1
REFERAT
HERNIA PADA ANAK
DISUSUN OLEH : ARIANTI MIRANTI LESTARI FAJRIN I11109072
STASE BEDAH RS BHAYANGKARA ANTON SOEDJARWO FAKULT FAKULTAS KEDOKTERAN KEDOKTERA N UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2015
2
Hernia Pada Anak A. Definisi Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Hernia terdiri atas cincin, kantong dan isi hernia. Hernia diberi nama menurut letaknya.
B. alaupun
1
Epidemiologi angka
kejadian hernia inguinal indirek pada bayi dan anak tidak diketahui secara pasti, tetapi angka kejadian berkisar antara 1!"#. "$# hernia terjadi di sisi sebelah kanan. Bayi prematur meningkatkan risiko untuk hernia inguinal dengan angka kejadian rata!rata adalah %# pada perempuan dan &!'$# pada laki!laki. Hernia inguinal lebih sering pada laki!laki dengan rasio (!)* 1 dibandingkan dengan perempuan. %,'
+. Etiologi Pada bayi dan anak hernia terjadi karena tidak tertutupnya beberapa lubang yang pernah ada semasa bayi dalam kandungan. ebelum atau sesudah bayi lahir seharusnya lubang!lubang tersebut menutup, namun pada bayi dan anak yang mengalami hernia, hal ini tidak terjadi. ( Hernia pada anak adalah kondisi medis dimana jaringan atau struktur atau bagian dari organ yang mencuat melalui jaringan otot atau membran. -isiko terjadinya hernia meningkat pada bayi yang lahir prematur atau memiliki ayahibu yang memiliki hernia se/aktu bayi. " Penyebab hernia pada anak antara lain "* 1. 0elemahan otot atau jaringan
3
aktor ini adalah faktor utama yang menyebabkan hernia. 0elemahan pada jaringan membuat organ!organ internal untuk menonjol keluar. %. 0ongenital Pada beberapa kasus, beberapa lubang salah satu contoh kanalis inguinalis tidak dapat ditutup dengan benar setelah anak dilahirkan karena faktor tertentu. 2ni merupakan faktor risiko untuk pengembangan hernia. '. aktor genetik Hernia umbilical dapat diturunkan melalui genetik. D. 3enis Hernia Pada Anak Pada anak!anak, hernia paling sering terjadi disekitar pusar atau di daerah selangkangan atau skrotum. Hernia yang terjadi di daerah pusar disebut hernia umbilikal, sedangkan hernia di daerah selangkangan atau skrotum disebut hernia inguinal. Hernia pada bayi adalah kelainan perkembangan embriologik. Hernia dapat berkembang dalam beberapa bulan pertama setelah bayi lahir karena adanya kelemahan di otot perut. " 1. Hernia 2nguinal a. Definisi Hernia inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui sebuah lubang pada dinding perut kedalam kanalis inguinalis. 0analis inguinalis adalah saluran yang berbentuk tabung, yang merupakan jalan tempat turunnya testis dari perut kedalam skrotum sesaat sebelum bayi dilahirkan. 4,& b. Epidemiologi Hernia inguinalis merupakan keadaan
yang
la5im
dan
membutuhkan pembedahan pada kelompok umur anak. 2nsiden hernia inguinalis pada anak berkisar antara 1$!%$* 1.$$$ kelahiran hidup. -asio antara laki!laki dan /anita adalah (*1. ekitar "$# akan muncul sebelum umur 1 tahun. 0ebanyakan akan muncul pada umur 4 bulan. Hernia inguinalis yang paling la5im pada anak adalah hernia inguinalis tidak langsung 6indirek7. Hernia langsung 6direk7 jarang dan terjadi pada sekitar 1# dari seluruh hernia inguinalis. Enam puluh persen dari hernia inguinalis ada pada sisi kanan, '$# pada sisi kiri, dan 1$# bilateral.)
