ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG
CARCINOMA LIDAH
DISUSUN KEMBALI OLEH HANIFA RAMADHANI
PRODI S1 KEPERAWATAN STIKes RANAH MINANG PADANG 2014 KATA PENGANTAR
1
Puji syukur syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan melimpahkan rahmad dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Makalah ini memaparkan tentang `CARCINOMA LIDAH`. Penulis mengakui dan menyadari bahwa makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan orang lain. Dalam kerendahan hati penulis mengakui dan menyadari bahwa penyusunan ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat sanga t penulis harapkan untuk kesempurnaan tugas kami selanjutnya.
Padang, 22 April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANT PENGANTAR AR ................................................................................................... ....................................................... ............................................ I DAFTAR ISI .................................................................................................................. II BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................ ........................................................ ............................................................. ..... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 3 C. Tujuan ................................................................. ......... .......................................................................................................... .................................................. 3
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Defenisi ................................................................................................................ 4 B. Anatomi fisiologi .................................................................................................. 4 C. Etiologi .................................................................................................................. 6 D. Manifestasi Klinis .................................................................................................. 7 E. Patofisiologi .......................................... ................... ............................................ .............................................. ........................................... .................. 7 F. Klasifikasi .............................................................................................................. 9 G. Pencegahan Dan Pengobatan .................................................................................. 9
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian ............................................................................................................. 11 2. Diagnosa Keperawatan ......................................................................................... 12 3. Intervensi .............................................................................................................. 13
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ................................................................................................... 16 B. SARAN ................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang
Sejumlah besar penyebab kanker lidah telah diduga, tetapi berdasarkan para ahli belum ada pernyataan yang dapat dibuat secara tegas. Namun ada beberapa be berapa dugaan bahwa kanker lidah terjadi karena ada hubungan dengan beberapa gangguan tertentu atau penyakit-penyakit tertentu. Beberapa penelitian didapat bahwa penyakit syphilis, baik pada kasus aktif atau sekurang-kurangnya telah ada riwayat penyakit syphilis sebelumnya, sering dijumpai bersama-sama dengan kanker ganas lidah. Sekitar 33 % penderitanya yang yang menderita kanker lidah juga mengalami penyakit syphilis. Ada beberapa penyakit lain yang merupakan penyebab terjadinya kanker ganas pada lidah diantaranya adalah hygiene mulut yang jelek, trauma kronik dan gangguan alkohol serta tembakau. Sejumlah kasus telah diobservasi dimana kanker ganas lidah timbul pada tempat yang sesuai dengan sumber iritasi kronik seperti caries gigi atau gigi busuk dengan calculus yang banyak, b anyak, dan juga bisanya karena pemasangan gigi palsu p alsu atau prothesa yang posisinya tidak cocok. Memakan makanan dari pembungkus berbahan plastik. Perlu diketahui makanan yg disajikan dalam plastik terutama jika bahan plastik tersebut bukan bahan plastik tahan panas. Sudah menjadi hal sederhana memasukkan makanan kedalam plastik. Disamping biaya murah juga sederhana dan mudah diperoleh, tetapi tanpa kita sadari, kebiasaan ini untuk jangka panjang bisa mengakibatkan kanker. Zat berbahaya dalam pembuatan plastik akan terurai lepas dan menempel dalam makanan. Candidiasis oral/mulut (juga dikenal sebagai sariawan) adalah infeksi jamur ragi dari genus Candida pada membran berlendir mulut. Hal ini sering disebabkan oleh Candida albicans, atau kadang oleh Candida glabrata dan Candida tropicalis. sariwan pada mulut bayi disebut candidiasis, sementara jika terjadi di mulut atau tenggorokan orang dewasa diistilahkan candidosis atau moniliasis. Infeksi mulut oleh spesies Candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan kental berwarna putih atau krem pada membran mucosal (dinding mulut dalam). Pada mucosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul radang (berwarna merah). Orang dewasa mungkin mengalami rasa tidak nyaman atau rasa terbakar.
