BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Nutrisi merupakan faktor lingkungan yang penting untuk mencapai tumbuh tumbuh kemban kembang g yang yang optima optimal; l; walaup walaupun un sangat sangat banyak banyak nutrie nutrien n yang yang telah telah dikenal namun masih belum jelas nutrien mana yang terbukti secara tersendiri mempengaru mempengaruhi hi pertumbuhan pertumbuhan fisik. Nutrisi Nutrisi mutlak diperlukan diperlukan oleh setiap mahluk mahluk hidup untuk bertumbuh dan berkembang serta berfungsi secara maksimal. 1 Pada thalasemia terjadi proses hemolisis sehingga terjadi anemia kronis yang mengakibatnya hipoksia jaringan. Hipoksia kronis menyebabkan gangguan penggunaan nutrien pada tingkat sel, sehingga terjadi gangguan pertumbuhan. Nutrisi yang optimal sangat penting untuk kasus thalasemia sebagai modalitas dalam pengobatan jangka panjang dan untuk mencegah gangguan gizi, gangguan pertumbuhan, perkembangan pubertas terlambat, dan defisiensi imun yang mungki mungkin n berhub berhubung ungan an dengan dengan malnut malnutrisi risi sekund sekunder er.. 1 sup supan an nutr nutrisi isi yang yang seimbang, mengandung !itamin, serta pemberian suplemen kalsium dan !itamin " yang adekuat, dapat meningkatkan densitas tulang dan mencegah osteoporosis; namun pasien thalasemia harus menghindari makanan dengan kandungan besi tinggi terutama yang berasal dari daging #haem$iron%. 1
A. Makronutrien &asus &asus thalase thalasemia mia pada pada masa masa pertum pertumbuh buhann annya ya memerlu memerlukan kan masuka masukan n protein dan kalori yang tinggi, kalori terutama berasal dari karbohidrat, sedangkan lemak cukup diberikan dalam jumlah normal. Pemberian kalori untuk thalasemia dianjurkan '() lebih tinggi dari pada angka kecukupan gizi harian #&*%. World Health Organization #+H% menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 1-$() dari total kalori. /umlah ini memenuhi kebutuhan asam lemak esensial dan untuk membantu penyerapan !itamin yang larut dalam lemak. 0etelah dewasa masukan karbohidrat sebaiknya dibatasi, sebagai upaya untuk mencegah atau mengatasi
13
intoleransi glukosa.1 ahun 1223 4uchs dihailand melakukan penelitian tentang asupan nutrisi pada kasus thalassemia usia '($5 bulan dengan status gizi kurang yang diberi 1-( kalori6kg berat badan6hari dan protein 7 gram6kg berat badan6hari selama 1 bulan.Hasilnya terjadi peningkatan berat badan yang bermakna, yaitu sekitar 1,'kg.1
B. Mikronutrien 8ikronutrien terdapat dalam jumlah sangat sedikit dalam tubuh, namun mempunyai peran yang penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat selular, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. 1 Besi
ransfusi
darah
terus
menerus
pada
pasien
thalasemia
dapat
mengakibatkan penimbunan besi dalam tubuh dan terjadinya hemosiderosis. 9ntuk mengurangi penimbunan besi yang terlalu cepat dapat digunakan desferoksamin, di samping itu dengan pemberian nutrisi rendah besi. Pemberian besi dalam bentuk elemen pada pasien thalasemia berusia di bawah 1( tahun sebaiknya dibatasi maksimal 1( mg6hari, sedangkan di atas 1( tahun dibatasi maksimal 1: mg6hari. &ebutuhan besi untuk anak$anak normal rata$rata 1: mg6hari.1 &esulitan memantau diet pada anak merupakan masalah yang sering dijumpai, oleh sebab itu maka yang penting adalah membina pola makan yang baik pada mereka. nak harus diingatkan untuk menghindari makanan dengan kandungan besi tinggi seperti hati, daging merah atau produk lainnya. esi dari sumber hewani lebih mudah diserap daripada sumber lain seperti sereal dan roti.
