BAB II PENGKAJIAN
2.1 Profil Puskesmas 2.1.1 Identitas Puskesmas
Nama Puskesmas
:
Puskesmas Kalirungkut
Berdiri
:
Tahun 1977
No. Kode
:
13011001
Alamat
:
Jl. Rungkut Puskesmas No. 1 Kecamatan Rungkut Surabaya-60293
Email
:
[email protected] puskesmas.kalirungkut@yahoo .com
Nomor Telepon
:
031-8700668
Tipe Puskesmas
:
Puskesmas Non Perawatan
1. Visi
Menjadikan Puskesmas Kalirungkut sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar yang bermutu. 2. Misi
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat. Meningkatkan pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat artinya
memberikan pelayanan yang bermutu dimana seluruh
kegiatan pelayanan medis dan non medis harus memenuhi standart operasional yang telah ditentukan sehingga pelayanan tersebut akan memberikan keamanan, kenyamanan dan kepuasan sesuai yang diharapkan masyarakat. b. Meningkatkan jangkauan program dan jangkauan wilayah. Puskesmas kalirungkut bisa menjangkau masyarakat diluar wilayah kerja serta memiliki program inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat disamping program yang telah di tetapkan.
4
5
c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kualitas SDM yang meliputi tenaga medis dan non medis yang profesional yaitu tenaga te naga yang memiliki kompetensi dan ketrampilan dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standart profesi
yang
berlaku
dan
senantiasa
berupaya
untuk
mengembangkan kemampuannya dengan mengikuti pelatihan, seminar ataupun sekolah. d. Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai, demi kelancaran pelayanan kepada masyarakat. Kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana semakin ditingkatkan demi terpenuhinya standar pelayanan kesehatan yang bermutu dan memadai. Dengan tercapainya hal tersebut diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap mutu pelayanan di puskesmas dapat meningkat serta meningkatnya pendapatan Puskesmas. 3. Motto
Kepuasan Anda, Tujuan Pelayanan Kami. 4. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai Puskesmas Kalirungkut adalah : a. Terwujudnya peningkatan pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat. b. Terwujudnya peningkatan jangkauan program dan jangkauan wilayah. c. Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia. d. Terpenuhinya sarana dan prasarana yang memadai, demi kelancaran pelayanan kepada masyarakat. 5. Budaya Kerja
a. Disiplin
: Patuh dan taat pada aturan yang berlaku.
b. Jujur
: Melakukan pekerjaan sesuai aturan yang berlaku, apa adanya, tidak melebih-lebihkan.
c. Ramah dan Sopan
: Baik, manis tutur kata dan sikapnya sikapnya terhadap semua orang, suka bergaul dan empati.
d. Sabar
: Tidak mudah marah, tenang, tidak tergesa-gesa.
e. Terampil
: Bekerja dengan cekatan, tepat dan tangkas meningkatkan pekerjaan.
pengetahuan
sesuai
tuntutan
6
f. Bertanggung Jawab : Setiap pekerjaan harus dilaksanakan sesuai tugas dan fungsinya. g. Komitmen
: Menjalankan kesepakatan bersama.
h. Sepenuh Hati
: Bekerja tulus ikhlas tanpa membedakan.
6. Struktur Organisasi Puskesmas Kalirungkut KEPALA PUSKESMAS Dr. BERNADETTA MARTINI NIP. 19610608 198802 2 001
MANAGER REPRESENTATIF
SEKRETARIAT
Dr. TRI HUTARI M NIP. 19610919 198910 2 001
NIP. 19590227 198811 2 001
S U M A R M I
KOORDINATOR AI
KOORDINATOR SKP
Drg. ZUHROTUL CHASANAH NIP. 19590626 198902 2 001
INDAH YUNI A, Amd.Kesling NIP. 19800628 200604 2 029
SUB UNIT UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
SUB UNIT UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
SRI NINGSIH, Amd. Keb NIP. 19700920 199103 2 008
Drg. RINDIA CHRISDIANA NIP. 19550131 198311 2 001
PEMBERANTASAN PENYAKIT
PELAYANAN UMUM NUR LAILA, Amd. Kep NIP. 19680214 198901 2 001
UKHUWAH ISLAMIYAH, Amd. Kep NIP. 19801204 200604 2 015
PELAYANAN GIGI Drg. RINDIA CHRISDIANA NIP. 19550131 198311 2 001
PROMOSI KESEHATAN INDAH YUNI A, Amd. Kesling NIP. 19800628 200604 2 029
PELAYANAN KIA SRI INAWATI NIP. 19550610 198203 2 004
KESEHATAN LINGKUNGAN W A S I T O NIP. 19561121 197708 1 001
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA SRI NINGSIH, Amd. Keb NIP. 19700920 199103 2 008
GIZI TRISNININGATI, Amd. G NIP. 19740802 199703 2 003
LABORATORIUM MAMA FIDYAWATI, Amd. An.Kes NIP. 19810502 200801 2 015
USAHA KESEHATAN SEKOLAH UKHUWAH ISLAMIYAH, Amd. Kep NIP. 19801204 200604 2 015
UNIT PENDAFTARAN MAS’ALIL IRSJAD
NIP. 19701111 200701 1 024
COMMUNITY HEALTH NURSING (CHN) NUR LAILA, Amd. Kep NIP. 19680214 198901 2 001
PELAYANAN OBAT & GUDANG OBAT PUSKESMAS PEMBANTU RUNGKUT KIDUL Dr. ACHMAD EKAPRASETYANA NIP. 19620518 199001 1 001
RENDY RAVIANTO, S.Farm.Apt
7
2.1.2 Wilayah kerja Puskesmas 1. Data Geografis
a. Batas Wilayah Kerja : Sebelah Utara
: Kecamatan Sukolilo
Sebelah Selatan
: Kecamatan Gunung Anyar
Sebelah Timur
: Kelurahan Penjaringan Sari
Sebelah Barat
: Kecamatan Tenggilis
b. Posisi Geografis Puskesmas Kalirungkut terletak di wilayah Surabaya timur di jalan raya yang mudah dijangkau transportasi umum. c. Luas Wilayah Kerja Luas wilayah kerja Puskesmas Kalirungkut adalah 511,461 Ha yang terbagi dalam 3 kelurahan yaitu : Kelurahan Kalirungkut, Kelurahan Rungkut Kidul, dan Kelurahan Kedung Baruk. Tabel 2.1 Luas Wilayah Kerja Puskesmas Kalirungkut Tahun 2011 No.
Kelurahan
Luas Wilayah
Jumlah RW
Jumlah RT
1.
Kalirungkut
258,433 Ha
15
86
2.
Rungkut Kidul
137,648 Ha
12
58
3.
Kedung Baruk
115,380 Ha
10
49
511,461 Ha
37
193
Jumlah
Sumber : Profil Puskesmas Kalirungkut tahun 2011
8
d. Peta Wilayah Kerja
Sumber : Profil Puskesmas Kalirungkut tahun 2011
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kalirungkut
9
2. Data Demografis
a. Data Kependudukan 1) Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tabel 2.2 Komposisi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirungkut Menurut Umur dan Jenis Kelamin Per Tanggal 1 Desember 2011 Laki-Laki Perempuan Jumlah No. Desa/Kelurahan jiwa % jiwa % Jiwa % 1. Kali Rungkut 6.394 50,8 6.179 49,2 100 12.573 2. Rungkut Kidul 7.082 50,1 7.049 49,9 100 14.131 3. Kedung Baruk 12.115 50,5 11.875 49,5 100 23.990 Jumlah 100 25.591 51,7 25.103 48,3 50.694 Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Rungkut, 2011
Di Kelurahan Kalirungkut, Kedung Baruk dan Rungkut Kidul, distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak tidak berbeda signifikan yaitu Laki-laki sebanyak 51,7% (25.591 jiwa) dan Perempuan 48,3% (25.103 jiwa). 2) Komposisi Penduduk Menurut Umur Tabel 2.3 Komposisi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirungkut Menurut Umur dan Jenis Kelamin Per 1 Desember 2011 Kali Rungkut No.
Umur
Jenis kelamin
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
L 0-4 338 4-9 662 10-14 602 15-19 446 20-24 416 25-29 543 30-34 587 35-39 710 40-44 667 45-49 498 50-54 344 55-59 246 60-64 113 65-69 97 70-74 53 >75 72 Jumlah 6.394
P 357 591 545 404 384 512 646 703 673 441 330 177 126 106 86 98 6.179
Jumlah
695 1.253 1.147 850 800 1.055 1.233 1.413 1.340 939 674 423 239 203 139 170 12.573
Rungkut Kidul Jenis Kelamin
L 311 508 487 568 562 723 664 652 544 536 560 392 222 156 96 101 7.082
P 294 470 472 513 599 696 741 595 626 603 490 307 203 154 128 158 7.049
Jumlah
605 978 959 1.081 1.161 1.419 1.405 1.247 1.170 1.139 1.050 699 425 310 224 259 14.131
Kedung Baruk Jenis kelamin
Jumlah
Total
L P 534 466 1.000 2.300 872 771 1.643 3.874 918 777 1.695 3.801 828 772 1.600 3.531 904 840 1.744 3.705 1.153 1.214 2.367 4.841 1.262 1.300 2.562 5.200 1.211 1.195 2.406 5.066 1.074 1.037 2.111 4.621 848 900 1.748 3.826 705 772 1.477 3.201 635 595 1.230 2.352 430 427 857 1.521 364 300 664 1.177 200 222 422 785 177 287 464 893 12.115 11.875 23.990 50.694
Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Rungkut, 2011
10
Di Kelurahan Kalirungkut, Kedung Baruk dan Rungkut Kidul, distribusi penduduk berdasarkan umur yang terbanyak yaitu pada golongan umur 30-34 tahun sebanyak 10,3 % (5200 jiwa) dan yang terkecil pada golongan umur 70-74 tahun sebanyak 1,5% (785 jiwa). b. Data Sosial Ekonomi 1) Pekerjaan Tabel 2.4 Komposisi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirungkut Menurut Pekerjaan Tahun 2010 No.
