Karakteristik Produk Pertanian
1. Produk pertanian gampang rusak, oleh sebab itu produk pertanian harus secepatnya dikonsumsi atau diolah serta membutuhkan pengawetan. Dalam melakukan aktivitas penjualan maupun pembelian produk pertanian,penjual dan pembeli dihadapkan pada berbagai tinggkat”grade” barang, tetapi secara ummum produk pertanian dapat diaktakan homogen. 2.
Produk pertanian banyak memakan tempat dikaitkan dengan nilainya dibandingkan produk-produk non-pertanian,sehingga berpengaruh terhadap fasilitas-fasilitas pemasaran yang harus disediakan oleh lembaga-lembaga pemasaran. pabila sewa ruangan atau pe ngepakan produk pertanian lebih mahal dapat memungkinkan lembaga pemasaran dapat berpindah usaha pada komoditi nlainnya. 3.
4.
Produk pertanian memerlukan proses pengolahan lebih lanjutnya.
!asio biaya tetap dan rasio biaya variabel secara langsung berpengaruh terhadap respon penawaran produsen,yaitu mengenai slope dan posisi kurva penawaran pasar. "leh karena itu karakteristik pemasaran pertanian harus dipertimbangkan sebagai disiplin ilmu. 5.
6. 7.
Produk pertanian mempunyai sifat mudah rusak # perishable$ perishable$ %enempati ruang yng besar tapi nilainya rendah #bulky), #bulky), maka maka akan membutuhkan &
a. Perawatan dan penyimpanan yg baik b. Pengangkutan harus cepat c. Pengepakan yng benar
Sifat Produksi Pertanian
1. 'ersifat musiman, sehingga untuk dapat memproduksinya sangat tergantung oleh lingkunga (. Produksi pertanian biasanya berbentuk bahan mentah,sehingga harus melalui proses pengolahan. ). Pr Prod oduk uksi si yg di diper perol oleh eh um umum umnya nya da dari ri us usah ahaa se seca cara ra ke keci cil( l(an an small #small scale production production$, $, dampaknya & a. petani tidak bisa mempengaruhi permintaan b. Petani sulit untuk saling komunikasi dalam penjualannya karena terbatasnya pengetahuan dan akses informasi *. Produksi bersifat musiman, sedangkam konsumsi bersifat reguler #kontinyu$, dampak& a. fluktuasi harga b. +ering menimbulkan kesulitan dlm penyeimbangan, penyimpanan dan pengangkutan . Produksi terpencar dan terkonsentrasi pada daerah tertentu, dampak & a. esulitan dlm proses pengumpulan b. Pedagang kesulitan dalam pengangkutan dan penyimpanan Produksi yang diperoleh dari usaha secara kecil-kecilan (small scale production) . Produksi secara kecil-kecilan kecil-kecilan ini adalah akibat dari usaha yang dilakukan petani secara kecil-kecilan pula. Padi atau beras, misalnya, dihasilkan oleh berjuta-juta petani. Dengan demikian petani-petani tidak dapat mempengaruhi permintaan atas jenis barang yang dihasilkannya. Mereka sulit untuk
saling berkomunikasi dalam hal penjualan, penyimpanan dan sebagainya, karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan akan hal tersebut. (Anonimous A, 200! Produksi bersifat musiman. "arena bersi#at musiman, maka hasil produksi akan diperoleh pada $aktu-$aktu tertentu, sesuai dengan umur tanaman yang bersangkutan. "ita tidak bisa memaksakan tanaman padi berbuah pada umur satu bulan, karena kebetulan pada saat itu persediaan beras telah habis atau harga beras terlalu tinggi karena terlalu banyak permintaan. %i#at produksi yang demikian inilah sering menimbulkan kesulitan dalam proses pengimbangan. (Anonimous A, 200! Produksi terpencar. &empat produksi pertanian tidak terpusat, tetapi letaknya terpencar. 'al ini disebabkan petani itu selalu mencari tempat yang keadaan tanah dan iklimnya cocok untuk tanamannya, tanpa memperhitungkan apakah dekat atau jauh dari kota atau pasar. "arena keterpencaran ini maka dapat dibayangkan kesulitan dalam proses pengumpulan agar menjadi suatu jumlah yang besar. (Anonimous A, 200! Produk hasil-hasil pertanian bersifat berat, mengambil banyak tempat dan cepat atau musah rusak. "ebanyakan hasil-hasil pertanian timbangannya adalah berat dan memerlukan banyak tempat. 