14
8akanan yang mengandung zat besi tinggi antara lain> 1
Protein> kerang, hati, daging babi, kacang$ kacangan, daging sapi, selai kacang, tahu epung> tepung tortila, sereal bayi, krim gandum, sereal uah dan sayuran> semangka, bayam, sayuran hijau, kismis, brokoli, buah prune
Hubungan antara kadar zat besi yang berlebihan dan disfungsi organ dalam thalasemia, disarankan pasien untuk mengkonsumsi diet rendah besi menjadi bagian dari standar perawatan selama ini. "iet khusus dengan makanan yang rendah zat besi seperti daging merah dan sarapan dengan sereal direkomendasikan untuk semua pasien. 0ejumlah zat besi dihasilkan hanya dari 1 unit sel darah merah #'(( mg% jauh dari yang dihasilkan dari (( gram daging steak #- mg%. "iet rendah zat besi telah menurunkan kualitas hidup pada pasien yang tergantung pada tranfusi dan atau menciptakan suatu kesalahan. 9ntuk pasien thalasemia yang tidak bergantung pada tranfusi, mengurangi zat besi pada makanan merupakan bagian yang penting dari konseling nutrisi. eh hitam pada suatu studi telah menunjukkan pengurangan absorbsi zat besi yang berasal dari makanan jenis sayuran sebanyak 2-). ' Seng
?inc merupakan mineral esensial yang dibutuhkan untuk pembelahan sel, diferensiasi, ekspresi gen. Hal ini sama pentingnya dengan lebih dari (( enzim yang penting untuk fungsi tubuh termasuk perkembangan dan pemeliharaan dari sistem imun, kesehatan tulang, metabolisme !itamin , aksi dari hormone tiroid, insulin, testosteron dan hormon pertumbuhan. ' ?inc merupakan mineral yang penting untuk pasien transfusi dengan thalasemia karena zinc mempunyai ukuran dan peranan yang sama pentingnya dengan zat besi. leh karena itu harus di chelate dengan zat besi pada pasien dengan kadar zat besi yang berlebihan. ' bsorpsi dan metabolisme seng menyerupai absorpsi dan metabolisme
15
besi. 0ebagian seng menggunakan transferin sebagai alat transport, yang juga merupakan alat transport besi. ila perbandingan antara besi dengan seng lebih dari '>1, transferin yang tersedia untuk seng berkurang, sehingga menghambat absorpsi seng. 0ebaliknya seng dosis tinggi juga menghambat absorpsi besi. Pada thalasemia, kadar besi yang tinggi dapat menghambat absorpsi seng karena diabsorbsi pada sel mukosa usus yang sama, yaitu pada jejunum dan ileum, serta menggunakan transferin sebagai alat transport. 0eluruh seng yang diabsorpsi masuk ke dalam sirkulasi darah, disimpan dalam berbagai jaringan tubuh, terutama di dalam otot dan tulang, kemudian diekskresi melalui saluran cerna. 1 "efisiensi seng yang berat pada thalasemia dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, hambatan maturasi seksual, hipogonadisme, alopesia, defisiensi imun, serta hambatan pada proses penyembuhan luka. 1 "efisiensi
seng yang
kronis
mengakibatkan
penurunan
produksi
somatomedin. Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi seng pada bayi dan anak dengan hambatan pertumbuhan menyebabkan pertumbuhan linier lebih cepat. 8akanan dengan kadar seng tinggi antara lain kerang, daging merah, sereal, sedangkan telur, susu dan ikan mengandung seng dalam jumlah yang lebih sedikit. 0uplementasi seng pada thalasemia sebaiknya dengan dosis tinggi yaitu 7- mg6hari.1 "efisiensi zinc telah dilaporkan pada pasien thalasemia dengan transfusi dan tidak ditransfusi. Pada tahun '(( laporan dari
16
