ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN UROLITIASIS PADA TN. N DI RUANG RUANG IRNA A LANTAI 4 KIRI RSCM Oleh: Sunardi (Residensi Sp.KMB) PENGKAJIAN : a. Identitas Pasien
Nama : Tn. N Umur : 36 Tahun ( 01-04-1970 ) Alamat : Jati Pereuh Taman Sari 014/04 Rengasdengklok karawang Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Tukang Becak Status perkawinan : Kawin Suku : Sunda Tanggal MRS : 29 Mei 2006 Pengkajian : 5 Juni 2006 Diagnosa masuk : batu atu pielu elum ginjal jal kiri Penanggung jawab : Tn Tn J Alamat : Jati Pereuh Taman Sari 014/04 Rengasdengklok karawang b. Keluhan Utama ( saat MRS ) Nyeri Nyeri pingga pinggang ng kiri kiri hilang hilang timbul timbul.. Nyeri Nyeri muncu muncull dari dari pingga pinggall sebelah sebelah kiri, kiri, menjalar ke depan sampai ke ujung penis. Keluhan Utama ( saat pengkajian ) Nyeri Nyeri pingga pinggang ng kiri kiri hilang hilang timbul timbul.. Nyeri Nyeri muncu muncull dari dari pingga pinggall sebelah sebelah kiri, kiri, menjalar ke depan sampai ke ujung penis. c. Alasan Masuk Rumah Sakit & Riwayat Penyakit Sekarang Sejak 2 tahun yang lalu, klien mengeluh nyeri pinggang kiri hilang timbul, nyeri muncu muncull dari dari pingga pinggang ng sebela sebelah h kiri kiri dan menjala menjalarr ke depan depan sampai sampai ke penis. penis. Penyebab Penyebab nyeri tidak di ketahui. ketahui. Akhirnya Akhirnya pasien berobat berobat ke mantri, setelah setelah di kasih obat obat (nama tidak tahu) tahu) keluhan keluhan berkurang berkurang tetapi kadang kadang muncul muncul lagi. 1 tahun tahun yang yang lalu, lalu, klien klien mengal mengalami ami nyeri nyeri pingga pinggang ng yang yang hebat, hebat, akhirn akhirnya ya oleh oleh keluar keluarga ga di bawah bawah ke RSU Karawa Karawang. ng. Setelah Setelah dilaku dilakukan kan pemerik pemeriksaa saan, n, klien klien dinyatakan menderita kencing batu. Setelah pulang dari RSU Karawang, klien tidak control, tetapi berobat ke Mantri lagi. 2 bulan yang lalu, klien mengalami serangan serangan nyeri hebat lagi dan di bawah ke RSU karawang. Sehubungan Sehubungan dengan dengan keterbatasan alat, maka klien dirujuk ke RSCM, untuk penanganan selanjutnya.
d. Riwayat Penyakit Dahulu klien klien mengat mengataka akan n tidak tidak mempun mempunyai yai penya penyakit kit hipert hipertens ensi, i, jantun jantung g tidak tidak diketahui, hepatitis tidak pernah, kencing batu ( - ).
e. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat penyakit keturunan : keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami sakit seperti pasien, TB, DM, Hipertensi
g. Pola Aktivitas Sehari-hari Aktivitas 1. Nutrisi – Cairan
Sebelum MRS Makan 3 x sehari Jenis : nasi, ikan, sayur 1 piring/ makan kesulitan tidak ada minum: 2500-3000 cc/hari Jenis : air putih, teh
2. Eliminasi
volume tidak teridentifikasi Warna kuning jernih Frekwensi 4-6/24 jam Kesulitan tidak ada BAB :frekwensi 1hari Warna : kuning Konsistensi lunak Kesulitan tidak ada
3. tidur-istirahat
Jumlah 6-7 jam Siang jarang tidur Malam 6-7 jam Kesulitan : tidak ada hanya bekerja sebagai tukang becak.