4
c. Etiologi Hernia inguinalis
umumnya
diderita
bayianak
laki!laki
6dominan pada bayi prematur7. ebab saluran tempat turunnya buah pelir dari rongga perut ke kantung buah pelir tetap terbuka saat lahir 6prosesus 8aginalis yang paten7. 9kuran lubang 6Anulus inguinalis7 cukup besar, sehingga sebagian usus bayi bisa turun :mengikuti; buah pelir membentuk benjolan 6kurang!lebih sebesar ibu jari orang de/asa7. 0emaluan penderita hernia tipe ini membesar.) d. aktor Predisposisi< 17 Prosesus 8aginalis yang tetap terbuka %7 Prematuritas '7 Peninggian tekanan intra abdomen* batuk mengejan. (7 Penyakit tertentu
*
Hidrocephalus
dengan
kronik, shunt
8entrikulo!peritoneal, disebut!sebut sebagai faktor yang berperan dalam hal timbulnya hernia inguinalis pada bayi dan anak. e. Embriologi dan Patogenesis< aat pertumbuhan janin laki!laki di rahim sampai dengan siap dilahirkan, testis berkembang di perut dan kemudian bergerak turun ke dalam skrotum melalui daerah yang disebut kanalis inguinalis. =ak lama setelah bayi lahir, kanalis inguinalis menutup, mencegah berpindah kembali ke perut. 3ika daerah ini tidak menutup sepenuhnya, sebuah lekukan usus dapat masuk ke dalam kanalis inguinalis melalui area lemah dinding
perut
bagian
ba/ah,
menyebabkan hernia. alaupun anak perempuan tidak memiliki testis, mereka memiliki kanalis inguinalis, sehingga dapat juga menyebabkan hernia di daerah itu. >ayoritas hernia inguinalis pada bayi dan anak adalah indirek akibat dari menetapnya prosesus 8aginalis yang paten. Pada janin, gonad mulai berkembang selama " minggu kehamilan, ketika sel benih primodial berpindah dari kantung telur 6yolk sac7 ke rigi gonad. ?ubernakulum ligamentosa terbentuk dan turun pada salah satu sisi abdomen pada kutub inferior gonad dan melekat pada permukaan
5
dalam lipatan labium!skrotum. elama perjalanan menurunnya, gubernakulum melalui dinding anterior perut pada tempat cincin inguinalis interna dan kanalis inguinalis berikutnya. Prosesus 8aginalis merupakan penonjolan di8ertikulum peritoneum yang terbentuk tepat sebelah 8entral gubernakulum dan berherniasi melalui dinding perut dengan gubernakulum ke dalam kanalis inguinalis. peritoneum, turun ke daerah cincin dalam pada sekitar umur kehamilan %) minggu. Penurunan testis melalui kanalis inguinalis diatur oleh hormon androgen dan faktor mekanis 6peningkatan tekanan dalam perut7. =estis turun ke dalam skrotum pada umur kehamilan %< minggu. etiap testis turun melalui kanalis inguinalis eksterna ke prosesus 8aginalis. @8arium juga turun ke dalam pel8is dari rigi urogenital tetapi tidak keluar dari rongga perut. Bagian kranial gubernakulum berdeferensiasi menjadi ligamentum o8arii, dan bagian inferior gubernakulum menjadi ligamentum teres uteri, yang masuk melalui cincin dalam, ke dalam labia mayora. Prosesus 8aginalis pada anak /anita meluas ke dalam labia mayora melalui kanalis inguinalis, yang juga dikenal sebagai kanalis uck. Pada bulan ke ), testis biasanya sudah berada dalam skrotum dan prosesus 8aginalis peritonei masih terbuka. Pada bulan ke < prosesus 8aginalis peritonei akan mengalami regresi sehingga menutup sempurna setinggi batas atas kanalis inguinalis dan hanya tinggal sebagai jaringan fibrotik. 0egagalan sebagian atau seluruh obliterasi atau regresi prosesus 8aginalis peritonei mengakibatkan sakus 8aginalis tetap terbuka dan merupakan faktor predisposisi terjadinya hernia inguinalis lateralis atau predisposisi terjadinya hidrokel pada bayi dan anak. Hernia inguinalis yang paling sering dijumpai pada bayi dan anak adalah hernia ingunalis lateralis indirek. Hernia ini mempunyai kantong berupa penonjolan sakus 8aginalis yang masih terbuka. Hernia ini keluar dari anulus inguinalis internus kemudian ke ba/ah
6
pada kanalis inguinalis dan menonjol pada anulus inguinalis eksternus di daerah lipat paha. Dari sini dapat menonjol ke ba/ah sampai ke skrotum. =opografi kanalis inguinalis pada bayi dan anak adalah sama dengan topografi kanalis inguinalis pada orang de/asa. Pada dasarnya kanalis inguinalis adalah bagian dari dinding depan abdomen. 0analis inguinalis pada anak terutama pada bayi relatif lebih pendek dan terletak antara muskulus oblikus abdominis intrernus dan muskulus oblikus abdominis eksternus. 0analis inguinalis ini dile/ati funikulus spermatikus pada laki!laki dan ligamentum teres uteri pada anak perempuan. Anulus inguinalis internus adalah pintu masuk hernia inguinalis ke dalam kanalis inguinalis dan terletak pada fasia trans8ersa. Anulus inguinalis eksternus terletak subkutan dan terbentuk pada celah antara serabut muskulus oblikus abdominis eksternus. Anulus inguinalis eksternus terletak lebih medial dan kaudal daripada anulus inguinalis internus. Dengan demukian jika terjadi peninggian tekanan intra abdominal maka dinding belakang kanalis inguinalis akan terdorong ke depan berdekatan atau melekat pada dinding depan kanalis inguinalis sehingga menutup dan memperkuat kanalis inguinalis. f.