terhambat pada studi inisiasi. 8ereka mengamati peningkatan kecepatan pada zinc dibandingkan dengan grup yang tidak diberi s uplemen # P kurang dari (,(1%. ' &adar zinc yang abnormal juga memainkan peranan dalam patologi dari osteoporosis pada pasien halasemia. Pada tahun '((7, ekheirnia dan kolega mengamati bahwa pasien wanita dengan thalasemia dan defisiensi zinc berat mempunyai hasil ? score 8" lebih buruk jika dibandingkan dengan wanita normal #$,'5 @0 $',-7%. ' "idapatkan kadar serum zinc 15,7 Ag6dB lebih rendah pada wanita dengan densitas massa tulang yang rendah pada femoralis dibandingkan dengan massa tulang normal. aru$baru ini, kelompok yang sama mengamati hubungan serupa antara rendahnya kadar zinc serum dan massa tulang yang rendah pada laki$laki dan perempuan dengan thalasemia. 0erupa dengan laporan sebelumnya, massa tulang yang rendah terdapat pada '( pasien remaja #-() memiliki ?$score C $'.di tulang belakang%, dan massa tulang yang rendah sangat terkait dengan kadar zinc serum yang rendah. ' "alam beberapa tahun terakhir, orang$orang telah meneliti hubungan antara defisiensi zinc dan diabetes pada pasien dengan thalasemia. "eshal dan kolega mengukur kadar serum zinc, insulin dan kadar toleransi glukosa oral sebelum dan sewaktu, pada 3( pasien dengan thalasemia dan 52 orang sehat pada tes gula darah puasa dan 1 jam setelah makan. 8ereka menemukan bahwa 3) dari subjek mempunyai kadar zinc yang rendah, yang berhubungan dengan konsentrasi insulin yang rendah di dalam serum. "ata ini mendukung hipotesa bahwa defisiensi zinc mungkin mengarahkan pada eksaserbasi dari kemampuan pancreas untuk menghasilkan sejumlah insulin untuk merespons stimulasi glukosa pada pasien dengan thalasemia yang tergantung pada transfusi.' Kalsium
&alsium diperlukan untuk membentuk dan mempertahankan kekuatan tulang dan gigi. ila kadar kalsium dalam darah rendah, tubuh akan meningkatkan produksi hormon paratiroid yang berfungsi merangsang pelepasan kalsium dari tulang dan reabsorpsi kalsium dalam ginjal untuk mempertahankan kadar kalsium
17
dalam darah. bsorpsi kalsium pada saluran cerna juga akan ditingkatkan dengan pemberian !itamin ". ila asupan kalsium dalam makanan kurang, maka deposit kalsium dalam tulang akan menurun dan pelepasan kalsium dari tulang akan semakin meningkat, mengakibatkan terjadinya osteoporosis. 0elain hormon paratiroid dan !itamin ", densitas tulang juga dipengaruhi oleh hormon tiroksin, estrogen dan testosteron.1 Pada pasien thalasemia yang tidak mendapatkan transfusi darah secara adekuat terjadi peningkatan aktifitas sumsum tulang, sehingga korteks tulang menjadi tipis. 0ebaliknya, pemberian transfusi berulang akan menyebabkan terjadinya hemosiderosis pada berbagai organ seperti testis, o!arium, kelenjar tiroid dan paratiroid dengan akibat menurunnya densitas tulang pula; oleh karena itu selain pemberian desferoksamin diperlukan pula terapi hormon dan suplementasi kalsium.1 Pemberian kalsium pada thalasemia dianjurkan kurang lebih 1 gram perhari. Pada remaja kebutuhan akan meningkat menjadi 1,- sampai ' gram perhari.1 8akanan mengandung sumber kalsium tinggi adalah susu, yoghurt, keju, puding susu, sarden dengan tulangnya. 8akanan dengan kadar kalsium sedang antara lain tahu, kacang$kacangan, brokoli, mustard, pok choy, keju, es krim, dan almond. &alsium juga dapat ditemukan pada sayuran seperti brokoli, serta produk$ produk yang diperkaya dengan kalsium seperti jus jeruk, roti dan susu kedelai.1 Vitamin C
@itamin = merupakan bahan esensial yang diperlukan tubuh untuk membentuk jaringan penunjang #connecti!e tissue), juga diperlukan untuk penyerapan besi dari makanan, serta berperan pada metabolisme besi. "efisiensi !itamin = menyebabkan scurvy, dengan gejala pada mulut 6 gusi mudah memar, perdarahan mukosa dan anemia. elah diketahui bahwa !itamin = dapat menyembuhkan scurvy dan meningkatkan kadar besi dalam plasma. 1
18
