I. TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA
Bahan-b Bahan-baha ahan n hasil hasil pertan pertanian ian mempun mempunyai yai bentuk bentuk dan ukuran ukuran yang yang tida tidak k sera seraga gam, m, maka maka dari dari itu itu dipe diperl rluk ukan an ilmu ilmu untu untuk k meng menguk ukur ur dan dan menganalisa
bentuk
dan
ukuran
bahan
hasil
pertanian
untuk
mengkl mengklasif asifika ikasiny sinyaa kedalam kedalam keserag keseragama aman n bentuk bentuk.. Dalam Dalam dunia dunia indust industri ri penanganan hasil pertanian merupakan salah satu komponen penting dalam proses pasca panen penanganan ini dapat dilakukan dengan teknik grading atau sortasi sehingga diperlukan diperlukan pengetahuan pengetahuan tentang tentang karakteristik karakteristik bahan terse tersebu but, t, selai selain n itu itu dalam dalam pena penang ngan anan an hasil hasil perta pertani nian an dibu dibutu tuhk hkan an juga juga beberapa alat dan mesin yang bisa mempermudah proses penanganan. Mesinmesin mesin yang yang akan akan di buat buat berdas berdasark arkan an karakte karakterist ristik ik dari dari bahan bahan itu sendir sendirii khusus khususny nyaa memperh memperhatik atikan an karakt karakteri eristik stik hasil hasil pertan pertanian ian dari sisi sisi bentuk bentuk (Hamdani, 2!"#. $ifat fisik bahan hasil pertanian merupakan faktor yang sangat penting dalam menangani menangani masalah-masalah masalah-masalah yang berhubungan berhubungan dengan dengan merancang merancang suatu alat khusus untuk suatu produk hasil pertanian atau analisa prilaku produk dan cara penanganannya. %arakteristik sifat fisik pertanian adalah bentuk, ukuran, luas permukaan, &arna, penampakkan, berat, porositas, densitas dan kadar air ($uharto, !''!#. $ifat fisik buah dan sayur sering diamati yaitu &arna, aroma, rasa, bentuk, berat, ukuran dan kekerasan. Biasanya dalam praktek sehari-hari. $ifat fisik ini diamati secara subjektif, sedangkan berat ditentukan secara objektif objektif dengan dengan menggunak menggunakan an timbangan timbangan sedangkan sedangkan ujicoba ujicoba kimia dapat dilaku dilakukan kan terhada terhadap p H, total total asam, asam, padatan padatan terlaru terlarutt (solob (soloble le solid# solid#,, dan )itamin *, apabila buah-buahan menjadi matang, maka kandungan gulanya meningkat, tapi kandungan asamnya asa mnya menurun (+inarno, 22#. $pheric $phericity ity (kebul (kebulatan atan## dapat dapat didefin didefinisi isikan kan sebagai sebagai perban perbandin dingan gan antara diameter bola yang mempunyai )olume sama dengan objek dengan diameter bola terkecil yang dapat mengelilingi objek. $eperti halnya nilai kebundaran, nilai kebulatan suatu bahan juga berkisar antara -!. pabila nilai kebulatan suatu bahan hasil pertanian mendekati ! maka bahan tersebut mendekati bentuk bola (bulat# (Hamdani, 2!"#.
umus mencari kebulatan ( sphericity# sphericity# ( a. a . b. c # !/" a umus ini hanya berlaku jika asumsi bahan berbentuk elips. engukuran Dimensi Bahan Berukuran %ecil untuk obyek berukuran kecil seperti biji-bijian, garis besar proyeksi dari setiap obyek dapat diukur dengan menggunakan sebuah alat pembesar photo (photographic enlarge#. 0etapi tapi cara cara sederh sederhan anaa ini ini dilak dilakuk ukan an deng dengan an meto metode de proy proyek eksi si deng dengan an menggunakan 1H (Daminik, 2'#. Dalam Dalam proses proses pengol pengolaha ahan n suatu suatu bahan bahan hasil hasil pertan pertanian ian,, bentuk bentuk dan ukuran suatu komoditi merupakan parameter yang penting didalam penilaian. Bentuk Bentuk dan ukuran merupakan merupakan 2 hal yang tidak dapat dipisahkan dipisahkan pada suatu obye byek.
ada
umumnya nya
bentuk
dan
ukuran
ini
digunakan
untuk
mengga menggamba mbarka rkan n obyek obyek secara secara fisual. fisual. Dalam Dalam penggo penggolon longan gan tingka tingkatt mutu mutu (grading# (grading# biasanya ukuran dan bentuk bentuk merupakan merupakan faktor mutu yang pertama kali di lihat. Beberapa kriteria yang termasuk ukuran adalah !. Bobot Bobot suatu bahan dapat diukur dengan berbagai jenis neraca sejak sejak yang yang halu haluss sampai sampai kasa kasar, r, terg tergan antu tung ng kepa kepada da ting tingka katt ketelitian ketelitian pengukuran pengukuran yang di kehendaki. kehendaki. Dimana bobot suatu bahan tersebut dapat di catat sebagai bobot total, bobot rata-rata, rata -rata, dan bobot persatuan tertentu. 2. olume enguk engukura uran n )olume )olume ada dua pengert pengertian ian yaitu yaitu )olume )olume nyata nyata ()olume bahan tesebut dalam suatu &adah tertentu# dan )olume mutlak (suatu bahan adalah )olume bahan itu sendiri#. ". anj anjan ang, g, leba lebar, r, diam diamete eter r anjang, lebar dan diameter suatu bahan dapat di ukur dengan meng menggu guna naka kan n
berb berbag agai ai
alat alat
peng penguk ukur ur
sepe sepert rtii
peng pengga gari ris, s,
micrometer, dan )ernier caliper. 3. %erapatan %erapatan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu 4 kerapatan nisbi (perba (perbandi ndinga ngan n antara antara kerapat kerapatan an suatu suatu bahan bahan pada pada suatu suatu suhu suhu
umus mencari kebulatan ( sphericity# sphericity# ( a. a . b. c # !/" a umus ini hanya berlaku jika asumsi bahan berbentuk elips. engukuran Dimensi Bahan Berukuran %ecil untuk obyek berukuran kecil seperti biji-bijian, garis besar proyeksi dari setiap obyek dapat diukur dengan menggunakan sebuah alat pembesar photo (photographic enlarge#. 0etapi tapi cara cara sederh sederhan anaa ini ini dilak dilakuk ukan an deng dengan an meto metode de proy proyek eksi si deng dengan an menggunakan 1H (Daminik, 2'#. Dalam Dalam proses proses pengol pengolaha ahan n suatu suatu bahan bahan hasil hasil pertan pertanian ian,, bentuk bentuk dan ukuran suatu komoditi merupakan parameter yang penting didalam penilaian. Bentuk Bentuk dan ukuran merupakan merupakan 2 hal yang tidak dapat dipisahkan dipisahkan pada suatu obye byek.
