ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK SEHAT KELOMPOK POSYANDU
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anak I Dosen Pengampu: Ns. Dini Kurniawati, S.Kep.,M.Psi.
oleh:
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER 2010 KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada Anak Sehat Kelompok Posyandu. Posyandu . Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anak I. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1.
dr. Sudjono Kardis, Sp. KJ., selaku aku Ketua Prog rogram Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember,
2.
Ns. Ns. Dini Dini Kurn Kurnia iawa wati ti,, S.Ke S.Kep. p.,M ,M.P .Psi si., ., sela selaku ku dose dosen n pemb pembim imbi bing ng dan dan penanggung jawab mata kuliah Anak I,
3.
Tema Temann-te tema man n Prog Progra ram m Stud Studii Ilmu Ilmu Kepe Kepera rawa wata tan n Univ Univer ersi sita tass Jemb Jember er angkatan 2008 yang telah memberikan dorongan semangat, s erta
4.
Semua Semua piha pihak k yang yang tida tidak k dapat dapat diseb disebutk utkan an satu satu per per satu. satu. Saya aya mene meneri rima ma seg segala ala kriti ritik k dan dan sara saran n dari ari sem semua pihak ihak dem demi
kesempurnaan kesempurnaan makalah makalah
ini. Akhirnya Akhirnya penulis penulis berharap, berharap, semoga semoga makalah makalah ini
dapat bermanfaat.
Jember, November 2010
Penulis
ii
DAFTAR ISI
..................................................................... .............................................. .............................................. .................................. ........... JUDUL.............................................. i .................................................................. ......................................................... .................................. KATA PENGANTAR ........................................... ii DAFTAR ISI............................................. .................................................................... .............................................. ................................................ .........................
iii BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.. Belakang....... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ............. .............. ..... 1
1.2
Rumusan Rumusan Masalah..... Masalah......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... ....... .. 2
1.3 Tujuan...................................................................................................................... 2 1.4
Manfaat.... Manfaat......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... ............ ................ ................ ....... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Imunisasi Imunisasi pada Anak..... Anak.......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... ............ ....... 3
2.2
Antropometri pada Anak........................................ Anak............................................................... ............................................. ........................ . . . 10
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1
Askep pada Anak Sehat terkait terkait dengan dengan Program Program Imunisas Imunisasii dan dan Pemenu Pemenuhan han Gizi.. 11
BAB 4 PENUTUP
4.1
Kesimpulan. Kesimpulan...... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .............. ................... .......... 15
iii
4.2
Saran..... Saran.......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .............. ................... ................. ....... 15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
16
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR LATAR BELAKANG BELAKANG
Dala Dalam m rang rangka ka menu menuju ju masy masyar arak akat at yang yang adil adil dan dan makm makmur ur maka maka pembangunan dilakukan disegala bidang. Pembangunan bidang kesehatan yang yang merupa merupakan kan bagian bagian integr integral al dari dari penban penbangun gunan an nasion nasional al yamg yamg secara secara keseluruhan keseluruhannya nya perlu digalakkan digalakkan pula. Hal ini telah digariskan digariskan dalam sistem kese keseh hatan atan
nasio asion nal
anta antara ra
lain lain
dise diseb butk utkan
bahwa ahwa,,
seb sebagai agai
tuju tujuan an
pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat menwujudkan derajat kesehatan masyarakat masyarakat yang optimal, optimal, sebagai sebagai salah satu unsur kesejahteraan kesejahteraan umum dari tujuan pembangunan nasional. Selanjutnya pembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam
iv
memelih memelihara ara dan mening meningkat katkan kan keseha kesehatan tan.. Untuk Untuk mencap mencapai ai keberh keberhasil asilan an tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan nasional. Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu upaya yang besar, sehi sehing ngga ga tida tidak k hany hanyaa dila dilaku kuka kan n oleh oleh peme pemeri rint ntah ah saja saja tanp tanpaa adan adanya ya keterlibatan masyarakat. Dalam upaya untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak balita, angka kelahiran agar terwujud keluarga kecil bahagia dan sejahtera, pelaksanaannya tidak saja melalui, program-program kesehatan melainkan melainkan berhubung berhubungan an erat dengan dengan program program keluarga keluarga berencana. berencana. Upaya mengge menggerak rakkan kan masyar masyaraka akatt dalam dalam keterp keterpadu aduan an ini diguna digunakan kan pendek pendekatan atan mela melalu luii
pemb embangu anguna nan n
keseh esehat atan an
masya asyara raka katt
desa desa
(PKM (PKMD) D),,
yang ang
pelaksanaanya secara operasional dibentuklah pos pelayanan terpadu (posyandu). Pos pelayanan terpadu ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan professional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka angka kelahiran.