@itamin = dapat membantu meningkatkan kerja desferoksamin untuk mengeluarkan besi sampai dua kali lipat, namun ditemukan bahwa pemberian desferoksamin yang disertai pemberian !itamin = -(( mg perhari dapat mengakibatkan menurunnya fungsi jantung. Hal ini disebabkan karena !itamin = akan meningkatkan kadar besi yang aktif di dalam sel #mengubah feritin menjadi transferin%,
sehingga
meningkatkan
jumlah
besi
untuk
dikelasi
oleh
desferoksamin; terlalu banyak besi bebas dapat menyebabkan peroksidasi membran lipid sehingga menimbulkan efek toksik pada jantung dan organ lainnya. leh karena itu dianjurkan pemberian !itamin = dosis rendah yaitu 1(($ '-( mg6hari atau mg6kg berat badan6hari, diberikan setelah infus desferoksamin dimulai.1 Vitamin D
&ekurangan
!itamin
"
telah
mendapat
banyak
perhatian
dari
kalangan ilmiah akhir$akhir ini. 0ejumlah penelitian melaporkan pada keadaan menderita penyakit kronis cenderung memiliki resiko kekurangan !itamin ". halasemia merupakan salah satu penyakit di merika serikat yang memiliki berbagai resiko. ahun lalu kami melaporkan bahwa hanya 1:) dari contoh kontemporer dari 51 pasien dengan halasemia yang berada di merika 9tara memiliki tingkat kecukupan '-$H !itamin " #didefinisikan sebagaiD ( ng6mB%. 0edangkan pada tempat yang lain telah dilaporkan hal yang serupa. ' @itamin " adalah !itamin yang unik karena merupakan satu$satunya !itamin yang mampu disintesis oleh tubuh sendiri. "iperkirakan bahwa :() dari !itamin " disintesis di dalam kulit sedangkan sisanya diperoleh dari sumber makanan. da banyak faktor yang menpengaruhi sEntesis !itamin " didalam kulit, yaitu> lintang geografis, musim, ketinggian, posisi awan yang menutupi kualitas udara, serta perlu diperhatikan juga pakaian, pigmentasi kulit dan penggunaan sun screen. '
19
Gambar . Persentase subyek dengan thalassemia #n F :% dengan usia sehat dan etnis yang sama #kontrol% dibandingakn dengan #n F 5% dengan yang mengalami kekurangan nutrisi esensial, didefinisikan sebagai asupan kurang dari dua pertiga rekomendasi untuk orang sehat. 8enunjukkan perbedaan yang signifikan antara halasemia dan &ontrol dari P C(,('
9ntuk kota$kota yang terletak 7' derajat lintang utara pada bulan ktober sampai awal 8aret, sinar matahari terlalu lemah untuk mensintesis !itamin ", dan untuk kota$kota yang terletak 7( derajat lintang utara, sinar matahari terlalu lemah untuk mensintesis !itamin " selama bulan /anuari dan 4ebruari. leh karena itu, status !itamin " harus dipantau lebih seksama pada pasien dengan thalasemia yang tinggal di daerah 9tara, yang mereka secara alami berkulit gelap, atau mereka yang memakai pakaian yang membalut seluruh tubuh, atau yang jarang terpapar sinar matahari selama pertengahan hari ketika matahari berada pada posis tertinggi di langit, pukul 1(.(( pagi
sampai 17.((
siang. 8eskipun asupan makanan bukan yang memberikan konstribusi utama untuk status !itamin ", akan tetapi harus tetap dianggap sebagai faktor risiko pada orang yang mengalami defisiensi. da beberapa sumber alami !itamin " yang terkandung di dalam makanan terutama pada lemak dan minyak ikan cod. 0ebagai hasilnya, di banyak negara !itamin " diperkaya di dalam berbagai makanan. "i
20
merika 0erikat, susu cair yang diperkaya 1(( <9 !itamin " per : ons. leh karena
itu,
pasien dengan
thalasemia
yang
tidak
toleran
laktosa
atau
yang menghindari susu karena alasan lain mungkin menghadapi risiko yang lebih besar mengalami defisiensi !itamin ".' 0elain itu, fungsi utama !itamin " membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfat tersedia di dalam darah untuk diendapkan pada proses pengerasan tulang. Hal ini dilakukan dengan cara sebagai berikut> 1
Pada saluran cerna kalsitriol meningkatkan absorpsi aktif kalsium dengan cara merangsang sintesis protein pengikat kalsium dan protein pengikat fosfor pada mukosa usus halus.