4
Makroglosia adalah bentuk lidah yang tidak normal. Ini adalah pembesaran lidah yang tidak normal. Kelainan ini biasanya bersamaan timbulnya dengan kelainan turunan, sebagai contoh pada kelainan Down's Syndrome. Pembedahan mungkin diperlukan untuk membetulkan kelainan ini. Makroglosia
pembesaran dari lidah yang seeara primer terjadi karena
pertumbuhan yang berlebihan dari otot. Keadaan ini lebih sering terjadi dibandingkan mikroglosia, dapat terjadi secara kongenital dan dapatan. Kelainan ini biasanya bersamaan timbulnya dengan kelainan turunan, sebagai contoh pada kelainan Down's Syndrome. Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dari Amerika dan Eropa dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali syndrome ini dengan istilah Down Syndrome dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama. Down syndrome merupakan kelainan kromosom yakni terbentuknya kromosom 21 (trisomy 21), Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. Gejala atau tanda-tanda yang muncul akibat Down syndrome dapat bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama sekali, tampak minimal sampai muncul tanda yang khas. Penderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala( bagian kepala dari arah depan ke belakang ) mendatar. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia). Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds). Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar. Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput (dermatoglyphics). Kelainan kromosom ini juga bisa menyebabkan gangguan atau bahkan kerusakan pada sistim organ yang lain. 5
Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid. Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa Congenital Heart Disease. kelainan ini yang biasanya berakibat fatal di mana bayi dapat meninggal dengan cepat. Pada sistim pencernaan dapat ditemui kelainan berupa sumbatan pada esophagus (esophageal atresia) atau duodenum (duodenal atresia). Apabila anak sudah mengalami sumbatan pada organ-organ tersebut biasanya akan diikuti muntah-muntah. Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan Down syndrome atau mereka yang hamil di atas usia 40 tahun harus dengan hati-hati memantau perkembangan janinnya karena mereka memiliki resiko melahirkan anak dengan Down syndrome lebih tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan Ca Lidah 1.2.2 Bagaimanakah Etiologi, Gejala, Pencegahan, Klasifikasi, Patofisiologi, Manifestasi Klinis, Pengobatan, Pemeriksaan diagnostic, Penatalaksanaan dan Keperawatan Pada Klien Ca Lidah 1.3 Tujuan
1.3.1 Menjelaskan Definisi mengenai Ca Lidah 1.3.2 Menjelaskan Etiologi, Gejala, Pencegahan, Klasifikasi, Patofisiologi, Manifestasi Klinis, Pengobatan, Pemeriksaan diagnostic, Penatalaksanaan dan Asuhan Keperawatan Ca Lidah
6
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi
Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignat yang timbul dari jaringan epitel mukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma (cell epitel gepeng berlapis) dan d an terjadi akibat ransangan menahun, juga beberapa penyakit-penyakit tertentu (premalignant) seperti syphilis dan plumer vision syndrome, leukoplasia, reytoplasia. Kanker ganas ini dapat menginfiltrasi ke daerah sekitarnya, di samping itu dapat melakukan metastase secara limfogen dan hematogen. Kanker lidah yaitu adanya daging atau benjolan yang tumbuh menempel pada lidah. Untuk jenis inipun memiliki ragan jenis antara lain benjolan yang tumbuh di lidah bagian atas dimana makin lama makin membesar, sehingga sulit un tuk mencerna makanan. Kanker lidah yang sering terjadi adalah tipe karsinoma sel skuamosa, sedangkan untuk jenis yang lainnya jarang terjadi. Kanker lidah meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Umumnya hal ini terjadi pada usia sekitar 60 tahun, tetapi hal ini telah terjadi pergesaran usia usia lebih muda. Selain itu kanker lidah ternyata ternyata juga dipicu oleh pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang kronis dan genetikpun juga ternyata menjadi penyebabknya.
B. Anatomi dan Fisiologi Lidah
Lidah dilekatkan pada dasar mulut oleh frenulum lingua. Lidah berfungsi untuk menggerakkan makanan saat dikunyah atau ditelan, untuk pengecapan dan dalam produksi wicara. a. Otot-otot ekstrinsik lidah berawal pada tulang dan jaringsn diluar lidah serta berfungsi dalam pergerakan lidah secara keseluruhan. b. Otot-otot intrinsik lidah memiliki serabut yang menghadap keberbagai arah untuk membentuk sudut satu sama lain. Ini memberikan mobilitas yang besar pada lidah.
