BAB I TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA
A. Peng Pengert ertian ian Stro Stroke ke Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran darah
di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian. Sedangkan menurut Hudak (1996), Stro Stroke ke adala adalah h defis defisit it neuro neurolo logi gi yang yang memp mempuny unyai ai sera seranga ngan n menda mendadak dak dan berlangsung 2 jam sebagai akibat dari !ardio"as!ular disease (#$%). (&ransis!a ' 'atti!a!a, 2) *enurut +H, stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang !epat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 2 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain "askular. (rif *utta/in, 2)
B. Fakt Faktor or Risi Risiko ko 1. Hipe Hiperrtens tensii. 2. besitas. 0. Hipe Hiperk rkol oles este tero rol. l. . eni eningk ngkat atan an hem hemato atokr krit it.. . eny enyaki akitt kard kardio io"as "askul kuler er 3 6. %*. 4. *erokok. . lko lkoho hollisme. sme. 9. eny enyal alahg ahguna unaan an obat obat 3 kokai kokain. n. C. Etiol iologi ogi 'eberapa keadaan diba5ah ini dapat menyebabkan stroke antara lain 3 1. hro hromb mbos osis is #erebr #erebral al.. hro hromb mbos osis is ini ini terj terjadi adi pada pada pembu pembulu luh h dara darah h yang yang menga mengala lami mi oklus oklusii
sehingga menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapa menimbulkan oedema dan kongesti di sekitarnya.hrombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan akti"itas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemi serebral.a serebral.anda nda dan gejala neurologis seringkali memburuk pada jam sete7ah thrombosis. 'eberapa keadaan diba5ah ini dapat menyebabkan thrombosis otak 3 a. the thero rosk skle lero rosi siss thero theroskl sklero erosis sis adalah adalah mengera mengerasny snyaa pembulu pembuluh h darah darah serta serta berkura berkurangny ngnyaa
1
kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah. *anifestasi klinis atherosklerosis berma!am-ma!am. 8erusakan dapat terjadi melalui mekanisme berikut 3 - umen arteri menyempit dan mengakibatkan berkurangnya aliran darah. - klusi mendadak pembuluh darah karena terjadi thrombosis. - empat terbentuknya thrombus, kemudian melepaskan kepingan thrombus -
(embolus). %inding arteri menjadi lemah dan terjadi aneurisma kemudian robek dan
terjadi perdarahan. b. Hyper!oagulasi pada polysitemia %arah bertambah kental, peningkatan "iskositas :hematokrit meningkat dapat melambatkan aliran darah serebral. !. rteritis( radang pada arteri ) 2. ;mboli ;mboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah, lemak dan udara. ada umumnya emboli berasal dari thrombus di jantung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebral. ;mboli tersebut berlangsung !epat dan gejala timbul kurang dari 1-0 detik. 'eberapa keadaan diba5ah ini dapat menimbulkan emboli 3 a. 8atup-katup jantung yang rusak akibat
2
d. *alformasi arterio"enous, terjadi hubungan persambungan pembuluh darah arteri, sehingga darah arteri langsung masuk "ena pembuluh darah. D. Patofisiologi >nfark serbral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak. uasnya
