BASIC CONCEPT OF ECG DR. dr.Zaenal M. Sofro,AIFM, Sport & Cir. Med Jantung tidak serta merta berkontraksi berkontraksi tanp tanpa a di dida dahu hulu luii akti aktivi vita tas s list listri rik. k. Jant Jantun ung g bi bisa sa memompa karena ada struktur yang dinamakan otot jantung. Otot jantung tidak akan memompa darah jika tidak diinisiasi oleh aktivitas listrik. Jadi dasar dasar memba membaca ca EKG adalah adalah sebaga sebagaima imana na kita kita mem membaca baca akti aktiv vitas itas list listri rik k pada pada otot otot jant jantun ung. g. Salah satu kasus yang dapat dibaca dengan EKG adalah Kasus kebocoran katub yang mengakibatkan hipertof otot jantung maka EKG bis bi sa memperl perlih iha atka tkan adany danya a kelain laina an pada pada aktivitas listrik jantung.
S!"! S!"!n nan 'ant!n$ (
"i"t "i"te# e#
pen$ pen$%a %an ntar tar
eli" eli"tr tri ian an
1. S node node !pace !pace mak maker"# er"# di di dind ndin ing g atri atrium um kanan dekat muara vena cava superior $. % nod node# di dasa dasarr atriu trium m ka dek dekat seka ekat atrium&ventrikel '. (erka (erkas s )*S# )*S# berka berkas s dari dari % % node node masuk masuk ke ke septum interventrikel. (erkas )*S kemudi emudian an membag membagii $ caban cabang g kana kanan n dan kiri kiri.. +aba +abang ng kana kanan n berk berkas as meng mengal alir irk kan arus turun ke sisi kanan septum inte in terv rven entr trik ikul ular ar samp sampai ai ke bagi bagian an apek apeks s
ventrikel ventrikel kanan. +abang kiri berkas terbagi ', -asikulus septal# yang akan mendepolarisasikan mendepolarisasikan septum interventrikularis dari arah kiri ke kanan. -asikulus anterior# berjalan di sepanjang permukaan anterior !depan" ventrikel kiri. -asikulu lus s posterior# berjalan di sepa epanj nja ang perm ermuka ukaan pos posteri terio or !belakang" ventrikel kiri. . Ser Serat purki urkinj nje# e# sera seratt yang yang menye enyeba barr ke mioka miokard rd ventri ventrik kel. /erupa /erupaka kan n ujung ujung dari dari perjalanan cabang berkas kanan dan kiri bese besert rta a 0asi 0asik kul ulus us&0 &0as asik ikul ulus usny nya. a. (eru (erupa pa sera seratt yang yang meny menyer erup upai ai rant rantin ing& g&ra rant ntin ing g kecil pada cabang&cabang pohon. -ungsinya mengalirkan arus listrik menuju ke miokardium ventrikel. •
•
•
Meani"#e Pen$%ataran I#p!l" 1. DEPO)ARISASI ATRI*M, S node !nodus sinu sinus" s" akan akan tera terang ngsa sang ng seca secara ra sp spon onta tan n !tak terlihat dalam rekaman EKG" gelombang depolarisasi menyebar ke arah luar lu ar menu menuju ju ke miok miokar ardiu dium m atri atrium um !kir !kirii dan dan kanan" nan" sel&s el&sel el miok iokardi dium um atriu trium m ter terdepo depola lari ris sasi kedua dua atriu trium m !kir !kirii dan dan kanan" berkontraksi.
ASA +EDA MEMISA-AN ATRI*M $. MASA DARI ENTRI-E), Gelombang depolarisasi telah menyelesaikan perj perjal alan anan anny nya a mela melalu luii atri atrium um mene menemu muii suatu saar2ba saar2barr rrier ier yang disana disana terdapa terdapatt % node. % node memperlambat konduksi sampai sampai menjad menjadii lambat lambat seka sekali li !istira !istirahat hat## berlangsung selama 3 1214 detik". Guna Gunany nya a su supa paya ya atri atrium um meny menyel eles esai aik kan kontr ntraksin ksinya ya sebe ebelu lum m ventr ntrike ikel mulai lai berk berkon ontr trak aksi si sehi sehing ngga ga memu memung ngki kink nka an atri atrium um mengo engoso song ngk kan selu seluru ruh h volu volum me dara darahn hnya ya ke dala dalam m vent ventrrikel ikel sebe ebelu lum m ventrikel berkontraksi. DEPO)A )ARI RISA SASI SI ENT ENTRI RI-E -E) ), '. DEPO Setelah kurang lebih 1214 detik# gelombang pendepolarisasi lepas dari % node dengan cepat menjalar turun di ventrikel sepanj sepanjang ang berk berkas as his sampa sampaii ke serabu serabutt purk purkin inje je miok miokar ardi dium um vent ventri rik kel kiri kiri dan dan kanan terdepolarisasi ventrikel berkontraksi.