>anifestasi 0linis&,< Hernia inguinalis biasanya tampak sebagai benjolan pada daerah
inguinal dan meluas ke depan atau ke dalam skrotum. 0adang!kadang bayi akan datang dengan bengkak skrotum tanpa benjolan sebelumnya pada daerah inguinal. @rangtuanya biasanya sebagai orang pertama yang melihat benjolan ini, yang mungkin muncul hanya s aat menangis atau mengejan. elama tidur atau apabila pada keadaan istirahat atau santai, hernia ini mengurang secara spontan tanpa adanya benjolan atau pembesaran skrotum. -i/ayat bengkak pada pangkal paha, labia atau skrotum berulang!ulang yang hilang secara spontan adalah manifestasi klasik untuk hernia inguinalis indirek. 0adang!kadang suatu massa inguinalis akan muncul secara mendadak pada bayi dan
7
akan disertai dengan re/el. Hal ini akan penting untuk membedakan antara hidrokel tali dan hernia inguinalis inkarserata, tetapi hidrokel tali tidak akan disertai dengan gejala obstruksi intestinum seperti perut kembung atau muntah. ?ejala khusus muncul berdasarkan berat!ringan hernia* 17 -eponible Benjolan di daerah lipat paha tampak keluar masuk 6kadang!kadang
terlihat
menonjol,
kadang!kadang
tidak7.
Benjolan muncul pada /aktu berdiri, batuk, bersin, atau mengedan, dan menghilang saat berbaring. Benjolan ini membedakan hernia dari tumor yang umumnya menetap. 2ni adalah tanda yang paling sederhana dan ringan yang bisa dilihat dari hernia eksternal. Bisa dilihat secara kasat mata dan diraba, bagian lipat paha akan terasa besar sebelah. edangkan pada bayi /anita, seringkali ditemukan bah/a labianya besar sebelah. %7 2rreponible Benjolan yang ada sudah menetap, baik di lipat paha maupun di daerah pusat. Pada hernia inguinalis, air atau usus atau omentum 6penggantungan usus7 masuk ke dalam rongga yang terbuka kemudian terjepit dan tidak bisa keluar lagi. Di fase ini, meskipun benjolan sudah lebih menetap tapi belum ada tanda!tanda perubahan klinis pada anak. '7 2ncarcerata Benjolan sudah semakin menetap karena sudah terjadi sumbatan pada saluran makanan sudah terjadi di bagian tersebut. =ak hanya benjolan, keadaan klinis bayi pun mulai berubah dengan munculnya mual, muntah, perut kembung, tidak bisa buang air besar, dan tidak mau makan. (7 trangulata trangulata adalah tingkatan hernia yang paling parah karena pembuluh darah sudah terjepit. elain benjolan dan gejala klinis pada tingkatan incarcerata, gejala lain juga muncul, seperti demam dan dehidrasi. Bila terus didiamkan lama!lama pembuluh darah di daerah tersebut akan mati dan akan terjadi
8
penimbunan racun yang kemudian akan menyebar ke pembuluh darah. ebagai akibatnya, akan terjadi sepsis yaitu beredarnya kuman dan toin di dalam darah yang dapat mengancam nya/a si bayi. angat mungkin bayi tidak akan bisa tenang karena merasakan nyeri yang luar biasa. g. Pemeriksaan isik < Pemeriksaan fisik akan menunjukkan benjolan inguinal pada setinggi cincin interna atau eksterna atau pembengkakan skrotum yang ukurannya dapat berkurang atau berfluktuasi. Daerah inguinalis pertama!tama diperiksa dengan inspeksi, sering benjolan muncul dalam lipat paha dan terlihat cukup jelas. 0emudian jari telunjuk diletakkan disisi lateral kulit skrotum dan dimasukkan sepanjang funikulus spermatikus sampai ujung jari tengah mencapai annulus inguinalis internus. uatu kantong yang diperjelas dengan batuk biasanya dapat diraba pada titik ini. 3ika jari tangan tak dapat mele/ati annulus inguinalis internus karena adanya massa, maka umumnya diindikasikan adanya hernia. Hernia juga diindikasikan, bila seseorang meraba jaringan yang bergerak turun kedalam kanalis inguinalis
sepanjang
jari
tangan
pemeriksa
selama
batuk.