ada
umumnya nya
bentuk
dan
ukuran
ini
digunakan
untuk
mengga menggamba mbarka rkan n obyek obyek secara secara fisual. fisual. Dalam Dalam penggo penggolon longan gan tingka tingkatt mutu mutu (grading# (grading# biasanya ukuran dan bentuk bentuk merupakan merupakan faktor mutu yang pertama kali di lihat. Beberapa kriteria yang termasuk ukuran adalah !. Bobot Bobot suatu bahan dapat diukur dengan berbagai jenis neraca sejak sejak yang yang halu haluss sampai sampai kasa kasar, r, terg tergan antu tung ng kepa kepada da ting tingka katt ketelitian ketelitian pengukuran pengukuran yang di kehendaki. kehendaki. Dimana bobot suatu bahan tersebut dapat di catat sebagai bobot total, bobot rata-rata, rata -rata, dan bobot persatuan tertentu. 2. olume enguk engukura uran n )olume )olume ada dua pengert pengertian ian yaitu yaitu )olume )olume nyata nyata ()olume bahan tesebut dalam suatu &adah tertentu# dan )olume mutlak (suatu bahan adalah )olume bahan itu sendiri#. ". anj anjan ang, g, leba lebar, r, diam diamete eter r anjang, lebar dan diameter suatu bahan dapat di ukur dengan meng menggu guna naka kan n
berb berbag agai ai
alat alat
peng penguk ukur ur
sepe sepert rtii
peng pengga gari ris, s,
micrometer, dan )ernier caliper. 3. %erapatan %erapatan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu 4 kerapatan nisbi (perba (perbandi ndinga ngan n antara antara kerapat kerapatan an suatu suatu bahan bahan pada pada suatu suatu suhu suhu
tertentu dengan kerapatan standar#, nyata (perbandingan antara massa suatu bahan pada suhu tertentu dengan massa air pada suhu yang yang sama# sama# dan kerapat kerapatan an mutlak mutlak (perba (perbandi ndinga ngan n antara antara bobot bobot dengan )olume bahan#. 5. 6uas bi bidang $ebagian besar semua hasil pertanian memiliki ukuran yang tidak beraturan. engukuran luas bidang dari bahan yang tak beraturan di lakukan dengan dua cara yaitu penimbangan dan simpons rule. $edangkan yang termasuk ke dalam bentuk adalah !# 1)al 2# $imetri "# Mele Melen ngkun gkung g Bentuk Bentuk komodi komoditas tas produk produk pangan pangan dapat dapat dikelom dikelompok pokkan kan sebaga sebagaii bentuk umum dan bentuk normal. Bentuk umum komoditas menyatakan bentuk yang dapat dideskripsikan dan diukur secara fisik. Dalam penga&asan mutu produk bentuk komoditas padat yang bersifat umum dapat dinyatakan seperti seperti ketiga ketiga bentuk bentuk dasar dasar atau bentuk bentuk turuna turunanny nnyaa yaitu yaitu bulat, bulat, lonjon lonjong, g, silinder, kerucut, kubus, bundar dan lain-lain (Hamdani, 2!"#. Menuru Menurutt (Hamdan (Hamdani, i, 2!"# 2!"# selain selain memban membandin dingka gkan n dengan dengan bentuk bentuk standar, penentuan bentuk bahan hasil pertanian dapat juga ditentukan dengan melihat melihat kemirip kemiripan an dengan dengan benda-b benda-bend endaa geomet geometri ri terten tertentu, tu, seperti seperti bulat bulat memanja memanjang ng ( prolate prolate spheroid #, # , bula bulatt memb membuj ujur ur (oblate oblate spheroid spheroid #, # , dan dan kerucut berputar atau silinder. dapun definisi dari masing-masing bentuk tersebut adalah sebagai berikut !. Bula Bulatt mem memanja anjan ng ( prolate spheroid # adalah bentuk yang terjadi apabila apabila sebuah bentuk elips berputar berputar pada sumbu panjangnya. panjangnya. $alah satu contoh dari bentuk ini adalah buah lemon (sejenis jeruk sitrun#. 2. Bulat mem membujur (oblate oblate spheriod spheriod # adalah adalah bentuk bentuk yang yang terjadi terjadi apabila apabila sebuah elips berputar pada sumbu pendeknya. pendeknya. $alah satu contohnya adalah buah anggur. ". %eru %erucu cutt berp berput utar ar atau atau silin silinde derr adal adalah ah bent bentuk uk yang yang meny menyeru erupa paii kerucut atau silinder (tabung#. *ontohnya adalah &ortel.
Menurut (Mohsenin, !'7# ada beberapa bentuk acuan dan beberapa istilah istilah yang yang diguna digunakan kan untuk untuk memerik memeriksa sa suatu suatu objek. objek. dapun dapun istilah istilah dan perian objek dari bentuk acuan antara lain Bentuk
Deskripsi
Bundar (Round)
Menyerupai bentuk bulatan ( spheroid #
Oblate %erucut (Conic) Bujur telur (Ovate)
Berat sebelah atau miring (Lopsided)
Datar pada bagian pangkal dan pucuk atau puncak Meruncing ke arah bagian puncak Bentuk seperti telur dan melebar pada bagian pangkal oros yang menghubungkan pangkal dan puncak tidak tegak lurus melainkan miring
Bujur telur terbalik (Obovate)
$eperti telur terbalik
Bulat panjang (Elliptical)
Menyerupai bentuk elips (bulat panjang#
%erucut terpotong (Truncate)
%edua ujungnya mendatar atau persegi
0idak seimbang (Unequal)
Ribbed
0eratur (Regular)
0idak teratur (Irregular)
$eparuh bagian lebih besar daripada yang lain ada potongan melintangnya sisi-sisinya menyerupai sudut-sudut Bagian hori8ontalnya menyerupai lingkaran otongan hori8ontalnya sama sekali tidak menyerupai lingkaran
Mempelajari bentuk dan ukuran bahan pangan sangat dipelajari untuk mensortasi buah atau sayur. plikasi tentang bentuk dan ukuran suatu bahan hasil pertanian pertanian sangat dibutuhkan dibutuhkan didalam didalam proses proses pengolahan pengolahan,, penyimpana penyimpanan n dan pengemasan bahan hasil pertanian. *ontohnya untuk merancang alat dan bangunan, untuk penanganan hasil pertanian dan sebagai standarisasi mutu. Bentuk dan ukuran ini juga dapat memudahkan dalam proses pengemasan.
$emakin kecil bentuk dan ukuran suatu bahan hasil pertanian maka akan memudahkan dalam proses penyimpanan dan pengemasan (6i8a, 2!#. enentuan Dimensi Dasar pengukuran menurut (Mohsenin, !'7# adalah sebagai berikut !. 9kuran (Sie# dan %ebulatan (Sphericity# Dimensi dasar butiran ( panjang, lebar dan ketebalan# diukur dengan menggunakan vernier calliper ( jangka sorong# dengan akurasi tinggi. Di dalam mengukur
ukuran aneka benih
bentuk. %alkulasi diameter rata-rata dilakukan dengan
cara
benih padi
dan
M2!'
aritmatika dan geometri dari ketiga
dimensi dasar benih ( panjang, lebar dan ketebalan#. :ilai-nilai ini dihitung dengan menggunakan kaitan dalam persamaan !# dan 2#. Dimana Da adalah diameter rerata aritmatika (!!# Dg adalah diameter rata-rata geometri (!!# 6 panjang (!!# + menunjukkan 6ebar (!!# 0 adalah ketebalan (!!#. ;ang dirumuskan sebagai berikut
L + W + T Da =
<<<<<<<<<<..<..!#
3
1
Dg =( LWT ) 3 <<<<<<<..<<<2# %ebulatan didefinisikan sebagai rasio luas permukaan bola yang memiliki )olum yang sama
dengan
)olum butiran (benih#.
Demikian juga , dipandang sebagai derajat keeratan butiran benih dengan bola. $elanjutnya
selama pengolahan, karenanya
merupakan suatu fungsi dari dimensi dasar (panjang, lebar dan ketebalan#.
6ebih
lanjut,
juga
dijabarkan
rolling
ability
(kemampuan gelinding# butiran selama pengolahan karena itu merupakan fungsi dimensi dasar (panjang, lebar dan ketebalan#
dan dapat dihitung dengan menggunakan formula
dalam
persamaan "# sebagai berikut 1
φ=
( L x W x T ) L
3
<<<<<<.<."#
Dimana 6 adalah panjang + adalah lebar butiran 0 adalah ketebalan butiran
2. 6uas ermukaan 6uas permukaan menurut (Mohsenin, !'7# merupakan sifat butiran penting. 6uas permukaan membantu perancang di dalam memperkirakan ruang
hopper
pengolahan dan
(sorong pemasukan ke alat/mesin# , corong pengeluaran. 6uas permukaan
didapatkan dengan analogi sebuah bola dengan diameter rata-rata geometris sebagai berikut S = πDg
2
< <<<<<<<..3#
Dimana $ menyatakan luas permukaan (!!2# Dg adalah diameter rata-rata geometris (!!#. 9ntuk sementara produk yang berukuran cukup besar dengan luas permukaan dapat didekati dengan cara pengupasan kulit luar produk dengan kupasan yang teratur
dan rapi karena kupasan
kulit ini kemudian akan ditentukan berapa luasnya dengan meletakkannya di atas kertas graphik dan kemudian dihitung berapa luas kertas garphik yang tertutup kupasan kulit ini. *ara lain dengan menggunakan planimeter yang dapat menentukan berapa luas area yang dibatasi oleh bagian tepi kupasan kulit tadi (Mohsenin, !'7#. ". %erapatan *urah/%amba ( "ul# $ensity#
%erapatan curah benih pada kadar lengas yang berbeda-beda ditentukan dengan mengisikan kedalam kontainer yang diketahui berat dan )olume benih tadi pada aras permukaan tepat pada sa=at akan tumpah dan penimbangan dilakukan untuk mengetahui dan menentukan
berat bersih
biji tersebut. %eseragaman
kerapatan dicapai dengan pemadatan kontainer untuk semua pengukuran. %erapatan curah dihitung dengan rumus cm Volum terisi (¿¿ 3 ) Massa sampel ( g ) <<<<...<<5# KerapatanCura h =
¿
Dalam satuan
$>, kerapatan curah dalam satuan
(kg/m"#
(Mohsenin, !'7#.