. REPO)ARISASI , Setelah miokardium berdepolarisasi# sel&sel tersebut mengalami periode re0rakter yang singkat dan dan sela selama ma peri period ode e in inii sel& sel&se sell ters terseb ebut ut kebal terhadap rangsangan berikutnya sel& sel menjalani repolarisasi.
Poten"ial A"i Sel -ontratil Otot +ant!n$ •
•
•
5embe embent ntuk ukan an pote potens nsia iall aksi aksi pada pada otot otot jantung kontraktil kontraktil hampir sama dengan pada otot rangka. 5ada otot jantung# masa re0ra e0rakt kter er mema memanj njan ang g untu untuk k menc menceg egah ah terjadinya kontraksi tetanik. 5otensial aksi yang direkam dalam sebuah sera serabu butt otot otot ventr ventrik ikel el## rata rata&r &rata ata adal adalah ah 146 milivolt# maksudnya potensial intrasel tersebut meningkat dari suatu nilai yang sangat negative# sekitar &76 m% menjadi sedikit positi0 kira&kira 3$4 m%# sepanjang tiap denyut jantung. Setelah terjadi gelombang spike !gelombang naik" yang pertama# membrane tetap dalam keadaan depo depola lari risa sasi si sela selama ma kira kira&k &kir ira a 4# 4#$ $ deti detik# k# memper memperlih lihatk atkan an suatu suatu pendat pendatara aran2p n2plat lato o yang diikuti diikuti dengan dengan keadaan eadaan repola repolarisas risasii yang terjadi dengan tiba&tiba pada bagian akhir dari plato tersebut. danya plato ini dalam potensial aksi menyebabkan kontraksi ventrikel berlangsung sampai 16
kali ali lebi lebih h lama lama dari daripa pada da kontr ontrak aksi si oto otot rangka. /ekanismenya dalah sebagai berikut,
8iak 8iaktu tu istira istirahat# hat# potens potensial ial aksi aksi membra membrane ne sel sel kontraktil adalah sekitar &76 m%. Seaktu kanal fast fast Sodi Sodium um Chan Channe nell terb terbuk uka# a# 9a3 9a3 masu masuk k ke dalam sel dan menyebabkan terjadinya depolarisasi pada sel kontraktil sehingga dalam aktu singkat potensial ial aksi sel kontra traktil til menin eningk gka at menc encapai pai 3$4 m%. 5ada kondis ndisii demikian# fast sodium channel menutup dan slow sodium cal calcium channel terbuka. )al ini menyebabkan menyebabkan potensial aksi sel sempat menurun
namun diikuti pendataran secara perlahan. 5ada saat ini kalsium masuk ke dalam sel kontraktil dan menyebabkan sel berkontraksi. Setelah sel kontraktil berkontraksi# maka slow sodium calcium channel menutup dan slow potassium channel terbuka dan mengakibatkan Kalium keluar dari sel sehingga mengembalikan kondisi potensial aksi sel menjadi negati0. 5ada aktu ini terjadi proses repolarisasi. Kalsium yang digunakan pasca kontraksi akan disimpan di bagian reticulum sarkoplasmik dan tubulus : pada sel otot jantung untuk digunakan kembali.
Pen'ela"an $!1ton(
di/a0a%
ini
/er"!#/er
dari
SISTEM -OND*-SI +ANT*NG 8idalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran listrik# jaringan tersebut mempunyai si0at&si0at yang khusus# yaitu sebagai berikut, Otomatisasi, kemampuan menghasilkan impuls secara spontan ;itmisasi, pembangkitan impuls yang teratur Konduktiftas, kemampuan untuk menyalurkan impuls •
•
•
•
8aya rangsang, kemampuan untuk menanggapi stimulasi
(erdasarkan si0at&si0at tersebut diatas# maka secara spontan dan teratur jantung akan menghasilkan impuls&impuls yang disalurkan melalui system hantar untuk merangsang otot jantung dan bisa menimbulkan kontraksi otot. 5erjalanan impuls dimaulai dari nodus S# nodus %# sampai keserabut purkinje.
