TUGAS MK : Kep. Sistem Muskuloskeletal DOSEN : Ismawati, S.Kep,Ns, M.MB
MAKALAH ASUHAN KEE!A"A KEE!A"ATAN DENGAN DIAGNOSA KONT!AKTU! KON T!AKTU!
OLEH : KELOMOK II I MADE MUSLIANA
#$%&$%#'(
)ELM* KAENGKE
#$%&$%#'%
HE!LINA
#$%&$%#''
HEL)I*ANTI
#$%&$%#'#
I U UTU AD ADI SU SUBAGIA ABIAKTA
#$%&$%#'+
I!MA BAH!UDIN
#$%&$%#'&
I "A*AN SUANA
#$%&$%#'-
I GAGUS U UTU SU"A!*A
#$%&$%#'
IMEILDHA
#$%&$%#'/
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESEHATAN "ID*A NUSANTA!A NUSANTA!A ALU !OG!AM STUDI ILMU KEE!A"ATAN TAHUN #$%&
BAB I ENDAHULUAN
A. Lata0 Belaka12
Kontraktur merupakan hilangnya atau kurang penuhnya lingkup gerak sendi secara pasif maupun aktif karena keterbatasan sendi, fibrosis jaringan penyokong, otot dan kulit. Banyaknya kasus penderita yang mengalami kontraktur dikarenakan kurangnya disiplin penderita sendiri untuk sedini mungkin melakukan mobilisasi dan kurangnya pengetahuan tenaga medis untuk memberikan terapi pengegahan, seperti perawatan luka, pencegahan infeksi, proper positioning dan mencegah immobilisasi yang lama. Efek kontraktur menyebabkan terjadinya gangguan fungsional, gangguan mobilisasi dan gangguan aktifitas kehidupan sehari-hari. Modalitas yang digunakan oleh fisioterapi dalam upaya pemulihan dan pengembalian kemampuan fungsional pada pasien dengan kasus kontraktur post operasi 1! distal fibula sinistraadalah dengan modalitas "# dan terapi latihan.$erapi latihan merupakan salah satu upaya pengobatan dalam fisioterapi yang pelaksanaannya menggunakan latihan gerak pasif dan aktif %Kisner, 1&&'(.Macam dari terapi latihan tersebut diantaranya %1( breathing e)ercise, %*( posisioning %!( static contraction, %+( passie e)ercise, %( actie e)ercise, %'( latihan jalan.$erapi latihan disini bermanfaat dalam mengurangi nyeri akibat oedem dan luka incisi, mengurangi adanya pembengkakan, mempertahankan, dan menambah atau memelihara luas gerak sehingga dengan latihan tersebut pasien diharapkan bisa kembali beraktiitas seperti semula. eran fisioterapi sangat penting dalam mengatasi permasalahan akibat dari tindakan operasi yaitu dengan memberikan terapi latihan yang berupa$indakan fisioterapi harus dilaksanakan segera mungkin meliputi / 1. roper positioning %posisi penderita( *. E)ercise %gerakan-gerakan sendi sesuai dengan fungsi(
!. 0tretching +. 0plinting bracing . Mobilisasi ambulasi awal B. !umusa1 Masala3
dapun permasalahan yang muncul padakasus kontraktur post operasi 1! distal fibula sinistradengan modalitas "# dan terapilatihan di tinjau dari segi fisioterapi sangat kompleks, karena berhubungan dengan impairment, functional limitation dan disability. 2engan permasalahan - permasalahan tersebut rumusan masalah yang dapat penulis kemukakan adalah apakah melalui modalitas "# dan terapi lahihan mampu membantu penyembuhan pada kasus kontraktur post operasi 1! distal fibula sinistra. 4. Tu5ua1 e1ulisa1
1. Mengetahui pengertian kontraktur. *. Mengetahui penyebab kontraktur !. Mengetahui klasifikasi kontraktur +. Mengetahui manifestasi klinis dari kontraktur . Mengetahui patofisiologi dan komplikasi dari kontraktur tersebut '. Memahami $erapi dan pengobatan dari kontraktur.
BAB II EMBAHASAN A.
KONSE DASA! UMUM
%. De6i1isi Kontraktur merupakan suatu keadaan patologis tingkat akhir dari suatu kontraksi. 3mumnya kontraktur terjadi apabila pembentukan sikatrik berlebihan dari proses penyembuhan luka. Kontraktur adalah hilangnya atau kurang penuhnya lingkup gerak sendi secara pasif maupun aktif karena keterbatasan sendi, fibrosis jaringan penyokong, otot dan kulit. Kontraktur didefinisikan sebagai pemendekan otot secara adaptif dari ototjaringan lunak yang melewati sendi sehingga menghasilkan keterbatasan lingkup gerak sendi.
