1. Pemeriksaan metabolik atau endorin Dapat menyatakan ketidaknormalan misalnya hipotiroidisme, hipogonadisme, peningkatan pada insulin, hiperglikemi. Dapat juga menyebabkan gangguan neuroendokrin dalam hipotalamus yang mengakibatkan berbagai gangguan kimia. 2. Pemeriksaan antropometrik Dapat memperkirakan rasio lemak dan otot. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Obesitas dianjurkan agar melalui banyak cara secara bersama-sama. Terdapat banyak pilihan antara lain: a) Gaya hidup Perubahan
perilaku
dan
pengaturan
makan
prinsipnya
mengurangi asupan kalori dan meningkatkan keaktifan fisik, dikombinasikan dengan perubahan perilaku. Kata pepatah Cina kuno “makan malam sedikit akan membuat Anda hidup sampai sembilan puluh sembilan tahun”. Pertama usahakan mencapai dan mempertahankan BB yang sehat. Konsumsi kalori kurang adalah faktor penting untuk keberhasilan penurunan BB. Pengaturan makan disesuaikan dengan banyak faktor antara lain usia, keaktifan fisik. Makan jumlah sedang makanan kaya nutrien, lemak rendah dan kalori rendah. Pilih jenis makanan dengan kepadatan energi rendah seperti sayur-sayuran dan buahbuahan, jenis makanan sehat, jenis karbohidrat yang berserat tinggi, hindari manis-manisan, kurangi lemak. Awasi ukuran porsi, dan hitung kalori misalnya makanan yang diproses mengandung lebih banyak kalori daripada yang segar. Perbanyak kerja fisik, olahraga teratur, dan kurangi waktu nonton TV. b) Bedah bariatrik Di Amerika Serikat cara ini dianjurkan bagi mereka dengan IMT 40 kg/m2 atau IMT 35,0-39,9 kg/m2 disertai penyakit kardiopulmonar, DM t2, atau gangguan gaya hidup dan telah gagal mencapai penurunan BB yang cukup dengan cara non-
� �� .� �� �� �� �� �� �� �. �� �� �� �� �. �� �
���� 11
bedah. (NIH Consensus Development Panel pada tahun 1991). Kemudian pada tahun 2004 ASBS Consensus menganjurkan juga cara ini untuk mereka dengan IMT 30,0–34,9 kg/m2 dengan keadaan komorbid yang dapat disembuhkan atau diperbaiki secara nyata. Dapat diharapkan penurunan BB maksimal 21– 38%. c) Obat-obat anti obesitas Terdapat obat yang mempunyai kerja anoreksian (meningkatkan satiation, menurunkan selera makan, atau satiety, meningkatkan rasa kenyang, atau keduanya), contohnya Phentermin. Obat ini hanya dibolehkan untuk jangka pendek. Orlistat menghambat enzim lipase usus sehingga menurunkan pencernaan lemak makanan dan meningkatkan ekskresi lemak dalam tinja dengan sedikit kalori yang diserap. Sibutramine meningkatkan statiation dengan
cara
menghambat
ambilan
kembali
monoamine
neurotransmitters (serotonin, noradrenalin dan sedikit dopamin), menyebabkan
peningkatan
senyawa-senyawa
tersebut
di
hipotalamus. Rimonabant termasuk kelompok antagonuis CB1, yang menghambat ikatan cannabinoid endogen pada reseptor CB1 neuronal, sehingga menurunkan selera makan dan menurunkan BB. Orlistat, sibutramin dan rimonabant dapat dipergunakan untuk jangka lama dengan memperhatikan efek sampingnya; rimonabant masih ditunda di Amerika Serikat. Sayangnya obat-obatan tersebut tiada yang dapat memenuhi harapan dan kebutuhan orang. Oleh karena itu industri farmasi masih mengembangkan banyak calon obat baru. d) Balon Intragastrik Balon Intragastrik adalah kantung poliuretan lunak yang dipasang ke dalam lambung untuk mengurangi ruang yang tersedia untuk makanan. e) Pintasan Usus
� �� .� �� �� �� �� �� �� �. �� �� �� �� �. �� �
���� 12
Pintasan usus meliputi penurunan berat badan dengan cara malabsorbsi. Tindakan ini kadang-kadang dilakukan dengan diversi
biliopankreatik,
yang
memerlukan
reseksi
parsial
lambung dan eksisi kandung empedu dengan transeksi jejunum . jejunum proksimal dianastomosiskan (dihubungkan melalui pembedahan)
ke
ilium
distal,
dan
jejunum
distal
dianastomosiskan ke bagian sisa dari lambung.
