Asuhan Keperawatan Jiwa Anak dan Remaja
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA ANAK DAN REMAJA
Gangguan jiwa pada anak-anak merupakan hal yang banyak terjadi, yang umumnya tidak terdiagnosis dan pengobatannya kurang adekuat. Masalah kesehatan jiwa terjadi pada 15% sampai 22% anak-anak dan remaja, namun yang mendapatkan pengobatan jumlahnya kurang dari 20% !eys, 1""#$. Gangguan hiperaktiitas-de&isit perhatian '()(* 'ttention (e&i+it-)ypera+tiity (isorder$ adalah gangguan kesehatan jiwa yang paling banyak terjadi pada anak-anak, dimana insidensinya diperkirakan antara % sampai "%. (iagnosis gangguan jiwa pada anak-anak dan remaja adalah perilaku yang tidak sesuai deng de ngan an ti ting ngka katt
usia us iany nya, a,
meny me nyim impa pang ng bi bila la di diba band ndin ingk gkan an de deng ngan an no norm rmaa
buda bu day ya, yan ang g
mengakibatk menga kibatkan an kuran kurangny gnyaa atau terga terganggu nggunya nya &ung &ungsi si adapt adaptasi asi ow ownsend nsend,, 1""" 1"""$. $. (asar untu untuk k memahami gangguan yang terjadi pada bayi, anak-anak, dan remaja adalah dengan menggunakan teori perkem perkembanga bangan. n. eny enyimpan impangan gan dari norm norma-norm a-normaa perke perkembang mbangan an merup merupakan akan tanda bahay bahayaa penting adanya suatu masalah. Ganggu Gan gguan an spe spesi&i si&ik k den dengan gan awit awitan an pad padaa mas masaa kan kanak-k ak-kana anak k mel melipu iputi ti reta retarda rdasi si men mental, tal, gangguan perkembangan, gangguan eliminasi, gangguan perilaku destrukti&, dan gangguan ansietas. Gangguan yang terjadi pada anak-anak dan juga terjadi pada masa dewasa adalah gangguan mood dan gangguan psikotik. psikotik. Gejala-g Gejala-gejala ejala gangguan jiwa pada anak-anak atau remaja berbeda dengan orang dewasa yang mengalami gangguan serupa.
JENIS GANGGUAN JIWA ANAK-ANAK
'. Gangguan perkembangan pervasi! (itand (it andai ai den dengan gan mas masalah alah awa awall pad padaa tig tigaa area per perkem kemban bangan gan uta utama/ ma/ per perila ilaku, ku, int interak eraksi si sosial, dan komunikasi. "! Re Re#a #ar$ r$as asii men# men#a% a%
Mun+ul Mun +ul seb sebelu elum m usi usiaa 1# tah tahun un dan di+ di+irik irikan an den dengan gan ket keterb erbatas atasan an sub substan standar dar dal dalam am ber&ungsi, yang dimani&estasikan dengan &ungsi intelektual se+ara signi&ikan berada dibawah rata-rata mis., dibawah 0$ dan keterbatasan terkait dalam dua bidang keterampilan adap ad apta tasi si at atau au leb lebih ih m mis. is.,, ko komu muni nika kasi, si, pe pera rawa watan tan di diri, ri, ak akti tii ita tass hi hidu dup p se seha hari ri-ha -hari ri,, keterampilan sosial, &ungsi dalam masyarakat, pengarahan diri, kesehatan dan keselamatan, &ungsi akademis, dan bekerja. &! Au#isme
(i+iri (i+ irikan kan den dengan gan gan ganggu gguan an ya yang ng ny nyata ata dal dalam am int interak eraksi si sos sosial ial dan kom komuni unikasi kasi,, sert sertaa aktiitas akti itas dan minat yang terbatas 3ohn 3ohnson, son, 1""$. Gejala-g Gejala-gejalany ejalanyaa melip meliputi uti kuran kurangny gnyaa respons resp onsii iitas tas terh terhada adap p ora orang ng lai lain, n, men menarik arik dir dirii dar darii hub hubung ungan an sos sosial ial,, ker kerusa usakan kan yan yang g 1
Asuhan Keperawatan Jiwa Anak dan Remaja
menonjol dalam komunikasi, dan respon yang aneh terhadap lingkungan mis., tergantung pada benda mati dan gerakan tubuh yang berulang-ulang seperti mengepakkan tangan, bergoyang-goyang, dan memukul-mukulkan kepala$ '! Gangguan perkembangan spesiik
(i+irikan dengan keterlambatan perkembangan yang mengarah pada kerusakan &ungsional pada bidang-bidang, seperti memba+a, aritmetika, bahasa, dan artikulasi erbal.
