BAB II DASAR TEORI
2.1 2.1
Defi Defini nisi si Peme Pemeta taan an Matr Matraa Laut Laut (Hid (Hidro rogr graf afi i
Kata pemetaan matra laut (hidrografi) merupakan serapan dari bahasa Inggris ‘hydrography ’.’. Secara etimologis, ‘hydrography ’ ditemukan dari kata sifat dalam bahasa Perancis abad pertengahan ‘hydrographique’, sebagai kata yang berhubungan dengan sifat dan pengukuran badan air, misalnya kedalaman kedalaman dan arus (!erriam"#ebster (!erriam"#ebster $nline, %&&' dalam Poer bandon bandonoo dan unarsah,%&&* unarsah,%&&*). ). +atimetri adalah ilmu yang mempelaari kedalaman dibaah air dan studi tentangti tentangti ga d im e nsi lant a ai s a mudra atau atau d an au. Sebuah peta batimetri umumnya menampilkan relief lantai atau dataran dengan garis"garis kontor (contour lines) yang disebut kontur kedalaman (depth contours- isobaths). ingga ingga sek sekita itarr akh akhir/ ir/01&" 01&"an, an, keg kegiata iatann hidrogr hidrografi afi utamany utamanyaa didomin didominasi asi oleh oleh sur2ey sur2ey dan pemetaan laut untuk pembuatan peta na2igasi laut (nautical chart ) dan sur2ei untuk eksplorasi minyak dangas bumi (Ingham,/03* (Ingham,/03* dalam Poer bando bandono no dan unarsah, unarsah, %&&*). Peta na2igasi laut memuat informasi informasi penting penting yang diperlukan untuk menamin menamin keselamatan keselamatan pelayaran, seperti kedalaman perair perairan, an, rambu"r rambu"ramb ambuu na2 na2igas igasi,i, garis garis pan pantai tai,, alur alur pelayar pelayaran, an, bah bahaya aya"bah "bahaya aya pelayar pelayaran an dan sebagainya. Selainitu, kegiatan hidrografi uga didominasi oleh penentuan posisi dan kedalaman dilaut lepas yang mendukung eksplorasi dan eksploitasi minyak dangas bumi. 4alny alnya, a, bati batime metr trii meng mengac acuu kepa kepada da peng penguk ukur uran an keda kedala lama mann s amud ra . Pengukuran kedalaman dasar laut dapat dilakukan dengan Conventional Depth Echo Sounder dimana kedalaman dasar laut dapat dihitung dari perbedaan perbedaan aktu antara pengiriman pengiriman dan penerimaan pulsa suara. engan pertimbang pertimbangan an sistem Side-Scan Sonar pada saat ini, penguku pengukuran ran kedalaman dasar laut (bathymetry ) dapat dilaksanakan bersama"sama dengan pemetaan dasar laut (Sea Bed Mappin) dan pengidentifikasian enis"enis lapisan sedimen dibaah dasar laut (subbottom profilers). Pada pengaplikasian idrografi untuk membuat peta batimetri diperlukan sur2ey lokasi pantai terlebih terlebih dahulu, dahulu, sehingga sehingga didapatkan didapatkan data pengamatan pengamatan pasang surut, posisi kapal (5,y) dan data kedalaman kedalaman laut (6) serta pemetaan pemetaan detil disekitar pantai. pantai. Sur2ei adalah kegiatan kegiatan terpenting terpenting dalam menghasilkan menghasilkan informasi hidrografi. hidrografi. ata yang diperoleh diperoleh dari akti2itas"akti2itas akti2itas"akti2itas tersebut diatas dapat disaikan sebagai informasi dalam bentuk peta dan non"petaserta disusundalambentuk basisdata kelautan.