Hernia inguinalis dapat diketahui dengan meletakkan bayi tidur telentang dengan kaki lurus dan tangan di atas kepala. Posisi ini biasanya menyebabkan bayi menangis, menaikkan tekanan di dalam perut, yang kemudian akan menampakkan benjolan di atas tuberkulum pubis 6cincin eksterna7 atau pembengkakan di dalam skrotum. Anak yang lebih tua dapat diperiksa berdiri, yang juga akan meningkatkan tekanan di dalam perut dan menampakkan hernianya. =estis yang retraksi sering terjadi pada bayi dan anak!anak dan bisa menyerupai hernia inguinalis dengan benjolan di atas cincin eksterna. 0arenanya adalah sangat penting meraba testis sebelum palpasi benjolan inguinal. Hal ini akan memungkinkan deferensiasi antara keduanya dan menghindari tindakan bedah yang tidak perlu.
9
0antong hernia yang kosong kadang dapat diraba pada funikulus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapis kantong yang memberikan sensasi gesekan dua permukaan sutera. =anda ini disebut tanda sarung tangan sutera, tetapi umumnya tanda ini sukar ditentukan. 0alau kantong hernia berisi organ, tergantung isinya, pada palpasi mungkin teraba usus, omentum 6seperti karet7, atau o8arium. Dengan jari telunjuk atau jari kelingking, pada anak, dapat dicoba mendorong isi hernia dengan menekan kulit skrotum melalui anulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat direposisi atau tidak. Dalam hal hernia dapat direposisi, pada /aktu jari masih berada dalam anulus eksternus, pasien diminta mengedan. 0alau ujung jari menyentuh hernia, berarti hernia inguinalis lateralis, dan kalau bagian sisi jari yang menyentuhnya, berarti hernia inguinalis medialis. 2si hernia pada bayi perempuan, yang teraba seperti sebuah massa padat biasanya terdiri atas o8arium. h. Diagnosis),< Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik. Benjolan akan membesar jika penderita batuk, membungkuk, menangis atau mengedan. ?ejala dan tanda klinik hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia. Pada hernia reponibel keluhan satu!satunya adalah benjolan dilipat paha yang muncul pada /aktu berdiri, batuk, bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring . yeri yang disertai mual atau muntah timbul ketika terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren. Dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak dapat dicoba mendorong isi hernia dengan menonjolkan kulit skrotum melalui anulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat direposisi atau tidak. Dalam hal hernia dapat direposisi, pada /aktu jari masih berada dalam anulus eksternus, pasien diminta mengedan. 0alau hernia menyentuh ujung jari, berarti hernia inguinalis lateralis, dan kalau samping jari yang menyentuh menandakan hernia inguinalis
10
medialis. i.
Diagnosis Banding),< 17 Hidrocele pada funikulus spermatikus maupun testis. Hal yang membedakan* pasien diminta mengejan bila benjolan adalah hernia maka akan membesar, sedang bila hidrocele benjolan tetap tidak berubah. Bila benjolan terdapat pada skrotum, maka dilakukan pada satu sisi, sedangkan disisi yang berla/anan diperiksa melalui diapanascopy. Bila tampak bening berarti hidrocele 6diapanascopy C7. Pada hernia* canalis inguinalis teraba usus, fluktuasi positif pada hernia. %7 0riptochismus =estis '7 (7 "7 47
j.