4. Deisi# per(a#ian $an gangguan peri%aku $es#ruk#i "! 'ttention (e&i+it )ypera+tiity (isorder '()($
(i+irikan dengan tingkat gangguan perhatian, impulsiitas, dan hiperaktiitas yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan. Menurut (M 6, '()( pasti terjadi di sedikitnya dua tempat mis., di sekolah dan di rumah$ dan terjadi sebelum usia tahun (M 6, 1""7$. &! Gangguan perilaku
(i+irikan dengan perilaku berulang, disrupti&, dan kesengajaan untuk tidak patuh, termasuk melanggar norma dan peraturan sosial. ebagian besar nak-anak dengan gangguan ini mengalami penyalahgunaan 8at atau gangguan kepribadian antisosial setelah berusia 1# tahun. 9ontoh perilaku pada anak-anak dengan gangguan ini meliputi men+uri, berbohong, menggertak, melarikan diri, membolos, menyalahgunakan 8at, melakukan pembakaran, bentuk andalisme yang lain, jahat terhadap binatang, dan serangan &isik terhadap orang lain. '! Gangguan penyimpangan oposisi
Gangguan ini merupakan bentuk gangguan perilaku yang lebih ringan, meliputi perilaku yang kurang ekstrim. erilaku dalam gangguan ini tidak melanggar hak-hak orang lain sampai tingkat yang terlihat dalam gangguan perilaku. erilaku dalam gangguan ini menunjukkan sikap menentang, seperti berargumentasi, kasar, marah, toleransi yang rendah terhadap &rustasi, dan menggunakan minuman keras, 8at terlarang, atau keduanya$.
9. Gangguan ansie#as sering #er)a$i pa$a masa kanak-kanak a#au rema)a $an ber%an)u# ke masa $e*asa!
2
Asuhan Keperawatan Jiwa Anak dan Remaja
"! Gangguan obsesi& kompulsi&, gangguan ansietas umum, dan &obia banyak terjadi pada anak-
anak dan remaja, dengan gejala yang sama dengan yang terlihat pada orang dewasa. Misalnya / 'noreksia :erosa &! Gangguan ansietas akibat perpisahan adalah gangguan masa kanak-kanak yang ditandai
dengan rasa takut berpisah dari orang yang paling dekat dengannya. Gejala-gejalanya meliputi menolak pergi ke sekolah, keluhan somatik, ansietas berat terhadap perpisahan dan khawatir tentang adanya bahaya pada orang-orang yang mengasuhnya.
(. Ski+,renia "! ki8o&renia anak-anak jarang terjadi dan sulit didiagnosis. Gejala-gejalanya dapat
menyerupai gangguan perasi&, seperti autisme. ;alaupun penelitian tentang ski8o&renia anak-anak sangat sedikit, namun telah dijumpai perilaku yang khas 'ntai-
akhir sangat tinggi. Gejala-gejalanya mirip dengan ski8o&renia dewasa. Gejala awalnya meliputi perubahan ekstrim dalam perilaku sehari-hari, isolasi sosial, sikap yang aneh, penurunan nilai-nilai akademik, dan mengekspresikan perilaku yang tidak disadarinya.
=. Gangguan m,,$ "! Gangguan ini jarang terjadi pada masa anak-anak dan remaja dibanding pada orang dewasa
!eltner,1"""$. realensi pada anak-anak dan remaja berkisar antara 1% sampai 5% untuk gangguan depresi. =ksistensi gangguan bipolar jenis manik$ pada anak-anak masih kontroersial. realensi penyakit bipolar pada remaja diperkirakan 1%. Gejala depresi pada anak-anak sama dengan yang diobserasi pada orang dewasa. &! 4unuh diri.