7 Laporan Praktikum Survei Hidrografi Teknik Geodesi ITN Malang
2.2
Ta!a" Peren#anaan Sur$ei
Pengukuran bathimetri dilakukan berdasarkan alur pengamatan yang telah direncanakan. Kedalaman dasar air laut diamati dengan alat echosounder . ata posisi dan pengamatan kedalaman dicatat secara periodik, sedangkan perekaman data dilakukan secara terintegrasi oleh komputer ke dalam harddisk . ata tersebut meliputi ata posisi hori6ontal (8,9) dan 2ertikal (:), aktu, lintang (8), buur (9), kedalaman dan kualitas posisi yang digambarkan ke dalam peta kontur dua atau tiga dimensi profil permukaan laut. 4dapun tahapan perencanaan sur2ey meliputi 2.%
Pengu&uran 'erang&a 'ontro Peta (''P
Penentuan kerangka control peta adalah salah satu tahapan yang harus dilaksanakan dalam proses pembuatan peta topografi. 4dapun kerangka kontrol peta terbagi atas dua macam yaitu /. Kerangka kontrol hori6ontal. %. Kerangkakontrol 2ertikal. Kegiatan pengukuran kerangka control peta ini adalah menentukan posisi titik"titik dilapangan yang berfungsi sebagai titik ikat (titik kontrol) dari posisi titik obyek (detail) yang lain. 2.%.1
'erang&a 'ontro Horisonta (''H
Salah satu Kerangka Kontrol Peta yang berbasis pada data"data orisontal. Pada Kerangka Kontrol orisontal, hanya nilai koordinat 5 dan y yang digunakan. ;erdapat tiga hal dalam pengukuran KK antara lain /. Penentuan Bench Mark 9ang 4kan iadikan
Pengukuran diaali dari salah satu titik referensi, selanutnya dilakukan melingkar mengikuti persebaran titik"titik yang akan menadi titik"titik kontrol dan kembali lagi ketitik semula. Sedangkan titik +! lainnya tetap dilalui oleh alur ukur, untuk menguatkan aringan poligon. 7. Poligon Poligon merupakan rangkaian titik"titik yang membentuk segi banyak, dan titik tersebut dapat digunakan sebagai kerangka peta. Koordinat titik"titik itu dapat dihitung dengan data masukan yang merupakan hasil dari pengukuran sudut dan arak. +erdasarkan bentuk geometrisnya, poligon dibedakan menadi poligon tertutup dan poligon terbuka terikat sepihak. a. Poligon terbuka terikat sempurna !erupakan poligon terbuka dengan titik aal dan titik akhir berupa titik yang tetap.
"ambar #$% &oligon !erbuka !erikat Sempurna
imana 4, +, S, ;
titik tetap
/, %, 7,>.n
titik yang akan ditentukan koordinatnya
(4/,>,(n+
arak sisi"sisi poligon
S/, S%,>,Sn
sudut
4"/, +";
a6imuth aaldan a6imuth akhir
Persyaratan yang harus dipenuhi bagi polygon terbuka terikat sempurna ƩS? @(S)
A (α Bakhir"α Baal)?(n"/)5/1&
>.>>>>>...>>>> (%./)
Ʃd Sinα?@(8)
A 8akhir C 8aal
>>>>>>>>>>.> (%.%)
Ʃd cosα?@(9)
A 9akhir "9 aal
>>>>>>>>>.>> (%.7)
Keterangan ƩS
umlah sudut
Ʃd
umlah arak a6imuth
α
a6imuth
@ (S)
kesalahan sudut
* Laporan Praktikum Survei Hidrografi Teknik Geodesi ITN Malang
@(8)
kesalahan koordinat 8
@(9)
kesalahan koordinat 9
b. Poligon tertutup !erupakan poligon dengan titik aal dan titik akhir berada pada titik yang sama.
"ambar #$# &oligon !ertutup
Keterangan /, %, 7,>
titik kontrol poligon
/%, d%7>. arak pengukuran sisi poligon S/, S%, S7,.. sudut padatitik polygon Persyaratan geometris yang harus dipenuhi bagi poligon tertutup S? @(S)
A ( n"% ) 5/1&&
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>. (%.')