1.2 RUMUSAN RUMUSAN MASALAH MASALAH
Berdasarkan Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan perumusan masalah dalam makalah makalah ini, yakni: 1. Bagaim Bagaimana ana pemeriks pemeriksaan aan pertumbu pertumbuhan han dan perkemba perkembanga ngan n pada pada bayi bayi dengan usia 0-2 tahun? 2. Baga Bagaim iman anaa asuh asuhan an kepe kepera rawa wata tan n pada pada anak anak seha sehatt terk terkai aitt deng dengan an program imunisasi? 3. Baga Bagaim iman anaa asuh asuhan an kepe kepera rawa wata tan n pada pada anak anak seha sehatt terk terkai aitt deng dengan an pemberian gizi atau status nutrisi?
1.3 TUJU TUJUAN AN
Tujuan dari penulisan makalah ini, yakni: 1. untuk mengetahui mengetahui pemerik pemeriksaan saan pertumbu pertumbuhan han dan perkembang perkembangan an pada bayi dengan usia 0-2 tahun,
v
2. untuk untuk mengetah mengetahui ui asuhan asuhan keperawat keperawatan an pada anak anak sehat terkait terkait dengan dengan program imunisasi, dan 3. untuk untuk mengeta mengetahui hui asuhan asuhan kepera keperawat watan an pada anak sehat sehat yang terkait terkait dengan pemberian gizi atau status nutrisi.
1.4 MA MANF NFAA AAT T
Manfaat dari penulisan makalah ini, yakni: 1. dapat dapat menget mengetahu ahuii pemerik pemeriksaan saan pertumbu pertumbuhan han dan perkem perkemban bangan gan pada bayi dengan usia 0-12 tahun, 2. dapat dapat mengetah mengetahui ui asuhan asuhan keperawat keperawatan an pada anak sehat sehat terkait terkait dengan dengan program imunisasi, dan 3. dapat dapat mengetah mengetahui ui asuhan asuhan keperaw keperawatan atan pada pada anak sehat yang yang terkait terkait dengan pemberian gizi atau status nutrisi.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Di dalam dalam posyan posyandu du balita balita dilaku dilakukan kan tindak tindakan an preven preventif tif.. Dianta Diantaran ranya ya imunisasi dan pengukuran tumbuh kembang anak untuk mengetahui status nutrisi anak. Berikut ini merupakan penjelasan dari kedua hal tersebut:
2.1 IMUN IMUNISA ISASI SI PADA PADA ANAK ANAK
Imun Imunisa isasi si adala adalah h pemb pember eria ian n keke kekeba bala lan n tubu tubuh h terh terhad adap ap suat suatu u penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi
vi
pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya. Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sist sistem em keke kekeba bala lan n tubu tubuh h mere mereka ka masi masih h belu belum m seba sebaik ik oran orang g dewa dewasa, sa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengka lengkap p terhada terhadap p berbag berbagai ai penyak penyakit it yang yang sangat sangat membah membahayak ayakan an kesehatan dan hidup anak. Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat sangat membah membahaya ayakan kan kesehat kesehatan an bahkan bahkan bisa bisa menyeb menyebabk abkan an kematia kematian n pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain sebagainya. Bayi Bayi dan dan anak anak yang yang mend mendap apat at imun imunis isasi asi dasar dasar leng lengka kap p akan akan terl terlin indu dung ng dari dari bebe beberap rapaa peny penyak akit it berb berbah ahay ayaa dan dan akan akan menc menceg egah ah penularan ke adik, kakak dan teman-teman disekitarnya. Imunisasi akan meningkatk meningkatkan an kekebalan kekebalan tubuh bayi dan anak sehingga mampu melawan melawan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut. Anak yang telah diim diimun unis isas asii bila bila teri terinf nfek eksi si oleh oleh kuma kuman n ters terseb ebut ut maka maka tida tidak k akan akan menularkan ke adik, kakak, atau teman-teman disekitarnya. Jadi, imunisasi selain selain berman bermanfaat faat untuk untuk diri diri sendir sendirii juga juga berman bermanfaat faat untuk untuk menceg mencegah ah penyebaran ke adik, kakak dan anak-anak anak-anak lain disekitarnya. Kalau anak tidak diberikan imunisasi dasar lengkap, maka tubuhnya tidak mempun mempunyai yai kekeba kekebalan lan yang yang spesifi spesifik k terhad terhadap ap penyak penyakit it tersebu tersebut. t. Bila Bila kuman berbahaya yang masuk cukup banyak maka tubuhnya tidak mampu melawan kuman tersebut sehingga bisa menyebabkan sakit berat, cacat atau meninggal. Anak Anak yang yang tidak tidak diimun diimunisa isasi si akan akan menyeb menyebark arkan an kumankuman-kum kuman an terse tersebu butt ke adik adik,, kaka kakak k dan dan tema teman n lain lain disek disekit itarn arnya ya sehin sehingg ggaa dapa dapatt menimbulk menimbulkan an wabah yang menyebar menyebar kemana-mana kemana-mana menyebabkan menyebabkan cacat atau atau kemati kematian an lebih lebih banyak banyak.. Oleh Oleh karena karena itu, itu, bila bila orangt orangtua ua tidak tidak mau
