Tugas : Kelompok KKA Dosen : Ns. Wahdania, S. Kep.
KELAINAN KONGENITAL (HERNIA INGUINALIS)
Nama :
Ardianto Halidaeni Rahim Nurlaila Amir Amir Rahmawati Abdurrahman
SEKOLAH TINGGI ILMU PEPERAWA PEPERAWATAN FAMIKA MAKASSAR 2006
BAB I PENDAHULUAN
Kelainan kogenital adalah suatu penyakit yang dialami oleh bayi yang dibawa sejak lahir.kelainan kogenital apabila tidak ditangani dengan segera maka akan berakibat fatal.Adapun penyakit –penyakit kelainan kogenital adalah dapat terjadi pada: -
ada mulut !labioskisis"labio-palato-ghatoskisis#
-
$sofagus
!atresia
esofagus
dengan
atau
tanpa
fistula
trakeo-
esofagus"kalasia"akalasia#. -
ilorus !stenosis pilorus hipertrofik kogenital#
-
%angguan pasase didaerah duodenum !obstruksi total"obsruksi parsial"kelainan akibat mekonium#
-
Atresia ani"atresia rekti"anus imporforata"penyak hi&s&hstrung"obstruksi biliaris dan omfalokel.
-
Hernia !merupakan penonjolan peritoneum parietalis yang berisi 'i&us melalui bagian yang lemah pada dinding perut#.
Hernia sendiri ada beberapa ma&am"terjadi ditempat yang berbeda-beda sesuai dengan namanya : (. Hernia femoral ). Hernia umbilika *. Hernia epigastrik +. Hernia insisional ,. Hernia abdominalis . Hernia inguinalis ari beberapa ma&am hernia diatas tingkat insiden yang paling sering terjadi pada anak adalah hernia inguinalis"maka kami dari kelompok kelainan kogenital akan memfokuskan membahas hernia inguinalis.
BAB II KONSEP DASAR MEDIS
A. DEFENISI
Hernia adalah penonjolan peritoneum parietalis yang berisi 'iskus melalui bagian yang lemah pada dinding perut!dr./.0.darjat"dr.A.a&hmat#. Hernia adalah bergesernya usus keluar melalui &elah kiri pada saluran skrotum!internet"www.google.&om#. Hernia adalah terperangkapnya usus yang keluar menembus &elah yang terbuka dan mengakibatkan kesakitan!1toppard"/iriam#. Hernia adalah adanya benjolan atau lubang yang terjadi pada rongga perut dimana mempangaruhi fungsi kelainan khususnya pada laki-laki !rof.dr.Reinhard 2ittner#. Hernia adalah keluarnya isi dari annulus ingunalis internus yang dibawa pada kanalis inguinalis dan menonjol pada annulus inguinalis eksternus didaerah lipata paha dan dapat menonjol kebawa sampai ke skrotum !3illiam 4ett dan enis 2rown#.
B. ETIOLOGI o
Kogenital 0erjadi akibat pro&&esus 'aginalis peritoneum resisten disertai dengan
anulus
ingunalis yang &ukup lebar terutama ditemukan pada orang bayi dan jarang ditemukan pada dewasa. o
idapat itemukan adanya faktor kausa yang berperan untuk timbulnya hernia: (. ro&&esus 'aginalis yang tetap terbuka ). eningkatan tekanan intra abdomen -
ekerjaan mengangkat barang-barang berat
-
2atuk kronik
-
025
-
Hypertrofi prostat"striktur urethra"konstipasi"asites.
*. Kelemahan otot dinding perut. o
6aktor-faktor predisposisi sebagai berikut: (. 7enis kelamin ). 8mur *. rematuritas +. 6ibrosis sistika pan&reas ,. 6imosis dengan kesukaran ken&ing . $kstro'ia kandung kemih.