Ʃd
sinα ? @( 8) A &
>>>>>>>>>>>>>>>>>.>> (%.*)
Ʃd
cosα ? @( 9) A &
.................................................................... (%.D)
Keterangan S
umlah sudut
Ʃd
sinα
Ʃd
cosα
umlah E8 umlah E9
@(S)
kesalahan sudut
@(8)
kesalahan koordinat
8 @(9)
kesalahan koordinat 9
+eberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyelesaian poligon yaitu Farak, sudut, a6imuth rata"rata dihitung dari data ukuran
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>.>> (%.3)
D Laporan Praktikum Survei Hidrografi Teknik Geodesi ITN Malang
imana 8
datau kuran rata"rata
8i
ata ukuran ke" /
n
Fumlah pengukuran
+esar sudut tiap titik hasil setelah koreksi S' ( S *$ *+S), n
imana
2.%.2
>>>>>>>>>>>>>>>..>>>>>>>> (%.1)
S’
Sudut terkoreksi
S
Sudut ukuran
'erang&a 'ontro )erti&a ( '')
Kerangka dasar 2ertical merupakan kumpulan titik"titik yang telah diketahui atau ditentukan posisi 2ertikalnya berupa ketinggiannya terhadap bidang ruukan ketinggian tertentu. +idang ketinggian ruukan ini bisa berupa ketinggian muka air laut rata"rata (mean sea le2elC !SG) atau ditentukan lokal. Fearing titik kerangka dasar 2ertikal ini disebut sebagai ;itik ;inggi Heodesi (;;H). ingga saat ini, pengukuran beda tinggi sipat datar masih merupakan cara pengukuran beda tinggi yang paling teliti.Sehingga ketelitian kerangka dasar 2ertikal (K) dinyatakan sebagai batas harga terbesar perbedaan tinggi hasil pengukuran sipat datar untuk keperluan pengikatan ketinggian, bila pada suatu ilayah
tidak ditemukan ;;H, maka bias menggunakan ketinggian titik triangulasi sebagai ikatan
yang mendekati harga ketinggian teliti terhadap !SG. #aterpass (le2el-sipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik"titik yang berdekatan yang ditentukan dengan garis"garis 2isir (sumbu teropong) hori6ontal yang dituukan kerambu"rambu ukur yang 2ertikal. Sedangkan pengukuran yang menggunakan alat ini disebut aterpassing atau le2elling. Pekeraan ini dilakukan dalam rangka penentuan beda tinggi suatu titik yang akan ditentukan ketinggian"ketinggiannya berdasarkan suatu sistem referensi atau bidang acuan. Sistem referensi yang dipergunakan adalah tinggi permukaan air laut rata"rata (mean sea le2el) atau system referensi lain yang dipilih.
3 Laporan Praktikum Survei Hidrografi Teknik Geodesi ITN Malang
"ambar #$. &engukuran /aterpass &ergi-&ulang
2.*
Pengu&uran Detai Situasi
Pada sebagian khususnya ilayah pesisir pantai dangkal perlu dilakukan pengukuran topografi. Pengukuran ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang tinggi rendahnya permukaan tanah serta obyek"obyek yang bersifat alamaih maupun buatan manusia yang terdapat pada ilayah tersebut pelaksanaan pengukuran topografi dilaksanakan dengan metode radial . =ntuk menghindari kesalahan dalam pencatatan data ukuran lapangan dan meningkatkan ketelitian hasil pengukurannya, maka diperlukan peralatan ukur topografi yang disebut !otal Station. 4lat ukur !otal Station mempunyai kemampuan untuk mengukur sudut dan arak secara digita lelektronis dan
sekaligus merekamnya. Keseluruhan data topografi nantinya akan digabungkan dengan data hasil pemeruman dan diproses menggunakan komputer menadi satu kesatuan di dalam petabathimetri.
"ambar #$0 &engukuran Detail Situasi
Keterangan a, b, c
A posis ititik detail
P/, P%,
A posisi titik poligon A posisi alat
2.+
Sa
A sudut yang dibentuk ke titik a
Sb
A sudut yang dibentuk ke titik b
Sc
A sudut yangdibentuk ketitik c
P%
A sebagai backsight
Sounding Pole
Pengukuran sounding pole sebenarnya hampir sama dengan pengukuran topografi atau pengukuran titik detail didarat, yang membedakannya daerah yang diukura dalah daerah yang terdapat diilayah surutan air laut atau ilayah yang tertutup air pada saat air laut pasang dan kering pada saat air laut surut.!aksudnya untuk memetakan daerah laut yang tidak dapat di sounding karena kedalamannya sudah dangkal sehingga tidak dapat di leati oleh kapal. Gangkah"langkah 1 Laporan Praktikum Survei Hidrografi Teknik Geodesi ITN Malang
pengukurannya sama dengan pengukuran titik"titik detail dan alat yang digunakan adalah total station, prisma dan tongkat prisma, dan statif.