'danya gangguan mood merupakan &aktor resiko yang serius untuk bunuh diri. 4unuh diri adalah penyebab kematian utama ketiga pada indiidu berusia 15 sampai 27 tahun. andatanda bahaya untuk bunuh diri pada remaja meliputi menarik diri se+ara tiba-tiba, berperilaku keras atau sangat memberontak, menyalahgunakan obat atau alkohol, se+ara tidak biasanya mengabaikan penampilan diri, kualitas tugas-tugas sekolah menurun, membolos, melarikan diri, keletihan berlebihan dan keluhan somatik, respon yang buruk terhadap pujian, an+aman bunuh diri yang terang-terangan se+ara erbal, dan membuang benda-benda yang didapat sebagai hadiah :ewman, 1"""$. >. Gangguan pena%a(gunaan +a#!
?
Asuhan Keperawatan Jiwa Anak dan Remaja
"! Gangguan ini banyak terjadi@ diperkirakan ?2% remaja menderita gangguan penyalahgunaan
8at 3ohnson, 1""$. 'ngka penggunaan alkohol atau 8at terlarang lebih tinggi pada anak laki-laki dibanding perempuan. Aisiko terbesar mengalami gangguan ini terjadi pada mereka yang berusia antara 15 sampai 27 tahun. ada remaja, perubahan penggunaan 8at menjadi ketergantungan 8at terjadi lebih +epat@ misalnya, pada remaja penggunaan 8at dapat berkembang menjadi ketergantungan 8at dalam waktu 2 tahun sedangkan pada orang dewasa membutuhkan waktu antara 15 sampai 20 tahun. &! !omorbiditas dengan gangguan psikiatrik lainnya merupakan hal yag banyak terjadi,
termasuk gangguan mood, gangguan ansietas, dan gangguan perilaku dis rupti&. '! anda bahaya penyalahgunaan 8at pada remaja, diantaranya adalah penurunan &ungsi sosial
dan akademik, perubahan dari &ungsi sebelumnya, seperti perilaku menjadi agresi& atau menarik diri dari interaksi keluarga, perubahan kepribadian dan toleransi yang rendah terhadap &rustasi, berhubungan dengan remaja lain yang juga menggunakan 8at, menyembunyikan atau berbohong tentang penggunaan 8at.
ETI./.GI GANGGUAN PSIKIATRIK PADA ANAK-ANAK DAN REMAJA
idak ada penyebab tunggal dalam gangguan mental pada anak-anak dan remaja. 4erbagai situasi, termasuk &aktor psikobiologik, dinamika keluarga, dan &aktor lingkungan berkombinasi se+ara kompleks.
'. 0ak#,r-0ak#,r Psik,bi,%,gik 1. Aiwayat genetika keluarga eperti retardasi mental, autisme, ski8o&renia kanak-kanak, gangguan perilaku, gangguan bipolar, dan gangguan ansietas. 2. 'bnormalitas struktur otak enelitian menemukan adanya abnormalitas struktur otak dan perubahan neurotransmitter pada pasien yang menderita autisme, ski8o&renia kanak-kanak, dan '()(. ?. engaruh pranatal eperti in&eksi maternal, kurangnya perawatan pranatal, dan ibu yang menyalahgunakan 8at, semuanya dapat menyebabkan abnormalitas perkembangan sara& yang berkaitan dengan gangguan jiwa. rauma kelahiran yang berhubungan dengan berkurangnya suplai oksigen pada janin sangat signi&ikan dalam terjadinya retardasi mental dan gangguan perkembangan sara& lainnya.
7. enyakit kronis atau ke+a+atan 7
Asuhan Keperawatan Jiwa Anak dan Remaja
(apat menyebabkan kesulitan koping bagi anak. 4. Dinamika ke%uarga 1. enganiayaan anak. 'nak yang terus-menerus dianiaya pada masa kanak-kanak awal, perkembangan otaknya kurang adekuat terutama otak kiri$. enganiayaan dan e&eknya pada perkembangan otak berkaitan dengan berbagai masalah psikologis, seperti depresi, masalah memori, kesulitan belajar, impulsiitas, dan kesulitan dalam membina hubungan Glod, 1""#$. 2. (is&ungsi sistem keluarga Mis. kurangnya si&at pengasuhan, komunikasi yang buruk, kurangnya batasan antar generasi, dan perasaan terjebak$ disertai dengan keterampilan koping yang tidak adekuat antaranggota keluarga dan model peran yang buruk dari orang tua.