tidak
turun
sampai
ke
skrotum
tetapi
kemungkinanya hanya sampai kanalis inguinalis. 9ndesensus testis imfadenopati limfadenitis inguinal arises 8ena saphena magna didaerah lipat paha ipoma yang menyelubungi funikulus spermatikus
6sering dikira sebagai hernia inguinalis medial7. Penatalaksanaan&,),< Hernia inguinalis pada bayi dan anak segera dioperasi sesudah
diagnosa ditegakkan bila terjadi pada anak dengan keadaan baik. Pada bayi kecil dan prematur dengan hernia inguinalis maka keputusan dilakukannya pembedahan adalah dengan mempertimbangkan risiko anestesi. Dengan perkembangan anestesi, maka risiko pembiusan menjadi sangat kecil. Pembedahan hernia inguinalis lateralis pada anak dapat dikerjakan tanpa ra/at inap di rumah sakit. Pemeriksaan fisik, darah rutin, dan urinalisa cukup dikerjakan pada anak sehat. 0alau anak mengidap penyakit lain maka perlu dilakukan e8aluasi lanjut. Anestesi umum akan memberikan hasil yang memuaskan, tetapi anestesi lokal dapat pula dikerjakan pada bayi kecil prematur. =eknik operasi terhadap hernia inguinalis pada bayi dan anak yang faktor penyebabnya adalah prosesus 8aginalis yang tidak menutup hanya dilakukan herniotomi karena anulus inguinalis internus cukup
11
elastis dan dinding belakang kanalis cukup kuat. Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi. 0antong hernia dijahit!ikat setinggi mungkin lalu dipotong. Pengobatan konser8atif terbatas pada tindakan melakukan reposisi. -eposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulata, kecuali pada pasien anak!anak. -eposisi dilakukan secara bimanual. =angan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan sedikit tekanan perlahan yang tetap sampai terjadi reposisi. Pada anak!anak inkarserasi lebih sering terjadi pada umur di ba/ah dua tahun. -eposisi spontan lebih sering dan sebaliknya gangguan 8italitas isi hernia jarang terjadi dibandingkan dengan orang de/asa. Hal ini disebabkan oleh cincin hernia yang lebih elastis pada anak!anak. -eposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian sedatif dan kompres es di atas hernia. Bila usaha reposisi ini berhasil, anak disiapkan untuk operasi pada hari berikutnya. 3ika reposisi hernia ini tidak berhasil, dalam /aktu enam jam harus dilakukan operasi segera. =erdapat dua prinsip dasar operasi hernia yaitu herniotomi dan herniorafi. =eknik herniorafi dapat dikelompokkan kedalam ( kategori utama yaitu open anterior repair , open posterior repair , tension-free repair with mesh, dan laparoscopic. 17 Open anterior repair @perasi hernia 6teknik Bassini, >cay
dan
houldice7
melibatkan pembukaan aponeurosis otot obliFuus abdomins ekternus dan
membebaskan
funikulus
spermatikus.
fascia
trans8ersalis
kemudian dibuka, dilakukan inspeksi kanalis spinalis, celah direct dan indirect. 0antung hernia biasanya diligasi dan dasar kanalis spinalis di rekonstruksi.1 0omponen utama dari teknik Bassini adalah membelah aponeurosis otot obliFuus eksternus di kanalis inguinalis hingga ke
12
cincin eksternal. 0emudian otot kremaster dipisahkan dengan cara reseksi untuk mencari hernia lateral sekaligus menginspeksi dasar dari kanalis inguinal untuk mencari hernia medial. etelah itu bagian dasar atau dinding posterior kanalis inguinalis dipisahkan dan dilakukan ligasi kantung hernia seproksimal mungkin. Dinding posterior dilakukan rekonstruksi dengan cara menjahit fascia tranfersalis, otot trans8ersalis abdominis dan otot abdominis internus ke ligamentum inguinalis lateral. =eknik dalam kelompok ini semuanya menggunakan jahitan permanen untuk mengikat fasia di sekitarnya dan memperbaiki dasar dari kanalis inguinalis, kelemahannya yaitu tegangan yang terjadi akibat jahitan tersebut, selain dapat menimbulkan nyeri juga dapat mengakibatkan terjadinya nekrosis otot yang akan menyebabkan jahitan terlepas dan mengakibatkan kekambuhan. %7 Open posterior repair Posterior repair 6iliopubic tract repair dan teknik yhus7 dilakukan dengan membelah lapisan dinding abdomen superior hingga ke cincin luar dan masuk ke ruang preperitoneal. Diseksi kemudian diperdalam