KONSEP PENYAKIT DAN ASUHAN ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA VULVA PRE – INTRA DAN PASCA OPERASI
A. KONS KONSEP EP PEN PENYA YAKI KIT T 1. Definisi Carcinoma vulva adalah suatu keganasan pada pertumbuhan sel pada area vulva yang menyerang wanita berusia berkisar antara 50 – 70 tahun, umum ditemukan pada penderita golongan social ekonomi rendah (Sjamsuhidajat, 1997). Tumor dapat ditemukan dimana – mana, di vulva dan dapat berbentuk eksofitis. Sering tumor bertukak dengan infiltrasi ke jaringan yang jauh terutama ke vagina, uretra, perineu perineum, m, anus anus dan rectum. rectum. Diagnos Diagnosis is hanya hanya dapat dapat ditegakk ditegakkan an dengan dengan pemeriksa pemeriksaan an histologik. Metastasis umumnya menuju ke kelenjar limfe femoral dan inguinal, unilateral atau bilateral, dan selanjutnya ke kelenjar iliaka ekstren dan intern. 2.
Etiologi Tidak diketahui secara pasti, diduga karena adanya factor iritasi ekstern dan kronik atau pada kasus-kasus seperti: a. Penyakit kit kelami lamin n (gra (gran nuloma inguina inal) yang men menyebabkan kan vul vulviti vitis s kron ronik. ik. b. Lesi-lesi kronik menimbulkan gatal, kadang-kadang kadang-kadang multifokal dari vulva (leukoplakia dan kraurosis).
3.
Patofisiologi Pembengkakan Neoplasma (tumor)
Maligna (kanker)
non-neoplasma
Benigna
Karsinoma
Kista
Radang
Hipertrofi
Sarkoma Menyebar
Kontinuitatum
Limfogen
Hematogen
Sel ca keluar organ
Sal limfe
kapiler darah
Infiltrasi ke organ sekitar
metastasis kel. Limf. Regional
Implantasi transluminal Dinding sal suatu system (sal cerna, kemih, nafas)
V. porta, v. kava, v. pulmonalis
Iatrogenik Tindakan medik
Masase, palpasi kasar, tindakan operasi Masuk ke lumen
Perlekatan kel. Limfe.
Metastasis Hati, paru, pleura, Organ lain, rongga tubuh peritoneum, omentum, ovarium, tulang, kulit, otak, sumsum tulang, kel. Limfe.
4. a. b. c. d.
e.
Manifestasi Klinis Penderita telah menopause. Nyeri pada waktu miksi. Rasa ada benjolan dengan atau tanpa mengeluarka rkan cairan atau darah. Iritasi vulva lama dengan: 1) Pruritus. 2) Perdarahan sedikit. Tanda seperti dermatitis.
f. 1) 2) g. h. 5.
Morfol fologi da dan Pe Pembagian Tu Tumor Vu Vulva a. Kelainan premaligna Banyak ditemukan pada wanita di atas 40 tahun, seperti: 1) Distrofia Adanya lapisan lapisan epitel epitel yang sangat sangat lebar lebar dan sempit sempit pada vulva, vulva, terdiri terdiri dari: a) Distrofia hiperplastik. Tanpa atipi Dengan atipi b) Distrofia atrofik (lichen sclerosus) c) Distrofia ca c ampuran (d ( distrofia at a trofik de d engan sa s arang-sarang hiperplasia) Tanpa atipi Dengan atipi 2) Atipi epitel vulva. 3) Karsinoma in situ, tidak ada invasi yang jelas 4) Penyakit paget vulva, ciri: banyak sel khas, besar dan pucat, sering bersama adenokarsinoma yang berasal dari kelenjar keringat. b.
6.
Tanda lanjut: Tumor bunga kol. Tukak Pembesaran kelenjar limfe lipat paha. Untuk diagnosis diperlukan biopsi.
Tumor maligna 1) karsinoma planoselular (90% kasus). Kebany Kebanyakan akan menunju menunjukkan kkan kornifik kornifikasi asi dan diferens diferensiasi iasi yang yang tinggi, tinggi, pertumb pertumbuha uhan n kedal kedalam am diuku diukurr dari dari membr membran ane e basa basall papi papill deral deral yang yang palin paling g superf superfici icial al yang yang berbatasan. 2) Karsinoma verukosa (5% kasus). Adalah varians dari Ca planoselular, planoselular, menunjukkan menunjukkan sususnan sususnan papilar, terdiri atas epitel diferensial tinggi dengan atipi sedikit dan kornifikasi luas superficial. 3) Melanoma maligna (5% kasus). Terja Terjadi di dari dari nevu nevus s yang yang preek preeksis sisten ten atau atau de novo, novo, bersi bersifat fat amelan amelanot otik, ik, perlu perlu pemeriksaan imunohistologik.
Penetapan Stadium a. Menurut klasifikasi FIGO: Stad Stadiu ium mI : tumo tumorr terb terbat atas as pada pada vulv vulva a dan dan atau atau peri perito tone neum um,, diam diamet eter er terb terbes esar ar maksimal 2 cm, kelenjar inguinal negative. Stadium Ia : kedalaman invasi kurang dari 1 mm. Stadium Ib : Kedalaman invasi lebih dari 1 mm. Stad Stadiu ium m II : Tumo Tumorr terb terbat atas as pada pada vulv vulva a dan dan atau atau peri perine neum um,, diam diamet eter er lebi lebih h besa besar r daripada 2 cm, kelenjar inguinal negative. Stad Stadium ium III : Tumor Tumor denagn denagn perluasa perluasan n ke bagian bagian distal distal uretra uretra dan atau vagina vagina dan anus, atau metastasis unilateral pada kelenjar inguinal. Stadium Stadium IVa : Tumor Tumor denagn denagn infiltras infiltrasii kandun kandung g kencing kencing,, selaput selaput lender lender atau selaput selaput lender rectum atau kedua-duanya atau bagian proksimal mukosa uretra dan atau fiksasi pada tulang atau metastasis blateral kelenjar inguinal. Stadium IVb : Tiap metastasis jarak jauh, termasuk metastasis metastasis kelenjar limfe di pelvis. b. T. TX TO Tis T1 T2 T3 T4 N. NX NO N1
Menurut klasifikasi TNM dan FIGO: tumor primer tidak dapat ditentukan Tidak dapat ditemui karsinoma in situ terbatas pada vulva; < 2 cm Terbatas pada vulva; 22 -5 cm Infiltrasi ke ke da dalam ure urettra, va vagina, pe perineum at atau an anus. Infilt filtra ras si samp sampa ai muko mukos sa ure uretra tra pro proksima simal, l, mu mukosa ka kandung kemi kemih h, muko mukos sa rectum atau fiksasi pada tulang. Kelenjar limfe regional Tidak dapat ditentukan Tidak dapat diraba Kelen lenjar jar mo mobil dan tid tida ak me membesar sar se sehingga ti tidak me mencurifa rifaka kan n.
N2 N3 M MO M1 7.
Kelen lenjar jar me membe mbesar, sar, padat kera keras, s, dan mob mobil (me (mencuri curig gakan) Kelenjar melengket atau bertukak. Metastasis Tidak dapat ditemukan Metastasis jauh. Terapi
a. Karsinoma in si situ: eks eksisi loc local ata atau vul vulvektomi sed sederhana, pen penanganan dengan terapi laser dan salep 5-FU dapat digunakan. b. Tum Tumor in invasive (s (stadium II-III): vu vulvektomi ra radikal de dengan ik ikut me mengambil klitoris, labia, otot-otot superficial dan fascia, dilakukan ekstirpasi kelenjar limfe bilateral dengan reseksi en bloc semua jaringan lemak. c. Pada stadium IV umumnya tidak dilakukan pembedahan, terapi paliatif lebih banyak digunakan dengan penyinaran megavolt (radioterapi). 8. Prognosis Ketahanan hidup 5 tahun semua stadium memberi gambaran berikut: a. Stadium I: 85-95% b. Stadium II: 65-80% c. Stadium III: 25-40% d. Stadium IV: 0-25% e. Adanya met metastasis kel kelenjar membuat pro prognosis leb lebih bur buruk, tet tetapi tid tidak tanpa harapan.