7
c. Papila adalah elevasi jaringan mukosa dan jaringan ikat pada permukaan dorsal lidah. Papila-papila ini menyebabkan tekstur lidah menjadi kasar.
Papila fungiformis dan papila sirkumvalata memiliki kuncup-kuncup pengecap.
Sekresi berair dari kelenjar Von Ebner, terletak di otot lidah, bercampur dengan makanan pada permukaan lidah dan membantu pengecapan rasa.
d. onsil-tonsil lingua adalah agregasi jaringan limfoid pada sepertiga bagian belakang lidah (Sloane, 2003). Lidah secara anatomi terbagi atas 3 bagian, yakni : 1. Apek linguae (ujung lidah) 2. Corpus linguae (badan lidah) 3. Radix linguae (akar lidah)
a) Struktur-struktur Superficial Dari Lidah Membran mukosa yang melapisi lidah yaitu dipunggung lidah, dipinggir kanan dan kiri dan disebelah muka terdapat tonjolan yang kecil-kecil disebut dengan papillae. Dasarnya papillae ini terdapat kuncup-kuncup pengecap sehingga kita dapat menerima / merasa cita rasa. Ada empat macam yaitu: papillae filiformes, papillae fungiformes, papillae circumvallatae dan papillae foliatae. Area dibawah lidah disebut dasar mulut. Membran mukosa disini bersifat licin, elastis dan banyak terdapat pembuluh darah yang menyebabkan lidah ini mudah bergerak, serta pada mukosa dasar mulut tidak terdapat papillae. Dasar mulut dibatasi oleh otot-otot lidah dan otot-otot dasar mulut yang insertionya disebelah dalam mandibula. Disebelah dalam mandibula ini terdapat kelenjar-kelenjar ludah sublingualis dan submandibularis.
b) Otot-otot Pada Lidah otot-otot ekstrinsik melekatkan lidah ke bagian eksternal yaitu hioglosus, genioglosus, palatoglosus, pharingoglosus dan stiloglusus. Otot-otot intrinsik ini berjalan vertikal, transversal dan longirudinal. Dengan struktur otot ekstrinsik dan intrinsik memungkinkan lidah untuk bergerak lincah (Suyatno, 2010) 8
c) Persarafan Pada Lidah Otot-otot lidah di inervasi oleh nervus hipoglosus (N.XII). Sensasi untuk perabaan (touch sensation) dari lidah 2/3 depan dibawah oleh N. Trigeminus (N. V cabang lingualis) dan dari 1/3 belakang lidah dibawah olhe N Glosopharingeus (N. IX). Sensasi untuk pengecapan (taste sensation) dari 2/3 depan dibawah oleh N. Fasialis (VII) dan dari 1/3 belakang lidah melalui N. Glosopharingeus. Vaskularisasi lidah terutama disediakan oleh arteri lingualis(Suyatno, 2010).
d) Aliran Limfa Pada Lidah Aliran limfa disini penting oleh karena berhubungan dengan penyebaran dini carcinoma lidah.Penyaluran limfe melalui lingua terjadi melalui 4 jalur :
Limfe dari bagian 1/3 posterior lingua disalurkan ke cervikalis profunda superior dikedua sisi.
Limfe dari bagian medial 2/3 anterior lingua disalurkan langsung ke cervicalis profunda inferior.
Limfe dari bagian lateral 2/3 anterior lingua disalurkan ke submandibularis
Limfe dari ujung lingua disalurkan ke submentalis
C. Etiologi
a.
Merokok (terutama yang lebih dari 2 pak sehari)
b. Alkohol c.
Infeksi kronis
d. Trauma kronis pada gigi yang tajam sehingga menimbulkan trauma pada lidah. Selain itu ada juga factor-faktor lain yang menyebabkan ca lidah terjadi
Faktor heriditer
Faktor non heriditer
Factor-faktor non heriditer karsinoma lidan terdiri dari : a.
Faktor fisik (sinar ultraviolet)
b. Faktor biologis (virus (papiloma yang ditularkan melalui hubungan suami istri, hepatitis, parasit, bakteri) 9
D. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala kanker lidah diantaranya adalah ;
Biasanya terdapat luka (ulkus) seperti sariawan yang tidak sembuh dengan pengobatan yang adekuat
Mudah berdarah
Nyeri local
Nyeri yang menjalar ke telinga
Nyeri menelan, sulit menelan
Pergerakan lidah menjadi sangat terbatas.