Pada tulang kalsitriol bersama hormon paratiroid merangsang pelepasan kalsium dari permukaan tulang ke dalam darah.
Pada ginjal kalsitriol merangsang reabsorpsi kalsium dan fosfor. @itamin " banyak ditemukan pada kuning telur, hati, krim, mentega dan
minyak hati ikan cod. 0usu sapi dan 0< bukan merupakan sumber !itamin " yang baik. 9ntuk menjamin terpenuhinya kebutuhan !itamin " dilakukan fortifikasi makanan, terutama pada susu, mentega, dan produk makanan untuk bayi.' Pasien thalasemia yang mendapat transfusi darah berulang biasanya memiliki kadar !itamin " yang rendah sebagai akibat disfungsi hati. ila sudah terjadi osteoporosis dianjurkan pemberian !itamin " dengan dosis yang lebih tinggi, :(($1((( unit perhari. Gfek samping pemberian !itamin " dan kalsium yang terlalu tinggi adalah hiperkalsiuria dan hiperkalsemia. Pasien thalasemia mayor dianjurkan melakukan pemeriksaan densitas tulang, kadar hormon paratiroid, kadar 1,'- dihidroksi !itamin " serta tanda$tanda terjadinya hipogonadisme. G!aluasi densitas tulang mulai dilakukan setelah pasien berusia 1 tahun pada anak perempuan dan usia 1- tahun pada anak laki$laki. 0edangkan e!aluasi kadar hormon paratiroid, tes toleransi glukosa oral, kadar 0H, dan 7
21
dapat dilakukan mulai usia 1( tahun, selanjutnya dapat diulang setiap ' tahun. G!aluasi fungsi jantung dan ginjal sebaiknya juga dilakukan setiap bulan, terutama bila kadar feritin di atas '((( ng6ml. 1 Pasien thalasemia yang memiliki kadar !itamin " yang rendah, telah terbukti memiliki risiko 1( kali lipat lebih besar mengalami massa tulang yang rendah setelah dikendalikan untuk usia, berat badan ?$skor, dan hypogonadism. 1( 0elain itu, penderita thalasemia yang memiliki reseptor !itamin " polimorfisme sml, mungkin kedepannya memiki risiko untuk terkena osteoporosis. ' "engan berbagai faktor kekurangan !itamin ", bagaimana tim medis bisa menangani pandemi ini !itamin " adalah !itamin yang larut dalam lemak, dengan demikian, akan disimpan dalam jaringan dan dapat disediakan dalam dosis tinggi dengan frekuensi jarang. Pedoman dari National Kidney Foundation untuk penggantian menyarankan suplemen <9 -(.((( diberikan setiap minggu selama : minggu untuk kasus dengan '- $ H kadar !itamin " kurang dari 1- ng 6 mB atau -(.((( <9 setiap 7 minggu untuk mereka dengan tingkat C( ng 6 mB. "i Iumah 0akit nak akland, kami telah mengamati bahwa banyak pasien yang terus mengalami '-$H !itamin " di bawah kisaran yang optimal dari ( ng 6 mB meskipun dosis yang ditentukan dari 1((( <9 per hari, atau 3((( <9 per minggu. 8engingat hal ini, kami memodifikasi pedoman yang sesuai aturan dengan transfusi thalasemia. iga belas pasien dengan ketergantungan pada transfusi thalasemia dan !itamin " dengan tingkat C '( ng 6 mB diberi -(.((( <9 ergocalciferol #"'% secara oral pada saat transfusi selama enam sampai delapan siklus transfusi atau 1:$'7 minggu. "osis ini menjadi sekitar 13(($'(( <9 per hari tergantung pada frekuensi transfusi. &ami menemukan '-$H !itamin " meningkat pada hampir semua pasien kecuali satu pasien, satu pasien ini hanya mencapai tingkat kecukupan #didefinisikan sebagaiD ( ng 6 mB, *ambar. %. leh karena itu, contoh dari program ini berhasil meningkatkan kepatuhan pasien terhadap aturan suplementasi !itamin ". Namun, dengan pemberian dosis tersebut pada pasien dengan rendah kadar !itamin " mungkin tidak cukup untuk meningkatkan kadarnya . '