Pekerjaan
Kalirungkut (%)
Kedung Baruk (%)
Rungkut Kidul (%)
1.
Belum Bekerja
24,02
26,0
22,09
2.
Petani
0,05
0,18
0,05
3.
Nelayan
0,0045
0,0066
0
4
Pedagang
0,25
0,27
0,25
5.
Pegawai Negeri Sipil
3,77
2,70
3,47
6.
Anggota TNI-AD
0,10
0,05
0,11
7.
Anggota TNI-AL
0,22
0,12
0,21
8.
Anggota TNI-AU
0,01
0,0066
0,008
9.
Kepolisian
0,18
0,12
0,18
10.
Purnawirawan
0,24
0,08
0,14
11.
Pensiunan
1,13
0,45
0,77
12.
Pegawai swasta
25,71
26,28
22,76
13.
Wiraswasta
5,51
4,07
4,59
14.
Buruh
0,11
0,11
0,13
15.
Pembantu
15,72
18,56
18,48
16.
Pelajar
4,36
3,01
3,54
17.
Mahasiswa
14,56
15,10
15,59
18.
Ibu Rumah Tangga
0,35
0,30
0,36
19.
Dokter
1,37
1,22
1,41
20.
Guru/ dosen
0,04
0,06
0,08
21.
Tenaga medis lain
0,03
0
0,008
22.
Pejabat tinggi Negara
2,26
1,31
5,78
23.
Lain-lain
505
199
759
Sumber : Profil Puskesmas Kalirungkut tahun 2011
11
Sebagian besar (25,71%) penduduk Kelurahan Kalirungkut bekerja sebagai s ebagai Pegawai Pe gawai swasta, demikian juga pada p ada Kelurahan Kel urahan Kedung Baruk (26,28%) dan Kelurahan Rungkut Kidul (22,76%) yang bekerja sebagai Pegawai Swasta. 2) Pendidikan Tabel 2.5 Komposisi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirungkut Menurut Pendidikan Per 1 Desember 2011 No.
Desa/Kelurahan
Tdk/Blm Sekolah
Tidak Tamat SD
Tamat SD/ Sdjt
SLTP/ Sdjt
SLTA/ Sdjt
D1/ D2
D3/ S.Muda
D4/ S1
S2
S3
Jumlah
1.
Kali Rungkut
3.666
1.057
2.690
2.946
7.064
374
438
4.484 349 33
23.101
2. 3.
Rungkut Kidul Kedung Baruk
1.908 2.335 7.909
656 846 2.559
1.647 2.696 7.033
1.438 2.070 6.454 6.454
3.801 176 176 4.608 264 15.473 814
308 208 954
2.426 265 20 2.498 143 12 9.408 757 65
12.645 15.680 51.426
Jumlah
Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Rungkut, 2011
Tingkat pendidikan penduduk Kelurahan Kali Rungkut terbanyak adalah setingkat SLTA yaitu 30,6% (7.064 jiwa), Kelurahan Rungkut Kidul terbanyak adalah tamat SLTA yaitu 30,1% (3.801 jiwa) dan demikian juga di Kelurahan Kedung Baruk yang terbanyak adalah SLTA sebanyak 29,4% (4.608 jiwa). 3) Agama Tabel 2.6 Komposisi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirungkut Menurut Agama Per 1 Desember 2011 No Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan 1 Kali Rungkut 2 Rungkut Kidul
3
Kedung Baruk Jumlah
Islam 18.697 10.392
Kristen Khatolik 2.758 1.423 1.370 986
Hindu 150 65
Budha 206 112
Dll 5 3
Jumlah 23.239 12.928
12.457
1.878
1.199
68
190
4
15.796
41.546
6.006
3.608
283
508
12
51.963
Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Rungkut, 2011
Berdasarkan agama penduduk di Kelurahan Kali Rungkut terbanyak adalah islam yaitu 80,5% (18.697 jiwa), Kelurahan Rungkut Kidul terbanyak adalah islam yaitu 80,4% (10.392 jiwa) dan demikian juga di Kelurahan Kedung Baruk yang terbanyak adalah islam sebanyak 78,9% (12.457 jiwa).
12
c. Data Sarana Pendidikan Tabel 2.7 Jumlah Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirungkut No. Sarana Pendidikan Jumlah 1.
Taman Kanak-kanak
31 Buah
2.
SD/MI
19 Buah
3.
SLTP/MT
9 Buah
4.
SMU/MA
6 Buah
5.
Akademi
0 Buah
6.
Perguruan Tinggi
1 Buah
7.
Pondok Pesantren
2 Buah
Sumber : Profil Puskesmas Kalirungkut tahun 2011 (P2KPUS Akhir 2010)
d. Data Sarana Kesehatan Tabel 2.8 Jumlah Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirungkut No. Sarana Kesehatan Kesehatan Jumlah 1.
Rumah Sakit Pemerintah
0 Buah
2.
Rumah Sakit Swasta
0 Buah
3.
Bidan Praktek Swasta
4 Buah
4.
Dokter Praktek Swasta
32 Buah
5.
Poli Klinik Swasta
6 Buah
6.
Rumah Bersalin
1 Buah
7.
Puskesmas Pembantu
1 Buah
8.
Polindes
0 Buah
9.
Posyandu Balita
51 Buah
10.
Posyandu Usila
6 Buah
11.
Puskesmas Keliling
1 Buah
12.
Laboratorium
5 Buah
13.
Apotik
23 Buah Sumber : Profil Puskesmas Kalirungkut tahun 2011
13
e. Data Sasaran Program Puskesmas Tabel 2.9 Jumlah Sasaran Program Puskesmas di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirungkut Tahun No. Sasaran Jumlah 1.
Bayi (0-1 tahun)
1289 Bayi
2.
Anak Balita (1-5 tahun)
3.
Bayi 6-11 bulan
4.
Anak Pra Sekolah (0-5 tahun)
6202 Apras
5.
Ibu Hamil
1241 Orang
6.
Ibu Nifas
1140 Orang
7.
Ibu Meneteki
2288 Orang
8.
Ibu Bersalin
1140 Orang
9.
Pra Lansia (45-59 tahun)
10.
Usila (> 60 tahun)
11.
Rumah Tangga
12.
Keluarga Miskin
4913 Balita 1129 Bayi
13699 Orang 9751 Orang 12346 RT 7830 KK
Sumber : Profil Puskesmas Kalirungkut tahun 2011 (P2KPUS Akhir 2010)
2.1.3 Kondisi Internal Puskesmas 2.1.3.1 Sumber Daya Manusia
Puskesmas
mempunyai
keunikan
dalam
operasionalnya,
karena
memerlukan berbagai profesi dan keahlian. Sebagai bagian dari Pemerintah Kota Surabaya yang bertugas menjaga kesehatan masyarakat di tingkat dasar Puskesmas memerlukan SDM yang handal dan kompeten. Jumlah dan komposisi sumber daya manusia di Puskesmas Kalirungkut sangat memadai, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.10 Jumlah dan Komposisi Sumber Daya Manusia di Puskesmas Kalirungkut Tahun 2011 No.
Jenis Tenaga
Jumlah
1.
Dokter Umum (+ Dokter Pusling)
4
2.
Dokter Gigi
2
3.
Apoteker
1
14
No.
Jenis Tenaga
Jumlah
4.
SKM
1
5.
Bidan (+bidan kelurahan)
6
6.
Perawat(+Perawat Pusling)
6
7.
Perawat Gigi
2
8.
Petugas Sanitasi
2
9.
Tata Usaha
2
10.
Pembantu Paramedis
1
11.
Asisten Apoteker
1
12.
Petugas Gizi
1
13.
Pranata Laborat
1
14.
Rekam Medik
1
15.
Petugas IT
1
16.
Petugas Loket
2
17.
Pengemudi
1
18.
Petugas Kebersihan
2
19.
Jaga Malam
2
Jumlah
39 Sumber : Profil Puskesmas Kalirungkut tahun 2011
2.1.3.2 Sumber Daya Keuangan
a. Sumber keuangan Sumber keuangan Puskesmas berasal dari APBD. Adapun besarnya dana tersebut berdasarkan alokasi dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya. b. Pemanfaatan Sumber Daya Keuangan Keuangan APBD dipergunakan secara langsung untuk operasional Puskesmas. Penggunaan dana Jamkesmas adalah sesuai dengan petunjuk teknis Jamkesmas dan dipergunakan 100% untuk orang miskin.