B. KONSEP KONSEP ASUHAN ASUHAN KEPERA KEPERAWATA WATAN N 1. Pra operasi a. Pengkajian data dasar 1) Kaji pemahaman prosedur operasi dan hasilnya denagn menggunakan pernyataan sederhana seperti “ Apa yang sudah dikatakan dokter tentang pembedahan anda?” 2) Kaji perasaan pa pasien da d an ma m asalah te t entang pe p embedahan de d engan meng menggu guna naka kan n pern pernya yata taan an sede sederh rhan ana a sepe sepert rtii “ Baga Bagaim iman ana a pera perasa saan an anda anda meng mengal alam amii pemb pembed edah ahan an ini? ini?”” atau atau “Apa “Apa yang ang menj menjad adii masa masala lah h tent tentan ang g pembedahan anda?” 3) Periksa kelengkapan operasi seperti: informed consent, data labo labora rato tori rium um,, foto foto thor thorak aks, s, USG USG abdo abdome men, n, ECG, ECG, puas puasa, a, lave laveme ment nt,, cuku cukur, r, keseimbangan cairan sebelum operasi. 4) Pemeriksaan fi fisik un untuk me mendapat ni nilai – ni nilai da dasar se seperti: ti tingkat kesadaran, vital sign. b. Diagnosa keperawatan 1) Ansietas b/d kurang pengetahuan mengenai kejadian pra operasi dan pasca operasi, takut tentang beberapa aspek pembedahan. c.
Rencana tindakan dan rasional 1) Ansietas b/d kurang pengetahuan mengenai kejadian pra operasi dan pasca operasi, takut tentang beberapa aspek pembedahan. Batas Batasan an karak karakter teris istik tik:: men mengungkap kapkan takut kut tentan tang beberap rapa aspe spek pembedahan, meminta informasi, melaporkan perasaan cemas atau gugup, postur tubuh dan ekspresi wajah tegang, bicara banyak. Hasil pasien: pasien: mendemonstrasikan hilang dari stress. Kriteria evaluasi: evaluasi : mengungkapkan pemahaman tentang kejadian pra operasi dan pasca pasca operasi, operasi, melapork melaporkan an berkuran berkurangny gnya a perasaa perasaan n cemas cemas atau gugup, gugup, ekspresi ekspresi wajah rileks, kurang bicara. Rencana intervensi: No Intervensi Rasional 1. Kaji tingkat ansietas pasien. Membantu menentukan intervensi keperawatan untuk mengatasi ansietas. 2. Jelas Jelaskan kan apa apa yang yang terja terjadi di Pengetahuan Pengetahuan tentang apa yang diperkirakan selama periode pra operasi membnatu mengurangi ansietas dan dan pasca operasi, termasuk meni mening ngka katk tkan an kerj kerjas asam ama a pasi pasien en sela selama ma obat obat-o -oba bata tan n pra pra oper operas asi, i, pemulihan. tingg tinggal al di ruan ruang g pemul pemulih ihan an dan program pasca operasi. 3. Ajarkan dan usahakan usahakan Mendoron rong keterl terlib iba atan tan pasien ien dalam lam pasien untuk: perawatan diri pasca operasi.
-
4.
5.
nafas dalam berbalik turun dari tempat tidur. - Membebat bagian yang yang dibedah dibedah ketika ketika batuk. Biarkan pasien mengun mengungkap gkapkan kan perasaa perasaan n tentan tentang g pengal pengalaman aman ketika ketika pembed pembedaha ahan n sebelum sebelumnya nya.. Perbaiki Perbaiki jika ada kekeliru kekeliruan an konsep. Leng Lengka kapi pi daft daftar ar akti aktifi fita tas s pada daftar cek pra operasi.
6. Tegas Tegaskan kan penje penjela lasan san dokter.
dari dari
Dengan mengungkapkan perasaan membnatu memecah memecahkan kan masalah masalah dan memungki memungkinka nkan n pembe pemberi ri peraw perawat atan an untuk untuk mengid mengiden entif tifika ikasi si keke kekeli liru ruan an yang yang dapa dapatt menj menjad adii sumb sumber er ketakutan. Daftar cek memastikan semua aktifitas yang diperluk diperlukan an sudah sudah lengkap. lengkap. Aktifitas Aktifitas tersebut tersebut dira diranc nca ang untu untuk k memb memban antu tu pasi pasien en siap siap secara fisiologis untuk pembedahan, sehingga mengurangi resiko lamanya penyembuhan. Pengulan langan terse rsebut men meningkatk katka an pemahaman pasien.
2.
Intra operasi a. Pengkajian data dasar 1) Kaji tingkat kesadaran pasien, vital sign setiap 5 menit. 2) Kaji kesiapan instrument, operator, asisten operasi instrumentator operasi. 3) Kaji ke kesiapan obat-obat anestesi dan anafilaktik syok. 4) Kaji kesiapan cairan pengganti.
dan
b.
Diagnosa keperawatan 1) Resiko kekurangan volume cairan b/d penurunan cardiac output akibat penggunaan obat anestesi, perdarahan durante operasi. 2) Resiko hipotermi b/d pembedahan lama dengan pengeluaran da darah atau cairan yang banyak.
c.
Rencana tindakan dan rasional 1) Resiko kekurangan volume cairan b/d penurunan cardiac output akibat penggunaan obat anestesi, perdarahan durante operasi. Batasan karakteristik: karakteristik : manifestasi dehidrasi. Hasil pasien: pasien: mendemonstrasikan keseimbangan cairan adekuat. Kriteria evaluasi: evaluasi : tak ada manifestasi dehidrasi, dehidrasi, hasil elektrolit serum menunjukkan nilai rentang normal. Rencana intervensi: intervensi : No Intervensi Rasional 1. Pantau: Meng Mengid iden enti tifi fika kasi si indi indika kasi si kema kemaju juan an atau atau tanda vi vital se s etiap 5 adan adanya ya peny penyim impa pang ngan an dari dari hasi hasill yang yang menit.. diharapkan. Masukan dan 2. haluaran durante operasi. Mengganti kehilangan/haluaran cairan sesuai Beri Berika kan n cair cairan an peng pengga gant ntii dengan dengan jumlah jumlah haluaran haluaran yang yang terjadi terjadi untuk untuk sesuai dengan haluaran dari mencapai keseimbangan cairan tubuh. urine, penguapan, perdarahan serta kebutuhan 3. cairan maintenance. Mengidentifikasikan adanay gangguan perfusi Kaji refill time. jaringan akibat penurunan penurunan cardiac output akibat penggunaan obat anestesi. 4. Mengga Menggantik ntikan an elektroli elektrolitt yang yang hilang hilang durante durante Kolaborasi pemberian cairan operasi. elek elektr trol olit it peng pengga gant ntii bila bila terjadi perdarahan > 500 cc.
2) Resiko hi hipotermi b/ b/d pe pembedahan la lama de dengan pe pengeluaran darah atau cairan yang banyak. Batasan karakteristik: menifestasi hipotermi. Hasil pasien: pasien: menunjukkan keseimbangan suhu tubuh selama operasi berlangsung. Kriteria evaluasi: evaluasi : Tak ada manifestasi hipotermi, suhu tubuh pasien stabil. Rencana tindakan: No Intervensi Rasional 1. Catat suhu pra operasi. Seba Sebaga gaii dasa dasarr untuk untuk meman memantau tau suhu suhu intra intra opera operasi. si. Eleva Elevasi si suhu suhu pra opera operasi si adala adalah h indikasi dari proses penyakit. 2. Pantau: Mengide Mengidentif ntifikasi ikasi adanya adanya penyimp penyimpang angan an dari Vital sign. criteria criteria yang yang diharapk diharapkan. an. Kehilan Kehilangan gan cairan cairan Keseimbangan duran durante te opera operasi si dapa dapatt mening meningka katka tkan n suhu suhu cairan durante operasi. tubuh. Kestabilan suhu ruangan operasi. 3. Kaji Kaji suhu suhu lingk lingkun unga gan n dan dan Membantu mempertahankan suhu pasien. modifikasi sesuai kebutuhan.
4. 5.
3.
Lind Lindun ungi gi area area kuli kulitt dilu diluar ar wilayah operasi. Sediakan selimut penghangat pada saat-saat darurat untuk anestesi.
Kehilan Kehilangan gan panas panas dapat dapat trejadi trejadi waktu waktu kulit kulit dipajankan dengan suhu dingin. Anestesi dapat menekan hipotalamus hipotalamus dan mneg mnegak akib ibat atka kan n gang ganggu guan an regu regula lasi si suhu suhu tubuh.