'al ini berarti nilai per satuan berat dan per satuan olume adalah lebih kecil dibandingkan nilai barangbarang industri. )elas dalam hal ini bah$a akan terjadi perbedaan dalam hal pengangkutan dan penyimpanan. %elain itu si#at hasil pertanian juga mudah rusak atau busuk, sehingga diperlukan pera$atan dan penyimpanan yang baik dan pengangkutan yang cepat ke tempat konsumen. (Anonimous A, 200! Penawaran Produknya relative Kecil %ecara perorangan petani pada umumnya merupakan suplier kecil yang tidak memiliki posisi ta$ar dalam menentukan harga. Penetapan harga umumnya dikuasai oleh pelaku pasar lain, yang biasanya adalah pengepul dari petani. (Anonymous *. 200.! Ketidakseragaman "ualitas produk pertanian cenderung tidak seragam, ketidak seragaman ini bisa dalam bentuk ukuran, tingkat kematangan, dan lain-lain. (Anonymous *. 200.! Ketergantungan pada alam Produk hasil pertanian bersi#at spesi#ik dalam kaitannya dengan #aktor klimatologi. %eluruh aspek alamiah memberikan pengaruh yang signi#ikan terhadap produk hasil pertanian. Produk tertentu hanya dapat ditanam pada kondisi alam tertentu dan dipanen hanya di musim-musim tertentu. (Anonymous *. 200.! Memiliki banyak produk substitusi Produk hasil pertanian bersi#at substitusi satu sama lain. "ebutuhan akan satu jenis produk hasil pertanian jika tidak tersedia maka dapat digantikan dengan jenis produk agronomi yang lain. Produk hasil pertanian baik sebagai produk yang langsung dikonsumsi maupun sebagai input produksi (Anonymous *. 200.! Harga produk relatif murah harga produk pertanian di petani relatie rendah karena produsen sebagai price taker dan e#ek dari asimetri in#ormasi, bargainning potition yang rendah di produsen (Anonymous *. 200.! Produk bersifat generic memasuki pasar yang cenderung bersi#at monopsoni atau oligopsoni, monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan+atau jasa dalam suatu pasar komoditas, sdangkan oligpsoni adalh pasar di mana pena$aran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. mumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. (Anonymous *. 200.! - %ee more at http++semuailmubisa.blogspot.com+202+0+ciri-ciri-dan-karakteristikproduk.html/sthash.k*%h1c.dpu#
pola kemitraan agribisnis
Konsep dan pola kemitraan agribisnis
Undang-undang no 9 tahun 1995 yang berbunyi “ kerja sama antar usaha kecil dan usaha menengah atau dengan usaha besar disertai dengan pembinaan dan pengembangan yang berkelanjutan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatian prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan”. Konsep tersebut di perjelas dengan peraturan pemerintah nomor tahun 199! yang menerangkan bah"a bentuk kemitraan yang ideal adalah yang saling memperkuat , saling menguntungkan , dan saling mengidupi. #ujuan kemitraan adalah untuk meningkatkan pendapatan, kesinambungan usaha, meningkatkan kualitas sumber ddaya kelompok mitra, peningkatan skala usaha, serta menumbuhkan dan meningkatkan usaha kelompok usaha mandiri. $rinkerho% et al & 199'( megatakan bah"a institusi adalah system. Kemitraan sebagai sebuah system, harus memiliki unsure- unsure sebagai berikut) 1. *nput&sumber daya(, yaitu material,uang ,manusia,in+ormasi, dan pengetahuan merupakan hal yang didapat dari lingkungannya dan akan memiliki kontribusi pada produksi output . utput, seperti produk ddan pelayanan adalah hasil dari suatu kelompok atau organisasi .
#eknologi , metode, dan proses dalam transpormasi input menjadi output
. /ingkungan yaitu keadaaan disekitar kelompok mitra dan perusahaan mitra yang dapat mempengaruhi jalannya kemitraan 5.
Keingian yaitu strategi , tujuan ,rencana dari pengambian keputusan
0. erilaku dan proses yaitu pola prilaku , hubungan antar kelompok atau organisasi dalam proses kemitraan !.
$udaya yaitu norma , kepercayaan ,dan nilai dalam kelompok mitra
2.