#. Etiolo2i enyebab utama kontraktur adalah tidak ada atau kurangnya mobilisasi sendi akibat suatu keadaan antara lain imbalance kekuatan otot, penyakit neuromuskular, penyakit degenerasi, luka bakar, luka trauma yang luas, inflamasi, penyakit kongenital, ankilosis dan nyeri. Banyaknya kasus penderita yang mengalami kontraktur dikarenakan kurangnya disiplin penderita sendiri untuk sedini mungkin melakukan mobilisasi dan kurangnya pengetahuan tenaga medis untuk memberikan terapi pencegahan, seperti perawatan luka, pencegahan infeksi, proper positioning dan mencegah immobilisasi yang lama. Efek kontraktur menyebabkan terjadinya gangguan fungsional, gangguan mobilisasi dan gangguan aktifitas kehidupan sehari-hari.
'. Klasi6ikasi Berdasarkan lokasi dari jaringan yang menyebabkan ketegangan, maka kontraktur dapat diklasifikasikan menjadi 4
a. Kontraktur Dermatogen atau Dermogen Kontraktur yang disebabkan karena proses terjadinya di kulit, hal tersebut dapat terjadi karena kehilangan jaringan kulit yang luas misalnya pada luka bakar yang dalam dan luas, loss of skintissue dalam kecelakaan dan infeksi. b. Kontraktur Tendogen atau Myogen Kontraktur yang tejadi karena pemendekan otot dan tendon-tendon. 2apat terjadi oleh keadaan iskemia yang lama, terjadi jaringan ikat dan atropi, misalnya pada penyakit neuromuskular, luka bakar yang luas, trauma, penyakit degenerasi dan inflamasi. c. Kontraktur Arthrogen Kontraktur yang terjadi karena proses di dalam sendi-sendi, proses ini bahkan dapat sampai terjadi ankylosis. Kontraktur tersebut sebagai akibat immobilisasi yang lama dan terus menerus, sehingga terjadi gangguan pemendekan kapsul dan ligamen sendi, misalnya pada bursitis, tendinitis, penyakit kongenital dan nyeri.
(. Ma1i6estasi Kli1ik 5ejala kontraktur bisa berupa 4 a.
$erdapat jaringan ikat dan atropi
b. $erjadi pembentukan sikatrik yang berlebih c.
Mengalami gangguan mobilisasi
d. Kesulitan melakukan aktiitas sehari-hari
+. ato6isiolo2i pabila jaringan ikat dan otot dipertahankan dalam posisi memendek dalam jangka waktu yang lama, serabut-serabut otot dan jaringan ikat akan menyesuaikan memendek dan menyebabkan kontraktur sendi. 6tot yang dipertahankan memendek dalam -7 hari akan mengakibatkan pemendekan otot yang menyebabkan kontraksi jaringan kolagen dan pengurangan jaringan sarkomer otot. Bila posisi ini berlanjut sampai !
minggu atau lebih, jaringan ikat sekitar sendi dan otot akan menebal dan menyebabkan kontraktur.
&. Komplikasi a.
2upuytren dimana kondisi jari-jari tetap fleksi dan tidak dapat sepenuhnya diekstensikan
b. Kelumpuhan kecacatan permanen
-. Te0api 7a1 e12o8ata1 8al utama yang dipertimbangkan untuk terapi kontraktur adalah pengembalian fungsi dengan cara menganjurkan penggunaan anggota badan untuk ambulasi dan aktifitas lain. Menyingkirkan kebiasaan yang tidak baik dalam hal ambulasi, posisi dan penggunaan program pemeliharaan kekuatan dan ketahanan, diperlukan agar pemeliharaan tercapai dan untuk mencegah kontraktur sendi yang rekuren. enanganan kontraktur dapat dliakukan secara konseratif dan operatif 4 a. Konservatif 0eperti halnya pada pencegahan kontraktur, tindakan konseratif ini lebih mengoptimalkan penanganan fisioterapi terhadap penderita, meliputi 4 1. Proper positioning ositioning penderita yang tepat dapat mencegah terjadinya kontraktur dan keadaan ini harus dipertahankan sepanjang waktu selama penderita dirawat di tempat tidur. osisi yang nyaman merupakan posisi kontraktur. rogram positioning antikontraktur adalah penting dan dapat mengurangi udem, pemeliharaan fungsi dan mencegah kontraktur. roper positioning pada penderita luka bakar adalah sebagai berikut 4 9eher 4 ekstensi hiperekstensi Bahu 4 abduksi, rolasi eksterna ntebrakii 4 supinasi
$runkus 4 alignment yang lurus 9utut 4 lurus, jarak antara lutut kanan dan kiri *: derajat 0endi panggul tidak ada fleksi dan rolasi eksterna ergelangan kaki 4 dorsofleksi
2. Eercise $ujuan e)ercise untuk mengurangi udem, memelihara lingkup gerak sendi dan mencegah kontraktur. E)ercise yang teratur dan terusmenerus pada seluruh persendian baik yang terkena luka bakar maupun yang tidak terkena, merupakan tindakan untuk mencegah kontraktur. dapun macam-macam e)ercise adalah 4
;ree actie e)ercise 4 latihan yang dilakukan oleh penderita sendiri.