Pasca operasi a. Pengkajian data dasar 1) kaji tingkat kesadaran. 2) Ukur tanda-tanda vital. 3) Auskultasi bunyi nafas. 4) Kaji k ul ulit: wa warna, ad adanya be bengkak, su s uhu (h (hangat, ke kering, di dingin, lembab). 5) Inspeksi status balutan. 6) Kaji terhadap nyeri atau mual. 7) Kaji status alat intrusive: a) Infus in i ntravena: ti t ipe ca c airan, kecepatan al a liran, sisi infuse terhadap tanda-tanda infiltrasi atau flebitis. b) Alat drainase luka. c) Kateter foley: selang bebas lipatan, warna dan jumlah urine, selang ditempelkan pada paha. d) Selang NG untuk penghisapan: warna dan jumlah drainase. e) Selang dada. 8) Periksa la laporang ru ruang pe pemulihan (r (recovery ro room/RR) te terhadap: a) adanya obat yang diberikan. b) Masukan dan haluaran urine. c) Adanya masalah khusus. d) Perkiraan kehilangan darah. 9) Palpasi nadi pedalis secara bilateral. 10) Evaluasi kembalinya refleks gag. 11) Periksa l ap aporan o pe perasi t er erhadap t ip ipe a ne nestesi y an ang d ib iberikan d an an lamanya waktu di bawah anestesi. b.
Diagnosa keperawatan 1) Nyeri b/d pembedahan. 2) Resiko ku kurang vo volume ca cairan b/ b/d da dampak pe penggunaan ob obat an anestesi terhadap penurunan cardiac output, perdarahan intra operasi. 3) Kurang perawatan diri b/d keterbatasan mobilitas fisik skunder terhadap pembedahan.
c.
Rencana tindakan dan rasional 1) Nyeri b/d pembedahan. Batasan karakteristik: karakteristik : menyatakan tidak nyaman, mengeluh nyeri, meringis, postur tubuh tegang. Hasil pasien: pasien: Mendemontrasikan berkurangnya rasa tidak nyaman. Kriteria evaluasi: evaluasi : Tidak merasa sakit, postur tubuh rileks, tidak mengeluh. Rencana intervensi: intervensi : No Intervensi Rasional 1. Pantau: Mengenal indikasi kemajuan dan Tekanan darah, nadi dan penyimpangan dari hasil yang diharapkan. pernafasan setiap 15 menit. Intensitas ny n yeri dengan skala 1-10. Tingkat kesadaran. 2. Jika Jika dire direse sepk pkan an anal analge geti tik, k, Memp Memper erta taha hank nkan an kada kadarr dara darah h yang ang aturlah aturlah analges analgesic ic secara secara rutin rutin kons konsis iste ten n dari dari anal analge gesi sic c meru merupa paka kan n selama 24 jam pertama, tanpa pengendali yang terbaik. menunggu pasien memintanya. 3. Beritahu Beritahu dokter dokter jika analge analgesic sic Mengindikasikan perlu rlunya untuk tida tidak k dapa dapatt meng menghi hila lang ngka kan n men mengubah dosis, sis, jarak rak, atau tau jen jenis sakit. analgesic. analgesic. Juga mengindikasikan adanya komplikasi, seperti perdarahan ke bagian yang dioperasi. 4. Lati Latih h tekn teknik ik dist distra raks ksii sepe sepert rtii Teknik distraksi seperti nafas dalam dapat nafas dalam. men meningk ingkat atka kan n rela relaks ksas asii pasi pasien en dan dan
membantu mengontrol nyeri. 2) Resiko ku k urang vo volume ca c airan b/ b /d da d ampak pe penggunaan ob o bat anestesi terhadap penurunan cardiac output, perdarahan intra operasi. Batasan karakteristik karakteristik:: Menunju Menunjukkan kkan manifes manifestasi tasi awal awal komplika komplikasi, si, pengama pengamatan tan insisi pasca pembedahan. Hasil pasien: pasien: mendemontasikan tidak adanya komplikasi. Kriteria evaluasi: evaluasi : Tidak ada dehidrasi, tidak ada perdarahan, perdarahan, vital sign dalam batas normal, masukan dan haluaran seimbang. Rencana intervensi: intervensi : No Intervensi Rasional 1. Pantau: Mengid Mengidenti entifika fikasi si indikasi indikasi kemajua kemajuan n atau tanda vital setiap 5 adan adanya ya peny penyimp impang angan an dari dari hasil hasil yang yang menit.. diharapkan. Masukan dan haluaran 2. durante operasi. Meng Mengga ganti nti kehil kehilang angan an/ha /halua luaran ran caira cairan n Berikan cairan pengganti sesuai sesu sesuai ai deng dengan an juml jumlah ah halu haluar aran an yang yang deng dengan an halu haluar aran an dari dari urin urine, e, terja terjadi di untu untuk k mencap mencapai ai kesei keseimb mban anga gan n peng pengua uapa pan, n, perda perdarah rahan an serta serta cairan tubuh. 3. kebutuhan cairan maintenance. 4. Kaji refill time. Meng Mengid iden entif tifika ikasik sikan an adan adanay ay gang ganggu guan an Kola Kolabo bora rasi si pemb pember eria ian n cair cairan an perfusi jaringan akibat penurunan cardiac elektrol elektrolit it pengga pengganti nti bila terjadi terjadi output akibat penggunaan obat anestesi. perdarahan > 500 cc. Meng Mengga gant ntik ikan an elek elektr trol olit it yang yang hila hilang ng durante operasi. 3) Kurang pe perawatan di diri b/ b/d ke keterbatasan mo mobilitas fi fisik sk skunder terhadap pembedahan. Batasan karakteristik karakteristik:: Meminta Meminta bantuan bantuan beberapa beberapa aspek aspek AKS (makan, mandi, berdandan, ke kamar mandi, ambulasi). Hasil pasien: pasien: mendemonstrasikan bahwa kebutuhan AKS terpenuhi. Kriteria Kriteria evaluas evaluasii : Mengide Mengidentifi ntifikasik kasikan an area kebutuha kebutuhan, n, mengung mengungkap kapkan kan AKS terpenuhi. Rencana intervensi: intervensi : No Intervensi Rasional 1. Tentuka Tentukan n tingkat tingkat bantua bantuan n yang yang Mendorong kemandirian pasien. dipe diperl rluk ukan an.. Beri Berika kan n bant bantua uan n AKS sesuai keperluan. keperluan. Membiar Membiarkan kan pasien pasien melakuka melakukan n seba sebany nyak ak mung mungki kin n akti aktifi fita tas s untu untuk k diri diriny nya a seba sebata tas s yang ang diperbolehkan. 2. Berikan waktu yang cukup bagi Membebani pasien dengan aktifitas akan pasien untuk melkaukan menimbulkan frustasi. aktifitas.
3.
Jelaskan prosedur pasca operas rasi yang harus rus ditaa taati pasien: Berbaring telentang selama waktu anestesi masih berpengaruh. Larangan ma makan mi minum sampai sampai peristal peristaltic tic usus baik baik pada anestesi dengan inhalasi. Telentang 24 24 ja jam pa pada peng penggu guna naan an anes anestes tesii SAB, SAB, bole boleh h miki miki/m /mik ika a tapi tapi tida tidak k boleh duduk. Boleh mi minum se sedikit bi bila sudah sadar baik.