SIMP*)2NOD*S SINO3ATRIA) 4SA5 Simpul Sino&trial !S" merupakan kepingan berbentuk sabit dari otot yang mengalami spesialisasi dengan lebar kira&kira ' mm dan panjang 1 cm# simpul ini terletak pada dinding posterior atrium kanan tepat dibaah dan medial terhadap muara vena kava superior# serabut& serabut simpul ini masing&masing bergaris tengah ' < 6 mikron# berbeda dengan serabut otot atrium sekitarnya yang bergaris tengah 16& $4 mikron. :etapi# serabut S berhubungan langsung dengan serabut atrium sehingga setiap potensial alksi yang mulai pada simpul S segera menyebar keatrium 8isebut pemacu alami karena secara teratur mengeluarkan aliran listrik impuls yang kemudian menggerakkan jantung secara otomatis. 5ada keadaan normal# impuls yang dikeluarkan 0rekuensinya =4&144 kali2menit. ;espon dari impuls S memberikan dampak pada aktiftas atrium. S node dapat menghasilkan impuls karena adanya sel&sel pacemaker yang mengeluarkan impuls secara otomatis. Sel ini dipengaruhi oleh sara0 simpatis dan parasimpatis. *rama otomatis serabut sinoatrial. Sebagian
terbesar serabut jantung mempunyai kemampuan eksitasi sendiri suatu proses yang dapat menyebabkan berirama otomatis. *ni terutama terjadi pada serabut&serabut system penghantar peroses jantung. (agian system ini yang terutama menunjukkan eksitasi sendiri adalah serabut simpul S. (erdasarkan alasan ini simpul S biasanya mengatur kecepatan denyut seluruh jantung. Serabut S sedikit berbeda dari sebagian terbesar serabut otot jantung lainnya# yaitu hanya mempunyai potensial membrane istirahat dari 66 < =4 mvolt# dibandingkan dengan 76&>6 mvolt pada sebagian terbesar serabut lainnya# potensial istirahat yang rendah ini disebabkan oleh si0at membrane yang mudah ditembus oleh ion natrium. Kebocoran natrium ini juga yang menyebabkan eksitasi sendiri dari serabut S.
)INTASAN INTERNODA) PENGANTARAN IMP*)S -ESE)*R* ATRI*M
DAN +ANT*NG
?jung serabut simpul S bersatu dengan serabut otot atrium yang ada disekitarnya# dan potensial aksi yang berasal dari simpul S berjalan keluar# masuk serabut tersebut. 8engan jalan ini# potensial aksi menyebar keseluruh masa otot atrium dan akhirnya juga kesimpul %. Kecepatan penghantaran dalam otot atrium sekitar 4#' meter2detik. :etapi penghantaran sedikit lebih cepat dalam beberapa berkas kecil serabut otot atrium# sebagian diantaranya berjalan langsung dari simpul S kesimpul % dan menghantarkan impuls jantung dengan kecepatan sekitar 4#6&4#= meter2detik. @intasan ini yang dinamakan lintasan intermodal.
SIMP*)2NOD*S ATRIOENTRI-*)AR 4A5 @etaknya didalam dinding septum !sekat" atrium sebelah kanan tepat diatas katup trikuspidalis dekat muara sinus koronarius# serabut simpul % bila tidak dirangsang oleh suatu sumber dari luar #mengeluarkan impuls dengan kecepatan berirama intrinsic 4 < =4 kali2menit. % node mempunyai dua 0ungsi penting sebagai berikut, 1. *mpuls jantung ditahan disini selama 4#1 atau 144 ml2detik# untuk memungkinkan pengisian ventrikel selama atrium berkontraksi
$. /engatur jumlah impuls atrium yang mencapai ventrikel. 5enundaan penghantaran pada simpul %# system penghantaran diatur sedemikian rupa sehingga impuls jantung tidak berjalan dari atrium ke ventrikel terlalu cepat# ini member peluang bagi atrium untuk mengosongkan isinya kedalam ventrikel sebelum kontraksi ventrikel mulai. :erutama simpul % dan serabut penghantar penyertanya baha penundaan penghantaran impuls ini dari atrium ke ventrikel.
B*ND)E IS (er0ungsi menghantarkan impuls dari nodus % ke sistem bundle branch.