vii
anaknya diimunisasi berarti bisa membahayakan keselamatan anaknya dan anak-anak anak-anak lain disekitarnya disekitarnya,, karena mudah tertular tertular penyakit penyakit berbahaya berbahaya yang dapat menimbulkan sakit berat, cacat atau kematian. Berdas Berdasark arkan an jenis, jenis, cara cara dan macam macam imunis imunisasi, asi, maka maka imunis imunisasi asi pada anak mempunyai karakteristik masing-masing, yakni: 1. Imu Imunisa nisasi si BCG Vaksin BCG merupakan vaksin hidup yang memberikan perlindungan terhadap penyakit TB. Vaksin TB tidak mencegah infeksi TB, tetapi menceg mencegah ah infeks infeksii TB berat berat (menin (meningit gitis is TB dan TB milier milier), ), yang yang sangat mengancam nyawa. Vaksin BCG dapat memakan waktu 6-12 minggu minggu untuk untuk mengha menghasil silkan kan efek (perli (perlindu ndunga ngan) n) kekeba kekebalan lannya nya.. Vaksinasi BCG memberikan proteksi yang bervariasi antara 50%-80% terhadap tuberculosis. Ketaha Ketahanan nan terhada terhadap p penyak penyakit it TB (Tuber (Tuberkul kulosi osis) s) berkai berkaitan tan dengan dengan kebera keberadaa daan n virus virus tubercl tuberclee bacii bacii yang yang hidup hidup didalam didalam darah. darah. Itulah Itulah mengapa agar memiliki kekebalan aktif, dimasukkan jenis basil tak berbahaya ini ke dalam tubuh, alias vaksinasi BCG (Bacillus CelmetteGuer Guerin in). ). Di Indo Indone nesi sia, a, vak vaksin sin BCG BCG meru merupa paka kan n
vak vaksin sin yang yang
diwajibkan pemerintah. Vaksin ini diberikan pada bayi yang baru lahir sebaiknya diberikan pada umur sebelum 2 bulan. Vaksin BCG juga diberikan pada anak usia 1-15 tahun yang belum divaksinasi (tidak ada catatan atau tidak skar), imigran, komunitas komunitas travelling, travelling, dan pekerja pekerja di bidang kesehatan yang belum divaksinasi (tidak ada catatan atau skar). Setelah vaksinasi, papul (bintik) merah yang kecil timbul dalam waktu 1-3 minggu. Papul ini akan semakin lunak, hancur, dan menimbulkan parut. Luka ini mungkin memakan waktu sampai 3 bulan untuk sembuh. Biarkan tempat vaksinasi sembuh sendiri dan pastikan agar tetap bersih dan kering. kering. Jangan menggunaka menggunakan n krim atau salep, plester yang yang melek melekat at,, band band aid, aid, kapa kapass atau atau kain kain lang langsu sung ng pada pada temp tempat at vaksinasi. Vaksin BCG tidak terlepas memberikan efek samping, maka perlu diketahui bahwa vaksin ini dianjurkan pada seseorang yang
viii
mengal mengalami ami penuru penurunan nan status status kekeba kekebalan lan tubuh tubuh dan uji tuberk tuberkuli ulin n positif. Vaksin BCG dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lain, misaln misalnya ya Dtap/I Dtap/IPV/ PV/Hib Hib.. Saat Saat member memberika ikan n vaksin vaksin BCG, BCG, imunis imunisasi asi primer lain juga diberikan. Lengan yang digunakan untuk imunisasi BCG jangan digunakan usntuk imunisasi lain selama minimal 3 bulan, agar agar tidak tidak terjad terjadii lympha lymphaden denitis itis.. Kontrai Kontraindi ndikas kasii pember pemberian ian vaksin vaksin BCG antara antara lain lain adanya adanya penyak penyakit it kulit kulit yang yang berat/ berat/men menahu ahun n seperti seperti eksi eksim, m, furu furunk nkul ulos osis is dan dan seba sebaga gain inya ya dan dan mere mereka ka yang yang seda sedang ng menderita TBC.(Depkes RI, 2005). Efek samping imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti demam. 1-2 minggu kemudian akan timbul indurasi dan kemerahan di tempat suntikan yang berubah menjadi pustula, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu pengobatan, akan sembuh secara spontan dan meninggalkan tanda parut. Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak dan atau leher, terasa padat, tidak sakit dan tidak menimbulkan demam. Reaksi ini normal, tidak memerlukan pengobatan dan akan menghilang dengan sendirinya ( Depkes RI, 2005).
