ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN FRAKTUR FEMUR POST OPERASI ORIF
Nama Mahasiswa
: Imam Arrahman
Tempat Praktek
: RST SEMARANG
Tanggal
: 11 Desember 2017
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan hari Rabu tanggal 11 Desember 2017 Di ruang Nusa Indah Rumah Sakit Wiratamtama Semarang
A. IDENTITAS 1. Identitas Klien
Nama
: Ny. S
Umur
: 66 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa
Status Perkawinan
:
Pendidikan Terakhir
: SD
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Ungaran
No.RM
: 070336
Tanggal Masuk RS
: 12/12/ 2017
Jam
: 10.10
Dx Medis
: Fraktur Femur Post Op Orif
Janda
2. Identitas Penanggungjawab Penanggungjawab
Nama
: Tn. A
Umur
: 26 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pendidikan Terakhir
: SLTA
Pekerjaan
: Karyawan Swata 1
Alamat
: Ungaran
Hubungan dg pasien
: Keluarga
B. RIWAYAT KESEHATAN 1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri kaki paha sebelah kanan 2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan kakinya terpeleset saat ingi kekamar mandi karena kamar mandinya licin, saat terpeleset klien tidak bisa bangun karena kakinya terasa sa ngat nyeri, dan saat itu juga klien dibawa dibawa kerumah sakit RST Semarang untuk mendapatkan pertolongan. 3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya, tidak ada riwa yat HT, DM. 4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti Diabetes Militus, Hipertensi dan Asma. 5. Genogram
Tn.S
Tn. T
Tn.R
Ny.S
Ny.
Ny.I
Tn.B
Ny. S
Ket : a. Laki-laki b. Perempuan c. Menikah d. Memiliki anak e. Pasien
2
Tn. S
Nn.
Alamat
: Ungaran
Hubungan dg pasien
: Keluarga
B. RIWAYAT KESEHATAN 1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri kaki paha sebelah kanan 2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan kakinya terpeleset saat ingi kekamar mandi karena kamar mandinya licin, saat terpeleset klien tidak bisa bangun karena kakinya terasa sa ngat nyeri, dan saat itu juga klien dibawa dibawa kerumah sakit RST Semarang untuk mendapatkan pertolongan. 3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya, tidak ada riwa yat HT, DM. 4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti Diabetes Militus, Hipertensi dan Asma. 5. Genogram
Tn.S
Tn. T
Tn.R
Ny.S
Ny.
Ny.I
Tn.B
Ny. S
Ket : a. Laki-laki b. Perempuan c. Menikah d. Memiliki anak e. Pasien
2
Tn. S
Nn.
C. REVIEWof SISTEM(ROS)
Keadaan umum
: Pasien tampak lemah
Kesadaran
: Compos mentis
Skala Koma Glasgow
: Verbal: 5 Psikomotor: 6 Mata: 4
TB/BB sebelum sakit
: 150 cm/45 Kg
TB/BB saat sakit
: 150 cm/43 Kg
Tanda-tanda vital
: Nadi : 80 x/menit, Temp : 38,2oC RR : 20 x/menit Tensi : 110/ 80 mmHg.
Si ste em Pe Perna rnafa fasa san n 1. Sist Gejala (Subyektif) :
a. Dispnea: tidak ada b. Riwayat Penyakit Pernapasan : tidak ada c. Pemajanan terhadap Udara Berbahaya: Klien mengatakan tidak pernah d. Kebiasaan Merokok : Klien mengatakan mengatakan tidak merokok merokok e. Batuk f. Sputum
: Klien mengatakan tidak batuk : Klien mengatakan tidak berdahak
g. Penggunaan Alat Bantu : tidak tampak adanya alat bantu pernapasan Tanda (Obyektif) :
a. Inspeksi -
Kelainan Tulang Belakang
: tidak ada kelainan
-
WarnaKulit
: tidak ada Sianosis
-
Lesi pada Dinding Dada
: tidak ada lesi pada dinding dada
-
Terdapat Luka Post Operasi
: tidak ada luka post operasi
-
Terpasang WSD
: tidak terpasang WSD
-
Clubbing Finger
: tidak ada clubbing finger
-
Dada
: simetris
-
Pergerakan Dada
: teratur
-
Frekuensi dan Irama Pernapasan
: 20 kali/menit, Reguler.