3. %erapatan :yata/0egar ( True $ensity% Solid $ensity# Menurut (Mohsenin, !'7#, kerapatan nyata atau tegar
yang
didefinisikan sebagai rasio suatu massa sampel tertentu dengan )olumenya, ditentukan dengan metoda pemindahan air. $uatu berat sampel yang diketahui dituang ke dalam gelas atau silinder ukur yang telah terisi air. olum air yang terpindah oleh sampel diamati dan dicatat. %erapatan nyata dihitung dengan rumus cm Volumair terpinda h (¿¿ 3 ) Berat Sampel ( g ) ..<# 3 Kerapatan Nyata ( g / cm )=
¿
enentuan kerapatan ini dilakukan dengan paling sedikit " (tiga# kali ulangan .
5. orositas orositas bahan pertanian yang bersifat tak terkonsolidasi dapat ditentukan baik secara percobaan dengan menggunakan metoda tangki porositas atau secara teoritis dari kerapatan curah dan
kerapatan tegar bahan tersebut. orositas
butiran ditentukan
dengan menggunakan kaitan yang disajikan oleh (Mohsenin, !'7# sebagai berikut orositas =
( 1− KerapatanCurah ) <<<...@#
100
?. olume adatan olume merupakan
hal penting
di dalam produksi dan
pengolahan bahan-bahan hasil pertanian. olume
bersama
dengan sifat phisika lainnya berperan penting untuk menghitung kahilangan air, perpindahan kalor, jumlah aplikasi pestisida,laju respirasi
dll.
Di dalam penanganan bahan hasil pertanian,
)olume bermanfa=at bagi sortasi ukuran, mutu grading dan konsentrasi mikrobial, dengan demikian
pengamatan terhadap
pengukuran )olume merupakan tugas yang penting. engukuran
)olume
benda dengan bentuk tidak beraturan
kadang kala sukar dan rumit. *ara termudah untuk menentukan )olume
benda padat bentuk tidak beraturan adalah dengan
menggunakan metoda perpindahan air.Metoda ini dikenal untuk kesederhanaan dan akurasinya. ada sa=at melaksanakan metoda ini , pertama diukur )olume a&al cairan. %emudian dicatat )olume akhir cairan setelah benda dimasukkan. $elisih )olume akhir dan a&al merupakan )olume benda tak beraturan tersebut. $edangkan
untuk
benda-benda
padatan
bentuk
beraturan
(prismatik, ellipsoida, trape8oidal, silindris, kerucut, bola# dapat dihitung dengan rumus yang telah tersedia bagi benda beraturan tersebut. 9ntuk mencapai model yang dapat memprediksi )olume benda atau obyek, dua buah nilai dihitung. Buah apel misalnya dapat diasumsi berbentuk geometris reguler yi. Oblate spheroid dan
elipsoida dan )olumenya
masing-masing
osp dan elip
diperhitungkan dengan rumus
4
osp
elip
( )( )
¿ π 3
L
W
2
2
2
<<<<.<<<..<<..7#
( )( )( )
¿ 4 π L W T 3
2
2
2
<<<<<<<<..'#
9ntuk mengetahui tekstur dan sifat fisik dari serealia dan kacangkacangan. !. Beras Beras merupakan bahan pangan yang memiliki peran terbesar di >ndonesia karena kandungan yang dimilikinya merupakan sumber energi terbesar bagi tubuh manusia. eran dari beras yang begitu besar sehingga &aktu penyimpanan beras sangat diharapkan dapat bertahan lama namun tetap memiliki kualitas yang baik. %adar air sangat mempengaruhi lama penyimpana beras, kelebihan jumlah kadar air dapat menyebabkab beras yang disimpan akan menghasilkan aroma yang tidak sedap, tekstur dan &arnanyapun akan menjadi rusak. Menurut (Mulanto, 2"#, klasifikasi beras adalah sebagai berikut Di)isi
Magnoliophyta
%elas
6iliopsida
$ub %elas
*ommelinidae
1rdo
oales
Aamili
oaceae
enus
1ry8a
$pesies
Orya sativa 6.
2. Cagung 0anaman jagung merupakan bahan baku industri pakan dan pangan serta sebagai makananan pokok dibeberapa daerah di >ndonesia, dalam bentuk biji utuh jagung dapat diolah menjadi tepung jagung, beras jagung, dan makanan ringan seperti popcocn dan jagung marning. Cagung dapat pula diproses menjadi minyak goreng, margarine, dan formula makanan. ati jaguang dapat digunakan sebagai bahan baku industri farmasi dan makanan seperti ice cream, kue, dan minuman (ngelfire, 2?#.
". %acang Hijau %acang
hijau
merupakan
tanaman
polong-polongan
yang
memiliki tekstur &arna hijau. %acang hijau mudah menyerap air. Hal itu terbukti pada proses dimasaknya kacang hijau. %acang hijau bila direbus cukup lama maka akan pecah dan pati yang terkandung didalam bijinya akan keluar. %acang hijau merupakan bahan pangan yang tidak mudah rusak, karena kadar air yang dikandungnya sedikit. %acang hijau ( &haseolus radiatus L'# di >ndonesia berpotensi dikembangkan menjadi produk pangan fungsional, belum banyak produk turunan kacang hijau yang beredar di pasaran.
Menurut (aendlan, 22#, &haseolus radiatus 6. diklasifikasikan sebagai berikut Di)isi
Magnoliophyta
%elas
Magnoliopsida
1rdo
Aabales
Aamili
Aabaceae
enus
haseolus
$pesies
&haseolus radiatus 6
3. %acang %edelai %acang %edelai merupakan salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan di asia. %edelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak mengandung jaringan endosperma. mbrio terletak diantara keeping biji melekat pada dinding buah. Bentuk kacang kedelai umumnya adalah lonjong tetapi ada pula yang bundar atau bulat agak pipih. %edelai dapat digunakan sebagai bahan industri makanan berbentuk gliserida sebagai bahan baku pembuatan minyak goreng, margarin dan bahan lemak lainnya. 9ntuk menghasilkan produk yang berkualitas diperlukan biji kedelai yang memenuhi persyaratan (standarisasi# mutu yang sudah ditentukan. Menurut (%alsho)en, 2?#, klasifikasi kacang kedelai (lycine !a (6.# adalah sebagai berikut
Di)isi
Magnoliophyta
%elas
Magnoliopsida
1rdo
Aabales
Aamili
Aabaceae
enus
lycine
$pesies
lycine !a (6#
5. %acang 0anah %acang tanah adalah salah satu bahan pangan yang sering dikonsumsi oleh manusia. %acang tanah merupakan hasil tanaman kacang tanah ( *rachis hypogaea L) berupa polong (gelondongan# dan/ atau biji (nose# yang telah dikupas dan dibersihkan dari kulit polongnya. %acang tanah merupakan tanaman polong-polongan. %acang tanah umumnya bijinya kaya dengan protein dan lemak. Biji kacang tanah biasanya ber&arna kecoklatan. %lasifikasi tanaman kacang tanah menurut (Bernardinus, 2"#, adalah sebagai berikut Di)isi
Magnoliophyta
%elas
Magnoliopsida
1rdo
Aabales
Aamili
Aabaceae
enus
rachis
$pesies
*rachis hypogaea 6
II. TUJUAN PRAKTIUM
cara ini bertujuan mempelajari atribut fisik produk pertanian dengan cara pengukurannya. III.
BAHAN DAN ALAT
'. %ain pembersih
3.1 Bahan
!. Cangka sorong
3.2 Aat
2. isau
!. Ceruk
". elas ukur
2. Mangga
3. elas piala
". pel
5. %ertas milimeter blok
3. lpukat
?. enggaris
5. Cagung pipil
@. 0imbangan/neraca
?. air
7. Manometer
>>>.! >>>.2
>>>." I!.