4. Aktivitas
5. Kete Keterg rgan antu tung ngan an
Kebi Kebias asaa aan n mero meroko kok k y, pen pengg ggun unaa aan n obat obat beba bebass y, keterg ketergant antung ungan an terhad terhadap ap bahan bahan kimia y, jamu y, Olah raga/gerak badan y.
MRS Makan 3 x sehari Jenis : nasi, ikan, sayur 1 piring/ makan kesulitan tidak ada minum: 2000-2500cc/hr Jenis : air putih, teh volume tidak teridentifikasi Warna kuning jernih Frekwensi 4-6/24 jam Kesulitan tidak ada BAB :frekwensi 1hari Warna : kuning Konsistensi lunak Kesulitan tidak ada 7 -8 jam siang : 1 -2 jam malam : 6 – 7 jam tidak ada Istirahat & tidur , kadang ber berca cand ndaa deng dengan an teme temen n sebelah bed. Kebi Kebias asaa aan n mero meroko kok k y, pen pengg ggun unaa aan n obat obat beba bebass y, ketergantu ketergantungan ngan terhadap terhadap bahan kimia y, jamu y, Olah raga/gerak badan y.
h. Pola sensori dan kognitif
Sensori : Daya penciuman, daya rasa, daya raba, daya pendengaran, daya penglihatan dbn.. Kognitif : Proses berfikir, isi pikiran, daya ingat, orientasi (tempat, waktu, orang ) dbn.
i.
Pola penanggulangan stress Pertahanan Pertahanan diri sementara sementara biasanya klien meminta meminta bantuan bantuan pada istri dan saudara-saudaranya.
j. Status Urologi Nyer Nyerii : nyer nyerii hil hilan ang g tim timbu bul, l, nyer nyerii muncu muncull dari dari pingga pinggang ng kiri menjalar ke depan sampai ke penis. Keluhan Keluhan miksi : urgensi urgensi (-), hesistensi hesistensi (-), pancaran pancaran urine normal, normal, termin terminal al dribbli dribbling ng (-), intermi intermiten tensi si (-), (-), residu residual al urine urine (-), (-), retens retensii urine (-), polakisuri polakisuri (-), Enuresis Enuresis (-), inkontinensi inkontinensiaa urine (-), nokturi nokturi (-), hematuri (-), pneumaturi (-). Palpasi ginjal : tidak teraba, palpasi buli : tidak ada massa, scrotum : nyeri (-), pembesaran (-). j. Pemeriksaan fisik 1. Stat Status us kese keseha hata tan n umu umum m Keadaan penyakit sedang, kesadaran composmentis, suara bicara jelas, jelas, tekanan tekanan darah 120/70 120/70 mmHg, suhu suhu tubuh tubuh 367◦C, pernapasan 20X/menit, nadi 80X/menit (regular), GCS 4 5 6. 2. Sist Sistem em int integ egum umen entt Tidak tampak tampak ikterus, ikterus, permukaan permukaan kulit tidak kering, kering, tekstur tekstur tidak kasar, rambut hitam dan bersih , tidak botak, perubahan warna kulit tidak ada, dekubitus tidak ada. 3. Kepala Normo cephalic, simetris, nyeri nyeri kepala, benjolan benjolan tidak ada. 4. Muka Simetris, Simetris, odema y, otot otot muka muka dan dan raha rahang ng keku kekuat atan an lema lemah h , sianosis tidak ada 5. Mata Alis mata, kelopak mata normal, konjuktiva anemis (- /- ), pupil isokor isokor sclera sclera ikterus ikterus (-/ -), reflek reflek cahaya positif. Tajam penglihatan normal, mata tidak cowong. 6. Telinga Secr Secret et,, seru serume men, n, bend bendaa asing asing,, memb membra ran n timp timpani ani normal,
dalam dalam bata batass
7. Hidung Deformitas, mukosa, secret, bau, obstruksi tidak ada, pernafasan cuping hidung tidak ada. 8. Mulu Mulutt dan dan fari faring ng Bau mulut y, stomatitis (-), gigi banyak yang hilang, lidah merah merah mudah, kelainan lidah tidak ada.