o
6aktor prepitasi Kenaikan tekanan intra abdominal yang mendadak
C. PATOFISIOLOGI DAN PENYIMPANGAN KDM
0erjadinya hernia mempunyai ) kemungkinan penyebab yaitu : - KELAINAN BAWAAN
ada saat janin dalam kandungan testis belum turun ke kentongnya yaitu s&rotum.ada bulan ke 9- testis turun melalui Kanalis ;nguinalis ;nternus dan keluar
melalui
annulus
inguinalis
eksternus
mengikuti
sentral
fiber
gubernakulum.ada bulan ke- testis sudah biasa didalam s&rotum dan prosesus 'aginalis masih terbuka.ada bulan ke-< prosesus 'aginalis
akan mengalami
regresi sehingga menutup dengan sempurna. - KELAINAN AKUISITA
Kelemahan dinding otot abdomen"dinding otot yang lemah ini akan membentuk suatu kantong yang barisi materi-materi abnormal !usus# pada rongga tersebut dan menyebabkan terjadinya tonjolan pada daerah lipatan paha. !inguinal#. eningkatan
tekanan
intra
abdominal"ini
merupakan
faktor
presifitasi
terbentuknya hernia inguinal misalnya : batuk kronik"akti'itas yang berat dalm jangka waktu yang lama"konstipasi dan penyakit-penyakit tertentu.Keadaankeadaan tersebut diatas memberikan konstribusi terjadinya hernia inguinalis dan apabila tidak mendapat penanganan khusus yang &epat maka akan mengakibatkan terjadinya gangguan 'askularisasi dan kematian jaringan.0erdapatnya benjolan pada otot yang lemah mengakibatkan nyeri yang hebat pada daerah inguinal
sehingga terjadi gangguan pola tidur./un&ulnya benjolan pada daerah inguinal akan menyebabkan ke&emasan sehingga berdampak ketidaktahuan terhadap penyakit
dan
tindakan
apa
yang
akan
dilakukan
padanya.1ering
pula
mengakibatkan terjadinya obstruksi pada usus ke&il sehingga intake makanan tidak ter&erna denga baik dan akan mengakibatkan refleks lambuna sehingga terjadi mual dan muntah.Apabila keadaan ini berlangsung lama maka bias berakibat pada gangguan nutrisi yang kurang sehingga terjadi kelemahan pada tubuh. P!"#m$a!%a! KDM
terlampir
D. MANIFESTASI KLINIK
- 2enjolan pada regio inguinal.iatas ligamentum inguinal"yang menge&il bila pasien berbaring. - ada laki-laki isi hernia bias mengisi s&rotum. - Rasa nyeri tertekan pada hernia irreduksibel. - 0anda-tanda obstruksi usus.
E. PROGNOSIS
ada hernia inguinalis harus segera dilakukan tindakan pembedahan !operasi# jika tidak ditangani lebih lanjut maka akan kembali berulang dan bias berakibat komplikasi.
F. PENATALAKSANAAN o
iet ada orang yang menderita hernia tidak memnganjurkan mengisi perut se&ara
penuh.ianjurkan akan mengkomsumsi asupan dalam kuantitas yang ke&il tapi sering.ianjurkan untuk minum sedikit air atau air jeruk nipis ditambah sedikit garam berulang kali dalam setiap hari harus membebaskan diri dari kebiassan mengejan waktu 2A2. o
0erapi obat analgetik untuk menurunkan nyeri
o
=perasi /erupakan satu-satunya pengobata rasional untuk hernia"indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan prinsip dasar operasi terdiri dari hernioplastik.
o
Konserpatif emakaian bantalan penyanggahanya dilakukan pada hernia reponibilis.dengan tujuan untuk menahan hernia yang telah tereposisi.emberian sedatif"kompres es"posisi tidur terlentang"hanya ditunjukan pada hernia anak yang sudah mengalami inkarserasi.2ila sudah tereposisi anak disiapkan untuk operasi efektif pada hari
berikutnya jika tidak tereposisi dalam waktu jam dilakukan operasi emergensi.
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. P!%&a'#a! •
S#&*a+#
%ejala : Riwayat masalah 7antung !%7K"edema pulmonal" penyakit pulmonal perifer atau statis 'askuler!peningkatan resiko pembentukan thrombus#. •
I!,%#,a+ %-
%ejala : erasaan &emas" takut" marah" apatis. 6aktor-faktor stress multiple mis : 6inan&ial" hubungan gaya hidup 0anda : 0idak dapat beristrahat" peningkatan ketegangan>peka rangsang stimulus simpatis. •
Ma&a!a!Ca#a!
%ejala :;nsufisiensi pan&reas>/ !predisposisi untuk hipoglikemia atau ketoasidosis /alnutrisi !termasuk obesitas# /embran mukosa yang kering !pembatasan masukan>periode masa praoperasi# •
P!a$a+a!