2.,
Sounding (Pemeruman
Pemeruman adalah proses dan akti2itas yang dituukan untuk memperoleh gambaran (model) bentuk permukaan (topografi) dasar perairan( seabed surface). Proses penggambaran dasar perairan tersebut (seak pengukuran, pengolahan hingga 2isualisasi) disebut dengan sur2ey batimetri. !odel
batimetri (kontur kedalaman diperoleh dengan menginterpolasikan titi"titik pengukuran
kedalaman bergantung pada skala model yang hendak dibuat. ;itik"titik pengukuran kedalaman berada pada laur"laur pengukuran kedalaman yang disebut sebagai laur perum (sounding line). Farak antar titik"titik fiks perum pada suatu laur pemeruman setidak"tidaknya sama dengan atau lebih rapat dari inter2al laur perum. Pengukuran kedalaman dilakukan pada titik"titik yang dipilih untuk meakili keseluruhan daerah yang akan dipetakan.Pada titik"titik tersebut uga dilakukan pengukuran untuk penentuan posisi.;itik"titik tempat dilakukannya pengukuran untuk penentuan posisi dan kedalaman disebut sebagai titik fiks perum.Pada setiap titik fiks perum harus uga dilakukan pencatatan aktu (saat) pengukuran untuk reduksi hasil pengukuran karena pasut. Pada kegiatan pemeruman terdapat beberapa tahapan yang harus dilaksanakan antara lain /. Perencanaan alur sounding$ %. Penentuan titik"titik fiks. 7. Pelaksanaansounding$ '.
Peren#anaan -aur Sounding
Perencaaan alur"alur sounding (pemeruman) dipersiapkan dengan bantuan komputer sebelum sur2ey bathimetri dilaksanakan pada peta petunuk kera. Peta preplot disaikan dalam bentuk diital dan memuat informasi dari keseluruhan alur"alur sounding (line sounding) maupun alur cross (linecrossing). =ntuk alur sounding direncanakan tegak lurus terhadap garis pantai dengan
inter2al *& m dan alur melintang (cross) diusahakan seaar dengan garis pantai dengan inter2al arak tertentu pula. @ungsi dari peta Pre"plot digital ini akan digunakansebagaialat bantu petunukarah dan arak (na2igasi) dari perahu saat melakukan pemeruman (sounding) di laut. Suatu kegiatan pemeruman dilaksanakan dengan menalankan sebuah sistem alur sounding yang telah direncanakan sebelumnya, kegiatan ini meliputi seluruh daerah sur2ei. ara menalankan alur sounding ini harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga bentuk dasar laut dapat digambarkan sebaik"baiknyadansecara efisien. Falursoundingyangsamadenganarak yang sama, merupakan 0 Laporan Praktikum Survei Hidrografi Teknik Geodesi ITN Malang
metode yang terbaik guna melaksanakan pemeruman dan arak ini memberikan bentuk dasar laut yang elas.
"ambar %$1 2a3ur &erum "aris 2urus "ambar #$1 2a3ur &erum "ari 2urus
2.6.2.
Penentuan Titi&Titi& Fi
Pemeruman dilakukan dengan membuat profil pengukuran kedalaman. Gaur perum dapat berbentuk garis lurus, lingkaran, konsentrik, atau lainnya sesuai metode yang diinginkan untuk penentuan posisi titik fiks perumnya. esain laur perum harus memperhatikan kecenderungan bentuk dan topografi pantai sekitar perairan yang akan disur2ei agar mampu mendeteksi perubahan kedalaman yang lebih ekstrem. ari pengukuran kedalaman di titik"titik fiks perum pada laur"laur perum yang telah didesain, akan didapat sebaran titik"titik fiks pada daerah sur2ei yang nilai"nilai pengukuran kedalamannya dapat digunakan menggambarkan bathimetri yang diinginkan.
