok umur &*'& sebesar 84,3. -erlihat berbanding jauh dengan pernikahan yang terjadi di daerah perkotaan pada kelompok umur &0'&8tahun yang kurang lebih setengahnya yaitu sebesar ,83 dan kelompokumur &*'& tahun sebesar *,3. -ingginya tingkat Pernikahan Usia Dini didaerah pedesaan dapat dikaitkan dengan minimnya akses in#ormasi danrendahnya tingkat pendidikan di daerah pedesaan ; pedalaman.pernikahan yang terjadi di daerah perkotaan pada kelompok umur &0'&8tahun yang kurang lebih setengahnya yaitu sebesar ,83 dan kelompokumur &*'& tahun sebesar *,3. -ingginya tingkat Pernikahan Usia Dini didaerah pedesaan dapat dikaitkan dengan minimnya akses in#ormasi danrendahnya tingkat pendidikan di daerah pedesaan ; pedalaman. -ersebarnya kasus Pernikahan Usia Dini menjadi salah satu hambatan yangdihadapi
pemerintah
dalam
upayanya
untuk
mengurangi
20
danmenghapuskan praktek Pernikahan Usia Dini di /ndonesia. -abel .8memperlihatkan umur perkawinan pertama di /ndonesiadenga usia ratarataperkawinan apabiladiperhatikan,
pertama
adalah
persentase
pada
menurut
usia
20
kelompok
tahun.
umur
6amun
perkawinan
pertamamenunjukkan bahwa terdapat perkawinan pada usia muda &0'& tahun(8,73).
-ingginya
persentase
ini
dapat
dilihat
melalui
persebarannya,dengan pro5insi dengan persentase perkawinan usia sangat muda (&0'&8tahun) yang paling tinggi adalah %alimantan elatan (3), :awa arat(7,*3), %alimantan -imur dan %alimantan -engah masing'masing 7persen. Di kelompok umur &*'& tahun, persebaran Pernikahan Usia Dinidapat
terlihat
adalah%alimantan
dengan -engah
pro5insi sebesar
dengan *2,&3,
persentase :awa
arat
terbesar sebesar
*0,23,%alimantan elatan dengan 84,83, ulawesi -engah sebesar 8,3, dan anten sebesar 8*,73. Puskesmas %e$amatan enen terletak di :l. %ramat // no. & kelurahan %enari berdiri sejak tahun 2000.Puskemas ini merupakan pindahan dari %enari, lalu pindah ke Paseban pada tahun &&.
21
DRA,T AD&'"A%I "E%EHATAN PERMA%ALAHAN PERNI"AHAN DINI A. I(ent$kas Masalah
d5oksai se$ara har#iah berarti pembelaan,sokongan atau bantuan terhadap seseorang yang mempunyai permasalahan./stilah ad5okasi mula'mula digunakan di bidang hukum atau pengadilan. Menurut :ohns 1opkins (&0) ad5okasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui berma$am' ma$am bentuk komunikasi persuasi#. /stilah ad5o$a$y;ad5okasi di bidang kesehatan mulai digunakan dalam program kesehatan masyarakat pertama kali oleh +1 pada tahun &48 sebagai salah satu strategi global Pendidikan atau Promosi %esehatan.+1 merumuskan
22
bahwa dalam mewujudkan 5isi dan misi Promosi %esehatan se$ara e#ekti# menggunakan strategi pokok,yaitu B &.d5o$a$y 2. o$ial support . 9mpowerment. d5okasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program
atau
kegiatan yang dilaksanakan.leh karena itu yang menjadi sasaran ad5okasi adalah para pemimpin atau pengambil kebijakan( poli$y makers) atau pembuat keputusan(de$ision makers) baik di institusi pemerintah maupun swasta. %esehatan "eproduksi pada remaja merupakan masalah yang sangat penting sehingga dibutuhkan perhatian yang ekstra. %esehatan reproduksi untuk remaja bukan hanya sekedar kebutuhan semata. 6amun, %esehatan reproduksi pada remaja ini merupakan hak asasi manusia. %esehatan "eproduksi menurut /?PD adalah keadaan sehat jasmani, rohani, dan bukan hanya terlepas dari ketidakhadiran penyakit atau ke$a$atan semata, yang berhubungan dengan sistem, #ungsi dan proses reproduksi. Masalah kesehatan remaja yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi remaja adalah sebagai berikutB a.