infark bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi dan besarnya pembuluh darah dan adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat. Suplai darah ke otak dapat berubah (makin lambat atau !epat) pada gangguan lokal (thrombus, emboli, perdarahan dan spasme "askuler) atau oleh karena gangguan umum (hipoksia karena gangguan paru dan jantung). therosklerotik sering:!enderung sebagai faktor penting terhadap ortak, thrombus dapat berasal dari flak arterosklerotik , atau darah dapat beku pada area yang stenosis, dimana aliran darah akan lambat atau terjadi turbulensi. hrombus dapat pe!ah dari dinding pembuluh darah terba5a sebagai emboli dalam aliran darah. hrombus mengakibatkan 7 1. >skemia jaringan otak yang disuplai oleh pembuluh darah yang bersangkutan. 2. ;dema dan kongesti disekitar area. rea edema ini menyebabkan disfungsi yang lebih besar daripada area infark itu sendiri. ;dema dapat berkurang dalam beberapa jam atau kadang-kadang sesudah beberapa hari. %engan berkurangnya edema pasien mulai menunjukan perbaikan,#$. 8arena thrombosis biasanya tidak fatal, jika tidak terjadi perdarahan masif. klusi pada pembuluh darah serebral oleh embolus menyebabkan edema dan nekrosis diikuti thrombosis. ?ika terjadi septik infeksi akan meluas pada dinding pembukluh darah maka akan terjadi abses atau ensefalitis , atau jika sisa infeksi berada pada pembuluh darah yang tersumbat menyebabkan dilatasi aneurisma pembuluh darah. Hal ini akan menyebabkan perdarahan !erebral, jika aneurisma pe!ah atau ruptur. erdarahan pada otak lebih disebabkan oleh ruptur arteriosklerotik dan hipertensi pembuluh darah. erdarahan intraserebral yang sangat luas akan menyebabkan kematian dibandingkan dari keseluruhan penyakit !erebro "askuler. ?ika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembang anoksia !erebral. erubahan disebabkan oleh anoksia serebral dapat re"ersibel untuk jangka 5aktu -6 menit. da dua bentuk patofisiologi stroke hemoragik 3 a.
erdarahan intra !erebral
3
e!ahnya pembuluh darah otak terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak, membentuk massa atau hematom yang menekan b.
jaringan otak dan menimbulkan oedema di sekitar otak erdarahan sub ara!hnoid e!ahnya pembuluh darah karena aneurisma. neurisma paling sering didapat pada per!abangan pembuluh darah besar di sirkulasi 5illisi. e!ahnya arteri dan keluarnya darah keruang subarakhnoid mengakibatkan tarjadinya peningkatan >8 yang mendadak, meregangnya struktur peka nyeri, sehinga timbul nyeri kepala hebat. Sering pula dijumpai kaku kuduk dan tanda-tanda rangsangan
selaput
otak
lainnya.
eningkatam
>8
yang
mendadak
juga
mengakibatkan perdarahan subhialoid pada retina dan penurunan kesadaran. erdarahan subarakhnoid dapat mengakibatkan "asospasme pembuluh darah serebral. $asospasme ini seringkali terjadi 0- hari setelah timbulnya perdarahan, men!apai pun!aknya hari ke -9, dan dapat menghilang setelah minggu ke 2-. imbulnya "asospasme diduga karena interaksi antara bahan-bahan yang berasal dari darah dan dilepaskan kedalam !airan serebrospinalis dengan pembuluh arteri di ruang subarakhnoid. $asispasme ini dapat mengakibatkan disfungsi otak global (nyeri kepala, penurunan kesadaran) maupun fokal (hemiparese, gangguan hemisensorik, afasia dan lain-lain). tak dapat berfungsi jika kebutuhan 2 dan glukosa otak dapat terpenuhi. ;nergi yang dihasilkan didalam sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. tak tidak punya !adangan 2 jadi kerusakan, kekurangan aliran darah otak 5alau sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi. E. Klasifikasi 1. atologi serangan stroke. a. Stroke Hemoragik Stroke Hemoragik adalah disfungsi neurologis fokal yang akut dan disebabkan
oleh perdarahan primer subtansi otak yang terjadi se!ara spontan bukan oleh karena trauma kapitis, disebabkan oelh karena pe!ahnya pembuluh arteri, "ena, dan kapiler. erdarahan otak dibagi dua, yaitu 7 1) erdarahan >ntra #erebri e!ahnya pembuluh darah terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak, membentuk massa yang menekan jaringan otak dan menimbulkan edema otak.