9. Leher Simetris, Simetris, kaku kuduk kuduk tidak ada, pembesar pembesaran an vena jugularis jugularis 5 + 0 cm H2O 10. Thorak Thorakss Paru Gerakan simitris, retraksi supra sternal (-), retraksi intercoste (-), perkusi perkusi resonan, rhonchi rhonchi +/+ pada basal paru, wheezing wheezing -/-, vocal fremitus tidak teridentifikasi. 11. Jantun Jantung g Batas jantung kiri ics 2 sternal sternal kiri dan dan ics 4 sternal kiri, batas kanan ics 2 sternal kanan dan ics 5 mid axilla kanan.perkusi dullness. Bunyi s1 dan s2 tunggal, tunggal, gallop gallop (-), mumur mumur (-). capillary capillary refill 2 – 3 detik . 12. Abdome Abdomen n Bising usus +, tidak ada ada benjolan, benjolan, nyeri nyeri tekan tidak ada, ada, perabaan perabaan massa tidak ada, hepar tidak teraba, asites ( - ),. 13. Inguinal-G Inguinal-Genita enitalia-An lia-Anus us Nadi femoralis teraba, tidak ada hernia, pembengkakan pembulu limfe tidak ada., tidak ada hemoroid. 14. Ekstrimitas Akral hangat, hangat, edema edema -/- , kekuatan kekuatan 5/5, gerak yang tidak tidak disadari disadari -/-, atropi -/-, capillary refill 3 detik, abses tidak ada, , ganggren (-), reflek patella N/N, achiles N/N. pembuluh darah perifer : radialis (+/+), (+/+), femoral femoralis is (+/+), (+/+), poplite popliteaa (+/+), (+/+), tibiali tibialiss poste posterior rior (+/+), (+/+), dorsalis pediss (+/+). 15. Tulang Tulang belakan belakang g Tidak ada lordosis, kifosis atau scoliosis.
k. Pemeri Pemeriks ksaan aan penunj penunjang ang 27 – 5 – 2006
30 – 05- 2006
Hb : 13,7 LED :7 Hematokrit :Leukosit : 6.230 Eritrosit :Trombosit : 318.000 Aseton darah: Diff Count : 0/0/0/62/32/6 SGOT : 22 SGPT : 14 Protein total : 7.14 Ureum : 32.5 Kreatinin : 1.04 Uric acid : 4.73 Masa perdarahan perdarahan : 2 menit Masa bekuan : 11 menit Albumin :Globulin :Na :K :Cl :Ureum darah :Kreatinin :Urine - Warna : kuning keruh - BJ :- PH : 6.0 - reduksi :- epitel : (-) - lekosit : 5-10 GDA : 79 MCV : MCH : MCHC :
31-05-2006
15.3 46.2 7.7 5.11 354 25 27 23 3.5
4.30
1.30 10.30
144 4.06 109 1.0
91 90.3 29.9 33.1
Tanggal 2 Juni 2006 BNO : bayangan nephrolitiasis di pvl 1-2 kiri, ukuran 10 x 6 cm, 7 x 8 mm, 7 x 6 mm. IVP : Hidroneprosis Hidroneprosis grade 1 pada pada ginjal ginjal kiri
l.