B*ND)E BRANC /erupakan lanjutan dari bundle o0 his yang bercabang menjadi dua bagian berikut, 1. ;ight bundle branch ! ;((2 cabang kanan "# mengirim impuls ke otot jantung ventrikel kanan $. @ea0t bundle branch ! @((2 cabang kiri "# yang terbagi dua yaitu , 8eviasi kebelakang !le0t posterior vesicle" menghantarkan impuls ke endokardium ventrikel kiri bagian posterior dan in0erior 8eviasi kedepan !le0t anterior vesicle" menghantarkan impuls ke endokardium ventrikel kiri bagian anterior dan superior. •
•
SISTEM P*R-IN+E /erupakan bagian ujung dari bundle branch. /enghantarkan atau mengirimkan impuls menuju lapisan subendokard pada kedua ventrikel# sehingga terjadi depolarisasi yang diikuti oleh kontraksi ventrikel. Serabut purkinje yang meninggalkan simpul % melalui berkas % dan amsuk kedalam ventrikel mempunyai si0at&si0at 0ungsional yang sangat berlaanan dengan si0at&si0at 0ungsional serabut simpul %# serabut purkinje mengeluarkan impuls dengan kecepatan antara $4 < 4 kali2menit# serabut ini merupakan serabut yang sangat besar# bahkan lebih besar dari pada serabut otot ventrikel normal# dan serabut ini menghantarkan impuls dengan kecepatan 1#6 < meter2detik# suatu kecepatan sekitar = kali kecepatan dalam otot jantung biasanya dan 164 kali kecepatan dalam serabut sambungan. )al ini memungkinkanpenghantaran impuls jantung yang sangat cepat keseluruh system ventrikel. 8istribusi serabut&serabut purkinje didalam ventrikel. Serabut purkinje# setelah berasal dari dalam simpul %# membentuk berkas %# yang kemudian menyusup melalui jaringan fbrosa diantara katup&katup jantung dan kemudian kedalam system ventrikel. (erkas % hamper segera membagi diri kedalam cabang&cabang berkas kanan dan kiri yang terletak di baah endokardium sisi septum masing&masing. :iap& tiao cabang ini berjalan kebaah menuju apeks ventrikel masing&masing# tetapi kemudian membagi menjadi cabang&cabang kecil
dantersebar di sekitar tiap&tiap ruang ventrikel dan akhirnya kembali kedasar jantung sepanjang dinding lateral. Serabut 5urkinje terminal menenbus massa otot untuk berakhir pada serabut otot. 8ari saat inpuls jantung pertama& tama memasuki berkas % sampai ia mencapai ujung serabut purkinje# aktu total yang berlalu hanya 4#4' detik. Jadi# sekali suatu inpuls jantung memasuki system purkinje# ia menyebar hamper dengan segera keseleruh permukaan endokardium otot ventrikel.
PENGAT*RAN E-SITASI DAN PENGANTARAN DIDA)AM +ANT*NG SIMP*) SA SEBAGAI PEMAC* +ANT*NG 5embangkitan dan penghantaran impuls jantung keseluruh bagian jantung# dalam keadaan normal impuls muncul dari simpul S. :etapi ini tidak perlu terjadi dalam keadaan abnormal# karena bagian&bagian lainnya dari jantung dapat memperlihatkan kontraksi berirama dengan cara yang sama seperti serabut simpul S# ini terutama terjadi pada simpul % dan serabut purkinje. Serabut simpul %# bila tidak dirangsang oleh suatu sumber dari luar# mengeluarkan impuls dengan kecepatan berirama intrinsic 4&=4 kali2menit# dan serabut purkinje mengeluarkan impuls diantara $4 < 4 kali2menit. Kecepatan ini
berbeda dengan kecepatan normal simpul S sebesar =4 &144 kali2menit -rekensi simpul S jauh lebih besar dari pada simpul % atau serabut purkinje. Setiap kali simpul S mengeluarkan impuls# impulsnya dihantarkan ke serabut % dan purkinje# sehingga melepaskan muatan membrane peka rangsang mereka. Kemudian semua jaringan ini# seperti juga simpul S# kembali dari potensial aksi dan menjadi sangat terhiperpolarisasi. :etapi simpul S kehilangan hiperpolarisasi ini jauh lebih cepat dari pada dua lainnya dan memancarkan impuls baru sebelum salah satu dari dua lainnya dapat mencapai ambang mereka untuk eksitasi sendiri. *mpuls baru ini sekali lagi melepaskan muatan simpul % dan serabut purkinje. 5roses ini berlangsung terus menerus# simpul S selalu merangsang jaringan&jaringan lain yang mempuanyai potensi untuk eksitasi sendiri sebelum eksitasi sendiri itu dapat benar&benar terjadi. Jadi# simpul S mengatur denyut jantung karena kecepatan impuls beriramanya lebih besar dari pada bagian jantung lainnya. Oleh karena itu# dikatakan baha simpul S merupakan pemacu jantung normal.