kesemua bagian kanalis inguinalis. Perbedaan utama antara teknik ini dan teknik open anterior adalah rekontruksi dilakukan dari bagian dalam. Posterior repair sering digunakan pada hernia dengan kekambuhan karena menghindari jaringan parut dari operasi sebelumnya. @perasi ini biasanya dilakukan dengan anastesi regional atau anastesi umum. '7 Tension-free repair with mesh Pada kelompok ini operasi hernia 6teknik ichtenstein dan -utko/7 menggunakan pendekatan a/al yang sama dengan teknik open anterior , tetapi tidak menjahit lapisan fasia untuk memperbaiki defek. Pada teknik ini menempatkan sebuah prostesis, mesh yang tidak diserap. >esh ini dapat memperbaiki defek hernia tanpa menimbulkan tegangan dan ditempatkan di sekitar fasia. Hasil yang
13
baik diperoleh dengan teknik ini dan angka kekambuhan dilaporkan kurang dari 1 persen. (7 Laparoscopic @perasi hernia dengan teknik laparoskopi makin populer dalam beberapa tahun terakhir, tetapi juga menimbulkan kontro8ersi. Pada a/al
pengembangan
teknik
ini,
hernia
diperbaiki
dengan
menempatkan potongan mesh yang besar di region inguinal diatas peritoneum. =eknik ini ditinggalkan karena potensi obstruksi usus halus dan pembentukan fistel karena paparan usus terhadap mesh. aat ini kebanyakan teknik laparoskopi pada herniorafi dilakukan menggunakan salah satu pendekatan transabdominal preperitoneal 6=APP7 atau total etraperitoneal 6=EP7. Pendekatan =APP dilakukan dengan meletakkan trokar laparoskopi dalam ca8um abdomen
dan
memperbaiki
region inguinal
dari
dalam. 2ni
memungkinkan mesh diletakkan dan kemudian ditutupi dengan peritoneum. edangkan pendekatan =EP adalah prosedur laparoskopi langsung yang mengharuskan masuk ke ca8um peritoneal untuk diseksi. ebagai konsekuensi dari teknik ini adalah usus atau pembuluh darah bisa cedera selama operasi. k.
0omplikasi ) Hernia inkarserata terjadi apabila isi kantong hernia tidak dapat
kembali ke dalam rongga perut. @rgan yang inkarserata biasanya usus, yang disertai denagn tanda dan gejala obstruksi usus seperti muntah, perut kembung, konstipasi, dan adanya batas udara!cairan pada foto rontgen polos perut. emua bayi dan anak kecil dengan obstruksi usus yang tidak terjelaskan sebabnya harus diperiksa untuk hernia inkarserata yang tidak dikenali. alaupun usus organ yang paling sering terlibat pada hernia inkarserata, setiap alat di dalam rongga perut dapat menjadi inkarserata, dan pada anak /anita muda organ yang paling sering adalah o8arium. Apabila aliran darah ke dalam organ menjadi
berkurang, terjadilah hernia strangulasi, yang
14
merupakan
indikasi
pasti
untuk
operasi
ga/at
darurat.
2nsiden inkarserasi berkisar dari
penderita
pada
posisi
kepala
lebih
rendah
6=rendelenburg7. Bungkusan es tidak digunakan karena menyebabkan nekrosis lemak pada bayi kecil. 3ika anak sudah tenang, pengurutan yang lembut isi hernia ke arah cincin luar dan atau dalam bisa dilakukan. etelah hernia berkurang, operasi elektif harus dilakukan dalam
/aktu
%(!()
jam
jika
edema
sudah
berkurang.
Anak dengan hernia strangulasi mempunyai tanda sistemik gangguan 8askuler seperti takikardi dan demam, massa di pangkal paha biasanya eritematosa dan sangat halus. Anak ini membutuhkan tindakan operasi segera. 0eadaan tersebut sangat jarang terjadi pada kelompok umur pediatri. Angka komplikasi setelah operasi ga/at darurat untuk hernia inkarserata atau strangulasi, kira!kira %$ kali angka komplikasi yang terkait dengan prosedur elektif. l. Prognosis 4,< Hasil perbaikan hernia inguinalis pada bayi dan anak sangat baik. Angka komplikasi setelah perbaikan hernia inguinalis pada anak sekitar %#. 2nsiden infeksi luka mendekati 1#. Peningkatan insiden kumat ditemukan bila ada ri/ayat inkarserata atau strangulasi, pada
15
anak dengan penyakit jaringan pengikat, dan penyakit saluran napas kronis, dan bila ada kenaikan tekanan intraabdomen, seperti bayi dengan pirau 6shunt7 8entrikuloperitoneum. 3ejas pada ner8us ileoinguinlais atau 8as deferens jarang. ?angguan testis ditemukan pada '!"# anak laki!laki yang datang dengan hernia inkarserata.