-
Pola Nafas
: teratur 16-24 menit
-
Retraksi
: tidak ada retraksi
b. Palpasi -
Taktil Fremitus
: Normal
- Nyeri Tekan
: tidak ada nyeri tekan bagian dada, nyeri
tekan di bagian perut 3
-
Massa Abnormal
: tidak ada massa
-
Ekspansi paru
: tidak ada ekspansi paru
c. Perkusi :
suara paru sonor
d. Auskultasi -
Suara napas
: Vesikuler
-
Friction Rub
: Tidak Ada
-
Tidak terdengar whezzing atau ronchi
2. Sistem Kardiosvaskuler Gejala (Subyektif) :
a. Palpitasi
: tidak ada
b. Nyeri Dada
: tidak ada
c. Riwayat Pemakaian Obat Jantung : Klien mengatakan tidak mengkonsumsi obat jantung. Tanda (Obyektif) :
a. Inspeksi -
Sklera
: Tidak Ikterik
-
Konjungtiva
: Anemis
-
Ictus Cordis
: Tampak
-
Pulsasi Katup
: Tampak
b. Palpasi -
Heart Rate Frekuensi
: 80 kali/ menit
Ciri denyutan
: normal
Irama
: teratur
Isi Nadi
: Kuat
Arteri Karotis
: Teraba
-
Ictus Cordis
: teraba
-
Ekstremitas
: tidak
-
Kulit
: Hangat dan kering
-
Capillary Refill : < 3 detik
c. Perkusi -
Bunyi perkusi jantung : Suara redup
-
Batas jantung
: Normal 4
d. Auskultasi -
Bunyi Jantung I, II
: Teratur
-
Gallop
: Tidak Ada
-
Murmur/ Bising Jantung : Tidak Ada
3. Sistem Gastrointestinal
a. Diit biasa (tipe)
: Nasi,
Jumlah makan per hari : satu porsi
b. Pola diit
: Biasa,
Makan terakhir
c. Nafsu/ selera makan : Berkurang, Mual Muntah
: habis satu porsi :
klien
mengatakan
perutnya mual. d. Nyeri ulu hati
: Klien mengatakan tidak nyeri
e. Alergi Makanan
: Klien mengatakan tidak alergi makanan
f. Masalah
mengunyah/
menelan
:
Klien
mengatakan
tidak
mengunyah/menelan. g. Pola BAB
: Klien mengatakan BAB 1 hari sekali
h. Kesulitan BAB
: Kontipasi : tidak ada , Diare : tidak ada
i.
Penggunaan laksantif : tidak mengkonsumsi
j.
BAB Terakhir
: pada hari ini di pagi hari
k. Riwayat Perdarahan : tidak ada perdarahan l.
Riwayat inkontinensia alvi : tidak ada
m. Riwayat hemorid
: tidak ada
Tanda (Obyektif) :
a. Kondisi mulut : Gigi : bersih Mukosa mulut : kering Lidah : normal b. Antropemetri Berat Badan
: sebelum sakit 45 Kg setelah sakit 43 Kg.
Tinggi Badan
: 150 cm
IMT
:
IMT =
() [ ()] 2
=
43 (1,55)2
= 19,01 ( Normal )
c. Biochemical (hasil pemeriksaan lab penunjang nutrisi) Hb
: 11,9 gr/ dl
d. Clinical Appearance ( penampilan klinik) Konjungtiva kemerahan, pasien mengatakan tidak nafsu makan. 5
ada
masalah
e. Diet (gangguan/ kebiasaan pola makan) : Klien mengatakan perutnya mual namun tidak muntah. f. Inspeksi : normal, tidak ada kelainan di area pencernaan g. Auskultasi : -
Bising usus : 16 x/menit
-
Pengkajian peristatik : Normal
h. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan Edema : tidak ada i.
Perkusi : Thympani
j.
Hemoroid : Tidak ada
Masa : tidak ada Ascites : tidak ada
Turgor Kulit : normal
4. Sistem Perkemihan Gejala (Subyektif) :
a. Riwayat penyakit ginjal/ kandung kemih : tidak ada b. Riwayat penggunaan diuretik
: tidak pernah
c. Rasa nyeri/ rasa terbakar saat kencing
: tidak ada
d. Kesulitan BAK
: tidak ada
Tanda (Obyektif) :
a. Pola BAK : Dorongan : normal
Frekuensi : normal
Retensi: tidak ada
b. Perabahan kandung kemih: Distensi kandung kemih: ti dak ada c. Karakteristikurine:Warna:kuning jernih Jumlah: 1500 ml perhari Bau: normal, berbau khas (amoniak)
5. Sistem Persyarafan Gejala (Subyektif) :
a. Rasa ingin pingsan/pusing : tidak pernah b. Sakit kepala : tidak ada c. Kesemutan,/kebas/kelemahan: tidak ada d. Kesulitan Menelan : tidak ada e. Gejala sisa stroke : tidak ada f. Kejang -
Urutan Kejang
: tidak ada
-
Karakter dari Gejala Kejang
: tidak ada 6
-
Faktor Pencetus
: tidak ada
-
Riwayat Kejang
: tidak ada
-
Penggunaan Obat Kejang
: tidak ada
g. Status postikal : tidak ada Tanda (Obyektif) :
a. Pemeriksaan Saraf Kranial
: normal
b. Pemeriksaan Fungsi Sensorik
: normal
c. Pemeriksaan Fungsi Motorik
: normal
d. Pemeriksaan Refleks
: normal
e. Pemeriksaan Saraf Otonom
: normal
6. Sistem I mmune Gejala (Subyektif) : Riwayat Imunisasi:
a. BCG
: Tidak ingat
b. Hepatitis A
: Tidak ingat
c. Hepatitis B
: Tidak ingat
d. DPT
: Tidak ingat
e. Polio
: Tidak ingat
f. Hib
: Tidak ingat
g. MMR
: Tidak ingat
h. Tifoid
: Tidak ingat
i.
: Tidak ingat
Varisela
7. Sistem Reproduksi Pria Gejala (Subjektif) :
a. Rabas penis
: -
b. Gangguan prostat
:
c. Sukumsisi
:
d. Vasektom
:
e.
Melakukan pemeriksaan sendiri :
f. Payudara/testis
: -
g. Protoskopi/ pemeriksaan prostat terakhir : 7
Tanda (Obyektif) :
a. Payudara/testis
: -
b. Kutil genital/lesi
: -
Wanita Gejala (Subjektif):
a. Usia menarche
: 12 tahun
b. Lamanya siklus
: 28
c. Durasi
: 7 hari
d. Periode menstruasi terakhir : e. Menopause
: +
f. Rabas vagina
: -
g. Perdarahan
: -
h. Melakukan pemeriksaan payudara sendiri: + i.