"ambar #$4 5ngka 6edalaman &ada !itik *iks &erum
2.6.!.
Pea&sanaan Sounding
Pengukuran kedalaman air adalah kegiatan pengukuran arak 2ertical dari permukaan air laut saat itu sampai dasar laut dengan menggunakan alat echosounder . alam pelaksanaan /& Laporan Praktikum Survei Hidrografi Teknik Geodesi ITN Malang
pengukuran kedalaman air laut ada tiga kegiatan yang dilakukan secara bersama" sama dan pada aktu yang sama. Ketiga kegiatan dibagi dalam tiga kelompok kera antara lain 1.
Pengamatan Pasut
Pengamatan pasang surut dilakukan untuk memperoleh data tinggi muka air laut disuatu lokasi. +erdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat ditetapkan datum 2ertical tertentu yang sesuai untuk keperluan" keperluan tertentu pula. Pengamatan pasut dilakukan dengan mencatat ataumerekam data tinggi muka air laut pada setiap inter2al aktu tertentu.
"ambar #$7 &engamatan &asut Dengan &alem kur
Sebuah alat pengamat pasut mekanik yang digunakan untuk ini adalah vale port . Herakan naik dan turunnya air laut dideteksi alat tersebut yang telah dipasang didalam air. ata pasut tersebut akan dibaca dan dicatat pada present sensor yang telah dipasang dan disetting di darat secara bersamaan. 4lat ini biasanya diletakkan dalam pipa paralon yang berhubungan untuk mereduksi gerak muka laut sesaat karena gelombang dan angin. // Laporan Praktikum Survei Hidrografi Teknik Geodesi ITN Malang
"ambar #$8 9ale port 70:
Pada pengamatan pasut dilakukan transfer ele2asi yaitu untuk mengetahui tinggi (tide guage) muka air pada aktu tertentu yang diikatkan dengan +! terdekat, tuuannya untuk
mengetahui beda tinggi di laut dengan di darat. 2.
Pengi&atan Stasiun Pengamat Pasang Surut
Pengamatan stasiun pengamatan pasut adalah prosedur standar yang dilakukan untuk mengetahui kedudukan nol palem relative terhadap suatu titik dipantai yang ditetapkan untuk keperluan kontruksi. ;itik pengikatan nol palem tersebut perlu didokumentasikan ( atau dibuat permanen sebagai benchmark ) dengan baik agar mudah ditentukan kembali. Pengikatan stasiun pengamatan pasut dilakukan dengan pengukuran sipat datar untuk menentukan beda tinggi nol palem relative terhadap titik pengikat. Fika selisih tinggi palem terhada ptitik ikat diketahui, maka selisih tinggi tersebut nantinya akan digunakan untuk mendefinisikan tinggi titik ikat itu sendiri setelah datum 2ertikal ditentukan dari pengamatan pasang surut.
"ambar #$; Skema &engikatan Stasiun &engamat &asut
+eberapa persyaratan untuk menempatkan lokasi stasiun pasut yang harus dipenuhi antara lain sebagai berikut •
Gokasi stasiun pasut harus menggambarkan karakteristik pasang surut di daerah sekitarnya.
/% Laporan Praktikum Survei Hidrografi Teknik Geodesi ITN Malang
•
;anah didaerah lokasi stasiun pasut harus keras (tidak berlumpur).
•
Gokasi stasiun pasut sebaiknya auh dari muara sungai, untuk menghindari pengaruh aliran serta endapan dan sampah yang terbaa menuu ke laut.
•
Perairan dilokasi stasiun pasut diupayakan bersih dan ernih serta tidak terganggu oleh tetumbuhan laut yang ada di sekitarnya.
•
Gokasi dicari sedemikan rupa agar memudahkan pengaasan dan pemeliharaan stasiun pasut.