Kanker biasanya tumbuh di bagian pinggir lidah. Hampir tidak pernah di pangkal lidah kecuali pada seseorang yang pernah menderita sifilis yang tidak diobati selama beberapa tahun. Karsinoma sel skuamosa pada lidah seringkali tampak seperti luka terbuka (borok) dan cenderung tumbuh ke dalam jaringan di bawahnya. Merokok sigaret lebih mungkin menyebabkan kanker mulut dibandingkan merokok cerutu atau melalui pipa. Bercak perokok (bintik kecoklatan yang mendatar) bisa timbul di sisi dimana sebuah sigaret atau pipa biasanya diletakkan di bibir. Dengan biopsi, bisa diketahui apakah bercak tersebut bersifat ganas atau tidak.
E. Patofisiologi
Kejadian kanker lidah disebabkan oleh banyak faktor yang dikelompokkan menjadi beberapa faktor. Yaitu, Faktor luar, faktor heriditer dan faktor non heriditer. Faktor luar meliputi rokok, alcohol, infeksi kronis dan trauma krinis. Faktor non heriditer meliputi Faktor fisik seperti sinar ultraviolet, Faktor biologis seperti virus (papiloma yang ditularkan melalui hubungan suami istri,hepatitis) parasit, dan bakteri. Faktor-faktor tersebut akan memicu suatu rangsang karsinogen yang mengenai sel squamous squamous carci carcinoma noma pada pada mukosa mukosa mulut mulut yang yang tidak tidak mempunya mempunyaii keratin keratin seba se baga gaii peli pe lind ndun ung. g. Dimukosa mulut tersebut, zat-zat karsinogen tertampung dan berproliferasi secara tidak terkontrol. Kanker lidah yang mengenai radix linguae biasanya asimptomatis hingga proses penyakit berlanjut hingga timbul nyeri menelan dan pergerakan lidah 10
yang terbatas. Kanker pada posterior lidah (radix linguae) dominan bermetastase kecolli/leher. Ketika kanker mengenai corpus linguae tanda yang paling sering terlihat ada ad alah la h putih-putih putih-putih pada lidah yang yang tidak bisa dihilangkan. dihilangkan. Kemudian bisa terbentuk terbentuk ulkus yangmu yangmud dah berdarah.
Kanker
pada
anterior
(corpus
linguae)
dominan
metastase
pada
kelenjar limfe submental dan submandibular. Penatalaksanaan kanker lidah meliputi operasiglosektomi dan diseksi leher yang dilanjutkan dengan kemoterapi. Dasar lidah memainkan peran penting dalam berbicara dan menelan. Selama fase faring menelan, makanan dan cairan yang mendorong ke arah oropharingdari rongga mulut oleh lidah dan otot-otot pengunyahan. Laring terangkat, efektif menekan katub tenggorok dan memaksa makanan, cair, dan air liur kedalam kerongkongan hypopharynx. Meskipun laring menghasilkan suara, lidah dan faring adalah organ utama yang membentuk suara. Kerugian jaringan dari dasar daerah lidah mencegah penutupan yang kedap air dengan laring selama tindakan menelan. Ketidaksesuaian ini memungkinkan makanan dan cairan untuk melarikan diridalam faring dan laring, koreografer dengan hati-hati mengubah reflex menelan dan sering mengakibatkan aspirasi. Baik neurologis penurunan dan perubahan dalam tindakan terkoordinasi menelan dari penyakit berbahaya didaerah ini dapat merusak mempengaruhi pada kemampuan berbicara dan menelan. Squamous sel carcinoma pada lidah sering timbul pada daerah epithelium yang tidak normal, tetapi selain keadaan tersebut dan mudahnya dilakukan pemeriksaan mulut, lesi sering tumbuh menjadi lesi yang besar sebelum pasien akhirnya datang ke dokter gigi. Secara histologis tumor terdiri dari lapisan atau kelompok sel-sel eosinopilik yang sering disertai dengan kumparan keratinasi. Menurut tanda histology, tumor termasuk dalam derajat I-IV (Broder). Lesi yang agak jinak adalah kelompok pertama yang disebut carcinoma verukcus oleh Ackerman. Pada kelompok ini, sel tumor masuk, membentuk massa papileferuspada permukaan. Tumor bersifat pasif pada daerah permukaannya, pe rmukaannya, tetapi jarang meluas ke tulang dan tidak mempunyai anak sebar. Lidah mempunyai susunan pembuluh limfe yang kaya, hal ini akan mempercepat metastase kelenjar getah bening dan dimungkinkan oleh susunan pembuluh limfe yang saling berhubungan kanan dan kiri. 11