PAP Smear terakhir :
-
Tanda (Obyektif) :
a. Pemeriksaan payudara : tidak ada benjolan b. Pemeriksaan genetalia: -
Flour abuse
: tidak ada
-
Lesi
: tidak ada
8. Sistem Muskuloskeletal Gejala (Subyektif) :
a. Riwayat cidera kecelakaan
: Baru kali ini klien cedra
b. Fraktur/ dislokasi
:
c. Arthritis/sendi tak stabil
: tidak pernah
d. Masalah punggung
: tidak ada
Baru kali ini klien mengalami fraktur
e. Riwayat Penggunaan Kortikosteroid : tidak pernah
Tanda (Obyektif):
a. Massa/tonus otot
:
normal
b. Postur
: normal
c. Tremor
: tidak ada
d. Rentang gerak
: normal 8
e. Kekuatan
: 5
5
1
5
f. Deformitas
: tidak ada
g. Kelainan Fungsi
: tidak ada
h. Bengkak
: tidak ada
i.
Kekakuan
: tidak ada
j.
Infeksi
: tidak ada
k. Instabilitas Ligament: l.
tidak ada
Gait/Posisi Jalan Pasien: Tidak normal karena cedra fraktur femur dextra
9. Sistem E ndokrin Gejala (Subyektif) :
pasien mengatakan tidak bisa tidur, pasien tidur sehari sekali hanya 3 jam, pasien mengatakan lingkungannya tidak nyaman, pasien mengatakan sering bangun pada malam hari. Klien tampak gelisah a. Poliuria
: tidak ada
b. Polidipsia
: tidak ada
c. Polifagia
: tidak ada
d. Susah Tidur
: Klien mengatakan sulit tidur
e. Sering Merasa Lemah : tidak pernah f.
Mudah Lelah
g. Emosi Labil
: tidak pernah : tidak pernah
h. Gangguan Penglihatan (Mata Kabur) : tidak pernah i.
Perubahan Menstruasi/Libido : tidak pernah
j.
Sering Luka
: tidak pernah
k. Riwayat Penggunaan Kortikosteroid Jangka Panjang: tidak pernah men gkonsumsi l.
Riwayat Penyakit Keturunan dalam Keluarga: tidak ada
m. Riwayat Trauma Kepala : tidak pernah n. RiwayatPengangkatanKelenjar Thyroid: tidak pernah o. Riwayat Defisiensi lodin
: tidak pernah
Tanda (Obyektif) :
a. Keterlambatan Pubertas
: tidak ada 9
b. Tubuh Sangat Pendek
: normal
c. Luka Sulit Sembuh
:
tidak pernah
d. Peningkatan Suhu Tubuh : kadang-kadang e. Penurunan Berat Badan
: dari 45 Kg menjadi 43 Kg.
f. Tremor
: tidak ada
g. Berjerawat Banyak
: tidak ada
h. Moon Face
: tidak ada
i.
Buffalo Hump (Punuk)
: tidak ada
j.
Striae pada Abdomen
: tidak ada
k. Edema
: tidak ada
10. Sistem I ntegumen Gejala (Subyektif) :
Pasien mengatakan badannya panas. Suhu tubuh pasien 38,2 oC Mukosa bibir pasien tampak kering Kulit pasien tampak kering. Tangan pasien teraba hangat a. Riwayat Gangguan Kulit : tidak pernah b. Keluhan Klien
: badannya panas
Tanda (Obyektif) :
a. Penampilan Lesi Kulit : tidak ada b. Lokasi Lesi Kulit -
Regio
: -
-
Regio Relatif
: -
c. Jumlah Lesi Kulit
: -
d. Penyebab lesi kulit
: -
e. Abnormalitas Kuku
: -
f. Abnormalitas Rambut : g. Penyebaran/Kualitas Rambut: h. Diaforesis
: -
i.
Laserasi
: -
j.
Ulserasi
: 10
k. Ekimosis l.