PEMAC* +ANT*NG ABNORMA) 4E-TOPI-5 Kadang&kadang suatu bagian jantung lain mengeluarkan impuls berirama yang lebih cepat dari pada simpul S. /isalnya ini sering terjadi didalam simpul % atau serabut purkinje. 8alam salah satu kasus ini# pemacu jantung beralih dari
simpul S ke simpul % atau serabut purkinje yang pekah rangsang. KadangAkadang suatu tempat didalam otot atrium atau ventrikel mengembangkan kepekaan berkelebihan dan menjadi pemacu jantung. Suatu pemacu jantung ditempat lain dari pada simpul S disebut suatu pemacu jantung ektopik.
PEN6EBARAN E-SITASI +ANT*NG 8epolarisasi yang dimulai pada S node disebarkan secara radial ke seluruh atrium# kemudian semuanya bertemu di % node. Seluruh depolarisasi atrium berlangsung selama kira&kira 4#1 detik. Oleh karena itu hantaran di % node lambat maka terjadi perlambatan kira&kira 4#1 detik !perlambatan % node" sebelum eksitasi menyebar keventrikel. 5erlambatan ini diperpendek oleh perangsangan sara0 simpatis yang menuju jantung dan akan memanjang akibat perangsangan vagus. 8ari punjak septum# gelombang depolarisasi menyebar secara cepat didalam serat penghantar purkinye ke semua bagian ventrikel dalam aktu 4#47&4#1 detik. 5ada manusia# depolarisasi otot ventrikel di mulai pada sisi kiri septum interventrikuler dan bergerak pertama&tama kekanan menyebrangi bagian septum. Gelombang depolarisasi kemudian menyebar kebagian baah septum menuju apeks jantung. Setelah itu kembali sepanjang dinding ventrikel ke alur %# kemudian terus berjalan dari permukaan endokardium ke epikardium
Sejarah EKG EKG ditemukan oleh Billem Einthoven !17=4& 1>$C" lahir di semarang. Seaktu gelombang impuls berjalan melalui jantung# arus listrik menyebar kedalam jaringan disekitar jantung# dan sebagian kecil menyebar kesemua arah permukaan tubuh. (ila elektroda ditempatkan dipermukaan tubuh pada sisi yang berhadapan dengan jantung# potensial listrik yang dibangkitkan oleh jantung dapat direkam# rekaman ini dikenal sebagai elektrokardiogram !EKG".
EKG adalah suatu ilmu yang mempelajari aktivitas listrik jantung# sedangkan elektrokardiogram adalah suatu grafk yang menggambarkan rekaman listrik jantung yang terekam melalui elektrode elektrode yang dipasang di tubuh.
Prin"ip alat ( li"tri #elal!i airan t!/!%.
dapat
di%antaran
SIFAT3SIFAT E)E-TRO-ARDIOGRAM Elektrokardiogram normal terdiri dari sebuah gelombang 5# sebuah kompleks D;S dan sebuah gelombang :. kompleks D;S sebenarnya merupakan ' gelombang tersendiri# gelombang D# gelombang ; dan gelombang S# kesemuanya disebabkan oleh leatnya impuls jantung melalui ventrikel ini. 8alam EKG yang normal# gelombang D dan S sering sangat kurang menonjol dari pada gelombang ; dan kadang&kadang tidak ada# tetapi alau bagaimanapun gelombang ini masih di kenal sebagai kompleks D;S. •
•
•
Gelombang 5 disebabkan oleh arus listrik yang dibangkitkan seaktu atrium mengalami depolarisasi !kondisi dimana terjadi proses penyebaran impuls2sinyal pada jantung" sebelum berkontraksi. Gelombang D;S disebabkan oleh arus listrik yang dibangkitkan ketika ventrikel mengalami depolarisasi sebelum berkontraksi# oleh karena itu gelombang 5 dan komponen&komponen kompleks D;S adalah gelombang20ase depolarisasi. Gelombang D , deeksi !merupakan penyebaran proses depolarisasi" negati0
•
•
•
pertama sesudah gelombang 5 dan yang mendahului deeksi ;# dibangkitkan oleh depolarisasi permulaan ventrikel. Gelombang ; , deeksi positi0 pertama sesuadah gelombang 5 dan yang ditimbulkan oleh depolarisasi utama ventrikel. Gelombang S , deeksi negati0 sesudah deeksi ;. Gelombang : disebabkan oleh arus listrik yang dibangkitkan seaktu ventrikel kembali dari keadaan depolarisasi# proses ini terjadi didalam otot ventrikel sekitar 4#$6 detik setelah depolarisasi# dan gelombang ini dikenal sebagai suatu gelombang repolarisasi !kondisi dimana otot&otot jantung tidak melakukan aktiftas2istirahat"
Gambar diatas adalah distribusi nyeri yang biasa terjadi pada myocardium sistemik
@okasi jantung
@okasi jantung berada di
• • •
•
5osterior sternum Col!#na 7erte/ral #edial Perte#!an ann!l!" "terni dan "tern!# 1ait! di ann!l!" l!do7ii2ann!l!" "terni per"i" di o"tae e 8 Ape9 terleta di diafra$#a pada r!an$ intero"tal :
@angkah intepretasi EKG •
•
• •
• • • •
;ate2nadi , hitung berdasarkan 0rekuensi kontraksi vertikel !9ormal =4&144F2menit" ;hythm2regularitas , diuukur dengan interval ;&;2p&p. 8ikatakan reguler jika konsisten pada kedua interval. Sebaliknya jika irreguler jika adanya ketidakberaturan pola2interval tidak teratur. Fis *ntervals !5;# D;S# D:c"# jarak satu gelombang dengan gelombang lain )ypertrophy S: segments : aves D aves
;epolarisasi ventrikel memunculkan segmen S: dan gelombang :. Jantung memiliki sistem listrik sendiri yang dikenal dengan sistem konduksi# aktivitasnya
dapat direkam dengan EKG. 5otensial aksi pada jantung terdiri adanya S node yang merupakan pacemaker primer.