Terapi Obat-obatan. Nama obat Pronalges Cefriaxone
Dosis 2x1 (k/p) 1 x 1 gr
Pemakaian supp injeksi
Efek Sa Samping ( evaluasi perawat ) Tekanan darah, keluhan nyeri Panas tubuh, leukocit
RESUME KASUS
Nama : Tn. N Umur : 36 Tahun ( 01-04-1970 ) Alamat : Jati Pereuh Taman Sari 014/04 Rengasdengklok karawang Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Tukang Becak Status perkawinan : Kawin Suku : Sunda Tanggal MRS : 29 Mei 2006 Diagnosa masuk : batu atu pielu elum ginjal jal kiri Pada Pada tangga tanggall 8 Juni Juni 2006 2006 telah telah dilaku dilakukan kan termin terminasi asi pember pemberian ian asuhan asuhan keperawatan keperawatan dikarenakan dikarenakan perawat perawat pindah ke ruangan ruangan lain dan telah dilakukan dilakukan serah terima kepada perawat ruangan Keadaan Keadaan umum umum baik, tekanan tekanan darah 120/70 120/70 mmHg, mmHg, HR : 80/mnt, 80/mnt, RR : 40 18/mnt, Suhu : 36 C, Diagnosa yang muncul Tanggal 5 Juni 2006 a. Resi Resik ko rete reten nsi urin urinee bd obst obstru ruk ksi a. batu b. b. Resi Resiko ko nyer nyerii akut akut bd peni pening ngka kata tan n b. b. frekwensi konstraksi. c. Kura Kurang ng peng penget etah ahua uan n bd kura kurang ngny nyaa c. informasi.
Diagnosa yang belum teratasi Tanggal 8 Juni 2006 Resi Resiko ko reten retensi si urine urine bd obstr obstruk uksi si batu. Resi Resiko ko nyeri nyeri akut akut bd peni pening ngka kata tan n frekwensi konstraksi. Kura Kurang ng peng penget etah ahua uan n bd kuran kurangn gnya ya informasi.
Hal – hal yang sudah dilakukan dalam pendidikan kesehatan adalah : 1. Penjelasan Penjelasan tentang tentang pengertian, pengertian, penyebab, penyebab, pengobatan pengobatan dan komplikasi komplikasi batu ginjal. 2. penjelasan penjelasan tentang tentang pencegaha pencegahan n untuk terbentujny terbentujnyaa batu ginjal, ginjal, antara antara lain : banyak minum ( 2000 – 3000 cc/hari ), hindari menahan kencing, tidak boleh makan tinggi kalsium, oksalat. 3. Penjela Penjelasan san tentan tentang g persia persiapan pan post post op
Jakarta, 8 Juni 2006
PCNL ( Percutaneous Nephro Litholapaxy )
PCNL adalah mengeluarkan batu yang berada di saluran ginjal dengan cara memasukkan alat endoskopi ke system kaliks melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau di pecah terlebih dahulu. Bebe Beberap rapaa waktu waktu pros prosed edur ur ini ini dise disebu butt deng dengan an perc percut utan aneo eous us neph nephro ro lithopaxy yang direkomendasikan sebagai teknik pengambilan batu. Tindakan ini digunakan bila batu cukup besar atau lokasi yang tidak efektif bila menggunakan ESWL. Prosedur ini, ahli bedah membuat incise dibagian belakang dan langsung keginjal. keginjal. Instrument Instrument ini disebut disebut dengan dengan nephroscop nephroscope. e. Ahli bedah akan mencapai lokasi dan mengambil batu. Untuk batu yang besar, menggunakan beberapa type pengambilan, antara lain ultrasonic or electrohydraulic. Mungkin membutuhkan membutuhkan pem pemec ecah ahan an batu batu menja menjadi di bagi bagian an-b -bag agai ain n kecil kecil.. Seca Secara ra umum umum.. Sebu Sebuah ah alat alat dimasukka dimasukkan n melalui melalui
sistoskop sistoskop dan ujung lithotripte lithotripterr
Kekuat Kekuatan an cairan cairan listri listrik k
dan frekw frekwens ensii
diletakkan diletakkan dekat batu.
pulsa pulsa dapat dapat bervaria bervariasi. si. Prose Prosedur dur ini ini
dilakukan dilakukan dibawah dibawah anesthesia anesthesia topical. Setela prosedur, prosedur, pasien tinggal tinggal di rumah sakit sakit dalam dalam beberap beberapaa hari hari
dan mungkin mungkin dipasang dipasang nephros nephrostom tomy y dalam dalam ginjal ginjal
selama selama proses proses penyem penyembuh buhan, an, untuk untuk menjami menjamin n bahwa bahwa ureter ureter tidak tidak mengala mengalami mi obstruksi oleh edema atau bekuan darah. Komplikasi Komplikasi yang yang sering terjadi adalah hemoragi, hemoragi, infeksi dan ekstravasasi ekstravasasi urinarius. urinarius. Setelah selang dilepaskan dilepaskan,, traktur nefrostomi ditutup secara spontan.
