BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG Tenggelam adalah suatu peristiwa dimana terbenamnya seluruh atau
sebagian tubuh ke dalam cairan. Pada umumnya tenggelam merupakan kasus kecelakaan, baik secara langsung maupun karena ada faktor-faktor tertentu seperti korban dalam keadaan mabuk atau dibawah pengaruh obat, bahkan bisa saja dikarenakan akibat dari suatu peristiwa pembunuhan (Idries, 1!". #etiap tahun, sekitar 1$%.%%% kematian dilaporkan di seluruh dunia &kibat &kibat tengge tenggelam lam,, dengan dengan kejadi kejadian an tahuna tahunan n mungki mungkin n lebih lebih dekat dekat ke $%%.%% $%%.%%%. %. 'eberap 'eberapaa negara negara terpad terpadat at di dunia dunia gagal gagal untuk untuk melapo melaporka rkan n inside insiden n hampir hampir tengge tenggelam lam.. Ini, Ini, menyat menyataka akanba nbahwa hwa banyak banyak kasus kasus tidak tidak pernah
dibawa
keperhatian
medis,
kejadian
di
seluruh
dunia
membuatpendekatan akurat yang hampir mustahil (#hepherd, ( #hepherd, %%". 'erdas 'erdasark arkan an data data statist statistik ik yang yang diambi diambill dari dari halama halaman n websit websitee emedici medicine, ne, satu pertig pertigaa daripa daripada da korban korban mati mati akibat akibat tengge tenggelam lam pernah pernah mengikuti pelatihan berenang. )alaupun tenggelam terjadi kepada kedua jenis kelamin, golongan lelaki adalah tiga kali lebih sering mati akibat tenggelam berbanding golongan wanita. *i Indonesia, kita tidak banyak mendengar berita tentang anak yang tenggelam di kolam renang sesuai dengan keadaan sosial ekonomi di Indonesia tetapi mengingat keadaan Indonesia yang dikelilingi air, baik lautan, danau maupun sungai, tidak mustah mustahil il jika jika banyak banyak terjadi terjadi kecelakaa kecelakaan n dalam dalam air sepert sepertii
hanyut hanyut dan
tenggelam yang belum diberitahukan dan ditanggulangi dengan sebaik baiknya. +ampir setiap saat, terutama pada saat musim liburan, di objek wisata laut. 'anyak terjadi kasus wisatawan yang tenggelam, karena akibat air pasang atau kecerobohan diri wisatawan tersebut. #elain itu, kasus teng tengge gela lam m yang yang lain lainny nyaa adal adalah ah akib akibat at buru burukn knya ya tran transp spor orta tasi si laut laut diIndonesia. leh leh karen karenaa itu, itu, penu penuli liss sang sangat at meng mengha hara rapk pkan an deng dengan an adan adanya ya makalah makalah ini pembaca memahami cara penangan penangan kasus tenggelam. tenggelam. *alam
penanganannya, korban tenggelam secepatnya dieakuasi ke tempat yang kering sambil memberikan bantuan hidup dasar yaitu mempertahankan jalan nafas atau (airway", napas (breathing", dan sirkulasi. +indari manipulasi berlebihan dalam usaha mengeluarkan air dari tubuh korban karena akan memperberat kondisi korban. alau kasusnya berat, korban harus dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan intensif. 1.2.
RUMUSAN MASALAH 1. 'agaimana Pengertian Tenggelam/ . 'agaimana Penyebab Tenggelam/ 0. 'agaimana lasifikasi Tenggelam/ . 'agaimana 2anifestasi linis tenggelam/ $. 'agaimana ondisi 3mum dan 4aktor 5esiko Pada ejadian
orban Tenggelam/ 6. 'agaimana omplikasi Tenggelam/ !. 'agaimana egawatdaruratan Pada Pasien Tenggelam/ 7. 'agaimana Penanganan Pertama Pada Pasien Tenggelam/ . 'agaimana Penanganan linik/ 1%.'agaimana Penatalaksanaan medis/ 1.3.