Gambar diatas merupakan gambaran potensial listrik karena inuF !peningkatan ion +a$3" dan reuF !penurunan ion K3 secara progressi0". Selain itu terdapat peningkatan ion 93. /eskipun jantung memiliki sistem konduksi sendiri2otonomik namun kerjanya dikendalikan oleh sara0 otonom yaitu sara0 simpatis dan parasimpatis. Sara0 parasimpatis yang meninervasi jantung adalah sara0 vagus. Sara0 ini tersebar di S node
dan % node# sebagian kecil tersebar di kedua atrium dan sangat sedikit yang langsung ke otot ventrikel# sebaliknya sara0 simpatisbanyak tersebar di semua bagian jantung dan menyebabkan pelepasan hormon asetilkolin pada ujung sara0 vagus2parasimpatis.
)ormon asetilkolin memiliki dua pengaruh utama pada jantung yaitu, 1. /enurunkan 0rekuensi irama nodus sinus $. /enurunkan eksitabilitas serabut penghubung &% yang terletak diantara otot&otot atrium dan nodus a&v# sehingga impuls jantung ke ventrikel terhambat. 5erangsangan sara0 vagus secara lemah sehingga dapat memperlambat kecepatan
pemompaan jantung setengah dari normal.
dan
sering
mencapai
5erangsanngan sara0 vagus kuat dapat menghentikan eksitasi ritmis dari nodus sinus atau menghambat keseluruhan perjalanan impuls jantung dari atrium ke ventrikel melalui a&v node. 5ada kedua kasus tersebut maka membuat sinyal eksitasi ritmis tidak lagi dijalarkan ke ventrikel dan ventrikel akan berhenti 6&$4 detik. 9amun serabut purkinje yang berada pada septum ventrikel dar berkas a&v akan mencetuskan iramanya sendiri sehingga menyebabkan kontraksi ventrikel dengan 0reuensi 16&4 denyut per menit. -enomena ini disebut dengan %entricular escape. Sedangkan
sara0 simpatis akan meningkatkan kecepatan impuls dari nodus sinus# meningkatkan kecepatan konduksi dan juga tingkat eksitabilitas disemua bagian jantung serta meningkatkan kekuatan kontraksi semua otot jantung. /ekanisme pengaruh simpatis adalah lepasnya hormon norepinefrn ketika perangsangan sara0 simpatis# sehingga terjadi peningkatan permeabilitas kalsium&natrium yang akan menyebabkan potensial membrane istirahat lebih positi0 sehingga menyebabkan peningkatan diastlik menuju nilai ambang agar timbul sel0 eFcitation.
Gambar diatas menjelaskan adanya potensial pacemaker pada gambar ( yang terlihat meningkat dan merupakan depolarisasi diastole sedangkan gambar tidak terjadi potential pacemaker.
Gambar diatas menjelaskan baha membrane potensial pada otot ventrikular terjadi ketika ion natrium meningkat# ion kalium bertahan tinggi sehingga menyebabkan ion kalium turun.
/engapa gelombang yang muncul pada EKG sangat kecil !1m%" sedang gelombang pada potensial aksi sangat besar yaitu 114 m%H
Gelombang diatas merupakan gambaran gelombang EKG dan di baah merupakan gelombang ventrikular action potensial.
/engapa otot jantung tidak dapat memunculkan kontraksi secara tetanicH
5otensial aksi ventrikular berakhir hampir bersamaan dengan munculnya tekanan mekanik sehingga sangat kecil bahkan tidak ada tekanan yang tersisa setelah periode re0ractory untuk terjadi.
