HEPATITIS
I. KO KONS NSEP EP TE TEOR ORII
A. DEFI DEFINI NISI SI Hepatitis Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan
oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999). merupa paka kan n infek infeksi si siste sistemi mik k oleh oleh viru viruss dise diserta rtaii nekr nekros osis is dan dan Hepatitis Hepatitis virus meru inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smelter, !""!)
B. EPI EPIDEMI DEMIOL OLOG OGII
Hepatitis virus akut merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati di seluruh dunia. #enyakit tersebut ataupun gejala sisanya bertanggung ja$ab atas 1-! juta kematian setiap tahunnya. Sampai saat ini sudah teridentifikasi lima tipe hepatitis virus yang pasti, yaitu hepatitis %, &, ', , dan . 1. Hepati Hepatitits tits virus virus % * distr distribu ibusi si di seluru seluruh h dunia+ dunia+ endemi endemisita sitass tinggi tinggi di negara negara berkembang atau pada populasi yang tinggalnya berdesakan dengan sanitasi yang buruk. buruk. aim terjadi di pada anak-anak dan de$asa muda. %nak-anak dan de$asa muda terjangkit di sekolah dan memba$anya ke rumah di di mana dengan kebiasaan kebiasaan sanitasi yang yang kurang sehat sehat dapat menyebark menyebarkan an ke seluruh anggota anggota keluarga. i ndonesia, berdasarkan data yang berasal dari rumah sakit, masih merupakan bagian terbesar dari kasus hepatitis akut akut yang dira$at, dira$at, yaitu berkisar dari 9,/-0/,. !. Hepatitis Hepatitis virus & * #ada daerah daerah endemis, endemis, H&2 H&2 sering sering didapat didapat pada a$al a$al masa anak melalui penularan verti3al dari ibu karier, atau horiontal akibat kontak dengan luka terbuka. 4amun, pada daerah endemis rendah hanya sejumlah ke3il orang yang terkena H&2 setelah usia 0 tahun menjadi karier kronis. 2irus ini endemis di daerah 5imur 6auh, sebagian besar di kepulauan #asifik, banyak 4egara di %frika, sebagian 5imur 5engah, dn di lembah %maon. tidak terlalu
1
endemis di %merika dengan prevalensi 3arier
7 1, di asia 8-18.
iperkirakan !8-" penderita sangat beresiko mengalami sirosis dan karsinoma hepatoselular. . Hepatitits virus ' * telah dikenal sejak tahun 19:8. #ada tahun 19//+ setelah dilakukan penelitian yang intensif, telah ditemukan agen penyebab. 5edapat dua bentuk virus hepatitis no-% non &, yang satu ditularkan melalui darah dan yang lain ditularkan melalui enterik. ;edua virus yang berbeda ini, sekarang disebut sebagai virus hepatitits ' dan hepatitis . di %merika Serikat, lebih dari 9" kasus terjadi akibat transfuse darah, dan hepatitis ' merupakan bentuk primer hepatitits yang berkaitan dengan transfuse.
multiple, karena penularannya
terutama melalui serum. Hepatitis terdapat pada beberapa kasus Hepatitis & untuk replikasinya, maka hanya penderita Hepatitis & yang bresiko untuk terkena Hepatitis . 8. Hepatitis * merupakan jenis virus terbaru, yang dianggap di tularkan melalui jalur fekal-oral. #aling sering
menyerang usia de$asa
muda sampai
pertengahan dengan angka mortalitas sebesar 1-! dalam populasi umum dan !" pada $anita hamil.
C. ETIOLOGI 1. Virus
=etode transmisi
Type A >ekal-oral melalui orang lain
Type B #arenteral seksual, perinatal
Type C #arenteral jarang seksual, orang ke orang, perinatal
!