Tumor yang agak jinak cenderung membentuk massa papiliferus dengan penyebaran ringan kejaringan didekatnya. Tumor paling ganas menyebar cukup cu kup dalam serta cepat ke jaringan didekatnya dengan penyebaran permukaan yang kecil, terlihat sebagai ulser nekrotik yang dalam. Sebagian besar lesi yang terlihat terletak diantara kedua batas tersebut dengan daerah nekrose yang dangkal pada bagian tengah lesi tepi yang terlipat serta sedikit menonjol. Walaupun terdapat penyebaran local yang besar, tetapi anak sebar tetap berjalan. Metastase haematogenus terjadi pada tahap selanjutnya.
F. Klasifikasi
Jenis kanker lidah yang lain adalah adanya daging tumbuh dibawah lidah yang menyebabkan lidah menempel dengan langit langit bawah. Untuk jenis kanker seperti ini, kesehatan penderita akan cepat drop karena kesulitan untuk makan, sementara nafsu makan hilang karena dalam waktu yang bersamaan dari dalam mulut keluar cairan bening kanker yang berwarna bening atau kekuningan, dimana cairan ini makin lama makin menebal sehingga lidah akan sulit bergerak dan kerongkongan akan menyempit. Kanker yang menempel pada lidah akan menyebabkan pembusukan dan lama kelamaan akan pecah, dan mengeluarkan cairan kanker yang terus menerus. Gejala kanker lidah, dijelaskan Tuti, biasanya terdapat luka (ulkus) seperti sariawan yang tidak sembuh dengan pengobatan yang adekuat, mudah berdarah, nyeri lokal, nyeri yang menjalar ke telinga, nyeri menelan, sulit menelan, pergerakan lidah menjadi semakin terbatas.
G. Pencegahan Kanker Lidah
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menekan risiko kanker ganas yang menyerang organ lidah tersebut secara umum, antara lain:
Berhenti merokok. Merokok adalah faktor resiko kanker yang terbesar. Semua
jenis tembakau membuat Anda berisiko kanker. Mencegah tembakau atau memutuskan
12
untuk berhenti menggunakannya merupakan keputusan kesehatan yang sangat penting. Hal ini merupakan bagian dari mencegah kanker.
Hindari minuman beralkohol. Pemeriksaan rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi. Salah satu hal yang wajib
dilakukan dan sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan memeriksakan dan membersihkan gigi secara teratur. Hal itu bisa mencegah karang gigi, gusi sakit, gigi berlubang,kanker mulut, dan penyakit gigi lainnya. Jangan tunggu sampai Anda punya masalah, lalu baru pergi ke dokter gigi. Sebaiknya cegah sebelum terjadi.
Menyikat gigi minimal dua kali sehari, pagi hari setelah sarapan dan malam hari
menjelang tidur
Menjaga kebersihan mulut dan gigi. Apabila mulut dan gigi tidak terjaga
kebersihannya, maka membuat kuman yang berjangkit lama-lama menjadi jamur dan akhirnya
berkembang
menjadi
kanker.
Selain
menyikat
gigi
disarankan
untuk
menggunakan obat kumur yang menuntaskan kegiatan membersihkan mulut. Beberapa tindakan untuk mencegah kanker lidah yang bisa berguna dalam jangka panjang antara lain :
Menghindarkan makan atau minum yg panas - panas.
Membersihkan mulut (lidah) sehabis makan khusunya makanan berlemaktinggi.
Meningkatkan konsumsi makan makanan yang asam.
Mengikuti pola hidup sehat .
