Asumsi konsep dasar akuntansi
asumsi dan konsep dasar akuntansi . di dalam menyusun prinsip akuntansi, digunakan asumsiasumsi dan konsep-konsep dasar tertentu. asumsi dasar inilah yang merupakan aspek dari lingkungan di mana akuntansi dilaksanakan. adapun konsep dasar merupakan pedoman dalam menyusun prinsip akuntansi. berikut merupakan asumsi dan konsep dasar akuntansi di indoopustaka.com.. indoopustaka.com
asumsi dan konsep dasar akuntansi
a. asumsi ada beberapa asumsi dasar yang mendasari akuntansi yaitu:
dasar
1. kesatuan usaha khusus (economic entity)
konsep ini memandang bahwa perusahaan merupakan suatu unit usaha yang berdiri sendiri, yang terpisah dari pemiliknya sehingga seluruh transaksi-transaksi perusahaan dipisahkan dari transaksi-transaksi pemilik dan oleh karenanya semua pencatatan dan pelaporan dibuat untuk perusahaan tersebut.
2. kontinuitas usaha (going concern)
asumsi ini beranggapan bahwa perusahaan akan hidup terus selamanya sehingga akan tersedia cukup waktu untuk menyelesaikan usaha dan perjanjian-perjanjian usahanya.
3. unit moneter
transaksi suatu perusahaan dapat dilakukan pencatatannya dengan ukuran fisik, namun akan menimbulkan keterbatasan dalam pencatatan dan penyusunan laporan keuangan sehingga diperlukan suatu unit moneter. unit moneter tersebut berupa mata uang.
4. periode waktu (time periode)
seperti halnya di tujuan kualitatif laporan keuangan maka laporan keuangan haruslah tepat waktu supaya bermanfaat bagi pemakai laporan. biasanya di dalam time periode ini digunakan waktu 1(satu) tahun kalender supaya permasalahan dalam hal pengakuan dan pengalokasian ke dalam periode tertentu dapat di atasi.
b. konsep konsep dasar yang melandasi akuntansi adalah:
dasar
1. prinsip biaya historis (historical cost principle)
prinsip ini menginginkan bahwa digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. harga perolehan merupakan harga pertukaran yang disetujui oleh pihak-pihak yang melakukan transaksi (harga saat terjadinya transaksi).
2. prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle)
pendapatan merupakan aliran masuk aktiva yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh pihak-pihak yang melakukan transaksi pada suatu perode tertentu. namun di dalam prinsip ini pendapatan diartiakan dalam istilah yang luas meliputi pendapatan sewa, pendapatan bunga, laba penjualan dan lain -lain.
3. prinsip mempertemukan (matching principle)
prinsip mempertemukan ini merupakan mempertemukan antara biaya dengan pendapatan yang timbul dari biaya yang dikeluarkan tersebut.
4. prinsip konsistensi (consistency principle)
di dalam tujuan kualitatif laporan keuangan disebutka bahwa laporan harus mempunyai daya banding misalnya komparatif dengan tahun sebelumnya, maka metoda dan prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi haruslah konsisten dari tahun ke tahun.
5. prinsip pengungkapan lengkap (full disclousure principle)
maksudnya adalah menyajikan informasi secara lengkap dalam laporan keuangannya.
Asumsi dan konsep dasar akuntansi
ASUMSI dan KONSEP DASAR AKUNTANSI Akuntasi mengenal yang namanya ASUMSI dan KONSEP DASAR AKUNTANSI . Berikut ini kita akan informasi mengenai hal tersebut. ASUMSI
dan
KONSEP DASAR
AKUNTA NSI
-
Buka
A. ASUMSI DASAR Ada beberapa asumsi dasar yang mendasari akuntansi yaitu: 1. Kesatuan Usaha Khusus (Economic Entity) :
M ata.
Hal ini dimaksudkan bahwa perusahaan merupakan suatu unit usaha yang berdiri sendiri, yang terpisah dengan pemiliknya sehingga seluruh transaksi perusahaan dipisahkan dari transaksi pemiliknya sehingga semua pencatatan dan pelaporan dibuat untuk perusahaan tersebut.
2. Kontinuitas Usaha (Going Concern):
Asumsi ini menganggap bahwa perusahaan akan hidup terus menerus selamanya sehingga akan tersedia cukup waktu untuk menyelesaikan usaha dan perjanjian-perjanjian usahanya.
3. Unit Moneter :
Bahwa semua transaksi perusahaan dapat dilakukan pencatatannya dengan ukuran fisik, namun akan menimbulkan keterbatasan dalam pencatatan dan penyusunan laporan keuangan sehingga diperlukan suatu unit moneter. Unit moneter tersebut berupa mata uang, kalau di Indonesia misalnya menggunakan IDR Rupiah.