Type D #arenteral perinatal, memerlukan koinfeksi dengan type &
Type E >ekaloral
;eparah-an
Sumber virus
5ak ikterik dan asimtomatik arah, fe3es, saliva
#arah
=enyebar luas, dapat berkem-bang sampai kronis
arah, saliva, semen, sekresi vagina
5erutama melalui darah
#eningkatan Sama insiden kronis dengan dan gagal hepar akut =elalui darah
arah, fe3es, saliva
2. Al!"!l
=enyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis.
#. O$%&'!$%&%(
=enyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis akut.
D. PATOFISIOLOGI
nflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. ?nit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri. Sering dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu. @angguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Setelah le$at masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat.
intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebut didalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjugasi. %kibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin indirek), maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi (bilirubin direk). 6adi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi bilirubin. 5inja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pu3at (abolis). ;arena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat dieksresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan kemih ber$arna gelap. #eningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.
E. KOMPLIKASI
;omplikasi tersering pada hepatitis virus adalah hepatitis kronis persisten, yang disebabkan karena perjalanan klinis yang lebih lama berkisar dari ! hingga / bulan, dan terjadi pada 8 hingga 1" pasien. Aalaupun pemulihan terlambat, penderita hepatitis kronis persisten hampir selalu sembuh. apat juga terjadi hepatitis agresif atau kronis aktif bila terjadi kerusakan hati dan terjadi sirosis. ;omplikasi lanjut hepatitits yang 3ukup bermakna adalah berkembangnya karsinoma hepatoseluler primer.
F. TANDA DAN GE)ALA
1. Masa tunas 2irus Hepatitis %
*
18-9 hari (rata-rata " hari)
2irus Hepatitis &
*
!/-10" hari (rata-rata :"-/" hari)
2irus Hepatitis '
*
18-10" hari (rata-rata 8" hari)
2irus Hepatitis
*
!1-1" hari (rata-rata 8 hari)
2irus Hepatitis
*
18-08 hari (rata-rata ! hari)
2. Fase Pre Ikterik >ase diantara timbulnya keluhan-keluhan pertama dan timbulnya gejala ikterus. %$itannya dapat
singkat atau insidious ditandai
dengan malaise umum,
mialgia, atralgia, mudah lelah, gejala saluran napas atas (infeksi saluran napas atas yang ringan seperti flu dengan panas yang tidak begitu tinggi) dan anoreksia. =ual muntah
dan
anoreksia berhubungan dengan perubahan
penghidu dan rasa ke3ap. @ejala ini diperkirakan terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak atau akibat kegagalan sel hati yang rusak tersebut untuk melakukan detoksifikasi produk yang abnormal. iare atau konstipasi dapat terjadi. Serum si3kness dapat mun3ul pada hepatitis & akut di a$al infeksi. emam derajat rendah umumnya terjadi pada hepatitis % akut (sekitar 9 o') berlangsung selama !-8 hari. 4yeri abdomen biasanya ringan dan menetap di kuadran kanan atas atau epigastrium, kadang diperberat dengan aktivitas akan tetapi jarang menimbulkan kolesistitis.
3. Fase Ikterik kterus mun3ul setelah 8-1" hari, tetapi dapat juga mun3ul bersamaan dengan mun3ulnya gejala. #ada banyak kasus fase ini tidak terdeteksi. Setelah timbulnya ikterus jarang terjadi perburukan gejala prodromal, tetapi justru akan terjadi perbaikan klinis yang nyata. ?rine ber$arna seperti teh pekat, tinja ber$arna pu3at, penurunan suhu badan disertai dengan bradikardi. kterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu , kemudian menetap dan baru berkurang setelah 1"-1 hari. ;adang-kadang disertai gatal-gatal pada seluruh badan, rasa lesu dan lekas 3apai dirasakan selama 1-! minggu.