Percutaneous nephrolithotomy
Penatalaksanaan Penatalaksanaan Perioperatif Perioperatif
Incise Incise yang yang dilaku dilakukan kan pin ping ggal, gal,
inte interc rcos osta ta,,
dalam dalam pembed pembedaha ahan n
lum lumbodor odorsa sall
dan dan
torakoabdo torakoabdominal minal.. Kesulitan Kesulitan pada pembedahan pembedahan
ginjal ginjal mencaku mencakup p
abdo abdomi min nal ginjal ginjal
incise incise
tran transsvers versal al
berhubung berhubungan an
atau atau
dengan dengan
kesulitan untuk mengakses ginjal.
Penatalaksanaan Pascaoperatif
1. Perdarahan Perdarahan dan syok syok menjadi menjadi kompl komplikasi ikasi utama sesudah sesudah pembedahan pembedahan.. Maka pemberian cairan dan darah sebagai terapi pengganti. 2. Dist Disten ensi si abdom abdomin inal al
dan dan ileu ileuss paral paralit itik ik sering sering terjad terjadi, i, masala masalah h ini ini terja terjadi di
karena akibat paralysis paralysis yang yang bersifat bersifat reflek pada gerakan gerakan peristaltic peristaltic usus disamping akibat manipulasi kolon dan deudenum. Hal ini dapat dikurangi dengan tindakan dekompresi dekompresi melalui selang selang nasogastrik. nasogastrik. 3. Pemberian Pemberian cairan peroral peroral hanya hanya diperbolehk diperbolehkan an setelah setelah flatus. flatus. 4. Terapi Terapi heparin heparin dosis dosis rendah rendah dapat dapat
diberi diberikan kan setela setelah h pembed pembedaha ahan n
untuk untuk
mencegah tromboemboli . 5. Pema Pemant ntau auan an selan selang g drain drainas asee dan dan kate katete terr haru haruss dijag dijagaa paten patensi siny nya, a, untu untuk k mencegah obstruksi akibat bekuan darah yang dapat menimbulkan infeksi. 6. Bila Bila dipas dipasan ang g nefr nefros osto tomi mi,, maka maka selan selang g tida tidak k boleh boleh
dikl diklem em,, kare karena na akan akan
menimbulkan pielonefritis. 7. Selang Selang nefro nefrosto stomi mi tidak tidak boleh boleh diiri diirigas gasi. i. 8. Pantau volume volume urine yang yang mengalir mengalir keluar keluar dari kateter. kateter. Jika Jika pada kedua ginjal ginjal dipasang selang drainase, volume urin yang keluar dari masing-masing selang harus diukur secara terpisah.
Proses Keperawatan a. Pengkajian
Hal –hal yang harus harus dikaji, pasien pasca operasi, meliputi : -
Stat Status us pern pernaf afas asan an,, sepe sepert rtii pada pada seti setiap ap pemb pembeda edaha han, n, peng penggu guna naan an anas anaste tesi si meningkatk meningkatkan an resiko komplikasi komplikasi
pernafasan. pernafasan. Hal-hal Hal-hal yang harus dipantau dipantau
antara lai : frekwensi, frekwensi, kedalaman kedalaman dan pola pernafasan pernafasan.. Lokasi insisi insisi sering menimb menimbulk ulkan an
rasa nyeri nyeri pada pada saat saat inspir inspirasi asi dan batuk. batuk. Dengan Dengan demikian demikian
pasien pasien cenderung cenderung melakukan melakukan fiksasi fiksasi
dinding dinding dada sehingga sehingga pernafasan pernafasan
cenderung dangkal. -
Sistem Sistem sirkul sirkulasi asi dan kehilan kehilangan gan darah. darah. Tanda-t Tanda-tand andaa vital vital dan tekana tekanan n darah darah arteri atau atau vena vena sentral sentral dipantau. dipantau. Warna dan dan suhu suhu kullit kullit dan keluaran keluaran urin juga akan memberikan informasi tentang keadekuatan status sirkulasi.