Masalah gi@i Meliputi anemia,kurang gi@i, pertumbuhan terhambat. %husus untuk remaja putri, bila pertumbuhan panggul sempit dapat berisiko pad proses melahir kan bayi berat dikemudian hari.
b. Masalah seks dan seksual Penyalahgunaan peran seks dan seksualitas, penanganan kehamilan remaja $.
>aya hidup "emaja >aya hidup remaja sangat mempengaruhi kesehatan reproduksinya. Masalah'masalah tersebut disebabkan oleh beberapa #aktor, antara lainB
&. Masalah kemiskinan 2. %urang tersedianya lapangan kerja . "endahnya tingkat pengetahuan remaja tentang %esehatan "eproduksi
23
Pada makalah ini kami ter#okuskan pada masalah kesehatan reproduksi atau pernikahan pada usia dini
B. Tujuan Memperbaiki dan meningkatkan derajat status kesehatan reproduksi remaja, menghilangkan atau mengurangi kejadian pernikahan usia dini. B.
%asaran &. %eluarga;rang -ua rahan keluarga atau orang tua terhadap anaknya dalam suatu kehidupan rumah tangga sanga berpengaruh terhadap perkembangan remaja itu sendiri. -erdapat perbedaan suasana rumah tangga tempat remaja berada, hal tersebut memungkinkan kepada intensitas pembinaan yang lebih baik. 2. -enaga pro#esional kesehatan ebagian besar peran tenaga pro#esional adalah Promosi kesehatan dan pen$egahan terhadap penyakit. Promosi kesehatan bukan hanya deteksi awal dan pengobatan penyakit. -etapi juga berkaitan dengan pendekatan terhadap seseorang se$ara holistik. 3. /nstitusi Pelaksana %esehatan
/nstitusi pelaksana berperan sebagai lembaga yang melaksanakan suatu program kesehatan.
4. rganisasi massa
rganisasi
masa
atau
!embaga
wadaya
Masyarakat)
!M
yang
menggerakkan serta mengumpulkan masa dan membentuk kesatuan yang utuh dalam proses upaya peningkatan kesehatan reproduksi remaja.
. %elompok rang yang erpengaruh dalam Masyarakat %elompok rang yang berpengaruh dalam masyarakat diharapkan mampu menggerakkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan reproduksi pada remaja sehingga dapat meningkatkan status kesehatan reproduksi dalam masyarakat.
7. %elompok media massa
24
%elompok ini berperan untuk meraih dukungan masa melalui media masa serta
memberikan
in#ormasi
sehingga
para
masyarakat
tergerak
untuk
meningkatkan kesehatan reproduksinya serta reproduksi para remaja. %elompok media masa ini berperan menyebarluaskan in#ormasi mengenai pentingnya kesehatan reproduksi untuk remaja.
D. ara Pelaksanaan &. Mengadakan penyuluhan kepada remaja dan keluarga se$ara intensi#. 2. Mengadakan kegiatan pelatihan kesehatan reproduksi kepada remaja. . Membuat program khusus untuk pelayanan kesehatan reproduksi bagi remaja di polindes, puskesmas, rumah sakit, dll. 8. Meningkatkan kti5itas remaja pada kegiatan positi# yang produkti#. *. Memberikan Pendidikan seks positi# kepada remaja.
E. LangkahLangkah Pelaksanaan &. /denti#ikasi masalah kesehatan reproduksi remaja yang berisiko 2. Pembentukan organisasi akti5is %esPro %egiatan untuk membangun inisiati# kesehatan seksual dan reproduksi di kelompok mahasiswa dan masyarakat. Mem#asilitasi akti5itas
pelayanan
kesehatan seksual dan reproduksi mahasiswa dan penyelenggaraan kegiatan peningkatan kesadaran kesehatan reproduksi bagi remaja. . osialisasi danya %elompok wal %esehatan "eproduksi di antara Mahasiswa dan masyarakat osialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan pada masyarakat mengenai pentingnya menjaga organ reproduksi. elain itu, lebih menekankan agar para remaja mendapat pemahaman yang benar mengenai kesehatan reproduksi serta pendidikan seks yang telah di dapatkan. 8. %egiatan pelaksanaan program khusus untuk pelayanan kesehatan reproduksi bagi remaja sepertiB '
%eluarga eren$ana untuk remaja berisiko
'
Pemberian Pemahaman yang benar mengenai seks
'
?ara menjaga kesehatan organ reproduksi remaja
'
Program konseling kesehatan reproduksi bagi remaja
25
*. %egiatan pengawasan bagi remaja berisiko melalui pengawasan tertutup dari orang tua rang tua sebaiknya memberikan alternati#'alternati# kegiatan yang positi# bagi remaja yang sedang tumbuh untuk mengurangi gejolak na#su seks para remaja. Para orang tua hendaknya, tidak segan dalam membekali diri dengan memba$a isu'isu kesehatan reproduksi anak atau remaja se$ara utuh, agar tidak menimbulkan salah persepsi tentang pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi untuk anak'anak dan untuk remaja.