3truktur yaitu hubungan antar indi4idu , kelompok , dan unit yang lebih besar
ubungan bisnis dalam kemitraan $eberapa peluang dari bisnis secara kemitraan dapat diperoleh melalui cara seagai berikut ) 1. Kerjasama pemasaran dan penampungan produk usaha secara lebih jelas,pasti dan periodic . Kerja sama dalam bentuk bantuan dana, teknologi, atau sarana lain yang diberikan perusahaan besar
. Kerja sama untuk dapat menghindar dari proses persaigan terrhadap produk yang sama antara pengusaha kecil, menengah , atau besar . Kerja sama dengan berbagi tugas antar masing 6 masing pengusaha sesuai dengan spesialisasi dan tugas masig-masing dalam system bisniis yang berkesinambungan
eluang pola kemitraan usaha antara pengusaha kecil , menengah, dan besar dapat dijalankan melalui bentuk 6 bentuk sebagai berikut) 1. Kontak bisnis. 7alam bentuk ini interaksi dua unit usaha relati4e pasi+ tanpa harus ada perjanjian +ormal yang mengikat dan bebas sanksi hokum. 8ontoh tukar menukar n+ormasi pasar,bahan baku dan teknologi . Kontrak bisnis. 7ua unit usaha bersi+at akti+ dan sudah mencirikan adanya hubungan bisnis atau transaksi dagang antar dua mitra usaha. . Kerja sama bisnis. uubungan bisnis bersi+at akti+ dan terdapat berbagai penanganan manajemen, baik manajemen pemasaran , keuangan, maupun produksi.contoh join operation bidang pemasaran, join 4enture bidang keuangan . Keterkaitan bisnis. ihak bisnis yang terlibat tetap memiliki kebebasan usaha , tetapi bersepakat untuk melakukan engineering subcontract bukan sub kontrak yang bersi+at komersial dalm roses produksi. ercobaan produksi, pelatihan , promosi
Keterkaitan bisnis kemitraan dapat dilakukan dengan pertimbangan- pertimbangan sebagai berikut) 1.
sa saling membutuhkan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan
. 3asaran usaha diarahkan pada peningkatan nilai tambah dan meningkatkan sumbangan yang lebiih besar bagi pertumbuhan produksi nasional sesuai pasal 1' UU nomor 5 tahun 192 . 7imensi kemitraan usaha sector industry yaitu hubungan 4ertical antara kelompok industry hulu , hilir , dan industry kecil serta hubungan hori:ontal antara bidang industry dengan bidang lainnya . $erdasarkan kegiatan pembinaan pengusaha kecil oleh pengusaha menengah;besar yang dikenal dengan system kerja sama kemitraan usaha basarkecil
5. ola hubungan bisnis yang berbentuk subkontrk dapat berupa pembuatan bahan untuk usaha skala besar kepada para pengusaha skala kecil
$erbagai pola kemmitraan agribisnis $entuk- bentuk pola kemitraan antara lain) 1.
ola kemitraan inti plasma
ola ini merupakan hubungan antara petani, kelompok tani , atau kelompok mitra sebagai plasma dengan perusahaan inti yang bermitra uasha. erusahaan inti menyediakan lahan , sarana produksi , bimbingan teknis, manajemen, menampung dan mengolah , serta memasarkan hasil produksi. 3ementara itu kelompok mitri bertugas memenuhi kebutuhan perusahaan inti sesuai dengan persyeratan yang telah ditentukan. Keunggulan system inti-plasma <
#ercipta saling ketergantungan dan saling memperoleh keuntungan
<
#ercipta peningkatan usaha
<
7apat mendorong perkembangan ekonomi
Kelemahan system inti-plasma < ihak plasma masih kurang memahami hak dan ke"ajibannya sehingga kesepakatan yang telah ditetapkan berjalan kurang lancer.contoh produk plasma sering tidak dijual ke prusahaan inti. < Komitmen perusahan inti masih lemah dalam memenuhi +ungsi dan ke"ajibannya sesuai dengan kesepakatan yang diharapkan plasma. < $elum ada kontrak kemitraan yang menjamin hak dan ke"ajiban komoditas plasma sehingga terkadang perusahaan inti mempermainkan harga komoditas plasma. 3olusi <
emahaman tingkat ekonomi dan skala usaha
<
Kesepakatan atau perjanjian
<
Kemampuan in4estasi perusahaan inti
.