"ARA K#RJA DAN HASIL P#N$AMATAN I!.1%.1 "ara Ker&a a. Ukuran 'an Bentuk
!. Mencari area maksimum terproyeksikan, mengukur diameter terpanjang sebagai diameter mayor dan diameter terpendek sebagai diameter pertengahan. 2. Mencari area minimum terproyeksikan, mengukur diameter terpendek sebagai diameter minor dan terpanjang sebagai diameter pertengahan. ". Dari diameter-diameter terukur tersebut kemudian menetukan sperisitas denagn rumus sperisitas E ( a. b. c #!/" >.2
a
>." (. !)u*e 'an Kerapatan Massa
!. Menimbang produk di udara. 2. Menimbang produk dalam air. ". Berta air yang dipindahkan E berat penimbangan dengan produk yang ditenggelamkan F (berat &adah G berat air G beban pemberat#. 3. olume (m"# E berat air yang dipindahkan (kg# / kerapatan (berat# air (kg/m"#. 5. %erapatan massa E berat produk diudara/)olume jeruk (kg/m"#. >.3 +. Luas Per*ukaan
>.5
Ceruk dikuliti dengan menyayat tipis-tipis kulitnya dengan
pisau dang mengumpulkan sayatan-sayatan tersebut kemudian meletakkannya diatas kertas milimeter blok kemudian mengukur luasannya. >.? '. P)r)sitas Pr)'uk Bi&i,(i&ian
!. ada suatu tinggi air pada manometer tertentu, kran ! ditutup dan tekanan pada manometer dibaca !. ada kondisi yang demikian menurut hukum gas ideal >.@ Dimana ! E tekanan mutlak, ! E )olume tanki, M E massa udara, ! E konstanta gas untuk udara. >.7
M E M! G M 2
>.' Dan 0! E suhu mutlak. 2. %ran " dan kran 2 dibuka dan tekanan " dibaca. >.!
1 V 1 3 V 1 3 V 2 = = !T !T !T
>.!!
ada keadaan ini kran ! dan " tertutup, massa total
udara, M, didistribusikan menjadi M! untuk mengisi tanki ! dan M2 untuk mengisi ruang pori 2 dalam tanki 2. Dengan asumsi bah&a 0! E 02 E 0, persamaan-persamaan di ba&ah dapat ditarik >.!2 !.
V 2 1 − 3 = V 1 3
!.1 %.2
Hasi Pen-a*atan
!.2 a.
Ukuran 'an Bentuk
!.3 1
Na*a Pr)'uk/ Ape !. Dia*eter +* !.15 !.12 !.1% Min Ma6 Ten) ) a r r h !.11 !.13 !.10 +* +* +* .!7
!.% Pen-a *atan !.0 Ke
.!@
!
?,5 2 .2"
.22
2
?,7! 7 .27
.2@
"
?,5 ? .""
."2
ata-rata
?,? 7 ?
.!'
.2
5,"!2
",?!
.23
.25
5,"!2
",52
.2'
."
5,27
",@?
."3
."5
5,2@"
",??
!. Sperisi tas !.4 +*2
.2!
,@@
.2?
,@"
."!
,@?7
."?
,@5?
@ ."@ !.34
2
Na*a Pr)'uk/ Apukat
!.37
P
en-a* atan !.%5
K e
!.%1 !.%0
Dia*eter +* !.% !.%7
Min
Ma6
Ten-
)
)
a
r
r
h
!.%
!.%4
!.05
!.%2
S
perisit as !.%3
+*2
+* .5"
.52
!
',3! 5 .57
.5@
2
',! 5 .?"
.?2
"
.?@
ata-rata
',"3 5 .?7 ',27 "
+*
+*
.53
.55
?,2"5
5,!2
.5'
.?
?,33
3,'3
.?3
.?5
?,?!5
5,5"5
.?' ?,3"
.@ 5,!'7
.5?
,@@!
.?!
,@2?
.??
,@27
.@!
,@3!?
"
.@2 !.3
3
Na*a Pr)'uk/ Jeruk I !. !.45
!.%
P
en-a*
)
atan !.0
Min
r K
e
!.41 +* .77
.7@
!
.'2
2
.'@
"
.!2
ata-rata .!@ .!7
5,'3
Dia*eter +* !.42
!.4%
Ma6
Ten-
)
a
r
h
!.43
!.40
+*
+*
.7'
.'
!.
S
perisit as !.4
+*2
.'!
5 .'"
3,@!5
",@3
.'3
.'5
.'?
5,'@ .'7
5,@35 .''
",52 .!
,7"@ .!!
5,'7 .!"
5,?3
",@35
.!3
.!5
5,"?@
",?7"
5,'? 5
,7
,73 .!? ,725?
.!' .!! !.111
%
Na*a Pr)'uk/ Man--a !.11% !.114
!.112
P
en-a*
!.113
!.125
!.122
Ma6
Ten-
)
a
r
h
!.121
!.123
+*
+*
.!2@
.!27
@,725
?,'25
!2,
.!"2
.!""
2
?,3@5
@,!@5
.!"@
.!"7
@,?@5
@,!25
!2,!
.!32
.!3"
@
@,"25
@,@5
Min )
atan
r K
e
!.117 +* .!2?
.!25
!
!2,2 5 .!"!
.!"
2
5 .!"? .!"5
"
!2,2 5 .!3!
.!3
ata-rata
Dia*eter +* !.110
S
perisit as !.11
+*2
.!2'
,@!2
.!"3
,?27
.!"'
,@!3
.!33
,?73?
5 .!35 0 Na*a Pr)'uk/ Jeruk II !.1%
P
en-a* atan !.1%
K e
!.1%4 !.102
Dia*eter +* !.10% !.10
Min
Ma6
Ten-
)
)
a
r
r
h
!.103
!.100
!.10
+*
+*
+*
!.1%7
S
perisit as !.105 +*2
.!5'
.!?3
.!?'
!
2
"
.!?
.!?!
.!?2
?,!" .!?5
3,52 .!??
",7
?,!"
3,52
5 .!@
.!@!
?,!
3,52
.!@3
ata-rata
?,!2
.!?7
",?"
.!@"
",?!5 .!@@
3,52
",?7!
,@5'
.!@7
?
"
,@57
.!@2
.!@?
,@@
.!?@
5 .!@5
.!?"
,@?2"
@
.!@' !.145 (.
!)u*e 'an Kerapatan
!.141
1
Na*a Pr)'uk 8an- Ten--ea*/ Ape
!.142
!.14
Pen-a*a
!.140
tan
!)u*
!.143
!.14%
Berat -ra*
e
Ke
!.14 *3 !.171
!.172
!.17%
Pr)'u
:a
Be
!.17
A
ir 8an-
k
'
(
Dipin'
Di
a
a
ahkan
U'
h
n
ar a
!.170 ;
K -
K -
a i r
!.17 K-
.!'7
Kerapa tan !.144 Massa !.147 K-9*3 .!''
!.173 K-
.2
.2!
!
,!32
.2"
,7
,! 2
.27 .2@
.22
,!32
.2!3
2 .2!
,7
,! 2
,!32
ata-rata
,!32
,!27 .2!!
!,27
!!,'"@
!-3
.2!2
2 .2!@
,7
,!
.2!7
.2!'
,!27
! .22"
2 .223
,7
,!
.225
,!27
2
3
!
2
.2!"
7
!!,'"@
.22?
5
!,2
.22
7
!!,'"@
!-3
3
5
!,2
!-3
3
2 .222
.2?
,!27
! .2!?
" .22!
3
! .2'
2 .2!5
.23
.25
5
!,2
.22@
7
!!,'"@
!-3
5
.227 .22' .2" .2"! !.232
2
Na*a Pr)'uk 8an- Ten--ea*/ Apukat
!.233
!.234
Pen-a*a
!.23
tan
!)u*
!.23%
!.230
Berat -ra*
e
Ke
!.23 *3 !.2%2
!.2%3
!.2%0
Pr)'u
:a
Be
k
'
!.2%
A
ir 8an(
Dipin'
.23'
Kerapa tan !.237 Massa !.2%5 K-9*3 .25
a h Di
a
;
U' ar
a
a
i
K -
n !.2% K
ahkan !.2%4 K-
-
r
!.2%% K-
.25!
.252
!
,!'!
.253
,7
,! 2
.25' .257
.25"
,!'!
'
! .2?
! .2?!
,7
,!
2
2 .2??
.2?5
,!'!
ata-rata
,!'!
,!@5 .2?2
.25? !,@5 -3
!
.2?"
! .2?7
,7
,!
.2?'
.2@
,7
,! '
!
!
!'! .2?3 !'!