: -
Luka Bakar (Derajat/Persen: -
m. Drainase
: -
n. Ruam Kulit Primer
: -
-
Makula
: Tidak Ada
-
Eritema
: Tidak Ada
-
Popula
: Tidak Ada
- Nodula
: Tidak Ada
-
Vesikula
: Tidak Ada
-
Bula
:
-
Pustula
: Tidak Ada
-
Urtika
: Tidak Ada
Tidak Ada
o. Ruam Kulit Sekunder -
Skuama
: Tidak Ada
-
Krusta
: Tidak Ada
-
Erosi
:
Tidak Ada
-
Ekskoriasi
:
Tidak Ada
-
Ulkus
:
Tidak Ada
-
Rhagaden
:
Tidak Ada
-
Parut
:
Tidak Ada
-
Keloid
:
Tidak Ada
-
Abses
:
Tidak Ada
-
Likenifikasi
:
Tidak Ada
-
Guma
:
Tidak Ada
-
Hiperpigmentasi
:
Tidak Ada
11. Sistem Sensori
a. Penglihatan Subyek : Klien mengatakan tidak menggunakan alat bantu seperti kaca mata ata u lensa kontak Obyek : Konjungtiva anemis, Pupil tampak Isokor/bereaksi terhadap cahaya, alis mata tampak simetris, saat diinspeksi sklera tak tampak ikterik, konjungtiva tidak Anemis
11
b. Pendengaran Subyek : klien mengatakan tidak riwayat penyakit telinga, Obyek : Klien terlihat tidak menggunakan alat bantu pendengaran, kondisi daun telinga tidak terdapat, tidak terdapat serumen, klien dapat berespon terhadap lawan bicara. c. Penciuman Obyek : Keadaan hidung tidak terdapat lesi, Bentuk tampak simetris, klien dapat berespon terhadap bau-bauan. d. Sistem Wicara Obyek : Klien tampak tidak mengalami Kesulitan atau gangguan wicara
12. Sistem H ematologi Gejala (Subyektif) :
a. Riwayat kesehatan keluarga (anemia, perdarahan)
: tidak pernah
b. Riwayat kesehatan klien : tidak pernah -
Keganasan, kemoterapi : menyebabkan leukemia dan mielodisplasia
-
Hepatitis : menyebabkan anemia
-
Kehamilan: menyebabkan anemia dan sindrom HELLP (Hemolisys Elevated Liver Enzyme and Low Platelet Count)
-
Tronbosis vena: menyebabkan trombopilia
Tanda (Obyektif) :
a. Jenis golongan darah : O b. Tanda-tanda infeksi: demam, menggigil : tidak ada c. Perdarahan : tidak ada d. Warna kulit: normal, sawo matang. e. Dispnea, nyeri dada, ortostasis : tidak ada f. Pica (pada anemia defisiensi besi) : tidak ada g. Perut terasa penuh,
mudah kenyang (menunjukkan splenomegali): tidak ada
h. Alkoholik, kekurangan gizi, vegetarian (pada anemia megaloblastik): tidak ada i.
Pruritus (pada polisitemia dan penyakit Hodgkin): tidak ada
j.
Sakit kepala dan gangguan neurologis (pada trombositopenia): tidak ada 12
k. Glositis: tidak ada l.
Limpadenopati: tidak ada
m. Nyeri tulang/ tenderness : pada myeloma multiple : tidak ada
D. DATA PENUNJANG 1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Nama : Ny. S Senin 11 Desesmber 2017 JENIS PEMERIKSAAN
HASIL
NILAI
SATUAN
RUJUKAN HEMATOLOGI
-
Hemoglobin
-
Leukosit
-
LAKI-LAKI
11,9
14.0-18
gl%
6, 700
4.000-10.000
sel/mm3
Trombosit
167.000
150.000-400.000
sel/mm3
-
Hematokrit
36,4
45-50
%
-
Eritrosit
5,05
4.4-6.5
Juta/mm3
MCV
75,7
76-96
MCH
23,5
27-32
n
MCHC
32,6
30-35
pg
INDEX ERITROSIT :
2. Terapi Medikasi Tanggal & Waktu No.
Nama Obat
Dosis
Indikasi
Tgl 10 Okt 2015
Tgl 11 Okt 2015
Pagi Siang Mlm
Pagi Siang Mlm
Jenis: Per oral 1.
Jenis : Injeksi
13
Tgl 12 Okt 2015 pagi
siang malam
1.
Oxtercid
2 x 750mg
16.00
04.00 16.00
04.00 16.00
04.00
2.
Tofedex
3 x 50mg analgesik
05.00 17.00 00.00 05.00 17.00 00.00 05.00 17.00 04.00
3. Jenis : Supositorial 1. 2. Jenis : Lain – lain 1.
Infus RL
30 tpm
2.
Menambah cairan tubuh
3. Tanda-Tanda Vital Tanggal dan Waktu Pemeriksaan No.
Jenis Pemeriksaan
Tgl 29 November 2017 Pagi
Siang
Mlm
Tgl 30 November 2017 Tgl 01 Desember 2015\7 Pagi
Siang
Mlm
pagi
siang
Mlm
1
Tek. Darah
110/80
100/70
100/80
2
Suhu
38,2
37,5
36
3
Nadi
80
86
88
4
Pernapasan
20
20
20
Data subyektif
Data obyektif
Pasien mengalami nyeri kaki sebelah
Klien tampak meringis saat bergerak
kanan pasca post op
14
P : Sakit saat bergerak/bergeser
TD : 140/70mmHg, suhu 36,7C Nadi:
Q: nyilu nyeri sakit
100x/m
R: Nyeri di kaki paha atas bagian kanan
pasien
S:5
beraktivitas terdapat luka bekas oprasi
T : kadang-kadang terutama saat
pemasangan pen di kaki kanan
bergerak
pasien tidurnya tampak tidak nyenyak
Pasien
mengatakan
tampak
di
bantu
dalam
kesulitan
berakifitas pasien mengatakan tidak dapat tidur karena nyeri pada kaki
II. ANALISA DATA NO
1
(SIGN/ SYMTOM) Ds: Pasien mengalami nyeri kaki sebelah
(ETIOLOGI)
(PROBLEM)
Agens cedera fisik
Nyeri akut
(mis.,abses,
(0013)
amputasi, luka
kanan pasca post op P : Sakit saat bergerak/bergeser
bakar, terpotong,
Q: nyilu nyeri sakit
mengangkat berat,
R: Nyeri di kaki paha atas bagian
prosedur bedah,
kanan
trauma, olah raga berlebihan)
S:5 T : Hilang timbul terutama saat bergerak
Do : Klien tampak meringis saat bergerak TD : 140/70mmHg, suhu 36,7C Nadi: 100x/m
3
Ds : Pasien
mengatakan
kesulitan
berakifitas menggunakan kakinya
Do :
15
Kerusakan integritas
Hambatan
tulang
mobilitas fisik (00085)
pasien
tampak
beraktivitas
di
terdapat
bantu
dalam
luka
bekas
oprasi pemasangan pen dikaki paha kanan
2
Ds:
Imobilitas
pasien mengatakan tidak dapat tidur
Gangguan pola tidur (000197)
karena nyeri pada kaki
Do : - pasien
tidurnya
tampak
tidak
nyenyak
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN (PRIORITAS MASALAH)
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik (mis.,abses, amputasi, luka bakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur bedah, trauma, olah raga berlebihan) ditandai dengan Pasien mengalami nyeri kaki sebelah kanan pasca post op P : Sakit saat bergerak/bergeser Q: nyilu nyeri sakit R: Nyeri di kaki paha atas bagian kanan S : 5 T: Hilang timbul
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan integritas tulang ditandai dengan Pasien mengatakan kesulitan berakifitas menggunakan kakinya, pasien tampak di bantu dalam beraktivitas terdapat luka bekas oprasi pemasangan pen di kaki paha kanan atas
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Imobilitas ditandai dengan pasien mengatakan tidak dapat tidur karena nyeri pada kaki , pasien tidurnya tampak tidak
nyenyak.