4
2) erdarahan Sub raknoid @ejala imbulnya Ayeri 8epala 8esadaran 8ejang anda rangsangan
>S %alam 1 jam Hebat *enurun Bmum C:-
S 1-2 menit Sangat hebat *enurun sementara Sering fokal CCC
meningeal Hemiparese @angguan saraf otak
CC C
C:CCC
abel 2. erbedaan erdarahan >ntraserebri dengan erdarahan Subarakhnoid b. Stroke iskemik 'iasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur, atau di pagi hari. idak terjadi perdarahan namun terjadii iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder serta kesadaran umumnya baik. F. Tanda dan gejala 1. 8ehilangan:menurunnya kemampuan motorik. 2. 8ehilangan:menurunnya kemampuan komunikasi. 0. @angguan persepsi. . 8erusakan fungsi kognitif dan efek psikologik. . %isfungsi 3 12 syaraf kranial, kemampuan sensorik, refleks otot, kandung kemih.
. Ko!"likasi 1. Hipoksia serebral 2. enurunan aliran darah serebral 0. ;mbolisme serebral . neumonia aspirasi . >S8, >nkontinensia 6. 8ontraktur 4. romboplebitis . brasi kornea 9. %ekubitus 1. ;n!ephalitis 11. #H& 12. %isritmia, hidrosepalus, "asospasme #. Pe!eriksaan Diagnostik 1. # S!an
5
*emperlihatkan se!ara spesifik letak edema, posisi hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia, serta posisinya se!ara pasti 2. *<> %engan menggunakan gelombang magnetik untuk menentukan posisi sertaa besar:luas terjadinya perdarahan otak 0. ngiografi Serebri *embantu menemukan penyebab dari stroke se!ara spesifik seperti perdarahan arterio"ena atau adanya ruptur dan untuk men!ari sumber perdarahan seperti aneurimsa atau malformasi "askuler. . BS@ %oppler Bntuk mengidentifikasi adanya penyakit arterio"ena (masalah sistem karotis) . ;;@ emeriksaan ini bertujuan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak dari jaringan yang infark sehingga menurunnya impuls listrik dalam jaringan otak. 6. emeriksaan aboratorium a) %arah rutin b) @ula darah !) Brine rutin d) #airan serebrospinal e) nalisa gas darah (@%) f) 'iokimia darah g) ;lektrollit
I. Penatalaksanaan Bntuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan faktor-faktor kritis sebagai berikut3 1.'erusaha menstabilkan tanda-tanda "ital dengan 3 2.'erusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung. 0.*era5at kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai kateter. .*enempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan se!epat mungkin
pasien harus dirubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan-latihan gerak pasif.
6
BAB II K$NSEP ASU#AN KEPERA%ATAN
A. Pengkajian 1. >dentitas klien *eliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin, pendidikan,
alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan *
ada
ketergantungan
mengkonsumsi
obat,
narkoba,
minum
yang
mengandung alkohol. !. ;liminasi ada pasien stroke hemoragik biasanya didapatkan pola eliminasi '' yaitu konstipasi karena adanya gangguan dalam mobilisasi, bagaimana eliminasi '8
7
apakah ada kesulitan, 5arna, bau, berapa jumlahnya, karena pada klien stroke mungkn mengalami inkotinensia urine sementara karena konfusi, ketidakmampuan mengomunikasikan
kebutuhan, dan
ketidakmampuan untuk
mengendalikan