TUJUAN PENULIS 1.0.1. Tujuan 3mum #etelah membuat makalah ini kelompok dapat memahami
tentang asus Tenggelam dan asuhan keperawatan terhadap klien dengan asus Tenggelam. 1.0.. Tujuan husus 1. 2amapu menjelaskan pengertian Tenggelam. . 2ampu memahami penyebab Tenggelam. 0. 2ampu memahami klasifikasi Tenggelam. . 2amapu memahami manifestasi klinis tenggelam. $. 2ampu memahami ondisi 3mum dan 4aktor 5esiko Pada ejadian orban Tenggelam 6. 2ampu memahami komplikasi tenggelam. !. 2ampu memahami egawatdaruratan Tenggelam. 7. 2ampu memahami
Penanganan
Pertama
Pada Pada
Pasien Pasien
Tenggelam. . 2ampu memahami Penanganan klinik pasien tenggelam. 1%. 2ampu memahami penatalaksanaan medis klien tenggelam. 1.
MANFAAT
1.
2emperoleh
pengetahuan
tentang
konsep
dari
&suhan
.
eperawatan pada lien dengan kasus tenggelam. 2emperoleh pengetahuan dan dapat melakukan
&suhan
eperawatan pada lien dengan kasus tenggelam.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
PENGERTIAN TENGGELAM
Tenggelam adalah orang yang berhenti bernafas hanya mempunyai waktu menit untuk tetap hidup . (Werner Davi!1"#"$. 2ati tenggelam adalah
sebagai
kematian
karena
asfiksia
akibat
tenggelam
(Be%&.L.'ei)*!2++2$. +ampir mati tenggelam adalah sebagai bertahan
hidup, setidaknya sementara, dari efek hipoksia yang mematikan . (Be%&.L.'ei)*!2++2$.
Tenggelam dapat menyebabkan kematian atau kecacatan. 2enurut ongres Tenggelam #edunia tahun %%, tenggelam adalah suatu kejadian
berupa gangguan respirasi akibat tenggelam atau terendam oleh cairan. 2enurut *r. 'oedi #widarmoko #pP, tenggelam (drowning" adalah kematian karena asfiksia pada penderita yang tenggelam. Istilah lain, near drowning adalah untuk penderita tenggelam yang selamat dari episode akut dan merupakan berisiko besar mengalami disfungsi organ berat dengan mortalitas tinggi. 2enurut I895 (internasional 8iaison 9ommittee on 5esuscitation" tenggelam dideinisikan sebagai proses yang menyebabkan gangguan pernafasan primer akibat submersi:imersi pada media cair. #umersi merupakan keadaan dimana seluruh tubuh, termasuk sistem pernafasan, berada dalam air atau cairan. #edangkan imersi adalah keadaan dimana terdapat air: cairan pada sistem konduksi pernafasan yang menghambat udara masuk. &kibat dua keadaan ini, pernafasan korban terhenti, dan banyak air yang tertelan. #etelah itu terjadi laringospasme. +enti nafas atau laringosspasme
yang
berlanjut
dapat
menyebabkan
hipoksia
dan
hiperkapnia. Tanpa penyelamatan lebih lanjut, korban dapat mengalami bradikardi dan akhirnya henti jantung sebagai akibat dari hipoksia.
2.2
PEN,EBAB TENGGELAM
2eurut 8ein,dkk. (10" terdpat banyak penyebab tenggelam antara lain adalah 1. Tergagguanya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan . etidakmampuan akibat hipotermia, syok, cedera atau kelelahan. 0. etidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang. 2.3
K)ASIFIKASI TENGGELAM 1. 'erdasarkan ondisi Paru-Paru orban a. Typical Drawning eadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran pernapasan korban
saat korban tenggelam. b. Atypical Drawning 1) Dry Drowning eadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
2) Immersion Syndrom Terjadi terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke dalam air dingin ( suhu ; %<9 " yang menyebabkan terpicunya
refle=
agal
yang
menyebabkan
apneu,
bradikardia, dan asokonstriksi dari pembuluh darah kapiler dan menyebabkan terhentinya aliran darah koroner dan sirkulasi serebaral. 3) Submersion of the nconscious #ering terjadi pada korban yang menderita epilepsy atau penyakit jantung khususnya coronary atheroma, hipertensi atau peminum yang mengalami trauma kepala saat masuk ke air . !) Delayed Dead eadaan dimana seorang korban masih hidup setelah lebih dari jam setelah diselamatkan dari suatu episode tenggelam. . 'erdasarkan ondisi ejadian a. Tenggelam "Drowning) #uatu keadaan dimana penderita akan meneguk air dalam jumlah yang banyak sehingga air masuk ke dalam saluran pernapasan dan saluran nafas atas tepatnya bagian apiglotis akan mengalami spasme yang mengakibatkan saluran nafas menjadi tertutup serta hanya dapat dilalui oleh udara yang sangat sedikit. b. #ampir Tenggelam "$ear Drowning) #uatu keadaan dimana penderita masih bernafas dan membatukkan air keluar. 2.-
MANIFESTASI KLINIS TENGGLAM 1. 4rekuensi pernafasan berkisar dari pernapasan yang cepat dan dangkal
sampai apneu. . #yanosis 0. Peningkatan edema paru . olaps sirkulasi $. +ipoksemia 6. &sidosis !. Timbulnya hiperkapnia 7. 8unglai . Postur tubuh deserebrasi atau dekortikasi 1%. oma dengan cedera otak yang irreersible
2.