EKG2Elektrocardiogram :ubuh manusia terdiri dari =4I cairan yang merupakan konduksi elektrisitas yang baik untuk
mengukur elektrisitas jantung dengan EKG. 8ahulu hanya dikenal dengan ' lead yang hanya diambil dari ' sedapan. Sedapan * merekan sedapan anggota badan ** yaitu ujung negati0 elektrokardiogra0 dihubungkan ke lengan kanan dan ujung positi0 dihubungkan ke lengan kiri !lead **". Sedang sedapan *** merekam sedapan anggota badan *** yaitu ujung elektrokardiogra0 dihubungkan dengan lengan kiri dan ujung positi0nya dihubungkan dengan tungkai kiri !lead ***". %isualisasinya sebagai berikut
:iga lead tsb membentuk segitiga yang digambarkan mengelilingi jantung disebut sebagai Einthoven. Segitiga ini mengilustasikan baha kedua lengan dan tungkai kiri membentuk puncak dari sebuah segitiga yang mengelilingi jantung. Kedua puncak dibagian atas segitiga tersebut menunjukkan titik&titik tempat kedua lengan berhubungan secara listrik dengan cairan
yang terdapat disekeliling jantung. 5uncak baah merupakan titik tempat tungkai kiri berhubungan dengan cairan.
kan tetapi sekarang EKG dibagi menjadi 1$ lead . ' lead diatas# ' dari anggota gerak !v0# %;# %@" dan = pericordial yaitu !%1# %$# %'# %# %6# %="
Pene#patan Eletroda E-G 5enempatan Elektroda EKG harus sesuai dengan titik titik nya. (iasanya mahasisa menempatkan elektroda sesuai dengan titik auskultasi thoraF# padahal itu salah# harus sesuai titik %1 < %=. 5ada saat pertama kali melihat dada pasien# 0ocus ke annulus sternalis# kemudian cari spatium intercostae yang berada dibaahnya annulus sternalis yang merupakan tempat menaruh elektroda EKG %1 dan %$# kemudian pemasangan elektroda dilanjutkan sesuai dengan titik titiknya. %' merupakan titik penandan apakah pemasangannya benar# juga sebagai 0ase akhir dari %$ dan % dan juga merupakan titik transisi antara %$ dan %'. /engapa disebut titik transisiH
Karena titik %' pada saat dilihat di EKG mempunyai puncak gelombang atas dan baah yang sama tingginya# sedangkan titik %1 < %$ tingginya lebih ke baah# dan titik % < %= tingginya lebih ke atas. :api titik transisi tidak selalu di %'# bisa bergeser tergantung kondisi jantungnya. @ebih jelasnya bisa dilihat gambar dibaah ini ,
Gambar diatas merupakan illustrasi dari = lead pericardial.
Gelombang D turun pertama kali pada titik %# %6 dan %= Gelombang ; turun pertama kali pada titik %1# %$# dan %' Gelombang S turun pertama gelombang ; di semua lead.
kali
setelah
Gambar diatas merupakan penjalaran impuls listrik yang ada di jantung# biasa kita sebut dengan Si"te# Cond!tori!# . 5ada EKG ada titik 5#D# ;# S# : yang penjalaran impuls listriknya dimulai dari, 1. 9odus Sinouricularis !9odus S" $. 9odus trio%entricularis !9odus %" '. -asciculus trio%entricularis . Serabut 5urkinje
?ntuk pemahaman penjalaran impuls listrik lebih lanjut bisa dilihat di 55: Kuliahnya ya Guys# disana animasinya jelas sekali menunjukkan penjalaran impuls listrik sesuai dengan titik 5# D# ;# S# : nya.
Gambar diatas menunjukkan interval aktu di tiap gelombang. 1 siklus gelombang 5# D;S# dan : memakan aktu sekitar 4#6 detik# dan jarak antar gelombang ; adalah 1 detik
5ada EKG# interval 5D adalah aktu yang diperlukan untuk gelombang depolarisasi menyebar melalui system konduksi dari aal eksitasi atrium ke aal depolarisasi ventrikel. 5erhatikan baha interval 5D biasanya memakan aktu sekitar 4#$ detik saat jantung beristirahat. *nterval D: merupakan periode dari aal ventrikel depolarisasi sampai ventrikel repolarisasi. Karena ventrikel jauh lebih besar dari pada atrium# biasanya memakan aktu sekitar 4# detik pada saat jantung beristirahat. ang lain biasanya terjadi 4#$ detik sebelum gelombang : berikutnya.