kandung kemih karena kerusakan kontrol motorik dan postural. . emeriksaan fisik a. 8epala asien pernah mengalami trauma kepala, adanya hemato atau ri5ayat operasi. b. *ata englihatan adanya kekaburan, akibat adanya gangguan ner"us optikus (ner"us >>), gangguan dalam mengangkat bola mata (ner"us >>>), gangguan dalam memotar bola mata (ner"us >$) dan gangguan dalam menggerakkan bola mata kelateral (ner"us $>). !. Hidung danya gangguan pada pen!iuman karena terganggu pada ner"us olfaktorius (ner"us >). d. *ulut danya gangguan penge!apan (lidah) akibat kerusakan ner"us "agus, adanya kesulitan dalam menelan. e. %ada >nspeksi 3 'entuk simetris • alpasi 3 idak adanya massa dan benjolan. • erkusi 3 Ayeri tidak ada bunyi jantung lup-dup. • uskultasi 3 Aafas !epat dan dalam, adanya ron!hi, suara jantung > dan • >> murmur atau gallop. f. bdomen >nspeksi 3 'entuk simetris, pembesaran tidak ada. • uskultasi 3 'isisng usus agak lemah. • erkusi 3 Ayeri tekan tidak ada, nyeri perut tidak ada • g. ;kstremitas ada pasien dengan stroke hemoragik biasnya ditemukan hemiplegi paralisa atau hemiparase, mengalami kelemahan
B. Diagnosa Ke"era&atan dan Ren'ana Ke"era&atan 1. erubahan perpusi jaringan otak berhubungan dengan perdarahan intraserebral,
oklusi otak, "asospasme, dan edema otak. ujuan 3 Setelah di lakukan tindakan kepera5atan ...D2 jam perpusi jarinagn ter!apai se!ara optimal dengan kriteria hasil 3 a) klien tidak gelisah b) tidak ada keluhan nyeri kepala
8
!) d) e) f) g)
mual dan kejang @#S , , 6 pupil isokor refleks !ahaya (C) $ normal.
>nter"ensi 3 1) 'erikan penjelasan kepada keluarga klien tentang sebab peningkatan 8 dan akibatnya.
2. 8etidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan akumulasi se!ret, kemampuan batuk menurun, penurunan mobilitas fisik sekunder, dan perubahan tingkat kesadaran. ujuan 3 Setelah di lakukan tindakan kepera5atan selama ...D 2 jam klien mamapu meningkatkan dan memepertahankan keefektifan jalan nafas agar tetap bersih dan men!egah aspirasi, dengan kriteria hasil 3 a) bunyi nafas terdengar bersih b) ronkhi tidak terdengar !) trakeal tube bebas sumbatan d) menunjukan batuk efektif e) tidak ada penumpukan se!ret di jalan nafas f) frekuensi pernafasan 16 -2D:menit. >nter"ensi 3
9
1) 2)
0) ) )
8aji keadaan jalan nafas,
0. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan hemipearese atau hemiplagia, kelemahan neuromoskuler pada ekstremitas ujuan 3 Setelah di lakukan tindakan kepera5atan selama ..D 2 jam mobilitas fisik teratasi, dengan kriteria hasil 3 klien dapat mempertahan atau meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang terkena atau kompensasi. >nter"ensi 3 1) 8aji kemampuan se!ar fungsional dengan !ara yang teratur klasifikasikan melalui skala -.
.
10
8riteria hasil 3 klien mampu perpartisipasi dalam penyembuhan luka, mengetahui !ara dan penyebab luka, tidak ada tanda kemerahan atau luka >nter"ensi 3 1) njurkan klien untuk melakukan latihan <* dan mobilisasi jika munkin.
11
DAFTAR PUSTAKA
'atti!a!a, &ransis!a '. 2. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. ?akarta3 Salemba *edika *arilynn ;, %oengoes, 2, Rencana Asuhan Keperawatan( ;disi 0, ?akarta, ;@#, 2 *isba!h, ?usuf. 211. STROKE ASPEK DIAGNOSTIK, PATOISIO!OGI, "ANA#E"EN$ ?akarta 3 'adan enerbit &8B> *utta/in, rif. 2. %u&u A'ar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan$ ?akarta3 Salemba *edika Smelt=er, Su=anne # dan 'are, 'renda @. 22. %(K( A#AR Keperawatan "edi&al) %edah %runner * Suddarth Edisi +. ?akarta 3 ;@#
12