"sometric e)ercise 4 latihan yang dilakukan oleh penderita sendiri dengan kontraksi otot tanpa gerakan sendi.
ctie assisted e)ercise 4 latihan yang dilakukan oleh penderita sendiri tetapi mendapat bantuan tenaga medis atau alat mekanik atau anggota gerak penderita yang sehat
#esisted actie e)ercise 4 latihan yang dilakukan oleh penderita dengan melawan tahanan yang diberikan oleh tenaga medis atau alat mekanik.
assie e)ercise 4 latihan yang dilakukan oleh tenaga medis terhadap penderita.
!. Tretching Kontraktur ringan dilakukan strectching *:-!: menit, sedangkan kontraktur berat dilakukan stretching selama !: menit atau lebih dikombinasi dengan proper positioning. Berdiri adalah stretching yang paling baik, berdiri tegak efektif untuk stretching panggul depan dan lutut bagian belakang.
". #p$inting%bracing Mengingat lingkup gerak sendi e)ercise dan positioning merupakan hal yang penting untuk diperhatikan pada luka bakar, untuk mempertahankan posisi yang baik selama penderita tidur atau melawan kontraksi jaringan terutama penderita yang mengalami kesakitan dan kebingungan. &. Pemanasan ada kontraktur otot dan sendi akibat scar yang disebabkan oleh luka bakar, ultrasound adalah pemanasan yang paling baik, pemberiannya selama 1: menit per lapangan. 3ltrasound merupakan modalitas pilihan untuk semua sendi yang tertutup jaringan lunak, baik sendi kecil maupun sendi besar. b. 'peratif $indakan operatif adalah pilihan terakhir apabila pcncegahan kontraktur dan terapi konseratif tidak memberikan hasil yang diharapkan, tindakan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara 4 1. ( ) p$asty atau # ) p$asty "ndikasi operasi ini apabila kontraktur bersama dengan adanya sayap dan dengan kulit sekitar yang lunak. Kadang sayap sangat panjang sehingga memerlukan beberapa <-plasty. 2. #kin graft "ndikasi skin graft apabila didapat jaringan parut yang sangat lebar. Kontraktur dilepaskan dengan insisi transersal pada seluruh lapisan parut, selanjutnya dilakukan eksisi jaringan parut secukupnya. 0ebaiknya dipilih split thickness graft untuk l potongan, karena full thickness graft sulit. =ahitan harus berhati-hati pada ujung luka dan akhirnya graft dijahitkan ke ujung-ujung luka yang lain, kemudian
dilakukan balut tekan. Balut diganti pada hari ke 1: dan dilanjutkan dengan latihan aktif pada minggu ketiga post operasi. !. *$ap ada kasus dengan kontraktur yang luas dimana jaringan parutnya terdiri dari jaringan fibrous yang luas, diperlukan eksisi parsial dari parut dan mengeluarkan mengekspos pembuluh darah dan saraf tanpa
ditutupi dengan jaringan lemak, kemudian dilakukan
transplantasi flap untuk menutupi defek tadi. "ndikasi lain pemakaian flap adalah apabila gagal dengan pemakaian cara graft bebas untuk koreksi kontraktur sebelumnya. ;lap dapat dirotasikan dari jaringan yang dekat ke defek dalam 1 kali kerja.