%ejala : ;nfeksi" Kondisi yang kronis>batuk" merokok •
Kama!a!
%ejala : Alergi atau sensiti'e terhadap obat" makanan dan larutan efesiensi imun !peningkatan infeksi 1istemik dan penundaan penyembuhan# /un&ulnya kanker>terapi kanker terbaru Riwayat keluarga tentang hipertermia maligna>reaksi anastesi Riwayat penyakit hepati& defek dari detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah koagulasi Riwayat transfuse darah reaksi transfuse 0anda : /un&ulnya proses infeksi yang melelahkan" demam
•
A&,#/#,a+I+,aa,
%ejala : enurunan rentang gerak dari ekstermitas pada salah satu bagian tubuh 0anda : %angguan dalam bergerak •
N"#K!"ama!a!
%ejala : Nyeri seperti tertusuk pisau" yang akan semakin memburuk dengan adanya batuk" bersin" membengkokkan badan" defekasi. B. Pm#&+aa! D#a&!-+,#& E*&,- m#-%a# : apat melokalisasi lesi pada tingkat
1.
akar saraf spinal utama yang terkena 2.
S&a! CT
: apat menunjukkan kanal spinal yang
menge&il" adanya protusi dis&us in'ertebralis Ta!4a L+5 !tes dengan mengangkat kaki lurus keatas#:
3.
/endukung diagnosa awal dari herniasi dis&us in'ertebralis ketika mun&ul nyeri pada kaki posterior. .
M#*-%am
: /ungkin normal atau memperlihatkan
?penyempitan@ dari ruang dis&us. /enetukan lokasi dan ukuran herniasi se&ara spesifik.
C. PRIOITAS MASALAH
/asalah keperawatan berdasarkan urutan proritas masalah yaitu : (. Nyeri s>d penekanan saraf-saraf abdomen. ). Kelemahan s>d penurunan A0. *. erubahan pola eliminasi urine s>d oliguri. +. erubahan pola istirahat tidur. ,. Nutrisi !-# dari kebutuhan tubuh. . %angguan &itra diri.. 9. Ansietas. . !-# pengetahuan.
D. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
(. Nyeri s>d penekanan saraf-saraf abdomen. ). Kelemahan s>d penurunan A0. *. erubahan pola eliminasi urine s>d oliguri. +. erubahan pola istirahat tidur. ,. Nutrisi !-# dari kebutuhan tubuh s>d !-# nafsu makan. . %angguan &itra diri s>d adanya perubahan pada bentuk fisik 9. Ansietas s>d krisis situsional. . !-# pengetahuan.s>d kesalahan interpretasi informasi.
E. INTER7ENSI DAN RASIONAL 1. N"# +4 P!&a!a! $a4a +aa8+aa a94-m!
;nter'ensi Kaji keluhan nyeri" &atat lokasi lamanya serangan fa&tor pen&etus yang memperberat R : /embantu menetukan pilihan inter'ensi dan memberikan dasar untuk
membandingkan dan e'aluasi terhadap nyeri ertahankan tira baring selama fase akut R : /eminimalkan stimulasi>meningkatkan relaksasi Hilangkan !minimalkan# Akti'itas 'asokontriksi yang dapat mingkatkan rasa nyeri" misalnya /engedan saat 2A2. 2atuk anjang" membungkuk R : Akti'itas yang meningkatkan 'asokontriksi menyebabkan timbulnya rasa
nyeri 2antu pasien dalam ambulansi sesuai kebutuhannya R : /eminimalkan akti'itas dapat mengurangi timbulnya rasa nyeri
). K*maa! +4 $!!a! ATP Ren&anakan perawatan untuk memungkinkan periode istrahat. 7adwalkan akti'itas periodi& bila pasien mempunyai energi paling banyak" libatkan orang terdekat pasien dalam jadwal peren&anaan R : eriode istrahat sering diperlukan untuk memperbaiki>menghemat energi.
eren&anaan akan memungkinkan pasien menjadi aktif selama waktu dimana
tingkat energi kurang meningkat yang dapat memperbaiki perasaan sejara dan rasa kontrol 2uat tujuan akti'itas realistis dengan pasien R : /emberi rasa kontrol dan perasaan mampu menyelesaikan.