IV. RENCANA KEPERAWATAN
16
No
Hari/tgl/jam
Dx Kep
1
Tujuan Keperawatan NOC
Intervensi Keperawatan NIC
TTD
Tujuan : setelah dilakukan tindakan
NIC 1 : Pemberian analgesik
Imam
keperawatan selama 1 x 24 jam maka masalah Nyeri akan teratasi dengan Kriteria Hasil :
a. Cek
adanya
riwayat
alergi obat b. Monitar
tanda
vital
NOC : I Kontrol nyeri (1605) : Nyeri
sebelum
pasien dapat terkontrol dibuktikan
memberikan
dengan:
narkotik
pada
a. Mengenali kapan terjadinya nyeri
pemberian
dosis
b. Menggunakan
pertama kali atau jika
analgesik
yang
direkomendasikan
NOC : 2 Tingkat Nyeri (2102) :
nyeri
analgesik
ditemukan tanda-tanda
c. Melaporkan nyeri yang terkontrol
tingkat
dan setelah
pasien
berkurang
yang tidak biasanya c. Berikan
analgesik
sesuai paruh waktunya,
dibuktikan dengan :
terutama pada saat nyeri
a. Nyeri yang dilaporkan tidak ada
berat
b. Menggosok
area
yang
terkena
dampak tidak ada
NIC 2 : Manajemen nyeri
c. Mengerang dan menangis tidak ada
a. Kaji tingkat nyeri yang
d. Ekspresi wajah nyeri tidak ada
komprehensif :
e. Tidak bisa istirahat tidak ada
durasi,
f. Frekuensi nafas tidak ada deviasi
frekuensi,
dari kisaran normal
lokasi,
karakteristik, intensitas,
factor pencetus, sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan. b. Observasi petunjuk
adanya non
verbal
mengenai ketidaknyamanan c. Tentuka
akibat
pengalaman
dari nyeri
terhadap kualitas hidup
17
pasien
(misal.,
tidur,
nafsu makan, pengertian, perasaan,
hubungan,
peforma
kerja
dan
tanggung jawab peran) d. Kontrol
faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi
respon
klien
terhadap
ketidaknyamanan : suhu ruangan,
cahaya,
kegaduhan. e. Pilih
dan
mengimplementasikan tindakan yang beragam tindakan
yan
bergam
(misal., farmakologi, non farmakologi, intrapersonal)
untuk
memfasilitasi penurunan nyeri, sesuai kebutuhan f. Ajarkan
tehnik
farmakologis klien
dan
kepada keluarga
relaksasi, terapi
non
:
distraksi,
musik,
terapi
bermain,terapi aktivitas, akupresur,
kompres
panas/ dingin, masase. imajinasi (guided
terbimbing imagery),
hipnosis ( hipnoterapy ) dan pengaturan posisi.