-
Kead Keadaa aan n luk lukaa
insi insisi si dan dan sel selan ang g dra drain inas asee
haru haruss seri sering ng diob diobse serv rvas asii unt untuk uk
membantu kehilangan darah serta hemoragi hemoragi yang tidak di duga. -
Nyeri, Nyeri, rasa rasa nyeri nyeri merup merupaka akan n masalah masalah utama utama bagi bagi pasien pasien post post operasi operasi akibat akibat incise dan posisi pasien diatas meja operasi untuk memungkinkan akses yang adekuat pada pada ginjal. Lokasi dan intensitas nyeri dikaji dikaji sebelum dan sesudah pemberian analgesic.
-
Disten Distensi si abdom abdomen en yang yang mening meningkatk katkan an ganggu gangguan an rasa rasa nyama nyaman. n.
-
Drainas Drainasee urin. urin. Keluara Keluaran n urin dan dan draina drainase se dari dari selang selang yang yang dipas dipasang ang pada pada saat saat pembedahan dipantau dalam hal jumlah, warna, serta tipenya. Penurunan atau tidak adanya drainase urin harus segera di pantau.
b. Diagnosa dan Intervensi Intervensi Keperawatan
1. Resiko Resiko bers bersiha ihan n jalan jalan nafas nafas tidak tidak efekti efektiff berhubu berhubunga ngan n dengan dengan lokasi lokasi imsi imsisi si operatif.
Berikan preparat analgesic seperti yang diresepkan.
Fiksasi luka insisi dengan kedua belah tangan atau bantal untuk untuk membantu pasien saat batuk.
Dorong penggunaan penggunaan spirometer insentif jika jika terdapat indikasi
Bantu dan dorong ambulasi dini.
Bantu pasien untuk mengganti posisi dengan sering.
2. Nyeri dan gangguan gangguan rasa nyaman nyaman berhub berhubungan ungan dengan dengan lokasi lokasi insisi insisi operatif, operatif, posisi tubuh pasien pada meja operasi saat dilakukan pembedahan
Kaji tingkat rasa nyeri nyeri pasien.
Berikan preparat analgesic seperti yang diresepkan.
Lakukan kompres hangat dan massage pada daerah daerah yang terasa pegal serta mengalami gangguan rasa nyaman.
Fiks Fiksas asii luka luka insi insisi si deng dengan an kedu keduaa bela belah h tang tangan an
atau atau bant bantal al pada pada saat saat
melakukan gerakan atau menarik nafas dalam atau melakukan latihan batuk.
Bantu dan dorong ambulasi dini
3. Perubahan Perubahan elimina eliminasi si urin urin berhubun berhubungan gan dengan dengan drainase drainase urin. urin.
Kaji system drainase urin dengan segera.
Kaji keadekuatan keluaran urin urin dan patensi patensi system drainase.
Gunaka Gunakan n prosed prosedur ur asepsi asepsiss dan pembas pembasuha uhan n tangan tangan ketika ketika member memberika ikan n perawatan serta tindakan .
Pertahankan system drainase urin yang tertutup.
Jika irigasi diperlukan dan diresepkan, lakukan tindakan ini secara hatihati dengan menggunakan larutan saline steril.
Bantu pasien dalam mobilisasi
Observasi warna, volume baud an konsistensi urin.
Kurangi trauma dan manipulasi kateter, system drainase serta uretra.
Bersihkan kateter secara hati-hati .
Pertahankan asupan cairan yang adekuat.
4. Takut Takut
dan cemas cemas berhub berhubung ungan an dengan dengan diagno diagnosa sa hasil hasil akhir akhir pembed pembedaha ahan n
dan perubahan perubahan pada fungsi fungsi urinarius.