Pengetahuan dapat men meningkatk katka an kerja kerjasam sama a pasie pasien n sehin sehingg gga a membn membnatu atu pasien mentaati prosedur pasca operasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Barb Barbar ara a C. Long Long (199 (1996) 6),, Peraw Perawata atan n Medik Medikal al Beda Bedah: h: Suatu Suatu Pend Pendek ekata atan n Proses Proses Keperawatan, The C.V Mosby Company St. Louis, USA. 2. Barbara Engram (1998), Rencana Asuhan Keperawatan Medikal – Bedah Jilid II Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 3. C.J.H C.J.H Van De Velde, Velde, F.T. Bosman, Bosman, D.J.Th.W D.J.Th.Wage agener ner (1999), (1999), Onkologi, Panitia Kanker RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. 4. Geoffrey Chamberlain, Sir John Dewhurst (1994), Obstetri dan Ginekologi Praktis, Praktis , Widya Medika, Jakarta. 5. Guyton & Hall (1997), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9 , Penerbit Buku Kedoketran EGC, Jakarta 6. Hudak & Gallo (1997), Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik Volume I, Penerbit Buku Kedoketran EGC, Jakarta. 7. Larry J.Copeland (1993), Textbook of Gynecology , WB. Sauders Company, Philadelphia. 8. Marylin E. Doenges Doenges (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3, Penerbit Buku Kedoketran EGC, Jakarta. 9. R. Sjamsuhidajat, Wim De Jong (1997), Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi Revisi , Revisi , Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 10. Sylvia A. Price (1995), Patofisiologi: Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Proses-proses Penyakit Penyakit Edisi 4 Buku 2 , Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
ASUHAN KEPERAWATAN PRE – INTRA DAN PASCA OPERASI PADA PASIEN NY. J. DENGAN CA VULVA POST VULVECTOMY PRO GROIN DISSECTION DI RUANG OK 508 GBPT L. 5, RSUD DR. SOETOMO SURABAYA SURABAYA TANGGAL 19 FEBRUARI 2002
PENGKAJIAN A. PRA OPERASI Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2002 pada pukul 07.00 WIB. 1. Identitas Nama : Ny. J Tgl MRS : 17-2- 2002 Umur : 47 tahun Register : 10113448 Jenis kelamin :perempuan Diagnose : Ca vulva post vulvectomy Suku Suku Bang Bangsa sa : Jawa Jawa pro pro groi groin n diss dissec ecti tion on.. Agama : Islam Pekerjaan : Tani. Pendidikan : SD Alamat : Desa Cepet Rt 1/RW 3, Ngawi. Keluhan utama : nyeri pada kemaluan dan keluar darah. sebelumnya : Sejak lebih kurang 3 bulan yang lalu, pasien merasakan nyeri pada kemaluan hilang timbul serta seperti tumbuh benjolan pada kemaluan bagian luar, dibawa berobat ke dokter swasta di Ngawi dan diberi obat tapi nyeri tidak berkurang. Kemudian pasien mengeluhkan keluar darah dari kemaluan dan nyeri dirasa semakin hebat. Pasien berobat ke RSUD Magetan dan dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Pasien dilakukan biopsi pada tgl 18 Desem Desembe berr 2001 2001 deng dengan an hasil hasil adan adanya ya kegan keganas asan an.. Kemud Kemudia ian n pasie pasien n dilak dilakua uan n vulve vulvecto ctomy my pada pada tangg tanggal al 16 Janua Januari ri 2002 2002 dan dan dilak dilakuka ukan n peng pengan angka gkatan tan massa massa tumor, tumor, diperiksakan ke PA dan hasilnya adanya keganasan. Kemudian pasien direncanakan untuk dilakukan groin dissection untuk mengetahui adanya metastase tumor ke kelenjar inguinalis dan sekitranya pada tgl 19 Februari 2002 di OK GBPT Lantai V. II Riwayat Keperawatan 2.1 Riwayat penyakit sebelumnya : Dmdan riwayat HT disangkal. 2.2 Riwayat penyakit sekarang : pasien mengatakan takut dengan operasi yang akan dilakukan dan bertanya mengapa harus dioperasi lagi. Pasien banyak bicara ngalur-ngidul. 2.3 Riwayat kesehatan keluarga : Riwayat penyakit yang sama pada keluarga (-) . 2.4 Keadaan kesehatan lingkungan : tidak dikaji 2.5 Riwayat kesehatan lainnya : taa 2.6 Alat bantu yang dipakai Gigi palsu
: --
Kaca mata :-Pendengaran:taa Lain-lain :taa III. Observasi dan Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum : sadar CM, terbaring di tt. 2. Tanda vital :S: 36,8 0C, N: 112 x/mnt, TD: 110/70 mmHg, RR: 20 x/mnt. 3. Body System 3.1 Pernafasan Hidung : taa.
Trachea : taa Dada : - Bentuk : simetris - Gerakan : simetris, nyeri dada (-). Suara nafas fas dan lok lokasi : ves vesiku ikuler ler +/+ Jenis nafas Batuk Sputum Cyanosis Frekwensi na nafas 3.2 Kardiovaskuler Nyeri dada Pusing Kram kaki Sakit kepala Palpitasi Clubing finger Suara jantung Edema Kapilari refill Lainnya 3.3 Persarafan Kesadaran GCS Kepala dan wajah Mata Sklera Konjunctiva Pupil Leher Reflek fisiologis Reflek patologis Pendengaran Penciuman Pengecapan Penglihatan Perabaan Lainnya
: hidung : -: taa : taa : 20 20 x/ x/mnt.
: taa : taa. : - -. : -: -:-: S1 S2 tunggal. : taa : 2 dtk. : --
: CM : E4V5M6 : dbn : anemis (-), sianosis (-). : putih : merah muda. : isokor : DVJ (-). : dbn : taa : dbn : dbn : dbn : dbn : dbn : --
3.4 Perkemihan –Eliminasi Urine Produksi urine : tidak dapat dikaji. Warna urine :--. Gangguan Gangguan saat saat kencing kencing : taa. . Lainnya : -3.5 Pencernaan - Eliminasi Alvi Mulut : bersih, gigi lengkap, mukosa bibir lembab. Teng Tenggo goro roka kan n : sak sakit it men menel elan an (-) (-).. Abdomen : di distensi ((-), pe peris ristaltik us usus ba baik. Rectum : dbn Bab : -Obat pencahar pencahar : -Lavement : -Lain-lain : -3.6 Tulang – Otot – Integumen Kemampuan pergerakan sendi: 555 555 555 555 Extremitas : - Atas : pergerakan baik, kekuatan otot baik. - Ba Bawah : pe pergerakan ba baik, ke kekuatan ot otot ba baik. - Tulang belakang :dbn
Kulit: - Wa Warna ku kulit - Akral - Turgor
:sawo ma matang. :hangat, oedem (--) : baik
3.7 Sistem Endokrin Tera Terapi pi horm hormon on : --Karakteristik seks sekunder: dbn Riwayat pertumbuhan dan perkembnagan fisik: taa 3.8 Sistem Hematopoietik Diagnosis penyakit hematopoietik yang lalu: -Type darah: O 3.9 Reproduksi Perempuan: pasien menopause 1 tahuan yang lalu, riwayat menarche umur 16 tahun, nyeri haid jarang, riwayat persalinan 2 kali, spontan, di bidan, umur anak terkecil 23 tahun. Pemeriksaan Pemeriksaan alat genetalia eksterna: vulva tidak ada, labia mayora dan labia minora tidak ada, bekas luka operasi vulvectomy kering. Pemeriksaan kelenjar getah bening inguinal kiri kanan teraba ada massa, berdungkul tidak merata. 4.0 Psikososial Konsep diri: -Citra diri: - Tanggapan tentang tubuh: taa - Bagian tubuh yang disukai: taa - Bagian tubuh yang tidak disukai: taa - Persepsi thd kehilangan bagian tubuh: taa - Lainnya, sebutkan: taa Identitas: - Status klien dalam keluarga: istri, ibu rumah tangga - Kepuasan klien thd status dan posisi dlm keluarga: puas - Kepuasan klien thd jenis kelamin: puas - Lainnya, sebutkan: taa Peran: - tanggapan klien thd perannya: cukup puas. - Kemampuan/kesanggupan klien melaksanakan perannya: sanggup melaksanakan peran. - Kepuasan klien melaksanakan perannya: puas. Ideal diri/harapan: - harapan klien thd: = Tubuh: suapaya cepat sembuh. = Posisi (dlm pekerjaan): pekerjaan): taa = Status dlm keluarga: taa = Tugas/pekerjaan:taa. - Harapan klien thd lingkungan: taa - Harapan klien thd penyakit yg diderita: penyakitnya dapat segera disembuhkan. Harga diri: - Tanggapan klien thd harga dirinya: taa - Lainnya, sebutkan: taa Sosial/interaksi: - Hubungan dengan klien: suami. Dukungan keluarga: baik - Dukungan kelompok/teman/masyarakat: baik - Reaksi saat interaksi: kooperatif, komunikasi lancar dan jelas. - Konflik yang terjadi terhadap: taa 3.11 Spiritual: - Konsep tentang penguasa kehidupan: Allah SWT. - Sumbe Sumberr kekua kekuatan tan/ha /harap rapan an saat saat sakit: sakit: Allah Allah SWT, SWT, tenag tenaga a dokte dokterr dan dan peraw perawat at serta serta dukungan keluarga. - Ritual Ritual agama agama yg berarti/ berarti/diha diharapk rapkan an saat saat ini: dapat dapat melaksan melaksanakan akan sholat sholat dengan dengan baik baik (selama dirawat klien sholat di TT). - Sarana/peralatan/orang yg diperlukan dlm melaksanakan ritual agama yg diharapkan saat ini: taa - Upaya kesehatan yang bertentangan dgn keyakinan agama: taa
-
-
Keyakinan/kepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dlm menghadapi situasi sakit saat ini: sangat yakin Tuhan akan membantu kesembuhan. Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan: sangat yakin. Persepsi thd penyebab penyakit: tidak tahu.
Pemeriksaan penunjang: Tanggal Jenis Pemeriksaan 18-12-2001 Biopsi jaringan tumor.