.2@! !'!
!-3 .2@? ,!@5
2
!,@ 5
' ! .2@5
.25@
!-3
,!@5
! .2@3
!,@ 5
'
2 .2@"
,!@5
! .2?@
" .2@2
.255
.2@@
!,@ 5
.2@7 !'!
!-3
.2@' !.245 !.241 Pen-a*a tan !.242 Ke
3
Na*a Pr)'uk 8an- Ten--ea*/ Jeruk I !.243
Berat -ra*
!.24%
!.24
!)u*
Kerapa
e !.240 *3
tan !.24 Massa
!.244 K-9*3 !.271 :a '
!.275
a
Pr)'u
!.273 Be
h
k Di
(
ar
a
a
i
K -
Dipin'
n !.27% K
.2'@
.2'7
."3
."5
ahkan !.27
K-
-
r
A
ir 8an-
a
;
U'
!.270
!.272 K-
.2''
."
!
,'2
."2
,7
, 2
."@ ."?
."!
,'2
2 ."'
,7
, 2
."!"
,'2
."2!
ata-rata
,'2
7 !-2
."!!
7
2 ."!?
,7
,
."!@
7 !-2
."!7
7 !-5
%
."!2 !!5
."!' !!5
'
! ."22
2 ."2"
,7
,
."23
7 !-2
."25
7 !-5
2
'
!
2
."2@ !.324
!!5
'
2
."2
."!
7 !-5
!-5
! ."!5
"
7
!-2
'
! ."7
2 ."!3
.""
Na*a Pr)'uk 8an- Ten--ea*/ Man--a
."2? !!5
!.33% !.332 !)u* !.331
Berat -ra*
e !.333 *3
Kerapa tan !.330 Massa !.33 K-9*3
!.337 :a
!.327 Pen-a*a tan !.335 Ke
'
!.334
a
Pr)'u
Be
h
k Di
( a
;
U' ar
a
a
i
K -
!.3%1
n !.3%2 K
!.3%3
ir 8anDipin'
."35
."3?
ahkan !.3%%
K-
-
r
A
!.3%5 K-
."3@
."37
!
,"5? ."55
."53
,"5?
."3'
."5
,7
," 2
."?!
? ."5@
,7
," 2
,"5?
" ."?7
5
! ."5?
2 ."?2
,"" ."57
."52 "," !-3
."5'
,7
,"
."5" !@' ."? !@'
!-3 ."?5
."??
,""
","
."?@ !@'
!-3
5 ? ."@!
","
5 ? ."?3
! ."@
,""
! ."?"
2 ."?'
."5!
."@2
."@"
","
."@3
ata-rata
,"5?
,7
,"
,""
2
5
!
?
!@'
!-3
."@5 ."@? ."@@ 0 Na*a Pr)'uk 8an- Ten--ea*/ Jeruk II !.343 !.341
Kerapa
!)u* !.345
Berat -ra*
e
tan !.34%
!.342
Massa
*3
!.340 K-9*3
!.344 :a
!.34 Pen-a*a tan !.37 Ke
'
!.34
a
Pr)'u
Be
h
k Di
( a
;
U' ar
a
a
i
K -
!.375
n !.371 K
!.372
ir 8anDipin'
."'3
."'5
ahkan !.373
K-
-
r
A
!.347 K-
."'?
."'@
!
,!!7
.3"
.33
2
,!!7
."'7
."''
,7
,! 2
.3 ,2
!
! .35
7 .3?
,7
,!
!
.3! !,2
-!
-3
! .3@
!,2 !
! .37
!, 2
.32 !!5@ .3' !!5@
2 .3!! .3!
! .3!2
7 .3!"
,7
,!
,!!7
"
2
.3!@
.3!7
ata-rata
!.%20 +. !.%2
.3!3
.3!5
!,2 !
7 .32
,7
,! !
!
7 .323
.3!? !!5@
!-3 .32!
.322
!,2 !
2
!, 2
!
! .3!'
,!!7
!-3
!
!,
.32"
2 !-3
Luas Per*ukaan 1
Na*a Pr)'uk/ Ape
!.%2
!.%27
Pen-a*ata n
!.%24
Ke
Luas
Per*ukaan *2 !.%35
Den-an kertas
*ii*eter .3"2 !2,523 .3"3 !2,523
.3"! ! .3"" ata-rata .3"5 !.%3
2
Na*a Pr)'uk/ Apukat
!.%3
Pen-a*ata n
!.%34
Ke
.33! ! .33" ata-rata
!.%37
Luas
Per*ukaan *2 !.%%5
Den-an kertas
*ii*eter .332 ,!? .333 ,!?
.335 3 Na*a Pr)'uk/ Jeruk I !.%%
Pen-a*ata n
!.%%
Ke
.35 ! .352 ata-rata .353
!.%%4
Luas
Per*ukaan *2 !.%%7
Den-an kertas
*ii*eter .35! ,7' .35" ,7'
!!5@
.355 .35? .35@ % Na*a Pr)'uk/ Man--a !.%04
Pen-a*ata n
!.%07
Den-an kertas
*ii*eter .3?" ,22 .3?5 ,22
Pen-a*ata n
!.%4
Luas
Per*ukaan *2 !.%1
Ke
.3?2 ! .3?3 ata-rata .3?? 0 Na*a Pr)'uk/ Jeruk II !.%
!.%5
!.%7
Per*ukaan *2 !.%5
Ke
Luas
Den-an kertas
*ii*eter .3@2 !,3!3 .3@3 !,3!3
.3@! ! .3@" ata-rata .3@5 '. P)r)sitas 1 Na*a pr)'uk/ Ja-un- Pipi !.% Pen-a*a tan !.%
!.%4
P1
!.%7 **
!.%45
P2
!.%41 **
!.%42 P)r)sitas !.%43 **H-
Ke .373
.375
.37?
.37@
! .377
!57 .37'
!5 .3'
,5 .3'!
2 .3'2
!3 .3'"
!! .3'3
,2@ .3'5
" .3'?
!5 .3'@
!22 .3'7
,2" .3''
ata-rata
!3',""
.5 2 Na*a pr)'uk/ $a(ah Kerin-
!!2,""
,""
!.051 Pen-a*a tan !.052
!.053
P1
!.05% **
!.050
P2
!.05 **
!.05 P)r)sitas !.054 **H-
Ke .5'
.5!
.5!!
.5!2
! .5!"
!32 .5!3
7 .5!5
,@@ .5!?
2 .5!@
!35 .5!7
75 .5!'
,@ .52
" .52!
!35 .522
7 .52"
,7! .523
ata-rata
!33
7!,?@
,@?
.525 .52? .52@ .527 3 Na*a pr)'uk/ Ke'eai !.027 Pen-a*a tan !.035
!.031
P1
!.032 **
!.033
P2
!.03% **
!.030 P)r)sitas !.03 **H-
Ke .5"@
.5"7
.5"'
.53
! .53!
!5! .532
7! .53"
,7? .533
2 .535
!55 .53?
!!5 .53@
,"3 .537
" .53'
!5' .55
7 .55!
,'7 .552
!55
'2
,@"
ata-rata .55"
% Na*a pr)'uk/ Ka+an- Tanah !.00% Pen-a*a
!.00
P1
!.00
!.004
P2
!.007
!.05 P)r)sitas
tan !.000
**
**
!.01 **H-
Ke .5?2
.5?"
.5?3
.5?5
! .5??
!2 .5?@
?5 .5?7
,75 .5?'
2 .5@
!!@ .5@!
7 .5@2
,3? .5@"
" .5@3
!2 .5@5
7" .5@?
,35 .5@@
!!'
@?
,5'
ata-rata .5@7
0 Na*a pr)'uk/ Ka+an- Hi&au !.07 Pen-a*a tan !.045
!.041
P1
!.042 **
!.043
P2
!.04% **
!.040 P)r)sitas !.04 **H-
Ke .57@
.577
.57'
.5'
! .5'!
!2 .5'2
7 .5'"
,5 .5'3
2 .5'5
! .5'?
@ .5'@
,32 .5'7
" .5''
!!5 .?
7 .?!
,35 .?2
ata-rata
!!!,?@
@?,@?
,35
.?" .?3 !.50 !.