ola kemitraan subkontrak
Keunggulan ola subkontrak ditandai dengan adanya kesepakatan tentang kontrak bersama ang mencakup,4olume, harga , mutu, dan "aktu. Kelemahan < ubungan subkontrak yang terjalin semakin lama semakin mengisolasi produsen kecil dan mengarah ke monopoli atau monopsoni terutama dalam penyediaan bahan baku serta dalam hal pemasaran <
$erkurangnya nilai-nilai kemitraan kedua belah piahak
< 8ontrol kualitas produk ketat tapi tidak diimbangi dengan system pembayaran yang tepat 3olusi < sosiasi kelompok mitra yang terdiri dari beberapa usaha kecil perlu dikembangkan < Komponen 6 komponen kemitraan seperti pengembangan 37=, ino4asi teknologi,manajemen, dan permodalan harus diperthatikan < =enumbuhkan rasa saling percaya antara perusahaan mitra dengan kelompok mitra dan sesame anggota kolompok mitra
.
ola kemitraan dagang umum
Keunggulan Kelompok mitra atau koperasi tani berperansebagai pemasok kebutuhan yang diperlukan perusahaan mitra. 3ementara itu perusahaan mitra memasarkan produk mitra ke konsumen. Kondisi tersebut menguntungkan kelompok mitra karena tidak perlu bersusah payah memasarkan hasil produknya sampai ke tangan konsumen Kelemahan < 7alam praktiknya , harga dan 4olume produknya sering ditentukan sepihak oleh pengusaha mitra sehingga merugikan pihak kelompok mitra < 3ystem perdagangan sering kali ditemukan berubah menjadi bentuk konsiyansi.
3olusi erlunya peningkatan komitmen perusahaan besar untuk menerapkan prinsipprinsip bermitra usaha =engembangkan asosiasi kelompok mitra, contoh gapoktan
.
pola kemitraan keagenan
keunggulan pola ini memungkinkan dilaksanakan oleh para pengusaha kecil ang urang kuat modalnya karena biasanya menggunakan system mirip konsinyasi kelemahan < Usah kecil mitra menetapkan harga produk secara sepihak sehingga harga menjad tinggi di tingkat konsumen < Usaha kecil sering memasarkan produk dari beberapa mitra usaha saja sehingga kurang mampu membaca segmen pasar dan tidak memenuhi target 3olusi erlunya peningkatan pro+esionalisme, kepia"aian dalam mencari pelangganserta memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen
5.
pola kemitraan kerja sama operasional agribisnis &K(
keungulan pola koa ini sama dengan keunggulan system inti-plasma. ola ini banyak ditemukan pada masyarakat pedesaan antara usaha kecil di desa dengan usaha rumah tangga dalam bentuk bagi hasil kelemahan < pengambilan untung olaeh perusahaan mitra yang menangani aspek pemasaran dan pengolaan produk terlalu besar sehingga dirasakan kurang adil oleh kelompok usaha kecil mitranya < perusahaan mitra cenderung monopsoni sehingga memperkecil keuntungan yang diperoleh perusahaan kecil mitranya < belum ada pihak ketiga yang berperan e+ekti+ dalam memecahkan permasalahan diatas solusi
penyelesaian humanistis dan kekeluargaan
strategi pengembangan kemitraan agribisnis masa depan dampak positi+ 1. adanya keterpaduaan dalam system pembinaan yang saling mengisi antara materi pembinaan dengan kebutuhan riil petani. Kondisi pembinaan yang yang dapat menimbulkan dampak positi+ seperti. <
Kepastian pemasaran
<
Komoditas yang bernilai tinggi
< $udidaya yang berpedoman pada dasar ketepatan "aktu, kontinuitas, 4olume, dan mutu serta ketepatan ukuran, "arna dan rasa <
Kerja sama yang serasi antara pelaku agribisnis hulu dan hilir
<
egembagan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan riil
. danya kejelasan aturan dan kesepakatan sehingga menumbuhkan kepercayaan dalam hubungan kemitraan bisnis yang aada . danya keterkaitan antar pelaku dalam system agribisnis &hulu-hilir( yang mempunyaii komitmen terhadap kesinambungan bisnis 7alam keadaan bisnis yag bekesinambungan kedua belah pihak mmengalami beberapa hal-hal positi+ antara lain) < Kesinambungan in+ormasi baik di tinggkat hulu maupun hilir. *n+ormasi di tingkat hulu misalnya teknologi dan sarana yang sesuai untuk menghasilkan produk yang berkualitas. *n+ormasi di tingkat hilir misalnya in+ormasi tentang kebutuhan konsumen dan kualitas produk yag dibutuhkan pasar