15
2.1.3.3 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Puskesmas antara lain : Tabel 2.11 Jumlah dan Jenis Sarana & Prasarana di Puskesmas Kalirungkut Tahun 2011 No. Sarana dan prasarana Keterangan 1. Puskesmas pembantu 1pustu 2. Posyandu Balita 51 posyandu 3. Posyandu Usila 6 posyandu 4. Laboratorium sederhana Ada 2 unit (thn 2006) 5. Dental unit 1 unit (thn 1990) 6. Ambulance (Pusling) 1 7. Kendaraan roda 2 4 8. PAM Ada 9. PLN Ada 10. Telepon Ada 11. Rumah Dinas Tidak ada 12. Alat USG Ada 13 Alat Nebulizer Ada 14. Alat Pemeriksaan Gigi Ada 15. Komputer 9 unit 16. LCD 1 buah 17. Ruang Pertemuan Ada Ada (setiap pelayanan 18. Ruang unit Pelayanan memiliki ruang tersendiri) 19. Alat Fogging Ada 20. Mist Blower Ada 21. Tempat tidur pemeriksaan Ada 22. Kursi Roda Ada 23. Garasi Ada 24. Gudang Penyimpanan obat Ada 25. Gudang Penyimpanan Alkesh Ada 26. Gudang Sanitasi Ada 27. Dapur Ada 28. Ruang Tunggu Ada Sumber : Profil Puskesmas Kalirungkut tahun 2011
16
Denah Puskesmas Kalirungkut (Lantai 1)
Taman Garasi UNIT LABORATORIUM
GUDANG
Gudang
ALKES
Parkir T a m a n
Parkir
B a t a s
Dapur
UNIT
UNIT
UNIT
PENDAFTARAN
PELAYANAN
PELAYANANAN
DAN KASIR
KB
GIGI
T e m b o k
Taman
U t a r a
RUANG TUNGGU PASIEN
T a m a n
UNIT
Parkir
PELAYANAN UMUM
p U
UNIT
UNIT
PELAYANAN
PELAYANAN
RUANG
KIA
OBAT
MAKAN
GUDANG OBAT
p U
Batas Pagar Timur
Denah Puskesmas Kalirungkut (Lantai 2)
RUANG PERTEMUAN
UNIT ADMINISTRASI
R. Kepala Puskesmas
UNIT
SEKRETARIAT
SANITASI
ISO
p U
Gambar 2.2 Denah Puskesmas Kalirungkut Surabaya
UNIT GIZI
GUDANG LOGISTIK
17
2.2 Upaya Kesehatan Puskesmas
1. Program Pokok Pelayanan Puskesmas a. Promosi Kesehatan 1) Pengkajian dan intervensi PHBS pada rumah tangga dan insititusi, meliputi Rumah Tangga yang melaksanakan PHBS, Bayi mendapat ASI Eksklusif, Kelurahan dengan Garam Yodium baik, Posyandu Purnama terbentuk, TTU yang melaksanakan PHBS, Institusi Pendidikan dengan PHBS, Institusi Kesehatan dengan PHBS dan Tempat Kerja yang melaksanakan PHBS. 2) Penyuluhan kesehatan KIA, KB, P2M, GIZI, NAPZA. b. Upaya Penyehatan Lingkungan 1) Pengawasan dan pengendalian kualitas air. 2) Pengawasan dan pengendalian TTU. 3) Pengawasan
dan
pengendalian
penyehatan
lingkungan
pemukiman. 4) Jumlah pengelola TPM dan Penjamah makanan. 5) Pembinaan kesehatan lingkungan institusi. c. Upaya Perbaikan Gizi 1) Pelayanan Gizi pada Masyarakat, meliputi Jumlah bayi 6 – 11 bulan yang mendapat Vit. A 100.000 SI 1 x pertahun, Jumlah anak balita (1-4 tahun) yang mendapat vit.A 200.000 SI 2x pertahun, Jumlah ibu hamil dengan LILA < 23,5 cm yang mendapat PMT pemulihan, Jumlah bumil yang mendapat 90 tablet Fe. 2) Penanganan Gangguan Gizi, meliputi Jumlah balita Gizi Buruk mendapatkan perawatan sesuai standar, Jumlah balita Gizi Kurang Gakin yang mendapatkan MP-ASI sesuai standar, Jumlah bayi Gizi Kurang Gakin yang mendapatkan MP-ASI sesuai standar, jumlah bayi BGM Gakin yang mendapatkan MP-ASI sesuai standar, jumlah balita BGM yang ditangani adekuat sesuai standar.
18
3) Peningkatan mutu pelayanan, meliputi Tingkat kepatuhan petugas terhadap prosedur
pelayanan KEK/Anemis dan
Tingkat kelengkapan alat dalam pelayanan KEK/Anemis. d. Kesehatan Ibu dan Anak 1) Kesehatan Maternal, meliputi Jumlah K1, K4, Komplikasi kebidanan yang ditemukan, Komplikasi kebidanan yang ditangani,
Komplikasi
kebidanan
yang
dirujuk,
Jumlah
persalinan oleh tenaga kesehatan, Jumlah ibu nifas yang memperoleh pelayanan standar dan Jumlah kematian maternal yang diaudit. 2) Kesehatan Anak, meliputi Jumlah kunjungan neonatus lengkap, Jumlah kunjungan bayi, Neonatal resti/komplikasi yang ditangani sesuai standar, Jumlah BBLR yang ditangani sesuai standar, Jumlah kematian perinatal yang diaudit dan jumlah anak yang dideteksi dan distimulasi tumbuh kembangnya. 3) Akses Ketersediaan Darah untuk Penanganan Rujukan Bumil dan Neonatus 4) Peningkatan Mutu Pelayanan. e. Keluarga Berencana 1) Pelayanan pada peserta KB aktif, meliputi Jumlah peserta KB aktif semua metode, Jumlah peserta KB aktif dibina semua metode, Jumlah peserta KB baru semua metode, Jumlah kasus komplikasi semua metode yang ditangani, Jumlah kasus kegagalan semua metode yang ditangani dan Jumlah kasus efek samping semua metode yang ditangani. 2) Peningkatan Mutu Pelayanan, meliputi Tingkat kepatuhan petugas terhadap prosedur pelayanan kontrasepsi, dan Tingkat kelengkapan alat dalam pelayanan kontrasepsi. f. Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) 1) Pelayanan Imunisasi, meliputi BCG, DPT+HB Combo 1, DPT+HB Combo 2, DPT+HB Combo 3, Polio 1, Polio 2, Polio 3, Polio 4, Campak bayi, DT pada murid SD/MI kelas I,
19
Campak pada murid SD/MI kelas 1, TT pada murid SD/MI kelas II-III, Kelurahan UCI, Tingkat kepatuhan provider terhadap prosedur pelayanan perjenis imunisasi dan Tingkat kelengkapan prasarana medis. 2) Pengamatan Epidemiologi, meliputi Sensus harian penyakit potensial
wabah,
Grafik
penyakit
potensial
minimum-maximum
wabah,
Penyelidikan
mingguan
Epidemologi,
penanggulangan KLB dan Gizi Buruk, Pemantauan Wilayah Setempat dan Jumlah Kasus AFP yang ditemukan. 3) Pelayanan Pemberantasan Penyakit dan Mutu Pelayanannya, meliputi Diare, Batuk dan Kesulitan bernafas (ISPA), DBD, TB Paru, HIV-AIDS dan PMS. g. Pengobatan 1) Kunjungan rawat jalan, meliputi Jumlah kunjungan kasus baru, Jumlah kunjungan kasus lama, dan Visit rate. 2) Pemeriksaan laboratorium sederhana, meliputi Darah, Urine, Feces
termasuk
telur
cacing,
Tes
kehamilan,
Jumlah
Pemeriksaan BTA, Jumlah pengambilan sediaan darah malaria, Jumlah pemeriksaan sediaan darah malaria, Tingkat kebenaran hasil pemeriksaan BTA, Tingkat kebenaran hasil pemeriksaan sediaan darah malaria. 3) Penanganan kasus yang ditemukan, meliputi Jumlah kasus GD yang ditemukan, Jumlah kasus GD yang ditangani Puskesmas sesuai standar dan Jumlah rujukan kasus GD ke RS sesuai standar. 4) Penggunaan obat ginerik, meliputi Penulisan resep obat generik dan Ketersediaan obat di Puskesmas. 5) Pembiayaan kesehatan perorangan dan GAKIN. 6) Peningkatan Mutu pelayanan, meliputi Tingkat kepatuhan petugas terhadap prosedur pelayanan pengobatan dan Tingkat kelengkapan alat dalam pelayanan pengobatan.
20
2. Program Manajemen Puskesmas a. Manajemen Puskesmas 1) Menyusun rencana yang meliputi menyusun RUK sesuai standar dan melakukan pengamatan epidemiologi. 2) Memantau proses pelaksanaan dan hasil kegiatan puskesmas, meliputi
Menyelenggarakan
lokakarya
mini
bulanan
di
Puskesmas dan tribulan Lintas sektor. 3) Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan, meliputi Melakukan penilaian kinerja Puskesmas, Melakukan analisis data sesuai pedoman, Melakukan penyajian informasi hasil analisis, Melakukan identifikasi permasalahan yang ada, Melakukan penentuan prioritas masalah, Menyusun jadwal kegiatan, Melakukan evaluasi tengah tahunan dan Melakukan replaning hasil evaluasi tengah tahun. b. Manajemen Sumber Daya 1) Manajemen peralatan, meliputi Kartu inventaris peralatan di semua ruangan, Meng-Update daftar inventaris alat (A1), Menyusun laporan inventaris alat sekaligus permainan alat (A2),
Menyusun
rencana
kebutuhan
alat,
Mengajukan
kebutuhan alat, Membuat daftar mutasi alat Puskesmas dan Membuat berita acara penghapusan (bila ada). 2) Manajemen obat / bahan di Puskesmas, meliputi Membuat inventaris obat, Membuat inventaris bahan administrasi, Menghitung sisa dan kebutuhan obat/bahan, Mengajukan kebutuhan obat/bahan, Memeriksa kartu stok obat-obatan, Memeriksa kartu stok vaksin, Memeriksa kartu suhu vaksin, dan Memeriksa kartu stok bahan. 3) Manajemen keuangan di Puskesmas, meliputi Adanya buku kas umum yang ditandatangani kepala Puskesmas tiap bulan, Adanya buku kas bantu per pasal/tolok ukur, Adanya buku penerimaan rutin, Adanya buku setoran dan Pemeriksaan kas tiap 3 bulan sekali dengan berita acara.