P#MBAHASAN
.??
raktikum acara ! ini adalah tentang atribut fisik produk
pertanian. tribut fisik produk pertanian merupakan faktor yang sangat penting yang berguna untuk menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan merancang suatu alat khusus untuk suatu produk hasil pertanian atau analisa prilaku produk dan cara penanganannya. %arakteristik sifat fisik pertanian antara lain adalah bentuk, ukuran, luas permukaan, &arna,
penampakkan, berat, porositas, densitas dan kadar air. 0ujuan praktikum ini adalah untuk mempelajari
atribut
fisik produk pertanian dan cara
pengukurannya. .?@
Dalam praktikum ini atribut fisik yang diukur antara lain
adalah ukuran dan ukuran, )olume dan kerapatan, luas permukaan dan porositas. tribut fisik produk pertanian yang diukur atau diujikan pertama adalah tentang ukuran dan bentuk. ada pengukuran ini bahan yang digunakan adalah mangga, apel, jeruk, alpukat dan alat yang digunakan adalah jangka sorong. ada pengukuran ukuran dan bentuk apel dilakukan " bentuk pengukuran yaitu mengukur diameter minor (tependek#, diameter mayor (terpanjang# dan diameter intermediet (pertengahan# pada mangga. ada pengukuran ini dilakukan " kali ulangan, dari " kali ulangan tersebut didapatkan hasil sebagai berikut .?7
9ntuk ulangan pertama minor (?,52 cm#, mayor (5,"!2
cm# dan intermediet (",?! cm#. .?'
9ntuk ulangan kedua minor (?,7!7cm#, mayor (5,"!2 cm#
dan intermediet (",52 cm#. .?!
9ntuk ulangan ketiga minor (?,5? cm#, mayor (5,27 cm#
dan intermediet (",@? cm#. .?!!
$ehingga dari ketiga pengulangan tersebut diperoleh rata-
rata nilai berturut-turut untuk minor, mayor dan intermediet adalah ?,?7?@ cm, 5,2@" cm, dan ",?? cm. .?!2
ada pengukuran ukuran dan bentuk alpukat dilakukan "
bentuk pengukuran yaitu mengukur diameter minor (tependek#, diameter mayor (terpanjang# dan diameter intermediet (pertengahan# pada mangga. ada pengukuran ini dilakukan " kali ulangan, dari " kali ulangan tersebut didapatkan hasil sebagai berikut .?!"
9ntuk ulangan pertama minor (',3!5 cm#, mayor (?,2"5
cm# dan intermediet (5,!2 cm#. .?!3
9ntuk ulangan kedua minor (',!5 cm#, mayor (?,33 cm#
dan intermediet (3,'3 cm#.
.?!5
9ntuk ulangan ketiga minor (',"35 cm#, mayor (?,?!5 cm#
dan intermediet (5,5"5 cm#. .?!?
$ehingga dari ketiga pengulangan tersebut diperoleh rata-
rata nilai berturut-turut untuk minor, mayor dan intermediet adalah ',27" cm, ?,3" cm, dan 5,!'7" cm. .?!@
ada pengukuran ukuran dan bentuk jeruk > dilakukan "
bentuk pengukuran yaitu mengukur diameter minor (tependek#, diameter mayor (terpanjang# dan diameter intermediet (pertengahan# pada mangga. ada pengukuran ini dilakukan " kali ulangan, dari " kali ulangan tersebut didapatkan hasil sebagai berikut .?!7
9ntuk ulangan pertama minor (5,'35 cm#, mayor (3,@!5
cm# dan intermediet (",@3 cm#. .?!'
9ntuk ulangan kedua minor (5,'@ cm#, mayor (5,@35 cm#
dan intermediet (",52 cm#. .?2
9ntuk ulangan ketiga minor (5,'7 cm#, mayor (5,?3 cm#
dan intermediet (",@35 cm#. .?2!
$ehingga dari ketiga pengulangan tersebut diperoleh rata-
rata nilai berturut-turut untuk minor, mayor dan intermediet adalah 5,'?5 cm, 5,"?@ cm, dan ",?7" cm. .?22
ada pengukuran ukuran dan bentuk mangga dilakukan "
bentuk pengukuran yaitu mengukur diameter minor (tependek#, diameter mayor (terpanjang# dan diameter intermediet (pertengahan# pada mangga. ada pengukuran ini dilakukan " kali ulangan, dari " kali ulangan tersebut didapatkan hasil sebagai berikut .?2"
9ntuk ulangan pertama minor (!2,25 cm#, mayor (@,725
cm# dan intermediet (?,'25 cm#. .?23
9ntuk ulangan kedua minor (!2,25 cm#, mayor (?,3@5
cm# dan intermediet (@,!@5 cm#. .?25
9ntuk ulangan ketiga minor (!2,25 cm#, mayor (@,?@5 cm#
dan intermediet (@,!25 cm#.
.?2?
$ehingga dari ketiga pengulangan tersebut diperoleh rata-
rata nilai berturut-turut untuk minor, mayir dan intermediet adalah !2,!@5 cm, @,"25 cm, dan @,@5 cm. .?2@
ada pengukuran ukuran dan bentuk jeruk >> juga dilakukan
" bentuk pengukuran yaitu mengukur diameter minor (tependek#, diameter mayor (terpanjang# dan diameter intermediet (pertengahan# pada mangga. ada pengukuran ini dilakukan " kali ulangan, dari " kali ulangan tersebut didapatkan hasil sebagai berikut .?27
9ntuk ulangan pertama minor (?,!" cm#, mayor (3,52 cm#
dan intermediet (",7 cm#. .?2'
9ntuk ulangan kedua minor (?,!"5 cm#, mayor (3,52 cm#
dan intermediet (",?" cm#. .?"
9ntuk ulangan ketiga minor (?,!5 cm#, mayor (3,52 cm#
dan intermediet (",?!5 cm#. .?"!
$ehingga dari ketiga pengulangan tersebut diperoleh rata-
rata nilai berturut-turut untuk minor, mayor dan intermediet adalah ?,!2" cm, 3,52 cm, dan ",?7!?@ cm. .?"2
$etelah itu setiap pengulangan dari kelima produk pertanian
tersebut dihitung nilai sperisatasnya atau kebulatannya, dengan menggunakan rumus .?""
(a.b.c#!/" a
, dari perhitungan sperisitas ini didapatkan hasil
untuk pengulangan pertama, kedua dan ketiga berturut-turut untuk apel, alpukat, jeruk >, mangga dan jeruk >> adalah sebagai berikut .?"3
9ntuk apel nilai sperisitasnya ,@@ cm2, ,@" cm2, dan
,@?7 cm2 dengan nilai rata-rata untuk semua pengulangan adalah ,@5? cm 2. .?"5
9ntuk alpukat nilai sperisitasnya ,@@! cm2, ,@2? cm 2, dan
,@27 cm2 dengan nilai rata-rata untuk semua pengulangan adalah ,@3!? cm 2. .?"?
9ntuk jeruk > nilai sperisitasnya ,7 cm2, ,7"@ cm 2, dan
,73 cm2 dengan nilai rata-rata untuk semua pengulangan adalah ,725? cm 2.
.?"@
9ntuk mangga nilai sperisitasnya ,@!2 cm2, ,?27 cm 2,
dan ,@!3 cm 2 dengan nilai rata-rata untuk semua pengulangan adalah ,?73? cm2. .?"7
9ntuk jeruk >> nilai sperisitasnya ,@@ cm2, ,@57 cm 2, dan
,@5' cm2 dengan nilai rata-rata untuk semua pengulangan adalah ,@?2" cm 2. .?"'
Menurut (Hamdani, 2!"# nilai kebulatan suatu bahan juga
berkisar antara -!. pabila nilai kebulatan suatu bahan hasil pertanian mendekati ! maka bahan tersebut mendekati bentuk bola (bulat#. Dari teori ini dapat disimpulkan bah&a jeruk > hampir memiliki bentuk yang bulat karena memiliki nilai sperisitas sebesar ,725? yang mendekati !. .?3
9ntuk perhitungan atribut fisik yang kedua
adalah
menghitung )olume dan kerapatan, bahan yang digunakan adalah apel, alpukat, jeruk >, mangga dan jeruk >>. lat ukur yang digunakan antar lain gelas piala dan timbanagan. $ebelum dihitung )olume dan kerapatan apel ditimbang terlebih dahulu, dari hasil penimbangan didapatkan hasil bah&a untuk apel memiliki berat ,!32 kg. $etelah itu bahan diukur )olumenya dengan memasukkan setiap bahan kedalam 2 ml air yang dimasukkan dalam gelas piala. $etelah itu dihitung )olumenya dengan menggunakan rumus .?3!