2-1-2 -1-20 002
Mikro ikrob biolog logi urin urine e: 1. Jml kuma kuman/ n/ml/ ml/24 24 jam jam 2. jeni jenis s kuma kuman n 3. Kepekaa Kepekaan n antib antibioti iotika: ka: Amikasin Ampisilin Chlorampenicol Cotrimoxazole Cefepime Ceftriaxone Nalidixic acid Nitrofurantoin
2-1-2002
Foto thoraks
2-1-2002
BOF dan IVP
7-1-2002 16-1-2002
ECG PA jaringan post vulvectomy:
5-2-2002
Darah lengkap
Hasil Invansive keratinizing epidermoid carc carcin inom oma, a, well well diff differ eren enti tiat ated ed dengan bentukan papil.
Nilai normal Tidak ada.
> 105 proteus mirabilis.
---
+ + + + + + + -
+ + + + + + + +
Cor: bentuk dan besar normal. Pulmo: tidak ada kelainan, kedua sinus phrenicocostalis tajam. Kesimpulan: cor dan pulmo dalam batas normal. Contour gi ginjal no normal, ba bayanagn batu sepanja sepanjang ng traktus traktus urinariu urinarius s (-), tampak ground glass appe appear aran ance ced d di cavu cavum m pelv pelvis is,, tampak lipping pada VL3-5. IVP: fungsi excresi ginjal tampak pada pada meni menitt ke 5, neph nephro rogr gram am ka/ki normal, system pelviordiceal ka/ki (-), kedua ureter normal. Buli Buli-b -bul uli: i: kons konsen entr tras asii kont kontra ras s cuk cukup, mukos kosa outlin tline e rat rata, tampak tampak indenta indentasi si pada pada stepbuli stepbuli,, post miksi sisa urine minimal. Kesan: IVP kedua ginjal tidak ada kela kelain inan an,, inde indent ntas asii atas atas buli buli kare karen na pembe mbesaran ran uterus rus, spready lesis lumbalis. Irama sinus rythem. Invansive squamous, cell carcinoma, wll differentiated differentiated tepitepi dan dasar operasi bebas selsel ganas. Hb: 10,9 g/dl Leuko: 7,8 x 1000/UL Trombo: 439 x 1000/dl Faal H: - BT: 2 menit - CT: 6 menit - PPT: 12,6, C: 11,5 - KPTT: 33,5, C: 30,8 Kalium: 4,3 mEq/dl Natrium: 140 mEq/dl Glukosa puasa: 88 mg/dl Glukosa 2 jam PP: 99 mg/dl BUN: 10 mg/dl SC: 0,9 mg/dl
--
--
---
11,4-15,1 4,3-11,3 150-350 1-3 ‘ 5-10’ +/- 2 dtk dari C +/- 7 dtk dari C 3,5-5,5 135-145 < 120 < 160 10-20 < 1,19
6-2-2002
SGOT: 34 U/L SGPT: 25 U/L Albumin: 4,8 4,8 g/dl Irama sinus rythem.
ECG
< 31 < 31 3,6-5,2
Terapi: Tanggal 18 Februari 2002: Diet bubur kasar, Kanamycin 3x2 tab, Adona 3x1 ampul, Ampisilin 3x1 gr, Gentamycin 2x 80 mg, siap GSH 2 bag, lavament, puasa mulai pk. 02.00 WIB. ANALISA DATA: DATA S: Pasi Pasien en meng mengat atak akan an takut takut dengan dengan operasi operasi yang akan dilakukan. O: Pasien banyak bertanya tentang operasi rasi yang akan kan dilakukan, pasien banyak banyak bicara bicara ngalurngalurngidul, skala HARS: 56
ETIOLOGI Kurang pengetahuan mengenai beberapa aspek pembedahan.
PATOFISIOLOGI Kurang pengetahuan mengenai beberapa aspek pembedahan
MASALAH Ansietas
Kurang dapat memahami tujuan pembedahan Gelisah, cemas, takut
DIAGNOSA KEPERAWATAN: Ansietas b/d kurang pengetahuan mengenai beberapa aspek pembedahan. Data penunjang: S: Pasien mengatakan takut dengan operasi yang akan dilakukan. O: Pasien banyak bertanya tentang operasi yang akan dilakukan, pasien banyak bicara ngalurngidul, skala HARS: 5-6 RENCANA TINDAKAN, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI:
Diagnosa Keperawatan Ansie nsieta tas s b/d b/d kurang pengetahuan mengenai beberapa aspek pembedahan. Data penunjang: S:Pasien mengatakan takut dengan operasi yang akan dilakukan. O:Pasien banyak bertanya tentang operasi yang akan dilakukan, pasien banyak bicara ngalurngidul, ngidul, skala HARS: 5-6
Tujuan Sete Setela lah h dibe diberi rika kan n asuhan keperawatan keperawatan sela selama ma 15 meni menit, t, ansietas berkurang.
Rencana Intervensi Intervensi Rasional Kaji tingkat ansietas pasien. Membantu menentukan intervensi kepera keperawa watan tan untuk untuk menga mengatas tasii ansietas. Jelaskan Jelaskan apa yang terjadi Pengetah Pengetahuan uan tentang tentang apa yang yang selama periode pra pra operasi operasi diperkirakan membnatu dan pasca operasi, termasuk meng ur ur an ang i ans ie iet as as da n obat-o obat-oba batan tan pra pra opera operasi, si, meningkatkan meningkatkan kerjasama pasien tinggal tinggal di ruang ruang pemuliha pemulihan n selama pemulihan. dan program pasca operasi. Ajarkan dan usahakan Mendoro Mendorong ng keterlib keterlibatan atan pasien pasien pasien untuk: dala dalam m pera perawa wata tan n diri diri pasc pasca a - nafas da dalam operasi. - berbalik - turun dari tempat tidur. - Membebat bagian yang dibedah dibedah ketika ketika batuk. Biarkan pasien Den ga gan men gu gun gk gk ap apk an an mengungk mengungkapka apkan n perasaan perasaan perasaan membnatu tentang tentang pengalam pengalaman an ketika ketika meme memeca cahk hkan an masa masala lah h dan dan pembedah pembedahan an sebelumn sebelumnya. ya. memungkinkan pemberi Perbaiki jika ada kekeliruan perawatan untuk mengidentifikasi mengidentifikasi konsep. kekelirua kekeliruan n yang dapat dapat menjadi menjadi Lengka Lengkapi pi dafta daftarr aktif aktifita itas s sumber ketakutan. pada daftar cek pra operasi. Daftar Daftar cek memastik memastikan an semua semua aktifitas aktifitas yang diperluk diperlukan an sudah sudah leng lengka kap. p. Akti Aktifi fita tas s ters terseb ebut ut dirancang untuk membantu pasien siap siap seca secara ra fisi fisiol olog ogis is untu untuk k pembedahan, sehingga meng mengur uran angi gi resi resiko ko lama lamany nya a penyembuhan. Tegaskan Tegaskan penjelas penjelasan an dari Pengulangan tersebut dokter. meni mening ngka katk tkan an pema pemaha hama man n pasien.
Implementasi 07.0 07.00 0
Meng Mengka kaji ji ting tingka katt pemah pemahama aman n pasei pasein n t en ent an ang pr os os ed edu r oper operas asii yang yang akan akan dilakukan. 07.05 Menjelaskan prosedur oper operas asii yang yang akan akan di la lak uk uk an an se ca ca ra ra sederhana. 07.10 07.10 Mengaja Mengajarkan rkan pasien pasien nafa nafas s dala dalam m untu untuk k mengurangi nyeri. 07.15 Memberikan kesemp kesempata atan n pasie pasien n untuk mengungkapkan mengungkapkan perasaannya.
Evaluasi P as as ie ien t en ena ng ng, pasien mengatakan mengatakan meng menger erti ti dneg dnegan an penj penjel elas asan an yang yang diberikan mengenai prosedur dan tujuan operasi dilakukan.