� �� .� �� �� �� �� �� �� �. �� �� �� �� �. �� �
���� 13
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus Semu Morbid Obesitas
An.R jenis kelamin laki-laki usia 12 tahun BB 70 kg dengan TB 130cm,pasien mengeluh mudah sesak nafas walaupun hanya melakukan aktifitas ringan dan sering tertidur waktu siang hari. Pasien tidak hobi berolahraga,sering tidak sarapan pada pagi hari dan gemar mengkonsumsi camilan ketika menonton televisi atau main game. Pasien tidak suka mengkonsumsi buah-buahan dan sayursayuran karena sejak kecil orang tua tidak membiasakanya selain itu ketika tidur pasien mendengkur,dari hasil pemeriksaan fisik diperoleh bahwa dada dan payudara membesar,dinding bagian perut pasien berlipat dan membuncit tampak paha bagian dalam bergesekan sehingga timbul semacam ulserasi dan bagian perut membesar sedangkan alat kelamin tampak mengecil. Pada bagian ekstrimitas bawah terdapat edema di daerah tungkai dan pergelangan kaki, pasien mengeluh nyeri tungkai dan punggung bagian bawah. Dari pemeriksaan tanda-tanda vital diperoleh TD: 140/90 RR:24x/menit T: 36 Nadi:90x/menit Dalam keluarga pasien diketahui genetik obesitas dari ibu, kedua orang tua bekerja sehingga kurang memantau aktifitas dan tingkat konsumsi anak selain itu mereka tampak khawatir dengan keadaan anak mereka. Analisis Data Morbid Obesitas
No . 1.
Data Data Subjektif : Pasien mengeluh sesak ketika melakukan aktifitas ringan dan tidur Data Objektif :
Etiologi
Masalah
Dada dan payudara membesar ↓ Menekan paru-paru
Pola nafas tidak efektif
� �� .� �� �� �� �� �� �� �. �� �� �� �� �. �� �
���� 14
RR pasien 24x/menit
↓ Sesak nafas ↓ Polan nafas tidak efektif Kadar insulin naik,retensi air dan garam ↓ Laju jantung naik ↓ Hipertensi
2.
Data Subjektif : Pasien merasakan jantungnya berdebar dan terkadang pusing Data Objektif : TD pasien 140/90 Nadi 90x/menit
Gangguan perfusi jaringan
3.
Data Subjektif : Pasien mengaku suka mengkonsumsi camilan Data Objektif : BB:70kg TB:130cm Perut terlihat membuncit dan berlipat
Intake energi berlebih BB:70kg TB:130cm Perut terlihat membuncit dan berliTimbunan lemak
Kebutuhan nutrisi >kebutuhan tubuh
4.
Data Subjektif : Pasien mengaku suka menkonsumsi camilan Pasien mengaku sesak nafas Data Objektif : BB:70kg TB:130cm RR:24x/menit Perut terlihat membuncit dan berlipat Paha bagian dalam bergesekan Data Subjektif : Pasien menyatakan tidak percaya diri dengan keadaannya Data Objektif : Pipi tembem,perut berlipat, paha membesar
Nafsu makan naik ↓ Kelebihan BB ↓ Sesak nafas
Intoleransi aktifitas
Nafsu makan naik ↓ Kelebihan BB
Gangguan citra diri
Pengkajian a) Biodata : -
Nama
: An.R
-
Usia
: 12tahun
-
Jenis kelamin : Laki-laki
� �� .� �� �� �� �� �� �� �. �� �� �� �� �. �� �
���� 15
-
Alamat
:Mulyorejo no.56 Surabaya
-
Suku/bangsa
: Jawa
-
Agama
: Islam
-
Pendidikan
: SD kelas 6
b) Riwayat penyakit sekarang :Pasien menderita morbid obesity c) Keluhan utama
: Pasien mudah sesak nafas ketika
melakukan aktifitas yang ringan,nyeri pada tungkai dan punggung bawah,adanya ulser pada bagian dalam paha. d) Riwayat penyakit dahulu : e) Riwayat penyakit keluarga: pada umumnya morbid obesity berhubungan dengan genetika keluarga. f)
Riwayat psikososial
: klien mengalami gangguan
pencitraan diri karena merasa tidak percaya diri dengan kondisi tubuhnya yang kelebihan berat badan. Pemeriksaan fisik (ROS) 1)
B1 (breath)
RR meningkat karena penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada menekan paru - paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk. 2)
B2 (blood)
Pasien mengalami hipertensi ringan kemungkinan disebabkan karena lemak yang meningkatkan aliran darah meningkatkan kadar insulin sehingga retensi garam dan air meningkat sehingga laju jantung meningkat dan kapasitas pembuluh darah yang mengangkut darah berkurang. Selain itu ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki hal ini menunjukkan kompensasi dari hipertropi ventrikel karena beban jantung yang memompa terlalu berat.