22
Gambar !. Iespon serum '-$H kadar !itamin " sebelum dan setelah dosis ergocalciferol suplementasi tinggi pada pasien dengan thalasemia.
dalam waktu enam bulan. 0oliman dan rekan menyarankan dosis yang lebih tinggi #1((.((( <9 6 kg dengan maks 5((.((( <9% atau frekuensi yang lebih besar #misalnya mingguan%, mungkin diperlukan untuk meningkatkan tingkat sirkulasi di berbagai kasus. Penggantian !itamin " telah berhasil pada penyakit kronis lainnya menggunakan kadar dosis tinggi yang mirip serta aturan frekuensi suplementasi yang rendah. ' Vitamin "
4ungsi utama !itamin G adalah sebagai antioksidan dengan cara memberikan hidrogen dari gugus hidroksil #H% pada struktur cincin ke radikal bebas. Iadikal bebas adalah molekul$molekul reaktif yang dapat merusak jaringan tubuh. Iadikal bebas ini mempunyai elektron tidak berpasangan dan bila menerima ion hidrogen, radikal bebas menjadi tidak reaktif. @itamin G berada pada lapisan fosfolipid membran sel dan berperan melindungi asam lemak tidak jenuh ganda dan komponen membran sel lain dari oksidasi oleh radikal bebas. 8embran sel utama terdiri atas asam lemak tidak jenuh ganda yang sangat mudah dioksidasi oleh radikal bebas. Proses peroksidasi lipid ini dapat menyebabkan kerusakan struktur dan fungsi membran sel. Ieaksi ini dipercepat oleh besi dan tembaga, serta dapat dicegah bila radikal bebas diikat oleh antioksidan. 1 Peran biologik utama !itamin G adalah memutuskan rantai proses
23
peroksidasi lipid dengan menyumbangkan satu atom hidrogen dari gugus H pada cincinnya ke radikal bebas, sehingga terbentuk ikatan radikal !itamin G yang stabil dan tidak merusak. Pada thalasemia !itamin G berfungsi sebagai antioksidan, menghambat peroksidasi membran sel sehingga dapat melindungi sel dari efek toksisitas besi, melindungi asam lemak tidak jenuh terhadap serangan radikal bebas, serta melindungi sel darah merah terhadap proses hemolisis. 1 0umber utama !itamin G adalah tumbuh$tumbuhan, terutama kecambah, gandum, dan biji$bijian. 8inyak kelapa dan zaitun hanya sedikit mengandung !itamin G. 0ayur dan buah$buahan juga merupakan sumber !itamin G yang baik. "osis !itamin G yang dianjurkan pada orang dewasa adalah '(($7(( <96 hari, sedangkan pada anak 1 <96kg per kali. ntioksidan lain seperti !itamin #karoten%, seng, dan selenium, juga sangat berguna untuk melindungi sel$sel dari efek peroksidasi besi pada membran sel. 1 Asam #olat
Pada pasien thalasemia yang tidak mendapat transfusi secara adekuat biasanya terjadi defisiensi asam folat, akibat peningkatan eritropoiesis serta asupan asam folat yang rendah. 2 sam folat digunakan untuk sintesis "N, maka pada thalasemia diperlukan dalam jumlah besar untuk mempercepat proses regenerasi sel; dosis yang dianjurkan 1 mg per hari. 1
C. Pengaturan Nutrisi $a%a T&alasemia erdasarkan berbagai hal yang telah diuraikan di atas, maka asupan nutrisi yang dianjurkan pada pasien thalasemia adalah tinggi kalori, tinggi protein, kalsium, seng, !itamin #karoten%, !itamin ", !itamin G, dan rendah besi, sedangkan !itamin = harus dibatasi karena dapat meningkatkan absorpsi besi. erikut ini contoh anjuran nutrisi yang diberikan pada penderita thalasemia.1 #abel %an !'