B. KONSE KEE!A"ATAN %. e12ka5ia1 a. Pengka+ian Dasar Data K$ien Aktivitas%,stirahat
5ejala 4 Badan lemah, penurunan kekuatan, tahanan Keterbatasan rentang gerak pada area yang sakit
#irku$asi $anda 4 8ipotensi %syok(, takikardi
,ntegritas
Ego
5ejala 4 danya faktor stress, perasaan tak berdayatak ada harapan $anda 4 Menyangkal, ansietas, ketakutan, dan mudah tersinggung E$iminasi
$anda
4 enurunan bising usustidak ada, 8aluan urine menuruntidak
ada Makanan%-airan
$anda
4 noreksia, mualmuntah
Keamanan
$anda
4 >edera kimia 4 tampak luka berariasi sesuai agen penyebab
,nteraksi
5ejala
#osia$ 4 enyuluhan atau pembelajaran
Perubahan
po$a biasa da$am tanggung +aab% perubahan kapasitas fisik
untuk me$aksanakan peran
#. Tu5ua1 a.
Memberikan kenyamanan pada pasien
b. Mencapai penyembuhan tepat waktu. c.
Mengurangi menghilangkan rasa cemas pasien. Kecemasan pasien berkurang
d. Memberi engetahuan mengenai kondisi dan penanganan penyakit
'. Dia21osa kepe0awata1 a.
5angguan
mobilitas
fisik
berhubungan
dengan
penurunan
kekuatantahanan. b. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan permukaan kulit. c.
nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
d. Kurang pengetahuan berhubungan
dengan ketidaktahuan
tentang
prosespenyembuhan penyakit
(. I1te09e1si 7a1 !asio1al a. /angguan
mobi$itas
fisik
berhubungan
dengan
penurunan
kekuatan%tahanan. Tu5ua1:
Menunjukkan perilaku mampu melakukan aktiitas. I1te09e1si :
1. 9akukan latihan rentang gerak secara konsisten, diawali dengan pasif kemudian aktif.
0asiona$ mencegah secara progresif mengencangkan jaringan parut, kontraktur, meningkatkan pemeliharaan fungsi otot dan sendi dan menurunkan kehilangan kalsium dan tulang. *. "nstruksikan dan bantu dalam mobilitas, contoh tongkat, walker secara tepat. 0asiona$ meningkatkan keamanan ambulasi. !. 2orong dukungan dan bantuan keluargaorang terdekat pada latihan rentang gerak. 0asiona$ memampukan keluargaorang terdekat untuk aktif dalam perawatan pasien dan memberikan terapi lebih konstankonsisten. +. Masukkan aktiitas sehari-hari dalam terapi fisik, hidroterapi, dan asuhan keperawatan. 0asiona$ komunikasi aktiitas yang menghasilkan perbaikan hasil dengan meningkatkan efek masing-masing. . 2orong partisipasi pasien dalam semua aktiitas sesuai kemampuan indiidual. 0asiona$ meningkatkan kemandirian, meningkatkan harga diri, dan membantu proses perbaikan. b. Kerusakan integritas ku$it berhubungan dengan kerusakan permukaan ku$it. Tu5ua1 :
Menunjukkan penyembuhan tepat waktu I1te09e1si :
1. 6bserasi kemerahan, pucat, ekskoriasi. 0asiona$ area meningkat resikonya untuk kerusakan dan memerlukan pengobatan lebih intensif. *. Ealuasi
proses
penyembuhan.
penyembuhan dengan pasien.
Kaji
ulang
harapan
terhadap
0asiona$ penyembuhan mulai dengan segera, tetapi penyembuhan lengkap memerlukan waktu. !. 2iskusikan
pentingnya
perubahan
posisi
sering,
perlu
untuk
mempertahankan aktiitas. 0asiona$ meningkatkan sirkulasi dan perfusi kulit dengan mencegah tekanan lama pada jaringan. +. 2orong mandi tiap * hari sekali. 0asiona$ sering mandi membuat kekeringan kulit c. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan. Tu5ua1 :
Berkurangnya ansietas ketingkat yang bisa diatasi. I1te09e1si :
1. 2orong
pasien
untuk
mengungkapkan
kecemasannya,
jangan
menyangkal. 0asiona$ menurunkan kecemasan. enyangkalan dapat memperburuk mekanisme koping. *. Ealuasi
mekanisme
kopingpertahanan
yang
digunakan
untuk
berhadapan dengan perasaan ataupun ancaman yang sesungguhnya. 0asiona$ mungkin dapat menghadapi situasi dengan baik pada waktu itu, misalnya penolakan dan regresi mungkin dapat mekanisme koping untuk waktu tertentu. !. njurkan untuk melakukan pendekatan spiritual. 0asiona$ pendekatan spiritual dapat membantu penerimaan pasien terhadap kondisi yang dialami sehingga mengurangi rasa cemas d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidaktahuan tentang proses%penyembuhan penyakit. Tu5ua1 :
Menyatakan pemahaman proses penyakitprognosis dan kebutuhan pengobatan.
