ASKEP KLIEN DENGAN VAGINITIS KELOMPOK I
Definisi
Suatu peradangan pada lapisan vagina. Vaginitis dapat terjadi secara langsung pada luka vagina atau melalui luka perineum, permukaan mokusa membengkak dan kemerahan, terjadi ulkus dan getah mengandung nanah yang keluar dari daerah ulkus (Wiknjosastro, 2007).
Jenis Infeksi (organisme) Non infeksi (iritasi bahan kimia)
Epidemiologi Di Amerika Serikat, bakterial vaginosis merupakan penyebab vaginitis yang terbanyak, mencapai sekitar 40 sampai 50% dari kasus pada perempuan usia reproduksi, kandidiasis vulvovaginal adalah penyebab vaginitis terbanyak kedua di Amerika Serikat dan yang terbanyak di Eropa.Agen penyebab yang tersering (80 sampai 90%) adalah Candida albicans.
Etiologi Infeksi (bakteri,virus,protozoa dan jamur) Zat yang bersifat iritatif Tumor Perubahan hormonal
Tanda dan Gejala Tanda dan gejala vaginitis berdasarkan penyebabnya, yaitu: Vaginitis Candida disebabkan oleh Candida albicans Pruritus vulvae. Nyeri vagina yang hebat. Disuria eksterna dan interna. Rash pada vulva. Eritematosa. Sekret khas seperti keju lembut.
Vaginitis Trichomonas disebabkan oleh Trichomonas vaginalis. Secret banyak dan bau busuk. Disuria eksterna dan interna. Pruritus vulva. Edema vulva.
Vaginitis non spesifik disebabkan oleh Gardnerella vaginalis. Vagina berbau busuk dan amis. Sekret encer, kuning sampai abu-abu.
Vaginitis Atrofican disebabkan oleh infeksi epitel vagina yang defisiensi estrogen. Pendarahan pervaginam. Disuria eksterna. Pruritus. Dispareunia. Permukaan vagina merah muda, pucat, halus
tanpa rugae.
Pemeriksaan Penunjang
Pielogram intravena Tes sitology vagina/biopsy Pemeriksaan pH vagina Mikrobiologi
Komplikasi dan Prognosis Endometritis Salpingiti Servisitis
Pengobatan Infeksi bacterial Diberikan antibiotika Candidiasis seperti : Nistatin: 100.000 2 kali per hari selama 7 – 10 hari. Mikonazol:7 gram 1 – 2 kali per hari selama 3,5 – 7 hari. Klotrimazol: 100 gram tablet atau 7 gram krim 1 – 2 kali per hari selama 3,5 – 7 hari. Asam borat:600 mg 2 kali per hari selama 7 – 10 hari. Infeksi dengan trichomonas Metronidazol:2 gram dalam dosis tunggal, juga terapi pasangan seksual laki-lakinya. (Tahap I). Metronidazol:500 mg 2 kali per hari selama 7 hari, terapi seksual pasangan laki-lakinya. (Tahap rekurens).
Vaginitis non spesifik Metronidazol: 500 mg 2 kali per hari selama 7 hari. Ampicillin : 500 mg 4 kali per hari selama 7 hari. Vaginitis atroficans Cream estrogen: 1 kali per hari selama 2 minggu kemudian selang sehari selama 2 minggu. Infeksi dengan jamur Diberi Nistatin biasanya diberi dalam bentuk ovula. Kolpitis senilis Selain dari antibiotika atau antinikotika diberi salep yang mengandung estrogen selama 20 hari.
Pencegahan Hindari bathtub dan pusaran air panas spa.
Bilas sabun dari luar daerah genital Anda setelah mandi, dan keringkan area itu dengan baik untuk mencegah iritasi. Jangan gunakan sabun wangi atau kasar, seperti yang dengan deodoran atau antibakteri. Hindari iritasi. Ini termasuk tampon dan bantalan berparfum. Usap dari depan ke belakang setelah menggunakan toilet. Hindari penyebaran bakteri dari tinja ke vagina.