%. Hernia 9mbilikal" 0etika janin tumbuh dan berkembang selama kehamilan, ada lubang kecil pada otot perut yang memungkinkan tali pusat menghubungkan ibu ke bayi. ebelum kelahiran, bukaan pada otot perut itu menutup. 0adang! kadang, bukaan itu tidak menutup sepenuhnya, dan masih ada lubang kecil. 3ika dinding perut tidak menutup sempurna saat lahir, kala bayi itu menangis terlalu lama maka daerah sekitar pusar tampak membesar dan menonjol. ebuah lekukan usus dapat bergerak ke dalam lubang diantara otot perut itu dan menyebabkan hernia. Hernia umbilikal sering diderita oleh bayi yang baru lahir. Hernia umbilikalis merupakan hernia kongenital pada umbilikus yang hanya tertutup peritonium dan kulit. Hernia ini terdapat pada kira!kira %$# bayi dan angka ini lebih tinggi lagi pada bayi prematur. =idak ada perbedaan angka
kejadian
antara
bayi
lelaki
dan
perempuan.
?ejala klinis hernia umbilikalis berupa penonjolan yang mengandung isi rongga perut yang masuk melelui cincin umbilikus akibat peninggian tekanan intraabdomen, biasanya ketika bayi menangis. Hernia umumnya tidak menimbulkan nyeri dan sangat jarang terjadi inkarserasi. Penatalaksanaan hernia umbilikalis, bila cincin hernia kurang dari % cm umumnya regresi spontan akan terjadi sebelum bayi berumur enam bulan, kadang cincin baru tertutup setelah satu tahun. 9saha untuk mempercepat penutupan dapat dikerjakan dengan mendekatkan tepi kiri dan kanan, kemudian memancangnya dengan pita perekat 6plester7 untuk %!' minggu. Dapat pula digunakan uang logam yang dipancangkan diumbilikus untuk mencegah penonjolan isi rongga perut. Bila sampai usia satu setengah tahun hernia masih menonjol, umumnya diperlukan koreksi operasi. Pada
16
cincin hernia yang melebihi % cm jarang terjadi regresi spontan dan lebih sukar '.
diperoleh
penutupan
dengan
tindakan
konser8atif.
Hernia Diafragmatik " Hernia Diafragmatika adalah penonjolan organ perut ke dalam rongga
dada melalui suatu lubang pada diafragma. ebagian usus 6dan dapat disertai isi rongga perut lain7 masuk ke dalam rongga dada. Akibatnya, bayi baru lahir sering langsung sesak dan biru. Bila ini yang terjadi, perlu penanganan segera. Benjolan tersebut sering terabaikan bagi sebagian orangtua, karena benjolan hernia sering hilang timbul. Ditemukan pada 1 diantara %%$$!"$$$ kelahiran dan )$!<$# terjadi pada sisi tubuh bagian kiri. 3anin tumbuh di uterus ibu sebelum lahir, berbagai sistem organ berkembang dan matur. Diafragma berkembang antara minggu ke!& sampai 1$ minggu kehamilan. Esofagus 6saluran yang menghubungkan tenggorokan ke abdomen7, abdomen, dan usus juga berkembang pada minggu itu. Pada hernia tipe Bockdalek, diafragma berkembang secara tidak /ajar atau usus mungkin terperangkap di rongga dada pada saat diafragma berkembang. Pada hernia tipe >orgagni, otot yang seharusnya berkembang di tengah diafragma tidak berkembang secara /ajar. Pada kedua kasus di atas perkembangan diafragma dan saluran pencernaan tidak terjadi secara normal. Hernia difragmatika terjadi karena berbagai faktor, yang berarti Gbanyak faktor baik faktor genetik maupun lingkungan. esi ini biasanya terdapat pada distress respirasi berat pada masa neonatus yang disertai dengan anamali sistem organ lain misalnya anamali sistem saraf pusat atresia esofagus, omfalokel dan lain!lain. Pemisahan disempurnakan
perkembangan
dengan
rongga
menutupnya
pada kanalis
dada
dan
perut
pleuropertioneum
posteriolateral selam kehamilan minggu kedelapan. Akibat gagalnya kanalis pleuroperikonalis ini menutup merupakan mekanisme terjadinya hernia diafragma. pada neonatus hernia diafragma disebabkan oleh gangguan
17
pembentukan diafragma yang ditandai dengan gejala. Anak sesak nafas terutama kalau tidur datar, dada tampak menonjol tetapi gerakan nafas tidak nyata. Perut kempis dan menunjukkan gambaran skafoit. Post apeks jantung bergeser sehingga kadang!kadang terletak di hemitoraks kanan.