K/NDISI UMUM DAN FAKT/R RESIK/ PADA KEJADIAN K/RBAN TENGGELAM
nyekwelu (%%7", menguraikan bebrapa faktor yang meningkatkan resiko terjadinya tenggelam yakni > 1. Pria lebih beresiko untuk mengalami kejadian tenggelam terutama dengan usia 17- tahun . urang pengawasan terhadap anak terutama yang berusia $ tahun kebawah 0. Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang angkutan air . ondisi air melebihi kemampuan perenang, arus kuat dan air yang sangat dalam $. *itenggelamkan dengan paksa oleh orang lain dengan tujuan membunuh, kekerasan atau permainan diluar batas. 2.0
K/MPLIKASI TENGGELAM
2enurut 8ein, dkk. (10", beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada keadaan near drowning adalah > 1. . 0. . $. 6. !. 7. 2.
?nsefalopi +ipoksik Tenggelam #ekunder Pneumonia aspirasi 4ibrosis interstisial pulmoner *isrimia entricular @agal ginjal Infeksi Aekrosis pancreas
KEGAWATDARURATAN PADA PASIEN TENGGELAM
nyekwelu (%%7" menyatakan beberapa kegawataruratan yang dapat terjadi pada keadaan near drowning yakni > 1. Perubahan Pada Paru-Paru &spirasi paru terjadi pada sekitar %B korban tenggelam dan 7% C %B pada korban hampir tenggelam. Dumlah dan komposisi aspirat dapat mempengaruhi perjalanan klinis penderita, isi lambung, organism pathogen, bahan kimia toksisk dan bahan asing lain dapat member cedera pada paru dan atau menimbulkan obstruksi jalan nafas. . Perubahan Pada ardioaskuler
Pada
korban
hampir
tenggelam
kadang-kadang
menunjukkan
bradikardi berat. 'radikardi dapat timbul karena refleks fisiologis saat berenang di air dingin atau karena hipoksia. Perubahan pada fungsi kardioaskuler yang terjadi pada hampir tenggelam sebagian besar akibat perubahan tekanan parsial oksigen arterial (Pa" dan gangguan keseimbangan asam-basa. 0. Perubahan Pada #usunan #araf Pusat Iskemia terjadi akibat tenggelam dapat mempengaruhi semua organ tetapi penyebab kesakitan dan kematian terutama terjadi karena iskemi otak. Iskemi otak dapat berlanjut akibat hipotensi, hipoksia, reperfusi dan
peningkatan
serebral.esadaran
tekanan korban
intra yang
kranial
tenggelam
akibat dapat
edema
mengalami
penurunan. 'iasanya penurunan kesadaran terjadi C 0 menit setelah apnoe dan hipoksia. erusakan otak irreersibel mulai terjadi C 1% menit setelah anoksia dan fungsi normotermik otak tidak akan kembali setelah 7 C 1% menit anoksia. Penderita yang tetap koma selama selang waktu tertentu tapi kemudian bangun dalam. . Perubahan Pada @injal 4ungsi ginjal penderita tenggelam yang telah mendapat resusitasi biasanya
tidak
menunjukkan
kelainan,
tetapi
dapat
terjadi
albuminuria, hemoglobonuria, oliguria dan anuria. erusakan ginjal progresif akan mengakibatkan tubular nekrosis akut akibat terjadinya hipoksia berat, asidosis laktat dan perubahan aliran darah ke ginjal. $. Perubahan 9airan dan ?lektrolit Pada korban tenggelam tidak mengaspirasi sebagian besar cairan tetapi selalu menelan banyak cairan. &ir yang tertelan, aspirasi paru, cairan intraena yang diberikan selama resusitasi dapat menimbulkan perubahan keadaan cairan dan elektrolit. &spirasi air laut dapat menimbulkan perubahan elektrolit dan perubahancairan karena tingginya
kadar
Aa
dan
smolaritasnya.