•
;erlindung dari pengaruh ombak dan gelombang, serta pengaruh lainnya secara langsung.
asil pengamatan pasang surut menghasilkan beberapa definisi dari suatu permukaan referensi yaitu /. Mean Sea 2evel (!SG) atau duduk tengah adalah muka laut rata"rata pada suatu periode pengamatan yang panang, sebaiknya selama/1,D tahun. %. Mean ange) pasut itu tertinggi. 1. Mean 2o= /ater Springs (!G#S) adalah tinggi rata"rata yang diperoleh dari dua air rendah berturut"turut selama periode pasang purnama.
/7 Laporan Praktikum Survei Hidrografi Teknik Geodesi ITN Malang
"ambar #$%: "rafik 6edudukan Datum 9ertikal
%.
Pengu&uran 'edaaman Air Laut
Pengukuran kedalaman air dilakukan pada titik"titik yang dipilih untuk meakili keseluruhan daerah yang akan dipetakan.Pada titik"titik tersebut uga dilakukan pengukuran untuk penentuan posisi.;itik"titik tempat dilakukannya pengukuran untuk penentuan posisi dan kedalaman disebut sebagai titik fi5perum. Pada setiap titik fi5 perum harus uga dilakukan pencatatan aktu pada saat pengukuran untuk reduksi hasil pengukuran karena pasut. Pelaksanaan pengukuran kedalamanair menggunakan alat echosounder . Echosounder adalah alat yang tidak mengukur kedalaman air secara langsung akan tetapi mengukur aktu yang diperlukan gelombang suara untuk menempuh arak dari transduser ke dasar laut atau dari dasar laut kembali lagi ke transduser . Inter2al aktu tersebut kemudian dikon2ersi menadi kedalaman yaitu dengan mengalikan aktu tersebut dengan kecepatan gelombang suara dalam air laut, sehingga D(
1 2
9 ? t
$$ (%.0)
imana
Kedalaman air laut (m).
J
Kecepatan gelombang suara dalam air laut (m-detik).
t
Inter2al aktu (detik).
/' Laporan Praktikum Survei Hidrografi Teknik Geodesi ITN Malang
"ambar #$%% Echosounder Duel *rekuensi
Prinsip kera echosounder untuk pengukuran arak menggunakan pulsa ultrasonic dengan frekuensi lebih kurang '/ K6 sebanyak /% periode yang dikirimkan dari pemancar. Ketika pulsa mengenai benda penghalang, pulsa ini dipantulkan, dan diterima kembali oleh penerima ultrasonic. engan mengukurselangaktu antarasaatpulsa dikirim dan pulsa pantul diterima ,arak antara alat pengukur dan benda penghalang bisa dihitung.
"ambar #$%# &rtinsip 6er3a Echosounder
*.
"ar #$e#k Bar check adalah kegiatan kalibrasi alat perum gema (echosounder ) yang dimaksudkan
untuk menyesuaikan kedalaman yang terekam diatas kertas echosounder (echogram) dengan kedalaman air yang terukur. Kegiatan ini biasanya dilakukan dua kali karena keadaan kapal dan personil yang berada sebelum pengukuran dengan sesudah pengukuran dan karena perbedaan sifat fisik air yaitu suhu, salinitas, kerapatan partikel yang berpengaruh terhadap sound of Jelocily, selain itu banyak faktor yang uga diperhitungkan seperti draft kapal kerena berat kapal dll. 4da dua enis bar chek berdasarkan kedalaman pengukuran, yaitu /. Bar check tongkat adalah bar check yang digunakan pada pengukuran kedalaman / C /& meter.
"ambar #$%. Bar Check !ongkat
/* Laporan Praktikum Survei Hidrografi Teknik Geodesi ITN Malang
%. Bar check rantai adalah bar check yang digunakan untuk pengukuran kedalaman air /& C %& meter.
Gambar 2.4 Bar Check Rantai
alam kegiatan bar check , dilakukan beberapa pengaturan pada alat perum gema agar diperoleh hasil rekaman perum gema yang diinginkan. Kegiatan ini meliputi pengaturan •
Kecepatan suara atau gelombang suara (speed of sound ).
•
Skala yang digunakan pada kertas.
•
Kadar garam.
•
Kalibrasi nol.
•
Kecepatan kertas.