Hernia diafragmatika disebabkan oleh gangguan pembentukan diafragma.
Diafragma
dibentuk
dari
'
unsur
yaitu
membrane
pleuroperitonei, septum trans8ersum dan pertumbuhan dari tepi yang berasal dari otot!otot dinding dada. ?angguan pembentukan itu dapat berupa kegagalan pembentukan seperti diafragma, gangguan fusi ketiga unsure dan gangguan pembentukan
seperti
pembentukan
otot.
Pada
gangguan
pembentukan dan fusi akan terjadi lubang hernia, sedangkan pada gangguan pembentukan otot akan menyebabkan diafragma tipis dan menimbulkan e8enterasi. Para ahli belum seluruhnya mengetahui faktor yang berperan dari penyebab hernia diafragmatika, antara faktor lingkungan dan gen yang diturunkan orang tua. ?ejalanya berupa* a. b. c. d.
-etraksi sela iga dan substernal Perut kecil dan cekung uara nafas tidak terdengar pada paru karena terdesak isi perut. Bunyi jantung terdengar di daerah yang berla/anan karena
terdorong oleh isi perut. e. =erdengar bising usus di daerah dada. f. ?angguan pernafasan yang berat g. ianosis 6/arna kulit kebiruan akibat kekurangan oksigen7 h. =akipneu 6laju pernafasan yang cepat7 i. Bentuk dinding dada kiri dan kanan tidak sama 6asimetris7 j. =akikardia 6denyut jantung yang cepat7. 0omplikasi yang dapat terjadi* lambung, usus dan bahkan hati dan limpa menonjol melalui hernia. 3ika hernianya besar, biasanya paru!paru pada sisi hernia tidak berkembang secara sempurna. etelah lahir, bayi akan menangis dan bernafas sehingga usus segera terisi oleh udara. =erbentuk massa yang mendorong jantung sehingga menekan paru!paru dan terjadilah sindroma ga/at pernafasan. edangkan komplikasi yang mungkin terjadi
18
pada penderita hernia diafragmatika tipe Bockdalek antara lain %$ # mengalami kerusakan kongenital paru!paru dan " I 14 # mengalami kelainan kromosom. elain komplikasi di atas, ada pula beberapa komplikasi lainnya, yaitu* adanya penurunan jumlah al8ieoli dan pembentukan bronkus, bayi mengalami distress respirasi berat dalm usia beberapa jam pertama, mengalami muntah akibat obstuksi usus, kolaps respirasi yang berat dalam %( jam pertama, tidak ada suara nafas.
DA=A- P9=A0A 1. jamsuhidayat -, de 3ong . Buku Ajar 2lmu Bedah. Edisi %. 3akarta* Penerbit Buku 0edokteran E?+. %$$". %. hochat tephen. Hernia 2nguinalis. %$$$. Dalam * Behrman, 0liegman, Ar8in 6ed7. 2lmu 0esehatan Anak elson 8ol. % ed.1". 3akarta.
19
'. >antu ur arid. Hernia 2nguinalis pada Bayi dan Anak. 0uliah Bedah Anak. 3akarta* Penerbit Buku 0edokteran E?+. %$$<. (. abiston, De8id +J Buku Ajar Bedah * abiston;s Essential urgey, Alih Bahasa Petrus Andrianto, =imah 2. J editor, 3onatan @s/an ! 3akarta * E?+, %$$" ".-hyan. Hernia
in
Pediatrics.
http*///.nlm.nih.go8medlineplus
herniainpediatrics.html. 9pdate* jan 11, %$1' 4. Panitia Pelantikan Dokter periode Desember %$$), Penuntun =indakan >edik Bagi Dokter 9mum, .0 9?>, Andi @ffsed, Kogyakarta, %$$). &. chrock, =heodore -, 2lmu BedahJ Handbook of urgey, Penerjemah >ed. Ajidharma dkk, Ed. & 3akarta, E?+, %$$4. ). Hernia 2nguinalis. http*medlinu.blogspot.com%$$&$<hernia! inguinalis.html. 9pdate* $8 %$11. <. >antu ur arid. Diunduh
dari
http*///.kalbe .
co.idfilescdkfiles14Hernia2nguinalis$)4.pdf14Hernia2nguinalis$)4.ht ml. 9pdate* >ei, %$$<