orong pasien untuk melakukan apa saja bila mungkin. /is: uduk" mandi" bangun dari tempat tidur" berjalan" tingkatkan akti'itas sesuai kemampuan. R : /eningkatkan kekuatan dan memampukan pasien menjadi lebih aktif
tanpa kelelahan yang berarti. antau respon fisiologi terhadap akti'itas" /is : erubahan pada 0 atau frekuensi jantung>pernafasan R : 0oleransi sangat ber'ariasi tergantung pada tahap proses penyakit. 1tatus
nutrisi" keseimbangan &airan" dan reaksi terhadap aturan terapeutik. Kolaboratif Rujuk pada terapi fisik>okupasi R : 4atihan yang terprogram setiap hari dan akti'itas membantu pasien
mempertahankan>meningkatkan kekuatan dan tonue otot" meningkatkan rasa sejatera. enggunaan laat adaptasi" dapat membantu menghemat energi. 3.P9aa! *#m#!a+# #! +4 -*#%#a
erhatikan pola berkemih dan awasi pengeluaran urine R : apat mengidentifikasi retensi urine bila bewrkemih dengan sering dalam
jumlah sedikit>kurang ! (BB ml# 2erikan tindakan berkemih rutin. /is : posisi normal" penyiraman air hangat pada perineum. R : /eningkatkan relaksasi otot perineal dan dapat mempermudah upaya
berkemih. 2erikan perawatan kebersihan perineal dan dapat mempermudah upaya berkemih R : /eningkatkan kebersihan menurunkan ;1K asenden
Kolaborasi emasangan kateter bila diindikasikan atau bila pasien berkemih
tidak mampu
R : $dema" pengaruh suplai saraf dapat menyebabkan atoni kandung kemih>
retensi kandung kemih dekomperasi kandung kemih.
P9aa! $-*a #+,#aa, ,#4 +4 ,+ m!+ ,'a%a
0entukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi R : /engkaji perlunya dan mengidentifikasi inter'ensi yang tepat
2erikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi R : /eningkatkan kenyamanan tidur serta dukungan fisiologis>psikologis
orong beberapa akti'itas fisik ringan sebelum siang hari R : Akti'itas siang hari dapat membantu pasien menggunakan energi dan siap
untuk tidur malam hari ;nstruksikan tindakan relaksas" kurangi kebisingan dan lampu R : /embantu menginduksi tidur" memberi situasi kondusif untuk tidur
2erikan sedati'e" hipnotik sesuai indikasi R C iberikan untuk membantu pasien tidur>istirahat selama periode transisi" dari rumah kelingkungan baru. . N,#+# &a!% 4a# &9,a! ,9 +4 &a!% !a+ ma&a!
2erikan kebersihan oral sebelum makan R : /ulut bersih meningkatkan nafsu makan
2erikan makanan dalam jumlah ke&il dan dalam waktu yang sering dengan teratur R : meningkatkan dan toleransi pasien terhadap nutrisi yang diberikan dan
dapat meningkatkan kerja sama pasien saat makan 2erikan diet &air lebih lembut" tinggi pritein dan serat serta rendah lemak R : /enentukan nutrisi
0imbang berat badamn R : /enetukan kebutuhan kalori dan e'aluasi keadekuatan ren&ana nutrisi
Kolaborasi 2erikan nutrisi parenteral>total" tetapi ;D sesuai dengan indikasi
R : rogram ini mengisterahatkan saluran %astro intestinal sementara
memberikan nutrisi penting. Konsul dengan ahli giEi sesuai indikasi R : 2erguna dalam mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi indi'idu untuk
meningkatkan penyembuhan dan regenerasi jaringan. 6. Ga!%%a! ;#,a 4## +4 a4a!"a $9aa! $a4a 9!,& #+#&
7awab semua pertanyaan masalah penyakit yang dialaminya R : /embuat &atatan dan menunjukkan minat masalah pemberi perawatan.