Tindakan pengobatan terbaik untuk kanker mulut non medis antara lain :
Penggunaan obat alami.
Pengobatan kanker Daryels adalah pengobatan khusus kanker dengan bahan alami yaitu kemoterapi alami. Obat memiliki kemampuan yang baik untuk mematikan sel dgn cepat dan terlokalisir dengan tidak merusak jaringan sel yang baik. Obat ini mampu mematikan sel kanker dgn cara pemanasan atau grilling sel sehingga kanker tidak dapat berkembang.
Penggunanaan konsumsi makanan jus teraphy Daryels utk menghambat suplai
makanan untuk kanker. Perpaduan kedua metode ini sangat berhasil untuk menyembuhkan kanker 13
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien Nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, nomor register, tanggal masuk, dan nama penanggung jawab pasien elama dirawat. 2. Riwayat kesehatan a. Keluhan utama Luka pada lidah yang tidak sembuh-sembuh. b. Riwayat penyakit sekarang Luka pada lidah yang tidak sembuh-sembuh. Kemudian membesar dan menekan atau menginfiltrsi jaringan sekita yang megakibatkan nyeri lokal, otalgia ipsilateral dan nyeri mandibula. c. Riwayat penyakit dahulu Tembakau: 80% penderita kanker lidah adalah perokok. Risiko perokok adalah 5-9 kali lebih besar dibandingkan bukan perokok. Alkoholisme: peminum berat mempunyai risiko 30 kali lebih besar dan efeknya sinergis dengan merokok. Infeksi virus dalam rongga mulut: Human papilloma virus (HPV) khususnya HPV 16 dan HPV 18. Oral hygiene yang jelek. 3. Analisa data Data Subjektif :
Pembekakan Nyeri pada lidah arna putih/merah pada lidah. Nyeri yang menyebar keleher,rahang atau telinga.
Pembekakan kelenjar dileher
Rasa nyeri dan terganjal waktu menelan 14
Terjadi penrunan BB
Produksi kelenjar ludah meningkat
Suara bicara tidak jelas
Data objektif :
Terdapat ulkus pada lidahPembekakan pada kelenjar leher
Hipoalbumin,hiponatremia,hiperkalsemia
4. Pemeriksaan diagnostik a. Ultrasound yaitu dipakai untuk menilai massa superficial. b. CT scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yaitu digunakan untuk lesi lebih dalam dan menilai struktur lebih dalam pada tumor dan menunjukkan apakah terdapat metastase atau tidak. (Charlene J. Reeves, 2001) B. Pemeriksaan fisik
B1 (Breathing) Sesak napas, RR meningkat, penggunaan otot bantu pernafasaan.
B2 (Blood) Takikardia, Hipertensi (nyeri hebat).
B3 (Brain) Gangguan saraf IX & X (penurunan reflek menelan), saraf XII (gerakan lidah terganggu.
B5 (Bowel) Anoreksia, nafsu makan menurun, nyeri telan, perubahan berat badan.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri (akut) berhubungan dengan ulkus pada lidah akibat kanker. 2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penyumbatan orofaring akibat pembesaran tumor. 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kesukaran menelan.
15
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA
NOC
NIC
1.
Nyeri(akut)
Tujuan
berhubungan
Rasa nyeri terkontrol
:
dengan
ulkus Kriteria hasil
pada
lidah -Mendemonstrasikan
akibat kanker.
:
a. Menajemen nyeri Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif karakteristik,
termasuk durasi,
lokasi,
frekuensi,
penggunaan
kualitas dan faktor presipitasi
ketrampilan
-Observasi reaksi nonverbal dari
relaksasi nyeri
ketidaknyamanan
-Melaporkan
-Gunakan
teknik
komunikasi
terapeutik
untuk
mengetahui
penghilangan
nyeri maksimal/kontrol. pengalaman nyeri pasien -Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan
kebisingan
.
dan
-Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi,
non
farmakologi dan inter personal)
b.pemberian analgesik -tentukan kualitas
lokasi, dan
karakterisitik,
hebatnya
nyeri
sebelum mengobati klien -cek
order
obat,dosis,
medis
mengenai
frekuensianalgesik
yang diberikan -cek riwayat alergi obat -pilih analgesik yang tepat atau 16
kombinasi analgesik ketika lebih dari satu obat yang diresepkan -tentukan analgesik yang disukai, rute pemberian dan dosis untuk mencapai efek analgesik yang optimal
2.