21
4) Manajemen tenaga di Puskesmas, meliputi Daftar urut kepangkatan petugas, Uraian THWT Petugas dan Rencana kerja bulanan petugas sesuai dengan THWT-nya. 3. Program Pengembangan/Inovatif a. Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja 1) Jumlah murid yang dilakukan penjaringan kesehatannya meliputi murid kelas 1 SD/MI, murid kelas 1 SLTP/MT, murid kelas 1 SMU/MA. 2) Frekuensi pembinaan kesehatan di sekolah, meliputi di SD/MI 4 kali/ tahun, di SLTP/MT 4 kali/ tahun, di SMU/MA 4 kali/ tahun. 3) Frekuensi penyuluhan KRR/ WUS disekolah 1 kali/ tahun, dan diluar sekolah 1 kali/ tahun. 4) Konseling remaja, meliputi konseling remaja/tahun. b. Upaya kesehatan gigi dan mulut 1) Upaya pembinaan/ pengembangan kesehatan gigi, meliputi Frekuensi penyuluhan kesehatan gigi di murid TK ( 2 x/ TK), dan Demo sikat gigi masal di SD/ MI (1x/tahun). 2) Pelayanan kesehatan gigi, meliputi Jumlah perawatan gigi yang ditangani dan Jumlah murid SD/MI yang mendapatkan pelayanan kesehatan. 3) Peningkatan mutu pelayanan, meliputi Tingkat kepatuhan provider terhadap prosedur pelayanan gigi, dan Tingkat kelengkapan alat untuk pelayanan gigi. c. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 1) Pencegahan malaria, terdiri dari mengidentifikasi jumlah penderita malaria, pengobatan malaria, tingkat kepatuhan provider terhadap prosedur penanganan malaria, tingkat pelengkapan alat terhadap pelayanan malaria. 2) Pencegahan
kusta,
terdiri
dari
mengidentifikasi
penderita kusta, pengobatan kusta, RFT (PB dan MB).
jumlah
22
3) Penyakit menular seksual, meliputi penggunaan Universal Precaution pada sarkes Puskesmas, dan penanggulangan PMS terpadu. 4) Frambosia,
meliputi
jumlah
penderita
frambosia,
dan
pengobatan frambosia. 5) Filariasis, meliputi jumlah penderita filariasis, dan pengobatan filariasis. d. Upaya Perbaikan Gizi 1) Pemberian zat besi dan vitamin A pada sasaran remaja putri (16
tablet),
pada
balita
(sirup),
dan
pada
ibu
hamil
mendapatkan Fe (90 tablet). 2) Pemantauan terhadap pola konsumsi 20 KK (perdesa 4 x/ tahun),
meliputi
Kelurahan
yang
mengkonsumsi
garam
beryodium dan Pemantauan terhadap bayi yang mendapat ASI Eksklusif. 3) Jumlah kunjungan pojok gizi 4) Jumlah kelurahan bebas rawan gizi. e. Upaya Penyehatan Lingkungan 1) Upaya pengawasan kualitas lingkungan, meliputi Jumlah pasien rujukan penyakit berbasis lingkungan ke klinik sanitasi yang ditindak lanjuti ke lapangan dan Jumlah rujukan sampel limbah domestik ke laboratorium. 2) Pengendalian vektor, meliputi Jumlah rumah yang diberi abatisasi, jumlah tempat perindukan yang ditindak lanjuti dengan diberi lavarciding, diberikan biologikan control, diberikan penyemprotan (spraying). f. Upaya Pelayanan Rawat Inap di Puskesmas dengan TT 1) Jumlah pasien rawat inap baru. 2) BOR. 3) Hari rawat rata – rata (ALOS). 4) Jumlah kasus pneumonia ditangani sendiri khusus Puskesmas TT.
23
g. Laboratorium 1) Golongan darah. 2) BTA (untuk kusta). 3) VDRL. 4) Gula darah. 5) Pemeriksaan Trombosit pada kasus tersangka DBD. 6) Pemeriksaan PCV/Hematokrit pada kasus tersangka DBD. 7) Jumlah sampel yang dirujuk. h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut 1) Jumlah kelompok USILA yang dibina sesuai standar. 2) Frekuensi pembinaan kelompok USILA. 3) Jumlah USILA yang mendapatkan pelayanan. i.
Upaya Kesehatan Olahraga Meliputi pemeriksaan kesegaran jasmani yang dilakukan pada murid SD, SLTP, SLTA, dan pada masyarakat l ainnya.
j.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Kemandirian Hidup Sehat 1) Bina Kesehatan Tradisional, meliputi jumlah BATRA yang dibina dan Frekuensi pembinaan BATRA. 2) Jamkesmas,
meliputi
jumlah
GAKIN
memiliki
kartu
Jamkesmas dan Jumlah GAKIN yang memanfaatkan kartu Jamkesmas. k. Pemeriksaan Penunjang 1) Pemeriksaan USG. 2) Pemeriksaan Radiologi. 3) Pemeriksaan EKG. 4) Pemeriksaan Lainnya. l.
Upaya Kesehatan Kerja (UKK) 1) Jumlah pekerja formal yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas. 2) Frekuensi penyuluhan UKK yang dilakukan pada pekerja informal 2 kali/tahun. 3) Jumlah kader UKK yang diberi pelatihan keterampilan P3K.
24
m. Upaya Kesehatan Jiwa/Mental 1) Jumlah kasus jiwa yang ditemukan. 2) Jumlah kasus jiwa yang dirujuk. 3) Jumlah kasus jiwa yang ditangani puskesmas. 4) Frekuensi penyuluhan kesehatan jiwa (NAPZA, dll). n. Upaya Kesehatan Indera 1) Upaya pencegahan kebutaan, meliputi Jumlah Usila yang diperiksa matanya (Visus, Katarak) dan Frekuensi penyuluhan operasi katarak. 2) Upaya pencegahan gangguan pendengaran, meliputi Jumlah orang yang diperiksa kesehatan telinga. 3) Peningkatan mutu pelayanan, meliputi tingkat kepatuhan provider terhadap pelayanan mata dan tingkat kelengkapan alat untuk pelayanan mata. o. Upaya Kesehatan Matra 1) Jumlah calon jemaah haji yang diperiksa. 2) Jumlah haji yang dilacak. 3) Jumlah calon transmigran/transmigran yang diperiksa. p. Upaya Peningkatan Mutu Tenaga Puskesmas 1) Tingkat pengetahuan provider terhadap; penatalaksanaan pemeriksaan ANC, Pelayanan imunisasi, Pelayanan diare, Pelayanan batuk dan kesulitan bernafas, DBD, Malaria, Pelayanan kesehatan bayi, Pelayanan bayi kurang energi kronis/anemia, Pelayanan kontrasepsi dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. 2) Tingkat kepuasan petugas terhadap Fasilitas kerja, Hubungan dengan atasan, Hubungan dengan teman sekerja, Tugas yang dibebankan dan Hasil yang dicapai.
25
2.3 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
SP2TP adalah Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan rutin di Puskesmas. Untuk menjamin akuntabilitas pelayanan, Puskesmas wajib melaksanakan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP). Melalui berbagai program yang terselenggara, Puskesmas diwajibkan membuat laporan bulanan ke dinas kesehatan melalui format LB1 (laporan bulanan 1) yang berisi morbiditas penyakit, LB2 yang berisi laporan pencatatan dan penggunaan obat, LB3 dan LB4 yang lebih banyak memuat tentang program puskesmas (Wikipedia.com, 2011). Secara observasi dan wawancara, sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas Kalirungkut Surabaya sudah berjalan dengan baik karena sudah memenuhi ruang lingkup SP2TP yaitu dilakukan oleh semua puskesmas termasuk puskesmas pembantu dan puskesmas keliling, Pencatatan Pelaporan mencakup data umum dan demografi wilayah Puskesmas, data ketenagaan di Puskesmas, data Sarana yang di miliki Puskesmas dan data kegiatan Puskesmas baik didalam gedung maupun diluar gedung serta pelaporan dilakukan secara periodik (Bulanan, Tribulan, Semester dan Tahunan). Contoh SP2TP berupa P2KPUS Puskesmas Kalirungkut terlampir.
2.4 Penilaian Pencapaian Kinerja Puskesmas (P2KPUS)
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas. Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : 1. Kelompok I (kinerja baik)
: Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2. Kelompok II (kinerja cukup)
: Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %
3. Kelompok III (kinerja kurang)
: Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %
Di Puskesmas Kalirungkut sudah berjalan sistem penilaian pencapaian kinerja puskesmas (P2KPUS) dengan baik. Menurut Rekapitulasi P2KPUS di Puskesmas Kalirungkut pada setiap item-nya banyak kinerja program yang sudah baik, tetapi masih ada sedikit yang kinerjanya belum baik. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
26
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PUSKESMAS KALIRUNGKUT TRIBULAN IV TAHUN 2010 VARIABEL
NILAI
I.
PROMOSI KESEHATAN
531,37
R P
II.
UPAYA PENYEHATAN LINGKUNGAN
496,06
O O
III.
UPAYA PERBAIKAN GIZI
707,55
G K
IV.
KESEHATAN IBU DAN ANAK
970,53
R O
V.
KELUARGA BERENCANA
189,65
A K
VI.
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
724,47
M
VII. PENGOBATAN
562,02 4181,643237
SUB TOTAL Kp MANA
I.
JEMEN
II.
MANAJEMEN PUSKESMAS
1.200,00
MANAJEMEN SUMBERDAYA
1.140,00 2340
SUB TOTAL Km
I. UPAYA KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA II. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT
97,50 199,77
III.
P2M
60,00
IV.
UPAYA PERBAIKAN GIZI
50,00
V.
UPAYA PENYEHATAN LINGKUNGAN
75,00
P
I
VI. UPAYA PELAYANAN RAWAT INAP DI PUSKESMAS DENGAN TT VII. LABORATORIUM
R
N
VIII. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT
50,00
O
O
IX.
0,00
G
V
25,00
R
A
X. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KEMANDIRIAN HIDUP SEHAT XI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A
T
XII.
0,00
M
I
XIII. UPAYA KESEHATAN JIWA
25,00
F
XIV. UPAYA KESEHATAN INDERA
30,00
XV.