I1te09e1si :
1. Kaji ulang prognosis dan harapan yang akan datang 0asiona$ memberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat membuat pilihan berdasarkan informasi. *. 2iskusikan harapan pasien untuk kembali ke rumah, bekerja, dan aktiitas normal. 0asiona$ pasien sering kali mengalami kesulitan memutuskan pulang. Masalah sering terjadi %contoh gangguan tidur, kesulitan melakukan aktiitas( yang mempengaruhi keberhasilan menilai tindakan hidup normal. !. Kaji ulang perawatan luka, graft kulit dan luka."dentifikasi sumber yang tepat untuk perawatan pasien rawat jalan. 0asiona$ meningkatkan kemampuan perawatan diri setelah pulang dan meningkatkan kemandirian. +. 2orong kesinambungan program latihan dan jadwalkan periode istirahat 0asiona$ mempertahankan mobilitas, menurunkan komplikasi, dan mencegah kelelahan, membantu proses penyembuhan.
+. EALUASI a.
Klien dapat mempertahankan rentang gerak
b. Klien menunjukan luka sembuh c.
Klien mengungkapkan perasaan lebih santai, Klien memperlihatkan tenang dan relaks
d. Klien mengungkapkan pemahaman penyakit dan pengobatannya
BAB III ENUTU A. KESIMULAN
Kontraktur merupakan suatu keadaan patologis tingkat akhir dari suatu kontraksi.
3mumnya
kontraktur
terjadi
apabila pembentukan
sikatrik
berlebihan dari proses penyembuhan luka. enyebab utama kontraktur adalah tidak ada atau kurangnya mobilisasi sendi akibat suatu keadaan antara lain imbalance kekuatan otot, penyakit neuromuskular, penyakit degenerasi, luka bakar, luka trauma yang luas, inflamasi, penyakit kongenital, ankilosis dan nyeri Berdasarkan lokasi dari jaringan yang menyebabkan ketegangan, maka kontraktur dpt diklasifikasikan menjadi 4 a. Kontraktur Dermatogen atau Dermogen b. Kontraktur Tendogen atau Myogen c. Kontraktur Arthrogen enanganan kontraktur dapat dliakukan secara konseratif dan operatif 4 a. Konseratif, meliputi4 - proper positioning - e)ercise - tretching - splintingbracing - pemanasan b. 6peratif, meliputi 4 - < ? plasty atau 0 ? plasty - 0kin 5raft - ;lap
B. SA!AN
3ntuk mencapai suatu keberhasilan yang baik dalam pembuatan makalah selanjutnya, maka penulis memberikan saran kepada4
1.
Mahasiswa 2alam pengumpulan data, penulis mendapatkan berbagai kesulitan.
2engan usaha yang sungguh-sungguh, sehingga penulis mendapatkan data untuk dapat menyelesaikan makalah ini. *. endidikan ada rodi Keperawatan ersahabatan =akarta, khususnya perpustakaan. gar dapat menyediakan buku-buku yang sudah mengalami perubahan perubahan yang lebih maju sehingga buku tersebut bukan saja sebagai sumber ilmu tetapi dapat dijadikan sumber referensi untuk materi makalah. Khususnya
untuk
makalah-makalah
yang
selanjutnya.
DA)TA! USTAKA
akan
dijadikan
makalah
http4keperawatan-andhyraans.blogspot.com*:1*:+asuhan-keperawatankontraktur.html %diakses pada tanggal februari *:1!( http4www.fisioterapimakassar.infoklasifikasi-kontraktur.html %diakses pada tanggal ' februari *:1!( http4dokterkecil.wordpress.com*::@1:1'kontraktur %diakses pada tanggal 'februari *:1!( http4www.fisioterapimakassar.infopengertian-kontraktur.html %diakses pada tanggal ' februari *:1!( http4www.fisioterapimakassar.infopencegahan-kontraktur.html %diakses pada tanggal 7 februari *:1!( http4www.fisioterapimakassar.infoinfopengertian-askep-kontraktur-manus.html %diakses pada tanggal 7februari *:1!( A. ewman2orland.*:1:. Kamus Kedokteran Dor$and.edisi !1.=akarta4E5> ursing.*:11.memahami berbagai macam penyakit .>etakan *.=akarta Barat4$ "ndeks