+ipernatremia
dan
hipoolemia dapat terjadi setelah aspirasi air laut yang banyak. #edangkan aspirasi air tawar yang banyak dapat mengakibatkan hiperolemia dan hipernatremia. +iperkalemia dapat terjadi karena 2.#
kerusakan jaringan akibat hipoksia yang luas. PENANGANAN PERTAMA PADA PASIEN TENGGELAM
1. %rinsip pertolongan di air & a. 5aih ( dengan atau tanpa alat ". b. 8empar ( alat apung ". c. *ayung ( atau menggunakan perahu mendekati penderita ". d. 5enang ( upaya terakhir harus terlatih dan menggunakan alat apung ". 2. %enanganan 'orban a. Pindahkan penderita secepat mungkin dari air dengan cara teraman.
b. 'ila ada kecurigaan cedera spinal satu penolong mempertahankan posisi kepala, leher dan tulang punggung dalam satu garis lurus. Pertimbangkan untuk menggunakan papan spinal dalam air, atau bila tidak memungkinkan pasanglah sebelum menaikan penderita ke darat. c. 'uka jalan nafas penderita, periksa nafas. 'ila tidak ada maka upayakan untuk memberikan nafas awal secepat mungkin dan berikan bantuan nafas sepanjang perjalanan. d. 3payakan wajah penderita menghadap ke atas. e. #ampai di darat atau perahu lakukan penilaian dini dan 5DP bila perlu. f. 'erikan oksigen bila ada sesuai protokol. g. Dagalah kehangatan tubuh penderita, ganti pakaian basah dan selimuti. h. 8akukan pemeriksaan fisik, rawat cedera yang ada. i. #egera bawa ke fasilitas kesehatan. 3. %ernapasan (erhenti Penyebab berhentinya pernafasan yang sering dijumpai adalah > a. Tenggorokan tersumbat b. 8idah atau cairan kental yang menyumbat tenggorokan pada orang yang tidak sadar. c. Tenggelam,tercekik oleh asap, atau karena keracunan. d. Pukulan yang keras pada kepala atau dada. e. #erangan jantung rang akan meninggal dalam waktu menit jika ia tidak dapat bernafas. Dika seseorang berhenti bernafas , segera lakukan pernafasan mulut ke mulut. Pernafasan mulut ke mulut > ang*ah 1 & eluarkan setiap benda
yang menyumbat di dalam
mulut
atau
tenggorokan. Tarik lidahnya keluar, jika ada lendir dalam tenggorokan, bersihkanlah dengan cepat. ang*ah 2 & 'aringkan penderita dengan muka menengadah,donggakan kepala ke belakang , dan tarik rahangnya ke depan. ang*ah 3 &
Pijitlah hidungnya dengan jari agar lubang hidung tertutup. 'uka mulutnya lebar-lebar dan tutuplah mulutnya dengan mulut anda, lalu hembuskan udara kuatkuat kedalam paru-parunya supaya dadanya mengembang. 'erhenti sebentar untuk membiarkan udaraa keluar, lalu hembuskan kembali. 3langi perbuatan ini sebanyak 1$ kali per menit. Pada bayi yang baru lahir, lakukan ini dengan sangat hati-haati sebnyak E $ kali per menit. 8akukan terus pernafasan mulut ke mulut sampai orang tersebut dapat bernafas sendiri, atau sampai kematiannyaa tidak diragukan lagi. adangkadang ini harus dilakukan selama 1 jam atau lebih.
2."
PENANGANAN KLINIK
Tersedianya sarana bantuan hidup dasar dan lanjutan ditempat kejadian merupakan hal yang sangat penting karena beratnya cedera pada sistem saraf pusat tidak dapat dikaji dengan cermat pada saat pertolongan diberikan. Pastikan keadekuatan jalan napas, pernapasan dan #irkulasi. 9edera lain juga harus dipertimbangkan dan perlu tidaknya hospitalisasi ditentukan berdasarkan keparahan kejadian dan ealuasi klinis. Pasien dengan gejala respiratori, penurunan saturasi oksigen dan perubahan tingkat kesadaran perlu untuk dihospitalisasi. perhatian harus difokuskan pada oksigenasi, entilasi, dan fungsi jantung. 2elindungi sistem saraf pusat dan mengurangi edema serebri merupakan hal yang sangat penting dan berhubungan langsung dengan hasil akhir.