35,00
UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA
UPAYA KESEHATAN MATRA MUTU
21,11
12,50
UPAYA KESEHATAN KERJA
XVI. UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN SUB TOTAL Ki
0,00
PELAYANAN
334,25 1015,122793
TOTAL Kp + Km + Ki
7536,76603
Kinerja Puskesmas
75,3676603
Kp + Km + Ki K=
X 100% 10.000 Kinerja Puskesmas
=
75,3676603
27
2.5 Identifikasi dan Penyusunan Prioritas Masalah KIA-KB 2.5.1 Identifikasi Masalah KIA-KB
Berdasarkan data pada SP2TP Program Pokok Puskesmas tahun 2010 dapat diidentifikasi masalah KIA-KB pada Puskesmas Kalirungkut yaitu : Tabel 2.12 Identifikasi Masalah KIA-KB Puskesmas Kalirungkut Pencapaian Puskesmas No Program Puskesmas Sasaran Target Realisasi/ (%) Cakupan (%) 1. K1 Bumil 95 21,63 2. K4 Bumil 90 23,73 3. KB Aktif PUS 95 32,78 4. KB Baru PUS 90 32,05 5. Kunjungan Neonatal Neonatus 88 28,99 6. ASI Eksklusif Bayi 80 0,78 2.5.2 Prioritas Masalah KIA-KB
Prioritas masalah berdasarkan identifikasi masalah KIA-KB diatas, ditentukan berdasarkan Metode Hanlon Kuantitatif (Runjati, 2011). Tujuan metode ini adalah : 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yyang dapat diikutsertakan dalam proses penentuan masalah. 2. Mengelompokkan faktor-faktor yang ada dan memberikan bobot kepada kelompok faktor tersebut. 3. Memungkinkan anggota untuk mengubah faktor dan nilai sesuai dengan kebutuhan. Metode ini menggunakan 4 kelompok kriteria: 1. Kelompok kriteria A (besarnya masalah) : diukur dari besarnya penduduk yang terkena efek langsung (insiden/prevalensi). 2. Kelompok kriteria B (kegawatan masalah) : ditetapkan dengan skor 1-5 3. Kelompok kriteria C (kemudahan dalam penanggulangan) : pertanyaan yang harus dijawab adalah apakah sumber dan teknologi yang tersedia mampu menyelesaikan masalah. Semakin sulit penanggulangan masalah, semakin kecil skor yang diberikan. Skor 1-5. 4. Kelompok kriteria D ( PEARL factor ) : terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat atau tidaknya suatu program dilaksanakan. Faktor-faktor tersebut: a. Property (kesesuaian) b. Economic (biaya murah)
28
c. Acceptibility (dapat diterima) d. Resources availability (tersedia sumber) e. Legality (legalitas terjamin) Penetapan nilai : Setelah nilai kriteria A,B,C dan D didapatkan, kemudian nilai tersebut dimasukkan ke dalam formula berikut: Nilai prioritas dasar (NPD) = (A+B) C Nilai prioritas total = (A+B) C x D Setelah
melakukan
identifikasi
prioritas
dengan
Metode
Hanlon
Kuantitatif (proses perhitungan terlampir), dapat disimpulkan : Tabel 2.13 Prioritas Masalah KIA-KB Puskesmas Kalirungkut No.
Program Puskesmas
Urutan Prioritas
1.
K1
II
2.
K4
I
3.
KB Aktif
III
4.
KB Baru
V
5.
Kunjungan Neonatal
IV
6.
ASI Eksklusif
VI
Berdasarkan tabel 2.13 diatas didapatkan data bahwa prioritas masalah urutan 1 adalah K 4 & urutan 2 adalah K 1. Oleh karena masalah ini mempunyai sasaran, tujuan, manfaat dan dalam program yang sama yang merupakan satu kesatuan berupa Antenatal Care (ANC), maka pada pembahasan selanjutnya, kedua prioritas masalah ini, kelompok gabungkan menjadi satu prioritas masalah yaitu ANC, selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.14 Prioritas Masalah KIA-KB Puskesmas Kalirungkut No.
Program Puskesmas
Urutan Prioritas
1.
ANC
2.
KB Aktif
III
3.
Kunjungan Neonatal
IV
4.
KB Baru
V
5.
ASI Eksklusif
VI
I
29
2.5.3 Identifikasi Penyebab Masalah KIA-KB
Dalam mengidentifikasi penyebab masalah digunakan analisis fishbone. Metode Analisis Fishbone/Analisis tulang ikan adalah metode sederhana yang dapat dipergunakan untuk menelusuri penyebab suatu permasalahan terjadi. Dasarnya adalah prinsip bahwa pemikiran yang bersumber dari orang banyak lebih baik dari satu orang dan melibatkan partisipasi semua orang. Analisa tulang ikan dipakai jika ada perlu untuk mengkategorikan berbagai sebab potensial dari satu masalah atau pokok persoalan dengan cara yang mudah dimengerti dan rapi. Juga alat ini membantu dalam menganalisis apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses (Gazalba, 2009). Hasil identifikasi penyebab masalah KIA-KB berdasar metode Fishbone sebagai berikut : 1.
ANC Method - Sistem pelaporan ↓ - Waktu pelayanan ↓ - Banyak pely. kesehatan swasta
Man - Petugas kurang - Tidak ada pos - Petugas tidak di tempat - Banyak BPS
Cakupan K4 ↓
Market - Promosi ↓ - Tidak ada pos - Sosbud ↓ mendukung
Money - Tidak ada pos - Pembiayaan ↓
Material - Tidak ada pos - Sarana dan prasarana ↓
a. Plan -
Tujuan : cakupan ↑
-
Target
-
Metode :
: 90-95%
1)
Penambahan tenaga.
2)
Penyediaan pos serta sarana dan prasarana.
3)
Perbaikan sistem pelayanan dan pelaporan.
4)
Pengefektifan waktu pelayanan.
30
5)
Peningkatan promosi.
6)
Pemberian informasi pada masyarakat.
b. Act -
Koordinasi antara puskesmas dengan dinas untuk ketersediaan tenaga, sarana dan prasarana.
-
Efektifitas peran dan fungsi kader.
-
Penyuluhan pada masyarakat.
c. Check -
Perubahan pola pikir masyarakat.
- Tercipta koordinasi . d. Do -
Melakukan penyuluhan pada masyarakat.
-
Melakukan koordinasi dengan BPS dan bidan wilayah setempat untuk refitalisasi peran fungsi kader.
2.
KB Aktif Method - Pengetahuan masyarakat ↓ - Sistem pelaporan ↓
Eksternal - Sosial budaya - Efek samping alkon
Man - Petugas ↓ - Pengetahuan masy ↓ Cakupan KB Aktif ↓
Market - Promosi ↓
Money - Pembiayaan ↑ - Jaminan pembiayaan ↓
Material - Pos tidak ada - Sarana dan prasarana ↓
a. Plan -
Tujuan
: cakupan ↑
-
Target
: 95%
-
Metode : 1)
Pelaksanaan safari KB untuk metode jangka panjang.
2)
Perbaikan sistem pelayanan dan pelaporan dan koordinasi dengan BPS serta kader kesehtan.
31
3)
Peningkatan promosi.
4)
Pelayanan kontrol efek samping KB.
b. Act -
Koordinasi antara puskesmas dan BKKBN atau perusahaan swasta untuk safari KB.
-
Pengefektifan peran dan fungsi kader dan sistem koordinasi pelaporan dari pelayanan kesehatan swasta.
-
Penyuluhan pada masyarakat.
c. Check -
Perubahan pengetahuan dan pola pikir masyarakat.
-
Umpan balik dari puskesmas dan BKKBN untuk safari KB.
-
Melakukan penyuluhan pada masyarakat.
-
Melakukan pelayanan KB.
d. Do
3.
Kunjungan Neonatal
Method - Sistem pelaporan ↓ - Waktu pelayanan ↓ - Banyak pely. kesehatan swasta
Man - Petugas kurang - Tidak ada pos - Petugas tidak di tempat - Banyak BPS
Cakupan KN ↓
Market - Promosi ↓ - Tidak ada pos - Sosbud ↓ mendukung
Money - Tidak ada pos - Pembiayaan ↓
Material - Tidak ada pos - Sarana dan prasarana ↓
a. Plan -
Tujuan
: cakupan ↑
-
Target
: 88%
-
Metode
:
1)
Penambahan tenaga.
2)
Penyediaan pos serta sarana dan prasarana.
32
3)
Perbaikan sistem pelayanan dan pelaporan.
4)
Pengefektifan waktu pelayanan.
5)
Peningkatan promosi.
6)
Pemberian informasi pada masyarakat.
7)
Koordinasi dengan pelayanan kesehatan swasta.
b. Act -
Koordinasi antara puskesmas dengan dinas untuk ketersediaan tenaga, sarana dan prasarana.
-
Koordinasi puskesmas dan pelayanan kesehatan swasta dalam sitem pelaporan.
-
Efektifitas peran dan fungsi kader.
-
Penyuluhan pada masyarakat.
c. Check -
Perubahan pola pikir masyarakat.
-
Tercipta koordinasi.
-
Melakukan penyuluhan pada masyarakat.
-
Melakukan koordinasi dengan BPS dan bidan wilayah setempat
d. Do
untuk refitalisasi peran fungsi kader. -
4.
Membantu pelayanan di KIA.
KB Baru Method - Pengetahuan masyarakat ↓ - Sistem pelaporan ↓
Eksternal - Sosial budaya
Man - Petugas ↓ - Pengetahuan masy ↓ Cakupan KB Baru ↓
Market - Promosi ↓ - Mekanisme konseling ↓
Money - Pembiayaan
a. Plan -
Tujuan
: cakupan ↑
-
Target
: 90%
Material - Pos tidak ada - Sarana dan prasarana ↓
33
-
Metode
:
1)
Penambahan tenaga.
2)
Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana.
3)
Perbaikan sistem pelayanan dan pelaporan.
4)
Peningkatan promosi.
5)
Peningkatan kemampuan konseling.
b. Act -
Koordinasi antara puskesmas dan dinas dalam ketersediaan tenaga, sarana dan prasarana.
-
Koordinasi dengan pelayanan kesehatan swasta dalam pelaporan.
-
Pengefektifan peran dan fungsi kader.
-
Penyuluhan pada masyarakat.
c. Check -
Perubahan pola pikir masyarakat.