ix
2. Imun Imunis isasi asi Hepa Hepati titi tiss B Di Indonesia vaksinasi hepatitis B merupakan vaksinasi wajib bagi bayi dan anak karena pola penularannya bersifat vertikal. Imunisasi ini merupakan merupakan langkah efektif efektif untuk mencegah mencegah masuknya masuknya VHB, yaitu virus penyebab penyakit hepatitis B. Hepatitis B dapat menyebabkan sirosis atau pengerutan hati, bahkan lebih buruk lagi mengakibatkan kanker kanker hati hati .Imun .Imunisas isasii Hepati Hepatitis tis B untuk untuk menceg mencegah ah penyak penyakit it yang yang disebabkan virus hepatitis B yang berakibat pada hati. Penyakit itu menular melalui darah atau cairan tubuh yang lain dari orang yang teri terinf nfek eksi si.. Vaks Vaksin in ini ini dibe diberi rika kan n 3 kali kali hing hingga ga usia usia 3-6 3-6 bula bulan. n. Kontra Kontraind indika ikasi si hiperse hipersensi nsitifi tifitas tas terhad terhadap ap kompon komponen en vaksin vaksin.. Sama Sama halnya halnya seperti seperti vaksin vaksin-va -vaksi ksin n lain, lain, vaksin vaksin ini tidak tidak boleh boleh diberik diberikan an kepada penderita infeksi berat yang disertai kejang (Depkes RI, 2005). Efek samping yang muncul reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembenkakan di sekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari (Depkes RI, 2005). 3. Imun Imunis isas asii Poli Polio o Imunisasi polio akan memberikan kekebalan terhadap serangan virus polio. Penyakit akibat virus ini dapat menyebabkan kelumpuhan. Vaksin oral polio hidup adalah vaksin vaksin polio trivalent trivalent yang terdiri dari suspensi virus poliomyelitis tipe 1,2 dan 3 (Starin Sabin) yang sudah dilemahkan, dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dengan dengan sukros sukrosa. a. Imunis Imunisasi asi polio polio member memberika ikan n kekeba kekebalan lan terhada terhadap p penyakit polio. Penyakit ini disebabkan virus, menyebar melalui tinja/ tinja/kot kotora oran n orang orang yang yang terinf terinfeks eksi. i. Anak Anak yang yang terkena terkena polio polio dapat dapat menjadi lumpuh layuh. Vaksin polio ada dua jenis, yakni vaccine polio inactivated (IPV) dan vaccine polio oral (OPV). Vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir, 2,4,6,18 bulan bulan dan 5 tahun. Kontraindi Kontraindikasi kasi pada individu individu yang menderita “immune “immune deficiency”. deficiency”. Tidak ada efek yang berbahaya yang timbul akibat pemberian polio
x
pada anak yang sedang sakit. Namun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan dapat diberikan setelah sembuh sembuh (Depke (Depkess RI, 2005). 2005). Efek Efek sampin samping, g, pada pada umumny umumnyaa tidak tidak terdapat efek samping. Efek samping berupa paralisis yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang terjadi ( kurang dari 0,17 : 1000.000; Bull WHO 66 : 1988) (Depkes RI, 2005). 4. Imu Imunisa nisasi si DPT Deng Dengan an pemb pember eria ian n imun imunisa isasi si DPT, DPT, diha diharap rapka kan n peny penyak akit it difte difteri ri,, teta tetan nus, us,
dan pertu ertusi sis, s, men menyin yingkir gkir jau jauh
dari ari
tub tubuh si keci kecil. l.
Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyer menyerang ang tenggo tenggorok rokan an dan dapat dapat menyeb menyebabk abkan an kompli komplikas kasii yang yang serius serius atau fatal. Pertusi Pertusiss (batuk (batuk rejan) rejan) adalah adalah inteks inteksii bakteri bakteri pada pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertusis berlangsung selama beberapa minggu dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga sehingga anak tidak dapat bernafas, bernafas, makan atau minum. Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak. Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan kekakuan pada rahang rahang serta kejang. Vaksin DPT adalah vaksin 3-in-1 yang bisa diberikan kepada anak yang berumur kurang dari 7 tahun. Bias Biasan anya ya vaks vaksin in DPT DPT terd terdap apat at dala dalam m
bent bentuk uk sunt suntik ikan an,,
yang yang
disunt disuntikk ikkan an pada pada otot otot lengan lengan atau atau paha. paha. Imunis Imunisasi asi DPT DPT diberik diberikan an sebanyak 3 kali, yaitu pada saat anak berumur 2 bulan (DPT I), 3 bulan (DPT II) dan 4 bulan (DPT III); selang waktu tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi DPT ulang diberikan 1 tahun setelah DPT III dan pada usia prasekolah (5-6 tahun). Jika anak mengalami reaksi alergi terhadap vaksin pertusis, maka sebaiknya diberikan DT, bukan DPT (Medicastore.com). Setelah mendapatkan serangkaian imunisasi awal, sebaik sebaikny nyaa dibe diberi rika kan n boos booste terr vaks vaksin in TD pada pada usia usia 14-1 14-16 6 tahu tahun n kemu kemudi dian an seti setiap ap 10 tahu tahun n (kar (karen enaa vaks vaksin in hany hanyaa memb member erik ikan an
xi
perlindungan selama 10 tahun, setelah 10 tahun perlu diberikan booster). Hampir 85% anak yang mendapatkan mendapatkan minimal 3 kali suntikan yang yang mengan mengandun dung g vaksin vaksin difter difteri, i, akan akan memper memperoleh oleh perlin perlindun dungan gan terhadap difteri selama 10 tahun. Jika anak sedang menderita sakit yang lebih serius dari pada flu ringan, imunisasi DPT bisa ditunda sampai anak sehat. Jika anak pernah mengalami kejang, penyakit otak atau perkembang perkembangannya annya abnormal, abnormal, penyuntika penyuntikan n DPT sering ditunda sampa sampaii kond kondisi isiny nyaa memb membai aik k atau atau kejan kejangn gnya ya bisa bisa dike dikend ndal alik ikan an.. Imunisasi Imunisasi DPT adalah suatu vaksin yang melindungi melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Difteri disebabkan bakteri yang menyerang tenggo tenggorok rokan an dan dapat dapat menyeb menyebabk abkan an kompli komplikasi kasi yang yang serius serius atau atau fatal. Penyakit ini mudah menular melalui batuk atau bersin. Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran udara yang ditandai deng dengan an batu batuk k heba hebatt yang yang mene meneta tap p serta serta buny bunyii pern pernaf afasa asan n yang yang meleng melengkin king. g. Pertus Pertusis is juga juga dapat dapat menimb menimbulk ulkan an kompli komplikas kasii serius, serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak. Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang. Vaksin ini diberikan 5 kali pada usia 2,4,6,18 bulan dan 5 tahun . Efek Samping yang muncul seperti gejala-gejala yang bersifat sementara seperti seperti lemas, lemas, demam, demam, kemerah kemerahan an pada pada tempat tempat suntik suntikan. an. Kadang Kadang-kadang kadang terjad terjadii gejala gejala berat berat sepert sepertii demam demam tinggi tinggi,, iritabi iritabilit litas, as, dan meracau yang biasanya terjadi 24 jam setelah imunisasi. 5. Imun Imunis isas asii Camp Campak ak Sebenarnya bayi sudah mendapatkan kekebalan campak dari ibunya. Namun seiring bertambahnya usia, antibodi dari ibunya semakin menurun sehingga butuh antibodi tambahan lewat pemberian vaksin campak.
Penyakit
ini
disebabkan
oleh
virus
Morbili.
Imunis Imunisasi asi campak campak member memberika ikan n kekeba kekebalan lan aktif aktif terhada terhadap p penyak penyakit it campak (tampek). (tampek). Imunisasi Imunisasi campak diberikan diberikan sebanyak 1 dosis pada saat anak berumur 9 bulan dan vaksin kedua 6 tahun. Reaksi imunisasi Campak biasanya timbul seminggu kemudian berupa demam, diare,
xii