Kaji ketakutan ketakutan fdan kecemasan kecemasan pasien pasien sebelum sebelum pembedahan pembedahan jika hal ini memungkinkan.
Kaji pengetahuan pasein pasein mengenai prosedur prosedur pembedahan dan kemungkinan kemungkinan hasil akhir pembedahan.
Evaluasi perubahan makna bagi pasien dan anggota keluarga
Dorong pasien untuk mengutarakan perasaannya dan ketakutannya.
Dorong pasien untuk membagi perasaannya perasaannya dengan pasangannya.
Tawarkan dan atur kunjungan kunjungan dari anggota kelompok kelompok pendukung.
Daftar Pustaka
R. Sjamsuhidajat. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC : Jakarta Soeparman & Sarwono waspadji. 1999 . Ilmu Penyakit dalam. dalam. Gaya Baru. Jakarta . Brunne Brunnerr & Suddar Suddarth. th. 2002. 2002. Buku Ajar keperawatan keperawatan Medikal Medikal bedah bedah. EGC: Jakarta
National National kidney and Urologi Urologicc Diseases Informati Information on Clearing Clearing house. Kidney Dimabil 17 Februari Stone In Adult. 2006.http://kidney.niddk.nih.gov/kudiseases/pubs/stonesadults 2006 .http://kidney.niddk.nih.gov/kudiseases/pubs/stonesadults
PEMBAHASAN
Terben Terbentuk tukny nyaa
batu batu salura saluran n kemih kemih di duga ada hubung hubungann annya ya dengan dengan
gangguan aliran urine, gangguan metabolic, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan kead keadaan aan – kead keadaa aan n lain lain yang masi masih h belu belum m terun terungk gkap ap ( idio idiopa pati tik k ). Seca Secara ra epidem epidemiol iologi ogiss terdapa terdapatt bebera beberapa pa factor factor yang yang memperm mempermud udah ah terjadi terjadiny nyaa batu batu saluran saluran kemih pada seseorang seseorang.. Factor – factor itu adalah adalah factor intrinsic intrinsic yaitu yaitu keadaan keadaan yang berasal dari tubuh seseorang seseorang yang yang meliputi meliputi herediter, herediter, umur, jenis kelamin, kelamin, dan factor factor ekstrinsi ekstrinsik k yaitu yaitu pengaruh pengaruh yang yang berasal berasal dari lingkun lingkungan gan di sekitarnya yang meliputi geografi, iklim dan temperature, asupan air, diet, dan pekerjaan. Pengka Pengkajian jian pasi pasien, en, terut terutama ama kedua kedua pasi pasien en yaitu yaitu Tn. N dan dan Tn. Tn.
R di
dapatkan perbedaan, dimana pada Tn. N adalah pre operasi dan pada Tn. R post operasi dengan tehnik PCNL. Factor penyebab munculnya batu ginjal pada Tn. Nasep kemungkinan adalah factor ekstrinsik yaitu iklim dan temperature. Hal ini dibuktikan bahwa pekerjaan Tn. N adalah tukang becak, sehingga menuntut Tn. N berada pada terik matahari dengan iklim dan temperature yang tinggi. Pada Pada Tn. R,
berdas berdasark arkan an analisa analisa batu batu ginjaln ginjalnya ya yang didapat didapat dari dari hasil hasil operasi operasi yaitu yaitu
berjenis batu kalsium. Gejala utama utama yang muncul muncul pada pada Tn. N adalah sesuai sesuai dengan teori, teori, bahwa bahwa batu yang mengisi mengisi pielum pielum dan lebih daru dua kalik kalik ginjal memberikan memberikan gambaran gambaran menyerupai menyerupai tanduk tanduk rusa. Batu dapat menyebabkan menyebabkan obstruksi obstruksi sehingga meni menimb mbul ulkan kan kali kaliek ekta tasi siss atau atau hidr hidron onep epro rosi siss dan dan jika jika dapa dapatt menim menimbu bulk lkan an pieonefrosis atau pielonefritis. Keadaan ini menyebabkan keluhan nyeri kolik, nyeri tumpul atau nyeri ketok pada pinggang. Gejala yang muncul pada kasus adalah nyeri nyeri pada pinnggang pinnggang belakang belakang dan menjalar ke depan sampai sampai ke ujung penis. Gejala yang muncul pada Tn. R adalah adanya perdarahan lewat penis, hal ini merupakan salah satu komplikasi dari post PCNL, setelah menjalani operasi, pasie pasien n tingga tinggall di rumah rumah sakit sakit dalam beberap beberapaa hari hari
dan mungki mungkin n dipasang dipasang
nephrostomy dalam ginjal selama proses penyembuhan, untuk menjamin bahwa ureter tidak tidak mengala mengalami mi obstruksi obstruksi oleh edema edema atau bekuan bekuan darah. darah. Kompli Komplikasi kasi yang sering terjadi adalah hemoragi, infeksi dan ekstravasasi urinarius.