-
Peningkatan kemampuan petugas dalam pemberian konseling.
d. Do
5.
-
Melakukan penyuluhan pada masyarakat.
-
Melakukan konseling dalam pelayanan KB.
ASI Eksklusif
Eksternal - Sosial budaya
Method - IMD belum optimal
Man - Ibu bekerja - Pengetahuan masy ↓ - Motivasi tenaga kesehatan ↓
ASI Ekslusif ↓
Market - Promo susu formula ↑
Money - Sosial ekonomi ↑
Material - Fasilitas umum u/ buteki ↓
a. Plan -
Tujuan
: cakupan ↑
-
Target
: 80%
-
Metode
:
1)
Koordinasi dengan perasahaan swasta dan pemerintah untuk memberikan fasilitas untuk ibu menyusui.
34
2)
Koodinasi dengan BPS dan dokter untuk menoptimalkan pelaksanaan IMD.
3)
Meningkatkan promo ASI Ekslusif dengan leaflet penyuluhan.
4)
Meningkatkan promosi melalui kader kesehatan.
b. Act Promosi kesehatan tentang ASI Ekslusif.
-
c. Check -
Perubahan pola pikir masyarakat.
-
Tercipta koordinasi.
d. Do -
Melakukan penyuluhan pada masyarakat.
-
Melakukan koordinasi dengan BPS dan bidan wilayah setempat untuk refitalisasi peran fungsi kader.
2.5 Identifikasi Wilayah Binaan 2.6.1 Gambaran Umum Wilayah Binaan 2.5.1.1 Data Geografis
Batas-batas geografis RT 3 RW 4 sebagai berikut: Sebelah utara
: Sungai Besar Kedung Baruk
Sebelah selatan
: Jalan Beringin II
Sebelah barat
: Jalan Kedung Baruk
Sebelah timur
: RT 4 RW 4 (sungai kecil)
2.6.1.2 Data Demografis
Jumlah penduduk di wilayah RT 3 RW 4 Kelurahan Kedung Baruk Surabaya berdasarkan hasil pengkajian adalah 251 jiwa. 2.6.1.3 Hasil Identifikasi Wilayah
Hasil identifikasi wilayah oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bidan
FK
UNAIR
Surabaya
di
Kelurahan
Kedung
Baruk
Kecamatan Rungkut Kotamadya Surabaya tanggal 10-12 Desember 2011 sebagai berikut: 1. Data Umum a. Jumlah KK Berdasarkan data yang di peroleh dari ketua RT, jumlah KK yang ada di RT 3 RW 4 Kelurahan Kedung Baruk sebanyak 74 KK,
35
sedangkan hasil penghitungan yang dilakukan oleh mahasiswa melalui pengkajian, ternyata jumlah KK yang terdapat di RT 3 RW 4 Kelurahan Kedung Baruk sebanyak 85 KK. b. Distribusi jumlah penduduk berdasarkan golongan umur di RT 3 RW 4 Kelurahan Kedung Baruk. Tabel 2.13 Distribusi Jumlah Penduduk berdasarkan golongan umur di RT 3 RW 4 Kelurahan Kedung Baruk Bulan Desember 2011 Umur L P No. Kelompok N (Tahun) N % N %
%
1.
Bayi
0-<1
3
30
7
70
10
100
2.
Balita
1-<5
15
65,2
8
34,8
23
100
3.
Anak
5 - 12
19
55,9
15
44,1
34
100
4.
Remaja
13 - 20
24
53,3
21
46,7
45
100
5.
Dewasa
21 - 59
40
34,8
75
65,2
115
100
6.
Lansia
≥ 60
13
54,2
11
45,8
24
100
251
100
Jumlah
114
137
80% 70% 60%
0−<1
50%
1−<5
40%
5−12 13−20
30%
21−59
20%
≥60
10% 0% Laki-laki
Perempuan
Gambar 2.3 Distribusi Jumlah Penduduk berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin. Berdasarkan Gambar 2.3 dapat diketahui bahwa golongan umur paling banyak pada rentang usia Dewasa (21-59 tahun) yaitu berjumlah 115 jiwa dengan jumlah Laki-laki 40 jiwa (34,8%) dan jumlah Perempuan 75 jiwa (65,2%).
36
c. Distribusi KK Berdasarkan Status Kependudukan.
Status Kependudukan 9.40%
Asli Pendatang
90.60%
Gambar 2.4 Distribusi KK Berdasarkan Status Kependudukan Berdasarkan gambar 2.4 dapat dilihat bahwa hampir seluruhnya penduduk (90,6%) merupakan penduduk asli. d. Distribusi KK Berdasarkan Suku.
Suku 5.90% 1.20%
Jawa Madura Ambon
92.90%
Gambar 2.5 Distribusi KK Berdasarkan Suku Berdasarkan gambar 2.5 dapat dilihat bahwa hampir seluruh penduduk (92,9%) merupakan suku jawa.
37
e. Distribusi KK Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan 2.40%
2.40%
2.40%
Tidak Sekolah Tidak Tamat SD 31.80%
Tamat SD
34.10%
Tamat SMP Tamat SMA Sarjana 27.10%
Gambar 2.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan gambar 2.6 dapat dilihat bahwa hampir sebagian penduduk (34,1%) berpendidikan Tamat SD. f. Distribusi KK Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan 3.50% 2.40%
5.90%
Tidak Bekerja Pegawai Swasta 36.50%
Wiraswasta 51.80%
Buruh Pensiunan
Gambar 2.7 Distribusi KK Berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan gambar 2.7 dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk (51,8%) bekerja sebagai Pegawai Swasta.
38
2. Data Khusus a. Data Ibu Hamil Jumlah ibu hamil yang ada di RT 3 RW 4 Kelurahan Kedung Baruk adalah 3 orang. 1) Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)
ANC
33.30% Dokter Bidan 66.70%
Gambar 2.8 Pemeriksaan Antenatal Care Berdasarkan gambar 2.8 dapat dilihat bahwa seluruh ibu hamil (100%) memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan. 2) Klasifikasi Ibu Hamil
Klasifikasi Skor Poedji Rochyati 0%
Resiko Rendah Resiko Tinggi
100%
Gambar 2.9 Klasifikasi Ibu Hamil Berdasarkan gambar 2.9 dapat dilihat bahwa seluruh Ibu Hamil (100%) merupakan Kehamilan dengan Resiko Rendah.
39
3) Riwayat Imunisasi TT
Imunisasi TT 0%
33.30%
Belum Pernah TT CPW TT Lengkap 66.70%
Gambar 2.10 Riwayat Imunisasi TT Berdasarkan gambar 2.10 dapat dilihat bahwa seluruh ibu hamil (100%) sudah mendapatkan imunisasi TT. 4) Pemberian Tablet Fe
Tablet Fe 0%
Sudah Belum
100%
Gambar 2.11 Pemberian Tablet Fe Berdasarkan gambar 2.11 dapat dilihat bahwa seluruh ibu hamil (100%) sudah mendapatkan tablet Fe.
40
b. Data Bayi Jumlah Bayi yang ada di RT 3 RW 4 Kelurahan Kedung Baruk adalah 10 bayi. 1) Riwayat Pertolongan Persalinan
Penolong Persalinan 10% 0%
Bidan (BPS) Dokter (RS) Dukun
90%
Gambar 2.12 Riwayat Pertolongan Persalinan Berdasarkan gambar 2.12 dapat dilihat bahwa riwayat persalinan bayi seluruhnya (100%) ditolong oleh tenaga kesahatan. 2) Riwayat Perawatan Tali Pusat
Perawatan Tali Pusat 0%
0%
0%
Kassa Kering Alkohol Betadin Dan lain-lain 100%
Gambar 2.13 Riwayat Perawatan Tali Pusat Berdasarkan gambar 2.13 dapat dilihat bahwa riwayat perawatan tali pusat bayi seluruhnya (100%) menggunakan Kassa Kering.
41
3) Pemberian ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
40% ASI Eksklusif Tidak ASI Eksklusif 60%
Gambar 2.14 Pemberian ASI Eksklusif Berdasarkan gambar 2.14 dapat dilihat bahwa sebagian besar (60%) tidak diberi ASI Eksklusif. 4) Kepemilikan KMS
Kepemilikan KMS 0%
Ada Tidak Ada
100%
Gambar 2.15 Kepemilikan KMS Berdasarkan gambar 2.15 dapat dilihat bahwa seluruhnya (100%) bayi dengan kepemilikan KMS.
42
5) Status Gizi Bayi
Berat Badan Berdasar KMS 0%
BB Naik BB Tidak Naik 2 kali Berturut-turut BGM
100%
Gambar 2.16 Status Gizi Bayi Berdasarkan gambar 2.16 dapat dilihat bahwa seluruh bayi (100%) dengan status gizi baik dilihat dengan adanya peningkatan BB. 6) Penimbangan Berat Badan
Penimbangan BB 0%
Teratur
0%
Tidak Teratur Tidak Pernah 100%
Gambar 2.17 Penimbangan Berat Badan Berdasarkan gambar 2.17 dapat dilihat bahwa seluruh bayi (100%) ditimbang secara teratur.
43
7) Tempat Penimbangan Berat Badan
Tempat Penimbangan
20%
Pusyandu BPS
80%
Gambar 2.18 Tempat Penimbangan Berat Badan Berdasarkan
gambar
2.18
dapat
dilihat
bahwa
tempat
penimbangan bayi hampir seluruhnya (80%) di Pusyandu. 8) Imunisasi Pada Bayi
Imunisasi berdasarkan umur bayi 0%
Sesuai Tidak sesuai
100%
Gambar 2.19 Imunisasi Pada Bayi Berdasarkan gambar 2.19 dapat dilihat bahwa seluruhnya (100%) bayi sudah imunisasi sesuai dengan umur bayi.