4. Fase penyembuhan (Konvalesen) imulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus dan keluhan lain, tetapi hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetap ada. =un3ul perasaan sudah lebih sehat dan kembalinya nafsu makan. ;eadaan akut biasanya akan membaik dalam !- minggu. #ada Hepatitis % perbaikan klinis dan laboratorium lengkap terjadi dalam 9 minggu, dan 10 minggu untuk hepatitis &. #ada 8-1" kasus
8
perjalanan klinisnya mungkin lebih sulit ditangani, hanya 7 1 yang menjadi fulminan.
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. aboratorium a. #emeriksaan pigmen
-
urobilirubin direk
- bilirubun serum total - bilirubin urine -
urobilinogen urine
-
urobilinogen feses
b. #emeriksaan protein
- protein totel serum -
albumin serum
-
globulin serum
-
Hbs%@
3. Aaktu protombin - respon $aktu protombin terhadap vitamin ; d. #emeriksaan serum transferase dan transaminase
-
%S5 atau S@<5
-
%5 atau S@#5
-
H
-
%monia serum
!. Badiologi
-
foto rontgen abdomen
- pemindahan hati denagn preparat te3hnetium, emas, atau rose bengal yang berlabel radioaktif
-
kolestogram dan kalangiogram
0
-
arteriografi pembuluh darah seliaka
. #emeriksaan tambahan
-
laparoskopi
- biopsi hati
H. PENATALAKSANAAN
5idak terdapat terapi spesifik untuk hepatitis virus akut. 5irah baring selama fase akut penting dilakukan, dan diet rendah lemak dan tinggi karbihidrat umumnya merupakan makanan yang paling dapat dimakan oleh penderita. #emberian makanan se3ara ntravena mungkin perlu diberikan selama fase akut bila pasien terus-menerus muntah. %ktivitas fisik biasanya perlu dibatasi hingga gejala mereda dan tes fungsi hati kembali normal. #engobatan terpilih untuk hepatitis & kronis atau hepatitis ' kronis simtomatik adalah terapi antivirus dengan interferon-C. 5erapi antivirus untuk hepatitis kronis membutuhkan pasien uji ekperimental. 6enis hepatitis kronis ini memiliki resiko tertinggi untuk berkembangnya sirosis. ;e3epatan respons yang terjadi bervariasi dan lebih besar kemungkinan berhasil dengan durasi infeksi yang lebih pendek. #enderita imunosupresi dengan hepatitis & kronis serta anak-anak yang terinfeksi saat lahir tampaknya tidak berespons terhadap terapi interferon. 5ransplantasi hati merupakan terapi pilihan bagi penyakit stadium akhir, meskipun terdapat kemungkinan yang tinggi untuk terjadinya reinfeksi hati yang baru.
:
II.
AS*HAN KEPERA+ATAN
A. PENGKA)IAN
1. dentitas * bisa terjadi pada semua usia dan jenis kelamin, tetapi lebih sering pada laki-laki. !. ;eluhan utama *
H%2 dan H2* demam ringan, mual, muntah,anoreksia, sakit perut, gejala flu.
H&2 dan H2 * ikterus, nyeri pada abdomen kanan atas, mual, muntah, demam, 3epat lelah, nyeri kepala, penurunan kesadaran (somnolen sampai koma)
H'2 * 3epat lelahD malaise
. Bi$ayat penyakit sekarang * sesuai dengan manifestasi yang didapatkan. . Bi$ayat penyakit dahulu
* infeksi virus.
8. #emeriksaan fisik
&1 (breathing) * infeksi saluran napas atas yang ringan, faringitis, batuk
&! (&leeding) * bradikardi (hiperbilirubin berat), peningkatan suhu tubuh
& (&rain)
* nyeri kepala, penurunan kesadaran (somnolen
sampai koma), nyeri kuadran kanan atas (hepatomegali).
& (&ladder) * urine gelap
&8 (&o$el)
* =ual, muntah, anoreksia, diare feses $arna tanah
liat.
&0 (&one)
* ikterik, 3epat lelah.