� �� .� �� �� �� �� �� �� �. �� �� �� �� �. �� �
���� 16
3)
B3 (brain)
Nyeri tungkai dan punggung bawah 4)
B4 (bladder) :-
5)
B5 (bowel)
Nafsu makan meningkat,energi tidak digunakan sehingga timbul lemak . 6)
B6 (bone)
Nyeri tungkai dan ekstrimitas bawah karena tergelincirnya epifisis kaput femoris (slipped capital femoral epiphysis) sehingga tekanan berat badan pada persendian ekstrimitas bawah. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi 1. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d ketidakseimbangan antara masukan kalori dan penggunaan energi Tujuan: Menyeimbangkan berat badan Kriteria hasil: a. Menurunkan berat badan sesuai kontrak dalam progam rawat jalan b. Menyiapkan diet yangbergizi c. Mematuhi progam latihan d. Mengidentifikasi pola makan dan latihan Intervensi
1. Tingkatkan kesadaran klien dan keluarga tentang bagimana berat badan dipengruhi oleh keseimbangan antara masukan makanan dan aktivitas 2. Bantu klien mencapai progam penurunan berat badan yang aman. 3. Bantu klien dan keluarga mengidentifikasi
Rasional
1. Tujuan penurunan berat badan dapat dicapai melalui kombinasi penurunan masukan kalori dan peningkatan penggunaan kalori dengan latihan. 2. Tujuan yang realistik meningkatkan peluang keberhasilan. 3. Dengan membantu
� �� .� �� �� �� �� �� �� �. �� �� �� �� �. �� �
���� 17
faktor lingkungan yang menunjang pola makan yang buruk. 4. Ajarkan klien dasardasar masukan nutrisi seimbang. 4.
5. Bahas keuntungan latihan diet
5. 6. Ajarkan klien dan keluarga tentang resiko obesitas.
7. Kolaborasi Berikan diet cair,
6.
lebih lembut, tinggi protein dan serat dan rendah lemak dengan tambahan cairan sesuai kebutuhan.Rujuk ke ahli gizi.
7.
mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dapat meningkatkan motivasi internal untuk mengatasinya. Penurunan dan pemeliharaan berat badan jangka panjang yang berhasil dapat dicapai melalui diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat komplek. Latihan juga menambah perasaan sehat yang secara positif dapat mempengaruhi harga diri selama latihan diet Klien dan keluarga harus memahami bahwa obesitas merupakan bahaya kesehatan dari berbagai sistem tubuh Asupan diet tepat dan tidak melebihi dari kebutuhan tubuh
2. Gangguan citra diri b.d perubahan penampilan Tujuan: Meningkatkan rasa percaya diri klien Kriteria hasil: a. Menunjukkan perubahan yang mengarah pada rekonstruksi perubahan citra tubuh
� �� .� �� �� �� �� �� �� �. �� �� �� �� �. �� �
���� 18
b. Klien akan menunjukkan faktor penunjang yang mengubah citra tubuh Intervensi Rasional 1. Tingkatkan interaksi sosial
2. Dorong klien untuk meningkatkan perasaan tentang perubahan penampilan. 3. Jelaskan kepada klien dan keluarga bahwa perubahan penampilan adalah akibat dari masukan diet yang berlebihan.
1. Isolasi sosial dapat meningkatkan rasa takut dan persepsitidak realistis. 2. Berbagi kekhawatiran meningkatkan rasa percaya. 3. Penjelasan ini dapat mengurangi rasa takut tentang perubahan penampilan permanen dan membantu membuat konsep diri positif.