44
9) Pemberian Vitamin A
Pemberian Vitamin A 20%
Sudah Dapat Belum Dapat 80%
Gambar 2.20 Pemberian Vitamin A Berdasarkan gambar 2.20 dapat dilihat bahwa hampir seluruh (80%) sudah diberi Vitamin A tiap 6 Bulan. c. Data Balita Jumlah Balita yang ada di RT 3 RW 4 Kelurahan Kedung Baruk adalah 23 balita. 1) Riwayat Pertolongan Persalinan
Penolong Persalinan 0% 0%
Bidan (BPS) Dokter (DPS) Dukun
100%
Gambar 2.21 Riwayat Pertolongan Persalinan Berdasarkan gambar 2.21 dapat dilihat bahwa riwayat persalinan balita seluruhnya (100%) ditolong oleh nakes (bidan).
45
2) Riwayat Perawatan Tali Pusat
Perawatan Tali Pusat 0%
0%
0% Kassa Kering Alkohol Betadin Dan lain-lain
100%
Gambar 2.22 Riwayat Perawatan Tali Pusat Berdasarkan gambar 2.22 dapat dilihat bahwa riwayat perawatan tali pusat balita seluruhnya (100%) menggunakan kassa kering. 3) Riwayat Pemberian ASI Eksklusif
Riwayat ASI Eksklusif 9%
ASI Eksklusif Tidak ASI Eksklusif
91%
Gambar 2.23 Riwayat Pemberian ASI Eksklusif Berdasarkan gambar 2.23 dapat dilihat bahwa hampir seluruh balita (91%) tidak diberi ASI secara ekslusif.
46
4) Kepemilikan KMS
Kepemilikan KMS 0%
Ada Tidak Ada
100%
Gambar 2.24 Kepemilikan KMS Berdasarkan gambar 2.24 dapat dilihat bahwa seluruh (100%) balita dengan kepemilikan KMS. 5) Status Gizi Balita
Berat Badan Berdasar KMS 0%
4%
BB Naik BB Tidak Naik 2 kali Berturut-turut BGM
96%
Gambar 2.25 Status Gizi Balita Berdasarkan gambar 2.25 dapat dilihat bahwa hampir seluruh bayi (96%) dengan status gizi baik dilihat dengan adanya peningkatan BB, namun sebagian kecil (4%) masih ada balita dengan BGM tetapi masih dalam status gizi kurang.
47
6) Penimbangan Berat Badan
Penimbangan BB 0%
Teratur
0%
Tidak Teratur Tidak Pernah 100%
Gambar 2.26 Penimbangan Berat Badan Berdasarkan gambar 2.26 dapat dilihat bahwa seluruh balita (100%) ditimbang secara teratur. 7) Tempat Penimbangan Berat Badan
Tempat Penimbangan BB
0%
13%
Posyandu Bidan (BPS) Puskesmas
87%
Gambar 2.27 Penimbangan Berat Badan Berdasarkan gambar 2.27 dapat dilihat bahwa hampir seluruh balita (87%) melakukan penimbangan berat badan di Posyandu.
48
8) Riwayat Imunisasi Pada Balita
Imunisasi 0%
Lengkap Belum Lengkap Tidak Pernah
100%
Gambar 2.28 Imunisasi Pada Bayi Berdasarkan gambar 2.28 dapat dilihat bahwa seluruh balita (100%) sudah imunisasi lengkap. 9) Pemberian Vitamin A
Pemberian Vitamin A 0%
Sudah Dapat Belum Dapat
100%
Gambar 2.29 Pemberian Vitamin A Berdasarkan gambar 2.29 dapat dilihat bahwa seluruh balita (100%) sudah diberi Vitamin A.
49
d. Data Pasangan Usia Subur (PUS) Jumlah PUS yang ada di RT 3 RW 4 Kelurahan Kedung Baruk adalah 49 orang. 1) Distribusi Frekuensi PUS Dalam Keikutsertaan KB
Keikutsertaan KB
24.50% Iya Tidak 75.50%
Gambar 2.30 Distribusi PUS Dalam Keikutsertaan KB Berdasarkan gambar 2.30 dapat dilihat bahwa sebagian besar (75,5%) PUS KB, namun sebagian kecil PUS (24,5%) masih ada PUS yang tidak ikut KB. 2) Alasan Ketidaksertaan KB
Alasan
16.67%
25%
Ingin Punya Anak Unmeet Need Tidak Nyaman dengan Efek Samping
58.33%
Gambar 2.31 Alasan Ketidaksertaan KB Berdasarkan gambar 2.31 dapat diketahui bahwa sebagian besar (58,33%) PUS tidak ikut serta KB dengan alasan Unmeet Need.
50
3) Metode KB
Metode KB
8.10%
10.80%
10.80% Pil KB
2.70%
Suntik AKDR AKBK MOW 67.60%
Gambar 2.32 Metode KB Berdasarkan gambar 2.32 dapat dilihat bahwa sebagian besar (67,6%) PUS menggunakan KB suntik. 4) Tempat Pelayanan KB
Tempat Pelayanan KB
10.80% Bidan (BPS)
10.80% 48.60%
Dokter (DPS) Puskesmas Rumah Sakit
21.60%
Apotik
8.20%
Gambar 2.33 Tempat Pelayanan KB Berdasarkan gambar 2.33 dapat diketahui bahwa hampir setengah (48,6%) PUS mendapatkan pelayanan KB di BPS (bidan).
51
e. Data Remaja Jumlah Remaja yang ada di RT 3 RW 4 Kelurahan Kedung Baruk adalah 45 orang. 1) Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
Pengetahuan Kespro 4.44% 6.67%
Baik Cukup Kurang 88.89%
Gambar 2.34 Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Berdasarkan
gambar
2.34
dapat
diketahui
bahwa
hampir
seluruhnya (88,89%) remaja memiliki pengetahuan kurang mengenai kesehatan reproduksi. 2) Peran Serta Dalam Masyarakat
Peran Serta Remaja
44.44%
Aktif 55.56%
Tidak Aktif
Gambar 2.35 Peran Serta Remaja Dalam Masyarakat Berdasarkan gambar 2.35 dapat dilihat bahwa sebagian besar remaja (55,56%) aktif dalam kegiatan masyarakat.
52
f. Data Lansia Jumlah Lansia yang ada di RT 3 RW 4 Kelurahan Kedung Baruk adalah 24 orang. 1) Kepemilikan KMS Lansia
Kepemilikan KMS
37.50% Ada Tidak Ada 62.50%
Gambar 2.36 Kepemilikan KMS Lansia Berdasarkan gambar 2.36 dapat diketahui bahwa sebagian besar (62,5%) lansia tidak memiliki KMS Lansia. 2) Keaktifan ke Posyandu Lansia
Aktif ke Posyandu Lansia 8.20%
Teratur 45.80%
Tidak Teratur Tidak Pernah 45.80%
Gambar 2.37 Keaktifan ke Posyandu Lansia Berdasarkan gambar 2.37 diketahui bahwa hampir setengahnya (45,8%) yaitu Tidak teratur dan Tidak pernah ke Posyandu Lansia.
53
3) Distribusi Penyakit yang Diderita
Distribusi Penyakit Lansia 0% 11.10% Hipertensi 11.10%
Jantung Paru
11.10%
Rematik DM
66.70%
Gambar 2.38 Distribusi Penyakit yang Didertita Lansia Berdasarkan gambar 2.38 diketahui bahwa sebagian besar (66,7%) lansia menderita penyakit Hipertensi. g. Distribusi Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
Kadarzi
0%
Kadarzi Tidak Kadarzi 100%
Gambar 2.39 Keluarga Dasar Gizi (Kadarzi) Berdasarkan gambar 2.39 diketahui bahwa seluruh keluarga (100%) sudah sadar gizi.
54
h. Data Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
PHBS 0% 5.88%
Ya (1-3)
36.48%
Ya (4-6) Ya (7-9) 57.64%
Ya (10)
Gambar 2.40 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berdasarkan gambar 2.40 dapat diketahui bahwa sebagian besar (57,64%) keluarga berada pada “warna kuning” yaitu butuh pengawasan dari tenaga kesehatan. 1) PHBS Persalinan dengan Tenaga Kesehatan
Persalinan dengan Nakes 0%
Ya Tidak
100%
Gambar 2.41 PHBS Persalinan dengan Tenaga Kesehatan Berdasarkan gambar 2.41 dapat diketahui bahwa seluruhnya (100%) KK termasuk dalam PHBS persalinan dengan tenaga kesehatan.
55
2) PHBS Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian ASI Eksklusif
21.21%
Ya Tidak 78.79%
Gambar 2.42 PHBS Pemberian ASI Eksklusif Berdasarkan gambar 2.42 dapat diketahui bahwa sebagian besar (78,79%) KK tidak termasuk dalam PHBS pemberian ASI Eksklusif. 3) PHBS Penimbangan Bayi
Penimbangan Bayi
15.15%
Ya Tidak
84.85%
Gambar 2.43 PHBS Penimbangan Bayi Berdasarkan
gambar
2.43
dapat
diketahui
bahwa
hampir
seluruhnya (84,85%) KK termasuk dalam PHBS Penimbangan Ba yi.
56
4) PHBS Menggunakan Air Bersih
Menggunakan Air Bersih 0%
Ya Tidak
100%
Gambar 2.44 PHBS Menggunakan Air Bersih Berdasarkan gambar 2.44 dapat diketahui bahwa seluruhnya (100%) KK termasuk dalam PHBS Menggunakan Air Bersih. 5) PHBS Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun
Mencuci Tangan dengan Air Bersih & Sabun 7.06%
Ya Tidak 92.94%
Gambar 2.45 PHBS Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun Berdasarkan
gambar
2.45
dapat
diketahui
bahwa
hampir
seluruhnya (92,94%) KK termasuk dalam PHBS Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun.