PATHWAY
ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian Identitas klien meliputi:
Nama Usia Jenis kelamin Perempuan Agama Pendidikan Pekerjaan Tanggal MRS Alamat Suku Nomor registrasi Diagnosa medis :Vaginitis
Keluhan Utama
Klien mengeluh gatal pada daerah vagina, sering keputihan,
banyaknya cairan vagina yang keluar dan bau. Riwayat Penyakit
Riwayat kesehatan dahulu Riwayat kesehatan dahulu adalah kemungkinan klien pernah
mengalami penyakit pada daerah genital atau tidak serta kebersihan vulva. Riwayat kesehatan sekarang Riwayat penyakit sekarang pada kien yaitu munculnya tanda-tanda serta keluhan infeksi pada daerah vagina (vaginitis). Riwayat kesehatan keluarga Riwayat kesehatan keluarga berhubungan dengan penyakit-penyakit yang dapat mengakibatkan terjadinya infeksi pada daerah vagina.
Pola-pola fungsi kesehatan
Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat Pada klien dengan penderita vaginitis maka pola hidup sehat harus ditingkatkan, terutama keadaan vulva hygiene. Jika klien sakit langsung dibawa ke rumah sakit atau ke pusat pelayanan kesehatan lainnya, Pola nutrisi dan metabolisme Meliputi status nutrisi dan keteraturan makan dari klien Pola aktivitas Klien biasanya tidak nyaman dan membatasai gerakannya karena merasa gatal pada daerah vagina. Pola persepsi dan kognitif Persepsi klien mengenai penyakit yang diderita dan sejauh mana klien mengetahui penyakit serta kesehatannya. Pola istirahat dan tidur Istirahat dan pola tidur klien biasanya terganggu karena rasa gatal dan nyeri yang timbul serta rasa cemas atas apa yang diderita.
Pola persepsi diri Merasa cemas, takut dan khawatir dengan apa yang akan dijalaninya. Mekanisme koping Cara klien dalam mengatasi suatu masalah yang dihadapi serta dengan bantuan orang lain. Pola eliminasi Pada pola BAB biasanya tidak mengalami gangguan namun ada kemungkinan pola BAK terganggu. Pola reproduksi dan seksual Pada pola repdroduksi klien, apakah selama sakit ada gangguan atau tidak yang berkaitan dengan reproduksi sosial. Pada klien dengan penderita vaginitis biasanya terdapat gangguan dalam reproduksi. Pola hubungan dan peran Peran klien dalam keseharian dan dalam keluarga dapat terganggu karena masalah yang dialami. Pola nilai dan kepercayaan Klien selalu optimis dan berdoa agar penyakitnya dapat segera sembuh.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
: Gatal-gatal dan nyeri pada daerah vagina Kesadaran : Compos metis Tanda-tanda vital : TD normal, nadi teraba normal, suhu tubuh meningkat
Pemeriksaan head to toe: Kepala
Simetris dan pertumbuhan serta distribusi rambut normal, tidak ada nyeri tekan. Muka atau wajah
Bentuk simetris, keadaan warna bervariasi dari keadaan normal hingga terlihat pucat
tergantung tingkat kesakitan. Mata
Konjungtiva normal, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor dan mata terlihat cekung. Mulut
Bibir pasien terlihat pucat. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfonodi dan kelenjar tiroid Dada Pernafasan cepat, bentuk dada simetris, takikardi dan tidak ada suara ronchi. Abdomen
Bentuk flat, teraba keras bila terjadi distensi pada daerah kandung kemih. Genetalia
Ada keputihan, keluarnya cairan dari vagina, kemerahan akibat adanya infeksi. Kaji cairan
vagina yang keluar meliputi; warna, konsistensi, serta baunya. Ekstremitas
Teraba hangat sampai panas karena biasanya pasien demam, kulit teraba kering dan lecet.
Pemeriksaan Diagnostik Cairan vagina yang homogen (jumlah dan
warnanya dapat bervariasi) PH vagina > 4.5, dengan menggunakan phenaphthazine paper (nitrazine paper) Uji Amin (+) Tidak adanya /berkurangnya laktobasil pada pewarnaan Gram. Uji H2O2
Diagnosa Keperawatan Nyeri berhubungan dengan lesi dan eritema yang muncul di vagina Disfungsi seksual berhubungan dengan nyeri pada vagina Ketidakefektifan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan
hubungan seksual Hipertermi berhubungan dengan peradangan di vagina Perubahan pola eliminasi berhuungan dengan nyeri yang dirasakan di vagina Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhungan dengan gatal pada vagina Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh Ansietas berhubungan dengan lesi dan eritema yang muncul di vagina Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya pasien mengenai vaginitis
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
EVALUASI
TERIMA KASIH