atau keluar keluar bintik bintik-bin -bintik tik merah merah di kulit. kulit. Namun Namun efek ini tergol tergolong ong ring ringan an sekal sekalii sehin sehingg ggaa tak perl perlu u ada ada yang yang dikh dikhawa awati tirk rkan an seba sebab b biasanya akan sembuh sendiri . Vaksin Vaksin campak campak merupa merupakan kan vaksin vaksin virus virus hidup hidup yang yang dilema dilemahka hkan. n. Setiap dosis (0,5 ml) mengandung tidak kurang dari 1000 infective unit unit viru viruss stra strain in CAM CAM 70 dan dan tida tidak k lebi lebih h dari dari 100 100 mcg mcg resi residu du kanamycin dan 30 mcg residu erytromicin. 6. Imu Imunisa nisasi si HIB Imun Imunis isasi asi Hib Hib memb memban antu tu menc menceg egah ah infek infeksi si oleh oleh haem haemop ophi hilu luss influe influenza nza tipe tipe b yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh bakteri bakteri.. Organi Organisme sme ini bisa bisa menyebabka menyebabkan n meningitis meningitis (radang (radang selaput selaput otak), pneumonia pneumonia (radang (radang paru) dan infeksi tenggorokan. Vaksin ini diberikan 4 kali pada usia 2,4,6 dan 15-18 bulan. 7. Imu Imunisa nisasi si MMR MMR merupa merupakan kan pengul pengulang angan an vaksin vaksin campak campak,, ditamb ditambah ah dengan dengan Gondongan dan Rubela (Campak Jerman). Diberikan saat anak usia 15 bulan dan diulang saat anak berusia 6 tahun. Reaksi dari vaksin ini biasanya baru muncul tiga minggu setelah diberikan, berupa bengkak di kelenjar belakang telinga. Untuk mengatasinya, berikan anak obat penghilang nyeri. Patut diperhatikan, jangan langsung membawa pulang anak setelah ia diimunisasi MMR. Tunggu hingga 15 menit, sehingga jika timbul suatu reaksi bisa langsung ditangani. 8. Imun Imunis isas asii Typ Typhu huss Imunisasi untuk mencegah Typus. Imunisasi ini dapat diulang setiap 3 tahun. 9. Imun Imunis isas asii Varic Varicel ella la Berfun Berfungsi gsi member memberika ikan n perlin perlindun dungan gan terhada terhadap p cacar cacar air. air. Cacar Cacar air ditandai dengan ruam kulit yang membentuk lepuhan, komplikasinya infeksi kulit dan bisa infeksi di otak. Vaksin ini diberikan pada anak usia 1-13 tahun 1 kali dan lebih dari 13 tahun 2 kali. 10. Imunisasi Imunisasi Hepatitis Hepatitis A
xiii
Imunisasi ini dapat diberikan pada anak usia di atas 2 tahun. 2.2 ANTROP ANTROPOME OMETRI TRI PADA PADA ANAK ANAK
Antropometri dilakukan pada anak-anak untuk menilai tumbuh kembang anak sehingga dapat ditentukan apakah tumbuh kembang anak berjalan normal atau tidak. Ketepatan dan ketelitian pengukuran sangat penting dalam menilai pertumbuhan secara benar. Kesalahan atau kelalaian dalam cara pengukuran akan mempengaruhi mempengaruhi hasil pengamatan. pengamatan. Adapun Adapun cara pengukuran pengukurannya nya adalah sebagai berikut: 1. Peng Penguk ukur uran an bera beratt bad badan an Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat timbangan yang harus ditera secara berkala. Jenis alat timbangan sesuai dengan umur anak. 2. Penguk Pengukura uran n tinggi tinggi badan badan atau atau panjan panjang g badan badan Pada Pada anak anak diba dibawa wah h usia usia lima lima tahu tahun n dila dilaku kuka kan n seca secara ra berb berbar arin ing. g. Pengukuran dilakukan dari telapak kaki sampai ujung puncak kepala. Jika pengukuran dilakukan saat berdiri maka posisi anak harus berdiri tegak lurus, sehingga tumit, bokong dan bagian atas punggung terletak pada dalam 1 garis vertical, sedangkan liang telinga dan bagian bawah orbita membentuk satu garis horizontal. 3. Peng Penguk ukur uran an ling lingka karr kepal kepalaa Pengukuran Pengukuran ini terutama terutama dilakukan dilakukan pada bayi sampai umur 3 tahun. tahun. Pada anak lebih dari 3 tahun bukan merupakan pemeriksan yang rutin. Pita ukur diletakkan pada oksiput melingkar ke arah supraorbita dan glabela. 4. Peng Penguk ukur uran an lin lingk gkar ar dad dadaa Dilakukan pada bayi/anak dalam keadaan bernafas biasa dengan titik ukur pada areola mammae. 5. Peng Penguk ukur uran an lin lingk gkar ar peru perutt Pengukuran dimulai dari umbilicus melingkar kearah punggung sehingga membentuk bidang yang tegak lurus pada poros tubuh bayi/anak.
BAB III
xiv
PEMBAHASAN
3.1 3.1 ASKE ASKEP P PADA PADA AN ANAK AK SEHA SEHAT T TERK TERKAI AIT T DENG DENGAN AN PROG PROGRA RAM M IMUNISASI DAN PEMENUHAN GIZI
A. PENG PENGKA KAJI JIAN AN Sebelum melakukan imunisasi pada anak, diperlukan adanya pengkajian terhadap: 1. Kead Keadaa aan n umu umum m ana anak k 2. Peme Pemeri riks ksaa aan n fisik fisik pad padaa anak anak 3. Usia an anak 4. Jadwa Jadwall imuni imunisa sasi si sebel sebelum umny nyaa 5. Ada tidak tidakny nyaa penyaki penyakitt imunosu imunosupre presi si pada pada anak Hal-hal yang perlu dikaji dalam pemenuhan kebutuhan gizi pada anak, yakni: 1.