4. Periode Waktu (Time Periode)
Seperti halnya di Tujuan Akuntansi Laporan Keuangan maka laporan keuangan seharusnya tepat waktu supaya bermanfaat bagi pemakainya. Biasanya di dalam time periode ini digunakan waktu 1 (satu) tahun kalender supaya permasalahan dalam hal pengakuan dan pengalokasian ke dalam periode tertentu dapat di atasi.
B. KONSEP DASAR Konsep dasar akuntansi adalah terdiri dari: 1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menginginkan bahwa digunakannya harga perolehan dalam pencatatan aktiva, utang, modal dan biaya. Harga perolehan merupakan harga pertukaran yang disetujui oleh pihak-pihak yang melakukan transaksi (harga saat terjadinya transaksi).
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan merupakan aliran masuk aktiva yang timbul dari penyerahan barang/ jasa yang dilakukan oleh pihak-pihak yang melakukan transaksi pada suatu perode. Tetapi di dalam prinsip ini pendapatan diartikan dalam istilah yang lebih luas yang meliputi pendapatan sewa, pendapatan bunga, laba penjualan dan lain -lain.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Prinsip mempertemukan ini adalah merupakan mempertemukan antara biaya dengan pendapatan yang timbul dari biaya yang dikeluarkan tersebut.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Di dalam Tujuan Akuntansi disebutkan bahwa laporan harus mempunyai daya banding misalnya komparatif dengan tahun sebelumnya, maka metoda dan prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi haruslah konsisten dari tahun ke tahun.
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full DisclousurePrinciple)
Maksudnya dari prinsip ini adalah menyajikan informasi secara lengkap dalam laporan keuangannya.
Asomsi dan konsep dasar akuntansi
ASUMSI DAN KONSEP DASAR AKUNTANSI
Untuk memahami akuntansi harus mengetahui konsep dasar akuntansi. Konsep merupakan pernyataan yang tidak perlu dibuktikan atau merupakan aksioma yang diterima secara umum karena sesuai dengan tujuan laporan keuangan dan menggambarkan sifat kesatuan akuntansi dari sebuah perusahaan. Konsep-konsep akuntansi yang digunakan dalam lingkungannya akan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi social, kondisi ekonomi, politik, dan sebagainya. Konsep ini dapat juga dikatakan sebagai asumsi dasar dalam akuntansi. Asumsi dasar ini terutama dalam menyusun prinsip akuntansi. Prinsip akuntansi disusun dengan memperhatikan tujuan laporan keuangan, keadaan perekonomian, keadaan politik perundangundangan dan sebagainya yang berkaitan dengan dunia usaha. Bias saja terjadi perbedaan perumusan konsep dasar akuntansi antara pakar yang satu dengan pakar yang lain karena factorfaktor tersebut. Sedangkan konsep dasar akuntansi tersebut antara lain meliputi: a. Kesatuan usaha
Dalam konsep ini diasumsikan bahwa perusahaan merupakan kesatuan usaha yang terpisahdengan pemiliknya dan akuntansi memandang dari segi perusahaannya. Laporan keuangan yang disusun adalah laporan keuangan perusahaan, bukan laporan keuangan pemilik. b. Kesinambungan
Konsep ini menjelaskan bahwa perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas dan akan berlangsung secara terus-menerus. Asumsi ini akan memberikan dukungan yang kuat untuk
penyajian aktiva berdasarkan harga perolehannya dan bukan atas dasar nilai kontan aktiva tersebut atau nilai yang direalisasikan pada saat likuidasi. c.
Periode akuntansi
Konsep ini menjelaskan bahwa rugi dan laba perusahaan baru dapat diketahui setelah perusahaan dilikuidasi atau dengan kata lain bahwa tingkat kesuksesan suatu perusahaan hanya dapat diketahui pada saat perusahaan menghentikan usahanya dan mencairkan seluruh hartanya menjadi kas.
d. Pengukuran dalam nilai uang
Penyelenggaraan akuntansi beranggapan bahwa mata uang adalah alat pengukur yang berlaku umum terhadap semua kegiatan ekonomi. Penggunaan satuan mata uang (rupiah) didasarkan pemahaman bahwa mata uang mempunyai nilai yang tetap (stable of price). Bila asumsi ini tidak dipenuhi maka fungsi laporan keuangan sebagai media informasi akan berkungan nilainya. e. Penetapan beban dan pendapatan
Penentuan laba periodic dan posisi keuangan dilakukan berdasarkan metode akrual, yaitu dikaitkan dengan pengukuran aktiva dan kewajiban serta perubahannya pada saat terjadinya, bukan hanya sekedar pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang. Penentuan laba periodic menyangkut dua masalah yaitu: pengakuan pendapatan selama periode dan penentuan beban yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk menghasilkan pendapatan tersebut.
SUMBER : http://cashbasic.blogspot.com/2011/12/asumsi-konsep-dasar-akuntansi.html http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2062041-asumsi-dan-konsep-dasarakuntansi/