9. 0ak#,r %ingkungan 1. !emiskinan. erawatan pranatal yang tidak adekuat, nutrisi yang buruk, dan kurang terpenuhinya kebutuhan akibat pendapatan yang tidak men+ukupi dapat memberi pengaruh buruk pada pertumbuhan dan perkembangan normal anak. 2. unawisma. 'nak-anak tunawisma memiliki berbagai kebutuhan kesehatan yang memengaruhi perkembangan emosi dan psikologi mereka. 4erbagai penelitian menunjukkan adanya peningkatan angka penyakit ringan kanak-kanak, keterlambatan perkembangan dan masalah psikologis diantara anak tunawisma ini bila dibandingkan dengan sampel kontrol ownsend, 1"""$. ?. 4udaya keluarga. erilaku orang tua yang se+ara dramatis berbeda dengan budaya sekitar dapat mengakibatkan kurang diterimanya anak-anak oleh teman sebaya dan masalah psikologik.
PENATA/AKSANAAN GANGGUAN PSIKIATRIK PADA ANAK-ANAK DAN REMAJA
'. Pera*a#an 1erbasis K,muni#as Saa# Ini /ebi( 1anak Ter$apa# Pa$a Manage$ 2are! 1. en+egahan primer Melalui berbagai program sosial yang ditujukan untuk men+iptakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan anak. 9ontohnya adalah perawatan pranatal awal, program interensi dini bagi orang tua dengan &aktor resiko yang sudah diketahui dalam membesarkan anak, dan mengidenti&ikasi anak-anak yang berisiko untuk memberikan dukungan dan pendidikan kepada orang tua dari a nak-anak ini. 5
Asuhan Keperawatan Jiwa Anak dan Remaja
2. en+egahan sekunder (engan menemukan kasus se+ara dini pada anak-anak yang mengalami kesulitan di sekolah sehingga tindakan yang tepat dapat segera dilakukan. Metodenya meliputi konseling indiidu dengan program bimbingan sekolah dan rujukan kesehatan jiwa komunitas, layanan interensi krisis bagi keluarga yang mengalami situasi traumatik, konseling kelompok di sekolah, dan konseling teman sebaya. ?. (ukungan terapeutik bagi anak-anak (iberikan melalui psikoterapi indiidu, terapi bermain, dan program pendidikan khusus untuk anak-anak yang tidak mampu berpartisipasi dalam sistem sekolah yang normal. Metode pengobatan perilaku pada umumnya digunakan untuk membantu anak dalam mengembangkan metode koping yang lebih adapti&. 7. erapi keluarga dan penyuluhan keluarga enting untuk membantu keluarga mendapatkan keterampilan dan bantuan yang diperlukan guna membuat perubahan yang dapat meningkatkan &ungsi s emua anggota keluarga.
4. Peng,ba#an 1erbasis Ruma( Saki# 1. Bnit khusus untuk mengobati anak-anak dan remaja, terdapat di rumah sakit jiwa. engobatan di unit-unit ini biasana diberikan untuk klien yang tidak sembuh dengan metode alternati& yang kurang restrikti&, atau bagi klien yang beresiko tinggi melakukan kekerasan terhadap dirinya sendiri ataupun orang lain. 2. rogram hospitalisasi parsial juga tersedia, memberikan program sekolah di tempat on-site$ yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan khusus anak yang menderita penyakit jiwa. ?. eklusi dan restrein untuk mengendalikan perilaku disrupti& masi menjadi kontroersi. enelitian menunjukkan bahwa metode ini dapat bersi&at traumatik pada anak-anak dan tidak e&ekti& untuk pembelajaran respon adapti&. indakan yang kurang restrikti& meliputi istirahat time-out$, penahanan terapeutik, menghindari adu kekuatan, dan interensi dini untuk men+egah memburuknya perilaku.