3. Intoleransi aktifitas b.d kelebihan berat badan Tujuan: Kebutuhan untuk beraktivitas klien terpenuhi. Kriteria hasil: a. Klien menunjukkan peningkatan aktifitas fisik. b. Klien bisa melakukan ROM yang normal Intervensi Rasional 1. Buat jadwal kegiatan yang harus dilakukan klien dan minta klien melakukannya dengan disiplin. 2. Bantu klien dalam melakukan kegiatan yang susah dilakukan klien.
1. Kegiatan latihan yang rutin membuat target penurunan berat badan efektif terjadi. 2. Mengurangi kekakuan dan membiasakan klien beraktivitas.
3. Pastikan motivasi
� �� .� �� �� �� �� �� �� �. �� �� �� �� �. �� �
���� 1�
klien untuk mempertahankan pergerakan.
3. Motivasi klien merupakan kunci penting untuk terlaksananya latihan kegiatan
4. Kolaborasi dengan fisioterapi.
4. Pola nafas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru Tujuan: Pola nafas menjadi efektif Kriteria hasil: a. Memperthankan ventilasi adekuat. b. Tidak mengalamai sianosis atau tanda hipoksia Intervensi
1. Awasi kecepatan/kedalaman nafas. 2. Auskultasi bunyi nafas. 3. Tinggikan kepala tempat tidur 30 derajat. 4. Dorong latihan nafas dalam.
Rasional
1. Kedalaman nafas menentukan seberapa besar pengembangan dada dan O2 dan CO2 yang diambil dan di buang. 2. Terdengar adanya bunyi nafas tambahan atau tidak. 3. Mempermudah dan mempernyaman melakukan pernafasan. 4. Nafas dalam merupakan metoda yang efektif untuk mengoptimalkan pernafas agar tidak sesak.
� �� .� �� �� �� �� �� �� �. �� �� �� �� �. �� �
���� 20
5. Gangguan perfusi jaringan b.d laju jantung meningkat Tujuan: Perfusi jaringan baik Kriteria hasil: a. Klien menunjukkan kulit hangat/kering dan tanda vital dalam rentang normal. b. Mengidentifikasi faktor penyebab/resiko. c. Klien menunjukkan perilaku memperbaiki/mempertahankan sirkulasi Intervensi Rasional 1. Dorong latihan rentang gerak sering untuk kaki dan tumit.
1. Gerak ROM membuat sirkulasi darah lancar.
2. Dorong ambulasi dini;hentikan duduk atau mengantungkan kaki di tempat tidur.
2. Ambulasi berguna untuk memperlancar aliran darah di seluruh tubuh
Kolaborasi: Berikan terapi heparin, sesuai indikasi.
� �� .� �� �� �� �� �� �� �. �� �� �� �� �. �� �
���� 21
PENUTUP Kesimpulan
Obesitas adalah suatu penyakit yang berarti kelebihan kebutuhan tubuh yang melebihi normal.Obesitas dapat memicu terjadinya penyakit lain yang
sangat
membahayakan
kesehatan
seperti:hipertensi,stroke,aterosklerosis,kanker dan penyakit lainnya yang tidak diharapkan selain juga menimbulkan ketidaknyamanan bagi seseorang yang menderitnya. Selain itu morbid obesity juga dapat merusak citra diri. Oleh karena itu penyakit ini harus dihidari. Saran
Penyakit morbid obesity merupakan penyakit yang membahayakan kesehatan sehingga juga harus dihindari dengan cara menjaga gaya hidup agar tetap berada pad jalan hidup yang sehat. Dengan mengkonsumsi banyak makanan berserat dan mengurangi memakan makanan yang mengandung lemak jahat, serta dengan melakukan olah raga rutin. Dapat mencegah agar masalah tersebut tidak sampai menyerang.
� �� .� �� �� �� �� �� �� �. �� �� �� �� �. �� �
���� 22
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito,Lynda j.2000.Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis.Jakarta:ECG Carpenito,Lynda j.1999.Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: ECG. M. sjaifullah noer.1996.Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid 1 edisi 3.Jakarta: Balai penerbit FKUI Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G.Bare.2002.Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta:EGC Sudoyo,Aru.W dkk.2006.Buku Ajar Ilmu penyakit Dalam Jilid III Edisi IV.Jakarta: Pusat
Penerbitan Depertemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI
Suyono, slamet.2001. Buku ajar penyakit dalam jilid 2 edisi 3.Jakarta : Balai penerbit FKUI.
� �� .� �� �� �� �� �� �� �. �� �� �� �� �. �� �
���� 23