/emberi informasi tambahan pada pasien untuk dipertimbangkan. orong pasien>orang terdekat untuk menyatakan perasaan. Akui kenormalan perasaan marah" depresi dak kedukaan karena kehilangan . diskusikan peningkatan dan penurunan@ 0iap hari yang dapat terjadi setelah pulang R : /emberikan kesempatan untuk menerima isu>salah konsep /embantu
pasien>orang terdekat untuk menyadari bahwa perasaan yang dialami tidak biasa
dan bahwa perasaan bersalah pada mereka tidak perlu>membantuh.
asien perlu mengenali perasaan sebelum mereka dapat menerimanya se&ara efektif. erhatikan perilaku menarik diri" peningkatan ketergantungan" manipulasi atau tidak terlibat pada asuhan R : ugaan masalah pada penyesuaian yang memerlukan e'aluasi lanjut dan
terapi lebih ekstensif. apat menunjukkan
respon kedukaan terhadap
kehilangan bagian>fungsi tubuh terhadap penerimaan orang lain juga rasa tajut akan ketidak mampuan yang akan datang iskusikan kemungkinan kontak dengan pengunjung dan atur kunjungan bila diinginkan R : /emberi system pendukung yang baik" membantu dan menguatkan serta
memudahkan penerimaan perubahan sesuai kesadaran pasien. <. A!+#,a+ +4 &#+#+ +#,a+#-!a*
/andiri
Kaji tingkat
ansietas pasien.
0entukan bagaiman pasien menangani
masalahnya dimasa yang lalu dan bagaimana pasien melakukan
koping
dengan masalah yang dihadapinya sekarang R : /embantu dalam mengidentifikasi
mungkin membantu
kekuatan dan keterampilan yang
pasien mengatasi keadaannya sekarang dan atau
kemungkinan lainnya untuk memberikan bantuan yang sesuai. 2erikan informasi yang akurat dan jawab dengan jujur R : /emungkinkan pasien untuk membuat keputusan yang didasarkan atas pengetahuannya 2erikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan masalah yang dihadapinya seperti kemungkinan paralysis" pengaruh terhadap fungsi seksual" perubahan dalam pekerjaan>finan&ial. erubahan peran dan tanggung jawab. R : Kebanyakan pasien mengalami masalah yang perluh diungkapkan untuk
meningkatkan koping terhadap situasi yang sedang dihadapinya. Kolaborasi Rujuk pada kelompok penyokong yang ada" pelayanan so&ial konselor kerja" psikoterapi dan sebagainya R : /emberikan dukungan
untuk beradaftasi
pada perubahan dan
memberikan sumber-sumber untuk mengatasi masalah. =. Ka!% $!%,aa! +4 &+a*aa! #!,$a,a+# #!-ma+#
/andiri 7elaskan kembali proses penyakit dan prognosis serta pembatasan kegiatan seperti hindari mengejan saat defekasi R : engetahuan dasar yang menandai memungkinkan pasien untuk membuat
pilihan yang tepat. apat meningkat kerja sama pasien mengenai program pengobatan dan mendapatkan penyembuhan yang optimal. iskusikan mengenai pengobatan dan juga efek sampingnya seperti halnya beberapa obat yang menyebabkan
kantuk yang sangat berat !analgetik"
relaksasi otot# yang lain dapat memperberat penyakit. R : /enurunkan resiko komplikasi>trauma
iskusikan mengenai kebutuhan diet
R : iet tinggi serat dapat mengurangi konstipasi. Kalori yang dibatasi dapat
meningkatkan pengontrolan menurunkan berat badan dan dapat menurunkan tekanan intra abdomen Kaji kembali pemberian obat. Anjurkan untuk menghindari pemakaian obatobatan bebas tanpa persetujuan dokter. R : /eningkatkan kemanan pasien dan meningkatkan sifat kooperatif pasien
terhadap pengobatan.
KESIMPULAN
Hernia adalah suatu penonjolan peritoneum parietalis yang berisi 'is&us melalui bagian yang lemah pada dinding perut. Hernia dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain karena konginetal" didapat dan masih banyak lagi fa&tor-faktor predisposisi lainnya. Adapun masalah keperawatan yang bias mun&ul adalah adanya nyeri" kelemahan" perubahan pola eliminasi urine" perubahan pola istrahat tidur" nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh" gangguan &itra diri" ansietas dan kurang pengetahuan.
Da,a P+,a&a
5e&yly 4. 2et)" 4inda A. 1owden" K$a>a,a! P4#a,# $disi * $%5 oengoes $. /arilyn" R!;a!a A+a! K$a>a,a! " $%5 $disi * rajat" R A&hmat R" I*m B4a" Aksdara medisina" 7akarta" (<9 ri&e" 1ilrya Anderson" K-!+$ K*#!#+ P-++8P-++ P!"a, " $disi +" 7akarta: $%5 (<<+ ;nternet E?$*-. www. Hernia. 5om Hptp>> www. G--%*. &om