Asuhan Keperawatan Jiwa Anak dan Remaja
9. 0armak,#erapi Medikasi digunakan sebagai satu metode pengobatan. Medikasi psikotropik digunakan dengan hati-hati pada klien anak-anak dan remaja karena memiliki e&ek samping yang beragam. 1. erbedaan &isiologi anak-anak dan remaja memengaruhi jumlah dosis, respon klinis, dan e&ek samping dari medikasi psikotropik. 2. erbedaan perkembangan neurotransmiter pada anak-anak dapat memengaruhi hasil pengobatan psikotropik, mengakibatkan hasil yang tidak konsisten, terutama dengan antidepresan trisiklik.
TINJAUAN PR.SES KEPERAWATAN GANGGUAN PSIKIATRIK PADA ANAK-ANAK DAN REMAJA
'. Pengka)ian 1. !aji kembali riwayat klien untuk adanya jhal-hal yang men+etuskan stressor atau data yang signi&ikan, antara lain riwayat keluarga, peristiwa-peristiwa hidup yang menimbulkan stres, hasil pemeriksaan kesehatan jiwa, riwayat masalah &isik dan psikologis serta pengobatannya. 2. 9atat pola pertumbuhan dan perkembangan anak dan bandingkan dengan alat standar, seperti he (eelopmental +reening est dan ersi yang sudah direisi ;ong, 1""$. ?. 9atat bukti pen+apaian tugas perkembangan yang sesuai bagi anak atau remaja. 7. Cakukan pemeriksaan &isik pada anak atau remaja, +atat data normal atau abnormal. 5. !aji respon perilaku yang dapat mengindikasikan gangguan pada anak-anak atau remaja. astikan untuk mengkaji interaksi langsung, obserasi permainan, dan interaksi dengan keluarga dan teman sebaya. . denti&ikasi bukti gangguan kogniti&. .
4. Diagn,sis Kepera*a#an 1. 'nalisis 2. etapkan diagnosis keperawatan bagi klien dan keluarga
9. Peren3anaan $an i$en#iikasi (asi% 1. 4ekerjasama dengan klien dan keluarga dalam menetapkan tujuan yang realistis 2. etapkan kriteria hasil yang diinginkan untuk klien, keluarga, atau keduanya.
Asuhan Keperawatan Jiwa Anak dan Remaja
(. Imp%emen#asi 1. Imp%emen#asi umum a. 4entuk rasa saling per+aya b. (engarkan se+ara akti&, tunjukkan perhatian dan dukungan +. ingkatkan komunikasi yang jelas, jujur, dan langsung d. empatkan diri sebagai pihak yang netral, jangan memihak orang tua atau anak e. (ukung kelebihan klien dan keluarga &. Gunakan model kogniti& untuk menjelaskan hubungan antara pikiran, perasaan, dan perilaku g. 4erpartisipasi dalam ren+ana pengobatan di unit rawat inap h. erkuat se+ara positi& perilaku yang dapat diterima i.
4erpartisipasi dalam terapi bermain, biarkan anak mengekspresikan dirinya melalui permainan imajinati&
j.
4ekerjasama dengan keluarga klien, sekolah, dan tim kesehatan jiwa
k. 'njurkan digunakannya kelompok pendukung masyarakat bagi klien dan keluarga l.
'njurkan pada keluarga tentang +ara menjaga kesehatan emosi anak melalui penyuluhan klien dan keluarga
enyuluhan keluarga dengan anak atau remaja yang menderita gangguan mental dapat dilakukan dengan memberikan in&ormasi umum tentang gangguan tersebut, ajarkan pada orangtua tentang +ara menjaga kesejahteraan emosi anak, dan beritahu orangtua tentang kelompok pendukung komunitas yang tersedia untuk masalah spesi&ik yang dialami anak atau keluarga.