18
g. Beritahu
dokter
jika
tindakan tidak berhasil atau jika keluhan pasien saat
ini
berubah
signifikan
dari
pengalaman
nyeri
sebelumnya 2
Tujuan : setelah dilakukan tindakan
NIC 1 :
keperawatan selama 3 x 24 jam maka
Terapi Latihan : Ambulasi
masalah Hambatan mobilitas fisik akan
(0221)
teratasi dengan Kriteria Hasil :
a. Anjurkan pasien memakai
Imam
NOC 1 : Ambulasi (0200) : ambulasi
pakaian
pasien membaik dibuktikan dengan :
mengekang
a. Berjalan denga
n pelan tidak b. Sediakan
terganggu NOC
2
:
tidak
tempat
tidur
berketinggian rendah yang
Pergerakan
pergerakan
yang
pasien
(0208)
:
terpenuhi
dibuktikan dengan :
sesuai c. Bantu pasien untuk duduk di sisi tempat tidur untuk
a. Keseimbangan tidak terganggu
memfasilitasi penyesuaian
b. Cara berjalan tidak terganggu
sikap tubuh
c. Gerakan otot tidak terganggu
d. Terapkan/sediakan
alat
d. Gerakan sendi tidak terganggu
bantu (tongkat, walker, atau
e. Bergerak dengan mudah tidak
kursi roda) untuk ambulasi,
terganggu
jika pasien tidak stabil e. Konsultasi pada ahli terapi fisik
mengenai
rencana
ambulasi, sesuai kebutuhan
NOC 2 Pencegahan jatuh (6490)
19
a. Kaji ulang riwayat jatuh bersama
pasien
dan
keluarga b. Dukung
pasien
untuk
menggunakan tongkat atau walker , dengan tepat c. Letakan dalam
benda-benda jangkauan
yang
mudah bagi pasie d. Identifikasi dari
lingkungan
mungkin potensi lantai
karakterisitik yang
meningkatkan jatuh
licin
(misalnya, dan
tangga
terbuka) 3
Setelah
dilakukan
tindakan NIC 1 :
keperawatan 2 x 24 jam diharapkan
Imam
Peningkatan Tidur
masalah gangguan pola tidur dapat a. Tentukan pola tidur/aktifitas teratasi dengan kriteria hasil,
pasien
b. Monitor/catat pola tidur pasien,
NOC I : TIDUR Tidur klien tidak terganggu dibuktikan
dan catat kondisi fisik (misal, apnea tidur, sumbatan jalan
dengan : Tingkat kenyamanan tidur terpenuhi, dibuktikan dengan
nafas, nyeri/ketidak nyamanan, dan frekuensi buang air kecil) dan atau psikologis (misalnya,
a. Jumlah jam tidur tidak terganggu
ketakutan,
b. Perasaan segar setelah tidur
keadaan
c. Tidak ada masalah dengan pola,
tidur
kualitas dan rutinitas tidur d. Terjaga dengan waktu yang sesuai
kecemasan) yang
mengganggu
c. Sesuaikan jadwal pemberian obat
untuk
mendukung
tidur/siklus bangun pasien
NIC 2 Manajemen nyeri
20
a. Kaji tingkat nyeri yang komprehensif : durasi,
lokasi,
karakteristik,
frekuensi,
intensitas,
factor pencetus, sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan. b. Observasi
adanya
petunjuk
non
verbal
mengenai ketidaknyamanan c. Tentuka
akibat
pengalaman
dari nyeri
terhadap kualitas hidup pasien
(misal.,
tidur,
nafsu makan, pengertian, perasaan,
hubungan,
peforma
kerja
dan
tanggung jawab peran) d. Kontrol
faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi klien
respon terhadap
ketidaknyamanan : suhu ruangan,
cahaya,
kegaduhan. e. Pilih
dan
mengimplementasikan tindakan yang beragam tindakan
yan
bergam
(misal., farmakologi, non farmakologi, intrapersonal)
21
untuk
memfasilitasi penurunan nyeri, sesuai kebutuhan f. Ajarkan
tehnik
farmakologis klien
dan
kepada keluarga
relaksasi, terapi
non
:
distraksi,
musik,
terapi
bermain,terapi aktivitas, akupresur,
kompres
panas/ dingin, masase. imajinasi
terbimbing
(guided
imagery),
hipnosis ( hipnoterapy ) dan pengaturan posisi. g. Beritahu
dokter
jika
tindakan tidak berhasil atau jika keluhan pasien saat
ini
berubah
signifikan
dari
pengalaman
nyeri
sebelumnya
V. CATATAN KEPERAWATAN No
1
Hari/tgl,
Diagnosa
waktu
Kep
Senin
I,III
Implementasi
Mengkaji
Respon pasien
TTD
tingkat S:
11/12/2017
nyeri
yang -
Jam 15:00
komprehensif lokasi,
Imam
Pasien mengalami
:
nyeri kaki sebelah
durasi,
kanan pasca post
karakteristik,
op
frekuensi, intensitas,
bergerak/bergeser,
factor
pencetus, 22
Sakit
saat
sesuai dengan usia
nyilu nyeri sakit
dan
Nyeri di kaki paha
tingkat
perkembangan.
atas bagian kanan dengan skala nyeri 5,
nyeri
timbul
hilng
terutama
saat bergerak
O: -
Klien
tampak
meringis
saat
bergerak
15.30
III
Tentuka akibat dari pengalaman terhadap
S:
nyeri
-
kualitas
Imam
Pasien mengatakan tidak
bisa
tidur
hidup pasien (misal.,
karena nyeri yang
tidur, nafsu makan,
dirasakannya
pengertian,
O:
perasaan, hubungan,
-
peforma kerja dan tanggung
jawab
peran)
15.35
III
Memonitor/catat pola
S:
Imam
tidur pasien, dan catat -
Pasien mengatakan
kondisi fisik (misal,
sering
apnea tidur, sumbatan jalan
nyamanan,
dan
frekuensi buang air kecil)
karena nyeri kakinya
nafas,
nyeri/ketidak
dan
atau
psikologis (misalnya, ketakutan, kecemasan)
23
keadaan
terbangun
saat digerakan O: -
Wajah klien tampak meringis
yang
mengganggu
tidur
Jam 15:49
I,III
Mengajarkan tehnik
S:
non
Klien bersedia untuk
farmakologis
kepada
klien
dan
Imam
diajarkan
tehnik
keluarga : relaksasi, relaksasi nafas dalam distraksi,
terapi O :
musik,
terapi -
Pasien
tampak
bermain,terapi
kooperatif
aktivitas, akupresur, -
Klien
kompres
mengikuti instruksi
panas/
dingin,
masase.