)olume air setelah ditambahkan F )olume a&al air (2 ml#
.?32
dari hasil perhitungan didapatkan bah&a apel memiliki
)olume sebesar !,27 ! -3 m ". engukuran ini dilakukan " kali pengulangan dan hasilnya tetap sama. $etelah massa (berat# dan )olume bahan diketahui yaitu ,!32 kg dan !,27 ! -3 m" barulah dilakukan perhitungan kerapatan
massa dengan menggunakan rumus
massa "olum , dengan satuan yang
digunakan kg/m". Dari perhitungan ini diperoleh bah&a apel memiliki nilai kerapatan massa !!,'"@5 kg/m ". .?3"
$elanjutnya, menghitung )olume dan kerapatan alpukat
yang ditimbang terlebih dahulu, dari hasil penimbangan didapatkan hasil bah&a untuk alpukat memiliki berat ,!'! kg. $etelah itu bahan diukur )olumenya dengan memasukkan setiap bahan kedalam 2 ml air yang
dimasukkan dalam gelas piala. $etelah itu dihitung )olumenya dengan menggunakan rumus .?33
)olume air setelah ditambahkan F )olume a&al air (2 ml#
.?35
dari hasil perhitungan didapatkan bah&a alpukat memiliki
)olume sebesar !,@5 ! -3 m ". engukuran ini dilakukan " kali pengulangan dan hasilnya tetap sama. $etelah massa (berat# dan )olume bahan diketahui yaitu ,!'! kg dan !,@5 ! -3 m". Dengan menggunakan rumus yang sama,
yaitu
massa " "olum , dengan satuan yang digunakan kg/m . Dari perhitungan ini
diperoleh bah&a alpukat memiliki nilai kerapatan massa !'! kg/m ". .?3?
%emudian, menghitung )olume dan kerapatan jeruk >
dengan hasil penimbangan bah&a jeruk > memiliki berat ,'2 kg. dengan perlakuan yang sama dan menggunakan rumus yang sama dengan percobaan sebelumnya. Didapatkan hasil perhitungan bah&a jeruk > memiliki )olume sebesar 7 !-5 m". engukuran ini dilakukan " kali pengulangan dan hasilnya tetap sama. Dengan menggunakan rumus yang sama, yaitu massa " "olum , dengan satuan yang digunakan kg/m . Dari perhitungan ini diperoleh bah&a jeruk > memiliki nilai kerapatan massa !!5 kg/m ". .?3@
Menghitung )olume dan kerapatan mangga dengan hasil
penimbangan bah&a mangga memiliki berat ,"5? kg. dengan perlakuan yang sama dan menggunakan rumus yang sama dengan percobaan sebelumnya. Didapatkan hasil perhitungan bah&a mangga memiliki )olume sebesar "," !-3 m". engukuran ini dilakukan " kali pengulangan dan hasilnya tetap sama. Dengan menggunakan rumus yang sama, yaitu massa " "olum , dengan satuan yang digunakan kg/m . Dari perhitungan ini diperoleh bah&a mangga memiliki nilai kerapatan massa !@' kg/m". .?37
0erakhir, menghitung )olume dan kerapatan jeruk >> dengan
hasil penimbangan bah&a mangga seberat ,!!7 kg. Dengan perlakuan yang
sama dan menggunakan rumus yang sama dengan percobaan sebelumnya. Didapatkan hasil perhitungan bah&a jeruk >> memiliki )olume sebesar !,2 !-3 m". engukuran ini dilakukan " kali pengulangan dan hasilnya tetap
sama. Dengan menggunakan rumus yang sama, yaitu
massa "olum , dengan
satuan yang digunakan kg/m". Dari perhitungan ini diperoleh bah&a jeruk >> memiliki nilai kerapatan massa !!5@ kg/m". .?3'
erhitungan atribut fisik produk pertanian yang ketiga
adalah mengukur luas permukaan. roduk pertanian yang digunakan adalah apel, alpukat, jeruk >, mangga dan jeruk >>. $edangkan, alat yang digunakan antara lain adalah kertas milimeter blok dan pensil. engukuran ini dilakukan dengan terlebih dahulu mngupas kulit apel, setelah itu semua kulit yang terkupas ditempelkan pada kertas milimeter blok kemudian digaris keliling sebagaimana bentuk kupasan kulit apel yang ditempel. $etelah itu dilakukan perhitungan dengan mengukur berapa kotak yang terpenuhi oleh kupasan kulit apel tersebut, percobaan ini dilakukan hanya satu kali ulangan. $atuan perhitungan ini adalah mm yang kemudian diubah menjadi m 2. Dari hasil pengukuran didapat bah&a hasil luas permukaan produk pertanian berupa apel adalah !2,523 m 2. $edangkan untuk alpukat, jeruk >, mangga dan jeruk > > berturut-turut hasil luas permukaannya adalah ,!? m2, ,7' m 2, ,22 m 2, dan !,3!3 m 2. .?5
erhitungan atribut fisik produk pertanian yang terakhir
adalah porositas. orositas ini digunakan untuk mengukur aliran udara dan panas pada produk prtanian. roduk pertanian yang dihitung nilai porositasnya dengan menggunakan alat yaitu manomater. ada percobaan ini dilakukan " kali pengulangan. .?5!
Dengan menggunakan produk jagung pipil, diperoleh hasil
untuk pengulangan pertama nilai ! atau atau tekanan pada manometer saat keran ! ditutup adalah !57 mm, diperoleh 2 yaitu !5 mm, 2 ini diperoleh saat kran ! dan " ditutup sehingga massa total udara menjadi 2 yaitu M! dan M2. M! mengisi tangki ! dan M2 mengisi ruang pori 2 yang berisi jagung pipil. 9ntuk pengulangan kedua dengan proses yang sama dengan ! yaitu
!3 mm diperoleh nilai 2 yaitu !! mm, dan untuk pengulangan ketiga dengan ! yaitu !5 mm diperoleh nilai untuk 2 yaitu !22 mm. $ehingga diperoleh rata-rata ! dan 2 dari tiga pengulangan adalah !3',"" mm dan !!2,"" mm. $etelah didapatkan nilai untuk ! dan 2 kemudian ketiga pengulangan dilakukan perhitungan nilai porositasnya dengan menggunakan rumus .?52 .?5"
2 1 − 2 = 1 2 :ilai porositas ini memiliki satuan mmHg. Dan dari
perhitungan porositas setiap pengulangan dipeoleh bah&a nilai porositas dari pengulangan pertama, kedua dan ketiga adalah sebagai berikut untuk pengulangan pertama porositasnya ,5 mmHg, untuk pengulangan kedua porositasnya ,2@ mmHg dan untuk pengulangan ketiga porositasnya ,2" mmHg. $ehingga dari ketiga pengulangan diperoleh bah&a nilai rata-rata porositas yang didapatkan adalah ,"" mmHg. Cadi, produk jagung memiliki nilai porositas atau nilai aliran udara dan panas sebesar ,"" mmHg. .?53
9ntuk produk gabah kering, pengulangan pertama nilai !