•
Kedalaman transduser$
isamping melakukan kalibrasi dengan bar check , uga dilakukan koreksi indeks atau koreksi echosounder yang besarnya tergantung dari enis echosounder yang telah ditetapkan. Pada pemeruman laut dalam, kecepatan gelombang suara pada air tidak konstan, hal ini dipengaruhi temperatur, tekanan dan kadar garam, sehingga hasil ukuran mengandung kesalahan. =ntuk memperoleh ketelitian hasil pemeruman, perlu diketahui gelombang suara pada tiap"tiap lapisan kedalaman air laut dari / m, % m, 7 m, * m, /& m.. dan selanutnya disesuaikan dengan kedalaman area sur2ei. Koreksi kedalaman karena perubahan kecepatan gelombang suara dalam air laut dapat diperoleh dengan cara dilakukan pengamatan terhadap temperatur, tekanan dan kadar garam air laut. +.
Redu&si Data /&uran
4danya pasut laut menyebabkan kedalaman suatu titik akan berubah"ubah setiap aktu. !aka dalam pekeraan pemeruman telah ditentukan suatu bidang referensi kedalaman laut, yaitu muka surutanL (chart datum). engan demikian, setiap hasil pengukuran kedalaman harus direduksi terhadap muka surutan. /D Laporan Praktikum Survei Hidrografi Teknik Geodesi ITN Malang
+esarnya reduksi terhadap kedalaman suatu titik pada saat pengukuran ditentukan oleh beberapa hal, yaitu kedudukan permukaan laut pada saat pengukuran, duduk tengah atau permukaan laut rata"rata (mean sea level ), serta harga :& yaitu untuk mendapatkan muka surutan. Ketiga hal tersebut diperoleh melalui pengamatan pasut laut yang terus"menerus selama sur2ey. Tide guage
TWLt MSL
r t
Z0
MSL
TWL t
Kedalaman titik a
a
Muka surutan
"ambar #$%1$ Muka Surutan 5ir 2aut
Secara alabar, besarnya reduksi pasut untuk mendapatkan kedalaman laut ukuran terhadap muka surutan pada aktu (t) dapat ditulis sebagai berikut rt A (;#Gt C !SG ? :&)
................................................................... (%./&)
Keterangan
,.
rt
besarnya reduksi pasut
;#Gt
kedudukan laut sesungguhnya
!SG
kedudukan permukaan laut rata"rata (mean sea level )
:&
kedalaman muka surutan (chart datum) di baah !SG.
A&urasi 'edaaman
+erikut ini adalah tabel akurasi kedalaman yang tercantum di SMI3D'D%&/& Kelas
Mo
/
eskripsi
$rdeKhusus
4kurasi hori6ontal
2m
$rde/
$rde%
$rde7
*
%&m?*N
/*& m?*N
dari
dari
dari
kedalaman
kedalaman
kedalaman
rata"rata
rata"rata
rata"rata
m?*N
/3 Laporan Praktikum Survei Hidrografi Teknik Geodesi ITN Malang
4latbantu na2igasi tetapdan %
kenampakan
2m
%m
*m
*m
/& m
%&m
%&m
%&m
/&m
/&m
%&m
%&m
/&m
/&m
%&m
%&m
4kurasi
aA&,%*m
aA&,*m
aA/ m
aA/ m
kedalaman
bA&,&&3*m
bA&,&/7m
bA&,&%7m
bA&,&%7m
yang berhubungan dengan na2igasi
7
Harispantai 4latbantu
'
na2igasi terapung
*
D
Kenampakan topografi
!abel #$% 6etelitian &engukuran &arameter Survei
atatan /. Milai adan b adalah 2ariabel yang digunakan untuk mengukur ketelitian kedalaman. %. 4lat pemeruman dikalibrasi sebelum dilakukan pemeruman +atas toleransi antara kedalaman titik perum pada laur utama dan laur silang dihitung dengan persamaan sbb O (%?( bQd)%)
>>>>>>>>>>>>>>>>>..>>>>> (%.//)
imana a
Kesalahan independen (umlah kesalahan yang bersifat tetap.
b
@actor kesalahan kedalaman dependen (umlah kesalahan yang bersifat
tidak tetap. d b5d 2.,.*
Kedalaman terukur. Kesalahan kedalamanyang dependen.
