BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kerusakan pada gigi atau karies merupakan proses terjadinya perusakan pada struktur gigi yang menyebabkan dekalsifikasi enamel gigi dan berlanjut menjadi pembentukan lubang pada gigi dimulai dari permukaan gigi hingga meluas ke saraf gigi dan menimbulkan rasa sakit. 1,2 Rasa sakit yang timbul karena karies gigi yang tidak ditangani menyebabkan anak memiliki masalah makan, tidur tidak nyenyak, malas beraktivitas dan anak tidak dapat belajar karena kurang berkonsentrasi sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar.3-5 Prestasi belajar siswa merupakan alat untuk mengukur hasil pembelajaran di sekolah yang diperoleh siswa dari guru disampaikan melalui laporan belajar siswa (rapor) setiap akhir semester.6 Prestasi belajar yang di peroleh siswa akan berbeda, karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Perbedaan prestasi belajar yang diperoleh siswa, di sebabkan oleh faktor dari dalam diri yang dimiliki masing-masing siswa, dan dan faktor dari luar
yang diterima oleh
masing-masing siswa.7,8 Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional tahun 2007 melaporkan prevalensi karies di Indonesia mencapai 72,1%. Hasil Survey Kesehatan Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2009 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia yang menderita karies gigi sebesar 73%. Data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tahun 2009, sebanyak 89% anak Indonesia di bawah 12 tahun menderita karies gigi. Laporan SKRT 2001 prevalensi karies aktif usia 10 tahun ke atas belum ditangani adalah 52,3%, indeks DMF-T rata-rata 5,26 ini berarti kerusakan gigi rata-rata perorang adalah lebih 5 gigi. Angka di atas menunjukkan bahwa setiap tahun terjadi peningkatan prevalensi karies gigi di Indonesia.9,10 Cara untuk mengetahui tingkat prevalensi karies gigi salah satunya dengan pengukuran indeks DMF ( decayed, missing, filled ). ).11
1
2
Usia 10-12 tahun merupakan kelompok usia yang kritis terhadap terjadinya karies gigi karena transisi pergantian gigi susu ke gigi permanen. Anak pada usia ini sangat peka terhadap pendidikan baik dari perilaku maupun pola kebiasaan sedang dan dalam pertumbuhan masih dapat diperbaiki. Penelitian ini dilakukan di sekolah dasar wilayah Puskesmas cimahi selatan yang memiliki masalah gigi dan mulut yang cukup tinggi terutama untuk kasus karies.12 Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh karies gigi terhadap prestasi belajar anak di SD Negeri Cibeber 1, SD Negeri Cibeber 3 dan SD Negeri Cibeber Mandiri 1.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang pemilihan masalah diatas maka penulis mengidentifikasikan masalah yaitu : 1. Apakah ada pengaruh karies gigi terhadap prestasi belajar anak di SD Negeri Cibeber 1, SD Negeri Cibeber 3 dan SD Negeri Cibeber Mandiri 1? 2. Bagaimana status karies gigi siswa/i SD Negeri Cibeber 1, SD Negeri Cibeber 3 dan SD Negeri Cibeber Mandiri 1?
1.3 Tujuan Umum Dan Khusus 1.3.1 Tujuan umum :
Mengetahui apakah ada hubungan karies gigi terhadap prestasi belajar anak di SD Negeri Cibeber 1, SD Negeri Cibeber 3 dan SD Negeri Cibeber Mandiri 1. 1.3.2 Tujuan khusus : Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui status karies gigi siswa/i di SD Negeri Cibeber 1, SD Negeri Cibeber 3 dan SD Negeri Cibeber Mandiri 1. 2. Mengetahui tingkat prestasi belajar anak di SD Negeri Cibeber 1, SD Negeri Cibeber 3 dan SD Negeri Cibeber Mandiri 1.
3
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik
1. Dapat
memberikan
tambahan
informasi
ilmiah
dalam
rangka
pengembangan ilmu kedokteran gigi khususnya tentang hubungan karies gigi terhadap prestasi belajar anak. 2. Sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya. 1.4.2 Manfaat Praktis
1. Memberikan pandangan pada orang tua mengenai hubungan karies gigi dengan prestasi belajar anak sekolah dasar sehingga orang tua lebih peduli dengan kesehatan gigi anak-anaknya. 2. Memberikan pengetahuan mengenai dampak yang dapat ditimbulkan dari karies gigi terhadap perstasi belajar anak.
4
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Bertujuan untuk mengetahui pengaruh karies gigi terhadap prestasi anak sekolah dasar.