atau atau tekanan pada manometer saat keran ! ditutup adalah !32 mm, diperoleh 2 yaitu !7 mm, 2 ini diperoleh saat kran ! dan " ditutup sehingga massa total udara menjadi 2 yaitu M! dan M2. M! mengisi tangki ! dan M2 mengisi ruang pori 2 yang berisi gabah kering. 9ntuk pengulangan kedua dengan proses yang sama dengan ! yaitu !35 mm diperoleh nilai 2 yaitu 75 mm, dan untuk pengulangan ketiga dengan ! yaitu !35 mm diperoleh nilai untuk 2 yaitu 7 mm. $ehingga diperoleh rata-rata ! dan 2 dari tiga pengulangan adalah !33 mm dan 7!,?@ mm. $etelah didapatkan nilai untuk ! dan 2 kemudian ketiga pengulangan dilakukan perhitungan nilai porositasnya dengan menggunakan rumus yang sama dengan percobaan sebelumnya. $ehingga didapatkan untuk pengulangan pertama porositasnya ,@@ mmHg, untuk pengulangan kedua porositasnya ,@ mmHg dan untuk pengulangan ketiga porositasnya ,7! mmHg. $ehingga dari ketiga pengulangan diperoleh bah&a nilai rata-rata porositas yang didapatkan adalah
,@? mmHg. Cadi, produk gabah kering memiliki nilai porositas atau nilai aliran udara dan panas sebesar ,@? mmHg. .?55
$elanjutnya dengan produk kedelai, pengulangan pertama
nilai ! atau atau tekanan pada manometer saat keran ! ditutup adalah !5! mm, diperoleh 2 yaitu 7! mm, 2 ini diperoleh saat kran ! dan " ditutup sehingga massa total udara menjadi 2 yaitu M! dan M2. M! mengisi tangki ! dan M2 mengisi ruang pori 2 yang berisi kedelai. 9ntuk pengulangan kedua dengan proses yang sama dengan ! yaitu !55 mm diperoleh nilai 2 yaitu !!5 mm, dan untuk pengulangan ketiga dengan ! yaitu !5' mm diperoleh nilai untuk 2 yaitu 7 mm. $ehingga diperoleh rata-rata ! dan 2 dari tiga pengulangan adalah !55 mm dan '2 mm. $etelah didapatkan nilai untuk ! dan
2 kemudian
ketiga
pengulangan
dilakukan
perhitungan
nilai
porositasnya dengan menggunakan rumus yang sama dengan percobaan sebelumnya. $ehingga didapatkan untuk pengulangan pertama porositasnya ,7? mmHg, untuk pengulangan kedua porositasnya ,"3 mmHg dan untuk pengulangan ketiga porositasnya ,'7 mmHg. $ehingga dari ketiga pengulangan diperoleh bah&a nilai rata-rata porositas yang didapatkan adalah ,@" mmHg. Cadi, produk kedelai memiliki nilai porositas atau nilai aliran udara dan panas sebesar ,@" mmHg. .?5?
$elanjutnya dengan produk kacang tanah, pengulangan
pertama nilai ! atau atau tekanan pada manometer saat keran ! ditutup adalah !2 mm, diperoleh 2 yaitu ?5 mm, 2 ini diperoleh saat kran ! dan " ditutup sehingga massa total udara menjadi 2 yaitu M! dan M2. M! mengisi tangki ! dan M2 mengisi ruang pori 2 yang berisi kacang tanah. 9ntuk pengulangan kedua dengan proses yang sama dengan ! yaitu !!@ mm diperoleh nilai 2 yaitu 7 mm, dan untuk pengulangan ketiga dengan ! yaitu !2 mm diperoleh nilai untuk 2 yaitu 7" mm. $ehingga diperoleh ratarata ! dan 2 dari tiga pengulangan adalah !!' mm dan @? mm. $etelah didapatkan nilai untuk ! dan 2 kemudian ketiga pengulangan dilakukan perhitungan nilai porositasnya dengan menggunakan rumus yang sama dengan percobaan sebelumnya. $ehingga didapatkan untuk pengulangan pertama porositasnya ,75 mmHg, untuk pengulangan kedua porositasnya
,3? mmHg dan untuk pengulangan ketiga porositasnya ,35 mmHg. $ehingga dari ketiga pengulangan diperoleh bah&a nilai rata-rata porositas yang didapatkan adalah ,5' mmHg. Cadi, produk kacang tanah memiliki nilai porositas atau nilai aliran udara dan panas sebesar ,5' mmHg. .?5@
0erakhir, dengan produk kacang hijau, pengulangan
pertama nilai ! atau atau tekanan pada manometer saat keran ! ditutup adalah !2 mm, diperoleh 2 yaitu 7 mm, 2 ini diperoleh saat kran ! dan " ditutup sehingga massa total udara menjadi 2 yaitu M! dan M2. M! mengisi tangki ! dan M2 mengisi ruang pori 2 yang berisi kacang hijau. 9ntuk pengulangan kedua dengan proses yang sama dengan ! yaitu ! mm diperoleh nilai 2 yaitu @ mm, dan untuk pengulangan ketiga dengan ! yaitu !!5 mm diperoleh nilai untuk 2 yaitu 7 mm. $ehingga diperoleh ratarata ! dan 2 dari tiga pengulangan adalah !!!,?@ mm dan @?,@? mm. $etelah didapatkan nilai untuk ! dan 2 kemudian ketiga pengulangan dilakukan perhitungan nilai porositasnya dengan menggunakan rumus yang sama
dengan
percobaan
sebelumnya.
$ehingga
didapatkan
untuk
pengulangan pertama porositasnya ,5 mmHg, untuk pengulangan kedua porositasnya ,32 mmHg dan untuk pengulangan ketiga porositasnya ,35 mmHg. $ehingga dari ketiga pengulangan diperoleh bah&a nilai rata-rata porositas yang didapatkan adalah ,35 mmHg. Cadi, produk kacang tanah memiliki nilai porositas atau nilai aliran udara dan panas sebesar ,35 mmHg. .?57 !I.
K#SIMPULAN
>.!
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bah&a
>.2
tribut fisik pertanian terdiri dari beberapa kriteria antara
lain adalah bentuk dan ukuran, )olume dan kerapatan, luas permukaan, dan porositas. ada percobaan ini dilakukan pengukuran untuk keempat kriteria sifat fisik produk pertanian tersebut. tribut fisik produk pertanian ini penting untuk diketahui karena berguna dalam menentukan mutu dan cara penanganan dari suatu produk pertanian. ada praktikum ini untuk bentuk dan ukuran digunakan produk pertanian berupa mangga, apel, jeruk, alpukat dan didapat nilai sperisitasnya untuk setiap produk yaitu untuk apel sebesar
,@5? cm2, alpukat sebesar ,@3!? cm 2, jeruk > ,725? cm 2, mangga ,?73? cm2, dan jeruk >> ,@?2" cm 2. $ehingga jeruk > memiliki bentuk hampir bulat atau bola disusul jeruk >>, apel, alpukat dan mangga. 9ntuk praktikum pengukuran )olume dan kerapatan didapat )olume sebesar !,27 ! -3 m " dan kerapatan massa !!,'"@5 kg/m " untuk apel. 9ntuk alpukat )olumenya !,@5 !-3 m" dan kerapatan massanya !'! kg/m ". $edangkan, untuk jeruk > )olumenya
7 ! -5 m" dan kerapatan massanya !!5 kg/m ". $elanjutnya,
)olume "," ! -3 m" dan kerapatan massa !@' kg/m " untuk mangga. Dan untuk jeruk > )olumenya !,2 ! -3 m " dan kerapatan massanya !!5@ kg/m ". 9ntuk praktium luas permukaan produk pertanian yang digunakan adalah apel dengan nilai luas permukaannya adalah !2,523 m 2, alpukat ,!? m 2, jeruk > ,7' m 2, mangga ,22 m 2 , dan jeruk >> !,3!3 m 2. Dan untuk praktikum porositas produk pertanian yang digunakan adalah jagung pipil adalah ,"" mmHg, gabah kering ,@? mmHg, kedelai ,@" mmHg, kacang tanah ,5' mmHg, dan kacang hijau ,35 mmHg.
!I.3
DA
>.3 VI.5
ngelfire.
2?.
+aca!,!aca!
&rodu#
&ertanian.
http//&&&.angelfire.com/m >.? >.@ >.7
t/matris/kesehatan.htm. diakses 2 Desember 2!5 Bernardius. 2". Te#nologi "enih. Cakarta ineka *ipta
Daminik. 2'. "entu# dan u#uran "uah . ---'-i#ipedia'co!. diakses 2 Desember 2!5
>.'
Hamdani, Dadang. 2!". .ara#ter /isi# "ahan 0asil &ertanian. http122dadanha!dani!uslih'blogspot'co!2 . Diakses 2 Desember 2!5
>.!
%alsho)en. 2?. Te#nologi &asca &anen $an &engolahan 0asil
.edelai dan .acang Tanah. Ca&a 0imur Balai engkajian 0eknologi ertanian >.!! 6i8a. 2!. .ebundaran "uah. ---'-i#ipedia'co! . Diakses 2 Desember 2!5 >.!2 Mohseinini. !'7. &hysical &roperties o3 plant and *ni!al +aterials. :e& ;ork ordon and Breach, $cience ublisher, >nc. >.!"
Mulanto. 2". +an3aat .acang 0i4au. Cakarta 6iberty ress
>.!3
aendilan. 22. Te#nologi "enih. Cakarta ineka *ipta
>.!5 $uharto. !''!. Te#nologi &enga-etan &angan. Cakarta ineka *ipta >.!? +inarno A.. 5665. .i!ia &angan dan ii. Cakarta ramedia >.!@ >.!7 >.!' >.2 >.2! >.22 >.2" >.23 >.25 >.2? >.2@