2.1+ PENATALAKSANAAN MEDIS 1. Pastikan keadekuatan &'9 ( &irway, 'reathing, 9irculation ". . Pertimbangkan cedera lain selain pada pernafasan saat tenggelam. 0. 8akukan hospitalisasi jika terdapatF gangguan respiratori, penurunan
saturasi oksigen, serta perubahan tingkat kesadaran. . bserasi pemberian oksigenasi, entilasi, serta fungsi jantung. $. Pemberian obat-obatanF ekuronium (untuk otot skeletal paralis", furosemid:
lasi=
(untuk
diuresis,
manitol:
manitor
mengendalikan hipertensi intrakarnial dan untuk sedasi
(untuk
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. 'iodata lien > Aama,3mur,jenis kelamin . eluhan utama > obstruksi jalan nafas,sesak nafas, kelebihan cairan 0. 5iwayat penyakit sekarang > susah bernafas, kelebihan cairan,suhu tubuh menurun dan gangguan kesadaran . 5iwayat penyakit masa lalu > sebelumnya sudah pernah mengalami tenggelam, asma. $. Pemeriksaan fisik 6. eadaan umum > lemah,pucat,sesak,kelebihan cairan,pernafasan terhenti
3.2 DIAGN/SA KEPERAWATAN
1. @angguan pertukaran gas b:d penurunan oksigen dalam udara inspirasi 2. 'ersihan jalan nafas tidak efektif b:d supresi reflek batuk sekunder kibat
aspirasi air masuk kedalam paru akibat tenggelam 3. Penurunan curah jantung b:d gangguan fungsi jantung ditandai dengan tekanan darah rendah, nadi cepat, sianosis, disretmia, dispnea, adema. -. elebihan olume cairan b:d peningkatan preload, penurunan kontraktilitas, dan penurunan curah jantung. . Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b:d penurunan keinginan untuk makan sekunder akibat perubahan tingkat kesadaran. 0. Perubahan perfusi jaringan otak b:d kurangnya suplai oksigen . Pola nafas tidak efektif b:d imobilisasi sekunder akibat depresi sistem saraf pusat
3.3 INTERENSI KEPERAWATAN
1. *=> @angguan pertukaran gas b:d penurunan oksigen dalam udara inspirasi Interensi> 1" aji bunyi paruF frekuensi nafas, kedalaman, dan usaha produksi sputum sesuai dengan indikator dari penggunaan alat penunjang yang efektif. 5 > pengkajian paru dilakukan untuk tindakan yang akan dilakukan selanjutnya " Pantau hasil gas darah. 5 > &nalisa gas darah berguna untuk mengetahui ph, dan yang paling penting yaitu kadar % dalam darah. 0" Pantau kadar elektrolit 5 > Pemeriksaan adar elektrolit digunakan untuk mengetahui kerja sel dan organ apakah masih bergungsi dengan baik " Pantau status mental (tingkat kesadaran". 5 > status mental yang baik akan mempengaruhi tindakan keperawatan yang kooperatif $" Delaskan penggunaan alat bantu (oksigen" 5> Penting penjelasan alat bantu misalkan oksigen agar pasien dapat tercukupi kebutuhan oksigennya
6" &jarkan kelurga pasien teknik bernafas dan relaksasi. 5 > teknik bernafas yang baik dan relaksasi akan mengurangi kesulitan bernafas yang di akibatkan kekurangan kebutuhan oksigen !" 'erikan obat yang diresepkan ( misalnya natrium bikarbonat". 5 > 3ntuk mempercepat proses penyembuhan . Pola nafas tidak efektif b:d imobilisasi sekunder akibat depresi sistem saraf pusat. 1". Pantau dan pertahankan keseimbangan cairan. 5>
keseimbangan cairan menandakan sel dan organ masih berfungsi
dengan baik ". Pantau adanya pucat dan sianosis. 5> Penting untuk mengetahui kekurangan % pada jaringan 0". Pantau efek obat pada status respirasi. 5>
indikasi pemberian obat dilakukan untuk memperbaiki status
pernafasan pasien ". 9atat asupan dan haluaran. 5>
intake dan output cairan perlu diketahui untuk mengetahui
keseimbangan cairan tubuh $". Informasikan kepada keluarga klien tentang teknik relaksasi untuk meningkatkan pola pernafasan. 5> 3ntuk menurangi rasa nyeri saat bernafas 6". &jarkan cara batuk secara efektif. 5> batuk efektif dapat membersihkan saluran pernafasan sehingga dimungkinkan status pernafasan dapat ditingkatkan dengan baik !". 5ujuk kepada ahli terapi pernafasan untuk memastikan keadekuatan fungsi entilator mekanis. 5> untuk mempercepat proses penyembuhan 0. *=> Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b:d penurunan keinginan untuk makan sekunder akibat perubahan tingkat kesadaran Interensi> 1". 'erikan dan pertahankan asupan nutrisi yang adekuat 5> nutrisi yang adekuat baik untuk proses penyembuhan anak