CATATAN PERKEMBANGAN Tanggal 19-2-2002 07.20
Diagnosa Keperawatan Evaluasi Ansie nsieta tas s b/d b/d kura kurang ng S; Pasien Pasien mengata mengatakan kan rasa takutny takutnya a agak agak berkuran berkurang, g, pengetahuan pengetahuan mengenai mengenai pasien mengatakan sudah pasrah dan beberapa aspek mempercayakan kepada dokter dan perawat dalam pembedahan. opera operasin sinya ya nanti nanti,, pasie pasien n menga mengatak takan an meng mengert ertii Data penunjang: dengan dengan penjela penjelasan san yang yang diberika diberikan n tentang tentang tujuan tujuan S:Pa S:Pasi sien en meng mengat atak akan an dilakukan operasi yang kedua. takut dengan operasi O: Pasien tenang, bicara agak berkurang, pasien yang akan dilakukan. memejamkan matanya. O:Pasien banyak A: Masalah Masalah teratasi bertanya tentang P: Intervensi dihentikan. oper operas asii yang ang akan akan dila ilakuk kukan, pasien ien banyak bicara ngalurngidul, ngidul, skala skala HARS: HARS: 5-6
ASUHAN KEPERAWATAN INTRA OPERASI ANALISA DATA DATA S: -O: TD: 100/70 mmHg, N: 80 x/mnt, HR: 92 x/mnt, RR: 16 x/mnt, anestesi SAB, hidrasi cairan 500 cc, urine 750 cc, refill time 3 dtk, perdarahan 50 cc. S:-O: TD: 100/70 mmHg, N: 80 x/mnt, HR: 92 x/mnt, RR: 16 x/mnt, anestesi SAB, hidrasi cairan 1000 cc, urine 750 cc, refill time 3 dtk, perdarahan 50 cc, lama pembedahan 1 jam 30 menit.
ETIOLOGI Penurunan cardiac output akibat penggunaan SAB.
Pembedahan lama.
PATOFISIOLOGI Penggunaan SAB Vasodilatasi
MASALAH Resiko kekurangan volume cairan.
Cardiac output menurun Volume cairan dalam sirkulasi turun Pembedahan lama
Resiko hipotermi
Terpajan suhu ruangan dingin lebih lama dan penggunaan obat anestesi Rangsangan terhadap hipotalamus Regulasi suhu tubuh terganggu Hipotermi
Diagnosa keperawatan 1. Resiko Resiko kekurang kekurangan an volume volume cairan cairan b/d penurun penurunan an cardiac cardiac output output akibat akibat penggu penggunaa naan n obat obat anestesi, perdarahan durante operasi. Data penunjang: S: -O: TD: 100/70 mmHg, N: 80 x/mnt, HR: 92 x/mnt, RR: 16 x/mnt, anestesi SAB, hidrasi cairan 500 cc, urine 750 cc, refill time 3 dtk, perdarahan 50 cc. 2. Resik Resiko o hipote hipotermi rmi b/d b/d pembe pembeda daha han n lama lama deng dengan an peng pengelu eluara aran n darah darah atau caira cairan n yang yang banyak. Data penunjang: S:-O: TD: 100/70 mmHg, N: 80 x/mnt, HR: 92 x/mnt, RR: 16 x/mnt, anestesi SAB, hidrasi cairan 1000 cc, urine 750 cc, refill time 3 dtk, perdarahan 50 cc, lama pembedahan 1 jam 30 menit. Rencana tindakan, implementasi dan evaluasi:
Diagnosa Keperawatan Tujuan Res ik iko k ek ek ur ur an ang an an Setelah diberikan volume cairan b/d asuhan penurunan penurunan cardiac output keperawatan akibat akibat penggun penggunaan aan obat selama selama operas operasii anes aneste tesi si,, perd perdar arah ahan an berlangsung, durante operasi. kekuranagn Data penunjang: volu volume me cair cairan an S: -tubuh tidak O: TD: 100/70 mmHg, N: terjadi. 8 0 x/ mn mn t,t, H R: R: 92 x/mnt, x/mnt, RR: 16 x/mnt, x/mnt, anestesi anestesi SAB, hidrasi hidrasi cairan cairan 1000 cc, urine urine 750 cc, refill refill time time 3 dtk, perdarahan 50 cc.
Resi Resiko ko hipo hipote term rmii b/d b/d pembedahan lama deng dengan an peng pengel elua uara ran n darah darah atau atau cairan cairan yang yang banyak. Data penunjang: S:-O: TD: 100/70 mmHg, N: 80 x/mnt, HR: 92 x/mnt, RR: 16 x/mnt, anestesi SAB, hidrasi cairan 500 cc, urine 750 cc, refill time 3 dtk, perdarahan 50 cc, lama pembedahan 1 jam 30 menit.
Rencana Intervensi Intervensi Rasional Pantau: Meng Mengid iden enti tifi fika kasi si indi indika kasi si tanda vi v ital se s etiap 5 kemajuan atau adanya menit.. penyim penyimpan pangan gan dari dari hasil hasil yang yang Masukan dan diharapkan. haluaran durante operasi. Menggan Mengganti ti kehilang kehilangan/h an/halua aluaran ran Berika Berikan n cairan cairan pengga pengganti nti cairan cairan sesua sesuaii dengan dengan jumlah jumlah sesuai dengan haluaran dari halu haluar aran an yang yang terj terjad adii untu untuk k urine, penguapan, mencapai mencapai keseimba keseimbangan ngan cairan cairan perdarahan serta kebutuhan tubuh. cairan maintenance. Meng Mengid iden enti tifi fika kasi sika kan n adan adanay ay Kaji refill time. gangguan perfusi jaringan akibat penurunan cardiac output akibat penggunaan obat anestesi.
Setelah diberikan Catat suhu pra operasi. asuhan keperawatan selama selama operas operasii berlangsung, Pantau: hipote hipotermi rmi tidak tidak Vital sign. terjadi. Keseimbangan cairan durante operasi. Kestabilan suhu ruangan operasi. Kaji suhu lingkung lingkungan an dan modifikasi sesuai kebutuhan. Lindun Lindungi gi area area kulit kulit diluar diluar wilayah operasi.
Implementasi
Evaluasi
08.30 Mengukur vital sign. 08.40 08.40 Melak Melakuka ukan n hidras hidrasii cairan 500 cc. 08.5 08.50 0 Mema Memasa sang ng dowe dower r catheter (urine 750 cc) 0 9. 9. 30 30 Meng ob obs er er va va si si balance cairan. 10.00 10.00 Meng Menguku ukurr vital vital sign sign (TD: 100/70 mmHg, N: 92 x/mnt, HR: 96 x/mnt; RR: 18 x/mnt; S: 36,9 0 C), refill time: 2 dtk. 10.3 10.30 0 Mngu Mnguku kurr bala balanc nce e cairan: urine: 1500 cc, pengua penguapan pan:: 150 150 cc, perdarhan 50 cc (1700 cc), cc), cair cairan an masu masuk: k: (2500 cc).
TD: 110/70 110/70 mmHg, mmHg, N: 88 x/mnt; RR: 20 x/mn x/mnt; t; S: 36,5 36,50C, HR: 88 x/mnt, Outp Output ut dan dan inpu inputt seimbang, refill time 1-3 detik.
Sebagai Sebagai dasar dasar untuk untuk memantau memantau 08.30 Membaringkan pasien suhu intra operasi. operasi. Elevasi suhu di atas meja operasi, operasi, pra operasi operasi adalah adalah indikasi indikasi dari memb member erii alas alas meja meja proses penyakit. opera operasi si dengan dengan kain kain Meng id id en ent ifif ik ikas i ada ny nya bersih. penyimpa penyimpangan ngan dari criteria criteria yang 09.00 Mempersempit lapang diharapk diharapkan. an. Kehilang Kehilangan an cairan cairan operasi operasi denagn denagn doek durante operasi dapat steril. meningkatkan meningkatkan suhu tubuh. 09.10 09.10 memanta memantau u vital sign: TD: 100/70 mmHg, N: Membantu mempertahankan suhu 92 x/mnt; HR: 96 x/mnt; pasien. RR: 18 x/mnt; S: 36,40C, refill time 3 dtk, Kehilang Kehilangan an panas panas dapat dapat trejadi trejadi suhu suhu ruang ruang opera operasi: si: waktu waktu kulit kulit dipajank dipajankan an dengan dengan 200C. suhu dingin. 10.30 10.30 Meng Menguku ukurr vital vital sign sign (TD: 100/70 mmHg, N:
TD: 110/70 110/70 mmHg, mmHg, N: 88 x/mnt, HR: 88 x/mnt, RR: 20 x/mnt; S: 36, 50C, ak ra ra l hangat dan kering.
Sediakan selimut Anestesi dapat menekan penghangat penghangat pada saat-saat hipotalamus hipotalamus dan mnegakibatkan darurat untuk anestesi. gangguan regulasi suhu tubuh.
92 x/mnt, HR: 96 x/mnt; RR: 18 x/mnt; S: 36,9 C), refill time: 2 dtk.