melakukan
imajinasi terbimbing
relaksasi
(guided
dalam
imagery),
hipnosis
mampu
tehnik nafas
(
hipnoterapy ) dan pengaturan posisi. Jam 16.55
I,III
Memonitar
tanda
vital sebelum
S:
Imam
dan -
Klie bersedia diukur
setelah memberikan analgesik pada
tanda-tanda vitalnya
narkotik O pemberian -
TD : 110/80 mmHg
dosis pertama kali -
N : 90 x/m
atau jika ditemukan -
RR : 24 x/ m
tanda-tanda
S : 36,5 C
yang -
tidak biasanya
Jam 17:00
I,III
Melakukan pemberian analgesik injeksi ketorolac 2 ml
S:
Imam
-
Klien mengatakan bersedia
O:
24
-
Pasien
tampak
kooperatif dan obat sudah
dimasukan
injeksi via infus Jam 17. 15
II
Menyediakan bantu
alat
S:
(tongkat,
-
Imam
Klien mengatakan
walker, atau kursi
belum
roda)
menggunakan
untuk
ambulasi,
jika
pasien tidak stabil
mampu
tongkat, wakler O: -
Klien
tampak
belum
mampu
bergerak Jam 18:00
II
Menganjurkan pasien
S:
memakai
-
Imam
Klien mengatakan
pakaian yang tidak
bersedia
mengekang
mengenakan pakaian yang tidak mengekang O -
Pasien
tampak
kooperatif Mendukung pasien
S:
untuk menggunakan
-
Imam
Klien mengatakan
tongkat atau walker ,
belum
mempu
dengan tepat
menggunakan tongkat O: -
Klien
tampak
belum
mampu
bergerak 19:00
II
Mengkaji
ulang
riwayat
jatuh
25
S:
Imam
bersama pasien dan
-
Klien mengatakan
keluarga
terpeleset dikamar mandi O -
Klien
tampak
kooperatif Jam 19.30
II
Mengidentifikasi karakterisitik
dari
lingkungan
S:
Imam
-
Pasien mengatakan
yang
selama di rs tidak
mungkin
ada lantai licin dam
meningkatkan
tidak
ada
potensi
jatuh
dihadapkan
(misalnya,
lantai
tangga
licin
dan
tangga
pada terbuka
tetapi saat dirumah
terbuka)
rumah,
pasien
lantai kamar mandi pasien
licin
sehingga membuat klien
jatuh
dan
dilarikan kerumah sakit O: Jam 20.00
I
Memberitahu dokter
S:
jika tindakan tidak
-
berhasil
atau
jika
Imam
Klien mengatakan setelah dimasukan
keluhan pasien saat
obat
ini
terasa berkurang
berubah
signifikan pengalaman sebelumnya
dari nyeri
nyerinya
O: -
Klien
tampak
nyaman
setelah
diberikan obat
26
Selasa
I
Memonitor
tanda
12/12/2017
vital sebelum
15.00
setelah memberikan analgesik pada
S:
dan -
narkotik
Imam
Klien mengatakan bersedia
O:
pemberian -
TD : 120/70 mmHg
dosis pertama kali -
N : 87x/m
atau jika ditemukan -
RR : 22x/m
tanda-tanda
S : 35,8C
yang -
tidak biasanya Jam 15.50
I,III
Mengkaji
tingkat
nyeri
S:
yang -
komprehensif lokasi,
Imam
Pasien mengalami
:
nyeri kaki sebelah
durasi,
kanan pasca post
karakteristik,
op
frekuensi, intensitas,
bergerak/bergeser,
factor
pencetus,
nyilu nyeri sakit
sesuai dengan usia
Nyeri di kaki paha
dan
atas bagian kanan
tingkat
perkembangan.
Sakit
saat
dengan skala nyeri 3,
nyeri
timbul
hilng
terutama
saat bergerak
O: -
Klien meringis
tampak saat
bergerak
Jam 17.00
I,III
Melakukan S: Imam pemberian analgesik - Pasien bersedia injeksi ketorolac 2 ml dimasukan obat O: -
Pasien kooperatif
27
tampak
Jam 17.30
I.III
Mengajarkan tehnik non
S:
Imam
farmakologis -
kepada
klien
Pasien
dan
bersedia
melakukan
keluarga : relaksasi,
relaksasi
distraksi,
terapi
dalam
musik,
terapi O:
bermain,terapi
-
Pasien
tehnik nafas
tidak
lagi
aktivitas, akupresur,
dituntun
dalam
kompres
melakukan
tehnik
panas/
dingin,
masase.
relaksasi
nafas
imajinasi terbimbing
dalam
(guided
Pasien
melakukan
tehnik
relaksasi
imagery), -
hipnosis
(
hipnoterapy ) dan
dengan benar
pengaturan posisi. Jam 18.00
II
Mendukung pasien
S:
Imam
untuk menggunakan -
Klien
mengatakan
tongkat atau walker ,
belum
dengan tepat
menggunakan
mempu
tongkat O: -
Klien tampak belum mampu bergerak
Jam 19.00
III
Memonitor/catat pola
S:
Imam
tidur pasien, dan catat -
Pasien mengatakan
kondisi fisik (misal,
sudah tidak terlalu
apnea tidur, sumbatan jalan
sering
nafas,
tidurnya karna nyeri
nyeri/ketidak nyamanan,
kecil)
dan
sudah bisa tidur
dan
frekuensi buang air atau
terbangun
O: -
Klien tidak tampak
psikologis (misalnya,
menguap
ketakutan,
sedang ditanya
28
saat
kecemasan) yang
keadaan
mengganggu
tidur
Jam 20.00
I.III
Memberitahu dokter
S:
jika tindakan tidak
-
berhasil
atau
Imam
Klien mengatakan
jika
setelah dimasukan
keluhan pasien saat
obat
ini
terasa
berubah
signifikan
dari
pengalaman
nyerinya
dan
nyeri
berkurang, tidur
terasa
lebih nyaman
sebelumnya
O: -
Klien
tampak
nyaman
setelah
diberikan obat Rabu
I.III
Mengkaji
tingkat S :
13/12/2017
nyeri
yang -
15.00
komprehensif lokasi,
Imam
Pasien
:
mengatakan nyeri
durasi,
kaki sebelah kanan
karakteristik,
pasca post op Sakit
frekuensi, intensitas,
saat
factor
pencetus,
bergerak/bergeser,
sesuai dengan usia
nyilu nyeri sakit
dan
Nyeri di kaki paha
tingkat
perkembangan.