Keadaan um umum an anak
2.
Peme Pemeri riks ksaa aan n fisi fisik k pad padaa anak anak
3.
Inta Intake ke dan dan outp output ut nut nutris risii pada pada ana anak k
4.
Kebutu Kebutuhan han kalori kalori pada pada anak anak sesu sesuai ai deng dengan an umur umur
B. DIAGNO DIAGNOSA SA KEPER KEPERAWA AWATAN TAN Diagnosa yang dapat diangkat dalam pemenuhan kebutuhan gizi pada anak, yakni: 1.
Peri Perila laku ku menc mencar arii bant bantu uan keseh esehat atan an berh erhubun ubunga gan n deng engan pemenuhan kebutuhan gizi sesuai dengan usia anak.
2.
Defisit Defisit peng pengetah etahuan uan berhub berhubung ungan an dengan dengan pemen pemenuha uhan n kebutuh kebutuhan an gizi pada anak.
Diagnosa yang dapat diangkat dalam pemberian imunisasi pada anak, yakni:
xv
1. Peri Perila laku ku menc mencar arii bant bantua uan n kese keseha hata tan n berh berhub ubun unga gan n deng dengan an pencegahan penyakit ditandai dengan keluarga mengatakan “Sus, hari ini jadwal pemberian imunisasi bagi anak saya.” 2. Defisit Defisit pengetah pengetahuan uan berhubun berhubungan gan dengan dengan tindakan tindakan pencegah pencegahan an penyakit. 3. Resi Resiko ko infe infeks ksii berh berhub ubun unga gan n deng dengan an adan adanya ya temp tempat at masu masuk k organisme akibat prosedur invasif. 4. Ganggu Gangguan an kenyaman kenyamanan: an: nyeri akut akut berhub berhubung ungan an dengan dengan adanya adanya trauma jaringan ditandai dengan anak menangis dan meringis kesakitan.
C. INTERV INTERVENS ENSII KEPER KEPERAWA AWATAN TAN Intervensi yang dapat diberikan terkait dengan diagnosa keperawatan terkait dengan pemenuhan kebutuhan gizi, yakni: 1. Perilaku
mencari
bantuan
kese esehatan
berhu rhubungan
dengan
pemenuhan kebutuhan gizi sesuai dengan usia anak. Intervensi: 1) Hitung Hitung kebutuh kebutuhan an kalori kalori anak anak sesuai sesuai dengan dengan usia anak. anak. 2) Beri Berika kan n maka makana nan n seimb seimban ang g sesua sesuaii deng dengan an kebu kebutu tuha han n kalo kalori ri anak. 3) Berikan Berikan pendidika pendidikan n kesehatan kesehatan tentang tentang jenis jenis makanan makanan yang sesuai dengan usia anak. 2. Defisit pengetahuan pengetahuan berhub berhubungan ungan dengan dengan pemenuhan pemenuhan kebutu kebutuhan han gizi gizi pada anak. Intervensi: 1) Kaji Kaji tingka tingkatt penget pengetahu ahuan an keluarga keluarga terkait terkait dengan dengan pemenuh pemenuhan an kebutuhan gizi yang seimbang pada anak. 2) Berikan Berikan pendidikan pendidikan kesehatan kesehatan tentang tentang pemenu pemenuhan han gizi gizi seimbang seimbang pada anak. Intervensi yang dapat diberikan terkait dengan diagnosa keperawatan yang telah diangkat pada pemberian imunisasi, yakni:
xvi
1. Perilaku
mencari
bantuan
kese esehatan
berhu rhubungan
dengan
pencegahan penyakit Intervensi: 1) Periksa jadwal jadwal pemberi pemberian an imunisasi imunisasi sebelumnya. sebelumnya. 2) Laku Lakuka kan n tind tindak akan an imun imunisa isasi si sesua sesuaii deng dengan an jadw jadwal al pemb pemberi erian an imunisasi pada anak. 3) Beri Berika kan n pend pendid idik ikan an kese keseha hata tan n terk terkai aitt deng dengan an efek efek samp sampin ing g pemberian imunisasi. 2. Defi Defisit sit peng penget etah ahua uan n berh berhub ubun unga gan n deng dengan an tind tindak akan an penc penceg egah ahan an penyakit. Intervensi: 1) Kaji Kaji tingka tingkatt penget pengetahu ahuan an keluarga keluarga terkait terkait dengan dengan pencega pencegahan han penyakit pada anak. 2) Beri Berika kan n pend pendid idik ikan an keseh kesehat atan an tenta tentang ng pent pentin ingn gnya ya pemb pember erian ian imunisasi. 3. Resiko infeksi infeksi berhubung berhubungan an dengan dengan adanya adanya tempat tempat masuk masuk organisme organisme akibat prosedur invasif. Intervensi: 1) Kaji Kaji adan adany ya manif anifes esta tasi si klini liniss infe infeks ksii pada ada anak anak akib akibat at pemberian imunisasi. 2) Berika Berikan n pendid pendidika ikan n kesehat kesehatan an tentang tentang tanda-t tanda-tand andaa infeks infeksii dan penanganannya. 4. Gang Ganggu guan an keny kenyam aman anan an:: nyer nyerii akut akut berh berhub ubun unga gan n deng dengan an trau trauma ma jaringan akibat prosedur invasive. Intervensi: 1) Kaji Kaji tingk tingkat at nyer nyerii pada pada anak. anak. 2) Berikan Berikan kompres kompres hangat hangat pada daerah yang diinjeksi. diinjeksi. 3) Berika Berikan n pendid pendidika ikan n keseha kesehatan tan bahwa bahwa nyeri nyeri merupaka merupakan n hal yang normal pada anak setelah pemberian imunisasi.