/
B. DIAGNOSA KEPERA+ATAN
&eberapa masalah kepera$atan yang mungkin mun3ul pada penderita hepatitis * 1.
;etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi dan metabolisme pen3ernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik .
!.
4yeri 3ronik berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati
.
ntoleransi aktivitas berhubungan dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
.
Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar
8.
Besiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu
0.
Bisiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari agent virus
:.
@angguan body image berhubungan dengan ikterik
C. INTERVENSI
1. Perubahan nutrisi kurang ari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik ditandai dengan anoreksia, mual dan muntah. !oal
* setelah dilakukan tindakan kepera$atan kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi
ob"e#tive
* setelah dilakukan tindakan kepera$atan kegagalan masukan makanan dapat teratasi
$asil yang iharapkan * dalam $aktu 1 E ! jam klien dapat mengatasi mual, muntah dan anoreksia.
9
Intervensi
*
a. %jarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan BD
keletihan berlanjut menurunkan keinginan untuk makan
b. %$asi pemasukan dietDjumlah kalori, ta$arkan makan sedikit tapi sering dan ta$arkan pagi paling sering BD adanya pembesaran hepar dapat menekan saluran gastro intestinal dan menurunkan kapasitasnya. 3. #ertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah makan BD akumulasi partikel makanan di mulut dapat menambah baru dan rasa tak sedap yang menurunkan nafsu makan. d. %njurkan makan pada posisi duduk tegak BD menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan pemasukan e. &erikan diit tinggi kalori, rendah lemak BD glukosa dalam karbohidrat 3ukup efektif untuk pemenuhan energi, sedangkan lemak sulit untuk diserapDdimetabolisme sehingga akan membebani hepar.
!.
!angguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta ditandai dengan klien meringis kesakitan, menangis. !oal
* setelah dilakukan tindakan kepera$atan gangguan rasa nyaman nyeri dapat teratasi
%b"e#tive
* -
$asil yang iharapkan & dalam $aktu 1 E ! jam klien dapat menunjukkan penurunan nyeri, yang ditandai dengan * tidak meringis kesakitan, tidak menangis. Intervensi & a.
;olaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat digunakan untuk intensitas nyeri
1"
BD nyeri yang berhubungan dengan hepatitis sangat tidak nyaman, oleh karena terdapat peregangan se3ara kapsula hati, melalui pendekatan kepada individu yang mengalami
perubahan
kenyamanan nyeri
diharapkan lebih efektif mengurangi nyeri.
b.
5unjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri -
%kui adanya nyeri
-
engarkan dengan penuh perhatian ungkapan klien tentang nyerinya
BD klienlah yang harus men3oba meyakinkan pemberi pelayanan kesehatan bah$a ia mengalami nyeri 3.
&erikan informasi akurat dan -
6elaskan penyebab nyeri
-
5unjukkan berapa lama nyeri akan berakhir, bila diketahui
BD klien yang disiapkan untuk mengalami nyeri melalui penjelasan nyeri yang sesungguhnya akan dirasakan (3enderung lebih tenang dibanding klien yang penjelasan kurangDtidak terdapat penjelasan) d.
;olaborasi dengan dokter penggunaan analgetik yang tak mengandung efek hepatotokski BD kemungkinan nyeri sudah tak bisa dibatasi dengan teknik untuk mengurangi nyeri.
11
DAFTAR P*STAKA
#ri3e, Sylvia %nderson, Ailson, orraine =3 'arty, (!""0), Pato'isiologi Konsep Klinis Prosesproses Penyakit *isi + 6akarta * @'. Smelter, Suanna ', &are, &renda @. (!""!), ,uku -"ar Keperaatan Meikal ,eah. ,runner an /uart. *isi 0, 6akarta * @'. Sudoyo, %ru A. dkk (!"":), ,uku -"ar Ilmu Penyakit alam ili I *isi I 6akarta * #usat #enerbitan lmu #enyakit alam >;?
1!