,. In(kat*r "e!erhaslan 1.
da peningkatan kesehatan reproduksi remaja
2.
da organisasi kespro
3.
da #orum komunikasi
4.
Program yang terlaksana
5.
da dokumentasi kegiatan
6.
da kesepakatan tertulis dan lisan
7.
da opini publik
BAB I& "E%IMPULAN DAN %ARAN
. %esimpulan Pernikahan usia muda adalah pernikahan yang dilakukan oleh remaja di bawah umur (antara &'&4 tahun) yang masih belum $ukup matang baik #isik maupun psikologis, karena berbagai #aktor antara lain #aktor ekonomi, sosial, budaya, pena#siran agama yang salah, pendidikan, dan akibat pergaulan bebas. /ndi5idu yang menikah pada usia muda akan $enderung bergantung pada orangtua se$ara #inansial maupun emosional.
26
Pernikahan Usia Dini se$ara umum memilikide#inisi umum yaitu perjodohan ataupernikahan yang melibatkan satuatau kedua pihak,sebelum pihak
wanita
mampu
se$ara
#isik,
#isiologi,
danpsikologi
untuk
menanggung beban pernikahan dan memiliki anak,dengan batasan umur umum adalah di bawah &4 tahun. . aran 1. %egiatan pengawasan bagi remaja berisiko melalui pengawasan tertutup dari orang tua 2. 1arus dilakukan sosialisasi dan ad5okasi se$ara langsungdan intensi# di lapangan sebagai antisipasi gejala Modernisasi dan perubahan perilaku masyarakat termasuk penguatan peran lembaga sekolah khususnya di tingkat MP. . Penguatan peran tokoh dat dan -okoh gama sebagai %ontrol osial. 8. Peningkatan kapasitas orang tua khususnya dalam meningkatkan minat atas pendidikan dan mengurangi tekanan ekonomi di -ingkat %eluarga. *. Penguatan
peran
Pemerintah
Daerah
dalam
halpengendalian
Pernikahan Usia Dini melalui peren$anaan kebijakan dan koordinasi lintas sektor se$ara intensi#.
27
DA,TAR PU%TA"A
Drs.9..urbakti,M.. 20&0. rosedur enelitian" :akartaB "ineka ?ipta. Digi ? Deputi. 2004. endidi+an dan erila+u esehatan" :akarta B "ineka ?ipta . Dian !uth#iyati, 2004. .etodologi enelitian esehatan. ?etakan ///. :akarta B "ineka ?ipta. !ily hmad, 2004. .etodologi Riset eerawatan. ?etakan /. :akarta B /n#omedika. Meita. 20&0. rosedur enelitian" :akartaB "ineka ?ipta. 6ana Pondungge. 2004. rosedur enelitian" :akartaB "ineka ?ipta. 6otoatmodjo, oekidjo. 2007. $lmu esehatan .asyara+at dan /eni. :akarta B "ineka ?ipta umiati,.%p,M.i, dkk. 200.%esehatan :iwa "emaja Dan %onseling. ?etakan / :akarta Penerbit -rans /n#o Media Aani +idyastuti,si-, dkk. 200. esehatan Rerodu+si. ?etakan / Aogyakarta BPenerbit ?.:akarta /da ayu.200"1disi 2.emahami +esehatan Rerodu+si wanita .:akartaB9>? aparinah adli.20&0. *erbeda tai setara":akartaB%ompas Media 6usantara urbakti.200. enalilah Ana+ Rema!a Anda":akartaB 9leG Media %omputindo
28