D. EVALUA ALUASI SI
xvii
Setelah dilakukan pemberian imunisasi pada anak, hal-hal yang perlu diperhatikan, yakni: 1. Status Status keseh kesehata atan n anak anak pasca pasca imun imunisas isasii 2. Adanya Adanya tanda-tan tanda-tanda da infeksi infeksi pada daerah yang diinjeksi. diinjeksi. 3. Efek Efek sampi samping ng dari dari pemb pemberi erian an imun imunis isasi asi,, sepert sepertii dema demam, m, keja kejang ng,, nyeri, bengkak, kemerahan, dan reaksi alergi. Sementara itu, dalam pemenuhan kebutuhan gizi pada anak, jika hasil pengukuran pertumbuhan (BB, TB, lingkar lengan, dll) menunjukkan adanya adanya resiko resiko atau atau ketida ketidakno knorma rmalan lan hasil hasil penguk pengukura uran, n, maka maka segera segera lakukan penanganan lebih lanjut.
xviii
BAB IV PENUTUP
4.1 4.1 KESI KESIMP MPUL ULAN AN
Pada anak sehat kelompok posyandu, posyandu, terdapat terdapat beberapa beberapa intervensi intervensi yang yang dila dilaku kuka kan n oleh oleh petu petuga gass keseh kesehat atan an,, dala dalam m hal hal ini ini pera perawa watt untu untuk k melakukan promosi kesehatan ataupun tindakan preventif dalam pencegahan penyakit tertentu. Program pokok Posyandu yang terkait dengan bayi yakni pemberian imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare. Cakupan intervensi untuk bayi sehat sendiri yakni tindakan pemberian imunisasi dan hal yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan gizi pada bayi. Tentunya hal inilah yang dijadikan pedoman dalam pembuatan asuhan keperawatan pada anak sehat kelompok Posyandu. Tahapan proses keperawatan dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak sehat kelompok Posyandu yang meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi semuanya berpedoman pada program pokok Posyandu (dalam hal ini imunisasi dan gizi) serta bagaimana status kesehatan kesehatan bayi (pengukuran (pengukuran tumbuh tumbuh kembangny kembangnya). a). Evaluasi Evaluasi yang diberikan diberikan yakni tentang dampak atau efek samping pemberian imunisasi pada anak, status status keseha kesehatan tan anak anak pasca pasca imunis imunisasi, asi, serta serta adakah adakah tandatanda-tan tanda da infeks infeksi. i. Sementara itu, untuk evaluasi dalam pemenuhan kebutuhan gizi yakni tetap melakukan melakukan pengukuran pengukuran antropo antropometri metri
pada anak, anak, jika diketahui diketahui ada suatu
ketidaknormalan hasil pengukuran, maka perlu ada penanganan lebih lanjut.
4.2 SARAN
1. Bagi mahasisw mahasiswaa keperawatan keperawatan,, perlu untuk untuk menget mengetahui ahui prinsip prinsip pember pemberian ian imunisasi pada anak, baik itu waktu pemberian, cara, dosis, rute, dll yang terkait.
xix
2. Bagi kader kader Posyandu Posyandu,, sebaiknya sebaiknya mengeta mengetahui hui bagaiman bagaimanaa penerapan penerapan askep askep pada anak sehat terkait dengan imunisasi maupun pemenuhan kebutuhan gizi sehingga kesehatan anak pun dapat lebih ditingkatkan.
xx
DAFTAR PUSTAKA
Bobak. 2004. Buku 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4 . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. www.wartawarga.ac.id. [ Serial Online. Diakses pada tanggal 23 Nopember 2010 www.wartawarga.ac.id. pukul 04.05 WIB].
xxi