0
CATATAN PERKEMBANGAN Tanggal 19-2-2002 10.30
Diagnosa Keperawatan Evaluasi Resiko kekurangan volume cairan b/d S: -penu penuru runa nan n card cardia iac c outp output ut akib akibat at O: vita vitall sign sign (TD: (TD: 100/ 100/70 70 mmHg mmHg,, N: 92 penggunaan obat anestesi, x/mnt x/mnt,, HR: 96 x/mnt x/mnt;; RR: 18 x/mnt x/mnt;; S: 0 perdarahan durante operasi. 36,9 C), refill time: 2 dtk. Data penunjang: bala balanc nce e cair cairan an:: urin urine: e: 1500 1500 cc, cc, S: -peng pengua uapa pan: n: 150 150 cc, cc, perd perdar arha han n 50 cc O: TD: 100/70 mmHg, N: 80 x/mnt, (1700 cc), cairan masuk: (2500 cc). HR: 92 x/mnt mnt, RR: RR: 16 x/mn /mnt, anestesi SAB, hidrasi cairan 1000 A: Masalah Masalah teratasi cc, urine 750 cc, refill time 3 dtk, P: Intervensi dihentikan. perdarahan 50 cc.
19-2-2002 10.30
Resik Resiko o hipo hipoter termi mi b/d b/d pembe pembeda daha han n S: -lama dengan pengeluaran darah atau O: vita vitall sign sign (TD: (TD: 100/ 100/70 70 mmHg mmHg,, N: 92 cairan yang banyak. x/mnt, HR: 96 x/mnt; RR: 18 x/mnt; S: Data penunjang: 36,9 0C), refill time: 2 dtk. S:-bala balanc nce e cair cairan an:: urin urine: e: 1500 1500 cc, cc, O: TD: 100/70 mmHg, N: 80 x/mnt, peng pengua uapa pan: n: 150 150 cc, cc, perd perdar arha han n 50 cc HR: 92 x/mnt, RR: 16 x/mnt, (1700 cc), cairan masuk: (2500 cc). anestesi SAB, hidrasi cairan 500 cc, urine 750 cc, refill time 3 dtk, A: Masalah Masalah teratasi perdarahan 50 cc, lama P: Intervensi dihentikan. pembedahan 1 jam 30 menit.
PASCA OPERASI ANALISA DATA DATA S; Pasi Pasien en meng mengel eluh uh luka luka operasi mulai terasa nyeri, kaki masih dirasa berat. O; (TD: (TD: 100/7 100/70 0 mmHg, mmHg, N: 92 x/mnt x/mnt,, HR: HR: 96 x/mnt x/mnt;; RR: 18 x/mnt; skala nyeri 4, pasien tenang.
S; Pasien mengeluh haus. O; vita vitall sign sign (TD: (TD: 100/ 100/70 70 mmHg, N: 92 x/mnt, HR: 96 x/mnt; RR: 18 x/mnt; S: 36,9 0C), refill time: 2 dtk. balance cairan: urine: 1500 cc, penguapan: 150 cc, perda rdarha rhan 50 cc (1700 cc), cairan masuk: (2500 cc). efek efek anes anestes tesii (SAB) (SAB) masih ada sampai 24 jam pertama. S; Pasie Pasien n meng mengelu eluh h kaki kaki masih terasa berat. O; Efek anestesi masih ada sampai 24 jam pertama, anestesi SAB.
ETIOLOGI Pembedahan
PATOFISIOLOGI Pembedahan
MASALAH Nyeri
Pemutusan nosiseptor Menghantarkan rangsang nyeri
Penurunan cardiac output sebagai efek anestesi SAB.
Diterima sebagai respon nyeri Penggunaan SAB Vasodilatasi
Resiko kekurangan volume cairan
Cardiac output menurun Volume cairan dalam sirkulasi turun
keterbatasan mobilitas fisik skunder terhadap pembedahan.
Penggunaan SAB Efek 24 jam pertama berbaring telentang (miki/mika) Mobilitas fisik terbatas skunder. Perawatan diri kurang.
Kurang perawatan diri
Diagnosa keperawatan 1. Nyeri b/d pembedahan. Data penunjang: S; Pasien mengeluh luka operasi mulai terasa nyeri, kaki masih dirasa berat. O; (TD: 100/70 mmHg, N: 92 x/mnt, HR: 96 x/mnt; RR: 18 x/mnt; skala nyeri 4, pasien tenang. 2. Resiko Resiko kurang kurang volume volume cairan cairan b/d dampak dampak penggu penggunaa naan n obat obat anestes anestesii terhada terhadap p penurun penurunan an cardiac output, perdarahan intra operasi. Data penunjang: S; Pasien mengeluh haus. O; vital sign (TD: 100/70 mmHg, N: 92 x/mnt, HR: 96 x/mnt; RR: 18 x/mnt; S: 36,9 0C), refill time: 2 dtk. balance cairan: urine: 1500 cc, penguapan: 150 cc, perdarhan 50 cc (1700 cc), cairan masuk: (2500 cc). efek anestesi (SAB) masih ada sampai 24 jam pertama. 3. Kurang perawata perawatan n diri b/d keterbatasan keterbatasan mobilitas mobilitas fisik skunder skunder terhadap terhadap pembedahan. pembedahan. Data penunjang: S; Pasien mengeluh kaki masih terasa berat. O; Efek anestesi masih ada sampai 24 jam pertama, anestesi SAB. Rencana Tindakan, Rasional, implementasi dan evaluasi:
Diagnosa Keperawatan .Nyeri b/d pembedahan. Data penunjang: S; Pasien Pasien mengeluh mengeluh luka operasi mulai terasa nyeri, kaki masih dirasa berat. O; (TD: 100/70 mmHg, N: 92 x/mnt, HR: 96 x/mnt; x/mnt; RR: 18 x/mnt; skala nyeri 4, pasien tenang.
Rencana Intervensi Tujuan Intervensi Rasional Setelah Pantau: Mengenal indikasi kemajuan dan diberikan Tekanan da darah, na nadi penyim penyimpan pangan gan dari dari hasil hasil yang yang asuhan dan pernafasan setiap 15 diharapkan. keperawatan menit. selam selama a 1 x 24 Intensitas nyeri jam, nyeri dengan skala 1-10. operasi Tingkat kesadaran. berkurang. Jika diresepk diresepkan an analgeti analgetik, k, Mempert Mempertahan ahankan kan kadar kadar darah darah aturla aturlah h analge analgesic sic secara secara yang yang konsi konsiste sten n dari dari analge analgesic sic rutin selama 24 jam meru merupa paka kan n peng pengen enda dali li yang yang pertama, tanpa menunggu terbaik. pasien memintanya. Be riri ta tahu d ok okt er er j ik ik a Mengind Mengindikasi ikasikan kan perlunya perlunya untuk untuk anal analge gesi sic c tida tidak k dapa dapatt mengubah dosis, jarak, atau jenis menghilangkan sakit. analgesic. Juga mengindikasikan mengindikasikan adan adanya ya komp kompli lika kasi si,, sepe sepert rtii perd perdar arah ahan an ke bagi bagian an yang yang dioperasi. Latih teknik distraksi seperti Teknik Teknik distra distraksi ksi sepert sepertii nafas nafas nafas dalam. dala dalam m dapa dapatt meni mening ngka katk tkan an relaksas relaksasii pasien pasien dan membantu membantu mengontrol nyeri.
Implementasi
10.35 Memindahkan pasien ke RR 10.45 10.45 Menguku Mengukurr vital vital sign (TD: 110/70 mmHg, RR: 20 x/mnt; N: 88 x/mnt), pasien sadar CM, kleu kleuha han n nyer nyerii mula mulaii dirasa pada luka operasi, kaki masih dirasa berat. 11.00 Memberi obat ketoprofen 2 tab. 11.30 11.30 Menguku Mengukurr vital vital sign (TD: (TD: 110/70 110/70 mmHg, mmHg, N: 80 x/mnt; RR: 20 x/mnt), pasein tidur. 11.50 Menjelaskan perlunya pasien berbaring tele telent ntan ang g (mik (miki/ i/mi mika ka boleh boleh asal tidak duduk) duduk) sampai besok tgl 20 – 22002 pkl. 09.00 WIB. 11.55 11.55 Melatih Melatih apsien apsien nafas nafas dalam untuk mengurangi nyeri. 12.00 Pasien pindah ke UPI Kandungan. Resiko kekurangan volume Setelah Pantau: Meng Mengid iden enti tifi fika kasi si indi indika kasi si 10.45 Mengukur vital sign. cair cairan an b/d b/d penu penuru runa nan n diberikan tanda vi v ital se s etiap 5 kemajuan atau adanya 1 1. 1. 00 00 Meng ob obs er er va va si si card cardia iac c outp output ut akib akibat at asuhan menit.. penyim penyimpan pangan gan dari dari hasil hasil yang yang bala balanc nce e cair cairan an (RL (RL penggunaan penggunaan obat anestesi, keperawatan Masukan dan diharapkan. Post op: 500 cc, urine: per da da ra rah an an du ra ra nt nt e selama operasi haluaran durante operasi. 200 cc). operasi. berlangsung, Menggan Mengganti ti kehilang kehilangan/h an/halua aluaran ran 11.30 11.30 Meng Menguku ukurr vital vital sign sign Data penunjang: kekuranagn Berika Berikan n cairan cairan pengga pengganti nti cairan cairan sesua sesuaii dengan dengan jumlah jumlah (TD: 100/70 mmHg, N: S: -volum volume e cairan cairan sesuai dengan haluaran dari halu haluar aran an yang yang terj terjad adii untu untuk k 92 x/mnt, HR: 96 x/mnt; O: TD: 100/70 mmHg, N: 80 tubuh tidak urine, penguapan, mencapai mencapai keseimba keseimbangan ngan cairan cairan RR: 18 x/mnt; S: 36,9 0 x/mnt, x/mnt, HR: 92 x/mnt, x/mnt, terjadi. perdarahan serta kebutuhan tubuh. C), refill time: 2 dtk.