57
6) PHBS Menggunakan Jamban Sehat
Menggunakan Jamban Sehat 9.41%
Ya Tidak
90.59%
Gambar 2.46 PHBS Menggunakan Jamban Sehat Berdasarkan
gambar
2.46
dapat
diketahui
bahwa
hampir
seluruhnya (90,59%) KK tidak termasuk dalam PHBS Menggunakan Jamban Sehat. 7) PHBS Memberantas Jentik Nyamuk
Memberantas Jentik Nyamuk
12.94%
Ya Tidak
87.06%
Gambar 2.47 PHBS Memberantas Jentik Nyamuk Berdasarkan
gambar
2.47
dapat
diketahui
bahwa
hampir
seluruhnya (87,06%) KK termasuk dalam PHBS Memberantas Jentik Nyamuk.
58
8) PHBS Makan Sayur dan Buah Setiap Hari
Makan Sayur dan Buah Setiap Hari
36.47% Ya Tidak 63.53%
Gambar 2.48 PHBS Makan Sayur dan Buah Setiap Hari Berdasarkan gambar 2.48 dapat diketahui bahwa sebagian besar (63,53%) KK termasuk dalam PHBS Makan Sayur dan Buah Setiap Hari. 9) PHBS Melakukan Aktifitas Fisik Setiap Hari
Melakukan Aktifitas Fisik Setiap Hari 3.53%
Ya Tidak
96.47%
Gambar 2.49 PHBS Melakukan Aktifitas Fisik Setiap Hari Berdasarkan
gambar
2.49
dapat
diketahui
bahwa
hampir
seluruhnya (96,47%) KK termasuk dalam PHBS Melakukan Aktifitas Fisik Setiap Hari.
59
10) PHBS Anggota Keluarga Tidak Ada yang Merokok Di dalam Rumah
Anggota Keluarga Tidak Ada yang Merokok Di dalam Rumah
27.06% Ya Tidak 72.94%
Gambar 2.50 PHBS Anggota Keluarga Tidak Ada yang Merokok Di dalam Rumah Berdasarkan gambar 2.50 dapat diketahui bahwa sebagian besar (72,94%) KK tidak termasuk dalam PHBS Anggota Keluarga Tidak Ada yang Merokok Di dalam Rumah
60
2.6.2 Analisa SWOT dan Diagram Layang BOBOT
RATING
BOBOT × RATING
1. Adanya kader kesehatan aktif.
0,3
4
1,2
S-W
2. Adanya bidan penanggungjawab wilayah
0,3
4
1.2
3,2-3,7
3. Adanya kegiatan sosial masyarakat
0,2
2
0,4
= -0,5
4. Tingginya kesadaran masyarakat akan
0,2
2
0,4
No 1.
ANALISIS SWOT M1 (KETENAGAAN) I nternal F actor (I F AS) STR E NG TH
kesehatan Total
1
3,2
WEAKNESS
1. Bidan penanggungjawab tidak menetap di
0,4
4
1,6
2. Pendidikan masyarakat masih rendah
0,3
3
0,9
3. Pengetahuan
0,3
4
1,2
wilayah kerja.
tentang
kesehatan
masih
kurang.
Total
1
3,7
E xternal F actor (E F AS) OPPORTUNI TY
1. Adanya
kebijakan
pemerintah
untuk
0,6
3
1,8
pelatihan kader secara berkala
O-T 3-2
2. Banyaknya tenaga pelayanan kesehatan
0,4
3
1,2
swasta
Total
1
1. Semakin banyak penduduk pendatang
1
Total
1
3
THREATENED
2
2 2
=1
61
2.
M2 (SARANA PRASARANA) I nternal F actor (I F AS) STR E NG TH
1. Tersedianya posyandu disetiap RW
0,5
4
2
S-W
2. Adanya PUSLING yang mendukung
0,5
3
1,5
3,5-3
pelayanan kesehatan Puskesmas
= 0,5
Total
1
3,5
WEAKNESS
1. Belum ada ruang khusus untuk pelayanan
0,7
3
2,1
0,3
3
0,9
kesehatan dan konseling di kelurahan 2. Belum ada ruang pojok laktasi untuk ibu menyusui
Total
1
3
b. E xternal F actor (E F AS) OPPORTUNI TY
1. Adanya kerjasama dengan lintas sektoral
0,4
3
1,2
dalam penyediaan sarana dan prasarana
3-2 = 1
kesehatan. 2. Adanya
klinik
kesehatan
dan
apotik
0,3
3
0,9
3. Adanya kerjasama antara kader, tokoh
0,3
3
0,9
swasta.
masyarakat dan petugas puskesmas. Total
1
3
THREATENED
1. Adanya
tuntutan
memberikan
masyarakat
sarana
dan
untuk
1
2
2
prasarana
kesehatan yang memadai
Total
O-T
1
2
62
3.
M3 (METHODE) 1.GIZI I nternal F actor (I F AS) STR E NG TH
1.Adanya
program
pokok
dan
program
0,5
3
1,5
penunjang pelayanan GIZI di posyandu 2. Adanya peran serta masyarakat dalam
S-W 3-4
0,5
3
1,5
= -1
pemberian PMT di posyandu
Total
1
3
WEAKNESS
1. Pencapaian cakupan ASI Eksklusif kurang
0,7
4
2,8
0,3
4
1,2
dari target. 2. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memberikan ASI eksklusif
Total
1
4
b. E xternal F actor (E F AS) OPPORTUNI TY
1.
Adanya
kebijakan
pemerintah
untuk
0,4
3
1,2
pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan 2. Adanya kerjasama antara kader, tokoh
3-2,6 0,3
3
0,9
0,3
3
0,9
masyarakat dan petugas puskesmas untuk menunjang program ASI Eksklusif 3. Adanya kerjasama lintas sektor untuk meningkatkan
pengetahuan
masyarakat
tentang kesehatan Total
1
3
THREATENED
1. Banyaknya ibu yang bekerja
0,6
3
1,8
2. Banyak pabrik yang mempekerjakan wanita
0,4
2
0,8
Total
O-T
1
2,6
= 0,4
63
2. KB I nternal F actor (I F AS) STR E NG TH
1. Adanya kesadaran masyarakat terhadap KB
0,3
3
0,9
S-W
2. Adanya
0,4
4
1,6
3,4-3,6
program
pokok
dan
program
penunjang pelayanan KB.
= -0,2
3. Adanya kerjasama lintas sektor untuk meningkatkan
pengetahuan
0,3
3
0,9
masyarakat
tentang KB
1
Total
3,4
WEAKNESS
1. Sistem pelaporan dari klinik swasta kepada
0,6
4
2,4
0,4
3
1,2
pihak puskesmas kurang lengkap dan tidak berkesinambungan secara teratur. 2. Setiap
alat
kontrasepsi
memiliki
efek
samping dan kelemahan masing-masing. 1
3,6
Total b. E xternal F actor (E F AS) OPPORTUNI TY
0,5
3
1,5
1. Adanya program safari KB dari berbagai sponsor
3-3,6 0,5
3
1,5
2. Adanya program poemerintah KB gratis bagi masyarakat miskin. Total
1
3
THREATENED
1. Banyaknya keluhan masyarakat terhadap
0,6
4
2,4
0,4
3
1,2
efek samping kontrasepsi 2. Social budaya masyarakat yang tidak mendukung program KB. Total
O-T
1
3,6
= -0,6
64
3. PHBS I nternal F actor (I F AS) STR E NG TH
1.Adanya
kesadaran
masyarakat
akan
0,3
3
0,9
kesehatan 2.Adanya
S-W 2,7-3,4
program
pokok
dan
program
0,4
3
1,2
0,3
2
0,6
= -0,7
penunjang pelayanan kesehatan lingkungan. 3.Adanya
kerjasama
meningkatkan
lintas
sector
pengetahuan
untuk
masyarakat
tentang kesehatan lingkungan
Total
1
2,7
WEAKNESS
1. Masyarakat masih menggunakan jamban
0,4
3
1,2
0,4
4
1,6
0,2
3
0,6
tidak sehat. 2. Masyarakat masih banyak yang merokok di wilayah tempat tinggal. 3. Masyarakat tidak mengkonsumsi sayur dan buah tiap hari
Total
1
3,4
b. E xternal F actor ( E F AS) OPPORTUNI TY
1. Adanya dukungan dari PEMKOT untuk pembangunan
sarana
dan
0,4
3
1,2
prasarana
3,4-3
kesehatan lingkungan.
=0,4
2. Adanya bantuan dari pihak ketiga untuk pembangunan
sarana
O-T
dan
0,4
4
1,6
0,2
3
0,6
prasarana
kesehatan lingkungan 3. Adanya kerjasama antara kader, tokoh masyarakat dan petugas puskesmas. Total
1
3,4
65
THREATENED
1. Sosial budaya masyarakat yang kurang
0,5
3
1,5
0,5
3
1,5
baik 2. Banyaknya promosi rokok di masyarakat
1
Total
4.
3
M4 (MONEY) I nternal F actor (I F AS) STR E NG TH
1. Adanya program arisan ibu-ibu PKK
1
3
3
S-W 3-3,5
1
Total
3
= -0,5
WEAKNESS
1. Pendapatan perkapita masyarakat masih
0,5
3
1,5
0,5
4
2
rendah 2. Belum ada dana sehat masyarakat
1
Total
3,5
b. E xternal F actor ( E F AS) OPPORTUNI TY
1. Adanya kebijakan pembiayaan kesehatan
0,6
4
2,4
bagi keluarga miskin dari pemerintah 2. Adanya
dana
bantuan
kesehatan
3,6-3 dari
0,4
3
1,2
berbagai sumber sponsor
Total
1
3,6
THREATENED
1.Semakin
tingginya
biaya
pengobatan
1
3
3
kesehatan
Total
O-T
1
3
=0,6
66
Diagram Layang
O
M1 (-0,5; 1)
M2 (0,5; 1)
M4 (-0,5;0,6)
Gizi (-1;0,4)
PHBS (-0,7;0,4)
S
W
KB (-0,2;-0,6)
T Keterangan : : : : : : :
M1 (Man) M2 (material) Gizi KB PHBS M4 (Money)