24
Tabel . 8akanan yang harus dihindari oleh pasien thalasemia. 1 Makanan %engan kan%ungan besi tinggi
Kan%ungan besi
rgan dalam #hati, ginjal, limpa%
-$17 mg6dl61(( g
"aging sapi
',' mg61(( g
Hati dan ampela ayam
'$1( mg61(( g
-, mg61(( g
&erang
1,' mg61(( g
elur ayam
',7 mg6butir
elur bebek
,3 mg6butir
uah kering 6 kismis, kacang
',2 mg61(( g
&acang$kacangan yang digoreng
7$: mg61(( g
&acang$kacangan yang dibakar
1,2 mg61(( g
iji$bijian yang dikeringkan
'1,3 mg61(( g
0ayuran berwarna hijau #bayam, kalian, kangkung%
D mg61(( g
Tabel !. 8akanan yang diperbolehkan bagi pasien thalasemia. 1
Makanan %engan kan%ungan
Jumla& $emberian
besi se%ang
"aging ayam, daging babi
' potong6hari
ahu
1 potong
0awi, kacang panjang
1$' porsi #(,- cup%6hari
anpa kepala dan tulang
awang, gandum
/umlah sedang
Makanan %engan kan%ungan besi ren%a&
Nasi, mie, roti, biscuit
25
9mbi$umbian #wortel, lobak, bengkoang% 0emua jenis ikan 0emua jenis buah #yang tidak dikeringkan% 0usu, keju, minyak, lemak
D. Pe%oman Nutrisi saat ini Pedoman untuk memonitor masukan makanan dan status nutrisi pada pasien thalasemia telah banyak dipublikasikan baik secara online maupun dalam bentuk pamflet$pamflet yang berasal dari berbagai organisasi seperti halasemia
dan
he
Northern
=alifornia
=omprehensi!e
halassemia =enter #www.thalassemia.com%. anyak ahli setuju, status nutrisi pasien dengan thalasemia sebaiknya setiap tahunnya di e!aluasi oleh tim medis termasuk ahli diet atau ahli nutrisi.' Pemasukan nutrien$nutrien penting seperti kalsium, !itamin ", asam folat, trace minerals # seng, tembaga, selenium%, dan !itamin antioksidan # !itamin G dan =%, harus dipertimbangkan kecukupannya. leh karena efek musiman pada peredaran kadarnya, !itamin " direkomendasikan untuk dimonitor nilainya setiap 5 bulan. 0uplementasi tambahan diberikan setelah dilakukan pemeriksaan riwayat makanan, nilai kebutuhan dan status pertumbuhan, perkembangan pubertas dan kesehatan tulang. 9mumnya, suplemen mineral harian tanpa zat besi, diberikan pada kebanyakkan pasien yang mendapat transfusi. Pada pasien yang tidak mendapat transfusi, dapat diberikan suplemen asam folat 1 mg per hari. &onseling nutrisi harus diberikan pada pasien, khususnya pasien dengan ironinduced dia!etes, !egetarian, intoleransi laktosa, "ood allergies, wanita hamil, pasien dengan oral chelation therapy atau dengan !isphosphonate #edications.'
26