3.2 Subjek Penelitian 3.2.1 Populasi dan Sampel
Populasinya adalah siswa/i usia 10-12 tahun di SD Negeri Cibeber 1, SD Negeri Cibeber 3 dan SD Negeri Cibeber Mandiri 1. Sampel sebanyak 150 orang diambil dengan cara purposive sampling. 3.2.2 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Anak usia 10-12 tahun yang memenuhi : Kriteria Inklusi
1) besedia menjadi responden dan orang tua menandatangani lembar persetujuan. 2) gigi permanen erupsi sempurna dan belum erupsi sempurna kecuali molar ketiga. 3) tidak memakai alat orthodonti dan aksesoris gigi. 4) memiliki indeks karies yang tinggi. Kriteria Eksklusi
1) tidak hadir saat penelitian. 2) memiliki kelainan mental. 3) karies superfisial atau karies email.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Variabel dependen
: Prestasi Belajar
2. Variabel Independen
: Status Karies Gigi
5
3.4 Definisi Operasional
Definisi operational dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Karies : D = karies mencapai dentin dan pulpa. F = tambalan karena karies. M = dicabut karena karies. 2. Prestasi belajar : nilai yang didapatkan siswa setelah dilakukan proses pembelajaran
dan dikategorikan
oleh
guru yang
mengajar sesuai penilaian yang di tetapkan sekolahnya. Dikelompokan dalam prestasi rendah, sedang dan tingggi.
3.5 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian pada penelitian ini sebagai berikut : 1) Persiapan alat dan bahan a. Alat dasar b. Baki c. Kapas/tissue d. Sarung tangan e. Masker f. Gelas kumur g. Form pemeriksaan 2) Persiapan responden a. Senyum,salam,sapa. b. Menjelaskan prosedur pemeriksaan indeks karies gigi. c. Melakukan pemeriksaan data pasien dan informed consent . d. Mengatur posisi pasien duduk tegak dan rileks. e. Mengatur posisi pasien untuk berkumur. 3) Persiapan operator a. Mencuci tangan b. Memakai masker dan sarung tangan c. Mempersiapkan alat
6
4) Pemeriksaan karies gigi a. Operator memeriksa seluruh gigi. b. Pemeriksaan komponen gigi D/M/F dengan menggunakan kaca mulut, sonde/eksavator. c. Pencatatan pada form pemeriksaan. 5) Perhitungan jumlah gigi yang karies.
3.6 Analisis Data
Penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif, data dikumpulkan melalui pemeriksaan gigi karies dan nilai rata-rata didalam kelas. Data hasil pemeriksaan dan nilai rata-rata diolah dengan menggunakan Miscrosoft excel . Selanjutnya data disajikan dalam bentuk table atau grafik dan narasi.
3.7 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SD Negeri Cibeber 1, SD Negeri Cibeber 3 dan SD Negeri Cibeber Mandiri 1 dengan waktu periode penelitian pada bulan Januari sampai Febuari periode 2016.
3.8 Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
. 1.
3 Pengajuan judul
2.
Penyusunan Proposal
3.
Sidang proposal
4.
Bulan
Pelaksanaan Penelitian
4 5
6
7
8
9
10
11
12
1 2
3
7
5.
Penyusunan laporan Penelitian
6.
Sidang skripsi
3.9 Alur Penelitian
Persiapan penelitian
Pembuatan Informed Consent
Anak sesuai dengan Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Pemeriksaan Indeks karies
Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan
Mengumpulkan Data
Pengolahan Data
Penyajian Data
8
3.10 Aspek Etik Penelitian
Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek penelitian tidak boleh bertentangan dengan etika. Dimana sebelum dilakukan penelitian ini, peneliti akan mengajukan permohonan melalui surat perijinan dari pihak Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Achmad Yani untuk mengadakan penelitian di SD Negeri Cibeber 1, SD Negeri Cibeber 3 dan SD Negeri Cibeber Mandiri 1 dengan etika sebagai berikut: 1. Informasi kepada responden Memberikan penjelasan kepada anak dan orang tua siswa/i tentang kegiatan penelitian, tujuan penelitian & alasan subjek diminta ikut serta, prosedur penelitian, rasa kurang nyaman yang akan dialami calon subjek dan manfaat bagi subjek. 2. Informed Consent Lembar persetujuan atau informed consent ini disampaikan pada seluruh subjek yang akan diteliti sebelum pelaksanaan penelitian. Apabila tidak bersedia untuk diteliti maka peneliti tetap menghargai hak-hak mereka. 3. Kerahasiaan Untuk
menjaga
kerahasiaan
identitas
subjek,
maka
peneliti
tidak
mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data, lembar tersebut cukup diberi kode tertentu. Data yang diperoleh akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti dengan hanya menampilkan data tertentu yang berhubungan langsung dengan penelitian.