Evaluasi TD: 110/70 110/70 mmHg, mmHg, N: 80 x/mnt; RR: 20 x/mnt; pasien t en ena ng ng, pas ie ie n menga mengatak takan an nyeri nyeri sudah sudah berku berkuran rang, g, pasien dapat miki miki/m /mik ika a tanp tanpa a takut nyeri.
TD: 110/70 110/70 mmHg, mmHg, N: 88 x/mnt; RR: 20 x/mn x/mnt; t; S: 36,5 36,50C, HR: 88 x/mnt, Outp Output ut dan dan inpu inputt seimbang, refill time 1-3 detik.
RR: 16 x/mnt, anestesi SAB, . balance cairan: urine: 1500 cc, pengu penguapa apan: n: 150 150 cc, perdarhan 50 cc (1700 cc), cc), cair cairan an masu masuk: k: (2500 cc). efek anestesi (SAB) masih ada sampai 24 jam pertama. pertama. Kurang Kurang perawat perawatan an diri b/d keterbatasan keterbatasan mobilitas fisik skunder terhadap pembedahan. Data penunjang: S; Pasien Pasien mengel mengeluh uh kaki kaki masih terasa berat. O; Efek anestesi masih ada sampai sampai 24 jam pertama, pertama, anestesi SAB.
Setealh diberikan asuhan keperawatan sela selama ma 2x24 2x24 jam, pasien dapat memenuhi AKS secara secara mandiri mandiri (makan, minum, berpakaian, mandi, ke kamar mandi)
cairan maintenance. Kaji refill time.
Meng Mengid iden enti tifi fika kasi sika kan n adan adanay ay gangguan perfusi jaringan akibat penurunan cardiac output akibat penggunaan obat anestesi.
Tentukan Tentukan tingkat tingkat bantuan bantuan yang yang diper diperluk lukan. an. Berika Berikan n bantuan AKS sesuai kepe keperl rlua uan. n. Memb Membia iark rkan an pasien melakukan sebanyak mung mungki kin n akti aktifi fita tas s untu untuk k d irir in inya s eb eb at at as as yan g diperbolehkan. Berikan Berikan waktu waktu yang cukup bagi pasien untuk melkaukan aktifitas. Jelask Jelaskan an prosed prosedur ur pasca pasca operasi operasi yang yang harus harus ditaati ditaati pasien: Berbaring telentang selama selama waktu waktu aneste anestesi si masih berpengaruh. Larangan makan minum sampai peristaltic usus baik pada anestesi anestesi dengan inhalasi. Telentang 24 jam pada penggunaan anes aneste tesi si SAB, SAB, bole boleh h miki/mika tapi tidak boleh duduk. Boleh mi minum se sedikit
Mendorong kemandirian pasien.
Memb Membeb eban anii pasi pasien en deng dengan an akti aktifi fita tas s akan akan meni menimb mbul ulka kan n frustasi. Pengetahuan Pengetahuan dapat meningkatkan kerj kerjas asam ama a pasi pasien en sehi sehing ngga ga memb membna natu tu pasi pasien en ment mentaa aati ti prosedur pasca operasi.
11.0 11.00 0
menj menjel elas aska kan n pada pada pasien pentingnya tidur telent telentan ang g selam selama a 24 jam sampai tgl 20-22002 (Rabu) (Rabu) pk 09.00 WIB, boleh boleh miki/mik miki/mika a asal asal jang jangan an dudu duduk, k, tida tidak k bole boleh h minu minum m sampai sampai benarbenar-ben benar ar sadar. 11.3 11.30 0 memb memban antu tu pasi pasien en miring kiri. 12.00 Mempersiapkan pasein pindah ke UPI Kandungan.
Pasien dapat memenuhi ke bu but uh uh an an A KS KS se ca ca ra ra ma nd ndi r, r, se pe per titi ma ka ka n, n, mandi, mandi, berpakai berpakaian, an, ke akma akmarr mand mandi. i. Puisng (-).
bila sudah sadar baik.
CATATAN PERKEMBANGAN Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi 19-2-2002 .Nyeri b/d pembedahan. S: Pasien mengeluh nyeri masih terasa bahkan 12.00 Data penunjang: mulai terasa keras, pasien mengatakan kaki S; Pasien mengeluh luka operasi masih terasa berat. mulai mulai teras terasa a nyeri nyeri,, kaki kaki masih masih O: TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/mnt; RR: dirasa berat. 20x/mnt, pasien tenang. O; (TD: (TD: 100/ 100/70 70 mmHg mmHg,, N: 92 x/mn x/mnt, t, HR: HR: 96 x/mn x/mnt; t; RR: RR: 18 A: Masalah Masalah belum teratasi. teratasi. x/mnt /mnt;; skal skala a nyer nyerii 4, pasi pasien en P: Intervensi dilanjutkan seluruhnya. tenang. 19-2-2002 12.00
Resiko kekurangan volume cairan S: Pasien mengleuh haus, mual (-), pusing (-). b/d b/d penu penuru runa nan n card cardia iac c outp output ut O: TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/mnt; RR: 20 akibat penggunaan obat anestesi, x/mnt, CM: 500 cc, urine: 200 cc, perdarahan perdarahan durante operasi. (-). Data penunjang: S: - A: Masalah Masalah belum teratasi. teratasi. O: TD: TD: 100/70 mmHg, N: 80 P: Lanjutkan seluruh intervensi. x/mnt, HR: 92 x/mnt, RR: 16 x/mnt, anestesi SAB, balance balance cairan: cairan: urine: urine: 1500 1500 cc, cc, penguapan: 150 cc, cc, perdarhan 50 cc (1700 cc), cairan masuk: (2500 cc). efek anestesi (SAB) masih ada sampai 24 24 ja jam pertama.
19-2-2002 12.00
Kurang perawatan diri b/d S: Pasien mengatakan kaki masih terasa berat, kete keterb rba atas tasan mob mobilit ilita as fis fisik pusing (-) skunder terhadap pembedahan. O: Efek anestesi masih ada sampai 24 jam Data penunjang: pertama, miki/mika masih dibantu S; Pasie Pasien n menge mengeluh luh kaki kaki masih masih terasa berat. A: Masalah Masalah belum teratasi. teratasi. O; Efek fek aneste stesi mas masih ada P: Lanjutkan intervensi seluruhnya. sampai 24 jam pertama, anestesi SAB.
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PRE – INTRA DAN PASCA OPERASI PADA PASIEN NY. J. DENGAN CA VULVA POST VULVECTOMY PRO GROIN DISSECTION DI RUANG OK 508 GBPT L. 5, RSUD DR. SOETOMO SURABAYA ( Disusun Sebagai Bahan Laporan Kasus Praktek Keperawatan Profesi di Ruang OK GBPT , RSUD Dr. Soetomo Surabaya)
Oleh:
NI WAYAN DEWI TARINI NIM 019930093 B
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2002
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kasus Dengan judul:
ASUHAN KEPERAWATAN PRE – INTRA DAN PASCA OPERASI PADA PASIEN NY. J. DENGAN CA VULVA POST VULVECTOMY PRO GROIN DISSECTION DI RUANG OK 508 GBPT L. 5, RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Disahkan Sebagai Bahan Laporan Kasus Di Ruang OK GBPT , RSUD Dr. Soetomo Surabaya Tanggal
Pembimbing Akademik,
P a d o l i , S.KP
NIP.
21 Februari 2002
Pembimbing Ruangan,
Sri Harti, A. Md. Kep
NIP.