Pengoa!an Data
Seluruh rekama data posisi hori6ontal dan kedalaman air dari keseluruhan titik"titik fi5 hasil pemeruman adalah dalam bentuk digital.Khususnya untuk data kedalaman air perlu direduksi terhadap data ketinggian pasang surut yang diperoleh dari pembacaan palem ukur dengan dasar aktu pengamatan yang sama. Sehingga data kedalaman air yang telah tereduksi adalah kedalaman /1 Laporan Praktikum Survei Hidrografi Teknik Geodesi ITN Malang
air dibaah muka surutan peta (chart datum) yang siap untuk diplot kedalam peta bathimetri. ata hasilpengukuran kedalamanair lautperlu direduksiterhadap nilaipasang surut saat dilakukannya pemeruman,sebelum dapat diplot kedalam peta.Sedang data pengukuran topografi dilakukan koreksi"koreksi supaya dapat dieliminasi kesalahan"kesalahan yang diakibatkan karena alat, pengaruh cuaca,maupun dari operator alat. Segala proses reduksi maupun koreksi data ukuran dilakukan menggunakan komputer.ari semua data yang telah terkoreksi kemudian dilanutkan kedalam proses plotting peta. alini dilakukan pula secara digital leat bantuan computer yang dilengkapi perangkat lunak 5utoCad 2and Desktop #::;. ata ukuran lapangan secara keseluruhan digabung dan dilaporkan secara tertulis (cetakan) dan disaikan pula secara digital didalam . 2.,.+
Pen0aian Hasi
Pada penyaian hasil peta sur2ei bathimetri meliputi /. Proses kartografi dan penyaian peta Proses kartografi merupakan proses pengaturan bagian"bagian di dalam peta sehingga memenuhi standar dibidang pemetaan, sebagaimana telah disepakati secara teknis dan ilmiah seak dahulu. Pearnaan dan simbolisas imerupakan dua bagian yang penting dalam proses kartografi. al lainnya,seperti tebal dan tipis garis, ukuran huruf, serta tata cara penempatan keterangan dan sebagainya harus diperhatikan. @ungsi utama dari proses kartografi adalah membuat peta yang dihasilka nmenadi lebih menarik dan informatif, tanpa mengganggu atau merubah data yang ada di dalamnya. asil prosesing data ukuran lapangan berupa peta digital, kemudian ditindak lanuti dengan proses kartografi. Pada proses kartografi ini, dilakukan proses kompilasi peta antara peta topografi dan peta bathimetri, penyiapan bingkai dan legenda peta, melengkapi namaC nama ilayah, interpolasi garis kontur , pearnaan dan lain sebagainya, agar peta yang dihasilkan nanti mudah dimengerti oleh penggunanya. Kegiatan proses kartografi ini dilakukan secara digital menggunakan komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak 5uto Desk Gand esktop %&&0.
/0 Laporan Praktikum Survei Hidrografi Teknik Geodesi ITN Malang
%. Penggambaran peta ata diital hasil pemrosesan data lapangan kemudian dibaa ke dalam proses kartografi yang antara lain meliputi pekeraan plotting angka kedalaman, penarikan garis kontur, pembuatan indeks peta, pembuatan simbol-legenda, pembuatan bingkai peta dan proses toponimi yaitu pemberian nama"nama ilayah. Ke semua proses ini dilakukan secara digital sehingga akan dihasilkan peta dalam simpanan (file) yang terdiri dari beberapa lapisan-layer, sebagai contoh peta digital tersebut terdiri dari layer bingkai peta, layer bangunan,
layer
hidrografi,
layer
titik
kedalaman,
dll.
a
ini
akan
sangatmemudahkanbagipengguna peta dalam mere2isi peta digital tersebut ataupun merencanakan bangunan pada layer yang terpilih dari peta tersebu dengan menggunakan komputer. Penyaian dan penyimpanan peta digital akan sangat praktis, karena disaikan kedalam ( Compact Disk ).
%& Laporan Praktikum Survei Hidrografi Teknik Geodesi ITN Malang