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa pada ke dua pasien adalah laboratorium standart untuk menegakkan diagnosa batu saluran kencing, yaitu yaitu darah lengkap lengkap,,
foto foto polos abdom abdomen, en, IVP dan ultrasono ultrasonogra grafi fi ( USG ).
Pemeriksaan tersebut untuk memastikan letakkan batu pada saluran kencing. Diagno Diagnosa sa kepera keperawat watan an yang yang muncul muncul pada pada ke dua pasien pasien tidak tidak sama, sama, karena kedua pasien berada pada tahap yang berbeda, yaitu yaitu dimana Tn Tn N berada pada pada fase pre operas operasi, i, sedangka sedangkan n pada pada Tn. R berada berada pada fase post post operasi. operasi. Diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn N adalah Resiko retensi urine bd obstruksi batu, Resiko nyeri nyeri akut bd peningkatan peningkatan frekwensi konstraksi., Kurang penge pengetah tahuan uan bd kurang kurangny nyaa inform informasi asi..
Pada Pada Tn. Tn. R, diagnosa diagnosa yang muncul muncul
melipu meliputi ti Resiko Resiko tinggi tinggi terjadi terjadiny nyaa retens retensii urine urine bd adany adanyaa perdar perdaraha ahan, n, Resiko Resiko tinggi tinggi terjadiny terjadinyaa infeks infeksii bd pemasang pemasangan an katete kateter, r, Kurang Kurang pengetah pengetahuan uan
bd
kurangnya informasi Intervensi Intervensi keperawatan keperawatan pada masing-masi masing-masing ng diagnosa diagnosa keperawatan keperawatan dapat dilaks dilaksana anakan kan secara penuh. penuh. Interv Intervens ensii terseb tersebut ut melipu meliputi ti
monito monitorr tanda tanda vital vital
monitor nadi perifer, monitor intake-out put, timbang BB, monitor kesadaran, timbang BB, auskultasi bising usus, , observasi tanda infeksi, anjurkan semua staf kesehatan kesehatan untuk cuci tangan, lakukan teknik aseptic aseptic lakukan lakukan perawatan perawatan kulit, kulit, jelaskan tentang penyebab, komplikasi, pengobatan post operasi PCNL, observasi aliran irigasi, warna urine dan bekuan darah pada selang kateter terutama pada Tn. R karena post operasi. operasi. dan kolaborasi kolaborasi dengan dengan tim medis medis : pemberian pemberian antibiotic, antibiotic, obat obat untu untuk k pemb pembek ekua uan n darah darah.. Semu Semuaa tind tindak akan an kepe keperaw rawat atan an diat diatas as dapa dapatt dilaksanakan oleh perawat. Evalu Evaluas asii
diag diagno nosa sa kepe kepera rawa watan tan,, pada pada Tn. N dan dan Tn. Tn. R dari dari keti ketiga ga
diagnosa keperawatan masih belum teratasi, dan memerlukan asuhan keperawatan yang lebih lanjut.