". aji kemampuan anak untuk mendapatkan asupan nutrisi melalui selang nasogastrik atau oral (A@ po" 5> anak dengan perubahan tingkat kesadaran tidak mampu untuk mendapatkan asupan nutrisi dengan baik secara oral 0". aji kapasitas anak untuk mentolerir makanan melalui selang nasogastrik atau per-oral ( periksa adanya sisa dan mumtah". 5> Penting untuk mengetahui agar tidak terjadi makanan yang terbuang atau tidak masuk ke mulut anak ". Aaikkan jumlah dan jenis asupan nutrisi. 5> kenaikan jumlah dan jenis asupan nutrisi untuk mengganti kebutuhan nutrisi $". olaborasi dengan ahli giGi 5> 3ntuk mempercepat proses penyembuhan anak
BAB PENUTUP -.1
KESIMPULAN
egawatdaruratan pada korban tenggelam terkait erat dengan masalah pernpasan dan kardioaskuler yang penangannya memerlukan penyokong kehidupan jantung dasar dengn menunjang espirasi dan sirkulas korban dari luar melalui resusitasi, dan mencegah insufisiensi. Penanganan kegawatdaruratan korban tenggelam sebaiknya memastikan terlebihdahulu kesadaran, sistem pernapasan, denyut nadi, dan proses obserasi dan interaksi yang kostan dengan korban. orban tenggelam merupakan salah satu kegawatdruratan yang perlu penanganan segera. Pengertian near drowning adalah penderita
dengan riwayat
tenggelam dan dapat bertahan lebih dari jam di darat setelah diselamatkan. #ecara patofisiologi, yang berpengaruh terhadap keselamatan seseorang bila tenggelam yaitu ketahanan fisik, kemampuan berenang, ada atau tidaknya alat pelampung, dan suhu air.
Tenggelam pada air dingin ; %9 dapat menyebabkan hipotermia dan aritmia jantung *i lain pihak, suhu dingin dapat melindungi jaringan otot dan paru. *i samping pengaruh air, material yang terhirup atau masuk ke paru-paru juga menjadi masalah yang perlu mendapat penanganan. Infeksi dan proses inflamasi pada paru-paru oleh bahan-bahan organic dan anorganik menjadi gejala lanjutan yang terjadi pada kasus tenggelam. asus Haspirasi pneumonia meupakan yang paling sering terjadi. +al ini ditandai oleh batuk-batuk sampai sesak napas, bahkan sampai terjadi gagal napas. Trauma fisik lainnya yang menyertai pada kasus tenggelam yaitu luka-luka, patah
tulang. *alam penanganannya, korban tenggelam
secepatnya
dieakuasi ke tempat yang kering sambil memberikan bantuan hidup dasar yaitu mempertahankan jalan nafas atau (airway", napas (breathing", dan sirkulasi. +indari manipulasi berlebihan dalam usaha mengeluarkan air dari tubuh korban karena akan memperberat kondisi korban. alau kasusnya berat, korban harus dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan intensif. -.2
SARAN a. 'agi 2ahasiswa *iharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa
b.
dalam mengenali askep pada pasien tenggelam 'agi Petugas esehatan *iharapkan dengan makalah askep pada pasien tenggelam dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan mampu memberikan frekuensi yang berguna untuk meningkatkan penanganan dan pengetahuan bagi petugas medis untuk pasien tanggelam.
DAFTAR PUSTAKA
5inaraka.%1. 'egawatdaruratan(online", (http>::rinaraka.blogspot.com:%1:11:kegawatdaruratan-korban-tenggelam.html, diakses 6 september %1". Trihatala.%1. As*ep 'lien dengan 'asus Ana* Tenggelam " online", (http>::trihatala.blogspot.com:%1:11:askep-klien-dengan-kasus-anaktenggelam.html, diaskses 6 septmber %1" &nonim.%1. +espiratory (online", (http>::repository.usu.ac.id:bitstream:10$6!7:16%6:$:9hapterB%I.pdf ! diakses 6 september %1"