Pola
nafas Tujuan :
tidak
efektif perbaikan
a. menajemen jalan nafas dalam
pola - Posisikan pasien untuk
berhubungan
nafas.
memaksimalkan
dengan
Kriteria Hasil :
Ventilasi
penyumbatan
RR
16-
24
x/menit, -Ajarkan pasien pernafasan
orofarinf akibat tidak menggunakan otot diafragmatik dan pernafasan bibir pembesaran
bantu
pernapasan
tumor
tidak sesak.
dan -Berikan O2 tambahan -Berikan
dorongan
untuk
menyelingi aktivitas dan periode istirahat -Berikan dorongan penggunaan pelatihan otot-otot pernafasan jika diharuskan
b.terapi oksigen -jaga kepattenan jalan nafas -sediakan
peralatan
oksigen,
system humadifikasi -pantau aliran oksigen -monitor posisi pemasangan alat oksigen -pantau kecemasan klien yerkait terapi oksigen
17
Perubahan 3.
nutrisi
Tujuan :
a. menajemen nutrisi
kurang Kebutuhan nutrisi dapat - Kaji adanya alergi makanan
dari kebutuhan terpenuhi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
tubuh
Kriteria hasil :
untuk menentukan jumlah kalori
berhubungan
-Berat badan meningkat.
dan nutrisi yang dibutuhkan
dengan
Nafsu
kesukaran
meningkat.
menelan.
makan
pasien. -Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi - Monitor mual dan muntah Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht - Monitor makanan kesukaan -Berikan
dorongan
untuk
meningkatkan asupan nutrisi
b.monitoring nutrisi - pantau lingkungan ketika makan -pantau
pilihan
makanan
dan
aneka pilihan -anjurkan konsultasi diet secara tepat -sediakan
lingkungan
yang
optimal pada saat makan -sediakan makanan bernutrisi dan cairan,secara tepat
18
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Kanker lidah yang sering terjadi adalah tipe karsinoma sel skuamosa, sedangkan untuk jenis yang lainnya jarang terjadi. Kanker lidah meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Umumnya hal ini terjadi pada usia sekitar 60 tahun, tetapi hal ini telah terjadi pergesaran usia lebih muda. Selain itu kanker lidah ternyata juga juga dipicu oleh pemakaian gigi palsu yang yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang kronis dan genetikpun juga ternyata menjadi penyebabknya. Candida biasanya muncul sebagai deposito putih atau krem tebal di membran di membran mukosa .Terinfeksi mukosa mulut mungkin muncul meradang (merah dan mungkin sedikit terangkat).Pada bayi kondisi ini disebut thrush. Orang dewasa mungkin mengalami ketidaknyamanan atau terbakar.Bila berwarna deposito krim yang dikerik, ada perdarahan sedikit. Makroglosia pembesaran dari lidah yang seeara primer terjadi karena pertumbuhan yang berlebihan dari otot. Keadaan ini lebih sering terjadi dibandingkan mikroglosia, dapat terjadi secara kongenital dan dapatan. Kelainan ini biasanya bersamaan timbulnya dengan kelainan turunan, sebagai contoh pada kelainan Down's Syndrome
B. Saran
Sebaiknya kita menghindari kemungkinan-kemungkinan atau hal-hal yang dapat menyebabkan kanker lidah, lidah, candidiasis oral, kelainan bentuk lidah seperti minum-minman beralkohol, menjaga kebersihan mulut, dan tidak merokok.
19
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. (2000). Buku (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Keperawatan. Edisi 8. EGC. Jakarta. Roezin Averdi. 2004. Ilmu 2004. Ilmu Penyakit Telinga-Hidung-Tenggorok . Jakarta: FKUI. Schrock, Theodore. 1995. Ilmu Bedah (Handbook Of Surgery). Surgery). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Sjamsuhidayat. 2005. Buku 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Suyatno. 2010. Bedah 2010. Bedah Onkologi Diagnostik dan Terapi. Terapi. Jakarta: Sagung Seto.
20