atas bagian kanan dengan skala nyeri 2,
nyeri
timbul
hilng
terutama
saat bergerak
O: Klien meringis
tampak saat
bergerak
Jam 16.00
III
Memonitor/catat pola tidur pasien, dan catat
29
S:
Imam
kondisi fisik (misal, -
Pasien mengatakan
apnea tidur, sumbatan
sudah
jalan
terbangun
nafas,
nyeri/ketidak dan
nyeri
frekuensi buang air dan
yang
sudah
bisa
O: -
ketakutan,
karna
tidur
atau
psikologis (misalnya,
kecemasan)
lagi
tidurnya
nyamanan,
kecil)
tidak
Klien tidak tampak menguap
keadaan
saat
sedang ditanya
mengganggu
tidur
Jam 16.45
I.III
Memonitar
tanda
vital sebelum
S:
dan -
Klien mengatakan
setelah memberikan analgesik pada
narkotik
Imam
bersedia O:
pemberian -
TD : 130/70 mmHg
dosis pertama kali -
N : 88x/m
atau jika ditemukan -
RR : 22x/m
tanda-tanda
yang
S : 35,7C
tidak biasanya Jam.17.00
I.III
Melakukan
S:
Imam
pemberian analgesik -
Pasien
injeksi ketorolac 2
dimasukan obat
ml
bersedia
O: Pasien
tampak
kooperatif Jam 18.00
II
Mendukung pasien
S:
Imam
untuk menggunakan -
Klien
tongkat atau walker ,
belum
dengan tepat
menggunakan tongkat O:
30
mengatakan mempu
Klien
tampak
belum
mampu bergerak 20.00
I
Memberitahu dokter
S:
jika tindakan tidak
-
berhasil
atau
jika
Imam
Klien mengatakan setelah dimasukan
keluhan pasien saat
obat
ini
terasa berkurang
berubah
signifikan
dari
pengalaman
nyerinya
O:
nyeri
-
sebelumnya
Klien
tampak
nyaman
setelah
diberikan obat
VI. CATATAN PERKEMBANGAN NO
1
Hari & Tanggal
Diagnosa
Pukul
Keperawatan
Senin
I
Respon Perkembangan
TTD
S:
11/12/2017
-
Pasien mengatakan nyeri
20.00
-
Pasien mengatakan nyeri di paha kaki bagian kanan area post op
-
Pasien mengatakan skala nyeri 5
-
Pasien mengatakan nyeri bertambah saat bergerak
Imam
O: A : masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi NIC 1 : b NIC 2 : a, f, g. 2
Senin 11/12/2017
II
S: -
20.00
Klien
mengatakan
belum
menggunakan tongkat, wakler O:
31
mampu
Imam
-
Klien tampak belum mampu bergerak
A : Masalah belum teratasi : Lanjutkan intervensi IC 1 : b 3
Senin
III
S:
11/12/2017
-
pasien mengatakan tidak bisa tidur,
20.00
-
pasien tidurnya sering terbangun karena nyeri
-
pasien mengatakan sering bangun pada malam hari.
Imam
O: A : masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi NIC 1 : b NIC 2 : a, f, g. 1
Selasa 12/12/2017
I
S: -
20.00
Pasien mengatakan nyeri paha kaki bagian kanan diarea beka luka post op
-
Pasien
mengatakan
nyeri
paha
nya
berkurang -
Pasien mengatakan skala nyeri 2
-
Pasien mengatakan nyeri bertambah saat bergerak
-
Pasien mengatakan nyeri terasa saat beraktivitas.
O: A : masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi NIC 1 : b NIC 2 : A.F.G
32
Imam
2
Selasa
II
12/12/2017
S: -
Pasien
20.00
mengatakan
belum
mampu
munggunakan tongkat/wakler O: O: -
Imam
Klien tampak belum mampu bergerak
A : Masalah belum teratasi : Lanjutkan intervensi IC 1 : b 3
Selasa
III
S:
12/12/2017
-
20.00
Pasien mengatakan sudah tidak terlalu sering terbangun tidurnya karna nyeri sudah bisa tidur.
Imam
A : masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi NIC 1 : b NIC 2 : a, f, g. 1
Rabu
I
S:
13/12/2017
-
Pasien mengatakan nyeri
20.00
-
Pasien mengatakan nyeri di paha kaki bagian kanan area post op
-
Pasien mengatakan skala nyeri 5
-
Pasien mengatakan nyeri bertambah saat bergerak
Imam
O: A : masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi NIC 1 : b NIC 2 : a, f, g. 2
Rabu 13/12/2017
II
S: -
20.00
Pasien
mengatakan
belum
munggunakan tongkat/wakler
33
mampu Imam