2. Un#uk anak a#au rema)a $engan gangguan perkembangan pervasi a. 9iptakan lingkungan yang aman, dan bantu orangtua untuk melakukannya juga di rumah b. 4antu orangtua mengurangi perasaan bersalah dan menyalahkan atas apa yang mereka alami +. ertahankan konsistensi pengasuh anak di rumah sakit, sekolah, dan rumah d. 4antu orangtua dan saudara kandung anak dalam mengidenti&ikasi dan mendiskusikan perasaannya, berbagai hal dan masalah yang berkaitan dengan tinggal bersama anak yang menderita gangguan serius e. 'lihkan perhatian anak bila ansietasnya meningkat dan perilakunya memburuk &. 4erikan benda-benda yang dikenal anak. #
Asuhan Keperawatan Jiwa Anak dan Remaja
?. Un#uk anak a#au rema)a $engan ADHD a. 4erikan medikasi stimulan di pagi hari guna memaksimalkan e&ektiitasnya untuk kegiatan di siang hari b. 4antu keluarga menggunakan manipulasi lingkungan untuk mengurangi stimulus guna mengendalikan perilaku +. 4antu keluarga menyusun jadwal yang tetap untuk makan, tidur, bermain, dan mengerjakan tugas sekolah d. 4ekerjasama dengan sekolah, keluarga, dan tim kesehatan jiwa untuk memastikan penempatan ruang kelas yang sesuai.
7. Un#uk anak a#au rema)a $engan gangguan peri%aku a#au gangguan penimpangan ,p,sisi
a. 4uat batasan-batasan yang tegas, jelas, dan konsisten tentang konsekuensi atas perilaku yang tidak dapat diterima b. 4antu orangtua menentukan dan mempertahankan batasan yang telah ditetapkan +. 4erikan umpan balik positi& atas perilaku yang baik d. (orong klien mengekspresikan kemarahannya dengan sikap erbal yang tepat e. Gunakan latihan &isik dan aktiitas untuk membantu anak menyalurkan kelebihan energi yang mun+ul karena peningkatan ansietas atau kemarahan &. 9atat tanda-tanda perburukan perilaku dan dan lakukan interensi segera.
5. Un#uk anak a#au rema)a $engan gangguan ansie#as a. ertahankan sikap tenang bila klien dan orangtua mengalami peningkatan ansietas b. 'jarkan pada klien tindakan koping untuk mengatasi ansietas +. Gunakan strategi kogniti& dalam mendiskusikan tentang ketakutan-ketakutan yang dirasakan klien, dengan mengemukakan realitas yang ada d. 4antu klien segera kembali ke sekolah dengan dukungan dari keluarga, bila terjadi ansietas akibat perpisahan.
. Un#uk anak a#au rema)a $engan gangguan m,,$ a. 'jarkan pada klien dan keluarganya tentang gangguan mood, penyebab, gejala, dan pengobatannya b. >okuskan pada tindakan meningkatkan harga diri +. Gunakan tindakan kogniti& dalam mengatasi perasaan dan pikiran negati& "
Asuhan Keperawatan Jiwa Anak dan Remaja
d. ertahankan sikap yang penuh harapan e. Gunakan tindakan kewaspadaan terhadap bunuh diri bagi klien yang berisiko melakukannya.
. Un#uk anak a#au rema)a $engan gangguan pena%a(gunaan +a# a. 'jarkan pada klien dan keluarganya tentang 8at-8at tersebut dan dampaknya terhadap kesejahteraan &isik dan psikologis b. 'njurkan klien dan keluarganya untuk menghadiri kelompok swadaya, misalkan al+oholi+ anonymous +. erkuat sikap penuh harapan bahwa klien dapat men+apai dan mempertahankan keadaan bersih tanpa penyalahgunaan d. 'jarkan tindakan koping untuk mengatasi perasaan dan situasi yang tidak nyaman
E4A/UASI HASI/
erawat menggunakan kriteria hasil berikut ini untuk menentukan e&ektiitas interensi keperawatan yang dilakukan. '. !lien dan keluarganya menunjukkan perbaikan keterampilan koping. 4. !lien mengendalikan perilaku impulsi&nya 9. !lien menunjukkan stabilitas mood yang normal (. !lien berpartisipasi dalam program penyuluhan sesuai kemampuan =. !lien dan keluarganya berpartisipasi dalam program pengobatan dan menerima rujukan komunitas >.
!lien berinteraksi se+ara sosial dengan kelompok teman sebaya
DA0TAR PUSTAKA 5
saa+, 'nn. 2007. anduan 4elajar / !eperawatan !esehatan 3iwa dan sikiatrik. 3akarta/ =G9.
10