Karena siklus ini membutuhkan aktu sekitar 4.7 detik untuk menyelesaikan# =4 detik dibagi dengan 4#7 detik memberikan denyut jantung istirajat. ;ata rata sekitar C6 denyut2menit. Jika interval 5D lebih lama dari 4#$ detik merupakan indikasi dari blockade jantung derajat pertama# berarti ada sesuatu yang menunda penyebaran gelombang depolarisasi melalui sistem konduksi.
Gambar diatas menunjukkan adanya kompleks D;S yang membesar# biasanya terjadi pada %ipertropi 7entriel .
Gambar diatas menunjukkan interval D: yang memanjang. danya pemanjangan *nterval D: mengindikasikan kelainan repolarisasi yang meningkatkan kerentanan terhadap berbagai aritmia ventrikel.
Gambar diatas menunjukkan terjadi nya peningkatan gelombang : yang merupakan indikasi dari hyperkalemia# yaitu suatu kondisi
yang jika tidak diperbaiki bisa menjadi pengancam hidup.
Gambar diatas menunjukkan gelombang : yang mendatar# biasanya dijumpai pada pasien dengan kasus hypokalemia atau ischemia.
Gambar diatas menunjukkan dengan sangat jelas perbedaan EKG pasien dengan hyperkalemia dan hypokalemia. 5erbedaannya terletak pada bentuk dari gelombang :. pada hypokalemia terlihat gelombang : cenderung mendatar# sedangkan pada hyperkalemia gelombang : cenderung meninggi.
Gambar diatas menunjukkan adanya blockade pada jantung. 5ada penjelasan sebelumnya# blockade jantung derajat pertama pasti berhubungan dengan interval 5D. 9ah pada gambar diatas kita bisa lihat gambaran normal EKG bisa menunjukkan letak gelombang 5.
5ada blockade jantung derajat $# tampak disana gelombang D;S tidak mengikuti tiap gelombang 5. 5ada blockade jantung derajat '# tidak tampak adanya gelombang 5# sehingga tidak terjadinya komunikasi diantara system konduksi di atrium dan ventriculus. Sel utoritmik dari ventrikel menentukan 0rekuensi jantung dan menjadi pacemaker dari jantung !9odus S".
MENENT*-AN A;IS )i"tri +ant!n$ 8alam menentukan aFis# bayangkanlah ada ' garis khayal pada jantung. Kemudian bayangkan jika tiap garis itu saling bersilangan di tengah jantung. (ingung yaH +oba lihat gambarnya ya ,
-ONSEP )EAD 5ada aFis listrik jantung terdapat @ead *# **# dan ***. 8engan merubah posisi lengan dan kaki menjadi positi0 atau negative# ' unipolar lead !*# **# dan ***" bisa memberikan gambaran dari aktivitas listrik jantung dari ' posisi. 8an ingat# ;@ selalu berada di dasar.
A!$#ented olta$e )ead" aR, a), and aF 8engan cara menggabungkan beberapa eFtremitas menjadi pusat terminal# sebagai ero& potential electrode# leads yang lain bisa membentuk menjadi Lpengisi kekosonganM pada saat dilakukannya perekaman langsung EKG. @eads ini membutuhkan augmentation o0 %oltage yang biasa disebut dengan a.
a"il dari )i#/ )ead" :iap lead pada ekstremitas !*# **# ***# a%;# a%@# a%-" bisa dilihat sebagai angle yang searah jaruh jam atau tidak searah jarum jam untuk menjelaskan tiap posisinya dibagian 0rontal plane yang biasa disebut dengan hexaxial array +oba lihat handout yang menunjukkan seuential aktivasi dari atrium dan ventrikel dengan corresponding perekaman EKG pada = 0rontal plane yang berbeda. 5erhatikan amplitude dana rah dari gelombang EKG yang berbeda beda tergantung lokasi elektroda yang ada di tubuh pasien.
+; /E/(+ N*S
@:*)9 SO@ 1. ang tidak bisa diperiksa dengan EKG... a. Sumbu elektrik jantung b. Kerusakan katup c. ritmia d. *skemik e. 5embesaran otot jantung $. 5asien usia 74 tahun dengan keluhan pingsan. Saat dibaa ke ?G8# pasien lemas# tidak dapat diajak bicara# pemeriksaan fsik dn vital normal. Gambaran EKG didapatkan 5; interval memanjang. Kesan EKG adalah... a. % blok derajat 1 b. % blok derajat $ morbit 1 c. % blok derajat $ morbit $ d. % blok complete '.
Gambaran EKG diatas menunjukkan... a. %entrikel takikardi b. %entrikel fbrilasi c. Sinus reguler d. sistole e. 5E